Anda di halaman 1dari 3

ILMU PENDIDIKAN

Nama Kelompok 1 :
Naufal Nizar Al-Amin (292022115)
Gilang Putra Pamungkas (292022118)
Raihan Florensyah A (292022119)
Maulana Bachtiar (292022127)

Kebijakan Pemerintah yang mendukung pengembangan SDM di Kabupaten Sleman

Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, berencana mengubah hari


belajar untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari enam hari
menjadi lima hari. Selain itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman juga
membuat kebijakan bernama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) sebagai salah satu
strategi informasi pendidikan di Kabupaten Sleman.

1. Latar Belakang
Pendidikan dapat menjadi tolak ukur bagi kemajuan dan kualitas kehidupan suatu bangsa,
sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa dapat dicapai salah satunya
adalah melalui pembaharuan serta penataan pendidikan dengan baik. Jadi keberadaan
pendidikan memiliki peran yang sangat penting terutama dalam menciptakan kehidupan
masyarakat yang cerdas, pandai, berilmu pengetahuan, berjiwa sosial, demokratis, serta
berakhlak mulia. Maka dari itu sekolah di setiap daerah memiliki peran penting dalam
membuat pendidikan yang maju pada daerahnya, hal itu juga berlaku pada sekolah di
Kabupaten Sleman yang membuat beberapa kebijakan dalam meningkatkan pendidikan di
Kabupaten Sleman. Kebijakan tersebut antara lain kebijakan 5 hari sekolah dan konsep
Gerakan Sekolah Menyenangkan, kebijakan 5 hari sekolah adalah hasil dari pemahaman
bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada pembelajaran akademik di kelas, tetapi juga
melibatkan pengembangan potensi siswa di luar kurikulum formal. Dalam beberapa tahun
terakhir, ada pergeseran paradigma pendidikan yang mengakui pentingnya keselarasan
antara kegiatan akademik dan non-akademik dalam mengoptimalkan perkembangan holistik
siswa. Sehingga pada biasanya siswa sekolah 6 hari mengakibatkan para siswa tidak
mempunyai waktu lebih dalam mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan
kreativitas mereka di luar ruang kelas.

Adanya Gerakan Sekolah Menyenangkan juga merupakan terobosan untuk membuat


sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk menuntut ilmu tetapi juga untuk mengekpresikan
atau mengekplorasi kesenangan yang disukai siswa. GSM sendiri merupakan perpaduan
dari konsep sekolah sehat, aman dan ramah anak. Selain itu konsep GSM merupakan
pengintegrasian berbagai kebijakan pendidikan menyenangkan bagi peserta didik, guru,
tenaga kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah.

2. Tujuan
Adanya kebijakan lima hari sekolah ini juga disesuaikan dengan Aparatur Sipil Negara
(ASN). Sehingga dengan kesesuaian lima hari ini, Dinas Pendidikan Kabupaten dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada sekolah-sekolah. Kebijakan lima hari
sekolah ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjelajahi minat dan bakat mereka
di luar kurikulum formal. Aktivitas ekstrakurikuler, pengembangan keterampilan praktis, dan
partisipasi dalam kegiatan masyarakat dapat menjadi bagian integral dari pendidikan
mereka. GSM merupakan sebuah program inovatif pembelajaran yang bertujuan untuk
melakukan transformasi pola pendidikan formal menjadi lebih kolaboratif, inklusif, dan
menarik guna mendorong kemampuan diri para siswa. Gerakan ini juga mendorong peran
aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan untuk mengemukakan
pendapat, berkolaborasi dengan teman sekelas, dan mengembangkan keterampilan sosial
serta kemampuan berpikir kritis. Dengan demikian, Gerakan Sekolah Menyenangkan
berupaya menciptakan suasana yang merangsang kreativitas, keaktifan, dan kegembiraan
dalam belajar. Pada dasarnya pelaksanaan GSM ini merupakan aplikasi dari nilai-nilai
ajaran pendidikan Ki Hadjar Dewantoro yang menyebutkan bahwa sekolah adalah taman,
tempat yang menyenangkan untuk bermain dan belajar. Dengan adanya kebijakan ini
diharapkan dapat mengubah lingkungan, budaya serta cara mengajar dengan
menghadirkan metode pendidikan yang memanusiakan, memerdekakan nalar serta
memenuhi kodrat serta batin anak didik.

3. Dampak dari adanya kebijakan tersebut


Dampak dari lima hari sekolah yaitu:
1. Keseimbangan Kehidupan Sekolah dan Kehidupan Pribadi
Dengan mengurangi jumlah hari sekolah, diharapkan ada lebih banyak waktu untuk kegiatan
di luar sekolah, seperti kegiatan keluarga, rekreasi, dan waktu istirahat.
2. Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Belajar
Dalam hal ini, pengurangan hari sekolah dimaksudkan untuk memberikan waktu lebih
intensif di dalam kelas, memungkinkan fokus yang lebih mendalam pada materi pelajaran,
dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri di luar lingkungan
sekolah.
3. Peningkatan Kualitas Pengajaran
Pengurangan hari sekolah juga bisa membuat meningkatkan kualitas pengajaran di dalam
kelas. Dengan waktu yang lebih sedikit namun lebih terfokus, pendidik dapat memiliki
kesempatan untuk merancang pembelajaran yang lebih interaktif, mendalam, dan bermakna
bagi siswa. Ini dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik dan meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
4. Fleksibilitas dalam Pembelajaran
Pengurangan hari sekolah dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam metode dan
pendekatan pembelajaran. Dengan waktu yang lebih luang di luar kelas, siswa dapat terlibat
dalam pembelajaran mandiri, proyek individu, atau kegiatan pengayaan yang sesuai dengan
minat dan bakat mereka. Hal ini dapat membantu memperkaya pengalaman pendidikan dan
meningkatkan motivasi belajar.
5. Meningkatkan Kesejahteraan Siswa
Dampak lain dari pengurangan hari sekolah adalah meningkatkan kesejahteraan dan
kesehatan siswa secara keseluruhan. Dengan waktu lebih luang di luar sekolah, siswa dapat
memiliki waktu yang cukup untuk istirahat, tidur yang cukup, dan terlibat dalam kegiatan
fisik dan rekreasi yang dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka.
6. Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua
Dengan lebih banyak waktu di luar sekolah, pengurangan hari sekolah dapat meningkatkan
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka. Orang tua dapat lebih banyak
terlibat dalam mendukung pembelajaran anak di rumah, berkomunikasi dengan pendidik, atau
terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Hal ini dapat memperkuat kemitraan antara
sekolah dan keluarga dalam mendukung perkembangan siswa.

Sedangkan dampak dari dan Gerakan Sekolah Menyenangkan memberi ruang peserta didik
mengembangkan potensi sendiri yaitu diharapkan dapat mewujudkan suatu ekosistem
pendidikan yang kondusif dan menyenangkan serta memberi ruang bagi keunikan potensi
peserta didik sekaligus pendidiknya untuk mengekspresikan bakat minat dan prestasi yang
dimilikinya. Gerakan Sekolah Menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran, motivasi siswa, dan hasil akademik. Dengan menciptakan lingkungan yang
menyenangkan dan menarik, diharapkan siswa dapat lebih terlibat dalam proses
pembelajaran, memperoleh pemahaman yang lebih baik, dan mengembangkan potensi
mereka secara holistik.

4. Kesimpulan menurut kelompok


Kebijakan pengembangan potensi anak usia sekolah di daerah Kabupaten Sleman ini
adalah adanya upaya nyata dari pemerintahan daerah dalam mengupayakan
perkembangan pendidikan di daerah Sleman agar terciptanya SDM yang nantinya
diharapkan dapat beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi tantangan kedepan dunia
yang berubah sangat cepat dan tidak menentu. Kebijakan 5 hari sekolah dapat menjadi
pendekatan yang berpotensi positif dalam pengembangan pendidikan holistik dan
peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan. Sedangkan pada Gerakan Sekolah
Menyenangkan merupakan pendekatan pendidikan yang berfokus pada menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, kreatif, dan interaktif bagi siswa. Dengan
mengadopsi pendekatan ini, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi, terlibat aktif dalam
pembelajaran, dan mencapai hasil akademik yang lebih baik. Kebijakan ini diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan, memberikan ruang bagi pengembangan
bakat dan minat siswa di luar lingkungan sekolah, serta menciptakan keseimbangan antara
kegiatan akademik dan non-akademik.

Sumber :
https://infopublik.id/kategori/nusantara/377518/gerakan-sekolah-menyenangkan-beri-ruang-
peserta-didik-kembangkan-potensi

https://amp.kompas.com/yogyakarta/read/2023/06/08/145059078/tahun-ajaran-baru-disdik-
sleman-berencana-terapkan-lima-hari-sekolah

Anda mungkin juga menyukai