Anda di halaman 1dari 11

FULL DAY SCHOOL DI INDONESIA TIMBULKAN PRO

DAN KONTRA

Maraqonita Tillah
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni dan Desain,
Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
maraqonita15@gmail.com

Abstrak
Layaknya hukum alam ada siang ada malam, ada perempuan
ada laki-laki, ada benar juga ada salah, begitu pula dengan pendapat
dari setiap manusia tentang segala hal baik itu setuju dan tidak setuju
(pro dan kontra). Hal serupa berkaitan dengan adanya kebijakan
menteri yang baru-baru ini masih hangat dibicarakan yaitu full day
school yang menimbulkan banyak argumen baik itu pro maupun
kontra. Kebijakan baru ini yang digagas oleh menteri pendidikan dan
kebudayaan Prof Dr. Muhadjir Effendy menimbulkan banyaknya
pendapat pro dan kontra disertai alasan dari masing-masing pihak
mengapa mereka pro dan mengapa kontra dengan full day school.
Meski demikian kebijakan full day school ini masih menimbulkan
banyak tanda tanya dan kegelisahan dari berbagai masyarakat di
Indonesia.

Kata Kunci : pro, kontra, full day school


Layaknya hukum alam ada siang ada kebijakan baru ini menguntungkan orang tua
malam, ada perempuan ada laki-laki, ada yang kerja pulang sore atau malam ada juga
benar juga ada salah, begitu pula dengan yang menganggap sebaliknya malah
pendapat dari setiap manusia tentang segala merugikan baik untuk guru, orang tua,
hal yaitu setuju dan tidak setuju (pro dan masyarakat ataupun peserta didik itu sendiri.
kontra). Seperti halnya tentang kebijakan Oleh karena itu, peneliti lebih condong
menteri yang baru-baru ini masih hangat untuk melakukan penelitian dengan judul
dibicarakan full day school yang “Pro Dan Kontra Full Day School Di
menimbulkan banyak argumen baik itu pro Indonesia”
maupun kontra.
Full day school merupakan program FULL DAY SCHOOL
sekolah di mana proses pembelajaran A. Pengertian Full Day School
dilaksanakan sehari penuh di sekolah Full day school berasal dari
(delapan jam belajar). Dengan kebijakan bahasa Inggris, yaitu full artinya penuh,
seperti ini maka waktu dan kesibukan anak- day artinya hari, sedangkan school
anak lebih banyak dihabiskan di lingkungan artinya sekolah (Echols dan Shadily,
sekolah dari pada di rumah. Anak-anak 1996: 259). Jadi pengertian full day
dapat berada di rumah lagi setelah school adalah sekolah sepanjang hari
menjelang sore. atau proses belajar mengajar yang
Full day school di Indonesia ini diberlakukan dari pagi hari sampai sore
merupakan sebuah kebijakan baru yang hari, mulai pukul 06.45-15.30 WIB,
digagas oleh menteri pendidikan dan dengan durasi istirahat setiap dua jam
kebudayaan Prof Dr. Muhadjir Effendy yang sekali. Dengan demikian, sekolah dapat
merupakan mantan rektor salah satu mengatur jadwal pelajaran dengan
universitas di Indonesia yaitu Universitas leluasa, disesuaikan dengan bobot mata
Muhammadiyah Malang. Dengan adanya pelajaran dan ditambah dengan

kebijakan baru ini membuat banyak pendalaman materi. “Hal yang

perbincangan baik itu setuju ataupun tidak diutamakan dalam full day school

setuju, karena ada alasan dibalik setiap adalah pengaturan jadwal mata

pendapat dari masyarakat yang mengalami pelajaran dan pendalaman” (Bahruddin,

sistem baru ini ada yang mengganggap 2010: 221).


