Anda di halaman 1dari 38

Strategi Kepala Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Proses Belajar

Mengajar di MTs Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi

Uswatun Hasanah Usnur

Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam


UIN Sumatera Utara
Jl. William Iskandar Ps. V Medan

Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Kepala Sekolah Pada Masa
Pandemi Covid-19 Dalam Proses Belajar Mengajar di MTs Bustanul Ulum Guppi
Kota Tebing Tinggi serta kendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini bersifat
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang meliputi; Observasi dan wawancara
secara daring. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru kelas di di MTs
Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi. Teknik analisis data menggunakan
reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitiannya adalah Menyusun Ulang RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah), Mengidentifikasi guru yang memiliki kemampuan memanfaatkan
teknologi dan yang tidak, Memaksimalkan Fasilitas Sekolah, Meningkatkan Kerja
Sama dengan Para Orangtua serta Mengadakan Pelatihan TIK Bagi Guru-guru.
Kendala yang dialami guru selama pembelajaran daring yaitu kurangnya
pemahaman siswa ketika melakukan proses belajar daring. Hal ini dikarenakan
siswa kurang paham dengan pembelajaaran yang diajarkan oleh guru karena tidak
bertatap muka langsung dan guru sulit memantau perkembangan belajar siswa.
Faktor utama yang lebih penting lagi adalah kurangnya fasilitas yang dimilki oleh
siswa ketika belajar daring karena tidak semua siswa memiliki Smartphone
ataupun computer sebagai media pembelajaran menggunakan daring. Selain itu
faktor lain adalah paket internet yang tidak bisa dijangkau oleh semua siswa.

Kata Kunci : Strategi Kepala Sekolah, Proses Belajar Mengajar

A. Pendahuluan
Pandemi COVID-19 teridentifikasi pertama kali di Wuhan, Cina pada
akhir tahun 2019 dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Wabah ini berdampak
terhadap penutupan sekolah dan perguruan tinggi untuk menghindari kontak fisik
dan sosial antar individu. Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang
pertama dan terutama di dunia. Di Negara-negara banyak memutuskan untuk

1
2

menutup sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan data
UNESCO, setidaknya ada kurang lebih 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang
aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat sekolah yang ditutup.1
Indonesia mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona penyebab
Covid-19 pada awal Maret 2020. Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya
kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi virus
corona. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang
kemudian berimbas pada perekonomian. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS)
Agustus ini menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II
2020 minus 5,32 persen. Penyebaran COVID-19 ini pada awalnya sangat
berdampak pada dunia ekonomi, tetapi kini dampaknya mulai dirasakan juga oleh
dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk
Indonesia dengan cara meliburkan seluruh aktivitas pendidikan.
Segala daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah guna memperkecil
kasus penularan Covid-19. Tak terpungkiri salah satu nya adalah kebijakan belajar
online, atau dalam jaringan (daring) untuk seluruh siswa/i hingga mahasiswa/i
karena adanya pembatasan sosial.2 Dalam masa pandemi COVID-19 telah
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti
social distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar.
Dalam keadaan kondisi ini mengharuskan masyarakat harus tetap diam
dirumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Dampak dari kebijakan
tersebut membuat sektor pendidikan sekolah yang berbasis umum maupun agama
sampai perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka
atau luring, dan sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara jarak
jauh atau dikenal daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing
peserta didik.

1
Agus Purwanto, dkk. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar, Journal of Education, Psychology and Counseling,
Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online : 2716-4446. h. 1
2
Briliannur Dwi C, dkk. Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pandemi
Covid-19, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,E-ISSN: 2721-7957. h. 29
3

Dampak dari kebijakan selama masa pandemi Covid-19, para siswa di


kota tebing tinggi harus belajar dari rumah. Metode pembelajaran daring yang
digunakan sesuai dengan kondisi di sekolah masing-masing. Dalam rangka untuk
memastikan siswa dapat belajar di rumah dengan baik, dan guru dapat
memfasilitasi pembelajaran daring secara efektif. Pembelajaran secara jarak jauh
merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia seperti video
kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan
video steraming online. Pembelajaran dapat dilakukan secara masif dengan
jumlah peserta yang tidak terbatas yang bisa dilakukan secara gratis maupun
berbayar. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kontak langsung antara
pendidik dan peserta didik yang mana sistem pembelajaran secara kovensional
atau tatap muka dapat memperluas penyebaran virus covid-19.3
Kebijakan ini merupakan langkah efektif yang bisa dilakukan di masa
pandemi, karena interaksi antar manusia itu tidak harus bertemu langsung, tidak
harus bersentuhan atau bertatap muka langsung, akan tetapi bisa melalui media
cetak, teknologi dan media social. Pada masa saat seperti ini, seorang kepala
sekolah memiliki peranan penting dalam mengambil keputusan dalam penentuan
kebijakan terkait kegiatan belajar mengajar atau KBM. Sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi di sekolah, seorang kepala sekolah perlu menerapkan strategi-
strategi yang tepat agar mutu pendidikan tetap terjaga dan bisa meningkat. Tenaga
guru memilih beberapa aplikasi sebagai media pembelajaran untuk melakukan
pembelajaran dan pemberian tugas. Penggunaan media pembelajaran seharusnya
disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran agar pembelajaran online berjalan
efektif.4 Masa pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah
dalam pengimplementasian kemampuan manajerialnya dan gagasan serta ide agar
mutu sekolah tetap berjalan dengan baik. Tantangan ini akan menjadi ujian bagi

3
Achmad Jayul & Edi Irwanto, Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses
Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmani di Tengah Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Kesehatan
Rekreasi Vol. 6, No. 2, Hal. 190 – 199, Juni 2020. h. 191
4
Nova Irawati Simatupang, dkk. Efektivitas Pelaksanaan Pengajaran Online Pada
Masa Pandemi Covid-19 Dengan Metode Survey Sederhana, Jurnal Dinamika Pendidikan Volume
13, No. 2, Juli 2020. h. 200
4

seorang kepala sekolah dalam penerapan strategi yang dianggap tepat sebagai
kunci sukses dalam peningkatan mutu sekolah.
Strategi kepala sekolah sangat penting dilaksanakan, hal ini disebabkan
karena strategi itu merupakan suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha yang telah ditentukan. Menurut Eci Sriwahyuni dkk, strategi
merupakan cara yang digunakan dalam mengerahkan semua kemampuan dari
segenap sumber daya yang ada pada suatu organisasi supaya bisa bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bisa dikatakan bahwa strategi
merupakan faktor penentu keberhasilan suatu organisasi.5 Strategi didalam
lembaga pendidikan menjelaskan metode dan pendekatan yang digunakan untuk
mencapai tujuan strateginya.
Dalam sebuah lembaga pendidikan, Kepala sekolah memiliki peran
penentu sebuah kebijakan yang strategis. Kepala sekolah ataupun madrasah
merupakan pimpinan dalam oragnisasi tersebut, kepala sekolah sebagai kunci
pendorong bagi perkembangan dan kemajuan sekolah. Kepala madrasah juga
bertanggung jawab untuk meningkatkan keberhasilan siswa dan program-program
di sekolah. Agar hal tersebut tercapai dengan baik maka kepala sekolah dalam
menentukan sebuah kebijkan di era pandemi covid 19 harus dengan pertimbangan
yang tepat. Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh
steakholders harus bahu membahu berbuat. Kondisi ini tidak boleh terlepas
pandang dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya operasionalisasi di
lapangan.6 Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran
yang ada di sekolah, maka dalam hal ini kepala sekolah diharapkan mampu
berperan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya, karena untuk
mencapai pembelajaran yang optimal tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dan
kebijakan kepala sekolah.

5
Eci Sriwahyuni, dkk. Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengimplementasikan Standar
Nasional Pendidikan, Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Volume 4,
No. 1, Januari-Juni 2019. h. 23
6
Rizqon Halal Syah Aji. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran, Jurnal Sosial & Budaya Syar-i volume 7 No. 5 2020. h.
399
5

Kebijakan seringkali diterjemahkan atau dikaitkan dengan kepentingan


politik, aturan, program, keputusan, undang-undang, peraturan, ketentuan,
kesepakatan, konvensi, dan rencana strategis lainnya. Kebijakan pemerintah
merupakan landasan dasar pada kebijakan belajar di satuan-satuan pendidikan
lainnya, sehingga menyangkut kebijakan tersebut kepala sekolah memiliki otoritas
dalam mengambil kebijakan proses pembelajaran yang harapannya tujuan
pembelajaran dapat terealisasikan dengan baik dan optimal.
Penelitian ini akan menyoroti tentang strategi Kepala Sekolah pada masa
Pandemi Covid-19 dalam proses belajar mengajar di MTs Bustanul Ulum Guppi
Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini akan memiliki kontribusi terhadap sekolah
maupun madrasah agar tetap mampu memberikan layanan standar minimum
kepada pemangku kepentingannya di tengah Work From Home (WFH) dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah
pusat.
Penelitian terdahulu berfokus Khairuddin Mahasiswa FKIP Universitas
Islam Indragiri dengan judul penelitian Kepemimpinan Kepala Sekolah di Tenga
Pandemi Copid-19. Penelitian sebelumnya juga masih terbatas dalam Kepala
sekolah memegang peranan vital sebagai leader dalam membangun atmosfir
pendidikan dan memastikan peserta didik tetap mendapatkan pembelajaran
bermakna. Sedangkan tujuan penulis di dalam artikel ini adalah untuk
menganalisa strategi apa saja yang digunakan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah
Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi pada Masa Pandemi Covid-19 dalam
proses belajar mengajar. Selain itu penulis ingin mengetahui kendala-kendala
dalam menjalankan strategi yang digunakan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah
Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi. Sehingga penulis dapat menyimpulkan
dan memberikan solusi sebaik mungkin terhadap kendala-kendala yang di hadapi
oleh seorang Kepala Madrasah Tsanawiyah Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing
Tinggi.
6

B. Landasan Teori
1. Strategi Kepala Sekolah
Strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan tersebut dapat di
capai. Secara khusus strategi adalah tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang mengenai yang di harapkan oleh para khalayak di masa
depan. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.7
Strategi menurut pendapat Griffin yang dikutip oleh Sule dan
Saefullah (2006) dalam Eci Sriwahyuni dkk adalah sebuah rencana
komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut pendapat Alwi
strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dengan melibatkan semua
faktor andalan dalam organisasi secara strategi. Strategi adalah sebuah
rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan
capabilities yang mempunyai tujuan dalam jangka panjang untuk
memenangkan kompetisi.8
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan, strategi diperlukan karena organisasi selalu mengalami
perubahan yang membutuhkan penyesuaian atas kegiatannya. Pilihan
strategi yang tepat dalam suatu organisasi akan menentukan keberhasilan
dalam mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan. Dengan demikian

7
Gan Gan Giantika, Strategi Komunikasi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Proses
Pembelajaran Siswa SDN Tebet Barat 01 Jakarta Selatan Di Masa Pandemi Covid -19, Journal
Komunikasi, Vol 11 No.2 September 2020 P-ISSN 2086-6178 E-ISSN 2579-3292. h. 144
8
Eci Sriwahyuni, dkk. Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengimplementasikan Standar
Nasional Pendidikan, Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Volume 4,
No. 1, Januari-Juni 2019. h. 22
7

strategi harus dapat dilaksanakan atau diterjemahkan menjadi kebijakan,


prosedur dan peraturan tertentu yang akan menjadi pedoman membuat
rencana dan membuat keputusan.
Strategi merupakan sarana bersama dengan tujuan jangka panjang
yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis,
diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan,
divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi
adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak
dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah
sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.
Strategi adalah suatu cara atau teknik yang digunakan oleh
seorang dalam hal apapun untuk mencapaai sebuah target dalam hal ini
kontekstualisasi strategi dalam sebuah pemimpin adalah untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Strategi dapat juga diartikan sebagai kiat,
cara, mekanisme seorang pemimpin untuk mencapai tujuan dalam
kepemimpinananya. Strategi adalah rencana yang disatukan memperluas
dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan
dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi manajemen strategis dalam
sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan
suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis ialah cara
dengan jalan mana para perencanan strategis menentukan sasaran dan
mengambil kebijakan.9
Dapat diambil sebuah pengertian strategi kepala sekolah adalah
suatu kiat, metode, meknisme dalam mengambil kebijakan dan

9
Muhammad Sufyan Ats-Tsauri & Erni Munastiwi, Strategi Kepala Madrasah Dalam
Menentukan Kebijakan Pembelajaran Covid 19 : Studi Kasus Kepala Madrasah Ibtidaiyah NW
Pondok Gedang, Elementeris: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam Volume 2 Nomor 2
November 2020, h. 58
8

menjalakan sebuha kebijakan sehingga target pencapaian dapat tercapai


dengan maksimal berdasarkan strategi yang digunakan oleh lembaga
sekolah atau madrasah pada umunya.
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu Kepala dan Sekolah.
Kata Kepala mempunyai arti ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi
atau sebuah lembaga. Sedangkan Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah
lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat dijelaskan
sebagai seorang tenaga profesional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi
serta siswa menerima pelajaran. Kata memimpin dari rumusan tersebut
mengandung makna luas, yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala
sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.10
Adapun kewenangan kepala sekolah sebagai pemimpin untuk
mencapai tujuan sekolah adalah mengatur dan mengelola tiga hal pokok,
yaitu personil, sarana dan dana. Sebagai seorang manager, kepala
sekolah harus mampu dan mempunyai kemampuan manajemen yang
memadai untuk menjalankan tugasnya. Kemampuan ini sangat
mendukung pada saat mengatur personil atau SDM yang dimiliki
sekolah.
Kepala sekolah adalah sosok yang diberi kepercayaan dan
kewenangan oleh banyak orang (anak buah) untuk membawa sekolah
ke arah tujuan yang ingin dicapai. Kepercayaan yang diberikan oleh
anak buah ini adalah didasarkan pada beberapa aspek yang dimiliki
oleh kepala sekolah dan diharapkan dapat menjadi modal untuk
membawa pada keberhasilan bersama. Kepala sekolah juga merupakan
jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa
10
Anik Muflihah & Arghob Khofya Haqiqi, Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Manajemen Mutu Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Journal of empirical
research in Islamic education, Volume 7, Nomor 2, 2019: 48 – 63. h. 52
9

didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan


diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur-
prosedur tertentu.11
2. Proses Belajar Mengajar
Soedijarto dalam A. Hasan Saragih menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan proses-belajar adalah segala pengalaman belajar yang
dihayati oleh peserta didik. Makin intensif pengalaman yang dihayati
oleh peserta didik makin tinggilah kualitas proses belajar yang
dimaksud.12 Dalam proses belajar-mengajar ini perlu diperhatikan dua
teori psikologi, yaitu teori tingkah laku dan teori kognitif. Kedua teori itu
mempunyai perbedaan dalam hal anak-anak belajar. Teori tingkah laku
lebih menekankan atau lebih memperhatikan pada apa yang dipelajari
anak sedangkan teori kognitif lebih menekankan kepada bagaimana anak
belajar.
Soedijarto menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
langsung proses belajar adalah guru dan pelajar, namun yang paling
berpengaruh terhadap mutu hasil belajar adalah latar belakang kognitif
pelajar disusul dengan sistem evaluasi dan kualitas proses belajar.
Sedang yang mempengaruhi langsung kepada guru adalah materi dan
sistem penyajian bahan, sistem administrasi, dan sistem evaluasi.13
Dalam proses belajar-mengajar yang pada hakekatnya adalah suatu
pekerjaan mendidik dan bukan semata-mata mengajar dalam arti teknis,
harus terjadi interaksi yang merupakan komunikasi dua arah, sebab
manusia pada hakekatnya juga tumbuh dan berkembang dalam hubungan
dengan sesamanya. Di samping itu, guru memegang peran sebagai
sutradara sekaligus aktor yang sangat dominan dalam menentukan
keberhasilan proses belajar-mengajar di kelas.
11
Anik Muflihah & Arghob Khofya Haqiqi, Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Manajemen Mutu Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Journal of empirical
research in Islamic education, Volume 7, Nomor 2, 2019: 48 – 63. h. 53
12
A. Hasan Saragih, Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar, Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED Vol.5 No.1, Juni 2008, h. 25
13
A. Hasan Saragih, Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar, Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED Vol.5 No.1, Juni 2008, h. 26
10

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi


antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. Interaksi yang
terjadi seharusnya tidak berlangsung hanya dari satu arah, tetapi terjadi
secara dua arah (timbal balik), dimana kedua pihak berperan dan berbuat
secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan dengan menggunakan cara
dan kerangka berfikir yang dipahami dan disepakati bersama.14
Ada tiga komponen utama yang harus diperhatiakan dalam proses
belajar mengajar menurut Loree yang dikutip oleh Syamsudin, Abin
yaitu komponen S (stimuli), O (organismic), dan R (response). Respon
dalam hal ini berkaitan denag hasil belajar yang diharapkan, yaitu
perilaku kognitif, perilaku afektif, dan perilaku psikomotor. Dalam
proses pembelajaran ada komponen guru mengajar dan siswa belajar.
Mekanisme siswa dalam proses belajar mengalami tiga tahap, yaitu tahap
penerimaan input informasi, tahap pengolahan informasi, dan tahap
ekspresi hasil pengolahan informasi. Keberhasilan setiap tahap
mempengaruhi keberhasilan tahap berikutnya.15
Konsep belajar dalam Islam bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan dan perkembangan rasional saja, tetapi harus meliputi seluruh
kebutuhan jasmani dan rohani secara seimbang, tidak melihat unsur-
unsur psikologinya secara dikotomis. Konsep inilah yang sebenarnya
melahirkan fikir dan zikir menjadi satu arah, dan menempatkan manusia
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu, social
ataupun makhluk spiritual. Sehingga tujuan belajar untuk menempatkan
manusia pada posisinya yang paling mulia dapat tercapai.
Islam telah menjelaskan secara rinci dan operasional mengenai
proses belajar, (pemahaman dan pengetahuan) Proses kerja sistem
memori (akal) dan proses penguasaan pengetahuan dan keterampilan.

