Anda di halaman 1dari 4

A.

DeskripsiTeori
1. Pengertian Full Day School

Full day school berasal dari bahasa Inggris, yang memiliki arti sekolah
sepanjang hari. Baharuddin (2009: 223) mengungkapkan bahwa Full day
school merupakan sekolah sepanjang hari, atau proses belajar mengajar yang
dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan durasi istirahat setiap dua jam
sekali. Dengan demikian sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan
pendalaman materi.
Menurut Mujayanah (2013:13) full day school merupakan sebuah
model pendidikan alternatif, dimana peserta didik sehari penuh berada di
sekolah untuk melakukan proses pembelajaran dan proses beribadah. Proses
pembelajaran dalam sistem full day school tidak hanya bersifat formal, tetapi
terdapat banyak suasana
pembelajaran yang bersifat informal dan tidak kaku serta
menyenangkan bagi siswa.
Full Day School menurut Mushlihah (2009: 17) merupakan salah satu
kreasi atau inovasi pembelajaran untuk menjadikan sekolah unggul, inovatif
dan kreatif dengan sistem pembelajaran terpadu yang berlandaskan iman dan
taqwa (imtaq, serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Selain itu,
sistem full day school memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk
mengeksplorasi topik topik pelajaran secara lebih mendalam, memberi
keleluasaan dalam beraktifitas positif, serta menyediakan lingkungan yang
baik untuk mengembangkan pendidikan secara tepat sesuai dengan
kurikulum yang telah ditetapkan.
Hilalah (2009: 22) berpendapat bahwa full day school merupakan suatu
proses pembelajaran yang dilaksanakan sehari penuh yang menerapkan dasar
integrated curriculum dan integrated activity yang berarti hampir seluruh
aktivitas anak berada di sekolah, mulai dari belajar, makan, bermain, dan
ibadah di kemas dalam dunia pendidikan. Full day school menekankan pada
komponen-komponen yang disusun dengan teratur dan baik untuk
menunjang proses pendewasaan manusia (siswa) melalui upaya pengajaran
dan pelatihan dengan waktu di sekolah yang lebih panjang atau lama
dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya berdasarkan konsep
integrated curriculum dan integrated activity.
Sejalan dengan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa full day
school merupakan inovasi baru sistem pendidikan yang menerapkan
pembelajaran sepanjang hari sejak pagi hingga sore dimana seluruh
aktivitasnya dilakukan di sekolah dengan menggunakan proses pembelajaran
yang dapat memberikan kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan bagi
siswa. Sekolah diharapkan dapat mengembangkan dan menambah jam
pelajaran untuk pendalaman materi serta menumbuhkan kreatifitas siswa.
Pengertian Interaksi
Interaksi sosial merupakan berbagai hal yang berhubungan dengan sosial,
dimana hal ini sangat berkaitan dengan dengan kelompok yang lainnya.
Apabila tidak ada yang namanya interaksi sosial, maka bisa di pastikan
jika di dunia ini tidak akan ada namanya kehidupan bersama.
Tak hanya itu saja, proses sosial adalah salah satu interaksi timbal balik
atau yang saling mempengaruhi antara manusia satu dengan manusia
lainnya. Hubungan yang seperti ini akan berlangsung hingga seumur
hidup di lingkungan masyarakat.

B. Pembatasan Masalah
C. Dasar Teori
Full Day School menerapkan suatu konsep dasar “Integrated-Activity”
dan “Integrated-Curriculum”. Model ini yang membedakan dengan sekolah
pada umumnya. Dalam Full Day School semua program dan kegiatan siswa
di sekolah, baik belajar, bermain, beribadah dikemas dalam bentuk sebuah
sistem pendidikan. Titik tekan pada Full Day School adalah siswa selalu
berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas yakni
diharapkan akan terjadi perubahan positif dari setiap individu siswa sebagai
hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar.
Konsep Full Day School ini membuat siswa selalu terobsesi dengan belajar
yang membuat para siswa menjadi orang yang kurang peduli terhadap
keadaan sekitar atau bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Siswa lebih
memilih belajar dirumah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
daripada diluar rumah untuk sekedar bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Hal ini juga disebabkan karena waktu jam pulang sekolah yang sudah
merupakan titik puncak kelelahan siswa sehingga siswa cenderung lebih
sering menghabiskan waktu dirumah untuk beristirahat.

