Anda di halaman 1dari 18

PUBLIC RELATION

BRAND IMAGE
Dosen Pengampu : Yoyoh Hereyah, Dr, S.Pd, M.Si

Kelompok 9 :

Nama Kelompok : Jelita Astria Sidabukke (44123010062)


: Putri Amelia (44123010064)
: Kayla azzahra (44123010063)
: Cindy Indriani (44123010060)
:
Jenis Tugas : Kelompok
Tanggal Tugas : 2 Oktober 2023
Tanggal Submit : 4 Oktober 2023

PROGRAM STUDI PENYIARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

“UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA”


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana
ini.

Shalawat serta salam tercurahkan, kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW
kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya.
Akhirnya kami dapat menyusun makalah ini dengan kerjasama yang baik, untuk
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Brand Image”.Yang merupakan tugas
besar 1 dari Ibu Yoyoh Hereyah, Dr, S.Pd, M.Si. Selaku dosen yang mengampu mata
kuliah mata kuliahPublic Relation.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan


sebagaimana mestinya.Masukan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna memperbaiki penyusunan makalah dimasa yang akan datang nanti.

Terima kasih,Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 3 Oktobrer 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR_______________________________________________2
DAFTAR ISI______________________________________________________3
BAB I PENDAHULUAN____________________________________________4
1.1 Latar Belakang___________________________________________4
BAB II PEMBAHASAN_____________________________________________5
2.1 Pengertian_______________________________________________6
2.2 Manfaat Brand Image______________________________________7
2.3 Perbedaan Brand Image dan Brand Awareness________________8
2.4 Pentingnya Brand Image dalam bisnis________________________8
2.5 Indikator Brand Image_____________________________________9
2.6 Cara membuat Brand Image_______________________________10
2.7 Contoh Brand Image yang berhasil__________________________11
BAB III PENUTUP________________________________________________17
3.1 Kesimpulan_____________________________________________17
3.2 Saran___________________________________________________17
DAFTAR PUSTAKA______________________________________________18

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Brand Image adalah suatu aspek atau unsur penting yang berhubungan dengan
produk. Terlebih lagi di abad ke-21 seperti sekarang ini yang semakin modern,
dengan ditunjukkan semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi serta teknologi
yang semakin canggih. Memberikan dampak langsung terhadap kehidupan
masyarakat yang secara tidak langsung merubah konsep pemikiran yang lebih praktis
dan ekonomis untuk mencapai taraf hidup yang semakin modern. Masyarakat yang
modern ditunjukkan dengan seringnya menuntut prestige di dalam kehidupan
sosialnya. Setiap individu menjadi lebih terbuka dalam memberikan standar nilai
yang tinggi pada kualitas produk dan pelayanan. Nilai kualitas produk dan pelayanan
tergambar di dalam citra atau image suatu perusahaan, yang terdapat persepsi relative
konsisten dalam jangka panjang. Menurut Boone, L.E,.Kurtz, D.L (2002) merek
dapat meningkatkan kepekaan pembeli terhadap mutu dan sifat produk-produk yang
saling bersaing.
Merek juga dapat memberi kepercayaan diri kepada konsumen, terkadang pula
menjadi sangat personal, serta menjadi bagian dari citra (image) yang di bangun oleh
konsumenitu sendiri. Suatu merek berada pada posisi yang unik untuk memperoleh
aspek-aspek, seperti kepuasaan material dan mengalami pemenuhan emosional
karena mereka dapat memanfaatkan dorongan-dorongan aspirasional yang mendasari
motivasi manusia, hal ini menurut pendapat Gobe (2005). Pada 1 saat citra merek
(brand image) telah terbentuk, tidak hanya menghasilakan brand trust saja, melainkan
juga akan menghasilkan keputusan pembelian (purchases decision). Dimana
konsumen yang memiliki kepercayaan pada merek tertentu dikarenakan citra merek
tersebut lebih yakin dalam memutuskan pembelian. Sebelum citra merek (brand
image) terbentuk, konsumen harus menilai beberapa dimensi yang memiliki pengaruh
penting dalam terbentuknya citra merek (brand image), terdapat 3 komponen citra