14
Achmad Fanani, Ice Breakin Dalam Prose Belajar Mengajar: learning, routinity,
boring, ice breaking. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Tahun
VI, No. 11, Oktober 2010. h. 67
15
Achmad Fanani, Ice Breakin Dalam Prose Belajar Mengajar: learning, routinity,
boring, ice breaking. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Tahun
VI, No. 11, Oktober 2010. h. 68
11

Alquran hanya memberikan indikasi-indikasi yang sekiranya bisa


menjelaskan tentang ketiga proses tersebut. Dalam beberapa ayat Alquran
yang secara eksplisit ataupu implisit mewajibkan orang untuk belajar
agar memperoleh ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah Swt,
          
      
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(Q.S. Al
Israa’;36).16
Proses belajar tentunya dilaksanakan melalui proses kognitif
(tahapan-tahapan yang bersifat akliyah). Dalam hal ini sistem memori
sensori (indera-indera), baik jangka panjang maupun jangka pendek
sangat berperan aktif dalam menentukan keberhasilan maupun kegagalan
sesorang dalam meraih pengetahuan. Proses belajar yang merupakan
proses untuk meningkatkan kemampuan dan memfungsikan aspek-aspek
fisio-psikis dalam ajaran Islam yang telah ada sejak diciptakannya Adam
sebagai manusia di bumi. Hal ini sesuai dalam Alquran surah Al Baqarah
ayat 31-33 yang berbunyi,
      
     
         
       
     
       
      
 
Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!"Mereka menjawab: "Maha
suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah
berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui

16
Q.S. Al Israa'; 17:36
12

apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"(Q.S. Al


Baqarah : 31-33).17
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
mengajar adalah segala upaya bersama antara guru dan siswa untuk
berbagi dan mengolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang
diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi landasan belajar yang
berkelanjutan, serta diharapkan adanya perubahan-perubahan yang lebih
baik untuk mencapai suatu peningkatan yang positif yang ditandai
dengan perubahan tingkah laku individu demi terciptanya proses belajar
mengajar yang efektif dan efisien. Sebuah proses pembelajaran yang baik
akan membentuk kemampuan intelektual, berfikir kritis dan munculnya
kreatifitas serta perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan
praktik atau pengalaman tertentu.

C. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif menghasilkan data deskriptif, misalnya ucapan, perilaku, atau
tulisan yang ber-asal dari subjek penelitian yang diamati. 18 Dalam
penelitian ini metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif atau
naturalistic, dengan pendekatan studi kepustakaan. Dipilihnya studi
kepustakaan ini dengan alasan bahwa penelitian yang dihasilkan berupa
kata-kata tertulis atau lisan yang dikutip dari berbagai sumber atau
pendapat ahli. Metode naturalistik dengan kajian kepustakaan ini
dipandang sesuai, karena data yang banyak menyangkut perbuatan dan
kata-kata bersifat alami apa adanya. Tetapi walaupun demikian penulis
bukan berarti tidak mengabaikan data yang bersifat dokumenter. Data
dokumenter penulis pergunakan sepanjang data-data tersebut dapat
menunjang pencapaian tujuan penelitian.
2. Pengumpulan Data
17
Q.S Al Baqarah ;2:31-33
18
Sumasno Hadi, Pemeriksaan Keabsahaan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi,
Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 1, Juni 2016, h. 74
13

Data penelitian dalam artikel ini dikumpulkan melalui wawancara


mendalam yang dilakukan secara langsung dan secara virtual dengan
aplikasi Zoom. Tujuan wawancara adalah menggali pengalaman seorang
Kepala Sekolah MTs Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi dalam
proses belajar mengajar pada masa Pandemi Covid-19. Data yang
diperoleh dari wawancara mendalam ini kemudian ditranskripkan dalam
format narasi untuk selanjutnya dianalisis. Esensi data memegang peran
yang sangat penting dalam menganalisis bahasa percakapan,terutama
untuk mencari dan mengungkapkan kerumitan dan pemahaman
fenomena yang timbul secara alami seperti nilai, keyakinan, perasaan,
pemikiran dan pengalaman dalam konteks sosial.
Panduan dalam menganalisis data percakapan seperti terdiri dari
lima tahap. Pertama, mendengarkan data percakapan, yaitu rekaman
percakapan antara partisipan dengan tim penulis. Kemudian, mengetik
data percakapan tersebut dalam bentuk transkrip untuk memudahkan
analisis. Langkah ketiga adalah memilah-milah data percakapan yang
telah berbentuk tulisan tersebut untuk ditafsirkan atau diinterpresikan.
Pada tahap ini, penulis berusaha semaksimal mungkin agar ungkapan
kata-kata yang dipilih mampu menyingkap pengalaman emosi partisipan.
Tahap selanjutnya adalah merekonstruksi data percakapan tersebut untuk
memaknai diskursus narasi. Langkah terakhir adalah membangun
kredibilitas data, yaitu memeriksa data dari sisi keakuratan informasi
yang tersingkap. Verifikasi kredibilitas dilakukan untuk memberikan
umpan balik tentang keakuratan data percakapan yang diperoleh dari
semua sisi mulai dari penyajian dan penafsiran data,konstruksi data
percakapan, hingga konstruksi kredibilitas data.

D. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa strategi kepala
sekolah dalam proses belajar mengajar Pada Masa Pandemi Covid-19. Berangkat
14

dari data yang peneliti temukan di lapangan dari beberapa informan, dokumentasi
dan juga observasi dapat peneliti bahas sebagai berikut :
1. Menyusun Ulang RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
Menata ulang anggaran sekolah bisa jadi langkah awal untuk pengelolaan
keuangan di masa pandemi dan menghadapi masa kenormalan baru.
Minimal, kemampuan finansial sekolah harus bisa bertahan antara tiga
sampai enam bulan. Ini jadi tantangan buat seorang kepala sekolah
maupun jajaran eksekutif sekolah dalam mengelola keuangan. Tata ulang
anggaran juga diperlukan bagi sekolah yang dibolehkan kembali
membuka kegiatannya. Sebab, sejumlah peralatan guna memenuhi
protokol kesehatan harus dimiliki. Hal ini diyakini bakal menyedot
anggaran yang lebih dari biasanya.
2. Mengidentifikasi guru yang memiliki kemampuan memanfaatkan
teknologi dan yang tidak
Setelah adanya pandemi mengharuskan guru melakukan pembelajaran
jarak jauh yang artinya menggunakan teknologi. Namun tidak semuanya
guru bisa mengoperasikan kemajuan teknologi. Jangankan Zoom, Cisco
Webex, Google Classroom atau yang lainnya, untuk mengoperasikan
perangkat laptop saja masih ada yang harus ditingkatkan lagi
kompetensinya. Hal ini mengharuskan seorang Kepala Sekolah
melakukan pemetaan dengan mengumpulkan siapa saja guru yang sudah
bisa mengoperasikan laptop, dan bisa melakukan pembelajaran jarak jauh
dengan menggunakan teknologi aplikasi seperti Zoom dan aplikasi
lainnya.
3. Memaksimalkan Fasilitas Sekolah
Di masa pendemi COVID-19 memang mengubah segalanya, karena
adanya pandemi, pihak sekolah harus menyediakan kuota bagi para guru
untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Bagi sekolah yang masih
harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring,
15

infrastruktur sekolah harus diperkuat baik secara perangkat keras, juga


perangkat lunak e-learning tentu saja hal ini memerlukan biaya lebih.
4. Meningkatkan Kerja Sama dengan Para Orangtua
Salah satu strategi seorang kepala sekolah yang bisa dilakukan, adalah
meningkatkan kerja sama dengan orangtua, seperti meminta orang tua
yang tidak memiliki gawai untuk mengambil tugas, lembar kerja peserta
didik (LKPD) di sekolah. Peran orang tua tidak bisa dihilangkan semasa
Covid-19 ini untuk memberikan pendampingan kepada anak dalam
pembelajaran di rumah.
5. Mengadakan Pelatihan TIK Bagi Guru-guru
Dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK dan era
globalisasi, berbagai upaya telah ditempuh pemerintah untuk
mengadakan pembaharuan dan peningkatan mutu pendidikan, yang
tercermin dalam berbagai kebijakan. Penggunaan sistem information and
communication technology (TIK) baik itu berupa internet, software
sistem administrasi pendidikan, notebook dan LCD projector dalam
dunia pendidikan untuk saat ini sudah mrupakan suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang
handal dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era digital
sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai TIK.

