Anda di halaman 1dari 8

Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774

Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647


Page : 108-115

SOCIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PADA ERA NEW


NORMAL
Tri Astuti1, Deri Saputra 2, Muh. Soleh 3
1
Pendidikan IPS, Universitas Negeri Semarang
Email: triastuti@mail.unnes.ac.id
2
Pendidikan IPS, Universitas Negeri Semarang
Email: derisaputra@students.unnes.ac.id
3
Pendidikan IPS, Universitas Negeri Semarang
Email: muhsoleh@mail.unnes.ac.id

Abstrak. Kompleksitas masyarakat tidak terlepas dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yakni
capaian proses dan hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Guru diharapkan mampu
membangun dan mengembangkan serta menerapkan pembelajaran inovatif, guna mewujudkan peserta didik
yang unggul dan produktif di Abad 21. Pendekatan dan teori pembelajaran dapat menjadi bekal guru dalam
mengajar. Tujuan penelitian adalah (1) untuk menganalisis pembelajaran IPS pada era new normal melalui
pendekatan social learning. (2) untuk menganalisis hambatan yang dihadapi guru dalam melaksanakan
pembelajaran IPS di era new normal dengan pendekatan social learning. Metode penelitian adalah kualitatif
jenis studi kasus. Subjek penelitian guru dan peserta didik di SD P I U S kota Tegal. Subjek dipilih
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan teknik pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Uji keabsahan data dilakukan dengan
teknik triangulasi. Teknik analisis data kualitatif dengan adaptasi model interaktif Miles & Huberman.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPS di SD PIUS Kota Tegal, khususnya
pada siswa kelas 4 pada era new normal menerapkan pendekatan social learning. Pelaksanaannya dengan
mematuhi protokol kesehatan. Model pembelajaran yang digunakan adalah role playing berbasis pendekatan
social learning. Guru mengalami hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu siswa sulit dikondisikan
dalam waktu yang cepat dan kesulitan koordinasi antar siswa dalam satu kelompok. Simpulan dari penelitian
ini adalah dalam pelaksanaan pembelajaran IPS efektif dan mampu memotivasi siswa dalam belajar di kelas.

Kata Kunci: New normal, Social leraning

PENDAHULUAN disekolah menjadi pembelajaran yang harus


Pendemi Covid-19 telah melanda duni dilakukan di rumah, karena anjuran dari
sejak tahun 2019 sampai dengan saat ini. pemerintah untuk melakukan phycal and social
Pandemic membawa dampak positif dan distancing, sehingga pembelajaran tatap muka
negative di berbagai bidang kehidupan, menjadi pembelajaran online untuk
diantaranya bidang ekonomi, sosial dan memutuskan penularan Covid 19.
Pendidikan (Medina, 2020). Penularan Covid-
Staf Ahli Menteri Pendidikan dan
19 begitu cepat melaju antar negara. Sejak
Kebudayaan (Kemdikbud) bidang regulasi
Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
menyampaikan Surat Edaran Nomor 15 tahun
Indonesia menerbitkan surat edaran tentang
2020 untuk memperkuat Surat Edaran
belajar dari rumah bulan Maret 2020 Hal ini
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
mempengaruhi perubahan dan kebijakan yang
pedoman penyelenggaraan Pendidikan dalam
diterapkan di dunia pendidikan yang semulanya
Masa Darurat Covid 19. Penyelenggaraan
pembelajaran dilakukan di dalam kelas atau