4
merek (brand image) dalam Sagita (2012), yaitu : corporate image (citra perusahaan),
user image (citra pemakai), dan product image (citra produk).
Citra Perusahaan adalah asosiasi yang berkaitan dengan organisasi dengan atribut
dari suatu perusahaan, semakin baik citra suatu perusahaan seperti popularitas dan
kredibilitas, maka seluruh produk dari perusahaan tersebut akan lebih mudah diterima
oleh konsumen. Citra Konsumen menunjuk kepada persepsi dari jenis seseorang yang
menggunakan produk, Citra Konsumen dapat mencerminkan status sosial dan gaya
hidup seseorang dalam membeli suatu produk. Citra produk adalah kesan
ataukeyakinan yang dimilikiseseorang pada suatu obyek, semakin baik citra dari
suatu produk maka konsumen akan tertarik dan memiliki minat untuk membeli
produk tersebut. Dengan demikian brand image memiliki pengaruh terhadap para
pelaku bisnis untuk semakin giat meningkatkan kualitas usahanya agar dapat bersaing
dan tidak tergerus oleh kompetitor. Dalam hal ini ketika suatu perusahaan atau sebuah
bisnis memberikan kualitas yang paling baik pada produk atau jasa yang ditawarkan
nya maka akan tumbuh denganpesat, dan dalam jangka panjang akan lebih berhasil
dibandingkan dengan perusahaan atau bisnis lain. Dari hal tersebut 2 kemudian
menyebabkan industri modern berkembang sangat cepat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

5
Citra merek atau brand image adalah salah satu faktor esensial dalam
mempertahankan atau meningkatkan penjualan bisnis. Mungkin kamu familier
dengan merek sepatu TOMS. Brand sepatu asal USA tersebut hadir dengan citra
merek yang menunjukkan bahwa TOMS tidak hanya peduli pada konsumennya,
tetapi juga ingin berpartisipasi dalam melakukan kebaikan.

Hal ini bermula dari Blake Mycoskie, pendiri TOMS, yang menyaksikan
kesulitan anak-anak di Argentina karena mereka tidak memiliki sepatu. Lalu, ia
mendirikan TOMS dengan program One for One, yaitu memberikan sepatu bagi yang
membutuhkan untuk setiap pasang yang terjual. Brand image menurut para ahli. Jika
kamu ingin memahami brand image lebih jauh lagi, tidak ada salahnya untuk menilik
definisi brand image menurut para ahli. Berikut ini beberapa definisi citra merek yang
telah kami rangkum.

a. Menurut Aaker dan Biel (1993)

Citra merek adalah penilaian konsumen terhadap suatu brand dalam sebuah pasar.
Penilaian ini bisa muncul baik berdasarkan pengalaman pribadi ataupun berdasarkan
reputasi yang disampaikan oleh orang lain dan media.

b. Menurut Keller (2000)

Sementara itu, Keller berpendapat brand image adalah persepsi konsumen


terhadap merek atau produk yang akan digunakan atau dipakai. Citra ini melibatkan
beberapa aspek, yaitu merek mudah diingat, mudah dikenal, serta mempunyai
reputasi baik.

c. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007)

Selanjutnya, Schiffman dan Kanuk menjabarkan citra merek sebagai kumpulan


asosiasi tentang suatu merek yang tersimpan dalam benak atau ingatan konsumen.

6
Menurut Shiffman dan Kanuk citra tersebut dibentuk oleh beberapa faktor, antara lain
kualitas produk, karakter merek yang dapat diandalkan, kegunaan atau manfaat,
harga, serta branding yang dibandung oleh merek itu sendiri.

2.2 Manfaat Brand Image

Brand Image yang telah dibentuk oleh perusahaan dan sudah menjadi persepsi
konsumen, akan memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun konsumen. Ada
pun manfaatnya sebagai berikut :

 Manfaat bagi perusahaan


Perusahaan dapat mengembangkan lini produk lainnya dengan memanfaatkan
citra positif yang telah terbentuk terhadap produk lamanya.
 Manfaat bagi konsumen

Konsumen dengan citra yang positif terhadap merek tertentu, lebih mungkin
untuk melakukan pembelian hingga pembelian ulang secara terus menerus.

2.3 Perbedaan brand image dan brand awareness.

Kedua hal tersebut memang terdengar mirip dan sama-sama terkait


dengan brand, tetapi ada perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya.

Istilah brand image merujuk pada hal yang terlihat oleh pelanggan. Sementara
itu, brand awareness menunjukkan seberapa dikenal brand milikmu oleh konsumen
atau masyarakat luas.

7
Biasanya, brand awareness diuji dengan pertanyaan seperti: Apakah
konsumen pernah mendengar merek bisnismu? Apakah konsumen bisa mengenali
bisnismu bila disandingkan dengan bisnis pesaing?

2.4 Pentingnya Brand Image dalam bisnis

Tidak sedikit pengusaha yang belum menyadari pentingnya brand image yang
kuat dan sesuai untuk produk atau layanan mereka. Padahal, tanpa brand image yang
kuat, tidak akan ada kesan mendalam yang tertanam di benak konsumen.

Lebih jauh lagi, brand image penting bagi bisnis karena dapat mendorong poin-poin
di bawah ini.

 Meningkatkan daya tarik

Ada daya tarik berbeda dari brand-brand dengan citra yang kuat dan unik. Hal
ini mendorong konsumen untuk berinteraksi dengan merek tersebut.
Dengan brand image yang kuat dan penawaran yang jelas, konsumen akan
memiliki persepsi positif terkait merek bisnismu.

Persepsi positif konsumen tentang bisnismu akan membuat mereka tidak segan
untuk merekomendasikan bisnismu kepada keluarga, teman, atau koleganya.

 Rekognisi merek lebih maksimal

Brand image berperan besar dalam menjaga loyalitas pelanggan. Di samping


itu, brand image juga bisa membuat rekognisi merek lebih maksimal sehingga
mendatangkan pelanggan baru.

 Memberikan kesan

8
Tampilan luar dari citra merek merupakan hal pertama yang dilihat oleh
konsumen. Dengan persepsi unik di tampilan luar, konsumen akan tertarik
mencari tahu lebih dalam terkait bisnismu.

 Membentuk segmentasi pasar yang tepat

Jika konsumen sudah tertarik dengan citra merek yang tampak dari luar,
potensi mereka mencari produk atau layananmu menjadi lebih besar. Proses ini
bisa menciptakan segmen pasar yang solid.

2.5 Indikator Brand Image

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, citra merek dapat terbentuk dari
pengalaman konsumen saat berinteraksi dengan brand. Sudah bukan rahasia lagi,
pengalaman tersebut tentu meliputi banyak aspek.

Karena itu, ada banyak faktor penentu atau indikator brand image yang akan
meninggalkan kesan atau persepsi dalam benak konsumen. Berikut ini beberapa
indikator tersebut.

 Kemudahan konsumen dalam berinteraksi serta bertransaksi


 Cara bisnis mengenalkan dan memasarkan produk
 Variasi produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis
 Atribut yang menyertai produk (daya tahan, bahan, harga, dll.)
 Eksklusivitas produk bagi konsumen
 Lokasi dan desain gerai atau website

2.6 Cara membuat Brand Image

cara membangun brand image yang kuat? Pertama-tama, kamu perlu


mengenali brand dan nilai-nilai yang diusungnya. Fondasi ini akan membantu brand-

9
mu menentukan posisi di pasar serta memenangkan hati konsumen.Untuk lebih
jelasnya, kamu bisa mulai melakukan langkah-langkah di bawah ini.

a. Tentukan Visi, Misi, serta Value

Menentukan visi, misi, dan value yang diusung merek merupakan langkah
yang krusial. Pasalnya, setiap langkah yang dilakukan oleh perusahaan serta setiap
pengalaman yang diterima oleh konsumen harus sesuai dengan misi dan value yang
kamu miliki.Adanya inkonsistensi value akan merusak citra merek. Maka dari itu,
kamu perlu menentukan tujuan bisnis sebelum mulai mempromosikannya.

Value yang dipegang dan diperjuangkan oleh suatu merek tidak hanya
menarik bagi konsumen, tetapi juga meningkatkan engagement karyawan terhadap
perusahaan. Perlu diingat, karyawan yang bekerja karena misi atau value akan
cenderung loyal kepada perusahaan.

b. Buat Brand Personality

Layaknya orang, brand juga perlu memiliki kepribadian, intonasi, dan karakter.
Dalam proses membentuk kepribadian merek, kamu bisa mulai dengan memilih nada
atau intonasi merek serta tentukan 10 atribut yang menyertai merekmu.

Kamu juga bisa membuat daftar hal yang merepresentasikan serta tidak
merepresentasikan brand-mu. Sebagai contoh, bisnismu adalah merek yang
mengusung nilai sustainability dan bukan merek yang kompromi dengan kelestarian
alam demi menekan bujet produksi.Mengapa hal ini penting? Karena
menentukan brand personality akan membuat strategi pemasaran dan brand
image bisnismu konsisten.

10
c. Identifikasi audiens utama bsinis mu menggunakan buyer pesona

Tanpa mengetahui konsumen potensial bisnismu, kamu tidak akan bisa menyusun
pesan pemasaran yang spesifik untuk pangsa pasar tersebut. Karena itu, kamu perlu
melakukan riset terkait audiens dan kumpulkan data demografinya. Selanjutnya,
buatlah segmentasi sehingga kamu memperoleh tiga sampai lima kategori imajiner
yang merepresentasikan target konsumenmu. Memahami buyer persona merupakan
kunci untuk menggambarkan citra merek di hadapan mereka.

2.7 Contoh Brand image berhasil

Di bawah ini kami coba merangkum beberapa contoh brand image yang berhasil
dibangun oleh perusahaan. Saat kamu membacanya, kamu pasti familier dengan
merek-merek tersebut sebab citra mereka demikian kuat.

1. Indomie

“Indomie, seleraku”. Saat membaca tagline tersebut, siapa di antara kamu yang
berhasil membacanya tanpa nada? Atau kamu terngiang dengan
nada tagline tersebut? Konsistensi Indomie memperkenalkan produk mi instan
sebagai selera semua orang tentunya berhasil. Brand mi instan ini terbukti
menjangkau hampir semua kalangan. Tak hanya berjaya di dalam negeri, Indomie
juga sudah merambah pasar internasional dan tetap disukai oleh siapa saja yang
mencicipinya. Terlepas dari banyaknya merek pesaing yang muncul, produk Indomie
tetap menjadi pilihan utama banyak konsumen hingga kini.

Empat puluh lima tahun memimpin pasar mie instant Indonesia, tahun ini
Indomie untuk pertama kalinya masuk ke dalam daftar sepuluh besar brand global
versi Kantar World Panel. Menurut riset bertajuk Brand Footprint itu, Indomie

11
menempati peringkat kedelapan brand yang paling banyak dibeli rumah tangga urban
di dunia. Indomie menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk ke dalam top 10
Global Brand 2017 versi Brand Footprint Kantar World Panel, lembaga riset dari
WPP Group, jaringan agensi komunikasi dan marketing terkemuka di dunia. Menurut
riset yang dirilis Kantar Indonesia pada akhir Mei itu, Indomie menempati peringkat
kedelapan merek yang paling sering dibeli oleh rumah tangga di seluruh dunia.

Empat puluh lima tahun memimpin pasar mie instant Indonesia, tahun ini
Indomie untuk pertama kalinya masuk ke dalam daftar sepuluh besar brand global
versi Kantar World Panel. Menurut riset bertajuk Brand Footprint itu, Indomie
menempati peringkat kedelapan brand yang paling banyak dibeli rumah tangga urban
di dunia.

Indomie menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk ke dalam top 10


Global Brand 2017 versi Brand Footprint Kantar World Panel, lembaga riset dari
WPP Group, jaringan agensi komunikasi dan marketing terkemuka di dunia. Menurut
riset yang dirilis Kantar Indonesia pada akhir Mei itu, Indomie menempati peringkat
kedelapan merek yang paling sering dibeli oleh rumah tangga di seluruh dunia. Survei
global yang memasuki tahun kelima tersebut dilakukan dengan menggunakan metriks
Consumer Reach Point (CRP) yang mengukur dua variabel, yaitu banyaknya rumah
tangga yang membeli merek tersebut (penetrasi) dan seringnya merek tersebut dibeli
oleh konsumen (frekuensi).

Pada survei global tersebut, Kantar menjangkau 15.300 merek, 200 kategori, dan
1 miliar rumah tangga di 43 negara di seluruh dunia—termasuk di Indonesia. Khusus
di Indonesia, Kantar menjangkau 5.700 sampel rumah tangga urban yang mewakili
28 juta rumah tangga perkotaan Indonesia. Survei Brand Footprint ini meliputi
industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) di sektor makanan, minuman,
kebutuhan rumah tangga dan kesehatan, serta kecantikan.

12
Menurut hasil survei ini, brand yang berada di urutan pertama sampai ketujuh dalam
Top 10 Global Brand berturut-turut adalah Coca-Cola, lalu Colgate, Lifebuoy, Maggi,
Pepsi, Nescafe, dan Lays. Sedangkan di urutan kesembilan dan kesepuluh adalah
Nestle dan Sunsilk. Menanggapi keberhasilan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
membangun brand Indomie hingga masuk top 10 global brand, Stefanus Indrayana,
General Manager Corporate Communication Indofood, mengaku bersyukur karena
hal ini bisa mendorong Indomie menjadi lebih baik lagi. Franky Welirang, Direktur
Indofood, setali tiga uang. Di sela-sela acara Buka Bersama dengan Media pada awal
Juni lalu (7/6), di Jakarta, dia bersuka cita menerima kabar itu.

Karena pembuktian dan pengakuan Indomie sebagai global brand ini akan
meningkatkan brand equity Indomie. Dan brand equity nilainya bisa mencapai 100
kali dari ekuitas perusahaannya. Langkah awal Indofood membangun brand Indomie
di pasar global dilakukannya melalui penetrasi dan memenuhi ketersediaan produk
yang cukup massif pada 1992. Tanpa gembar-gembor kampanye seperti yang
dilakukan Coca-Cola dalam membangun brand di mancanegara, Indofood memenuhi
pasar dengan produk-produknya, dan secara konsisten menjaga ketersediaannya.

Untuk memenuhi ketersediaan tersebut, menurut Franky Welirang dalam


wawancara dengan KataData, Indofood membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas
fokus mengembangkan ekspor Indomie ke berbagai negara. Tim ini, katanya, aktif
mempelajari semua izin impor di setiap negara, untuk selanjutnya menetapkan negara
yang menjadi tujuan ekspor. Saat itu, sasaran utamanya, adalah negara dengan jumlah
tenaga kerja Indonesia paling banyak sehingga Indomie populer di Hong Kong,
Taiwan, Arab Saudi dan lainnya. Selain TKI, Indomie juga dibawa oleh para pelajar
Indonesia di luar negeri, sehingga Indomie populer di negara-negara seperti Amerika
Serikat dan Australia, negara yang menjadi tujuan pelajar Indonesia melanjutkan
pendidikannya.

13
Setelah menetapkan negara tujuan ekspor, Indofood membentuk regional
office di masing-masing negara. “Kami melangkah lebih jauh dengan membangun
pabrik di beberapa negara lain yang menjadi target pasar utama Indomie, seperti
Nigeria.” Perkembangan di pasar ekspor tersebut, katanya, juga didukung oleh
keberadaan toko-toko Indonesia di beberapa negara, seperti di Thailand, Hong Kong,
Taiwan hingga Arab Saudi. Bahkan, di Arab Saudi ada 1.200 toko yang khusus
menjual makanan Indonesia. Saat ini Indofood memiliki pabrik di Malaysia, Saudi
Arabia, Suriah, Mesir, dan Nigeria. Pengembangan pasar Indomie ke mancanegara ini
dilakukan melalui strategi akuisisi, lisensi, joint venture, dan investasi.

Sebagai global brand, kini Indomie berada di lebih dari 100 negara di dunia.
Di sejumlah negara, terutama negara-negara Timur Tengah dan Afrika (seperti
Nigeria), Indomie bahkan menjadi market leader. Dari sisi brand awareness, Indomie
kini juga dikenal di banyak negara, terutama negeri jiran seperti Singapura dan
Malaysia, negara-negara tujuan TKI seperti Hong Kong dan Taiwan, dan negara
lainnya seperti Australia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. Bahkan di
negara tertentu seperti Nigeria, Indomie diklaim sebagai merek asli negara tersebut.
Di Sudan dan Lebanon ketersediaan Indomie juga tercatat sangat tinggi. Brand ini
hampir ada di setiap toko ritel dan supermarket.

5 Strategi Pemasaran Yang Digunakan Indomie Dalam Jingle “Indomie Seleraku”

1. Brand Awareness yang Kuat

Brand awareness adalah tingkat pengenalan dan kesadaran konsumen


terhadap suatu merek. Dalam hal ini, jingle “Indomie Seleraku” menjadi alat atau
strategi pemasaran yang sangat efektif dalam membangun brand awareness untuk

14
Indomie. Dengan lirik yang mencantumkan nama merek secara jelas, jingle ini
menciptakan pengenalan merek yang kuat di benak konsumen.

2. Emosi dan Kepuasan Konsumen

Strategi pemasaran yang digunakan Indomie melalui jingle “Indomie


Seleraku” adalah membangun ikatan emosional dengan konsumen. Lirik dalam jingle
ini secara langsung menggambarkan kelezatan dan kepuasan saat menikmati mie
Indomie. Melalui penggunaan kata-kata yang menggugah selera seperti “seleraku”,
jingle ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara merek dan konsumen.

3. Menciptakan Identitas Merek yang Khas

Strategi pemasaran yang dilakukan Indomie melalui jingle “Indomie


Seleraku” adalah menciptakan identitas merek yang khas. Jingle ini menggunakan
melodi yang unik dan lirik yang mudah dikenali, sehingga menciptakan pengalaman
auditif yang terkait secara langsung dengan merek Indomie.

4. Pengulangan yang Efektif

Strategi pemasaran yang dilakukan Indomie melalui jingle “Indomie


Seleraku” juga mengandalkan pengulangan kata-kata yang efektif. Dalam lirik jingle,
kata “Indomie seleraku” diulang secara konsisten, memberikan efek memorability
yang kuat pada konsumen.

5. Daya Tarik pada Berbagai Segmen Konsumen

Jingle “Indomie Seleraku” memiliki daya tarik yang kuat pada berbagai
segmen konsumen. Strategi pemasaran dengan melodi yang catchy dan lirik yang

15
sederhana berhasil menembus beragam lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak,
remaja, hingga dewasa. Hal ini membuat jingle ini menjadi efektif dalam menjangkau
dan mempengaruhi berbagai segmen konsumen.

6. Menggunakan BTL Marketing

BTL (Below The Line) marketing merupakan strategi pemasaran yang


berfokus pada komunikasi langsung dengan target konsumen melalui aktivitas di luar
media massa tradisional. Indomie menggunakan BTL marketing dengan tujuan untuk
mencapai konsumen secara personal dan mendekatkan diri dengan mereka.

7. Kolaborasi Dengan Brand Lokal Lainnya

Indomie menggunakan strategi pemasaran dengan berkolaborasi dengan brand


lokal untuk mencapai konsumen secara lebih efektif dan memperluas pangsa pasar
mereka. Melalui kolaborasi ini, Indomie dapat memanfaatkan kepopuleran dan
pengaruh brand lokal untuk meningkatkan kesadaran merek, menjangkau target
konsumen yang lebih luas, serta menciptakan asosiasi positif dengan merek Indomie.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan lengkap di atas, kini kamu tentu sudah memahami
tentang citra merek. Bisa disimpulkan bahwa brand image adalah persepsi
konsumen yang terbangun dari pengalaman teraksi dengan merek atau informasi dari
pihak lain. Pengalaman konsumen menjadi faktor penentu atau indikator brand
image yang utama. Karena itu, menciptakan pengalaman interaksi konsumen yang
menyenangkan merupakan salah satu cara membangun brand image.

Perlu diingat, interaksi memiliki cakupan yang luas, mulai pengetahuan


konsumen tentang value bisnis, kemudahan berkomunikasi dengan bisnis, hingga
kemudahan bertransaksi. Demi tercapainya hal tersebut, kamu perlu memastikan
pengelolaan operasional berjalan dengan smooth. Pastikan kamu memanfaatkan
aneka tools yang bisa mempermudah dan meningkatkan pengalaman pelanggan
Memang tidak mudah membangun brand image yang kuat. Hal ini memerlukan
proses panjang dan tidak bisa tercapai sekejap. Namun, dengan fondasi, strategi, dan
alat bantu yang tepat, citra merek yang kuat bisa menjadi milikmu.

3.2 Saran

Brand image adalah aspek produk yang perlu anda jaga kosistensinya hingga
jangka panjang. Hal itu tentunya mempermudah anda dalam menjalankan dan
mengembangkan bisnis. Namun, Anda harus selalu memastikan untuk selalu
mengembangkan dan memperhatikan kualitas produk dan layanan bisnis agar dapat
memaksimalkan keuntungan bisnis anda

17
DAFTAR PUSTAKA

Nisa Destiana. 2022. Brand Image: Pengertian, Contoh, dan Indikatornya. Majoo.id.
Retrieved October 2, 2023

Andi. Zeithaml, Valarie A. dan Mary Jo Bitner. 1996. Service Marketing – Integrating
Customer Focus Across The Firm. Fourth Edition. New York: Mc Graw-Hill

Vania Marsha Kristiani. 2022. Brand Image adalah: Pengertian dan Fungsinya bagi
Kemajuan Bisnis. BusinessTech HashMicro. Retrieved October 2, 2023

Faozan Tri Nugroho. 2021. Contoh-Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-
hari. bola.com. Retrieved October 2, 2023

Dwi Wulandari. 2017. INDOMIE, THE FIRST INDONESIA’s BRAND IN TOP-10


GLOBAL BRAND. MIX Marcomm. Retrieved October 3, 2023

2023. 7 Strategi Pemasaran Indomie, Brand Yang Berhasil Genggam Pasar Dunia |
Bithour. Bithour. Retrieved October 3, 2023

18

Anda mungkin juga menyukai