Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa merupakan pilar penting bagi

terselenggaranya proses pembangunan di segala bidang, karena jika pembangunan

ekonomi suatu bangsa berhasil, maka bidang-bidang lain seperti bidang hukum,

politik, pertanian, jasa dan lain-lain akan sangat terbantu. Suatu negara yang

pembangunan ekonominya berhasil ditandai dengan tingginya pendapatan perkapita

masyarakat negara tersebut, dengan tingginya pendapatan perkapita masyarakat,

maka negara dan masyarakat akan sejahtera dan dapat lebih leluasa dalam

menjalankan berbagai aktivitas pada berbagai bidang serta siap dalam meghadapi

persaingan global.

Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghadapi

persaingan global utamanya digerakkan oleh pendapatan dari beberapa sektor,

seperti sektor pertanian dan kehutanan, minyak dan gas dan berbagai sektor

lainnya. Indonesia merupakan negara agraris dimana hampir sebagian penduduknya

bergantung pada sektor pertanian dan kehutanan, namun sudah banyak kegiatan-

kegiatan lain yang menopang perekonomian di Indonesia seperti kegiatan pada

sektor jasa.

Ada banyak kegiatan sektor usaha jasa yang berkembang di daerah Kuala

Tanjung, salah satunya yang berkembang saat ini adalah jasa penyewaan lapangan

olahraga atau sarana olahraga yang antara lain adalah lapangan futsal. Futsal

merupakan pengembangan dari olahraga sepak bola yang dimainkan oleh dua tim,

1
2

yang masing-masing beranggotakan 5 (lima) orang pemain termasuk penjaga

gawang. Futsal diciptakan di Montevideo, yaitu di Negara Uruguay pada tahun

1930 oleh Juan Carlos Ceriani. Ukuran lapangan futsal yaitu panjang = 25-42 m,

lebar = 15-25 m.

Futsal menjadi pilihan untuk menyalurkan kesenangan terhadap sepakbola.

Futsal menjadi semakin digemari masyarakat karena pola permainannya yang

sederhana dan praktis. Hal ini yang membuat olahraga ini disukai oleh berbagai

kalangan usia. Salah satu yang melatarbelakangi perkembangan futsal adalah

keterbatasan ruang publik untuk bermain futsal. Para pecinta sepakbola beralih

melakukan olahraga futsal karena lahan dan ruang publik untuk sarana olahraga

khususnya lapangan sepak bola semakin berkurang karena perkembangan

pembangunan di Kuala Tanjung.

Peluang usaha penyewaan lapangan futsal merupakan salah satu usaha

yang baik pada saat ini, karena peminat olah raga yang satu sangat banyak, mulai

dari anak-anak, remaja sampai orangtua. Keputusan pembelian adalah tindakan dari

konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor

yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau

jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk

sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat.

Melihat situasi tersebut olah raga futsal menjadi alternatif pecinta sepak

bola untuk menyalurkan kegemarannya. Tentu dengan melihat peluang tersebut

banyaknya penggemar futsal, banyak pula pengusaha yang berlomba-lomba untuk

terjun ke dalam usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan lapangan futsal
3

untuk mewadahi pecinta olahraga futsal. Di Kuala Tanjug persaingan antar pelaku

jasa penyewaan lapangan futsal makin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tarif

yang ditawarkan berbeda-beda, kelengkapan fasilitas yang mereka tawarkan serta

lokasi yang berbeda-beda. Tarif yang ditawarkan mulai dari Rp.50.000, sampai

dengan Rp.200.000, per jam dan fasilitas yang tersedia juga berbeda-beda seperti

kantin, kamar mandi, penyewaan peralatan futsal, wifi dan lain-lain. Rata-rata

frekuensi penggunaan lapangan futsal yang ada di kota Makassar berkisar antara

90 sampai 150 jam per bulannya atau berkisar 3 sampai 5 jam perharinya.

Lapangan futsal tersebut biasa ramai dikunjungi pengunjung pada sore sampai

malam hari.

Keputusan konsumen untuk membeli ataupun menggunakan suatu produk

sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas, fasilitas, layanan, maupun

lokasi. Tuntutan permintaan dari konsumen membuat para pengusaha yang

bergerak di bidang jasa khususnya berlomba-lomba meningkatkan layanan, fasilitas

dan lain sebagainya yang mereka miliki demi mempertahankan Brand Image (citra

merek) yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah

yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya,

walaupun sejenis.