Perkembangan teknologi di pada masa pendemi Covid-19 seperti


sekarang memang memiliki banyak sekali manfaat, khususnya pada bidang
pendidikan. Oleh sebab itu, banyak sekali orang yang ingin menguasai dan
memanfaatkan perkembangan teknologi. Namun, tidak bisa dipungkiri
pemanfaatan TIK di dalam sektor pendidikan memiliki beberapa kendala, di
antaranya:
1. Kurangnya pengadaan infrastruktur TIK. Hal ini disebabkan sulit
dijangkaunya beberapa daerah tertentu di Indonesia, sehingga
penyebarannya tidak merata. Masih banyak daerah yang sulit dijangkau
oleh alat transportasi. Untuk mencapai daerah yang dituju, hanya dapat
16

ditempuh dapat dengan jalan kaki. Sedangkan dengan berjalan kaki, tidak
memungkinkan untuk membawa berbagai peralatan multimedia.
2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural
bagi guru dan siswa. Materi-materi ini dapat berupa materi pembelajaran
interaktif yang berbantuan computer/laptop, seperti CD, DVD dan infocus
dalam pembelajaran interaktif.
3. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
alat-alat dan sumber-sumber digital dalam kegiatan belajar mengajar agar
tercapai Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
4. Harus tersedianya anggaran atau dana yang cukup untuk untuk
mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi
Informasi dan Komunikasi tersebut.
5. Dan yang tidak kalah penting adalah, adanya kemauan dan dukungan dari
semua pihak, dalam hal ini kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk
menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi komunikasi dan
informasi tersebut.

Pembelajaran daring memerlukan fasilitasi seperti Smartphone atau


laptop, tetapi ada sebagian siswa yangtidak memiliki Smarthpnone atau laptop
ditambah lagi tidak adanya kuota internet untuk melakukan pembelajaran secara
daring ini menjadi masalah besar bagi guru dan siswa. Selain itu dengan
pembelajaran daring guru juga menjadi kewalahan dalam menerapkan metode apa
yang akan disampaikan dalam pembelajaran daring agar siswa paham materi yang
disampaikan karena pembelajaran daring dilakukan tidak secara bertatap muka
langsung. Pembelajaran secara daring ini kurang efektif karena ada saja alasan
dari siswa yang tidak ada jaringan, tidak ada perangkat seperti handphone ataupun
laptop. Maka dari itu guru jadi kesulitan dalam melakukan proses pembelajaran
daring ini. Setiap siswa memang menginginkan belajar dengan tenang serta
mudah dipahami pada proses pembelajaran daring. Namun guru juga nmenjadi
bingung bagaimana pembelajaran daring bisa dilaksanakan tanpa ada hambatan
apapun serta tidak menjadi beban untuk siswa.
17

E. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala yang dialami guru selama
pembelajaran daring yaitu kurangnya pemahaman siswa ketika melakukan proses
belajar daring. Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan pembelajaaran
yang diajarkan oleh guru karena tidak bertatap muka langsung dan guru sulit
memantau perkembangan belajar siswa. Faktor utama yang lebih penting lagi
adalah kurangnya fasilitas yang dimilki oleh siswa ketika belajar daring
karenatidak semua siswa memiliki Smartphone ataupun computer sebagai media
pembelajaran menggunakan daring. Selain itu faktor lain adalah paket internet
yang tidak bisa dijangkau oleh semua siswa
Terkait dengan penelitian yang di dapatkan, maka penulis mencoba untuk
memberikan beberapa saran diantaranya: Pertama, diharapkan kepada guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar mneggunakan daring agar menjelaskan
sejelas-jelasnya kepada siswa karena banyak juga siswa yang kurang paham
dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Kedua, diharapkan kepada
orangtua siswa berkoordinasi dengan guru dalam membimbing proses belajar
mengajar siswa selama pembelajaran daring ini. Ketiga, diharapkan kepada
pemerintah daerah untuk menyediakan dana kepada siswa, sekurang-kurangnya
ada jaringan wifi.

F. Daftar Bacaan
Agus Purwanto, dkk. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-
19Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar, Journal of
Education, Psychology and Counseling, Volume 2 Nomor 1 (2020)
ISSN Online : 2716-4446.
Achmad Jayul & Edi Irwanto, Model Pembelajaran Daring Sebagai
Alternatif Proses Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmani di Tengah
Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6, No.
2, Hal. 190 – 199, Juni 2020.
Anik Muflihah & Arghob Khofya Haqiqi, Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Manajemen Mutu Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah,
18

Journal of empirical research in Islamic education, Volume 7, Nomor 2,


2019: 48 – 63.
A. Hasan Saragih, Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar,
Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.5 No.1, Juni 2008.
Achmad Fanani, Ice Breakin Dalam Prose Belajar Mengajar: learning,
routinity, boring, ice breaking. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Tahun VI, No. 11, Oktober 2010.
Briliannur Dwi C, Aisyah Amelia, Uswatun Hasanah, Abdy Mahesha Putra,
Hidayatur Rahman, Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa
Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,E-ISSN:
2721-7957
Eci Sriwahyuni, dkk. Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengimplementasikan
Standar Nasional Pendidikan, Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan
Supervisi Pendidikan Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2019.
Gan Gan Giantika, Strategi Komunikasi Guru Dalam Upaya Meningkatkan
Proses Pembelajaran Siswa SDN Tebet Barat 01 Jakarta Selatan Di
Masa Pandemi Covid -19, Journal Komunikasi
Nova Irawati Simatupang, dkk. Efektivitas Pelaksanaan Pengajaran Online
Pada Masa Pandemi Covid-19 Dengan Metode Survey Sederhana,
Jurnal Dinamika Pendidikan Volume 13, No. 2, Juli 2020.
Rizqon Halal Syah Aji. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran, Jurnal Sosial &
Budaya Syar-i volume 7 No. 5 2020, Vol 11 No.2 September 2020 P-
ISSN 2086-6178 E-ISSN 2579-3292.
Unika Prihatsanti, dkk. Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah
dalam Psikologi, Jurnal Ugm Buletin Psikologi 2018, Vol. 26, No. 2.
Sumasno Hadi, Pemeriksaan Keabsahaan Data Penelitian Kualitatif Pada
Skripsi, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 1, Juni 2016.
19
20

Plagiarism Checker X Originality


Report
Similarity Found: 28%

Date: Monday, January 11, 2021


Statistics: 1228 words Plagiarized / 4325 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------
---------

Strategi Kepala Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Proses


Belajar Mengajar di MTs Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi Uswatun
Hasanah Usnur Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam UIN
Sumatera Utara Jl. William Iskandar Ps. V Medan Abstraksi Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui strategi Kepala Sekolah Pada Masa Pandemi
Covid-19 Dalam Proses Belajar Mengajar di MTs Bustanul Ulum Guppi Kota
Tebing Tinggi serta kendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini bersifat
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang meliputi; Observasi dan
wawancara secara daring. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah,
guru kelas di di MTs Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi.

Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi


data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah Menyusun
Ulang RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah), Mengidentifikasi
guru yang memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi dan yang tidak,
Memaksimalkan Fasilitas Sekolah, Meningkatkan Kerja Sama dengan Para
Orangtua serta Mengadakan Pelatihan TIK Bagi Guru-guru. Kendala yang
dialami guru selama pembelajaran daring yaitu kurangnya pemahaman
siswa ketika melakukan proses belajar daring.

Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan pembelajaaran yang


21

diajarkan oleh guru karena tidak bertatap muka langsung dan guru sulit
memantau perkembangan belajar siswa. Faktor utama yang lebih penting
lagi adalah kurangnya fasilitas yang dimilki oleh siswa ketika belajar daring
karena tidak semua siswa memiliki Smartphone ataupun computer sebagai
media pembelajaran menggunakan daring. Selain itu faktor lain adalah
paket internet yang tidak bisa dijangkau oleh semua siswa.

Kata Kunci : Strategi Kepala Sekolah, Proses Belajar Mengajar Pendahuluan


Pandemi COVID-19 teridentifikasi pertama kali di Wuhan, Cina pada akhir
tahun 2019 dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Wabah ini
berdampak terhadap penutupan sekolah dan perguruan tinggi untuk
menghindari kontak fisik dan sosial antar individu. Pandemi COVID-19
adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Di Negara-
negara banyak memutuskan untuk menutup sekolah dari tingkat dasar
sampai perguruan tinggi.

Berdasarkan data UNESCO, setidaknya ada kurang lebih 290,5 juta siswa di
seluruh dunia yang aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat sekolah
yang ditutup._ Indonesia mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus
corona penyebab Covid-19 pada awal Maret 2020. Hampir seluruh sektor
terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak
serius akibat pandemi virus corona. Pembatasan aktivitas masyarakat
berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada
perekonomian. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32
persen.

Penyebaran COVID-19 ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia


ekonomi, tetapi kini dampaknya mulai dirasakan juga oleh dunia
pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk
Indonesia dengan cara meliburkan seluruh aktivitas pendidikan. Segala
daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah guna memperkecil kasus
penularan Covid-19. Tak terpungkiri salah satu nya adalah kebijakan
belajar online, atau dalam jaringan (daring) untuk seluruh siswa/i hingga
mahasiswa/i karena adanya pembatasan sosial._

Dalam masa pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri


bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti social distancing,
physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar. Dalam
22

keadaan kondisi ini mengharuskan masyarakat harus tetap diam dirumah,


belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Dampak dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan sekolah yang


berbasis umum maupun agama sampai perguruan tinggi menghentikan
proses pembelajaran secara tatap muka atau luring, dan sebagai gantinya,
proses pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau dikenal daring
yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing peserta didik. Dampak
dari kebijakan selama masa pandemi Covid-19, para siswa di kota tebing
tinggi harus belajar dari rumah. Metode pembelajaran daring yang
digunakan sesuai dengan kondisi di sekolah masing-masing. Dalam rangka
untuk memastikan siswa dapat belajar di rumah dengan baik, dan guru
dapat memfasilitasi pembelajaran daring secara efektif.

