Anda di halaman 1dari 10

TANGGAPAN MENGENAI SISTEM FULL DAY SCHOOL DI INDONESIA

Ditulis oleh : Ulfa Istiqomah 16303241045


Qonitah 16303244005
Zuli Jamiati 16303244006

Pendidikan Kimia I 16

PENGANTAR
Full day school adalah sistem belajar yang dibuat oleh pemerintah untuk memperkuat
pendidikan karakter peserta didik. Pada sistem ini kegiatan belajar mengajar dilaksanakan selama
8 jam dalam 1 hari. Sedangka waktu istirahat yang diberikan kepada peserta didik setiap harinya
selama 0,5 jam. Dimana, sekolah diberikan wewenang menambah waktu istirahat melebihi
waktu yang telah ditetapkan.
Dalam sistem full day school peserta didik akan melaksanakan kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
1. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan
kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan atau
pendalaman kompetensi dasar atau indikator pada mata pelajaran/bidang sesuai dengan
kurikulum. Contohnya: kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah,
pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain untuk penguatan karakter
Peserta Didik.
3. Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di bawah bimbingan dan pengawasan
Sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal untuk mendukung
pencapaian tujuan pendidikan. Contohya: kegiatan kriya, karya ilmiah, latihan olah-
bakat/olah-minat, dan keagamaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kegiatan keagamaan yag dimaksud seperti aktivitas keagamaan meliputi madrasah
diniyah, pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi, retreat, baca tulis Alquran dan
kitab suci lainnya.

PRO DAN KONTRA PENERAPAN FULL DAY SCHOOL

Pro Kontra

Penerapan program FDS masih perlu


Dasar kebijakan FDS adalah program Penguatan dievaluasi. Selain itu, sekolah yang wajib
Pendidikan Karakter (PPK). menerapkannya belum jelas.

Program yang dimaksud ialah program penguatan Pelibatan masyarakat dalam memutuskan
karakter peserta didik melalui kurikulum yang kebijakan ini tidak maksimal.
sudah ada tanpa mengganti kurikulum.

Pelatihan harus dilakukan terhadap sekolah dan Orang tua merasa peserta didik terbebani
guru yang belum terbiasa menerapkan full day dengan kebijakan baru ini, terutama
school. kurikulum di Indonesia saat ini sering
berganti.

Pro dan kontra di kalangan masyarakat dalam menyikapi kebijakan baru mengenai full day
school semakin berkembang. Ada sebagian masyarakat yang mendukung kebijakan ini, namun
tidak sedikit juga yang menolak mentah-mentah kebijakannya. Selama ini, masyarakat
beranggapan bahwa full day school adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk
mengubah sistem masuk sekolah yang awalnya 6 hari, diubah menjadi 5 hari dengan
penambahan jam perlajaran. Hal ini memicu beberapa tanggapan kontra di masyarakat. Secara
umum, persoalan yang dipermasalahkan oleh masyarakat relatif sama, yakni :

1. Pembelajaran sehari penuh membutuhkan kesiapan fisik dan psikologis.

2. Anak-anak akan banyak kehilangan waktu untuk belajar tentang hidup bersama keluarganya
di rumah dan kegiatan sosial di masyarakat juga berkurang.

3. Konsep FDS juga mempersempit ruang interaksi peserta didik dengan lingkungan di luar
sekolah seperti keluarga dan teman-temannya.

4. Peran pendidikan karakter anak tidak hanya di sekolah saja, namun juga di rumah.

5. FDS membutuhkan biaya yang lebih mahal dari pada sekolah yang 6 hari. Sekolah sampai
pukul 17.00 tentu akan membutuhkan uang saku yang lebih.

6. FDS membutuhkan fasilitas sekolah yang memadai.

7. Beban guru kian bertambah dengan adanya FDS.

8. Guru juga memiliki beban tanggung jawab sosial di masyarakat, ini banyak terjadi di daerah
pedesaan.

Dari sisi lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluruskan pandangan masyarakat mengenai
program ini.

1. Dasar turunnya Permendikbud No 23 th adalah PP No 19 th 2017 tentang beban kerja guru.


Sebagai pengganti PP No 74 tahun 2008. Di dalam PP No 19 beban kerja guru disesuaikan
dengan beban kerja PNS pada pada umumnya yaitu 5 hari seminggu 8 jam perhari.
Juga berdasar keputusan Rapat kabinet tanggal 3 Februari 2017, Pemerintah memutuskan
agar hari libur sekolah disinkronkan dengan hari libur pegawai. Jadi 5 hari 8 jam sekolah itu
mengacu kepada beban kerja guru, bukan belajar peserta didik di kelas.
Adapun belajar peserta didik tetap mengacu pada kurikulum 2013 (K13).

