Anda di halaman 1dari 4

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DIGITAL TB 1

“My Two Angels”


Dosen Pengampu : Dra. Wenny Pahlemy, M.Si

Penyusun:

Putri Amelia (44123010064)


Individu
11 Oktober 2923

PROGRAM STUDI BROADCASTING FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA BARAT
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap manusia memiliki kisah hidup sendiri. Dalam perjalanan hidup manusia
melewati banyak tahap yang memberikan pengalaman tersendiri, baik itu pengalaman
yang baik atau buruk. Pengalaman-pengalaman inilah yang membentuk manusia
menjadi pribadi yang semakin dewasa, semakin bertambah pengetahuannya, serta
semakin mengerti apa itu kehidupan. Pengalaman adalah harta yang sangat berharga
Akan tetapi, pengalaman tidak akan pernah hilang. Ia akan tetap tersimpan dalam pikiran
kita sampai kapan pun. Dalam proses kehidupan, tentunya ada banyak sekali
pengalaman yang kita dapatkan. Dan itu pasti kita perlu sosok Orang tua yang selalu
mendampingi kita dari semua rintangan itu

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 My Two Angels
Masa SMP adalah masa dimana aku selalu bermalasan. Dimana aku selalu nakal,
tidak ingin mendengarkan perkataan ayah dan ibu, suka bertekad pergi jauh tanpa
sepengetahuan orang tua, dan cuek. Aku dulu adalah anak yang sangat membantah
orang tua apalagi kepada ayah ku. Sebelum masa SMP ku tiba aku selalu berdebat
dengan ayah permasalahan akan lanjut dimana Pendidikan nya.
Apakah mondok, mengambil mtsn atau smp negeri biasa. Ayah dan aku selalu
berdebat dengan masalah yang selalu sama, karena keputusan ku adalah memilih
mondok dengan resiko yang cukup tinggi. Saat beberapa hari berfikir, hati ku tetap
pegang teguh untuk mondok di pesantren Darunnajah 2. Aku memberitahu kepada ayah,
kalau aku akan tetap mengambil pesantren dan mengambil semua resiko. Ayah ku
mendengar penjelasan ku dengan ekspresi tidak meyakinkan.
Karena ayah tau kalau keseharian aku seperti apa, dari cara bangun, mengatur
waktu, makan, penyakit yang aku punyai dan perila ku. Tapi aku tetap meyakinkan
kepada ayah, kalau ayah tidak perlu khawatir kepada ku, bahwa aku pasti bisa
melanjutkan Pendidikan ku di pondok pesantren dengan lancar ,sampai akhirnya ayah
ku memberikan kepercayaan dalam memberikan izin aku masuk ke pondok pesantren.
Tapi dihari saat akhirnya masuk pondok pesantren. Aku merasakan semua kehidupan ku
berantakan. Kehidupan pesantren ternyata bagiku itu susah, dari semua pembelajaran
Al – Qur an, hafalan, cara berbicara bahasa arab dan semua tentang hadist itu bagi ku
rumit. Daerah pesantren ku juga tempat yang dingin tepatnya di gunung dan itu membuat
ku yang mempunyai penyakit asma tidak kuat dengan dengan cuaca disana. Aku jadi
sering sakit, dan terus merepotkan ayah ku, sampai ayah rela mengantar dan menjemput
ku secara berulang demi aku.
Dan setelah semester 1 aku langsung keluar dari pesantren. Aku merasa
menyesal atas keras kepala ku yang membuat ayah dan ibu ku harus mengorbankan
semua tenaganya hanya untuk membiayai anak yang keras kepala seperti ku. Namun
ayah dan ibu tidak marah, mereka bahkan memberikan aku semangat untuk bangkit lagi
dari rasa putus asa. Aku terus berfikir, kalau aku tidak boleh terus – terus berfikir
kebawah. Aku tidak mau mengecewakan kedua orang tua ku lagi. Lalu aku bangkit lagi
dan membuktikan kalau aku bisa melakukan semua dan harus lebih menghormati serta
nurut kepada kedua orang tua ku.
Aku memasuki Mtsn yang di pilih oleh kedua orang tua ku, dan mulai dari awal lagi
sampai akhir Mtsn. Alhamdullillah di masa Mtsn aku mendapat kan peringkat walaupun
tidak cukup memuaskan. Namun aku buktikan lagi di masa Smk ku. Di masa Smk aku
sangat aktif. Aku mengikuti banyak kegiatan salah satunya OSIS yang alhamdullillah di
angkat sebagai ketua OSIS dari semua kepercayaan guru dan semua teman. Dengan
pertolongan Allah SWT, aku sangat bersyukur. Allah telah membantu diri ku dengan
memberikan aku jabaan yang bagus di masa Smk, memberikan aku peringkat yang
memuaskan, dan meloloskan aku dari ujian yang sulit hingga mendapatkan nilai yang
kompeten.
Tidak hanya itu aku sangat bersyukur Allah telah memberikan aku orang tua yang
sangat sabar dalam menghadapi sikap dan perilaku ku yang keras kepala ini sampai aku
kuliah. Aku tidak akan bisa hidup tanpa kedua orang tua ku dan sang maha kuasa.
Dimana mereka tidak peduli dengan banyak rintangan yang mereka lalui maupun sakit,
pedih, menyiksa, mereka akan terus berjuang demi anaknya. Orang tua akan selalu
melewati semua duri duri tajam untuk kebahagiaan dan kesuksesan anaknya. Tidak
peduli dengan omongan banyak orang, tidak peduli dengan penyakitnya.
Jika itu untuk anak, maka nyawa pun bisa mereka berikan. Terimakasih ya Allah
telah memberikan aku dua malaikat tak bersayap ini kepada aku. Aku akan buktikan
kepada mereka, bahwa aku bisa lulus kuliah dengan nilai yang memuaskan. Maka itu
aku selalu memanggil kedua orang tua ku “My Two Angels”.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa kita pasti tidak bisa apa apa tanpa orang tua. Orang tua bagaikan malaikat
tak bersayap yang selalu menjaga, dan merawat kami. Kasih sayang orang tua kepada
anaknya nya tidak bisa di tandingi siapapun. Orang tua adalah makhluk yang sangat
mulia, penuh kasih sayang, dan peyabar. Kita tidak tau bagaimana perjuang mereka demi
kehidupan kita yang sebagai seoarang anak. Kita tidak tau bagaimana mereka melewati
semua rintangan berat itu seperti apa, dari kita kecil dimana kita bisa mengingat jelas
rasa di timang oleh seorang ibu, rasa selalu di ajak main oleh seorang ayah, dari kita di
ajarkan cara membaca, menulis, berdiri, dan yang selalu sabar jika kita melakukan
kesalahan. Maka dari itu hormatilah kedua orang tua kita, janganlah kita terus
membantah kedua orang tua kita. Jika mereka selalu memarahi kita. Percayalah amarah
mereka adalah kesayangan mereka yang menandakan mereka peduli dengan kita,
jangan kalian menganggap amarah mereka adalah sebuah kebencian atau sebuah
pelampiasan. Berilah mereka senyuman yang indah dan jagalah hati mereka. Selagi kita
masih mempunyai orang tua, gunakan waktu mu dengan baik, karena orang tua adalah
pintu surga kita.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Putri. 2023. My two Angels. Universitas Mercu buana. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai