1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, upaya terbaik yang bisa dilak
ukan adalah mengumpulkan banyak ide dan gagasan melalui metode
branistorming agar kreatifitas guru dalam merancang strategi pembelajaran
mengalami peningkatan. Brainstorming adalah salah satu teknik untuk mengemb
angkan kreativitas kelompok dimana ide dan pemikiran dibagikan oleh setiap ang
gota secara spontan untuk mencapai solusi dari suatu masalah (Samarraie, 2017).
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
C. MANFAAT :
1. Bagi Guru :
Kreatifitas guru dalam merancang strategi pembelajaran sesuai
karakteristik anak usia dini menjadi meningkat.
Guru dapat merancang strategi pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan.
2. Bagi siswa :
Tercipta student wellbing yang ditandai siswa aktif, antusias dan
senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kegiatan belajar siswa aman dan tetap menerapkan prokes covid 19.
3. Bagi sekolah :
Sekolah dapat menerapkan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan serta sesuai prokes covid 19.
BAB II
KAJIAN PUSAKA
2. Guru
Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan m
elaksanakan proses pembelajaran, melakukan penilaian hasil pembelajaran, melak
ukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat te
rutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU Nomor 20 Tahun 2003).
3. Kreatifitas
4. Kreatifitas Guru
Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini, guru dituntut harus lebih kr
eatif dalam menyampaikan materi pelajaran karena dengan terbatasnya waktu dan
materi harus dapat disampaikan dengan keseluruhan. Jika pembelajaran dilakukan
secara daring maka kreativitas guru yang ada pada masa pandemi seperti saat ini y
aitu dapat memanfaatkan media yang ada, seperti memanfaatkan aplikasi WhatsA
pp, Zoom, atau google class room. Akan tetapi jika dalam pembelajaran menggun
kan sistem luring maka guru dapat menggunakan media gambar seperti poster ata
u gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang diajarkan dan membentuk k
elompok agar peserta didik berdiskusi dalam menyelesaikan tugas, lalu mengguna
kan video animasi bergambar dalam menjelaskan materi, serta membuat LKPD un
tuk dikerjakan peserta didik dirumah. Guru juga dapat memberikan motivasi kepa
da peserta didik dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik dan memberi
kan sebuah reward bagi peserta didik yang mendapatkan nilai bagus, sehingga pes
erta didik yang lain pun akan berlomba-lomba dalam mendapatkan nilai bagus
6. Metode Brainstorming
Metode paling terkenal dan efektif untuk memunculkan berbagai ide tent
ang suatu masalah dalam waktu yang terbatas melalui peran serta para partisipan s
ecara spontan adalah metode brainstorming. Brainstorming merupakan salah satu
teknik untuk mengembangkan kreativitas kelompok dimana ide dan pemikiran dib
agikan oleh setiap anggota secara spontan untuk mencapai solusi dari suatu masal
ah (Samarraie, 2017).
Menurut (Hisrich et al., 2008), pada metode ini, untuk mendapatkan krea
tifitas yang lebih baik, peserta dalam kelompok distimulasi melalui pertemuan den
gan orang lain dan partisipasi dalam pengalaman-pengalaman kelompok. Ketika
menggunakan metode brainstorming ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu:
1) tidak boleh ada kritik atau komentar negatif dari siapapun dalam kelompok, 2)
keadaan/situasi nyaman, bebas tidak terkungkung, 3) kuantitas ide sangat diingink
an, makin banyak ide akan semakin baik, 4) Ide-ide dari orang lain dapat digunaka
n untuk memperbaiki dan menghasilkan ide baru.
Dalam Hisrich et al. (2008) cara melakukan sesi tukar pikiran (brainstor
ming) yang baik dengan cara 1) menyiapkan satu pernyataan dari masalah yang ak
an dibahas tidak terlalu luas atau terlalu sempit dan tidak membatasi berbagai resp
on, 2) partisipan berjumlah 6 sampai 12 individu 3) hindari respon-respon yang m
enghambat dan tidak ada anggota kelompok yang ahli dalam bidang tersebut, 4) se
mua ide (logis atau tidak logis) harus dicatat, dan 5) tidak boleh mengkritik atau
mengevaluasi selama sesi brainstorming tersebut.
Menurut Zimmerer et al. (2008) ada panduan yang harus diikuti agar sesi
brainstorming sukses, yaitu 1) merupakan kelompok kecil yang terdiri dari 5 sam
pai 8 orang dengan atur pola duduk berbentuk U atau lingkaran yang dapat mendu
kung komunikasi dan interaksi berjalan dengan baik, 2) memandang sejajar semu
a anggota kelompok, sebaiknya anggota dalam kelompok terdiri dari berbagai lata
r belakang ilmu dan perpektif 3) rumusan masalah diberikan secara jelas kepada k
elompok sesuai waktu yang ditetapkan, yaitu sekitar 40-60 menit, 4) menunjuk or
ang luar untuk mencatat pastikan bukan anggota kelompok yang mencatat, 5) duk
ung seluruh ide dari tim, walaupun ide gila/liar, ide yang tidak masuk akal dan eks
trim sekalipun, pada metode ini kuantitas ide lebih ditekankan dari pada kualitas i
de, 6) tidak diperbolehkan untuk melakukan evaluasi atau kritikan terhadap setiap
ide yang dihasilkan, dan dukung partisipan untuk menggunakan “ide boncengan”
(menemukan ide baru berdasarkan ide yang telah disarankan).
Menurut Roestiyah (2001), metode brainstorming merupakan suatu tekn
ik mengajar di dalam kelas yang dilaksanakan oleh fasilitator, dengan cara melont
arkan suatu isu kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa menjawab atau memberi
kan pendapat/ komentar, sehingga isu/ masalah tersebut berkembang menjadi mas
alah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak i
de dari sekelompok mahasiswa dalam waktu yang singkat.
Pada metode brainstorming untuk menghimpun gagasan/ide, pendapat, in
formasi, pengetahuan,maupun pengalaman dari semua peserta kelompok dilakuka
n melalui diskusi dari peserta kelompok. Walaupun sebagian besar ide kelompok t
ersebut tidak mempunyai dasar pengembangan lebih lanjut, namun sebuah ide ce
merlang dapat muncul. Dengan demikian, tujuan metode brainstorming untuk me
mbuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yan
g sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalam
an, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode in
i digunakan untuk menggali ide apa yang dipikirkan mahasiswa dalam menanggap
i masalah yang dilontarkan oleh fasilitator di kelas (Roestiyah, 2001).
Bab III Hasil dan Pembahasan:berisitentang
paparanpelaksanaanterkaittempat, waktu, da
n perangkatatauinstrumenyang digunakanketi
kabest practices dilakukan. Cara pemecahanm
asalahyang menguraikansecararincilangkah-l
angkahataucara-caradalammemecahkanmasal
ah, termasukhambatan-hambatanyang harusd
iatasi. Penyajiandata mencakupkeadaanawald
an hasilakhirdaripelaksanaanpemecahanmasa
lah, sertadampaknyabagikelas/sekolah.
Hal yang sangat perludisajikan, pada babini,
adalahkeaslian, kejelasanide/gagasan, dan
kecemerlanganide terkaitdenganupayape
mecahanmasalahdi sekolahnya. Uraianinim
erupakaninti tulisan best practice.