PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas manusia yang paling efektif adalah
melalui pendidikan karena pendidikan berperan sebagai transmisi pengetahuan,
keterampilan, nilai dan budaya. Dengan pendidikan akan diperoleh rasionalitas, martabat,
etika dan estetika. Artinya manusia tidak akan bisa berkembang secara sempurna tanpa
pendidikan. Kita dituntut untuk mengadakan perubahan dan peningkatan dalam segala
aspek kehidupan, termasuk juga pendidikan yang harus diberikan pada anak didik dalam
upaya untuk penanaman perilaku baik dan bisa menjadi kebiasaan untuk diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari, dan kita selalu dianjurkan untuk dapat membiasakan anak
didik untuk berbuat baik sehingga mereka dapat terbiasa berperilaku yang sesuai dengan
ajaran agama islam.
Di zaman modern ini pendidikan menjadi tantangan dan sebagai upaya alternatif
jalan keluarnya yaitu dengan mengembangkan pola pendidikan yang lebih kreatif.
Sebagai upaya menanggapi dan menghadapi pesatnya perkembangan zaman diperlukan
sebuah program pendidikan yang direncanakan secara sistematis, melalui sebuah
kurikulum yang mempunyai peranan sangat penting bagi pendidikan siswa. Kurikulum
berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian
menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di
masa sekarang dan masa mendatang.
Sistem baru Full Day School sebagai bentuk alternatif dalam upaya memperbaiki
manajemen pendidikan, khususnya dalam manajemen pembelajaran dan juga merupakan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang menghendaki anak dapat belajar dengan baik di
sekolah dengan waktu belajar lebih lama. Full Day School merupakan model
pembelajaran dengan menambah waktu belajar siswa dari pagi hingga sore hari. Dengan
begitu kecendurungan bagi siswa untuk bersifat asosial bisa teratasi.
Munculnya sebuah sekolah dengan sistem full day school tentu saja tidak terlepas
dengan dampak positif dan negatif yang ada. Dampak positif yang ada meliputi Memiliki
keterampilan sosial (social skills) yang lebih baik lebih mudah bergabung dan
bersosialisasi dengan teman sebayanya karna mereka lebih lama bersama di sekolah
hampir seharian mereka bersama dengan teman yang sebaya (satu sekolah), lebih siap
dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang, dan lain-lain. Dampak negatif
yang terlihat dalam perkembangan sosial anak adalah kurang bersosialisasi dengan teman
di sekitar rumah, anak lebih bersifat individualistis, dan kognitif sosialnya tidak terasah
dengan baik karena tidak beragamnya ruang interaksi bagi anak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah berikut:
1. Apa yang mendorong SMA Negeri 4 Makassar menerapkan sistem Full Day School?
2. Bagaimana peran para guru dan orang tua mengenai penerapan sistem Full Day
School di sekolah SMA Negeri 4 Makassar?
3. Bagaimana tanggapan pelajar terhadap sistem Full Day School yang diterapkan di
SMA Negeri 4 Makassar?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, kita dapat menyimpulkan tujuan penulisan
karya tulis ilmiah ini ialah:
1. Untuk mengetahui apa yang mendorong SMA Negeri 4 Makassar menerapkan sistem
Full Day School.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dan orang tua mengenai penerapan sistem
Full Day School di SMA Negeri 4 Makassar.
3. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan pelajar terhadap sistem Full Day School
yang diterapkan di SMA Negeri 4 Makassar.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertujuan menjelaskan pengaruh Full Day School yang
pastinya karya tulis ini memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk senantiasa mendukung
sekolah-sekolah dengan sistem-sistem baru salah satunya dengan munculnya sistem full
day school dengan tujuan menghadapi tantangan era globalisasi dalam dunia pendidikan.
2. Bagi Sekolah
Dapat memberikan tambahan referensi bagi sekolah khususnya guru untuk
memperhatikan aspek kecerdasan interpersonal siswa pada saat berlangsungnya
pembelajaran.
3. Bagi Masyarakat dan Peneliti Lain
Penelitian ini digunakan sebagai pertimbangan pada masyarakat luas bahwasanya
dengan penelitian ini membuktikan bahwa sekolah dengan sistem full day school tidak
berdampak buruk terhadap interaksi sosial siswa. Sebagai bahan rujukan atau referensi
bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai interaksi sosial secara lebih
mendalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Full Day School
Ranah kedua adalah ranah afektif yang terdiri dari lima taraf, diantaranya adalah;
(1) Memperhatikan (Receiving/ Attending), yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulus) yang datang dari luar peserta didik dalam bentuk masalah, gejala, situasi dan
lain-lain.
(2) Merespon (Responding), yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus
yang datang dari luar.
(3) Menghayati nilai (Valuing), yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau sistem.
(4) Mengorganisasikan atau menghubungkan, yaitu pengembangan dari nilai ke dalam
satu sistem organisasi. Dan yang terakhir adalah tentang.
(5) Menginternalisasi nilai, sehingga nilai-nilai yang dimiliki dapat mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku seseorang.
Ranah ketiga adalah ranah psikomotorik, ranah ini berhubungan dengan keterampilan
peserta didik setelah melakukan belajar yang meliputi beberapa taraf, diantaranya;
(1) Gerakan reflek, yaitu keterampilan pada gerakan yang tidak sadar.
