Disusun oleh:
KELAS PSIKOLOGI: E
FAKULTAS PSIKOLOGI
ABSTRAKSI
Setiap makhluk hidup akan berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhannya yang
dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan, salah satunya adalah terjadinya
suatu perubahan secara psikologis. Dimana perkembangan psikologis yang terjadi pada anak
tersebut terjadi pada masa prasekolah, sekolah. Masa usia prasekolah merupakan masa emas,
dimana perkembangan seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti.
Anak usia prasekolah memiliki potensi yang besar untuk berkembang, potensi tersebut
berkembang dengan melakukan kegiatan motorik halus yang dilatih atau digunakan. Besar
kecilnya naluri bergerak bagi anak tidak selalu sama. Agar pertumbuhan anak usia prasekolah
dapat optimal maka diberikan stimulasi untuk memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek
perkembangan anak. Tahap perkembangan motorik halus anak akan mampu dicapai secara
optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Anak usia prasekolah (3-6 tahun) memiliki potensi
yang besar untuk segera berkembang, potensi tersebut akan berkembang apabila diberikan
layanan berupa kesempatan melakukan kegiatan motorik yang dilatih atau digunakan sesuai
dengan perkembangan anak tersebut. Besar kecilnya naluri bergerak bagi anak tidak selalu
sama. Seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Agar pertumbuhan
anak usia prasekolah dapat optimal maka diberikan stimulasi untuk memberikan rangsangan
terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Pada saat usia sekolah, anak memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Perbedaan ini terlihat
dari aspek fisik, mental-intelektual, dan sosial-emosial anak. Pertumbuhan fisik pada anak usia
sekolah tidak secepat pada masa-masa sebelumnya. Anak akan tumbuh antara 5-6 cm setiap
tahunnya. Pada masa ini, terdapat perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki.
Namun, pada usia 10 tahun ke atas pertumbuhan anak laki-laki akan menyusul ketertinggalan
mereka. Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-laki dan perempuan
adalah pada bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih berotot dibandingkan anak
perempuan yang memiliki otot lentur.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhannya
yang dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan, salah satunya adalah
terjadinya suatu perubahan secara psikologis. Dimana perkembangan psikologis yang
terjadi pada anak tersebut terjadi pada masa prasekolah, sekolah. Masa prasekolah
merupakan fase perkembangan individu pada usia 2-4 tahun, ketika anak mulai
memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam
buang air (toilet training), dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya
(mencelakakan dirinya). Masa sekolah berlangsung dari usia 6 tahun hingga tiba
saatnya individu menjadi matang secara seksual. Permulaan masa ini ditandai dengan
masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar. Setelah anak mencapai usia 6 atau 7 tahun
perkembangan jasmani dan rohaninya mulai sempurna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa ciri-ciri perkembangan masa prasekolah dan masa anak sekolah?
2. Apa tugas dalam perkembangan masa prasekolah dan masa anak sekolah?
3. Bagaimana perubahan atau perkembangan yang terjadi pada masa prasekolah dan
masa anak sekolah?
4. Apa bahayanya perkembangan pada masa prasekolah dan masa anak sekolah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui ciri-ciri perkembangan masa prasekolah dan masa anak sekolah.
2. Mengetahui tugas dalam perkembangan masa prasekolah dan masa anak sekolah.
3. Mengetahui perubahan atau perkembangan yang terjadi pada masa prasekolah dan
masa anak sekolah.
4. Mengetahui bahayanya perkembangan pada masa prasekolah dan masa anak
sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam tahun, oleh orang tua
disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan atau mainan; oleh para pendidik
dinamakan sebagai usia prasekolah; dan oleh ahli psikologi sebagai prakelompok, penjelajah
atau usia bertanya. Perkembangan fisik berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang
dasarnya diletakkan pada masa bayi, menjadi cukup baik. Awal masa kanak-kanak dianggap
sebagai saat belajar untuk mencapai pelbagai keterampilan karena anak senang mengulang, hal
mana penting untuk belajar keterampilan; anak pemberani dan senang mencoba hal-hal baru;
dan karena hanya memiliki beberapa keterampilan maka tidak mengganggu usaha penambahan
keterampilan baru. Perkembangan berbicara berlangsung cepat, seperti terlihat dalam
berkembangnya pengertian dan berbagai keterampilan berbicara. Ini mempunyai dampak yang
kuat terhadap jumlah bicara dan isi pembicaraan.
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai anak mencapai
kematangan seksual, yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun
bagi anak laki-laki, oleh orang tua disebut sebagai usia yang "menyulitkan," "tidak rapih" atau
usia "bertengkar"; oleh para pendidik disebut usia "sekolah dasar"; dan oleh ahli psikologi
disebut sebagai "usia berkelompok," "usia penyesuaian," atau "usia kreatif." Pertumbuhan fisik
yang lambat pada akhir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, immunisasi, seks,
dan inteligensi. Keterampilan pada akhir masa kanak-kanak secara kasar dapat digolongkan ke
dalam empat kelompok besar; keterampilan menolong diri, keterampilan menolong sosial;
keterampilan sosial, dan keterampilan bermain. Sampai dengan tingkat tertentu semua
keterampilan ini dipengaruhi oleh perkembangan pilihan penggunaan tangan. Semua bidang
dalam berbicara-ucapan, kosa-kata dan struktur kalimat-berkembang pesat seperti halnya
pengertian, namun isi pembicaraan cenderung merosot.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J.W. 2010. A Topical Approach to Life Span Development. Edisi 5. New York. Mc
Graw-Hill.
Wayne Weiten, 2011. Psychology: Themes and Variations, 8th edition. USA: Wadsworth,
Cengage Learning.
William Crain, 2014, Teori Perkembangan. Konsep dan Aplikasi. Edisi 6. London: Pearson.