Basuki (2013) mengungkapkan pembelajaran sehari penuh dari pagi
pendapatnya terkait full day school hingga sore dengan sebagian waktunya
adalah: digunakan untuk program pelajaran
Sekolah yang sebagian waktunya yang suasananya informal serta
digunakan untuk program-program menyenangkan bagi siswa. Sekolah
pembelajaran yang suasana informal, dapat mengatur jadwal pelajaran dengan
tidak kaku, menyenangkan bagi siswa bebas sesuai dengan bobot mata
dan membutuhkan kretifitas dan inovasi pelajaran.
dari guru. Dalam hal ini Sukur
berpatokan pada sebuah penelitian yang B. Tujuan Pembelajaran Full Day
menyatakan bahwa waktu belajar afektif School
bagi anak itu hanya 3-4 jam sehari Pelaksanaan full day school
dalam suasana formal dan 7-8 jam merupakan salah satu alternatif untuk
sehari dalam suasana informal. mengatasi berbagai masalah pendidikan,
Sedangkan Sulistyaningsih (2008: baik dalam prestasi maupun dalam hal
59) menyatakan bahwa “sekolah bertipe moral atau akhlak. Dengan mengikuti
full day ini berlangsung hampir sehari full day school, orang tua dapat
penuh lamanya, yakni dari pukul 08.00 mencegah dan menetralisir
pagi hingga 15.00 sore”. Dengan kemungkinan dari kegiatan-kegiatan
demikian, sistem full day school adalah anak yang menjerumus pada kegiatan
komponen-komponen yang disusun yang negatif. Salah satu alasan para
dengan teratur dan baik untuk orang tua memilih dan memasukkan
menunjang proses pendewasaan anaknya ke full day school adalah dari
manusia (peserta didik) melalui upaya segi edukasi siswa (Bahruddin, 2010:
pengajaran dan pelatihan dengan waktu 230). Banyak alasan mengapa full day
di sekolah yang lebih panjang atau lama school menjadi pilihan di antaranya:
dibandingkan dengan sekolah-sekolah
pada umumnya. 1. Meningkatnya jumlah orangtua yang
Berdasarkan paparan pendapat di atas, bekerja (parent-career) yang kurang
bisa disimpulkan bahwa full day school memberikan perhatian kepada
adalah sekolah yang menyelenggarakan anaknya, terutama yang berhubungan
dengan aktivitas anak setelah pulang 4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
dari sekolah. teknologi begitu cepat sehingga jika
2. Perubahan sosial budaya yang terjadi tidak dicermati, maka kita akan
di masyarakat, dari masyarakat menjadi korban, terutama korban
agraris menuju ke masyarakat teknologi komunikasi. Dengan
industri. Perubahan tersebut jelas semakin canggihnya perkembangan
berpengaruh pada pola pikir dan cara di dunia komunikasi, dunia seolah-
pandang masyarakat. Kemajuan olah sudah tanpa batas (borderless
sains dan teknologi yang begitu world), dengan banyaknya program
cepat perkembangannya, terutama televisi serta menjamurnya stasiun
teknologi komunikasi dan informasi televisi membuat anak-anak lebih
lingkungan kehidupan perkotaan enjoy untuk duduk di depan televisi
yang menjurus kearah dan bermain play station (PS).
individualisme. Adanya perubahan-perubahan di atas
merupakan suatu sinyal penting
3. Perubahan sosial budaya
untuk dicarikan alternatif
memengaruhi pola pikir dan cara
pemecahannya. Dari kondisi seperti
pandang masyarakat. Salah satu ciri
itu, akhirnya para praktisi pendidikan
masyarakat industri adalah
berpikir keras untuk merumuskan
mengukur keberhasilan dengan
suatu paradigma baru dalam dunia
materi. Hal ini sangat berpengaruh
pendidikan.
terhadap pola kehidupan masyarakat
yang akhirnya berdampak pada Full day school selain bertujuan
perubahan peran. Peran ibu yang mengembangkan mutu pendidikan yang
dahulu hanya sebagai ibu rumah paling utama adalah full day school
tangga, dengan bertujuan sebagai salah satu upaya
tugas utamanya mendidik anak, pembinaan akidah dan akhlak siswa dan
mulai bergeser. Peran ibu di zaman menanamkan nilai-nilai positif. Full day
sekarang tidak hanya sebatas sebagai school juga memberikan dasar yang kuat