108
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

pendidikan dilaksanakan secara tatap muka dapat menerapkan pembelajaran inovatif agar
terbatas, setelah dua tahun berlalu Indonesia siswa memiliki semangat tinggi dalam belajar.
sekarang ini memasuki masa New Normal atau Guru di SD PIUS kota Tegal menerapkan
kehidupan baru. Di Era New Normal sekolah model role playing berbasis pendekatan social
diperbolehkan menyelenggarakan tatap muka learning di kelas. Social learning merupakan
terbatas, sekolah juga boleh melaksanakan salah satu teori atau pendekatan Pendidikan
kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya, yang telah dipopulerkan oleh Albert Bandura.
namun dengan penerapan protokol Kesehatan.
Menurut Bandura, suatu perilaku belajar
New Normal merupakan kehidupan baru adalah hasil dari kemampuan individu
dimana masyarakat tetap melakukan berbagai memaknai suatu pengetahuan atau informasi,
aktivitas seperti biasa namun tetap menerapkan memaknai suatu model yang ditiru, kemudian
protokol kesehatan yang telah ditetapkan mengolah secara kognitif dan menentukan
pemerintah agar penyebaran Covid 19 dapat tindakan sesuai tujuan yang dikehendaki.
teratasi (Fatimah, 2020). Pada era New Normal Proses belajar seperti ini adalah sangat efektif
proses pembelajaran harus tetap berjalan. untuk meningkatkan pertumbuhan dan
Kebijakan new normal dan kebijakan perkembangan individu karena belajar adalah
pemerintah terhadap pendidikan secara online keseluruhan aktivitas manusia yang mencakup
atau daring (dalam jaringan) tetap dilaksanakan segala proses yang saling mempengaruhi antara
agar generasi emas tidak ketinggalan organisme yang hidup dalam lingkungan sosial
pengetahuan dalam belajar. dan fisik. Dalam artikel ini penulis mencoba
untuk mengaitkan teori belajar sosial Albert
Untuk mencapai sebuah proses
Bandura dalam Pembelajaran IPS pada Era New
pembelajaran ada beberapa tantangan yang
Normal.
harus dihadapi oleh seorang guru, satu
diantaranya adalah masalah sosial yang terjadi METODE
di masyarakat atau sekitar peserta didik. Solusi Metode penelitian yang digunakan adalah
dalam memecahkan masalah sosial di dunia metode kualitatif dengan jenis studi kasus (case
pendidikan ini sangat diperlukan (Sri, 2020). Studies). Menurut Maleong (2014) dalam
Masalah social dapat menjadi tema yang penelitian kualitatif peneliti dapat
menarik untuk disajikan dalam materi pelajaran mengungkapkan, mendeskripsikan fenomena
di kelas. Sudut pandang bahwa belajar dan peristiwa tentang apa yang dialami subjek
mengajar seharusnya meliputi keaktifan peneliti. Metode kualitatif digunakan peneliti
berpikir dan tentang apa yang dipelajari siswa. karena beberapa pertimbangan. Pertama
Siswa dapat mempelajari materi dengan cara menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
memahami situasi nyata di masyarakat. apabila berhadapan dengan kenyataan-
Berdasarkan hal tersebut, maka guru seharusnya kenyataan yang dihadapi peneliti di lapangan;

109
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

kedua, metode ini menyajikan secara langsung sudah menerapkan pembelajaran tatap muka
hakikat hubungan antara peneliti dan informan; terbatas. Hal tersebut berdasarkan surat edaran
ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
menyesuaikan dengan banyak penajaman (Kemdikbud) nomor 4 tahun 2021 tentang
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai pelaksanaan pembelajaran tatap muka tahun
yang dihadapi. akademik 2021/2022. Surat edaran ini menjadi
dasar bagi sekolah untuk melakukan kegiatan
Menurut Yin (2018: 18) studi kasus
luring (luar jaringan) di sekolah. Siswa sudah
gunakan sebagai penjelasan yang berkaitan
diperbolehkan belajar di ruang kelas, namun
dengan situsi dan kondisi yang lebih terperinci
jam pelajaran masih dibatasi. Kapasitas ruang
dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan
kelas juga maksimal diisi separo dari jumlah
dengan kondisi seseorang, kelompok atau
siswa.
masyarakat. Fokus penelitian meliputi (1)
Pembelajaran IPS pada era new normal melalui Melaksanakan kegiatan tatap muka di
pendekatan atau teori social learning. (2) sekolah pada masa pandemi Covid-19 bukan
Hambatan yang dihadapi guru dalam persoalan mudah, khususnya bagi siswa. Siswa
melaksanakan pembelajaran IPS di era new sudah 2 tahun lebih tidak bertemu dengan
normal dengan pendekatan atau teori social teman-temannya di sekolah. Mereka harus
learning. Lokasi penelitian di SD PIUS kota beradaptasi dengan situasi yang berbeda dengan
Tegal. Subjek penelitian adalah siswa (kelas 4) situasi sebelum pandemi Covid-19. Siswa harus
dan guru kelas. Untuk mendapatkan data yang memiliki strategi adaptasi sosial agar tetap
relevan dengan permasalahan peneliti maka dapat berinteraksi dengan teman-temannya di
peneliti menggunakan Teknik pengumpulan sekolah. Siswa juga harus berlatih menerapkan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data protokol kesehatan. Siswa tidak boleh
dianalisis dengan model interaktif Miles & mengabaikan tata tertib sekolah pada era new
Huberman dilakukan dengan tiga alur yaitu (1) normal. Wijoyo (2021: 77), menjelaskan bahwa
Reduksi Data; (2) Penyajian Data; dan (3) new normal adalah masa kehidupan normal,
Penarikan kesimpulan. dimana semua aktivitas manusia dijalankan
dengan normal kembali ditambah dengan
menerapkan protokol kesehatan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
meminimalisir penularan virus Covid-19. Masa
Pembelajaran IPS pada Era New Normal
new normal ini diterapkan oleh pemerintah
melalui Pendekatan Social Learning
sebagai salah satu cara untuk menanggulangi
Pelaksanaan pembelajaran pada masa penyebaran wabah Covid-19 dalam bidang
pandemi Covid-19 sudah mulai dilaksanakan kesehatan, sosial dan ekonomi. Prinsip utama
pada awal tahun 2022, walaupun terbatas. dari new normal adalah beradaptasi atau
Sekolah di kota Tegal (termasuk SD PIUS) juga penyesuaian dengan pola hidup baru. Guru juga
110
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

