OLEH
NOVI AUDRIA
NIM A1D117096
JANUARI 2021
\
BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia pada mula tahun 2020 telah gempar dengan penyakit baru
yang dinamakan virus corona atau disebut COVID-19 (corona virus disease
temukan pada manusia, kemudian WHO sudah menetapkan virus ini sebagai
keadaan darurat pada kesehatan manusia yang merisaukan seluruh dunia dan
ditetapkan pada ahir Januari 2020 (Zhou et.al., 2020). Virus ini awal muncul pada
akhir Tahun 2019 tepatnya pada bulan Desember bertepatan di Wuhan China
penularan virus ini semakin luas, pemerintah menerapkan aturan PSBB dan
menghimbau agar tetap stay at home. Jika ada berkepentingan diluar wajib
menaati peraturan yang ada seperti (memakai masker, selalu cuci tangan, dan jaga
jarak) serta semua hal dilakukan dari rumah. Sama halnya dengan kegiatan di
bidang pendidikan yang dilaksanakan secara dalam jaringan (online) dari tempat
manusia.
secara berjauhan atau terpisah dari aktivitas dan sumber belajar (Mustofa et.al.,
2019). Menurut Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
dari rumah melalui pembelajaran dalam jaringan (jarak jauh) dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
banyak menggunakan media online berupa aplikasi yakni seperti Edmodo, Google
Classroom, dan aplikasi yang bisa bertatap muka secara online seperti Zoom dan
Google Meet yang bisa dipakai pada pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan
serta aplikasi yang lebih gampang dan sering digunakan yaitu Whatsapp (Nadia,
pembelajaran dalam jaringan dengan baik dan guru juga harus kreatif serta
pelaksanaan belajar siswa. Minat yaitu ketertarikan yang besar dan antusiasme
yaitu perasaan senang (suka), bahagia dan tertarik terhadap suatu aktivitas dengan
tak ada yang meminta atau menyuruhnya (Slameto, 2015:180). Sedangkan untuk
mengetahui seberapa besar minat dan antusias yang dimiliki siswa dalam
Setiap siswa mempunyai tingkat minat yang berbeda-beda, jika minat belajar pada
2
siswa tinggi maka akan muncul perasaan suka dan tertarik pada pembelajaran
dengan begitu siswa akan mengikuti pelajaran tersebut dengan antusiasme yang
tinggi, begitu pula jika siswa kurang berminat dalam belajar akan menimbulkan
diterapkan oleh guru, dalam pemilihan strategi harus disesuaikan dengan kondisi
diterapkan guru secara terancang dan tersusun untuk menjadikan ruang lingkup
memegang tanggung jawab besar bagi siwanya, sebagai guru profesional perlu
punya wawasan luas dan mantap tentang strategi mengajar yang hendak
diterapkan sesuai tidaknya pada tujuan yang dirumuskan. Strategi guru adalah
upaya yang dilaksanakan seorang guru saat melakukan suatu hal pembelajaran
tercapainya tujuan.
Guru sebagai penyampai materi atau pesan dituntut agar kreatif dan
inovatif pada pembelajaran dan guru profesional serta berkompeten pasti memiliki
pembelajaran di awali dengan menentukan teknik atau kiat yang dirasa sesuai
melakukan tekniknya. Walaupun tak bertatapan muka langsung dengan guru dan
teman-temannya akan tetapi dipelaksanaan pembelajaran berbasis dalam jaringan
ini siswa tetap bisa berkomunikasi, berkolaborasi dan berinteraksi atau berkorelasi
yang berjudul “Strategi Guru Dalam Meningkatakan Minat Belajar Siswa kelas V
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 147
Palembang” menyimpulkan bahwa minat siswa pada Mata Pelajaran PAI di kelas
V terbilang baik, sebab adanya faktor pendukung siswa seperti faktor perhatian
dan intensif dari guru. Strategi mengajar yang digunakan guru sudah cukup
Hasil penelitian terdahulu terdapat persamaan pada suatu penelitian yang hendak
dilaksanakan yaitu dari segi subjek serta pendekatan penelitian yang sama-sama
meneliti siswa dan guru dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan terletak dari segi
objeknya. Pada pembelajaran dalam jaringan atau online minat belajar siswa di
kelas IA merupakan objek dari penelitian yang peneliti lakukan saat COVID-19
siswa saat pembelajaran dalam jaringan (online) tergolong cukup baik, terlihat
mengikuti pembelajaran, dalam setoran tahfizh dan muroja’ah surat an-naba’ dan
juga selalu menyelesaikan tugas yang diberikan dan memperhatikan guru saat
menjelaskan materi pembelajaran melalui video call Zoom, akan tetapi ada
beberapa siswa terkadang jenuh dan bosan saat pembelajaran. Melihat kondisi
minat pada siswa cukup baik, sehingga peneliti menjadi tertarik dan akan
Minat Belajar Siswa pada Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan Masa Pandemi
Adapun masalah pokok yang akan dibahas pada penelitian ini dari latar
COVID-19.