Brand image adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika

mendengar atau melihat sebuah brand. Image konsumen yang positif terhadap

suatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand

yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun image perusahaan yang

positif. Memiliki brand image yang kuat merupakan suatu keharusan bagi setiap
4

pengusaha. Karena citra merek merupakan aset yang sangat berharga. Dibutuhkan

kerja keras dan waktu yang cukup lama untuk membangun reputasi dan brand

image. Citra merek yang kuat dapat mengembangkan citra ataupun pamor seorang

pengusaha. Dengan membawa nama tempat usaha, brand image ini membantu

mengiklankan kualitas dan mutu dari suatu perusahaan. Begitupun sebaliknya citra

perusahaan memberikan pengaruh pada brand image dari produknya yang akan

memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk perusahaan yang

ditawarkan.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan maka

peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang “Pengaruh Brand Image Terhadap

Keputusan Konsumen Dalam Menyewa Lapangan Futsal Haji Ramli Kuala

Tanjung”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, dan sesuai dengan judul yang

telah disebutkan, maka permasalahan yang akan diteliti adalah “Apakah Brand

Image berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam menyewa lapangan Futsal

Haji Ramli Kuala Tanjung”?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, supaya dalam

pembahasan penelitian ini tidak menimbulkan pengertian ganda, maka sangat perlu

kiranya diberikan batasan-batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian hanya membahas tentang pengaruh Brand Image terhadap keputusan

konsumen dalam menyewa lapangan futsal Haji Ramli Kuala Tanjung.


5

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian merupakan suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin

diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan

secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini

didapatkan dari konsep ilmu atau teori yang dipakai sebagai landasan penelitian

yang didapatkan pada tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh penulis

merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai

variabel yang diteliti.

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar dibawah ini,

Brand Keputusan
Image (X) Konsumen (Y)

Gambar.1.1
Kerangka Konseptual

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan

jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Hipotesis adalah sarana penelitian yang penting di mana hasil dari tinjuan

pustaka dijabarkan dengan tepat dugaan atau jawaban sementara tentang hasil
6

penelitian antara dua variabel yang diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diuji

dengan harapan atau keterangan empiris yang mungkin diperoleh. Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang bersifat praduga karena

masih harus dibuktikan kebenarannya (Muh. Fitrah & Luthfiyah, 2017: p.218).

Adapun hipotesis di dalam penelitian ini adalah Brand Image berpengaruh terhadap

Keputusan Konsumen dalam menyewa lapangan futsal Haji Ramli Kuala Tanjung

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan didalam

penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan

konsumen dalam menyewa lapangan futsal Haji Ramli Kuala

Tanjung.

b. Untuk mengetahui seberapa Besar pengaruh brand image terhadap

keputusan konsumen dalam menyewa lapangan futsal Haji Ramli

Kuala Tanjung

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang terkait baik secara praktis maupun teoritik, yang meliputi:

a. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sumbangan informasi bagi pihak-pihak akademisi khususnya STIE

Bina Karya Tebing Tinggi mengenai pengaruh brand image

terhadap keputusan konsumen dalam menyewa lapangan futsal


7

Haji Ramli Kuala Tanjung. Untuk lembaga tempat penelitian ini

semoga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait yang antara lain:

1) Bagi pemilik usaha, semoga dapat menjadi umpan balik dalam

rangka lebih memahami pengaruh brand image terhadap

keputusan konsumen dalam menyewa lapangan futsal.

2) Bagi almamater, semoga menjadi tolak ukur keberhasilan

perkuliahan dan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi

yang memerlukan dalam penelitian selanjutnya dan dapat

dijadikan sebagai tambahan khazanah perpustakaan di STIE

Bina Karya Tebing Tinggi.

3) Mampu memberikan masukan dan wawasan baru bagi

masyarakat khususnya para pemilik usaha di Kuala Tanjung

mengenai pengaruh brand image terhadap keputusan konsumen.

b. Manfaat Teoritis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat

memberi sumbangan keilmuan yang terkait, sekaligus sebagai

bahan telaah bagi penelitian selanjutnya.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Lapangan Futsal Haji Ramli

Kuala Tanjung, yang beralamat di Jalan Access Road Kuala Tanjung

Sei Suka Kabupten Batu Bara Sumatera Utara Indonesia.


8

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan mulai pada bulan Maret 2018 sampai

selesai.