ibu rumah tangga, namun seorang dalam belajar pada segala aspek yaitu
ibu juga dituntut untuk dapat perkembangan intelektual, fisik, sosial dan
berkarier di luar rumah.
emosional. Karena dalam sistem full day rumah tapi tak ada orangtua.
school, sekolah memiliki waktu yang lebih
panjang dibandingkan dengan sekolah “Kita tidak percaya begitu saja pada
dasar konvensional pada umumnya. pembantu. Saya lebih khawatir lagi kalau si
Sebagaimana Seli (2009: 62-63) anak sendiri di rumah tanpa pengawasan dan
mengatakan bahwa “waktu untuk mendidik menjadi korban gadget dan teknologi yang
siswa dalam sistem full day school lebih canggih ini,” ujarnya.
banyak sehingga tidak hanya teori, tetapi
praktek mendapatkan proporsi waktu yang Meski begitu, menurut Wanti ada
lebih. Sehingga pendidikan tidak hanya persyaratannya. Sekolah harus memiliki
teori mineed tetapi aplikasi ilmu”. Oleh fasilitas yang nyaman bagi anak-anak dan
karena itu, agar semua terakomodir, maka gurunya profesional. “Saya rasa banyak ortu
kurikulum program full day school yang mau membayar mahal anak-anaknya
didesain untuk menjangkau masing-masing untuk sekolah dengan sistem Full Day
bagian dari perkembangan siswa. School ini daripada anaknya tidak jelas
kegiatannya.”
PRO DAN KONTRA FULL DAY
SCHOOL Bintari Windiyarti, wali murid di
SMPN 5 Bekasi, mengatakan sistem ini
A. Pro terhadap Full Day School
membantu orangtua yag bekerja sehingga
Seperti yang dikutip mengenai
anak bisa diawasi oleh guru. “Sehingga si
pendapat orang tua yang pro maupun kontra
anak tidak berada di lingkungan yang salah
mengenai kebijakan “full day school”
dan si anak bisa membagi waktu dengan
dilaman website CNN Indonesia Student ada
lingkungan,” katanya. (ded/ded)
pendapat orang tua yang setuju atau pro.
Seperti Wanti Hartini, wali murid
Ada pula pendapat lain yang setuju
dari SDIT Al-Manar, Bekasi yang setuj
dengan kebijakan ini. Pihak yang pro
mengenai kbijakan Full day school.
mengatakan, dengan Full Day School dapat
Mengatakan sistem itu membantunya
membantu orang tua yang bekerja. Artinya,
sebagai wanita karier. Menurutnya, anak
orang tua dapat fokus bekerja, sementara
lebih aman diawasi guru ketimbang sudah di
kegiatan anak dapat terkontrol oleh sekolah.
Saat ini memang banyak sekolah kebijakan menteri pendidikan dan
menawarkan kurikulum Full Day School Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy ini
bahkan dalam bentuk sekolah berasrama karena menganggap kebijakan baru ini
(boarding school). Kegiatan siswa selama 24 menguntungkan mereka yang menyandang
jam dipantau pihak sekolah. Dan faktanya, sebagai orang tua karier atau yang bekerja
banyak orang tua yang berminat hingga sore hari yang mana tidak bisa
menyekolahkan anak ke boarding school mengawasi anak-anak mereka ketika
walau harus membayar mahal. sepulang sekolah, sehingga dengan adanya
Full Day School ini para orang tua atau
Sejalan dengan pihak yang pro, masyarakat yang pro tidak perlu risau
Kemendikbud menjawab kritikan terhadap dengan kegiatan anak-anak mereka yang
rencana penerapan Full Day School dengan telah diawasi oleh guru di sekolah.
memberikan alasan dan pertimbangan.
1. kebijakan lima hari sekolah B. Kontra terhadap Full Day School
merupakan implementasi dari RencanaMenteri Pendidikan dan
program Penguatan Pendidikan KebudayaanMuhadjir Effendy menerapkan
Karakter (PPK). kebijakan kegiatan belajar mengajar lima
2. Akan mengintegrasikan nilai utama hari dengan menerapkan full day
yaitu religius, nasionalis, gotong- school (FDS) menuai berbagai kritikan dan
royong, mandiri, dan integritas. penolakan. Salah satu yang melakukan
3. Siswa tidak harus belajar selama 8 penolakan atas aturan ini yakni Persatuan
jam penuh di kelas, tetapi diisi Besar Nahdlatul Ulama(PBNU).
kegiatan variatif dengan proporsi
pengetahuan 30% dan pembentukan PBNU menilai, ada banyak kerugian
karakter 70% ketimbang manfaat dari kebijakan ini.
4. Guru diminta mengurangi ceramah Helmy Faishal Zaini, Sekertaris Jenderal
di kelas, diganti aktivitas-aktivitas (Sekjen) PBNU bilang, pihaknya melihat
yang terkait pembentukan karakter. sembilan potensi kerugian yang dipastikan
terjadi jika penerapan proses full day school
Dari sini terlihat beberapa orang tua ini dipaksakan.
atau masyarakat setuju atau pro dengan
1. beban belajar yang akan makin sekolah, pada saat yang sama juga
memberatkan siswa. Jika kegiatan merampas jam bermain anak.
belajar mengajar ditambah sampai 6. terkait aspek ekonomi. Penambahan
jam 16.00, maka keterserapan jam belajar sekolah praktiknya juga
pendidikan pada anak usia dini tidak berhubungan dengan penambahan
akan maksimal. uang saku anak di sekolah. Dan ini
2. terkait aspek mental spiritual, tentu saja menambah beban finansial
keberadaan lembaga pendidikan orang tua.
pesantren dan Madin ini telah 7. terkait aspek keamananan mengenai
banyak memberikan kontribusi pada waktu dan jarak pulang siswa.Dari
pembentukan kepribadian dan watak sisi keamanan akan sangat rawan
mental spiritual anak. Di banyak kalau anak setiap hari harus pulang
tempat Madin biasanya dilaksanakan sekolah kelewat petang.
sore hari. Jika sekolah diberlakukan 8. dari aspek sarana prasarana
sampai sore hari, maka praktis penunjang. Seperti diketahui untuk
mereka tak bisa mengikutinya. sekolah di daerah-daerah tertentu
3. terkait aspek akademik. Aturan masih sulit terakses sarana
belajar mengajar lima hari tentu transportasi umum. Ini menjadi
harus diikuti oleh pembenahan masalah lanjutan kalau jam pulang
kurikulum sekolah. Sementara sekolah berubah. Masalah lain terkait
mengubah kurikulum lama yang keterbatasan ruang kelas juga.
sudah secara sistematik diterapkan di 9. aspek ketahanan keluarga. Siswa
sekolah tentu bukan hal yang mudah. yang berasal dari keluarga tak
4. terkait aspek kompetensi non mampu, biasanya usai pulang
akademik. Konsep lima hari sekolah, sekolah selalu membantu orangtua.
akan memutus kreatifitas anak dalam Jika anak-anak ini harus bersekolah
penguatan ilmu non akademik. hingga sore hari maka dua hal
5. terkait hak atas dunia sosial anak. sekaligus membebani orang tua.
Penambahan jam belajar mengajar Pertama, bertambahnya kebutuhan
selain mengambil jam belajar di luar uang saku sekolah, kedua
berkurangnya penghasilan lantaran
berkurangnya tenaga dalam mencari siur dalam proses belajar. Ruang kelas yang
nafkah. berganti-ganti akibat tidak adanya ruang
kelas tetap membuat peserta didik serta
Selain itu masih banyak di daerah- gurunya kebingungan belum lagi kalau
daerah yang masih sangat kekurangan dalam peserta didik ada yang tidak masuk kelas
hal sarana prasarana. Baik itu bagi sekolah baik itu karena ketidaktahuannya akibat
yang memiliki sistem pergantian waktu pindah ruangan ataupun kabur tidak
sebagai contoh pagi untuk Mts, siang untuk mengikuti pelajaran.
MA. Tak hanya itu, ada salah satu sekolah
Terkait kebijakan Lima Hari Sekolah
yang ada di Malang yang hakikatnya tidak
ini, permasalahan lain juga diungkapkan
ada pergantian waktu jam sekolah seperti
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan
contoh sebelumnya.
Ma’arif NU H Arifin Junaidi di forum
Di salah satu sekolah di Malang ini diskusi terbatas itu. Menurutnya, murid
(sekolah menengah kejuruan) termasuk pulang sore adalah masalah bagi sekolah-
dalam kategori pro dalam menyikapi sekolah yang tidak mempunyai sarana ruang
kebijakan Full Day School terbukti dengan yang cukup.
didukungnya dan dijadikan kebijakan dalam
sekolah tersebut. Sekolah ini telah “Masih banyak sekali, tidak hanya di
memberlakukan sekolah lima hari atau yang desa, di kota-kota juga banyak, ruang kelas
disebut full day school dengan berbagai harus dipakai secara bergantian. Pagi SMP,
alasan mengapa memilih kebijakan baru ini siangnya SMA. Pagi tsanawiyah, siangnya
untuk diterapkan. Alih-alih kepala sekolah aliyah, dan seterusnya,” katanya.
berpendapat bahwa anak SMK kebanyakan
berprioritas sekolah dan bekerja dengan Karena itu ia tidak setuju dengan
adanya full day school ini siswa yang pernyataan sejumlah kalangan yang
biasanya bekerja bisa memanfaatkan pada mengatakan bahwa kebijakan Lima Hari
waktu hari libur yaitu sabtu dan minggu. Sekolah adalah bias orang perkotaan. Sebab,
Meski demikian (termasuk dalam kategori menurutnya, selain sekolah-sekolah di desa,
pro) ada beberapa kendala di dalamnya, berbagai persoalan full day school juga
seperti halnya sarana dan prasarana yang dialami oleh sekolah-sekolah yang berada di
belum memadahi, sehingga terjadi simpang kota. (Mahbib)
Masih ada pula pendapat kontra Bagi sekolah yang memberlakukan sistem
lainnya yang dikutip dalam laman web dua shift (belajar pagi dan siang), penerapan
fajaronline.co.id, disini dikatakan: Full Day School tentunya akan menjadi
kendala karena mereka mengalami
Pihak yang kontra berpandangan,
keterbatasan tempat dan guru. Siswa yang
kegiatan Full Day School akan menambah
jarak dari rumah ke sekolahnya jauh
beban guru dan siswa. Guru bukan hanya
tentunya juga akan mengalami kendala
mengurus murid-muridnya di sekolah, tapi
karena dia sampai rumah pada saat magrib.
juga memiliki suami, istri, atau anak yang
harus diurus alias perlu diperhatikan. Kalau Para pakar pendidikan yang kontra
guru harus stand by di sekolah sampai sore, dengan kebijakan ini menilai, penerapan
tentunya suami, istri, anak mereka akan Full Day School ini bentuk kekeliruan
protes. Selain guru, siswa juga berpotensi menyikapi pendidikan dan persekolahan.
mengalami kebosanan atau stres karena Seolah-olah pendidikan identik
dikurung sepanjang hari di sekolah. Apalagi persekolahan, padahal pendidikan jauh lebih
kalau program yang dilaksanakan sekolah luas. Pendidikan dapat dilakukan di rumah,
kurang menarik atau kurang variatif. Waktu sekolah, dan di lingkungan masyarakat.
bermain anak juga menjadi berkurang, Dengan demikian, sekolah hanya salah satu
termasuk untuk mengisi kegiatan belajar unsur dalam pendidikan. Banyak bukti
pasca belajar sekolah, anak juga belajar atau empirik menunjukkan, orang-orang sukses
mengaji pada sore hari di TKA/TPA/ bukan hanya orang yang berprestasi
Madrasah Diniyah. akademik yang baik di sekolah, tetapi yang
memiliki keterampilan hidup (life skill)
Dalam konteks sosiologis, full day
yang bagus. Penelitian Harvard University
school dinilai menjauhkan siswa dari
di Amerika Serikat menyimpulkan,
lingkungan bermainnya atau bersosialisasi
kesuksesan seseorang hanya 20 persen
dengan tetangganya. Hal ini dapat
ditentukan hard skill dan 80 persen oleh soft
menimbulkan siswa merasa asing dengan
skill. Penerapan Full Day School hanya akan
lingkungan tempat tinggalnya, merasa
menempatkan sekolah sebagai penjara bagi
minder, tidak mau bergaul, dan tertutup
siswa dan membatasi mereka dalam melatih
terhadap tetangganya walau di sekolah anak
keterampilan hidup.
tersebut mungkin memiliki banyak teman.
KESIMPULAN orang tua dengan bertambahnya uang saku
Full day shcool merupakan kebijakan bila sekolah pulang hingga sore. Ada juga
baru yang muncul di Indonesia yang yang mengganggap merugikan peserta didik
diterbitkan oleh menteri pendidikan dan karena tidak ada waktu untuk beristirahat,
kebudayaan Prof Dr. Muhadjir Effendy yang peserta didik kelelahan belajar sepanjang
merupakan mantan rektor salah satu hari di sekolah.
universitas di Indonesia yaitu Universitas Selain itu juga ada sebuah penolakan
Muhammadiyah Malang. dari Persatuan Besar Nahdlatul Ulama