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
c. Bagi Peneliti
dilaksanakan oleh pendidik (guru) dan siswa untuk memperoleh tujuan atau
(guru) secara terancang dan tersusun untuk menjadikan ruang lingkup belajar
dalam usaha mempersiapkan anak bangsa yang berguna dan berkualitas dimasa
yang akan datang serta guru selaku tenaga pendidik mampu menumbuhkan
suasana terbuka guna mengkaji apa yang menarik minat siswa, mengeluarkan ide-
ide, kreativitas yang dimilikinya. Sebagai guru profesional dan berkompeten akan
selalu faham atas kemampuan yang dimiliki siswanya, serta guru yang terlatih
atau profesional selalu memiliki strategi dan rencananya, demi mewujudkan suatu
strategi guru adalah upaya yang dilakukan seorang guru dalam melakukan suatu
hal pembelajaran agar dapat menimbulkan ketertarikan, minat dan perhatian siswa
mendidik, mengarahkan, mengajar dan melatih siswanya agar menjadi lebih baik
daripada sebelumnya.
tertentu untuk mencapai tujuan termasuk juga metode pengajaran. Metode sebagai
kebutuhan siswa.
1) Tujuan pembelajaran
aktivitas atau aksi yang bersifat psikis ataupun moral. Guru bisa memahami
pengetahuan awal siswanya melalui pretes tertulis ataupun tanya jawab pada
ada. Berikut adalah hasil analisis yang bisa dijadikan pijakan dasar guru dalam
a) Tujuan Pembelajaran
b) Karakteristik Siswa
Berkaitan dengan aspek (bagian) yang melekat pada diri siswa seperti
hanya digunakan untuk isi/materi pelajaran akan tetapi sumber/ media belajar
tertentu juga dibutuhkan. Amat sulit bagi seorang guru dalam melaksanakan
pembelajaran jika tidak ada sumber belajar yang memadai. Dan guru harus
yang berbeda-beda.
dengan bakat kreatif dan kemampuan mengajar murid-murid di semua level, maka
bisa jadi anda tidak mempunyai kesulitan dalam menjalankan seluruh kurikulum
yang diisyaratkan bagi mata pelajaran atau kelas”. Marno dan Idris (2008:31)
menyatakan bahwa efektifitas seorang pendidik (guru) dinilai dari sosok yang
Guru bukan sekedar berperan sebagai pengajar akan tetapi seorang guru
dalam belajar. Pemikiran kreatif dan inovatif mestinya dimiliki oleh pendidik
(guru) dimana hal ini sangatlah penting karena dengan begitu akan lebih mudah
dalam menyusun strategi mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa,
adanya strategi mengajar yang dilakukan pendidik dengan begitu dapat
Minat yaitu ketertarikan yang besar dan antusiasme yang tinggi pada
adalah dorongan atau stimulus yang berasal dari diri seorang individu atau faktor
dapat membuat kepuasan dalam diri individu. Minat tidak secara spontan ada
tetapi muncul dari pengalaman, partisipasi dan kebiasaan saat belajar (Sardiman,
2012:76). Minat memiliki pengaruh yang besar dalam aktivitas atau kegiatan
belajar, siswa yang mempunyai kesenangan atau minat pada pembelajaran bakal
untuk mencapai suatu sikap atau perilaku yang secara keseluruhan menjadi
kawasannya (Uno, 2011:22). Maka dari itu minat belajar adalah perasaan senang
(suka), bahagia dan tertarik pada suatu kegiatan atau aktifitas dengan tidak ada
yang timbul dalam diri siswa ketika berpartisipasi dalam kegiatan atau aktivitas
pembelajaran sehingga hasil yang memuaskan dapat tercapai oleh siswa. Jika
siswa memiliki keingintahuan yang tinggi dan rasa tertarik pada pelajaran maka
akan tumbuh minat belajar tersebut, dengan begitu siswa akan rajin belajar dan
selalu berpartisipasi pada kegiatan pembelajaran dengan antusias yang tinggi serta
pembelajaran yang akan diberikan dengan yang telah lewat atau lampau serta
menguraikan manfaat dan kegunaannya bagi siswa dimasa yang akan datang.