2. Jenis dan Sumber Data Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuatitatif, di mana gejala-

gejala yang akan diteliti diukur dengan menggunakan angka-angka.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Dengan

demikian penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis

statistik untuk mengolah data. Pendekatan kuantitatif memandang

tingkah laku manusia dapat diramal dan realitas sosial; objektif dan

dapat diukur. Oleh karena itu, penggunaan penelitian kuatitatif

dengan instrumen yang valid dan reliabel serta analisis statistik

yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian yang dicapai

tidak menyimpang dari kondisi sesungguhnya (Muri Yusuf, 2014:

58).

b. Sumber Data Penelitian


Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Adapun sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

asli baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi atau


9

lainnya dan kemudian diolah dan disajikan oleh peneliti.

Dimana data primer tersebut hasil kuesioner dari sampel yang

telah di tentukan.

2) Data Sekuder

Data sekunder adalah data yang digunakan sebagai pelengkap

dari data primer yang konsep penerapannya masih sangat murni

dan masih perlu direfleksikan kembali kedalam teori-teori

terkait. Data primer meliputi data pustaka, data arsip, data

publikasi dan data-data lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat berpengaruh dalam sebuah

penelitian, karena pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat akan

dapat diperoleh data yang relevan dan akurat. Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Wahdan, 2017: 25);

a. Teknik Observasi

Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan dan

pencatatan secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti.

Alat pengumpulan data dalam teknik observasi adalah catatan

lapangan, daftar checklist, skala penilaian, dan pencatatan dengan

bantuan alat tertentu. Observasi juga berarti peneliti berada

bersama partisipan. Jadi peneliti bukan hanya sekedar numpang

lewat. Berada bersama akan membantu peneliti memperoleh


10

banyak informasi yang tersembunyi dan mungkin tidak terungkap

selama wawancara (JR. Raco, 2010: 112).

b. Teknik Wawancara

Yaitu teknik yang dilakukan denga melakukan wawancara terhadap

responden dengan bantuan pedoman wawancara tatap muka

maupun dengan alat komunikasi. Alat pengumpulan data dengan

teknik ini berupa daftar pernyataan yang diisi oleh pewancara

sesuai dengan keterangan dari narasumber dan alat perekam

sederhana.

c. Teknik Kuesioner

Yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan

respon pada pertanyaan tersebut. Kuesioner adalah alat pengumpul

data yang berbentuk pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh

responden. Beberapa alasan digunakan kuesioner adalah

1) Kuesioner terutama dipakai untuk mengukur variabel yang

bersifat faktual,

2) Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian, dan

3) Untuk memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas

setinggi mungkin (Djaali & Pudji Muljono, 2008: 64).


11

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar. Penyebaran angket

atau kuesioner diberikan pada sampel yang telah ditentukan yang

dipilih secara acak (random sampling).

d. Teknik Dokumentasi

Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa

informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan

masalah dan tujuan penelitian, baik dari sumber dokumen yang

dipublikasikan atau tidak dipublikasikan, buku-buku, jurnal ilmiah,

koran, majalah, website dan lain-lain.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi merupakan gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa

yang menjadi pusat semesta penelitian. Populasi merupakan

keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono dalam Khairani

(2016:135) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan


12

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

member yang bermain lapangan futsal Haji Ramli Kuala Tanjung

b. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti

atau proses yang meliputi pengambilan dari populasi, melakukan

pengamatan pada populasi secara keseluruhan. Sampel dalam

penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus slovin. Untuk

menentukan ukuran sampel dapat digunakan rumus Slovin sebagai

berikut:

N
n=
1+ N e 2

Dimana :

𝑛 = Ukuran sampel
N = Jumlah populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian yang ditoleransi (10%)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh suatu populasi. Cara sampel adalah pengembalian subjek

penelitian dengan cara menggunakan sebagian dari populasi yang

ada. Dengan kata lain sampel bertindak sebagai perwakilan dari

populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari

sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh member yang bermain lapangan futsal


13

Haji Ramli Kuala Tanjung yang berjumlah 105 jiwa. Dengan

penghitungan sampel sebagai berikut,

N
n=
1+ N e 2
n= 105
1 + 105 (0,1)2
n = 105
1 + 1,05
n = 51,21

Dengan demikian, sampel yang didapat dari 105 populasi adalah

51,21 di bulatkan 51 jiwa.

5. Defenisi Operasional Variabel

Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek

penelitian, adapun variabel dalam penelitian ini adalah

a. Variabel Bebas (X) Brand Image

Brand Image merupakan persepsi tentang brand yang merupakan

refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada brand tersebut.

