Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nataniel Wellem Tabalena

Kelas: Psikologi E

NIM: 1512200230

“Tugas Psikologi Pendidikan & Pembelajaran”

Sebenarnya ada beberapa peristiwa di dalam hidup saya yang membuat saya tidak bisa
melupakan peristiwa tersebut:

1. Peristiwa Pembulian Saya Waktu SD


Saat SD saya pernah di bully oleh teman-teman saya dikarenakan saya waktu SD
memiliki asal yang berbeda yaitu dari Kupang NTT, dan saya mempunyai kulit yang
berwarna hitam. Saat SD saya pernah mengalami pembulian secara verbal ataupun
physical karena perbedaan tersebut, pembulian tersebut membuat saya takut untuk
berteman kepada siapapun karena perbedaan tersebut. Dulu pernah saya laporkan tetapi
anak-anak tersebut semakin parah dalam membulli saya, hal tersebut membentuk diri
saya menjadi anak yang mudah marah, dan mudah bertengkar sama siapapun yang
menjelekkan saya walaupun itu cuma bercanda. Dan inilah alasan saya kenapa
peristiwa ini tidak dapat saya lupakan, karena dari peristiwa inilah yang membentuk
salah satu karakter atau sifat saya menjadi orang yang mudah walaupun itu masalah
yang sepele.

2. Peristiwa Saat Saya Di Tampar Guru


Saat saya SMP saat pelajaran agama Kristen, guru mengadakan ulangan harian
di perpustakaan yang dimana bangku tersebut dipisahkan supaya tidak ada kejadian
mencontoh (nyontek) saat ulangan. Saya sudah mengerjakan semua soal dengan sebisa
saya yang dimana hasilnya saya mendapatkan nilai yang tinggi di antara teman-teman
saya. Dan guru tersebut curiga kenapa hasil nilai saya bagus, dan saya saat itu di tuduh
mencotoh (nyontek) padahal saat itu saya duduk paling depan dan berada pas didepan
guru tersebut. Saat itu saya menjelaskan dengan baik-baik bahwa tidak mencotoh
(nyontek) saat itu, tetapi ada beberapa guru juga datang memojokkan saya juga. Saya
terus berusaha menjelaskan salah satu guru marah, dan langsung nampar saya dan saya
dikatakan anak yang kurang ajar, padahal saat itu saya menjelaskan dengan baik-baik
saat saya disuruh menjelaskannya. Dan pada akhirnya saya di marahi olah para guru
tersebut, dan disuruh datang besok paginya ke BK bersama dengan orang tua. Di saat
itu saya sudah marah sekali dan langsung pergi walaupun meraka sedang marah kepada
saya, dan besoknya saya datang bersama orang tua saya. Dan hasilnya saya dimarahin
dan saya sudah menjelaskan kepada orang tua saya tapi saya tetap di marahi dan orang
tua saya tetap tidak percaya. Peristiwa ini tidak dapat saya lupakan karena dari peristiwa
ini yang membentuk diri saya menjadi orang yang lebih mudah marah dan tidak pernah
percaya kepada siapapun baik itu teman maupun orang tua.

3. Peristiwa Saat Waktu Perayaan Paskah Tidak Ada Keluarga Yang Datang
Dulu saat saya masih SMA kelas 10, satu bulan sebelum hari Paskah orang tua saya,
suruh saya untuk ikut menampilkan pertunjukkan sebuah lagu rohani saat hari Paskah,
dan mereka bersama adek, dan kakakku janji akan datang untuk lihat penampilanku
saat hari Paskah. Dan saya mau karena saya juga suka menyanyi dan main musik lagu-
lagu gereja, dan saya latihan bersama-sama dengan teman-teman di gereja untuk
persiapan penampilan saat hari Paskah. Setelah satu bulan dan mau mendekati hari
Paskah ternyata mama, papa, kakak, dan adekku tidak bisa dateng saat hari Paskah
karena mau lihat pertunjukkan lomba adek saya di Malang. Jadinya saat hari Paskah
saya merayakannya sendiri dan saya fokus untuk memberikan semua persembahan lagu
Rohani saya yang terbaik kepada Tuhan, walaupun saat nyanyi dan bermain musik saya
hampir mau nangis karena orang tua saya tidak bisa menepati janjinya. Pengalaman ini
tidak bisa saya lupakan karena rasa ke kecewaan yang besar terhadap keluarga saya
karena ini tidak menepati janjinya yang membuat saya memiliki pikiran bahwa jika
keluarga saya tidak dapat menepati janjinya apa lagi orang lain, hal ini yang membuat
saya tidak percaya sama keluarga saya maupun orang lain.

Anda mungkin juga menyukai