(2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
(3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, auditif, motoris
dan lain-lain.
(4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan
(5) Gerakan-gerakan skill dari yang sederhana pada keterampilan yang komplek.
Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap siswa, karena melalui belajar mereka
memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Dengan demikian belajar
berhubungan dengan perubahan dalam diri individu sebagai hasil pengalamannya di
lingkungan. Namun dalam prosesnya ada beberapa faktor yang memperngaruhi prestasi
belajar siswa. Sulistyorini berpendapat bahwa prestasi belajar siswa amat terkait dengan
kualitas pembelajaran yang diperoleh siswa. Hal ini sebagaimana pernyataan: “faktor
kunci yang sangat tekait dengan prestasi berupa kualitas pembelajaran. Semakin banyak
jumlah cakupan isi, maka semakin tinggi skor prestasi”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode
Jenis penelitian yang digunakan penelitian Library research dengan pendekatan
kualitatif-deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data
yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi
di dalam masyarakat, pertentangan dua keadaan atau lebih, hubungan antarvariabel,
perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain. Masalah yang
diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif kualitatif mengacu pada studi kuantitatif,
studi komparatif, serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional 1 unsur bersama
uhnsur lainnya.
Metode penelitian ini dipilih oleh penulis untuk mengucapkan pendapat dan
tanggapan siswa dengan adanya Dampak Full Day School di SMA Negeri 4 Makassar
tentang
2. Wawancara (Interview)
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan
informasi dengan cara tanya-jawab antara peneliti dengan informan atau subjek
penelitian (Emzir, 2010: 50). Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur, tetapi metode yang peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila penelitian
atau pengumpul data, telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan
diperoleh.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007)
Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuki dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011:80)
Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Negeri 4 Makassar
kelas X dan XI yaitu kurang lebih 710 sebanyak orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu
mampu secara respresentative dapat mewakili populasinya (Sabar, 2007)
Menurut Sugiyono sampel adalah bagaian atau jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersbut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberikan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiono, 2011).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari seluruh siswa SMA Negeri 4
Makassar adalah 50 orang
3. Data
Analisis data dilakukan setelah data dan bukti yang mendukung penelitian kita
telah terkumpul. Artinya proses analisa data bisa dilakukan segala adanya
pengumpulan data. Kegiatan utama adalah mengumpulkan data berdasarkan variable
judul dan jelas responden, kemudian mentabulasi data berdasarkan variable
responden, menyajikan data dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan menjawab hipotesa yang telah diajukan.
Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan akan kelengkapan jawaban. Pada tahap ini data yang diperoleh diperiksa
kembali untuk mencari jawaban dari kuesioner yang tidak lengkap.
2) Tally, yaitu menghitung jumlah atau frekuensi dari masing-masing jawaban dalam
kuesioner.
3) Menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk diagram lingkaran melalui
distribusi frekuensi dan persentase. Dengan menggunakan rumus:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Full Day School adalah sekolah yang pelaksanaanya sehari penuh dengan proses
pembelajarannya mulai pagi hingga sore yang mana sekolah tersebut memberikan waktu
tambahan untuk memperdalam materi pelajaran tertentu.
Strategi dalam pembelajaran sistem Full Day School sangat perlu digunakan,
karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain
pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran
sangat berguna bagi guru lebih-lebih bagi peserta didik. Bagi guru, strategi dapat
dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan
pembelajaran. Bagi peserta didik, penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah
proses belajar (mempermudah dan mempercepat memahami isi pembelajaran). Karena
setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses belajar bagi peserta
didik.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang dapat menghabat
pelaksanaan sistem kurikulum Full Day School di SMAN 4 Makassar sehingga
pelaksanaan dapat berjalan lebih optimal.
2. Bagi Guru dan Tim Pengembang Kurikulum
Guru dan tim pengembang kurikulum hendaknya terus meningkatkan kurikulum
yang lebih baik lagi sehingga diharapkan melalui kurikulum Full Day School SMAN 4
Makassar dapat memecah krisis pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan
yang baik bagi siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dan mandiri dalam proses
pembelajaran, selain itu siswa diharapkan dapat lebih menggali potensi yang ada pada
dirinya. Karena penentu keberhasilan suatu sistem kurikulum ditentukan oleh kualitas
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Aminingsih, Noventia. “Pengaruh Sistem Full Day School”. Diakses tanggal 18 Februari 2018.
http://digilib.uin-suka.ac.id/12783/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%PUSTAKA.pdf
Maruf, Anfal. “Pengaruh Sekolah Full Day”. Diakses tanggal 18 Februari 2018.
http://proposalskripsipengaruhfullday.blogspot.co.id/2016/05/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html?m=1
Noviansyah, Aditia. “Peraturan Mendikbud tentang Full Day School”. Diakses tanggal 20
Februari 2018.
https://www.google.co.id/amp/s/m.kumparan.com/@kumparannews/ini-isi-peraturan-
mendikbud-tentang-full-day-school.amp
Rahayu, Novia Srie. “Full Day School”. Diakses tanggal 22 Februari 2018.
http://repository.upi.edu/3132/8/S_KTP_0901543_Chapter5.pdf
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Beri tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih !