Anda di halaman 1dari 8

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : DAMPAK “FULL-DAY SCHOOL PADA POLA BELAJAR SISWA XI-

MIA 4 MAN 13 JKT

Tugas : Bahasa Indonesia

Penyusun : 1) Aiko Yhoviera Farraz Mu’ali

2) Hasanah Aulia

Menyetujui,

Pembimbing

Endah Mulyani, S.Hum.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi banyak rahmat dan kenikmatan
pada kami, Karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat membuat proposal penelitian sesuai
dengan yang kami harapkan dengan judul ‘Dampak “Full-day School” Pada pola Belajar
Siswa Klas XI MIA 4’ dengan sebaik-baiknya.

Proposal ini kami susun dengan maksud untuk menambah pemahaman dan
pengetahuan yang berkaita dengan pola belajar siswa. Dengan suatu harapan lain kami
berhara makalah ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran dan menambah wawasan bagi
para pembacanya. Selanjutnya proposal ini akan menjadi acuan untuk dapat terlaksananya
kegiatan dengan sukses. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu untuk mewujudkan semua keinginan kami dan membantu kami dalah penyusunan
proposal.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna Karena keterbatasa
pengetahuan dan pengalaman, serta masih banyaknya kekangan dalam proposal ini baik dari
tata Bahasa, susunan kalimay maupun pada bagian isi Kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk menyepurnakan proposal ini.

Jakarta, 1 Maret 2019

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...4

A. Latar Belakang ………………………………………………………………... 4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..4
C. Tujuan ………………………………………………………………………....4
D. Manfaat ………………………………………………………………………..4
E. Hipotesis ………………………………………………………………………4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………………….5

A. Definisi Fullday School ……………………………………………………….5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………..7

A. Tipe Penelitian ………………………………………………………………...7


B. Lokasi Penelitian ………………………………………………………………7
C. Waktu Penelitian ………………………………………………………………7
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………….7
E. Teknik Analisis Data …………………………………………………………..7
F. Populasi dan Sampel …………………………………………………………..7

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Full-day School merupakan bagian dari kurikulum 2013 yang mewajibkan setiap
sekolah melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama 10 jam dalam sehari. Setiap
anak menghabiskan waktu seharian di sekolah untuk belajar demi mendapatkan nilai yang
memuaskan.

Namun bagaimanakah pola belajar mereka dirumah?

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dampak dari Program Full-day School pada siswa?
2. Bagaimana cara mengatasi pola belajar siswa yang kurang baik akibat Full-day
School?
3. Dampak PR pada pelajar Fullday School

C. Tujuan
1. Mengetahui dampak dari Pogram Fullday School pada siswa.
2. Mengetahui cara mengatasi pola belajar siswa yang kurang baik akibat Fullday
School.
3. Mengetahui dampak PR pada Pelajar Fullday School

D. Manfaat
1. Agar orang tua dan guru dapat membantu pola belajar anak dirumah.
2. Bahan perbaikan pola belajar bagi para pelajar.

E. Hipotesis

Fullday School mempuyai pengaruh baik maupun buruk pada pola belajar siswa.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

Full-Day School merupakan sebuah program pemerintah yang mewajibkan pelajar


untuk melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) selama 10 jam setiap harinya.
Jadi, siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beraktifitas di dalam sekolah.
Sekolah harus lebih mempersiapkan segala yang dibutuhkan agar program ini dapat
berjalan dengan baik.

Full-Day School berasal dari kata Bahasa inggris, full berarti penuh, sedangkan day
berarti hari, dan school berarti sekolah. Jadi, full-day school berarti sekolah sepanjang
hari atau proses belajar mengajar dari jam 06.30 sampai 15.30 yang artinya sekolah
memberlakukan jam belajar mengajar dari pagi hingga sore hari. Kunci keberhasilan
program full-day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan pendalaman materi.
Full-day school juga merupakan program kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional
dan ditambah dengan dengan kurikulum Kementerian Agama.

Dalam penerapannya sebagian waktu siswa harus digunakan untuk program-program


pembelajaran yang suasananya bersifat informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa,
yang tentunya sangat mengharapkan kreativitas dan inovasi seorang guru. Penerapan full-
day school juga merupakan alternative dari revolusi pendidikan terhadap masalah-
masalah yang ada dan terjadi pada siswa.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa full-day school adalah
sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran sehari penuh dari pagi hingga sore dengan
sebagian waktunya digunakan untuk program pelajaran yang suasananya informal sera
menyenangkan bagi siswa. Sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan bebas sesuai
dengan bobot mata pelajaran. Guru dapat lebih berinovasi untuk mengembangkan
kegiatan pembelajaran di sekolah, khususnya penanaman sikap kedisiplinan serta
mengembangkan minat dan bakat siswa.

Karakteristik full-day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan
sekolah pada umumnya. Tetapi, mempunyai kurikulum local seperti leadership (materi

5
pembelajaran yang berkenaan dengan kepemimpinan), green education merupakan
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada alam. Melalui alam siswa dapat menggali
pengetahuan dengan baik tujuannya agar siswa lebih peka terhadap alam, selain itu juga
ada teknologi informatika, mengaji, dan lain-lain. Hal tersebut membuat siswa lebih
matang dari segi akademik dan non-akademik. Berbagai strategi yang dikembangkan oleh
sekolah yang menerapkan system full-day school, siswa lebih tenang, tidak terburu-buru,
dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan memberikan pengalaman yang bervariasi.
Sedangkan guru dapat memberikan kesempatan untuk mengukur dan mengobservasi
perkembangan anak secara leluasa, dan terbinanya kualitas interaksi antara figur guru dan
siswa secara lebih baik.

Konsep full-day school banyak memiliki metode pembelajaran dimana proses belajar
tidak dilakukan didalam kelas secara terus-menerus, akan tetapi siswa diberikan
kebebasan untuk memilih tempat belajar. Artinya siswa dapat melakukan pembelajaran
dimanapun di lingkungan sekolah seperti perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain. Sisi
lain program full-day school banyak menggunakan metode pengajaran “dialogis
emansipatoris” yang mana konsep ini menawarkan pengajaran yang memposisikan siswa
sebagai subjek yang dominan dalam proses belajar mengajar, guru sebagai fasilitator dan
memberikan pengarahan bagi siswa terhadap mata pelajaran untuk dibahas dan
diperdalam oleh siswa dengan sendirinya akan menumbuhkan budaya diskusi dan dialog,
sehingga dengan lamanya belajar siswa tidak menjadi jenuh.

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif eksplanatoris (explanatory atau confirmatory),
karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan dan mengontrol suatu gejala, seberapa besar
pengaruh program full day school tehadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini
nantinya akan dijelaskan mengenai adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan
mengukur antar variabel bebas dan variabel terikat melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya. (Singarimbun, 1989)

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di MAN 13 Jakarta.Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian di SMA
tersebut karena sekolah tersebut sudah menggunakan program full day school serta berada dibawah
naungan pemerintah.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Menurut Bagong Suyanto dan Sutinah (2011: 139) populasi merupakan keseluruhan objek yang
diteliti. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (2008: 153) populasi ialah jumlah
keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dari penelitian ini yang dijadikan
populasi adalah murid kela XI di MAN 13 Jakarta Tahun Ajaran 2018/2019. Menurut peneliti kelas
XI merupakan kelas yang paling sesuai dan efektif karena mereka sudah meraskan program tersebut
setahun, berbeda dengan kelas X karena mereka baru saja memasuki sekolah, tentunya belum
sepenuhnya merasakan pengaruh program tersebut karena mereka baru saja beradapatasi dengan
lingkungan sekolah yang baru. Dan untuk kelas XII mereka diminta untuk lebih fokus mempersiapkan
diri untuk menghadapi ujian nasional yang akan segera diselenggarakandan tentunya mereka juga
sudah mulai mengurangi kegiatan-kegiatan sekolah, karena lebih berfokus dan mempersiapkan diri.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (dalam Nia Agustina, 2016: 41), jika populasi kurang dari 100 maka
semua populasi yang ada dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah aeluruh siswa dari
kelas XI MIA 4.

D. Variabel Penenlitian
Menurut Sugiyono (dalam Nia Agustina, 2016) Variabel penelitian adalah suatu artribut atau sifat
atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan di tarik kesimpulan. Variabel Independen (bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).
Sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel independent. Dalam penenlitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

7
1. Variabel Bebas ( independent variabel) dalam penenlitian ini adalah Program Full Day School.
2. Variabel Terikat (dependent variabel) dalam penenlitian ini adalah Pola Belajar Siswa.

Anda mungkin juga menyukai