perlu merencanakan, melaksanakan dan learning). Teori pembelajaran sosial digagas


evaluasi yang efektif dalam pembelajaran di era oleh Albert Bandura. Penekanan teori ini adalah
new normal, khusunya dalam pembelajaran IPS. tentang pentingnya peserta didik mengolah
sendiri pengetahuan atau informasi yang
SD PIUS kota Tegal saat ini
diperoleh dari pengamatan model di sekitar
melaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas
lingkungan (Lesilolo, 2018). Anak usia SD (7-
dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
12 tahun) sedang berada pada tahap meniru
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD
model atau orang yang menurutnya baik untuk
PIUS (bu Nita), pembelajaran akan
ditiru, misalnya mereka akan meniru perilaku
dilaksanakan secara full mulai bulan depan
polisi yang suka membantu orang di jalan yang
(Mei 2022). Rencana ini tentu saja dengan tetap
sedang mengalami kesulitan.
mempertimbangkan status Covid 19 di kota
Tegal. Saat ini, SD PIUS menerapkan Menurut Ajhuri (2019), karakteristik
kurikulum 2013. Pembelajaran dilaksanaan anak pada usia SD yaitu, (1) Emosi masih
secara tematik terintegrasi melalui berbagai cenderung labil. Artinya, pemahaman
muatan pelajaran. Muatan pelajaran IPS emosional atau pengalaman emosional masih
diajarkan pada kelas tinggi yaitu kelas 4, 5 dan dengan mudah berubah-ubah dan tidak
6. Fokus penelitian ini adalah pada kelas 4 menentu; (2) Memiliki rasa ingin tahu yang
karena pada kelas ini terdapat materi tentang tinggi. Pada usia sekolah, seorang anak akan
keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan terus ingin mengetahui hal yang baru
agama. Pada tahun 2022-2024, Kemdikbud dijumpainya dan memiliki semangat untuk
memberikan tiga pilihan kurikulum yang dapat mencoba sesuatu yang menantang untuk
diterapkan satuan pendidikan dalam dirinya; (3) Suka membanding-bandingkan diri
pembelajaran, yaitu 1) kurikulum 2013, 2) sendiri dengan orang lain. Hal ini dikarenakan
kurikulum darurat, dan 3) kurikulum prototipe. anak pada usia sekolah, masih memiliki jiwa
Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan kompetisi yang tinggi; dan (4) Menganggap
dari kurikulum 2013 yang mulai diterapkan sesuatu hal itu tidak penting. Apabila ada hal
pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. yang membuatnya bosan, maka dapat dengan
Kurikulum prototipe selanjutnya dinamakan mudah menganggap bahwa hal tersebut tidak
kurikulum merdeka merupakan kurikulum penting untuk dirinya.
berbasis kompetensi untuk mendukung
Guru di SD PIUS kota Tegal, khususnya
pemulihan pembelajaran.
kelas 4, menerapkan model pembelajaran role
Pemulihan pembelajaran dapat dilakukan playing berbasis teori atau pendekatan social
guru dengan cara menerapkan model learning pada materi keragaman sosial,
pembelajaran di kelas dengan berpedoman pada ekonomi, budaya, etnis, dan agama. Siswa
teori atau pendekatan belajar sosial (social dikelompokan menjadi 5 kelompok, kemudian

111
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

guru memberikan tema untuk bermain peran. belajar mengajar adalah (1) Mengaitkan
Pelaksanaan role playing membutuhkan waktu pelajaran dengan pengalaman atau kehidupan
2 minggu untuk persiapan. Pada tahap sekitar peserta didik. (2) Menghubungkan
persiapan, siswa diminta untuk membuat alur pesan pembelajaran yang sedang dipelajari
cerita yang akan diperankan sesuai tema dengan tema yang telah dipelajari. (3)
masing-masing kelompok. Tema tersebut Menciptakan pembelajaran yang
berkaitan dengan keragaman sosial. Berikut menyenangkan. (4) Teknik penyajian materi
adalah foto saat siswa sedang mendengarkan bervariasi. (5) Mengurangi bahan atau materi
dan mencatat penjelasan guru tentang aturan yang tidak relevan.
bermain peran:
Pada pertemuan berikutnya, masing-
masing kelompok secara bergantian untuk
bermain peran sesuai dengan tema yang sudah
ditentukan. Berikut adalah salah satu kelompok
dengan tema hidup rukun dalam perbedaan
Suku yang sedang bermain peran di dalam
kelas:
Gambar 1. Siswa sedang menyimak penjelasan
dari guru.

Pada tahap awal, guru menyampaikan


teknis bermain peran dan apa saja yang harus
dipersiapkan siswa dalam bermain peran. Siswa
harus bekerjasama agar tugas dapat
terselesaikan dengan baik. Siswa juga harus Gambar 2. Siswa sedang bermain peran dalam

memahami peran yang akan dimainkan, pembelajaran di ruang multimedia.

misalnya peran menjadi orang yang berasal dari Tahap pelaksanaan pembembelajaran

suku Jawa. Suku Jawa dengan karakter lemah dilakukan dengan cara bermain peran oleh

lembut dalam berbicara. Mereka dapat masing-masing kelompok. Satu siswa dengan

mempelajarinya melalui orang tua di rumah siswa lain memiliki peran yang berbeda, missal

masing-masing. Mereka dapat bertanya peran sebagai polisi, tokoh masyarakat dan

bagaimana cara berbicara dengan Bahasa Jawa tokoh agama. Pada tahap sebelumnya, siswa

yang benar. Mereka juga dapat belajar dengan sudah diarahkan guru untuk mendalami

masyarakat di lingkungan sekitar. Menurut karakter masing-masing peran melalui belajar

Lesilolo (2018), cara yang dapat digunakan di masyarakat. Siswa dapat bertanya kepada

untuk menerapkan teori a t a u p e n d e k a t a n orang tua atau tetangga, agar mereka

belajar sosial Albert Bandura dalam proses mendapatkan pemahaman peran. Anak SD
112
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

menurut Meriyati (2015), berada dalam masa Pendidikan mempunyai manfaat yang
perkembangangan masa kanak-kanak tengah. dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Pada
Pada usia ini, seorang anak sudah bisa pasal 3, UU No. 20 Tahun 2003, menyatakan
memahami peraturan atau tuntutan dari orang bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
tua, guru atau lingkungan sekitarnya. Mereka mengembangkan potensi peserta didik agar
sudah mampu memainkan peran sesuai denga menjadi manusia beriman dan taat kepada
napa yang mereka lihat dan pelajari dari Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
lingkungan. Bermain peran di kelas berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga
membutuhkan waktu 1x pertemuan, sehingga negara yang demokratis dan bertanggung
guru membutuhkan hari lain untuk jawab. Peran pendidikan nasional untuk
melaksanakan evaluasi. Berikut adalah foto meningkatkan potensi dan kompetensi,
siswa yang sedang mengerjakan soal evaluasi membangun karakter bangsa yang memiliki
dari guru berkaitan dengan materi yang telah martabat dan adab, yang bertujuan
dipelajari melalui model role playing: mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
tidak hanya berhenti pada tataran kognitif saja
atau capaian akademisnya, namun pembentukan
karakter atau capaian karakter peserta didik
sangat penting. Peserta didik diharapkan
memiliki kecerdasan intelektual dan sosial.
Melalui role playing, mereka belajar mengenai
nilai kerjasama, toleransi dan saling
Gambar 3. Siswa sedang mengerjakan soal
menghargai. Mereka juga dapat mempelajari
evaluasi
materi pelajaran melalui lingkungan sekitar.
Evaluasi dilaksanakan secara tertulis Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena
dalam bentuk uraian. Siswa diminta untuk siswa terlibat langsung secara aktif.
memeberikan komentar terkait dengan
Hambatan yang dihadapi guru dalam
penampilan kelompok lain. Siswa juga diminta
melaksanakan pembelajaran IPS di era new
untuk mendeskripsikan secara tertulis
normal adalah siswa sulit dikondisikan dalam
mengenai peran yang sudah mereka lakonkan.
waktu yang cepat dan kesulitan koordinasi antar
Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat
siswa dalam satu kelompok. Berdasarkan hasil
menjelaskan peran model.
wawancara dengan guru SD PIUS, siswa
Hambatan Guru dalam Melaksanakan memang sulit dikondisikan karena rasa ingin
Pembelajaran IPS di Era New Normal tahu yang tinggi, sehingga Ketika dilarang,
dengan Pendekatan Social Learning mereka akan menolak. Mereka ingin melakukan
segala sesuatu dalam rangka menemukan
jawaban atas rasa penasarannya. Siswa yang
113
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

