Anda di halaman 1dari 12

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan


Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri Satu Atap Riangduli, NTT
di Masa Pandemi Covid 19
Anastasia Apriani Yovita Maing
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
vitamaing97@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepemimpinan kepala


sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, faktor penghambat dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, serta upaya yang dilakukan kepemimpinan
kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri Satu Atap
Riangduli pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif atau naturalistic dan subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
wakil kepala sekolah dan satu orang guru. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data mengacu pada
langkah-langkah analisis data yang diusulkan oleh Miles dan Huberman
dengan model interaktif. Hasil penelitian menunjukan kepala sekolah sudah
memberikan peran yang sangat signifikan dalam peningkatan prestasi belajar siswa
di masa pandemi covid-19. Dengan kepala sekolah membuka layanan konsultasi
belajar di sekolah dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan
oleh pemerintah, beberapa persyaratan seperti guru dan siswa harus dalam kondisi
sehat, dan tidak dari luar kota. Terbukti dengan adanya konsultasi belajar di
sekolah, siswa lebih semangat dalam belajar, nilai akademiknya meningkat lagi dan
siswa lebih bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugasnya

Kata kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Prestasi Belajar, Pandemi Covid-19

Abstract: This study aims to determine the role of the principal's leadership in
improving student achievement, the inhibiting factors in improving student
achievement, and the efforts made by the principal's leadership in improving
student learning achievement of SMP Negeri Satu Atap Riangduli during the covid-
19 pandemic. This study uses a qualitative or naturalistic method and the subjects
in this study were the principal, vice principal and one teacher. Data collection
techniques using interview and documentation techniques. Data analys is
techniques refer to the data analysis measures proposed by Miles and Huberman
with interactive models. The results of the study show that school principals have
played a very significant role in improving student learning achievement during
the COVID-19 pandemic. Beside the school continued implementing the health
protocols recommended by the government and several requirements such as
teachers and students must be in good health, and not from outside the city.
The existence of study consultations at schoolmade thes tudents more enthusiastic
in learning, more responsible in doing their tasks, their academic scores increase.

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1056
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

Keywords: Leadership, Principal, Learning Achievement, Covid-19 Pandemic


Pendahuluan
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona. Virus
baru ini terjadi pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus corona ini
menyerang di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Pada awal Maret 2020
WHO (Wordl Health Organization) atau badan kesehatan dunia mengumumkan bahwa
Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi. Pandemi Covid-19 ini berdampak pada semua
sektor kehidupan, tak terkecuali pada sektor pendidikan. Berbagai kebijakan sebagai
tindakan pencegahan penularan telah di keluarkan oleh pemerintah Indonesia yaitu
dengan menghimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar rumah dan mencegah
adanya perkumpulan masa dengan menetapkan adanya isolasi, social and physical
distancing hingga Pembatasan berskala besar (PSBB) diberbagai daerah. Kondisi ini
mewajibkan masyarakat untuk tetap di rumah saja, termasuk bekerja, belajar serta
beribadah di rumah. Keadaan ini membuat pemerintah dan lembaga pendidikan untuk
melakukan inovasi agar kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana (Pohan, 2020).
Kebijakan belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19 ini, didasarkan pada
Surat Edaran (SE) Mendikbud No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Salah satu isi dari Surat edaran
tersebut menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran selama masa pandemi dilakukan di
rumah, baik secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan) atau disebut
dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di satu sisi, pelaksanaan kebijakan pendidikan
jarak jauh di masa pandemi covid-19, merupakan sebuah upaya pencegahan penyebaran
covid-19 (Güner et al., 2020), namun di sisi lain, itu berarti berhentinya aktivitas
sekolah secara fisik dan tatap muka yang menyebabkan peserta didik sering mengalami
masalah seperti kurangnya disiplin diri, materi pembelajaran yang sesuai, atau
lingkungan belajar yang baik ketika mereka mengisolasi diri di rumah (Abshir, 2020).
Permasalahan di sektor Pendidikan menjadi salah satu tugas yang harus di selesaikan
bersama oleh semua pihak, dimana Pendidikan merupakan salah satu wadah
menciptakan penerus bangsa yang dapat menentukan arah kemajuan dan kecerdasan
bangsa di masa kini sampai dengan masa depan.
Pembelajaran jarak jauh tentu membawa implikasi yang banyak dari berbagai
sudut, dari faktor geografis Indonesia yang berbeda, kemampuan siswa baik dari
kemampuan dalam penguasaan teknologi ataupun kemampuan finansial, dan kesiapan
sekolah. Adanya perubahan pola pembelajaran daru tatap muka menjadi pembelajaran
jarak jauh, memerlukan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif untuk merancang
pembelajaran jarak jauh yang efektif agar mutu pembelajaran di sekolah tetap terjamin.
Hasil penelitian Widiyono (2020) menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
daring mengakibatkan pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini serupa dengan paparan
dokumen penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 Komite
Penenganan Cobid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (2020a) menjelaskan bahwa
berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan, kegiatan pembelajaran jarak jauh atau
pembelajaran yang tidak dilakukan secara tatap muka langsung dapat menciptakan
penurunan hasil belajar serta dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1057
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

buruk dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah secara


tatap muka langsung.
Kepala sekolah sebagai top leader harus mampu membuat kreasi dan inovasi
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pelayanan di sekolah secara
keseluruhan (Burhanudin, 2017). Kepala sekolah memiliki tanggung jawab atas
keterlaksanaan pembelajaran yang efektif, dalam membantu siswa agar dapat
mengembangkan kompetensinya. Selain itu, pihak sekolah harus tetap menjamin
perkembangan moral dan karakter siswa selama proses pendidikan jarak jauh
berlangsung (Hasanah, 2019; Wening & Hasanah, 2020). Kepala Sekolah diharapkan
memiliki kreativitas dalam mengelola sekolah, sehingga dengan kreativitas tersebut
dapat menjamin mutu pendidikan pada masa pandemic covid-19 ini.
Berdasarkan wawancara secara virtual peneliti dengan kepala sekolah SMP
Negeri Satu Atap Riangduli, kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dengan
metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) memberikan tugas tambahan bagi pihak sekolah
sebagai lembaga penyelenggara kegiatan pendidikan untuk terus menyelenggarakan
Pendidikan ditengah kondisi darurat dengan tetap menjaga mutu Pendidikan di
lembaganya. Pembelajaran jarak jauh memerlukan dukungan teknologi tinggi untuk
penyelenggaraannya (Mulyanti et al., 2020). Hal ini menimbulkan masalah tersendiri
baik bagi sekolah penyelenggara pendidikan maupun bagi para orang tua, terutama yang
tinggal di daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh teknologi tinggi.
Dalam proses pelaksanaanya banyak terdapat hambatan dan keterbatasan yang
dihadapi diantaranya tidak semua guru memiliki kemampuan mengoperasikan dan
memanfaatkan handphone atau laptop, bagi guru yang menguasai teknologi tentu hal ini
tidak ada masalah. Sebaliknya, bagi guru yang masih gagap teknologi, hal ini akan
menjadi masalah. Padahal, pembelajaran daring memerlukan kreativitas dalam proses
pembelajarannya. Pembelajaran jarak jauh tentu berdampak kepada keterbatasan tatap
muka dan jaringan yang kurang mendukung, hal ini bisa saja menimbulkan
ketidakpahaman atau miskonsepsi suatu materi, apalagi jika materi yang diberikan
butuh penjelasan yang lebih detail dan mendalam. Kemudian masalah lain yang timbul
adalah banyaknya tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan guru sangat membebani
siswa. Permasalahan ini terutama dalam hal peningkatan prestasi akademik akan
semakin sulit untuk dilakukan pembelajarannya maupun pengukuran keberhasilannya.
Dengan adanya kendala seperti ini, kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga
pendidikan juga harus memiliki kesiapan dalam menghadapi dan beradaptasi terhadap
tantangan-tantangan yang datang dalam situasi apapun termasuk pandemi Covid-19
yang saat ini sedang terjadi. Pada era 4.0, para kepala sekolah dituntut agar mampu
mengembangkan kepemimpinan di sekolah yang efektif sesuai perkembangan zaman
(Demina, 2020; Syam et al., 2021).
Hal tersebut memerlukan kepemimpinan kepala sekolah agar kualitas
pembelajaran di musim pandemic covid-19 tetap terjaga (Firdaus & Aslinda, 2020;
Hasim & Hasanah, 2020). Kepala sekolah sebagai pemimpin menjadi faktor penting
yang memiliki pengaruh besar terhadap mutu Pendidikan di suatu sekolah atau dapat
dikatakan bahwa tercapainya mutu Pendidikan di sekolah sangat ditentukan dengan
kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran untuk memimpin,

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1058
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

mengarahkan dan mengambil kebijakan yang akan dilakukan serta mengawasi tiap
proses pembelajaran, terutama pada masa pandemi covid-19, yang mengharuskan
mengalihkan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh(Ali & Hasanah,
2021).
Berdasarkan uraian tersebut maka timbul pertanyaan, bagaimana peran kepala
sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di masa pandemi covid-19? apa saja
faktor penghambat dalam peningkatan prestasi belajar siswa di masa pandemi covid-19?
dan upaya apa yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa di masa pandemi covid-19? sehingga ini sangat menarik untuk diteliti lebih
dalam. Sedangkan tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu mendeskripsikan peran
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di masa
pandemi covid-19, faktor penghambat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
masa pandemi covid-19 serta upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di masa pandemi covid-19. Hasil penelitian ini
secara teoritis diharapkan dapat memberikan bahan kajian pertimbangan dan tindak
lanjut sebelum menentukan kebijakan yang berkenaan dengan kepemimpinan kepala
sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, memberikan kontribusi yang positif
bagi pengembangan keilmuan. Dan secara praktis diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan ,dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kepala sekolah sebagai pemimpin Lembaga pendidikan juga harus memiliki
kesiapan dalam menghadapi dan beradaptasi terhadap tantangan-tantangan yang datang
dalam situasi apapun termasuk pandemi Covid-19 yang saat ini sedang terjadi. Kepala
sekolah perlu merancang langkah-langkah strategis dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa pada masa pandemi Covid-19. Langkah strategi ini disebut sebagai strategi
kepemimpinan yang dapat berupa suatu kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah
sebagai respon terhadap situasi pandemi yang terjadi.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Studi
kasus adalah salah satu jenis pendekatan kualitatif yang penelitianya mengeksplorasi
kehidupan nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam sistem terbatas
(berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan
beragam sumber informasi dan melaporkan deskripsi kasus dan tema kasus terhadap
berbagai peristiwa-peristiwa dan aktivitas yang terjadi di SMP Negeri Satu Atap
Riangduli. Pendekatan dalam penelitian ini adalah naturalistik artinya peneliti tidak
berusaha memanipulasi latar penelitian, tetapi melakukan studi terhadap suatu
fenomena/peristiwa. Fokus penelitian dapat berupa orang, kelompok, program, pola
hubungan, ataupun interaksi semuanya itu dilihat dalam konteks alamiah. Dengan
demikian, peneliti melalui pengalaman peneliti berusaha mengkonstruksi pandangan
tentang dunia sekitar.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri Satu Atap Riangduli yang beralamat di
Riangduli, Witihama, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan sumber data dalam
penelitian kualitatif dapat digolongkan menjadi dua yaitu sumber data primer dan

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1059
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh langsung dari subyek penelitian tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19. Sedangkan
sumber data sekunder adalah sumber data tambahan yang berupa dokumen dan bahan
kepustakaan yang dianggap relevan dengan penelitian. Sumber data yaitu kepala
sekolah, wakil kepala sekolah dan satu orang guru.
Prosedur
Kegiatan utama dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data. Pengumpulan
data dalam penelitian ini yaitu wawancara secara virtual dengan kepala sekolah dan satu
orang guru di SMP Negeri Satu Atap Riangduli. Pada tahap awal peneliti melakukan
penjelajahan secara umum terhadap situasi sosial atau obyek yang diteliti, dengan
demikian peneliti akan memperoleh banyak data dan bervariasi. Langkah selanjutnya
data yang diperoleh dalam jumlah banyak dan bervariasi perlu dicatat secara rinci,
kemudian dilakukan analisis data melalui reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
peneliti. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data
atau penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir
adalah penarikan kesimpulan yang merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas yang berupa
hipotesis atau teori, hubungan kausal atau interaktif.
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam konteks penelitian kualitatif, pengumpulan data sering dilakukan dengan
melihat kondisi alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data lebih banyak pada observasi berperan serta (particifan observation), wawancara
mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
instrumen pengumpul data yang utama adalah (key instrument) yaitu peneliti sendiri.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik
wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi atau data yang
lebih lengkap dan yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan teknik observasi.
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan wawancara serta menggali informasi
sedalam-dalamnya, peneliti menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara.
sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini adalah suatu proses pengambilan beberapa
dokumen yang dijadikan sebagai bukti rasional dan empirik yang terkait dengan tujuan
penelitian.
Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan & Bike analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan
bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan data yang
dapat dikelola, mensintesiskan data, mencari dan menemukan pola menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1060
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis model interaktif yaitu dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pengumpulan data
Data dikumpulkan dengan tujuan untuk memperoleh atau mendapat informasi di
lapangan sesuai dengan kebutuhan peneliti dan rumusan masalah sehingga
memungkinkan data tersebut harus akurat.
2. Reduksi data
Data yang diperoleh di lapangan semakin bertambah banyak, sehingga perlu
dilakukan reduksi, dirangkung, dipilih, diberi kode dan diambil yang penting
dari tema dan polanya. Melalui proses reduksi data laporan mentah di lapangan
menjadi lebih sistemati sehingga mudah dikendalikan.
3. Penyajian data
Setelah data direduksi maka, langkah berikutnya adalah menyajikan data. Dalam
penelitian ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian teks yang bersifat
deskriptif yang mengungkapkan tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri Satu Atap Riangduli di masa
pandemi covid-19.
4. Pengambilan Simpulan
Pengambilan simpulan dilakukan untuk menyederhanakan data dan informasi
yang diperoleh guna mencapai pola, tema, hubungan, persamaan, dan hal-hal
lain yang sering timbul. Pengambilan simpulan ini diklarifikasi dan diverifikasi
selama penelitian berlangsung.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan di lapangan melalui wawancara, menunjukan bahwa
peranan kepala sekolah dalam kondisi pandemi sangat dibutuhkan di sekolah, sebab
kepala sekolah merupakan pucuk pimpinan yang bertanggungjawab untuk menentukan
arah perkembangan sekolah agar dapat menjamin mutu pendidikan (Mbogo, 2020).
Dalam hal ini yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Negeri Satu Atap Riangduli
dalam menjalankan perannya sebagi seorang pemimpin pembelajaran yaitu:
1. Memastikan bahwa proses belajar mengajar baik secara daring maupun luring
dapat berjalan lancar dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
2. Mengingatkan warga sekolah baik pendidik maupun peserta didik dan orangtua
wali untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
3. Menyediakan alat dan bahan, seperti handsanitaiser, sabun cuci tangan, alat
penyemprot, alat cuci tangan di setiap ruangan dan alat kebersihan lainnya.
4. Mengawasi sekaligus mengkawal setiap kegiatan pembelajaran baik daring
maupun luring.
Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri Satu Atap Riangduli adalah kurikulum
2013. Pada masa pandemi ini kepala sekolah mengikuti kebijakan pemerintah yaitu
menyederhanakan kurikulum 2013 sesuai dengan keadaan dan kebutuhan siswa dan

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1061
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

sekolah. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah menentukan strategi perencanaan untuk


meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu:
1. Menyederhanakan kurikumlum berdasarkan kondisi
2. Menyederhanakan rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan alokasi waktu
yang ditetapkan
3. Menyiapkan pembelajaran yang variatif dan komunikatif
4. Membangun komunikasi
5. Mengadakan kunjungan rumah atau home visit
Pandemi Covid-19 membuat pelaksanaan pendidikan benar-benar berubah. Banyak
pihak yang belum siap dengan perubahan secara mendadak ini. Pembelajaran daring
membawa kejenuhan siswa untuk belajar secara mandiri di rumah, orangtua siswa, dan
tidak terkecuali guru-guru di sekolah. Dalam mengatasi kejenuhan guru, kepala sekolah
juga harus melaksanakan perannya sebagai motivator. Yang dilakukan oleh kepala
sekolah yaitu selalu memberikan motivasi kepada guru agar semangat guru tidak kendur
dan lelah dalam menghadapi situasi ini, mengajak guru untuk berdiskusi mengenai
kendala atau kesulitan apa saja yang dialami dalam menyampaikan materi kepada siswa,
dan kepala sekolah juga selalu berusaha mencukupi kebutuhan guru untuk pelaksanaan
pembelajaran yaitu mencairkan dana bantuan untuk pembelian pulsa guru.
Pada awal masa pandemi covid-19 (Maret 2020), SMP Negeri Satu Atap Riangduli
melaksanakan pembelajaran secara daring dan luring. Pembelajaran daring adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan tidak melakukan tatap muka, pembelajaran
menggunakan jaringan internet dengan bantuan aplikasi seperti google classroom, dan
whatsapp. Dalam pembelajaran daring Peserta didik dibentuk dalam kelompok sesuai
dengan daerah tempat tinggalnya, dan tiap-tiap kelompok diberikan Tabet sebagai
sarana pendukung pembelajaran tersebut. Pembelajaran secara daring dilaksanakan
setiap hari senin sampai rabu, dan untuk pembelajaran di sekolah secara luring
dilaksanakan pada hari kamis sampai sabtu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Faktanya banyak terjadi kendala selama pembelajaran secara daring seperti jaringan
internet yang kurang mendukung, banyak wali siswa mengeluhkan tidak mampu
mendampingi belajar anaknya, serta tidak semua anak maupun orangtua mampu
menggunakan IT, sehingga perlu ada pendamping dan pengawasan dari guru mata
pelajarannya. Efek dari pembelajaran dari rumah, mengakibatkan menurunnya mutu
akademik siswa yakni prestasi belajar siswa. Penyebabnya antara lain waktu kegiatan
belajar mengajar dengan guru menjadi terbatas, dan materi yang diberikan oleh guru
hanya tertentu dan terbatas.
Untuk mengatasi penurunan prestasi belajar siswa, kepala sekolah memutuskan
sebuah kebijakan yaitu membuka pelayanan pembelajaran disekolah. Tentunya dengan
berbagai pertimbangan dan mematuhi protokol kesehatan seperti cek suhu tubuh, cuci
tangan, memakai masker, mengatur jarak antar teman dan guru, serta pembatasan
jumlah siswa yang melakukan tatap muka, dan memberlakukan persyaratan untuk
peserta didik, seperti siswa yang hadir ke sekolah harus sehat (tidak demam, flu,
maupun batuk) dan selalu memakai masker serta tidak dari perjalanan luar kota.
Terbukti dengan diadakannya pelayanan tatap muka, prestasi belajar siswa kembali
meningkat, karena kesulitan-kesulitan materi yang dirasakan di rumah dapat

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1062
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

dikonsultasikan secara langsung dengan guru-guru di sekolah, siswa semangat untuk


belajar, nilai akademik siswa juga kembali meningkat dan siswa lebih
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Beban orangtua seperti harus
mengajari atau mengawasi anak saat belajar juga menjadi berkurang. Sekolah tetap
mengadakan evaluasi pembelajaran siswa secara daring seperti pemberian tugas melalui
google classroom atau whatsaap group, maupun pembelajaran secara luring yaitu
mengerjakan soal langsung di sekolah. Secara ringkas, kepemimpinan kepala sekolah
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada masa pandemic covid-19.
Tabel 1. Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa

Aspek Kepemimpinan Tindakan Kepemimpinan


Memastikan proses belajar mengajar Menyederhanakan kurikulum
tetap berjalan lancar berdasarkan kondisi,
Guru wajib menyusun RPP,
Guru wajib melaksanakan
pembelajaran yang variatif
Memberikan pelayanan home
visit
Menjamin Kesehatan semua pihak Menyediakan sarana
Kesehatan untuk antisipasi
penyebaran virus

Melakukan prinsip manajemen mulai dari Merencanakan dan mengawasi


perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi pelaksanaan program secara
terus menerus
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepala sekolah telah melaksanakan berbagai


tindakan kepemimpinan dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada masa
pendemi covid-19. Pada masa pandemi ini dibutuhkan kepemimpinan Pendidikan yang
mampu beradaptasi terhadap semua kondisi. Kepemimpinan merupakan suatu upaya
mempengaruhi, membujuk, memotivasi, dan mengajak orang lain agar mau
menjalankan tugasnya secara optimal sehingga tujuan yang telah ditentukan bersama
dapat tercapai.
Dalam hal ini, kepala sekolah telah berupaya menerapkan prinsip kepemimpinan
sekolah sebagaimana disebutkan oleh (Sagala, 2018) bahwa proses Kepemimpinan
adalah seseorang yang mempunyai wewenang, pengikut dan memilikik kemampuan
mempengaruhi dan meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu dengan penuh
tanggung jawab serta membuat keputusan untuk mencapai tujuan suatu organisasi yang
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Berbagai kebijakan berupa upaya untuk adanya
pendampingan secara berkala oleh guru mata pelajaran serta melibatkan peran serta

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1063
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

orangtua dalam pembelajaran, menunjukan bahwa kepala sekolah memiliki sikap


adaptif dan siap untuk mengikuti perubahan. Ini adalah sikap kepemimpinan yang
sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi seperti sekarang, sebagaimana dikatakan oleh
(Huntsman et al., 2021) bahwa ketajaman untuk menangani kondisi kompleks, di mana
perubahan konstan diperlukan.
Menyusun kurikulum sesuai dengan kondisi
Kepala sekolah bersama-sama dengan para guru menyikapi kondisi perkembangan
dunia pendidikan di masa covid-19 dengan cara menyusun kurikulum sesuai kondisi.
Dalam kurikulum ini, dikaji esensi dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan
untuk diajarkan secara efektif melalui pembelajaran jarak jauh. Pengkajian esensi
kurikulum adalah tindakan kepemimpinan yang efektif untuk mengatasi permasalahan
yang muncul dalam praktik pembelajaran jarak jauh. Hal itu sejalan dengan hasil
penelitian bahwa meskipun banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil pendidikan
pasca pandemic covid-19, namun aspek kurikulum merupakan hal yang sangat penting
dipikirkan penyesuaiannya.
Menyederhanakan RPP sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan
Dalam penyusunan rencana pembelajaran tentunya guru perlu memperhatikan
beberapa aspek, seperti bagaimana kemampuan siswa dan orang tua, apakah media yang
akan digunakan untuk mendukung pembelajaran juga tersedia di rumah para siswa.
Untuk penyusunan penilaian dan evaluasi dalam RPP, guru melibatkan orang tua siswa
agar mereka juga dapat mengetahui sejauh mana pencapaian anaknya dan efektivitas
dukungan dari mereka.
Pembelajaran yang variatif dan komunikatif
Guru menyiapkan pembelajaran yang variatif, siswa tidak hanya mengerjakan tugas
menggunakan LKPD atau lembar kerja peserta didik, tetapi juga diberikan kegiatan
yang dapat membangun aspek kognitif dan nonkognitif. Kepala sekolah dan guru juga
menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Orang tua siswa dilibatkan
dalam penyusunan rancangan pembelajaran. Dengan begitu dapat memberikan
kesempatan kepada orang tua siswa untuk memberikan masukan berupa kegiatan dan
media apa saja yang dapat digunakan di rumah yang tentu saja sesuai dengan sumber
daya yang mereka miliki. Dengan adanya komunikasi yang baik antara pihak sekolah
dengan orang tua, akhirnya orang tua juga memiliki kesiapan untuk mendukung
anaknya dalam belajar.
Pelayanan kunjungan rumah atau home visit
Dalam mendukung terlaksananya pembelajaran, guru juga melaksanakan home visit
dengan mendatangi rumah siswa. Hal ini dapat membangun komunikasi yang lebih baik
dengan siswa dan orang tuanya, menjadi motivasi belajar untuk siswa. Bila siswa ada
yang kesulitan dalam belajar, dengan kunjungan inilah siswa dapat bertanya langsung
dengan gurunya.
Untuk meyakinkan bahwa semua program dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa dapat berjalan dengan baik, sebagai manajer, kepala sekolah mengkoordinasikan
kegiatan, melakukan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, mengadakan
rapat, mengatur proses pembelajaran. Kepala sekolah melakukan pengawasan secara
online serta melakukan evaluasi yang berfungsi agar penetapan kebijakan kedepannya

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1064
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

dapat lebih baik. Pada evaluasi kebijakan dalam peningkatan mutu akademik dalam hal
ini prestasi belajar siswa di masa pandemi Covid-19 maka kegiatan dalam evaluasi ini
mencakup (1) memastikan semua guru dapat mengaplikasikan media pembelajaran
daring, (2) memastikan guru dan peserta didik memahami mekanisme pembelajaran
daring. Pemahaman terkait mekanisme pembelajaran daring akan memudahkan guru
dalam mengoperasikan media pembelajaran serta memudahkan peserta didik dalam
menerima pelajaran. (3) memastikan para guru dan peserta didik siap dalam
pembelajaran dari rumah. Kesiapan ini dapat dilihat dari tersedianya fasilitas
pembelajaran dari rumah. Kepala sekolah perlu melakukan pendataan terkait
kepemilikan telepon seluler atau laptop sehingga dapat dilakukan pemetaan siswa yang
melakukan pembelajaran secara daring maupun luring. (4) melakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap kegiatan pembelajaran.
Selain sebagai manajer, motivator, kepala sekolah juga berperan sebagai inovator
dimana kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan
yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap
kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan disekolah dan
mengembangkan model-model pembelajaran inovatif.
Kesimpulan
Secara umum peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa SMP Negeri Satu Atap Riangduli dapat berjalan dengan baik, sebuah
kebijakan kepala sekolah secara efektif mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
yang secara tidak langsung dapat menjamin mutu pendidikan dalam pembelajaran jarak
jauh. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19, dimana kegiatan pembelajaran tidak
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan tatap muka. Sebagai Leader, kepala
sekolah merupakan salah satu faktor yang mendorong sekolah dapat mewujudkan visi,
misi dan tujuan dan sasaran sekolah melalui program- program yang dilaksanakan
secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki peranan
penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Kepala sekolah sebagai pemegang
kendali dan pemangku kebijakan dapat merumuskan kebijakan yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dengan
melibatkan seluruh komponen baik guru, siswa, orang tua maupun masyarakat.
Kebijakan ini merupakan rangkaian konsep yang menjadi pedoman dan dasar rencana
dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam merespon
kondisi yang sedang terjadi dengan menggerakkan seluruh komponen sekolah untuk
bersama-sama membuat kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dan prestasi
belajar siswa dapat terjaga.
Adapun kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
masa pandemi covid-19 yaitu membuka pelayanan pembelajaran di sekolah dengan
segala pertimbangan dan selalu mematuhi protokol kesehatan, adanya pendampingan
secara berkala oleh guru mata pelajaran serta melibatkan peran serta orangtua dalam
pembelajaran. Peningkatan mutu akademik dalam hal ini prestasi belajar siswa di masa
pandemi Covid-19 merupakan tanggung jawab semua komponen sekolah. Oleh sebab
itu, kepala sekolah dalam mengambil sebuah kebijakan kepemimpinan sebagai upaya