Munculnya kebijakan ini (PBNU). Yang menganggap merugikan

menimbulkan banyak perbincangan di sekolah Madrasah atau Diniyah dimana

kalangan masyarakat baik itu pro maupun sebelum adanya kebijakan ini sekolah

kontra. formal dan Madin baik-baik saja, sementara

Bagi yang pro mengenai kebijakan semenjak diberlakukannya sistem ini

baru ini lebih mengarah kepada masyarakat membuat anak yang sebelumnya ketika pagi

kota atau orang tua yang memiliki karier sekolah formal dan sore sekolah madrasah

yang bekerja hingga sore atau malam hari. diniyah atau mengaji banyak yang

Dengan demikian mereka tidak usah memutuskan memilih sekolah formal yang

khawatir lagi dengan kegiatan anak-anak mana dianggap lebih berguna ijazah

mereka bila berada di sekolah yang formalnya.

menggunakan sistem full day school karena


dapat pantauan langsung dari para guru di
sekolah. DAFTAR RUJUKAN

Sedangkan bagi mereka yang kontra


dengan kebijakan baru ini, mereka lebih Tribun jambi. 2017. Ini Alasan PB NU
Menolak Full Day School. Online. Pada
mengarah kepada masyarakat yang tidak tanggal 02-12-2017.
tinggal di Kota dengan kata lain ada sebuah (http://jambi.tribunnews.com/2017/06/1
4/ini-alasan-pb-nu-menolak-full-day-
kebiasaan yang tidak sama. Bagi orang tua
school)
di Desa biasanya anak membantu mereka
sepulang sekolah, bila diperlakukan adanya
full day school anak tak bisa lagi membantu
seperti biasanya, juga menambah beban
Kicknews.today. Berikut Hasil Lengkap Fajar online. Menyikapi Pro Kontra Full
Rekomendasi Munas Dan Konbes NU Day School. Online. Pada tanggal 05-
Di Lombok. Online. Pada tanggal 02- 12-2017.
12-2017. (http://fajaronline.co.id/index.php?/201
(https://kicknews.today/2017/11/25/beri 7/06/15/menyikapi-pro-kontra-full-day-
school)
kut-hasil-lengkap-rekomendasi-munas-
dan-konbes-nu-di-lombok/)

NUOnline. Full Day School Tinggalkan


Semangat Multikultural. Online. Pada
tanggal 02-12-2017.
(http://www.nu.or.id/post/read/79480/fu
ll-day-school-tinggalkan-semangat-
multikultural)
Sulistyaningsih, Wiwik. 2008. Full Day
School dan Optimalisasi
Perkembangan Anak. Yogyakarta:
Paradigma Indonesia.
Silabus.mpi. Pengertian dan Tujuan
Pembelajaran Full Day School. Online.
Pada tanggal 02-12-2017.
(https://silabus.org/full-day-school/)

Kompasiana9. Pro Dan Kontra “Full Day


School” Dan Kurikulum 2013. Online.
Pada tanggal 04-12-2017.
(https://www.kompasiana.com/imamhas
aniapotekmama/59f5799d12ae941f9407
1042/pro-dan-kontra-full-day-school-
dan-kurikulum-2013)

CNN Indonesia Student. Pro Kontra Orang


Tua Terhadap Kebijakan Full Day
School. Online. Pada tanggal 05-12-
2017.
(https://student.cnnindonesia.com/eduka
si/20160809143051-445-150169/pro-
kontra-orangtua-terhadap-kebijakan-
full-day-school/)

Anda mungkin juga menyukai