2) Mengaitkan bahan atau materi pengajaran dengan suatu berita yang sedang
perhatian serta sebagai keterlibatan siswa aktif saat pembelajaran. Dalam minat
sebagai berikut:
1) Perasaan Senang
Siswa jika memiliki rasa suka (senang) dan tertarik atas pelajaran, akan selalu
mendalami ilmu yang di minatinya dan tidak ada perasaan terpaksa pada diri
2) Ketertarikan Siswa
Berkaitan pada adanya daya gerak yang memacu untuk merasa tertarik atau
terdorong terhadap benda, orang, dan aktivitas serta pengalaman afektif atau
3) Perhatian Siswa
sendirinya jika seorang siswa memiliki minat atau ketertarikan pada objek
4) Keterlibatan Siswa
Seseorang yang mempunyai rasa tertarik dan suka pada suatu objek akan
baiknya saja.
Minat belajar dijadikan salah satu bagian atau aspek penting dalam
dengan lancar jika ada minat. Guru sebagai penggerak roda pendidikan harus tetap
seorang guru mesti mampu membangkitkan minat belajar siswa disaat melakukan
pembelajaran dan keberhasilan belajar bisa dilihat dari minat siswa saat belajar.
Perlu dipahami, siswa pada tingkat sekolah dasar itu cenderung meniru apa yang
yang dapat diterapkan guru guna membangkitkan minat belajar pada siswa,
sebagai berikut:
kreatifitas dan inovatif saat pembelajaran, guru profesional dan berkompeten pasti
dengan menentukan teknik yang dianggap cocok pada strategi yang diterapkan
tersebut.
baru yang sebelumnya belum pernah di temukan pada manusia, kemudian WHO
sudah menetapkan virus ini sebagai keadaan darurat pada kesehatan manusia yang
merisaukan seluruh dunia dan ditetapkan pada akhir Januari 2020. Pemerintah
mengeluarkan kebijakan diawal bulan April yang termuat pada Permenkes RI No.
keagamaan atau keyakinan, tempat kerja, tempat fasilitas umum, kegiatan sosial
dan budaya, sarana transportasi, dan kegiatan lainnya yang berkenaan dengan
aspek atau bagian pertahanan atau penjagaan serta keamanan dengan beberapa
No. 9 Tahun 2020 yaitu proses pembelajaran dilaksanakan dari tempat tinggal
semua aktivitas di batasi dan terdapat kebijakan stay from home (SFH) serta
antara pendidik (guru) dan siswa di sekolah maka dari itu agar siswa tetap bisa
antara pemerintah, orang tua, guru dan sekolah dalam pelaksanaan Study From
Dengan begitu, sebagai tenaga pendidik perlu memikirkan cara yang efektif
(berhasil) dan efisien dalam penerapan pembelajaran dalam jaringan tetap berjalan
dengan baik dan lancar meskipun siswa harus belajar dari tempat tinggal masing-
masing. Walaupun pembelajaran tatap muka tidak terlaksana akan tetapi siswa
jauh (PJJ) yaitu pendidikan yang siswanya terpisah dari guru atau pendidik, dan
melibatkan interaksi atau hubungan antara pendidik (guru) dan siswa, siswa dan
dalam pembelajaran jarak jauh secara online bagi guru atau pembelajar (Munir,
didik.
secara berjauhan atau terpisah dari aktivitas dan sumber belajar (Mustofa et.al.,
2019). Menurut Gikas dan Grant (2013) pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan
dan komputer yang mempunyai fleksibelitas tinggi untuk mengakses kabar atau
online berupa aplikasi yakni seperti Edmodo, Google Classroom, dan aplikasi
yang bisa bertatap muka secara online seperti Zoom dan Google Meet yang bisa
dipakai pada pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan serta aplikasi yang lebih
Dengan kondisi seperti sekarang ini yang serba terbatas maka diperlukan
yang berjudul “Strategi Guru Dalam Meningkatakan Minat Belajar Siswa kelas V
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 147
Palembang” menyimpulkan bahwa minat siswa kelas V pada Mata Pelajaran PAI
terbilang baik, hal ini disebabkan adanya faktor yang mendukung minat siswa
seperti faktor perhatian dan intensif dari guru. Terbukti dari kehadiran siswa di
kelas, kepatuhannya terhadap tugas yang diberikan guru baik berupa hapalan
maupun tulisan dan keaktifan pada pembelajaran. Strategi yang pendidik (guru)
berjudul “Strategi Guru Sejarah Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada
siswa masih kurang memiliki minat untuk belajar serta sistem hafalan masih
diterapkan. Kurangnya minat untuk belajar pada siswa terlihat ketika siswa masih
suka keluar masuk kelas saat jam pelajaran, kurangnya interaksi antar siswa dan
penjelasan guru sulit dimengerti oleh siswa, hal tersebut akan mengakibatkan
menurunnya hasil belajar pada siswa. Maka dengan hal tersebut membuat guru
memikirkan strategi yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan minat siswa
“Upaya Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VIII YPI SMP
belajar pada siswa kelas VIII pada pembelajaran IPS tergolong masih rendah,
terlihat saat jam pelajaran masih banyak siswa tidak mengikuti pelajaran saat
kelas dimulai, saat guru menjelaskan materi siswa tidak fokus mendengarkan guru
sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini membuat guru
menyenangkan agar siswa merasa nyaman, semangat dan berminat dalam belajar.
bahwa terdapat kesamaan dan perbedaan dari penelitian yang hendak dilakukan
oleh peneliti. Persamaannya ialah terletak pada strategi, subjek yang digunakan
20
yaitu pendidik (guru) dan siswa serta pendekatan yang dipakai dalam penelitian
ini yaitu kualitatif deskriptif. Perbedaannya terdapat pada letak objeknya yang
diteliti, jika pada penelitian terdahulu minat belajarnya diteliti di dalam kelas
maka pada penelitian ini akan diteliti minat belajar yang dimiliki siswa di saat
dilaksanakan pada saat menyusun atau menata suatu penelitian. Supaya mudah
dipahami dan diketahui oleh pembaca mengenai alur dari penelitian yang peneliti
berupa gambar atau bagan yang dipakai untuk menjelaskan atau mewakili garis
kualitatif.
siswa. Pada penelitian ini minat belajar pada siswa saat pembelajaran dalam
jaringan cukup baik, sesuai dengan hasil observasi awal sehingga akan diteliti
lebih mendalam lagi faktor-faktor penyebabnya. Dan guru menjadi objek utama
sebab perannya lah yang berguna untuk membangkitkan minat belajar pada siswa.
Guru dapat melihat siswanya berminat atau tidak dalam belajar bisa terlihat dari
minat pada siswa itu berbeda-beda. Maka dari itu guru memiliki strategi tersendiri
sebagai berikut:
Strategi Guru Minat Belajar Siswa
Sistem Pembelajaran
Dalam jaringan
2020/2021. Sekolah dasar ini merupakan salah satu sekolah islam terpadu di kota
tujuan dalam memahami suatu fenomena atau kejadian yang terjadi pada subjek
serta bahasa yang berbentuk deskripsi pada konteks atau situasi tertentu yang
suatu kejadian atau fenomena yang nyata serta untuk mengkaji kejadian-kejadian
digunakan oleh guru kelas IA dalam membangkitkan minat belajar siswanya pada
Data penelitian kualitatif ini berupa teks tentang strategi guru dalam
didapat dari rumusan masalah. Data adalah suatu berkas dan informasi berupa
fakta yang mana digunakan untuk menentukan hasil dari penelitian. Data yang
Data primer berarti data diperoleh atau didapat langsung dari sumber tanpa
perantara. Di penelitian ini data primer didapati dari hasil observasi dan
wawancara secara langsung. Data sekunder ialah data yang sudah tersedia dan
tidak bisa didapatkan langsung dari sumbernya. Di penelitian ini yang termasuk
data sekunder berupa data yang terkait dengan penelitian dan diambil dari
berita tentang data yang ingin diteliti atau diperoleh. Sumber data di penelitian
kualitatif ini yaitu guru, siswa dan kepala sekolah SDIT Diniyyah Al-Azhar Jambi
penelitian ini yaitu guru kelas IA, siswa kelas IA dan kepala sekolah SDIT
penelitian, sebab tujuan yang utama dari sebuah penelitian yaitu untuk
3.5.1 Observasi
Observasi ini dilakukan untuk menjaga keaslian dan keakuratan data yang
jaringan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal di penelitian ini maka peneliti
juga melakukan observasi minat belajar pada siswa saat pembelajaran dalam
jaringan.
harus membuat pedoman observasi yang berupa daftar informasi yang mau
dalam meneliti keadaan yang berkaitan dengan strategi yang dipakai guru kelas
jaringan serta minat siswa pada pembelajaran dalam jaringan. Adapun pedoman
3.5.2 Wawancara
Wawancara yaitu aktivitas tanya jawab atau diskusi secara lisan dikerjakan
minimal dua orang dan bisa lebih dengan tatap muka untuk mendengar informasi
tentang pertanyaan yang mau dicari tahu lebih mendalam. Hal ini juga
problem tertentu dan menjadi suatu proses diskusi dengan lisan yang mana
dilakukan oleh dua orang dan bisa lebih yang bertatap muka langsung. Peneliti
pada lembar observasi tidak ditemukan jawabannya maka bisa dimasukkan pada
yang akan diperoleh berupa deskripsi tentang strategi yang dipakai guru dalam
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IA dan kepala sekolah SDIT
berupa tulisan, foto atau gambar, dan benda lainnya yang berkaitan atau
berhubungan dengan aspek atau bagian yang diteliti. Suatu dokumentasi ini
pembelajaran dalam jaring, wawancara bersama kepala sekolah dan guru kelas IA
suatu data dari sumber yang sama atau selaras. Teknik triangulasi data pada
penelitian ini memakai metode dengan teknik pengumpulan data, yaitu observasi,
dari pendidik (guru), siswa dan kepala sekolah. Triangulasi waktu yaitu pagi dan
menjelang siang. Data yang disampaikan merupakan data yang sudah disetujui
dosen ahli.
tidak ditemukan data atau informasi baru, maka data tersebut dianggap jenuh.
utama, terfokus pada masalah yang penting atau utama, dicari dan digali point
bentuk atau deskripsi yang lebih jelas dan dapat dipahami serta memudahkan
antar kategori atau bagian dan sejenisnya. Dan lebih umum dipakai pada
awal pada suatu penelitian bersifat sementara, hal ini bisa berubah jika
banyak. Dalam proses menemukan bukti atau fakta ini dinamakan verifikasi
data. Akan tetapi jika kesimpulan awal didukung berupa bukti atau data
berupa fakta yang kuat dan konsisten terhadap kondisi atau keadaan yang
1. Tahap Persiapan
dokumentasi.
b. Mendatangi informan
bagi informan dan untuk memperoleh data akurat maka peneliti harus
kegiatan ini, peneliti membawa surat izin dari FKIP UNJA untuk mengambil
data di lapangan.
3. Tahap Penyelesaian
data-data yang telah diperoleh dan analisis dalam bentuk laporan hasil