Brand image merupakan bagian dari brand yang dapat dikenali

namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau

warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah produk atau jasa

yang diwakili brand-nya (Eka Saputri & Tutur Ratna, 2014: 195).

b. Variabel terikat (Y) Keputusan Konsumen

Keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang

diarahkan pada sasaran. Pemecahan masalah konsumen sebenarnya

ialah suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan di


14

antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan

pelaku (Nugroho J. Setiadi, 2017: 343).

Tabel 1.1
Defenisi Operasional Variabel

No Variabel Sumber Defenisi Variabel Indikator


1 Brand Image Jurnal Marheni Eka Brand Image merupakan 1. Popularitas
(X) Saputri & Tutut
Ratna Pranata. 2014. persepsi tentang brand 2. Kredibilitas

yang merupakan refleksi 3. Nilai Jual

memori konsumen akan 4. Kemudahan

asosiasinya pada brand mendapatkan

tersebut. Brand image produk

merupakan bagian dari 5. Fasilitas

brand yang dapat dikenali 6. Alat-alat Futsal

namun tidak dapat

diucapkan, seperti

lambang, desain huruf atau

warna khusus, atau

persepsi pelanggan atas

sebuah produk atau jasa

yang diwakili brand-nya


2 Keputusan Setiadi, Nugroho J. Keputusan konsumen 1. Pengenalan Akan
Konsumen 2017.
(Y) adalah proses pemecahan Kebutuhan

masalah yang diarahkan 2. Pencarian

pada sasaran. Pemecahan Informasi

masalah konsumen 3. Evaluasi Alternatif


15

sebenarnya ialah suatu 4. Keputusan

aliran tindakan timbal membeli

balik yang 5. Prilaku Pasca

berkesinambungan di pembelian

antara faktor lingkungan,

proses kognitif dan afektif,

serta tindakan pelaku

6. Teknik Analisa Data

Hipotesa tidak akan menghasilkan kesimpulan yang benar jika alat

ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak valid dan reliabel,

maka kesimpulan yang dihasilkan dalam uji hipotesa menjadi salah (tidak

tepat).

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis

product momen correlation dari pearson. Variabel dinyatakan valid

dapat diketahui dari signifikansi dari hasil perhitungan korelasi

lebih kecil dari 0,05. Variabel juga dapat dinyatakan valid jika r hitung

positif, serta rhitung > rtabel.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

koefisien alfa atau cronbach’s alpha. Item pengukuran dikatakan

reliable jika memiliki koefisien alfa lebih besar dari 0,600.

Reliabilitas menunjuk pada dasarnya konsistensi dan stabilitas nilai


16

hasil skala pengkuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada

masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Alat ukur yang baik tidak

akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur yang reliable (dapat dipercaya)

akan menghasilkan data yang juga dapat dipercaya (Rangkuti, 2008:

76).

c. Uji nilai (t)

Uji t yaitu untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

X terhadap variabel Y. Kriteria dengan tingkat signifikasi (α) = 0,05

adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai sig < 0,05, atau thitung > ttabel maka terdapat pengaruh

variabel X terhadap variabel Y.

2) Jika nilai sig > 0,05, atau thitung < ttabel maka tidak terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Dengan ketentuan t tabel sebagai berikut:

ttabel = t (α ; n – k – 1)
ttabel = t (0,05 ; 62-1-1)
ttabel = t (0,05 ; 60)
ttabel = 1,670

Keterangan : α = nilai sig (0,05)


n = Jumlah Sampel
k = Jumlah Variabel X

d. Uji Koefisien Determinasi


17

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa baik model yang

diperoleh menurut data aktual, bila mendekati 1 atau 100% berarti

hasil akan semakin baik. Apabila koefisien determinan mendekati

nol, maka variabel bebas tidak terpengaruh terhadap variabel

terikat, dan jika koefisien determinan mendekati satu berarti

variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.

e. Uji Asumsi Klasik

1) Uji multikolinearitas yang mengukur tingkat hubungan atau

pengaruh peubah bebas melalui besaran koefisien korelasi

(R). Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi

antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2009:

p95).

2) Uji heterokedasitas mengukur sama atau tidak ragam dari

pengamatan yang satu dengan yang lain. Persamaan regresi

yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari


18

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2009: p125).

3) Uji normalitas mengukur apakah variabel bebas (X) dan

variaebel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan

berdistribusi normal atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai