Anda di halaman 1dari 2

PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI VIRUS COVID-19

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang tertuang
dalam Surat Edaran Kemdikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat covid-19. Kebijakan tersebut merupakan upaya menjaga
proses pendidikan agar tidak terhenti meskipun dalam suasana pandemi.

Kedatangan pandemi COVID-19 di saat tidak semua orang, terutama sekolah, murid, dan
guru benar-benar siap, tentunya menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan. Dimana
kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi kita semua untuk melakukan proses pembelajaran
dengan tatap muka langsung, namun bagaimanapun kegiatan pendidikan harus tetap berjalan.

Sewaktu menteri pendidikan kita, Nadiem Makarim memutuskan untuk memberlakukan


belajar dari rumah sejak awal tahun 2020, keseimbangan pola hidup dan pola rutinitas dari
kita semua seolah bergejolak. Banyak dari kita para murid, bahkan para guru tidak terbiasa
dan kesulitan untuk menjalani sistem pembelajaran daring.

Diantara permasalahan dari sistem pembelajaran jarak jauh ini adalah belum meratanya
akses jaringan internet, gawai yang belum memadai, mahalnya biaya kuota, belum meratanya
penguasaan iptek di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya pelaksanaan proses belajar
mengajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, dan kesulitan orang tua dalam
mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar. Sehingga pembelajaran
jarak jauh dinilai belum efektif dan maksimal apabila diterapkan pada sekolah yang
infrastrukturnya belum memadai.

Solusi yang diberikan oleh Pemerintah terhadap permasalahan ini telah disampaikan melalui
surat edaran No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah
Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Fleksibilitas penggunaan dana BOS untuk mensubsidi
kuota guru dan siswa merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam
mengatasi mahalnya biaya kuota dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Disadari atau tidak, lamanya durasi waktu yang digunakan untuk sekolah daring berakibat
pada psikologis peserta didik. Salah satu dampak psikologis yang dialami siswa adalah
munculnya learning burnout atau kejenuhan belajar. Faktanya, diberbagai kanal media sosial
ekspresi kebosanan dan keresahan siswa terkait sekolah daring banyak bertebaran. Hal
tersebut juga dikuatkan oleh survey Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa, sebanyak 58% anak-anak merasa belajar dari
rumah tidak menyenangkan
Kejenuhan belajar dapat menyebabkan stress berat dan berpotensi memicu depresi hinga
usaha bunuh diri. Sebagaimana kasus bunuh diri siswi SMA di Gowa, Sulawesi selatan yang
Diduga karena depresi akibat Tuntutan Belajar Daring dan banyaknya tugas sekolah selama
belajar daring.

Kejenuhan belajar (learning burnout) merupakan salah satu masalah belajar yang sering
dialami peserta didik, fenomena tersebut terlihat dari menurunnya motivasi dan minat
siswa dalam menyelesaikan setiap tugas-tugas akademiknya.

Dampak lain dari rasa jenuh pembelajaran daring terlihat dari banyaknya peserta didik
terlibat dalam hal-hal yang tidak bermanfaat. Mereka melampiaskan kejenuhan dengan
bermain game online, media sosial atau mengakses konten-konten yang sangat tidak
mendidik dan mencerdaskan. Tentu bukan harapan kita jika kebiasaan-kebiasaan tersebut
menjadi menjadi bagian dari kebiasaan baru dari kehidupan mereka

kejenuhan pembelajaran daring ini sudah berada di titik yang mengkhawatirkan, dan harus
kita sadari akibatnya bagi masa depan generasi penerus bangsa. Sehingga diperlukan
Evaluasi bagi pemerintah dan segenap elemen pendidikan untuk terus mengupayakan
kebijakan terbaik menyikapi persoalan pendidikan di masa pandemi, agar kualitas pendidikan
tidak merosot. Karena pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi sebuah bangsa dan
menyangkut masa depan.

Oleh karena itu mari kita semua demi kemajuan dunia pendidikan, serta meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, mari kita bekerja sama agar sistem
pembelajaran daring tidak lagi menjadi sebuah hambatan, dan bisa semakin baik dari waktu
ke waktu dengan membuka diri dan mengikuti perkembangan teknologi serta berani untuk
berinovasi dan kreatif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. 

Anda mungkin juga menyukai