Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3

Penerapan Full Day School di Palangkaraya

Obyek yang akan diamati pada tulisan ini adalah bagaimana penerapan full day school di
Palangkaraya. Penting untuk diketahui apakah penerapan fullday school di Palangkaraya
manfaatnya sudah dirasakan dan apakah manfaat yang terasa sudah sesuai dengan manfaat
yang seharusnya. Maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penerapan full day school di
Palangkaraya.

Pelaksanaan full day school yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (kemendikbud) RI sempat menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, namun
sejak tahun 2017 full day school sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah di kota Cantik
Palangkaraya.

Full day school adalah sistem KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang dicanangkan oleh
Kemendikbud RI pada tahun 2017 silam. Dari sisi arti harfiahnya, full day school berarti sekolah
satu hari penuh. Definisi inilah yang masih sering disalahpahami oleh khalayak ramai.

Meski “pinjam nama” full day, kegiatan belajar mengajar dari sistem ini tidak berlangsung
nonstop dari pagi hingga malam. Pada rilis Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 dijelaskan
bahwa full day school artinya hari sekolah harus berlangsung 8 jam per hari dari Senin sampai
Jumat mulai pukul 06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Durasi KBM
ini juga sesuai dengan kurikulum tahun 2013. Namun berbagai keluhan datang dari pihak sekolah
dan pengajar. Kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas sekolah dianggap bisa menjadi tantangan
terberat untuk melakukan program ini. Tak hanya itu, pemerintah dianggap melakukan kebijakan secara
sepihak, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan para pekerja di sektor pendidikan.
Meski begitu, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan secara tegas kepada seluruh
pekerja sektor ini. Presiden juga memastikan bahwa tidak ada paksaan untuk menerapkan
sistem Full Day School. Sekolah juga bisa melakukan sistem sekolah full day school ini secara
bertahap, tidak harus langsung. Tidak lupa juga harus disesuaikan dengan kemampuan, fasilitas,
dan sumber daya manusia di masing-masing sekolah. Full day school di Palangkaraya juga
dilaksanakan di sekolah-sekolah yang dianggap fasilitas dan tenaga pengajarnya sudah siap,
contohnya seperti di SMA Negeri 1 Palangkaraya dan SMA Negeri 2 Palangkaraya.

Sistem full day school bertujuanuntuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara
menunjang proses KBM secara lebih menyeluruh serta menjangkau setiap aspek dari
perkembangan akademis siswa. Meningat siswa akan menghabiskan waktu yang lebih banyak
di sekolah, mereka diharapkan tidak hanya akan mendapatkan proporsi pendalaman teori yang
lebih banyak tapi juga lewat aplikasi ilmu secara nyata.
Pemerintah mengharapkan bahwa aktivitas sekolah seharian penuh seperti ini dapat
menghadirkan cara belajar yang menyenangkan, interaktif, dan praktis. Sekolah bukan hanya
tempat tatap muka sambil duduk belajar saja. Jadi selain kegiatan belajar mengajar di kelas,
peserta didik juga akan mendapatkan waktu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mendukung
keterampilan emosional, psikologis, serta sosialnya. Contohnya, ekskul mengaji (jika di sekolah
islam), pramuka, palang merah, atau jenis ekskul lainnya terkait minat seni dan olahraga.
Pemerintah juga menganjurkan kegiatan belajar mengajar diisi dengan kegiatan menyenangkan
lain yang berhubungan dengan pendidikan. Misalnya seperti karyawisata ke museum untuk
belajar budaya bangsa, menghadiri pertunjukan seni budaya, sampai menonton atau terlibat
dalam kompetisi sportif.
Selain itu, sistem sekolah satu hari penuh dicanangkan untuk mencegah dan menetralisir
kemungkinan siswa terlibat dalam kegiatan-kegiatan nonakademis yang menjerumus pada hal
negatif.

Dalam pelaksanaannya, sistem Full day school memiliki manfaat dan juga kekurangan.
Berikut adalah manfaat yang seharusnya didapat dari pelaksanaan sistem full day school:

1. Anak akan mendapatkan pengertian materi pelajaran secara lebih mendalam.

2. Melalui pelajaran praktik dan ekstrakurikuler, anak akan lebih mudah mengenali bakat
dan kemampuannya selama ini.

3. Anak akan tetap berada dalam pengawasan sekolah hingga sore/malam hari, sehingga
orang tua tidak perlu khawatir akan aktivitas yang dilakukan anak sepulang sekolah.

4. Anak akan merasakan kedekatan emosional dengan teman-teman dan para pengajarnya
di sekolah.

5. Anak bisa mengerjakan tugas di sekolah serta melakukan tanya jawab dengan pengajar
akan materi yang tidak dimengerti.

6. Jumlah pernikahan dini serta angka putus sekolah bisa berkurang akibat adanya
interaksi dan pengawasan yang menyeluruh dari pihak sekolah.

Dan berikut adalah kekurangan atau dampak negative dari pelaksaan full day school bagi
siswa:

1. Anak cenderung menjadi mudah lelah dan sulit untuk berkonsentrasi saat jam pelajaran
berlangsung.

2. Biaya yang dikeluarkan akan lebih besar, sehingga anak dari orang tua tidak mampu
cenderung akan kesulitan untuk memberikan tambahan biaya seperti uang saku dan
biaya guru.
3. Anak harus memiliki waktu tidur yang lebih singkat karena harus kembali bersekolah di
pagi hari.

4. Interaksi anak akan lingkungan sosialnya di luar sekolah menjadi berkurang.

5. Komunikasi anak dengan orang tua menjadi berkurang akibat banyaknya waktu yang
mereka habiskan bersama orang-orang di lingkungan sekolahnya.

6. Anak tidak bisa mengikuti aktivitas lainnya seperti mengikuti les kesenian, renang dan
sebagainya.

Apakah pelaksanaan full day school di Palangkaraya sejauh ini sudah menghasilkan
manfaat yang dengan harapan? Apa saja dampak yang dirasakan oleh siswa?
Pelaksanaan full day school memang lebih efektif bila dilaksanakan di kota besar seperti di
ibukota Jakarta. Manfaatnya akan lebih terasa bila diterapkan di kota yang cenderung sibuk dan
kota-kota dengan sekolah yang memiliki fasilitas lebih lebih lengkap.
Dibandingkan dengan Palangkaraya, sekolah-sekolah di Jakarta memiliki fasilitas yang lebih
bagus dan lebih lengkap dibanding sekolah-sekolah di Palangkaraya sehingga lebih mendukung
terlaksananya sistem full day school sesuai harapan. Selain itu kebanyakan orang tua di Jakarta
cenderung menghabiskan banyak waktu mereka di kantor sehingga kurang memberikan
perhatian untuk anak di rumah, belum lagi kemacetan lalu lintas di Jakarta sangat padat yang
membuat susahnya orang tua membagi waktu untuk anaknya. Karena itulah full day school
lebih cocok diterapkan di Jakarta dan manfaatnya akan lebih terasa.

Mantan Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio mempertanyakan
kebijakan Kemendikbud yang per 1 Juli 2017 ingin menerapkan sistem belajar Full Day School
atau sekolah seharian penuh. Hal ini tentu mendapat kritik dari Wakil Wali Kota mengingat
dirinya sendiri adalah mantan guru.
"Anak-anak disuruh sekolah seharian itu mau melakukan apa? Tidur? Kalau tidur ya
untuk apa dilakukan di sekolah, di rumah saja," tutur Mofit saat menggelar makan malam
bersama sejumlah awak media, Senin (20/6/2017) malam.
Kritik ini disampaikan, menurut Mofit, agar Kemendikbud tidak tebang pilih dalam
menerapkan kebijakan tersebut. Menurutnya, Kemendikbud perlu memetakan sekolah mana
saja yang memiliki fasilitas memadai untuk menunjang kebutuhan peserta didik selama
menjalani Full Day School.
"Fasilitas penunjang harus dilengkapi dulu kalau mau menerapkan Full Day School. Jadi
selama anak-anak di sekolah ada kegiatan yang bisa mereka lakukan. Misalnya, fasilitas olah
raga, fasilitas perpustakaan, fasilitas seni, fasilitas laboratorium dan sebagainya. Ini penting
karena kita berharapnya waktu anak-anak di sekolah diisi dengan kegiatan menyenangkan dan
bermanfaat," pungkasnya.
Hal serupa juga diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI, Asdy Narang. Menurut anggota
dewan yang menangani bidang pendidikan dan kebudayaan ini penerapan full day school akan
meminimalisir kenakalan yang bisa dilakukan para remaja karena sehari penuh akan berada di
bawah pengawasan sekolah.

"Zaman sekarang beda dengan jaman kita dulu ya. Kami melihat bahwa anak-anak
sekarang ini kalau dibiarkan banyak waktu di luar rumah, kita takut kalau mereka melakukan
hal-hal yang tidak baik. Tapi kembali lagi, fasilitas harus dilengkapi dulu. Karena kalau fasilitas
tidak ada kan anak-anak bingung juga mau ngapain di sekolah, belajar di kelas terus kan ya
bosan juga. Itu, jadi menurut saya plus minusnya harus dipertimbangkan dulu," katanya.

Namun manfaat yang sama-sama terasa di Palangkaraya maupun Jakarta adalah siswa
akan mendapatkan pengertian materi pelajaran secara lebih mendalam, waktu belajar siswa
lebih maksimal, menekan kenakalan remaja dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan positif
di sekolah.

Selain itu, sistem full day school juga menuai keluhan dari para siswa seperti banyak
siswa yang mengaku kelelahan karena walaupun sudah belajar di sekolah seharian, siswa tetap
saja mendapat pekerjaan rumah bahkan ada yang harus mengikuti bimbingan belajar lagi diluar
sekolah demi mengikuti ujian nasional dan SBMPTN. Guru-guru juga menjadi malas sebab
dalam full day school yang selaras kurikulum 2013, siswa diminta lebih aktif mencari materi
sendiri dan guru hanya mengarahkan saja. Siswa juga harus mengeluarkan uang lebih banyak
untuk jajan karena dengan pulang sore setiap hari otomatis pengeluaran siswa juga bertambah
karena harus membeli makanan yang lebih banyak dari sebelumnya.

Kesimpulannya adalah dari sekian banyak manfaat full day school yang seharusnya,
belum semua dapat dirasakan di Palangkaraya.

Anda mungkin juga menyukai