2. Kemendikbud sudah membuat model jadwal lima hari sekolah. Perhari hanya menambah
sekitar 1 jam 20 menit dibanding 6 hari sekolah. Bahkan dalam Permendikbud No 23 th
2017, ada pasal-pasal yang mengatur perihal kerjasama sekolah dengan Madin, dalam rangka
penguatan pendidikan karakter (PPK). Kemendikbud tidak ada rencana membuat program
FDS atau Full day school; yang ada adalah program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

3. Perlu diketahui, penyusunan PP No 19 th 2017 dan permendikbud No 23 th 2017 sejak awal


melibatkan kementerian -kementerian terkait. Termasuk Kementerian Agama (kemenag).
Dalam hal pelaksanaan kerjasama Sekolah dengan Madin Kemendikbud hampir sepenuhnya
mengikuti saran dan usulan dari Kemenag. Kemendikbud memang banyak berharap
sosialisasi dan klarifikasi atau tabyyun ke organisasi dan lembaga pengelola Madin seperti
NU, Muhammadiyah, dll. dilakukan oleh Kemenag, sebagai pembina dan penanggung jawab
bidang itu.

DAMPAK PENERAPAN FULL DAY SCHOOL

1. Dampak positif
a. Prestasi akademik perserta didik meningkat
Dalam pembelajaran dengan sistem full day school, wawasan yang
diberikan kepada peserta didik tentu lebih luas, dengan ditambahkan bagaimana
prakteknya dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, pengetahuan peserta didik
juga akan lebih dibandingkan half day school. Selain itu, penggunaan media
pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, tentu akan membantu
peserta didik untuk memahami materi-materi yang diberikan guru.
b. Motivasi belajar peserta didik semakin tinggi
Terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen pembelajaran
fullday school dengan motivasi belajar peserta didik. Semakin tinggi kualitas
manajemen pembelajaran full day school, motivasi belajar peserta didik juga
semakin meningkat.
Pada dasarnya, motivasi belajar, selain dipengaruhi oleh faktor internal
(cita-cita/aspirasi jiwa, kemampuan peserta didik) , juga dipengaruhi oleh faktor
eksternal antara lain, kondisi fisik peserta didik, kondisi lingkungan, unsur
dinamis dalam belajar, serta upaya guru dalam mengelola kelas. (Sarinah &
Mardalena. 2017:99-100)
Dengan memanajemen pembelajaran full school, unsur-unsur dinamis
dalam suatu pembelajaran tentu akan lebih ada. Guru, dengan kemampuannya
akan menambah materi belajar di luar teori, mengkaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari yang mendorong peserta didik untuk memiliki semangat belajar.
c. Mendorong perkembangan sosial peserta didik
Ketrampilan sosial sangatlah penting keberadaannya bagi setiap manusia,
sehingga perkembangan sosial pun harus diperhatikan sejak dini. Bagi seorang
anak, keberhasilan dalam menjalin interaksi dengan lingkungan sosial khususnya
dengan teman sebaya akan sangat berpengaruh pada proses perkembangan
selanjutnya.
Pembelajaran dengan berkelompok, kemudian berinteraksi dengan
lingkungan sosial seperti di masyarakat, tidak melulu berada di dalam kelas, akan
mempengaruhi perkembangan sosial peserta didik yang tentu dapat menjadi bekal
seorang peserta didik menjadi masyarakat.

d. Pembentukan kepribadian peserta didik


Berkaitan dengan perkembangan sosial peserta didik, peserta didik
berinteraksi dengan teman sebayanya yang lain, dengan melakukan kegiatan
positif di lingkungan sekolah dan sekitar. Peserta didik diarahkan untuk selalu
berkegiatan sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal negatif yang sekarang ini
marak terjadi
Perkembangan kepribadian peserta didik adalah perubahan perilaku.
Makin bertambah usia peserta didik, makin bertambah variasi kegiatan, perasaan,
kebutuhan, dan hubungan sosial peserta didik. Semakin bertambah pula
organisasi, semakin kompleks perilakunya, semakin luas area aktivitas, semakin
nyata dapat membedakan mana yang nyata dan khayal, meluas kecakapannya, dan
banyak kemungkinan lagi. (Siti Aisyah.2015:27-28)
Dalam hal-hal yang merubah perilaku atau perkembangan-perkembangan
yang telah disebutkan di atas adalah bekal dari terbentuknya kepribadian peserta
didik. Sebagai contoh, ketika peserta didik berkelompok, maka akan belajar
bersosialisasi yang baik, bagaimana menyampaikan, menyangga, dan menolak
pendapat. Contoh lain, ketika berorganisasi, peserta didik akan belajar bagaimana
menjadi pemimpin, bagaimana untuk mengkoordinasi temannya sendiri, serta
contoh-contoh lain.
e. Menjaga keharmonisan anak dengan orang tua
Khususnya bagi orangtua karir yang berangkat pagi sesuai jam sekolah
anak dan kembali ke rumah sore hari. Ketika anak yang belajar di sekolah yang
menerapkan sistem full day school ketika kembali kerumah, orang tua anak
tersebut sudah berada di rumah, sehingga baik untuk psikologi anak tersebut.
Pada hari sabtu dan minggu, pengawasan terhadap anak sepenuhnya dipegang
oleh orangtua.
2. Dampak negatif
a. Tugas guru akan semakin berat
Kebanyakan orang ketika ditanya apa itu full day school, pasti akan
berargumen bahwa full day school adalah sekolah sehari, dari pagi sampai sore.
Guru, setiap hari harus melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
disampaikan kepada peserta didik. Dengan sistem full day school ini waktu untuk
mengevaluasi pembelajaran akan semakin sedikit, tetapi yang dievaluasi akan
semakin banyak, karena waktu untuk menyampaikan materi menjadi lebih
banyak. Terlebih lagi guru harus mengadakan persiapan untuk pembelajaran di
hari esok yang tentu menambah waktu dan tenaga.
b. Dampak psikologis
Bagi anak yang masih menganggap bahwa sekolah bukanlah
kebutuhannya, tentu sudah menjadi mindset-nya bahwa sekolah dan belajar itu
berat. Apa lagi harus belajar selama satu hari penuh. Belum lagi dengan tugas-
tugas yang diberikan guru yang sangat banyak. Maka dari itu, diperlukan motivasi
dari luar, baik dari orangtua maupun guru untuk mengubah mindset peserta didik
yang tidak tepat.

ANALISIS TERHADAP DAMPAK DARI DITERAPKANNYA FULL DAY SCHOOL

1. Analisis dari Segi Individu Anak dan Keefektifan Pembelajaran


Secara umum, anak akan lebih banyak bersosialisasi dan bergaul dengan teman-
temannya di sekolah. Sistem Full day school (FDS) memberikan kesempatan bagi anak untuk
berkumpul dengan teman sebayanya dengan lebih baik. Dengan adanya sistem FDS ini,
peserta didik akan lebih mengenal teman sebayanya bahkan berpotensi menemukan teman
dengan hobi yang sama, sehingga termotivasi untuk giat dan bersemangat mewadahi hobi
yang sama tersebut dalam sebuah prestasi yang membanggakan.
Program tambahan yang ada dalam sistem ini, yakni mewadahi bakat dan minat peserta
didik sejak dini melalui program ekstrakurikuler, menjamin mutu bahwa peserta didik dapat
menyalurkan bakat dan minat sejak dini. Apalagi dengan adanya tambahan pembinaan dan
bimbingan konseling yang memfasilitasi dan membantu siswa yang belum mengetahui bakat
mereka untuk menemukan bakatnya.
Sistem pembelajaran FDS memberi kesempatan bagi peserta didik untuk tidak lagi
berhadapan dengan mata pelajaran dan sistem kegiatan belajar mengajar yang membosankan.
Dimana kegiatan yang dilakukan setelah KBM adalah ekstrakurikuler yang diharapkan dapat
menanamkan nilai- nilai karakter pada diri siswa, seperti disiplin, jujur, cinta tanah air dan
toleransi.
 Memberikan kesempatan bagi anak untuk berkumpul dengan teman sebayanya dengan
lebh baik.
 Anak dapat mengembangkan kemampuan fisik dan kecerdasan melalui kegiatan yang
diberikan guru.
 Anak mendapat tambahan pengetahuan dengan berbagai model pembelajaran.
 Dengan beragam akivitas dan minat anak, akan merangsang kemampuannya mengolah
informasi.
 Potensi anak tersalurkan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
 Anak mendapat pendidikan umum antisipasi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.
 Anak memperoleh pendidikan ki-Islaman secara professional.
 Anak mengapatkan pendidikan kepribadian yang antisipatif terhadap perkembangan
sosial budaya yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan globalisasi yang
membutuhkan nilai saring.
 Perkembangan bakat, minat, dan kecerdasan anak terantisipasi sejak dini melalui
pantauan program bimbingan dan konseling.

2. Analisis dari Segi Kemajuan Teknologi


Adanya sistem FDS ini juga mendidik kepribadian peserta didik sehingga tidak mudah
goyah dalam menyikapi arus globalisasi. Adanya sistem FDS juga dalam rangka menanamkan
kepribadian perserta didik, sehingga nantinya diharapkan mereka akan menjadi generasi muda
yang tidak mudah goyah menghadapi berbagai godaan negatif yang menghampiri mereka
dalam konteks semakin berkembangnya teknologi.