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1065
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

meningkatkan prestasi belajar siswa harus melewati musyawarah atau kesepakatan


bersama dengan seluruh komponen sekolah termasuk guru, siswa, serta orang tua.
Musyawarah ini bertujuan agar kebijakan yang diputuskan dapat diterima dan
dipertanggung jawabkan. Pada dasarnya prinsip sekolah dalam meningkatkan mutu
akademik siswa yaitu dengan adanya keterlibatan menyeluruh dari semua komponen
sekolah serta adanya perbaikan yang berkelanjutan. Maka, kegiatan peningkatan mutu
ademik harus dilakukan secara terus menerus dalam kondisi apapun.
Daftar Pustaka
Abshir, B. A. (2020). The Effect of Coronavirus (COVID-19) on Face to Face Learning
of Undergraduate Students in Mogadishu, Somalia. International Journal of
Education and Social Science, 7(5), 21–32.
Ali, S.,& Hasanah, E. (2021). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menjamin Mutu
Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid19 di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(1).
Demina, D. (2020). Leadership management of education and personality leaders of
industrial revolution 4.0. Al-Fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(2).
https://doi.org/10.31958/jaf.v8i2.2616
Güner, R., Hasanoğlu, İ., & Aktaş, F. (2020). Covid-19: Prevention and control
measures in community. Turkish Journal of Medical Sciences, 50(SI-1), 571–
577. https://doi.org/10.3906/sag-2004-146
Hasim, W., & Hasanah, E. (2020). The Role of Principal Leadership in Preventing
COVID-19 Transmission at SMA Muhammadiyah 2 Karang Tengah Buay
Madang Timur Indonesia. Asian Journal of Education and Social Studies, 11(1),
1–10. https://doi.org/10.9734/ajess/2020/v1 1i130279
Huntsman, D., Greer, A., Murphy, H., & Haynes, S. (2021). Enhancing adaptive
performance in emergency response: Empowerment practices and the moderating
role of tempo balance. Safety Science, 134(December 2020), 105060.
https://doi.org/10.1016/j.ssci.2020.105060
Firdaus, A., & Aslinda, A. (2020). Strategi pengembangan manajemen peserta didik
dalam meningkatkan mutu pendidikan di mtsn padang panjang. Al-Fikrah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 8(2). https://doi.org/10.31958/jaf.v8i2.2260
Mataputun, Y. (2018). Kepemimpinan Kepala 41 AL-FIKRAH, Volume XI Nomor 1,
Juni 2021 Sekolah Berbasis Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual
Terhadap Iklim Sekolah (Fungky (ed.)). Uwais Inspirasi Indonesia.
Mbogo, R. W. (2020). Leadership Roles in Managing Education in Crises: the Case of
Kenya During Covid-19 Pandemic. European Journal of Education Studies,
7(9), 207–227. https://doi.org/10.46827/ejes.v7i9.3250
Mulyanti, B., Purnama, W., & Pawinanto, R. E. (2020). Indonesian Journal of Science
& Technology Distance Learning in Vocational High Schools during the
COVID-19 Pandemic in West Java Province , Indonesia. Indonesian Journal of
Science & Technology, 5(2), 271–282.
Musri, M. (2020). Peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru dan
karyawan di smp negeri 8 padang. Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi, 1, 33–45.

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1066
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Inovasi Manajemen Pendidikan Dalam Tatanan Kenormalan Baru”

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

Pohan, albert efendi. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan


Ilmiah. CV. Sarnu Untung
Rigianti, H. A. (2020). Kendala pembelajaran daring guru sekolah dasar di kabupaten
banjarnegara. Elementary School 7, 7, 297– 302.
Sagala, S. (2018). pendekatan dan Model Kepemimpinan. Prenadamedia Group.
Widiyono, A. (2020). Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD
di Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan, 8(2), 169–177.
https://doi.org/10.36232/pendidikan.v8i2.458

ISBN: 978-602-53231-6-4 Prodi Magister Manajemen Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
1067

Anda mungkin juga menyukai