sudah tergabung kelompok juga sedikit sulit termotivasi dalam pembelajaran IPS. Saran bagi
berkoordinasi di kelas karena adanya aturan siswa adalah, hendaknya siswa lebih bisa diatur
jaga jarak saat berkomunikasi. Mereka juga dalam pembelajaran saat guru menerapkan
tidak boleh melepas masker di kelas. Hal model pembelajaran agar kegiatannya dapat
tersebut membuat mereka harus berbicara berjalan dengan baik serta tidak membutuhkan
dengan suara keras dengan temannya agar waktu lebih banyak.
terdengar. Jika mereka berbicara dengan suara
pelan, temannya tidak dapat menangkap isi DAFTAR PUSTAKA
pesan dari apa yang disampaikan karena mulut
tertutup dengan masker. Ajhuri, Kayyis, Fithri. (2019). Psikologi
Perkembangan Pendekatan Sepanjang
KESIMPULAN
Rentang Kehidupan. Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat Penebar Media Pustaka.
disimpulkan bahwa pembelajaran IPS pada era
Dian, R. A, dkk. (2020). Pendidikan Dalam
new normal perlu dilakukan dengan baik. Salah
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
satunya dengan penerapan model pembelajaran
Sinestesia, 10 (1).
role playing berbasis pendekatan atau teori
Social Learning. Model ini efektif digunakan Lesilolo, H. J. (2018). Penerapan teori belajar
karena pada saat pembelajaran, siswa sangat sosial albert bandura dalam proses
antusias. Siswa dikelompokan menjadi 5 belajar mengajar di sekolah. KENOSIS:
kelompok (atau menyesuaikan jumlah siswa di Jurnal Kajian Teologi, 4(2), 186-202.
dalam kelas). Hal tersebut dapat
Medina, N. A. P. (2020) Blended Learning
mengembangkan nilai Kerjasama antar siswa.
Sebagai Sarana Optimalisasi
Guru mengalami hambatan dalam pelaksanaan
Pembelajaran Daring Di Era New
pembelajaran, yaitu siswa sulit dikondisikan
Normal. SCAFFOLDING: Jurnal
dalam waktu yang cepat dan kesulitan
Pendidikan Islam dan
koordinasi antar siswa dalam satu kelompok.
Multikulturalisme, 2 (2).
Saran yang dapat diberikan pada guru,
khususnya guru SD adalah pembelajaran IPS Meriyati. (2015). Memahami Karakteristik
harus disampaikan dengan model pembelajaran Anak Didik. Lampung. Fakta Press
yang inovatif. Salah satu model pembelajaran IAIN Raden Intan Lampung.
yang dapat diterapkan adalah role playing.
Moleong, L. (2014). Metodologi Penelitian
SARAN Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Saran yang dapat direkomendasikan pada guru Remaja Rosdakarya
adalah hendaknya mampu menerapkan model
pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih
114
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page : 108-115

Kemendikbud, Surat Edaran No 15 Tahun 2020


Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid-19.

Kemendikbud, (2021). Panduan


Pengembangan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila Dan Budaya
Kerja. Jakarta: Dirjen Pendidikan
Vokasi Direktorat Sekolah Menengah
Kejuruan.

Fatimah, S. (2020). Pembelajaran Di Era New


Normal. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lambung
Mangkurat.

Sri, A. (2020). Penggunaan Teknologi Sebagai


Media Pembelajaran Ips Di Masa
Pandemi Covid-19. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lambung Mangkurat.

Surat edaran Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan (Kemdikbud) nomor 4 tahun
2021 tentang pelaksanaan pembelajaran
tatap muka tahun akademik 2021/2022.

Wijoyo, H. (2021). Efektivitas Proses


Pembelajaran Masa Pandemi. Insan
Cendekia Mandiri.

Yin, Robert K. 2008. Case Study Research:


Design And Methods (Aplied Social
Research Methods). Ililinois: Sage
Publication, Inc.

115

Anda mungkin juga menyukai