3. Analisis dari Segi Kebutuhan Masyarakat


Konsep full day school ini membantu para orangtua yang sibuk bekerja di kantor, yang
pada umumnya di perkotaan dan pulang kerja pukul 5 sore. ditengah kesibukan mereka, tentu
tak dapat dipungkiri mereka tidak bisa mengawasi dan menemani anak mereka sepulang
anaknya dari sekolah, dan tidak mengetahui apa yang dikerjakan anaknya sepulang sekolah.
Nah, dengan adanya sistem FDS ini, mereka bisa tenang karena mereka berada dalam
pengawasan sekolah.

4. Analisis dari Segi Kapasitas Guru


Memberikan kesempatan bagi guru untuk memenuhi kebutuhan jam mengajarnya 24 jam
selama seminggu, sehingga lebih memudahkan dan lebih cepat untuk memperoleh sertifikasi
guru. Guru diberikan kesempatan untuk menambahkan hidden curriculum selama perlajaran
berlangsung. Hidden curriculum yang dapat ditambahkan antara lain berupa:
a. Pengalaman belajar, dengan membandingkan pengalaman belajar seorang guru
dengan sistem pembelajaran yang sekarang;
b. Berita-berita teraktual
c. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari untuk memecahkan masalah
atau hanya sebagai pengetahuan umum.
d. Mengemas materi pembelajaran dengan media yang dapat diterima oleh peserta
didik.

KESIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan data yang kami kaji dan kami analisis, pada sistem full day
school banyak terdapat pro dan kontra dalam mesyarakat dengan pandangan-pandangan tertentu.
Tetapi banyak manfaat yang didapat dengan diterapkannya sistem full day school. Karena secara
umum sistem full day school berperan penting dalam pembentukan karakter peserta didik, selain
itu pembelajaran yang ada dalam FDS yakni intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokulikuler akan
mendukung pengembangan bakat peserta didik dalam pembelajaran disekolah. Karena tidak
dapat dipungkiri bahwa kegiatan ekstrakurikuler dan kokulikuler belum diarahkan secara
maksimal selama ini. Ditinjau dari segi psikologi anak pun, FDS sangat mendukung interaksi
sosial antara anak sebagai peserta didik dengan teman sebaya, guru maupun masyarakat di
lingkungan sekitar, karena sistem FDS memberikan banyak waktu dan kesempatan bagi peserta
didik untuk berinteraksi diluar sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti.2015.Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar.Sleman:Deepublish


Sarinah & Mardalena.2017.Pengantar Manajemen.Sleman:Deepublish
Kandi, Rosmiyati Dewi.2016. Pengamat Setuju Gagasan 'Full Day School' dengan Catatan.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160808150440-20-149926/pengamat-setuju-
gagasan-full-day-school-dengan-catatan/. Diakses pada: 15 Oktober 2017
Yulianto, Agus.2017. FDS dengan Bungkus Penguatan Pendidikan
Karakter.http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-
warga/wacana/17/07/05/osio7c396-fds-dengan-bungkus-penguatan-pendidikan-karakter.
Diakses pada: 15 Oktober 2017
http://jateng.tribunnews.com/2017/09/07/mencermati-perppres-penguatan-pendidikan-karakter-
fds-masih-opsional
https://mepnews.id/2017/08/14/mendikbud-muhadjir-menjawab-pro-kontra-fds/
https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2017/10/13/19457/fds-bakal-dievaluasi-penerapan-
tak-boleh-tambah
Tempo.2017. Mendikbud Yakin Full Day School Tak Akan Membebani
Murid.https://nasional.tempo.co/read/884306/mendikbud-yakin-full-day-school-tak-akan-
membebani-murid#IJ8DL5FEy4cgKAbl.99. Diakses pada: 15 Oktober 2017
Jawa Pos.2017. FDS Bakal Dievaluasi, Penerapan Tak Boleh Tambah.
https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2017/10/13/19457/fds-bakal-dievaluasi-
penerapan-tak-boleh-tambah. Diakses pada: 15 Oktober 2017
Jawa Pos.2017. Ini Alasan KPAI Ngotot Tak Setuju Full Day School.
https://www.jawapos.com/read/2017/06/17/138614/ini-alasan-kpai-ngotot-tak-setuju-full-
day-school. Diakses pada: 15 Oktober 2017
Kompas.2016. Tak Setuju Usulan Mendikbud, Orangtua Siswa Gagas Petisi "Tolak Full Day
School".http://nasional.kompas.com/read/2016/08/09/13395511/tak.setuju.usulan.mendik
bud.orangtua.siswa.gagas.petisi.tolak.full.day.school. Diakses pada: 15 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai