LANDASAN TEORI
A. Brand Image
secara jelas antara identitas dan citra. Untuk membedakannya, maka akan
jika, brand image atau citra merek adalah bagaimana suatu merek
dan rasa hormat dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap
19
20
identik.
pembeli dan penjualnya. Merek bukan sekedar nama, istilah, tanda atau
simbol saja, lebih dari itu, merek merupakan sebuah janji perusahaan
kepada konsumen.
konsumen.
merek dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk tapi dapat dibedakan
oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan seoarang konsumen. Ferinda
karena alasan subjektif dan emosi pribadinya. Citra merek (brand image)
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
melakukan pembelian.
konsep merek yang kuat dapat dikomunikasi secara baik pada pasar
sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan menghasilkan citra merek
yaitu:
produk atau jasa, akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada
ingatan konsumen.
memiliki ciri khas dan sulit untuk ditiru para pesaing. Keunikan
terkandung di dalamnya.
persaingan.
Harvard Business Review di tahun 1955 oleh Burleigh Garder & Sidney
pasar (Susanto & Himawan, 2009; 103). Jadi, identitas merek adalah ciri-
Gambar. 2.1
Komponen Identitas Merek
27
b. Menarik Perhatian
c. Berbeda
komoditas.
28
d. Memiliki makna
perusahaan.
B. Keputusan Konsumen
Dalam keputusan konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak dari
proses pertukaran atau pembelian. Umumnya ada lima macam peran yang
dapat di lakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu
akan membeli.
atau jasa.
Gambar.2.2
Proses Pengambilan
Keputusan Konsumen
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan
5. Perilaku pembelian
tersebut.
sebagai berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencari Informasi
secara aktif.
32
3. Pengevaluasian Alternatif
4. Keputusan Pembelian
membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul
pertama adalah sikap orang lain dan sedangkan faktor kedua adalah
atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku pembelian yang penting
seperti harga, dapat dipandang dari sudut negatif sebagai konsekuensi yang
produk atau jasa akan dipengaruhi oleh kegiatan oleh pemasar dan lembaga
lainnya serta penilain dan persepsi konsumen itu sendiri. Proses keputusan
2. Faktor sosial terdiri atas kelompok referensi, keluarga serta peran dan
3. Faktor pribadi terdiri dari umur dan tahapan dalam siklus hidup,
pembelian. Biasanya konsumen akan memilih merek yang disukai tetapi ada
pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor
dari dua pihak dari proses pertukaran atau pembelian, orang yang mempunyai
35
persepsi baik terhadap suatu barang akan juga mempunyai pengaruh terhadap
merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan
konsumen. Citra merek yang baik terhadap suatu barang akan meningkatkan
tertanam dalam suatu produk baik, maka konsumen akan membeli produk
itu untuk dikonsumsi. Namun sebaliknya, jika image yang tertanam benak
konsumen akan merasa tidak puas. Image yang positif akan menjadi kekuatan
bagi brand yang digunakan produk tersebut. Brand image suatu produk
brand image suatu produk, maka semakin besar dampak pada keputusan
Ftabel (2,58) pada taraf signifikansi 5% dan Ry (x1.x2.x3) = 0,736 > R (0.05)(18)
variabel brand image corporate image, user image dan product image)
Innova pada PT. Hadji Kalla cabang Polman. Dari hasil penelitian
38
penelitian ini diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,565. Hal ini
tidak diteliti.
4. Edy Gufran Darwis dengan judul Pengaruh Brand Image dan Harga
Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin. Secara parsial variable
> ttabel yaitu 4.967 > 1.977. Sedangkan variabel harga berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian dengan thitung < ttabel yaitu 4.362 <
1.977.