D. Hipotesis
1. Pengertian Full Day School
Full Day School merupakan inovasi baru sistem pendidikan yang
menerapkan pembelajaran sepanjang hari sejak pagi hingga sore dimana
seluruh aktivitasnya dilakukan di sekolah dengan menggunakan proses
pembelajaran yang dapat memberikan kegiatan belajar yang aktif dan
menyenangkan bagi siswa. Sekolah diharapkan dapat mengembangkan
dan menambah jam pelajaran untuk pendalaman materi serta
menumbuhkan kreatifitas siswa.
2. Kelebihan dan Kelemahan Full Day School

Pelaksanaan program full day school memiliki banyak manfaat bagi siswa
contohnya dalam dalam aspek akademik. Lamanya waktu belajar juga
merupakan salah satu dari dimensi pengalaman anak. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Hasan (2006: 114) bahwa dengan adanya full day
school menunjukkan anak-anak
akan lebih banyak belajar daripada bermain, karena adanya waktu terlibat
dalam kelas, hal ini mengakibatkan produktifitas anak tinggi, maka juga
lebih mungkin dekat dengan guru, siswa juga menunjukkan sikap yang lebih
positif, karena tidak ada waktu luang untuk melakukan penyimpangan-
penyimpangan karena seharian siswa berada di kelas dan berada dalam
pengawasan guru.
Sistem full day school seperti yang dikemukakan Hasan (2006: 114)
mempunyai sisi kelebihan antara lain:

1) Sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya pendidikan


utuh. Benyamin S. Blom menyatakan bahwa sasaran (obyectivitas)
pendidikan meliputi tiga bidang yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.
Karena melalui sistem asrama dan pola full day school tendensi ke arah
penguatan pada sisi kognitif
saja dapat lebih dihindarikan, dalam arti aspek afektif siswa dapat lebih
diarahkan demikian juga pada aspek psikomotoriknya. 2) Sistem full day
school lebih memungkinkan terwujudnya intensifikasi dan efektivitas proses
edukasi. Full day school dengan pola asrama yang tersentralisir dan sistem
pengawasan 24 jam
sangat memungkinkan bagi terwujudnya intensifikasi proses pendidikan
dalam arti siswa lebih mudah diarahkan dan dibentuk sesuai dengan misi dan
orientasi lembaga bersangkutan, sebab aktivitas siswa lebih mudah terpantau
karena sejak
awal sudah diarahkan.
3) Sistem full day school merupakan lembaga yang terbukti
efektif dalam mengaplikasikan kemampuan siswa dalam segala hal,seperti
yang mencakup semua ranah baik kognitif, afektif maupun psikomotorik dan
juga kemampuan bahasa asing.

Namun demikian, Hasan (2006: 115) mengemukakan sistem pembelajaran


model full day school ini tidak terlepas dari kelemahan atau kekurangan
antara lain:
1) Sistem full day school acapkali menimbulkan rasa bosan pada siswa. Sistem
pembelajaran dengan pola full day school membutuhkan kesiapan baik fisik,
psikologis, maupun intelektual yang bagus. Jadwal kegiatan pembelajaran yang
padat dan penerapan sanksi yang konsisten dalam batas tertentu akan
meyebabkansiswa menjadi jenuh. Namun bagi mereka yang telah siap, hal tersebut
bukan suatu
masalah, tetapi justru akan mendatangkan keasyikan tersendiri, oleh karenanya
kejelian dan improvisasi pengelolaan dalam hal ini sangat dibutuhkan. Keahlian
dalam merancang full day school sehingga tidak membosankan.
2) Sistem full day school memerlukan perhatian dan kesungguhan manajemen bagi
pengelola, agar proses pembelajaran pada lembaga pendidikan yang berpola full
day school berlangsung optimal, sangat dibutuhkan perhatian dan curahan
pemikiran terlebih dari pengelolaannya, bahkan pengorbanan baik fisik, psikologis,
material dan lainnya. Tanpa hal demikian, full day school tidak akan
mencapai hasil optimal bahkan boleh jadi hanya sekedar rutinitas yang tanpa
makna.
siswa menjadi jenuh. Namun bagi mereka yang telah siap, hal tersebut bukan
suatu
masalah, tetapi justru akan mendatangkan keasyikan tersendiri, oleh
karenanya
16
kejelian dan improvisasi pengelolaan dalam hal ini sangat dibutuhkan.
Keahlian
dalam merancang full day school sehingga tidak membosankan. 2) Sistem
full
day school memerlukan perhatian dan kesungguhan manajemen bagi
pengelola, agar proses pembelajaran pada lembaga pendidikan yang berpola
full day school berlangsung optimal, sangat dibutuhkan perhatian dan
curahan
pemikiran terlebih dari pengelolaannya, bahkan pengorbanan baik fisik,
psikologis, material dan lainnya. Tanpa hal demikian, full day school tidak
akan
mencapai hasil optimal bahkan boleh jadi hanya sekedar rutinitas yang tanpa
makna.

Anda mungkin juga menyukai