Pembelajaran secara jarak jauh merupakan pembelajaran yang


memanfaatkan teknologi multimedia seperti video kelas virtual, teks online
animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video steraming
online. Pembelajaran dapat dilakukan secara masif dengan jumlah peserta
yang tidak terbatas yang bisa dilakukan secara gratis maupun berbayar.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kontak langsung antara
pendidik dan peserta didik yang mana sistem pembelajaran secara
kovensional atau tatap muka dapat memperluas penyebaran virus covid-
19._

Kebijakan ini merupakan langkah efektif yang bisa dilakukan di masa


pandemi, karena interaksi antar manusia itu tidak harus bertemu langsung,
tidak harus bersentuhan atau bertatap muka langsung, akan tetapi bisa
melalui media cetak, teknologi dan media social. Pada masa saat seperti
ini, seorang kepala sekolah memiliki peranan penting dalam mengambil
keputusan dalam penentuan kebijakan terkait kegiatan belajar mengajar
atau KBM. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah, seorang
kepala sekolah perlu menerapkan strategi-strategi yang tepat agar mutu
pendidikan tetap terjaga dan bisa meningkat.

Tenaga guru memilih beberapa aplikasi sebagai media pembelajaran


untuk melakukan pembelajaran dan pemberian tugas. Penggunaan media
pembelajaran seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran
agar pembelajaran online berjalan efektif._ Masa pandemi covid-19
menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah dalam
pengimplementasian kemampuan manajerialnya dan gagasan serta ide
23

agar mutu sekolah tetap berjalan dengan baik. Tantangan ini akan menjadi
ujian bagi seorang kepala sekolah dalam penerapan strategi yang
dianggap tepat sebagai kunci sukses dalam peningkatan mutu sekolah.

Strategi kepala sekolah sangat penting dilaksanakan, hal ini disebabkan


karena strategi itu merupakan suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha yang telah ditentukan. Menurut Eci Sriwahyuni dkk,
strategi merupakan cara yang digunakan dalam mengerahkan semua
kemampuan dari segenap sumber daya yang ada pada suatu organisasi
supaya bisa bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bisa dikatakan bahwa strategi merupakan faktor penentu keberhasilan
suatu organisasi._ Strategi didalam lembaga pendidikan menjelaskan
metode dan pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan
strateginya.

Dalam sebuah lembaga pendidikan, Kepala sekolah memiliki peran


penentu sebuah kebijakan yang strategis. Kepala sekolah ataupun
madrasah merupakan pimpinan dalam oragnisasi tersebut, kepala sekolah
sebagai kunci pendorong bagi perkembangan dan kemajuan sekolah.
Kepala madrasah juga bertanggung jawab untuk meningkatkan
keberhasilan siswa dan program-program di sekolah.

Agar hal tersebut tercapai dengan baik maka kepala sekolah dalam
menentukan sebuah kebijkan di era pandemi covid 19 harus dengan
pertimbangan yang tepat. Dalam penanganan dampak Covid-19 pada
dunia pendidikan, seluruh steakholders harus bahu membahu berbuat.
Kondisi ini tidak boleh terlepas pandang dari kebijakan pemerintah dan
pelaksanaannya operasionalisasi di lapangan._ Hal tersebut tentu akan
berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah, maka
dalam hal ini kepala sekolah diharapkan mampu berperan sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya, karena untuk mencapai
pembelajaran yang optimal tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dan
kebijakan kepala sekolah.

Kebijakan seringkali diterjemahkan atau dikaitkan dengan kepentingan


politik, aturan, program, keputusan, undang-undang, peraturan, ketentuan,
kesepakatan, konvensi, dan rencana strategis lainnya. Kebijakan
pemerintah merupakan landasan dasar pada kebijakan belajar di satuan-
satuan pendidikan lainnya, sehingga menyangkut kebijakan tersebut
kepala sekolah memiliki otoritas dalam mengambil kebijakan proses
24

pembelajaran yang harapannya tujuan pembelajaran dapat terealisasikan


dengan baik dan optimal. Penelitian ini akan menyoroti tentang strategi
Kepala Sekolah pada masa Pandemi Covid-19 dalam proses belajar
mengajar di MTs Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi.

Penelitian ini akan memiliki kontribusi terhadap sekolah maupun madrasah


agar tetap mampu memberikan layanan standar minimum kepada
pemangku kepentingannya di tengah Work From Home (WFH) dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh
pemerintah pusat. Penelitian terdahulu berfokus Khairuddin Mahasiswa
FKIP Universitas Islam Indragiri dengan judul penelitian Kepemimpinan
Kepala Sekolah di Tenga Pandemi Copid-19. Penelitian sebelumnya juga
masih terbatas dalam Kepala sekolah memegang peranan vital sebagai
leader dalam membangun atmosfir pendidikan dan memastikan peserta
didik tetap mendapatkan pembelajaran bermakna.

Sedangkan tujuan penulis di dalam artikel ini adalah untuk menganalisa


strategi apa saja yang digunakan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah
Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi pada Masa Pandemi Covid-19
dalam proses belajar mengajar. Selain itu penulis ingin mengetahui
kendala-kendala dalam menjalankan strategi yang digunakan oleh Kepala
Madrasah Tsanawiyah Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi. Sehingga
penulis dapat menyimpulkan dan memberikan solusi sebaik mungkin
terhadap kendala-kendala yang di hadapi oleh seorang Kepala Madrasah
Tsanawiyah Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi.

Landasan Teori Strategi Kepala Sekolah Strategi adalah suatu proses


penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana tujuan tersebut dapat di capai. Secara khusus strategi adalah
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang mengenai yang di
harapkan oleh para khalayak di masa depan. Strategi pada hakikatnya
adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan.

Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungi sebagai


peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya._ Strategi menurut
pendapat Griffin yang dikutip oleh Sule dan Saefullah (2006) dalam Eci
25

Sriwahyuni dkk adalah sebuah rencana komprehensif untuk mencapai


tujuan organisasi. Menurut pendapat Alwi strategi adalah cara untuk
mencapai tujuan dengan melibatkan semua faktor andalan dalam
organisasi secara strategi.

Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan


segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan dalam jangka
panjang untuk memenangkan kompetisi._ Secara umum strategi
mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, strategi diperlukan
karena organisasi selalu mengalami perubahan yang membutuhkan
penyesuaian atas kegiatannya. Pilihan strategi yang tepat dalam suatu
organisasi akan menentukan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan
yang telah direncanakan.

Dengan demikian strategi harus dapat dilaksanakan atau diterjemahkan


menjadi kebijakan, prosedur dan peraturan tertentu yang akan menjadi
pedoman membuat rencana dan membuat keputusan. Strategi merupakan
sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai.
Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi,
dan usaha patungan atau joint venture.

Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen


puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi
adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di
tetapkan. Strategi adalah suatu cara atau teknik yang digunakan oleh
seorang dalam hal apapun untuk mencapaai sebuah target dalam hal ini
kontekstualisasi strategi dalam sebuah pemimpin adalah untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.

Strategi dapat juga diartikan sebagai kiat, cara, mekanisme seorang


pemimpin untuk mencapai tujuan dalam kepemimpinananya. Strategi
adalah rencana yang disatukan memperluas dan terintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi manajemen strategis dalam sejumlah keputusan dan tindakan
yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi
26

yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

Proses manajemen strategis ialah cara dengan jalan mana para


perencanan strategis menentukan sasaran dan mengambil kebijakan._
Dapat diambil sebuah pengertian strategi kepala sekolah adalah suatu kiat,
metode, meknisme dalam mengambil kebijakan dan menjalakan sebuha
kebijakan sehingga target pencapaian dapat tercapai dengan maksimal
berdasarkan strategi yang digunakan oleh lembaga sekolah atau madrasah
pada umunya. Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu Kepala dan
Sekolah. Kata Kepala mempunyai arti ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga.

Sedangkan Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah lembaga dimana


menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian
secara sederhana kepala sekolah dapat dijelaskan sebagai seorang tenaga
profesional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi
interaksi antara guru yang memberi serta siswa menerima pelajaran.

Kata memimpin dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu


kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu
sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan._ Adapun kewenangan kepala sekolah
sebagai pemimpin untuk mencapai tujuan sekolah adalah mengatur dan
mengelola tiga hal pokok, yaitu personil, sarana dan dana. Sebagai
seorang manager, kepala sekolah harus mampu dan mempunyai
kemampuan manajemen yang memadai untuk menjalankan tugasnya.
Kemampuan ini sangat mendukung pada saat mengatur personil atau
SDM yang dimiliki sekolah.

Kepala sekolah adalah sosok yang diberi kepercayaan dan kewenangan


oleh banyak orang (anak buah) untuk membawa sekolah ke arah tujuan
yang ingin dicapai. Kepercayaan yang diberikan oleh anak buah ini adalah
didasarkan pada beberapa aspek yang dimiliki oleh kepala sekolah dan
diharapkan dapat menjadi modal untuk membawa pada keberhasilan
bersama. Kepala sekolah juga merupakan jabatan pemimpin yang tidak
bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan. Siapapun yang akan diangkat menjadi kepala sekolah harus
ditentukan melalui prosedur-prosedur tertentu._
27

Proses Belajar Mengajar Soedijarto dalam A. Hasan Saragih menyatakan


bahwa yang dimaksud dengan proses-belajar adalah segala pengalaman
belajar yang dihayati oleh peserta didik. Makin intensif pengalaman yang
dihayati oleh peserta didik makin tinggilah kualitas proses belajar yang
dimaksud._ Dalam proses belajar-mengajar ini perlu diperhatikan dua teori
psikologi, yaitu teori tingkah laku dan teori kognitif. Kedua teori itu
mempunyai perbedaan dalam hal anak-anak belajar. Teori tingkah laku
lebih menekankan atau lebih memperhatikan pada apa yang dipelajari
anak sedangkan teori kognitif lebih menekankan kepada bagaimana anak
belajar.

Soedijarto menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi langsung


proses belajar adalah guru dan pelajar, namun yang paling berpengaruh
terhadap mutu hasil belajar adalah latar belakang kognitif pelajar disusul
dengan sistem evaluasi dan kualitas proses belajar. Sedang yang
mempengaruhi langsung kepada guru adalah materi dan sistem penyajian
bahan, sistem administrasi, dan sistem evaluasi._ Dalam proses belajar-
mengajar yang pada hakekatnya adalah suatu pekerjaan mendidik dan
bukan semata-mata mengajar dalam arti teknis, harus terjadi interaksi
yang merupakan komunikasi dua arah, sebab manusia pada hakekatnya
juga tumbuh dan berkembang dalam hubungan dengan sesamanya. Di
samping itu, guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor
yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan proses belajar-
mengajar di kelas.

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara


siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. Interaksi yang terjadi
seharusnya tidak berlangsung hanya dari satu arah, tetapi terjadi secara
dua arah (timbal balik), dimana kedua pihak berperan dan berbuat secara
aktif di dalam suatu kerangka kerja dan dengan menggunakan cara dan
kerangka berfikir yang dipahami dan disepakati bersama._ Ada tiga
komponen utama yang harus diperhatiakan dalam proses belajar mengajar
menurut Loree yang dikutip oleh Syamsudin, Abin yaitu komponen S
(stimuli), O (organismic), dan R (response).

Respon dalam hal ini berkaitan denag hasil belajar yang diharapkan, yaitu
perilaku kognitif, perilaku afektif, dan perilaku psikomotor. Dalam proses
pembelajaran ada komponen guru mengajar dan siswa belajar. Mekanisme
siswa dalam proses belajar mengalami tiga tahap, yaitu tahap penerimaan
input informasi, tahap pengolahan informasi, dan tahap ekspresi hasil
28

pengolahan informasi. Keberhasilan setiap tahap mempengaruhi


keberhasilan tahap berikutnya._ Konsep belajar dalam Islam bukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan rasional saja, tetapi harus
meliputi seluruh kebutuhan jasmani dan rohani secara seimbang, tidak
melihat unsur-unsur psikologinya secara dikotomis.

Konsep inilah yang sebenarnya melahirkan fikir dan zikir menjadi satu arah,
dan menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan martabat manusia,
baik sebagai individu, social ataupun makhluk spiritual. Sehingga tujuan
belajar untuk menempatkan manusia pada posisinya yang paling mulia
dapat tercapai. Islam telah menjelaskan secara rinci dan operasional
mengenai proses belajar, (pemahaman dan pengetahuan) Proses kerja
sistem memori (akal) dan proses penguasaan pengetahuan dan
keterampilan.

Alquran hanya memberikan indikasi-indikasi yang sekiranya bisa


menjelaskan tentang ketiga proses tersebut. Dalam beberapa ayat Alquran
yang secara eksplisit ataupu implisit mewajibkan orang untuk belajar agar
memperoleh ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah Swt,
(((( (((((( ((( (((((( (((( ((((( (((((( ( (((( ((((((((( (((((((((((( ((((((((((((( (((( (((((((((((( ((((( (
((((( ((((((((( (((( Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.(Q.S. Al Israa’;36)._

Proses belajar tentunya dilaksanakan melalui proses kognitif (tahapan-


tahapan yang bersifat akliyah). Dalam hal ini sistem memori sensori
(indera-indera), baik jangka panjang maupun jangka pendek sangat
berperan aktif dalam menentukan keberhasilan maupun kegagalan
sesorang dalam meraih pengetahuan. Proses belajar yang merupakan
proses untuk meningkatkan kemampuan dan memfungsikan aspek-aspek
fisio-psikis dalam ajaran Islam yang telah ada sejak diciptakannya Adam
sebagai manusia di bumi.

Hal ini sesuai dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 31-33 yang berbunyi,
(((((((( ((((((( (((((((((((( ((((((( (((( (((((((((( ((((( (((((((((((((((( ((((((( (((((((((((( ((((((((((((
(((((((((( ((( ((((((( (((((((((( (((( (((((((( ((((((((((( (( (((((( (((((( (((( ((( (((((((((((( ( (((((( ((
((( ((((((((((( ((((((((((( (((( ((((( ((((((((((( ((((((((((( (((((((((((((((( ( (((((((( ((((((((((( (((((((
((((((((( ((((( (((((( ((((( (((((( ((((((( (((((((( (((((( ((((((((((((( (((((((((( (((((((((( ((( (((((((((
((((( ((((((( ((((((((((( (((( Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama
29

(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para


Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"Mereka menjawab:
"Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini."

Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu,


Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui
apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"(Q.S. Al
Baqarah : 31-33)._ Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa proses mengajar adalah segala upaya bersama antara guru dan
siswa untuk berbagi dan mengolah informasi, dengan harapan
pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi
landasan belajar yang berkelanjutan, serta diharapkan adanya perubahan-
perubahan yang lebih baik untuk mencapai suatu peningkatan yang positif
yang ditandai dengan perubahan tingkah laku individu demi terciptanya
proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Sebuah proses pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan


intelektual, berfikir kritis dan munculnya kreatifitas serta perubahan
perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman
tertentu. Metode Penelitian Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif,
misalnya ucapan, perilaku, atau tulisan yang ber-asal dari subjek penelitian
yang diamati._ Dalam penelitian ini metode yang penulis gunakan adalah
metode kualitatif atau naturalistic, dengan pendekatan studi kepustakaan.

Dipilihnya studi kepustakaan ini dengan alasan bahwa penelitian yang


dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan yang dikutip dari berbagai
sumber atau pendapat ahli. Metode naturalistik dengan kajian
kepustakaan ini dipandang sesuai, karena data yang banyak menyangkut
perbuatan dan kata-kata bersifat alami apa adanya. Tetapi walaupun
demikian penulis bukan berarti tidak mengabaikan data yang bersifat
dokumenter. Data dokumenter penulis pergunakan sepanjang data-data
tersebut dapat menunjang pencapaian tujuan penelitian.

Pengumpulan Data Data penelitian dalam artikel ini dikumpulkan melalui


30

wawancara mendalam yang dilakukan secara langsung dan secara virtual


dengan aplikasi Zoom. Tujuan wawancara adalah menggali pengalaman
seorang Kepala Sekolah MTs Bustanul Ulum Guppi Kota Tebing Tinggi
dalam proses belajar mengajar pada masa Pandemi Covid-19. Data yang
diperoleh dari wawancara mendalam ini kemudian ditranskripkan dalam
format narasi untuk selanjutnya dianalisis.

Esensi data memegang peran yang sangat penting dalam menganalisis


bahasa percakapan,terutama untuk mencari dan mengungkapkan
kerumitan dan pemahaman fenomena yang timbul secara alami seperti
nilai, keyakinan, perasaan, pemikiran dan pengalaman dalam konteks
sosial. Panduan dalam menganalisis data percakapan seperti terdiri dari
lima tahap. Pertama, mendengarkan data percakapan, yaitu rekaman
percakapan antara partisipan dengan tim penulis. Kemudian, mengetik
data percakapan tersebut dalam bentuk transkrip untuk memudahkan
analisis. Langkah ketiga adalah memilah-milah data percakapan yang telah
berbentuk tulisan tersebut untuk ditafsirkan atau diinterpresikan.

Pada tahap ini, penulis berusaha semaksimal mungkin agar ungkapan


kata-kata yang dipilih mampu menyingkap pengalaman emosi partisipan.
Tahap selanjutnya adalah merekonstruksi data percakapan tersebut untuk
memaknai diskursus narasi. Langkah terakhir adalah membangun
kredibilitas data, yaitu memeriksa data dari sisi keakuratan informasi yang
tersingkap. Verifikasi kredibilitas dilakukan untuk memberikan umpan balik
tentang keakuratan data percakapan yang diperoleh dari semua sisi mulai
dari penyajian dan penafsiran data,konstruksi data percakapan, hingga
konstruksi kredibilitas data.

Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa


strategi kepala sekolah dalam proses belajar mengajar Pada Masa Pandemi
Covid-19. Berangkat dari data yang peneliti temukan di lapangan dari
beberapa informan, dokumentasi dan juga observasi dapat peneliti bahas
sebagai berikut : Menyusun Ulang RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah) Menata ulang anggaran sekolah bisa jadi langkah awal untuk
pengelolaan keuangan di masa pandemi dan menghadapi masa
kenormalan baru. Minimal, kemampuan finansial sekolah harus bisa
bertahan antara tiga sampai enam bulan.

Ini jadi tantangan buat seorang kepala sekolah maupun jajaran eksekutif
sekolah dalam mengelola keuangan. Tata ulang anggaran juga diperlukan
31

bagi sekolah yang dibolehkan kembali membuka kegiatannya. Sebab,


sejumlah peralatan guna memenuhi protokol kesehatan harus dimiliki. Hal
ini diyakini bakal menyedot anggaran yang lebih dari biasanya.
Mengidentifikasi guru yang memiliki kemampuan memanfaatkan
teknologi dan yang tidak Setelah adanya pandemi mengharuskan guru
melakukan pembelajaran jarak jauh yang artinya menggunakan teknologi.
Namun tidak semuanya guru bisa mengoperasikan kemajuan teknologi.

Jangankan Zoom, Cisco Webex, Google Classroom atau yang lainnya,


untuk mengoperasikan perangkat laptop saja masih ada yang harus
ditingkatkan lagi kompetensinya. Hal ini mengharuskan seorang Kepala
Sekolah melakukan pemetaan dengan mengumpulkan siapa saja guru
yang sudah bisa mengoperasikan laptop, dan bisa melakukan
pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi aplikasi seperti
Zoom dan aplikasi lainnya. Memaksimalkan Fasilitas Sekolah Di masa
pendemi COVID-19 memang mengubah segalanya, karena adanya
pandemi, pihak sekolah harus menyediakan kuota bagi para guru untuk
melakukan pembelajaran dari rumah.

Bagi sekolah yang masih harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
secara daring, infrastruktur sekolah harus diperkuat baik secara perangkat
keras, juga perangkat lunak e-learning tentu saja hal ini memerlukan biaya
lebih. Meningkatkan Kerja Sama dengan Para Orangtua Salah satu strategi
seorang kepala sekolah yang bisa dilakukan, adalah meningkatkan kerja
sama dengan orangtua, seperti meminta orang tua yang tidak memiliki
gawai untuk mengambil tugas, lembar kerja peserta didik (LKPD) di
sekolah. Peran orang tua tidak bisa dihilangkan semasa Covid-19 ini untuk
memberikan pendampingan kepada anak dalam pembelajaran di rumah.

Mengadakan Pelatihan TIK Bagi Guru-guru Dalam rangka menyesuaikan


diri dengan kemajuan IPTEK dan era globalisasi, berbagai upaya telah
ditempuh pemerintah untuk mengadakan pembaharuan dan peningkatan
mutu pendidikan, yang tercermin dalam berbagai kebijakan. Penggunaan
sistem information and communication technology (TIK) baik itu berupa
internet, software sistem administrasi pendidikan, notebook dan LCD
projector dalam dunia pendidikan untuk saat ini sudah mrupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan untuk mencetak
generasi yang handal dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru
di era digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai TIK.
32

Perkembangan teknologi di pada masa pendemi Covid-19 seperti


sekarang memang memiliki banyak sekali manfaat, khususnya pada bidang
pendidikan. Oleh sebab itu, banyak sekali orang yang ingin menguasai dan
memanfaatkan perkembangan teknologi. Namun, tidak bisa dipungkiri
pemanfaatan TIK di dalam sektor pendidikan memiliki beberapa kendala,
di antaranya: Kurangnya pengadaan infrastruktur TIK. Hal ini disebabkan
sulit dijangkaunya beberapa daerah tertentu di Indonesia, sehingga
penyebarannya tidak merata. Masih banyak daerah yang sulit dijangkau
oleh alat transportasi.

Untuk mencapai daerah yang dituju, hanya dapat ditempuh dapat dengan
jalan kaki. Sedangkan dengan berjalan kaki, tidak memungkinkan untuk
membawa berbagai peralatan multimedia. Harus tersedia materi yang
berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi guru dan siswa. Materi-
materi ini dapat berupa materi pembelajaran interaktif yang berbantuan
computer/laptop, seperti CD, DVD dan infocus dalam pembelajaran
interaktif. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital dalam kegiatan belajar
mengajar agar tercapai Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Harus tersedianya anggaran atau dana yang cukup untuk untuk


mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi
Informasi dan Komunikasi tersebut. Dan yang tidak kalah penting adalah,
adanya kemauan dan dukungan dari semua pihak, dalam hal ini kepala
sekolah, guru, dan peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dengan
dukungan teknologi komunikasi dan informasi tersebut. Pembelajaran
daring memerlukan fasilitasi seperti Smartphone atau laptop, tetapi ada
sebagian siswa yangtidak memiliki Smarthpnone atau laptop ditambah lagi
tidak adanya kuota internet untuk melakukan pembelajaran secara daring
ini menjadi masalah besar bagi guru dan siswa.

Selain itu dengan pembelajaran daring guru juga menjadi kewalahan


dalam menerapkan metode apa yang akan disampaikan dalam
pembelajaran daring agar siswa paham materi yang disampaikan karena
pembelajaran daring dilakukan tidak secara bertatap muka langsung.
Pembelajaran secara daring ini kurang efektif karena ada saja alasan dari
siswa yang tidak ada jaringan, tidak ada perangkat seperti handphone
ataupun laptop. Maka dari itu guru jadi kesulitan dalam melakukan proses
pembelajaran daring ini. Setiap siswa memang menginginkan belajar
dengan tenang serta mudah dipahami pada proses pembelajaran daring.
33

Namun guru juga nmenjadi bingung bagaimana pembelajaran daring bisa


dilaksanakan tanpa ada hambatan apapun serta tidak menjadi beban
untuk siswa.

Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala yang dialami


guru selama pembelajaran daring yaitu kurangnya pemahaman siswa
ketika melakukan proses belajar daring. Hal ini dikarenakan siswa kurang
paham dengan pembelajaaran yang diajarkan oleh guru karena tidak
bertatap muka langsung dan guru sulit memantau perkembangan belajar
siswa. Faktor utama yang lebih penting lagi adalah kurangnya fasilitas
yang dimilki oleh siswa ketika belajar daring karenatidak semua siswa
memiliki Smartphone ataupun computer sebagai media pembelajaran
menggunakan daring.

Selain itu faktor lain adalah paket internet yang tidak bisa dijangkau oleh
semua siswa Terkait dengan penelitian yang di dapatkan, maka penulis
mencoba untuk memberikan beberapa saran diantaranya: Pertama,
diharapkan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
mneggunakan daring agar menjelaskan sejelas-jelasnya kepada siswa
karena banyak juga siswa yang kurang paham dengan pembelajaran yang
dilakukan secara daring. Kedua, diharapkan kepada orangtua siswa
berkoordinasi dengan guru dalam membimbing proses belajar mengajar
siswa selama pembelajaran daring ini.

Ketiga, diharapkan kepada pemerintah daerah untuk menyediakan dana


kepada siswa, sekurang-kurangnya ada jaringan wifi. Daftar Bacaan Agus
Purwanto, dkk. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19Terhadap
Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar, Journal of Education,
Psychology and Counseling, Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online : 2716-
4446. Achmad Jayul & Edi Irwanto, Model Pembelajaran Daring Sebagai
Alternatif Proses Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmani di Tengah Pandemi
Covid-19, Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6, No. 2, Hal. 190 –
199, Juni 2020.

Anik Muflihah & Arghob Khofya Haqiqi, Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Manajemen Mutu Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah,
Journal of empirical research in Islamic education, Volume 7, Nomor 2,
2019: 48 – 63. A. Hasan Saragih, Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam
Mengajar, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.5 No.1, Juni 2008. Achmad
Fanani, Ice Breakin Dalam Prose Belajar Mengajar: learning, routinity,
34

boring, ice breaking. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Tahun VI, No. 11, Oktober 2010.

Briliannur Dwi C, Aisyah Amelia, Uswatun Hasanah, Abdy Mahesha Putra,


Hidayatur Rahman, Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa
Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,E-ISSN: 2721-
7957 Eci Sriwahyuni, dkk. Strategi Kepala Sekolah Dalam
Mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan, Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Volume 4, No. 1, Januari-Juni
2019. Gan Gan Giantika, Strategi Komunikasi Guru Dalam Upaya
Meningkatkan Proses Pembelajaran Siswa SDN Tebet Barat 01 Jakarta
Selatan Di Masa Pandemi Covid -19, Journal Komunikasi Nova Irawati
Simatupang, dkk.

Efektivitas Pelaksanaan Pengajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19


Dengan Metode Survey Sederhana, Jurnal Dinamika Pendidikan Volume
13, No. 2, Juli 2020. Rizqon Halal Syah Aji. Dampak Covid-19 pada
Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran,
Jurnal Sosial & Budaya Syar-i volume 7 No. 5 2020, Vol 11 No.2 September
2020 P-ISSN 2086-6178 E-ISSN 2579-3292. Unika Prihatsanti, dkk.
Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi, Jurnal
Ugm Buletin Psikologi 2018, Vol. 26, No. 2. Sumasno Hadi, Pemeriksaan
Keabsahaan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi, Jurnal Ilmu Pendidikan,
Jilid 22, Nomor 1, Juni 2016.

INTERNET SOURCES:
----------------------------------------------------------------------------------
---------
<1% -
https://www.kompasiana.com/yustisia45262/5fe94edf8ede487acb6d07f2/s
trategi-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19
<1% - http://repository.upi.edu/42071/4/T_GEO_1706987_Chapter3.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/40241/1/Jejaring%20Kebijakan
%20Implementasi%20MPMBS.doc
<1% - https://muklis-superband.blogspot.com/2011/04/kendala-kendala-
yang-dialami-guru-dalam.html
2% - https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14083/1/Jurnal_Nindia
%20Taradisa%2C%20160209063%2C%20FTK%2C%20PGMI%2C
35

%20082283525253.pdf
<1% - https://prosiding-
pkmcsr.org/index.php/pkmcsr/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/at
om
<1% - https://www.coursehero.com/file/75711354/TUGAS-filsafat-lili-
anggraini-2docx/
<1% -
https://www.kaskus.co.id/thread/5e8094dfa7276833e85d6fb3/bagaimana-
nasib-pendidikan-akibat-virus-korona/
<1% - https://pontianak.tribunnews.com/2020/12/29/kaleidoskop-ojk-
2020-berbagai-upaya-jaga-stabilitas-industri-jasa-keuangan-di-tengah-
pandemi
<1% - https://kongkrit.com/kondisi-perekonomian-indonesia-dimasa-
pandemi-covid-19/
<1% -
https://www.kompasiana.com/juni04705/5f156770097f367c1d325f92/ham
batan-dari-aktivitas-new-normal-di-era-pandemi-covid-19-di-bidang-
pendidikan
1% - https://ummaspul.e-journal.id/MGR/article/download/559/313
<1% -
https://www.kompasiana.com/hanan16314/5fa01813725d244ecf32b6e2/d
ampak-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19
<1% -
http://www.fkipumkendari.ac.id/assets/upload/plp_magang/83c2becdf156f
34885feab948d878d84.pdf
<1% -
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW/article/download/1306/1057
<1% - https://www.hmjmpiuinmaliki.or.id/feeds/posts/default
1% - https://prokabar.com/strategi-kepala-sekolah-dalam-peningkatan-
mutu-pendidikan-di-masa-pandemi-covid-19/
1% - http://repository.uki.ac.id/2595/2/DokumenJDP0720.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/300818202.pdf
<1% - https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/download/2472/2957
<1% - https://contoh-makalah2.blogspot.com/2018/09/makalah-kepala-
sekolah-sebagai-pemimpin.html
<1% - https://adam-aprilian.blogspot.com/2014/11/studi-tentang-peran-
kepemimpinan-kepala.html
<1% - http://digilib.unimed.ac.id/681/1/Perencanaan%20kepala
%20sekolah%20tentang%20pembelajaran.pdf
36

<1% - https://geotimes.co.id/opini/nasib-pendidikan-indonesia-masa-
pandemi/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/342014992_Kepemimpinan_Sek
olah_dalam_Situasi_Krisis_Covid-19_di_Indonesia
<1% - https://antongembong.blogspot.com/2016/09/rencana-strategis-
perpustakaan-5-tahun.html
1% -
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/download/6219/p
df_1
<1% - https://seputarpengertian.blogspot.com/2018/11/pengertian-
strategi-dan-konsepnya.html
<1% -
https://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/download/340/199
<1% - https://d-pendidikan.blogspot.com/search/label/Makalah%20SBM
<1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00362-MN
%20Bab2001.pdf
1% - https://journal.uniga.ac.id/index.php/JA/article/download/415/397
<1% - https://anisaoktavia24.blogspot.com/2018/11/diversifikasi-
konsentrik-dan-konglomerat.html
1% - https://thefourmanagement.blogspot.com/2017/05/revisi-analisis-
ptsidomuncul-tbk.html
<1% - https://leadershipsecret2016.wordpress.com/
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/3976/3/103311033_bab2.pdf
1% - https://ojs.uniska-
bjm.ac.id/index.php/ULUM/article/download/409/365
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/18829/5/Bab%202.pdf
<1% - http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/16_Manajemen-
Strategik.pdf
3% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1205/6/11410021_Bab_2.pdf
<1% -
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Quality/article/download/6039/40
65
1% - https://1skripsi.blogspot.com/2016/02/TESIS-STRATEGI-KEPALA-
SEKOLAH-DALAM-MEMBANGUN-BUDAYA-RELIGIUS-DI-SMA.html
2% - http://digilib.unimed.ac.id/715/1/Kompetensi%20minimal
%20seorang%20guru%20dalam%20mengajar.pdf
<1% -
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/19721024200112
1-
37

BAGJA_WALUYA/MEDIA_PEMBEL.GEOGRAFI/HO_Media_Pembelajaran_Ge
ografi.pdf
<1% -
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH
%20AAS%20SAPUTRA-FITK.pdf
1% - https://www.neliti.com/publications/159850/belajar-dalam-
perspektif-islam-kaitannya-dengan-psikologi-belajar
<1% - https://lppkb.wordpress.com/2011/03/16/pedoman-umum-
implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-bernegara/
2% -
https://www.academia.edu/30532057/BELAJAR_DALAM_PERSPEKTIF_ISLA
M_KAITANNYA_DENGAN_PSIKOLOGI_BELAJAR
1% - https://www.alquranpedia.org/2018/07/18-ayat-al-quran-tentang-
pendengaran.html
<1% - http://www.hajij.com/id/the-noble-quran/item/203-tafsir-al-quran-
surat-al-baqarah-ayat-31-33-
1% - https://www.fiqihmuslim.com/2017/08/ayat-al-quran-tentang-
pendidikan.html
<1% - https://alquransuratayat.blogspot.com/2017/05/surat-al-baqarah-
ayat-31-32-33-34-dan.html
1% - https://firexas-quran.blogspot.com/2014/01/surat-al-baqarah-ayat-
30-40.html
1% - https://saddamdewana.blogspot.com/2016/01/teori-pembelajaran-
teori-proses.html
1% -
https://journal.uniku.ac.id/index.php/pedagogi/article/download/1710/127
3
<1% - https://pakdosen.pengajar.co.id/penelitian-kualitatif/
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kualitatif/
<1% - http://repository.uin-malang.ac.id/1129/1/mengukur.pdf
<1% - https://rahmadesitp.blogspot.com/2018/01/kumpulan-makalah-
dalam-mata-kuliah.html
<1% - https://rekananang.blogspot.com/2016/01/hand-out-discussion-
pkd.html
<1% -
https://www.academia.edu/43423735/Laporan_Penelitian_Tindakan_Kelas_
UAS_Daring_Google_Classrom_
<1% - https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/sekolah-disarankan-
menata-ulang-anggaran-hadapi-pandemi-17
1% - http://tanjabbarkab.go.id/site/kepala-sekolah-diuji-saat-pandemi-
38

corona-ini-5-strategi-nuraini-kepsek-di-tanjab-barat-agar-pembelajaran-
tetap-berjalan/
<1% - https://sumut.idntimes.com/news/indonesia/arifin-
alamudi/bersiasat-di-masa-pandemik-belikan-guru-kuota-hingga-pasang-
wi-fi
<1% - https://civitas.uns.ac.id/jokoyuwono/category/artikel/
<1% - http://ditpsd.kemdikbud.go.id/faq
<1% - https://ingg3001.blogspot.com/2011/12/peningkatan-kompetensi-
pada-guru-dengan.html?_escaped_fragment_
1% -
http://jurnal.upi.edu/file/Meningkatkan_Kualitas_guru_melalui_penguasaan
_TIK.docx
1% - https://ikipwidyadarmasurabaya.ac.id/wp-
content/uploads/2019/07/8.-RAYA-pdf.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/10347121/Karya_Ilmiah_Dampak_Teknologi_Inf
ormasi_Dan_Komunikasi_Terhadap_Aktivitas_Pendidikan_
1% - https://ekasafitri22.wordpress.com/tag/teknologi/
1% - https://adam-aprilian.blogspot.com/2014/12/makalah-tik_1.html
1% - https://www.coursehero.com/file/p6ouj5r/2-Harus-tersedia-materi-
yang-berkualitas-bermakna-dan-dukungan-kultural-bagi/
<1% - https://id.123dok.com/document/oz13ex3q-efektivitas-metode-
pembelajaran-problem-solving-terhadap-hasil-belajar-geografi-kelas-xi-
ips-sma-negeri-1-gedong-tataan-tahun-pelajaran-2013-2014.html
<1% - https://irfanyulianto.com/manfaat-media-pembelajaran-bagi-guru-
dan-siswa/
<1% - http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/article/view/14266
<1% - http://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/620817
<1% - https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Quality/article/view/6039
<1% - https://karyailmiah.unipasby.ac.id/category/jurnal-2/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/view/year/2020.html
<1% - http://research-
report.umm.ac.id/index.php/psnpb/article/view/3641

Anda mungkin juga menyukai