Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH "FULL DAY SCHOOL"

MAKALAH "FULL DAY SCHOOL"

A.PENDAHULUAN
1.PENGERTIAN FULLDAY SCHOOL
Menurut etimologi ,kata fullday school berasal dari bahasa inggris.Terdiri dari kata
full yang berarti penuh ,dan day artinya hari .Maka fullday mengandung arti sehari
penuh.sedangkan school artinya sekolah.jadi arti fullday schol adalah sekolah sepanjang
hari atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00.
Sedangkan menurut terminologi atau arti secara luas,fullday school mengandung
arti sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegitan belajar mengajar
sehari penuh dengan memadukan sistem pengajaran yang intensif yakni dengan
menambah jam pelajaran untuk pendalaman materi pelajaran serta pengembangan diri
dan kretivitas.pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan disekolah mulai pagi hingga
sore hari,secara rutin sesuai dengan program pada tiap jenjang pendidikannya.Dalam
fullday school lembaga bebas mengatur jadwal mata pelajaran sendiri dengan tetap
mengacu pada standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal sesuainbobot mata
pelajaran ,ditambah dengan model pendalamannya. Jadi yang terpenting dalam fullday
school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran.

Menurut saya dari berbagai pengertian fullday school yang tertera diatas dapat
diartikan bahwa fullday school merupakan suatu sistem atau proses pembelajaran dari
kedua orang tuanya.yang dilakukan seharian penuh supaya peserta didik menjadi lebih
aktif baik itu dalam bidang akademik dan non akademik serta peserta didik lebih banyak
menghabiskan waktu disekolah, sehingga peserta didik tersebut tidak salah pergaulan dan
terhindar dari berbagai pengaruh buruk.Dengan diterapkannya program fullday school ini,
orang tua peserta didik terutama orang tua mereka yang sangat sibuk dengan
pekerjaannya menjadi lebih tenang karena seharian anak-anaknya berada disekolah dan
tidak perlu khawatir lagi akan pengaruh buruk yang menimpa anaknya ,akan tetapi
sesibuk apapun orang tua hendaklah menyempatkan waktunya untuk berinteraksi dengan
anak-anaknya supaya anak tersebut tidak merasa kurang perhatian1[1].
Jadi dapat disimpulkan bahwa fullday school itu merupakan salah satu program
yang diterapkan oleh pelajar SD dan SMP dengan diterapkannya fullday school ini semoga
generasi muda indonesia akan dijauhi dari dampak negatifnya alat-alat teknologi yang
semakin hari semakin canggih dan dijauhi dari bahaya narkotika yang semakin merajalela.

B. PEMBAHASAN
1. ALASAN FULLDAY SCHOOL DIBUTUHKAN
Menurut saya alasan fullday school dibutuhkan yaitu;
a. Dengan adanya sistem pembelajaran fullday school semua pelajar akan lebih banyak
waktunya hanya untuk belajar, serta tidak melakukan aktivitas yang buruk karena seharian
mereka berada disekolah .belajar yang dimaksud dalam fullday ini bukan hanya sekedar
belajar tentang akademik saja akan tetapi, belajar juga tentang non akademik atau
ekstrakulikuler sehingga pelajar tidak merasa bosan dan jenuh ketika seharian berada
disekolah
b. Karena pada saat sekarang ini kita hidup pada zaman teknologi yang sangat canggih maka
dari itu kita harus mengontrol anak-anak kita supaya tidak terpengaruh dengan dampak
negatif alat-alat teknologi tersebut.dan salah satu cara mengantisifasi masalah tersebut
yaitu dengan menerapkan sistem pembelajaran fullday school atau belajar seharian penuh
disekolah.
c. Dengan adanya sistem pembelajaran fullday school otomatis mutu pendidikan akan
menjadi lebih berkualitas.
d. Dengan adanya penerapan fullday school ,pelajar diajarkan tentang keagamaan sehingga
terciptalah pelajar yang berbudi pekerti luhur dan taat untuk beribadah.
e. Dengan adanya penerapan fullday school anak-anak menjadi tidak kesepian karena saling
berinteraksi dengan teman sebayanya,apabila sudah pulang kerumah, otomatis orang

1[1] ACHMAD MAULIDI,”PENGERTIAN FULLDAY SCHOOL”, diakses dari


http://www.kanalinfo.web.id./2016/08/pengertian-full-day-school-diindonesia pada tanggal 25 maret
2018 `16.30
tuanya pasti sudah pulang dari bekerja.Dengan demikian anak tersebut tidak akan merasa
kesepian.
f. Dan alasan mengapa fullday school dibutuhkan yaitu supaya anak-anak terhindar dari
pergaulan bebas serta narkoba yang sedang merajalela.

2. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN FULLDAY SCHOOL


Keunggulan penerapan fullday school:
a. pelajar yang menerapkan fullday scholl akan memperoleh Lebih banyak metode
pembelajaran dari pada pelajar yang Menerapkan sistem reguler pada umumnya.
b. Orang tua pelajar tidak perlu mengkhawatirkan akan pengaruh buruk atau negatif yang
menimpa anak-anak mereka karena seharian penuh anak-anak tersebut akan dibimbing
dan di didik oleh gurunya.
c. Dengan adanya fullday school ini waktu belajar anak menjadi lebih panjang.
d. Pelajar yang menerapkan fullday school ini mempunyai banyak waktu untuk berinteraksi
dengan teman sebayanya.
Kekurangan penerapan fullday school:
a. Siswa akan cepat merasa bosan karena seharian berada disekolah
b. Dengan waktu belajar yang cukup lama membuat pelajar menjadi
c. Stress dan merasa tertekan serta anak-anak akan merasa Kelelahan
d. .Anak-anak kurang bersosialisasi dengan tetangga serta orang tuanya sendiri karena
terlalu lama berada disekolah dan mempunyai sedikit waktu dirumah,terkadang sepulang
dari sekolah anak-anak yang menerapkan sistem fullday ini biasanya langsung istirahat
karena kelelahan setelah seharian penuh berada disekolah.
Adapun tujuan dari fullday school yaitu,untuk meninggkatkan kualitas sumber daya
manusia yang ada diindonesia,kemudian untuk menghindari pengaruh buruk peralatan
teknologi bagi generasi muda diindonesia, dan yang terakhir yaitu supaya pelajar
mempunyai watu belajar yang cukup lama.

C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem fullday
school diindosia sangat diperlukan untuk menambah jam belajar serta supaya generasi
muda indonesia terhindar dari berbagai pengaruh buruk alat-alat teknologi yang semakin
canggih.selain itu dengan diterapkannya sistem fullday school ini berfungsi untuk
membentuk kepribadian siswa serta dapat menciptakan pelajar yang aktif serta berbudi
pekerti luhur .Namun demikian ada beberapa warga atau orang tua pelajar banyak yang
tidak setuju dengan diterapkannya sistem fullday school ini karena diangap waktu belajar
yang tidak efektif serta anak-anak mereka tidak mempunyai waktu yang banyak
berkumpul dengan keluarga karena seharian berada disekolah,Tetapi banyak juga orang
tua dari pelajar yang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga mereka sangat
mendukung dengan diterapkannya sistem fullday school ini supaya anak-anaknya
terkontrol selama ia masih bekerja dan setidaknya ia tidak perlu terlalu khawatir akan
pengaruh buruk yang akan menimpa anak-anaknya.Karena seharian anak-anaknya berada
disekolah dan dibimbing oleh bapak/ibu guru.

https://simba-corp.blogspot.com/2018/12/makalah-full-day-school.html
makalah FULL DAY SCHOOL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dipandang sebagai industri yang dapat mencetak jasa yaitu jasa
pendidikan. Lewat pendidikan orang mengharap supaya semua bakat, kemampuan dan
kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secara maksimal, agar orang bisa mandiri dalam
proses membangun pribadinya.
Kesuksesan pendidikan terletak pada kurikulum. Kurikulum yang diterapkan harus
relevan dengan kebutuhan anak didik dan tuntutan orangtua. Selain sekolah harus menampilkan
ciri khas yang dapat dilirik masyarakat, juga yang paling utama sekolah mampu memastikan
bahwa sekolah tersebut benar-benar mempunyai kelebihan dalam berbagai hal.
Keunggulan sebuah sekolah ditentukan oleh manajemen sekolah tersebut. Salah satu
indikasi bahwa pendidikan si suatu sekolah sukses adalah apa yang diberikan kepada murid
sesuai dengan kebutuhan siswa dan para orangtua murid, selain itu juga didesain mampu
memberikan harapan pasti terhadap masyarakat juga menciptakan manusia yang berkualitas
sebagaimana termuat dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
Untuk mewujudkan tujuan itu, banyak sekali usaha yang dilakukan lembaga pemerintah
maupun swasta dengan menerapkan sistem atau kurikulum yang dirasa pas untuk mewujudkan
tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan membentuk sistem fullday school.
Oleh karena itu, pemakalah akan membahas sistem full day school yang merupakan
sekolah yang dirancang sedemikian rupa layaknya sekolah formal.

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu full day school ?
2) Bagaimana tujuan full day school ?
3) Apa latar belakang munculnya full day school?
4) Apa Faktor Penunjang Full day school ?
5) Apa Faktor Penghambat Full day school
6) Apa Keunggulan dan Kelemahan Sistem Full day school ?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian full day school ?
2) Untuk mengetahui tujuan full day school ?
3) Untuk mengetahui latar belakang munculnya full day school?
4) Faktor Penunjang Full day school ?
5) Apa Faktor Penghambat Full day school
6) Apa Keunggulan dan Kelemahan Sistem Full day school ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Full day school


Menurut etimologi, kata full day school berasal dari Bahasa Inggris. Terdiri dari kata full
mengandung arti penuh, dan day artinya hari. Maka full day mengandung arti sehari penuh. Full
day juga berarti hari sibuk. Sedangkan school artinya sekolah. Jadi, arti dari full day school
adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-
15.00. Dengan demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan
dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi.
Jika dilihat dari makna dan pelaksanaannya, full day school sebagian waktunya
digunakan untuk program pelajaran yang suasananya informal, tidak kaku, menyenangkan bagi
siswa dan membutuhkan kreativitas dan inovasi dari guru. Dalam hal ini, Salim berrpendapat
berdasarkan hasil penelitian bahwa belajar efektif bagi anak itu hanya 3-4 jam sehari (dalam
suasana formal) dan 7-8 jam sehari (dalam suasana informal).
Metode pembelajaran full day school tidak melulu dilakukan di dalam kelas, namun siswa
diberi kebebasan untuk memilih tempat belajar. Artinya siswa bisa belajar dimana saja seperti
halaman, perpustakaan, laboratorium dan lain-lain.

B. Tujuan Pembelajaran Full day school


Sebagaimana yang kita ketahui di berbagai media massa yang seringkali memuat
pemberitaan tentang berbagai penyimpangan yang banyak dilakukan remaja sekarang. Hal ini
lah yang memotivasi para orangtua untuk mencari sekolah formal sekaligus mampu memberikan
kegiatan-kegiatan positif (informal) pada anak mereka.
Dengan mengikuti full day school, orangtua dapat mencegah dan menetralisir
kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjurus pada kegiatan yang negatif. Banyak
alasan mengapa full day school menjadi pilihan, antara lain:
a. Meningkatnya jumlah orangtua tunggal dan banyaknya aktifitas orangtua yang kurang
memberikan perhatian pada anaknya, terutama yang berhubungan dengan aktifitas anak setelah
pulang sekolah.
b. Perubahan sosial budaya yang tarjadi di masyarakat, dari masyarakat agraris menuju ke
masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang
masyarakat.
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika tiddak dicermati, maka
kita akan menjadi korban, terutama korban teknologi komunikasi.
Dari kondisi seperti itu, akhirnya para praktisi pendidikan berpikir keras untuk
merumuskan suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan. Untuk memaksimalkan waktu luang
anak-anak agar lebih berguna, maka diterapkan sistem full day school dengan tujuan:
membentuk akhlak dan akidah dalam menanamkan nilai-nilai positif serta memberikan dasar
yang kuat dalam belajar di segala aspek.
Apa dan bagaimana sesungguhnya nilai keunggulan full day school? Berikut ini adalah
beberapa nilai plus sekolah yang berbasis formal dan informal ini. Pertama, anak mendapat
pendidikan umum antisipasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Kedua, anak
memperoleh pendidikan keislaman secara layak dan proporsional. Ketiga, anak mendapatkan
pendidikan kepribadian yang bersifat antisipatif terhadap perkembangan sosial budaya yang
ditandai dengan derasnya arus informasi dan globalisasi yang membutuhkan nilai saring.
Keempat, potensi anak tersalurkan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan kelima
perkambangan bakat, minat dan kecerdasan anak terantisipasi sejak dini melalui pantauan
program bimbingan dan konseling.
Selain beberapa keunggulan diatas, full day school juga memiliki kelebihan yang
membuat para orangtua tidak khawatir terhadap keberadaan putra-putrinya, antara lain: pengaruh
negatif kegiatan anak di luar sekolah dapat dikurangi seminimal mungkin karena waktu
pendidikan anak di sekolah lebih lama, terencana dan terarah, suami-istri yang keduanya harus
bekerja tidak akan khawatir tentang kualitas pendidikan dan kepribadian putra-putrinya karena
anak-anaknya dididik oleh tenaga pendidik yang terlatih dan profesional, adanya perpustakaan di
sekolah yang representatif dengan suasana nyaman dan enjoy sangat membantu peningkatan
prestasi belajar anak, siswa mendapatkan pelajaran dan bimbingan ibadah praktis.

C. Latar Belakang Munculnya Full day school


Munculnya system pendidikan full day school di Indonesia diawali dengan menjamurnya
istilah sekolah unggulan sekitar tahun 1990-an, yang banyak dipelopori oleh sekolah-sekolah
swasta termasuk sekolah-sekolah yang berlabel Islam. Dalam pengertian yang ideal, sekolah
unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input
siswanya. Kualitas proses pembelajaran bergantung pada system pembelajarannya. Namun
faktanya sekolah unggulan biasanya ditandai dengan biaya yang mahal, fasilitas yang lengkap
dan serba mewah, elit, lain daripada yang lain, serta tenaga-tenaga pengajar yang “professional”
walaupun keadaan ini sebenarnya tidak menjamin kualitas pendidikan yang dihasilkan.
Term unggulan ini yang kemudian dikembangkan oleh para pengelola di sekolah-sekolah
menjadi bentuk yang lebih beragam dan menjadi trade mark, diantaranya adalah fullday school.
Program fullday school yang biasanya diterapkan mulai pukul 06.45-15.00 WIB membuat
anak banyak menghabiskan waktunya dilingkungan sekolah bersama teman-temannya. Selain
waktu yang lebih banyak, biasanya sekolah dengan sistem ini tidak terlepas dari biaya yang
dikeluarkan perbulannya bagi setiap orang tua yang memasukkan anaknya di sekolah fullday,
karena biasanya sekolah yang menerapkan fullday school biayanya jauh lebih mahaldari sekolah
yang masuk biasa. Hal tersebut disebabkan karena kualitas dan kuantitas yang dimiliki sekolah
dengan sistem fullday schooljauh lebih lengkap dan lebih baik.
Meskipun memiliki rentang waktu yang lebih panjang yaitu dari pagi sampai sore, sistem
ini masih bisa diterapkan di Indonesia dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang ada. Sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi bahwa setiap jenjang pendidikan telah ditentukan alokasi jam pelajarannya. Dalam
fullday school ini waktu yang ada tidaklah melulu dipakai untuk menerima materi pelajaran
namun sebagaian waktunya dipakai untuk pengayaan.

D. Faktor Penunjang Full day school


Setiap sistem pembelajaran tentu memiliki kelebihan (faktor penunjang) dan kelemahan
(faktor penghambat) dalam penerapannya, tak terkecuali sistem full day school. Adapun faktor
penunjang dari pelaksanaan sistem ini adalah setiap sekolah memiliki tujuan yang ingin dicapai,
tentunya pada tingkat kelembagaan. Untuk menuju kearah tersebut, diperlukan berbagai
kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Salah satunya adalah sistem yang akan
digunakan di dalam sebuah lembaga tersebut.
Diantara faktor-faktor pendukung itu diantaranya adalah kurikulum. Pada dasarnya
kurikulum merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Kesuksesan suatu
pendidikan dapat dilihat dari kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Faktor pendukung
berikutnya adalah manajemen pendidikan. Manajemen sangat penting dalam suatu organisasi.
Tanpa manajemen yang baik, maka sesuatu yang akan kita gapai tidak akan pernah tercapau
dengan baik karena kelembagaan akan berjalan dengan baik, jika dikelola dengan baik.
Faktor pendukung yang ketiga adalah sarana dan prasarana. Sarana pembelajaran
merupakan sesuatu yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar setiap hari
tetapi mempengaruhi kondisi belajar. Prasarana sangat berkaitan dengan materi yang dibahas dan
alat yang digunakan. Sekolah yang menerapkan full day school, diharapkan mampu memenuhi
sarana penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa.
Faktor pendukung yang terakhir dan yang paling penting dalam pendidikan dalam SDM.
Dalm penerapan full day school, guru dituntut untuk selalu memperkaya pengetahuan dan
keterampilan serta harus memperkaya diri dengan metode-metode pembelajaran yang sekiranya
tidak membuat siswa bosan karena full day school adalah sekolah yang menuntut siswanya
seharian penuh berada di sekolah.
Faktor lain yang signifikan untuk diperhatikan adalah masalah pendanaan. Dana
memainkan peran dalam pendidikan. Keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar di
sekolah karena dana secara tidak langsung mempengaruhi kualitas sekolah terutama yang
berkaitan dengan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang lain.

E. Faktor Penghambat Full day school


Faktor penghambat merupakan hal yang niscaya dalam proses pendidikan, tidak
terkecuali pada penerapan full day school. Faktor yang menghambat penerapan sistem full day
school diantaranya :
Pertama, keterbatasan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana merupakan bagian dari
pendidikan yang vital untuk menunjang keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya
pengelolaan sarana dan prasarana yang baik untuk dapat dapat mewujudkan keberhasilan
pendidikan. Banyak hambatan yang dihadapi sekolah dalam meningkatkan mutunya karena
keterbatasan sarana dan prasarananya. Keterbatasan sarana dan prasarana dapat menghambat
kemajuan sekolah.
Kedua, guru yang tidak profesional. Guru merupakan bagian penting dalam proses belajar
mengajar. Keberlangsungan kegiatan belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh profesionalitas
guru. Akan tetapi pada kenyataannya guru mengahadapi dua yang dapat menurunkan
profesionalitas guru. Pertama, berkaitan dengan faktor dari dalam diri guru, meliputi
pengetahuan, keterampilan, disiplin, upaya pribadi, dan kerukunan kerja. Kedua berkaitan
dengan faktor dari luar yaitu berkaitan denagan pekerjaan, meliputi manajemen dan cara kerja
yang baik, penghematan biaya dan ketepatan waktu. Kedua faktor tersebut dapat menjadi
hambatan bagi pengembangan sekolah.

F. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Full day school


Setiap sistem tidak mungkin ada yang sempurna, tentu memiliki keunggulan dan
kekurangan termasuk sistem full day school. Diantara keunggulan sistem ini adalah:
· Anak anak akan mendapatkan metode pembelajaran yang bervariasi dan lain daripada sekolah
dengan program reguler.
· Orang tua tidak akan takut anak akan terkena pengaruh negatif karena untuk masuk ke sekolah
tersebut biasanya dilakukan tes (segala macam tes) untuk menyaring anak-anak dengan kriteria
khusus (IQ yang memadai, kepribadian yang baik dan motivasi belajar yang tinggi)
· Sistem Full day school memiliki kuantitas waktu yang lebih panjang daripada sekolah biasa.
· Guru dituntut lebih aktif dalam mengolah suasana belajar agar siswa tidak cepat bosan.
· meningkatkan gengsi orang tua yang memiliki orientasi terhadap hal-hal yang sifatnya
prestisius.
· Orang tua akan mempercayakan penuh anaknya ada sekolah saat ia berangkat ke kantor hingga
ia pulang dari kantor
· Sedangkan kelemahan dari sistem ini adalah:
· Siswa akan cepat bosan dengan lingkungan sekolah
· Lebih cepat stress
· Mengurangi bersosialisasi dengan tetangga dan keluarga
· Kurangnya waktu bermain
· Anak-anak akan banyak kehilangan waktu dirumah dan belajar tentang hidup bersama
keluarganya.

Muhadjir Effendy selaku Mendikbud baru menggagas sistem belajar full day school
untuk tingkat SD dan SMP. Ide ini diterapkan dengan tujuan agar siswa mendapat pendidikan
karakter dan pengetahuan umum di sekolah. Sesuai dengan pesan dari Presiden Jokowi bahwa
kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah ketika dua aspek pendidikan bagi siswa terpenuhi.
Untuk jenjang SD, 80 persen pendidikan karakter dan 20 persen untuk pengetahuan umum.
Sedangkan SMP, bobot pendidikan karakter adalah 60 persen dan 40 persen untuk pengetahuan
umum. So far, gagasan ini direspon baik oleh Jokowi maupun Jusuf Kalla.
Semakin berkembangnya dunia, pendidikan saat ini mulai beramai-ramai meningkatkan
kualitas sumber daya siswa dengan berbagai cara. Hal ini berangkat dari banyaknya “tuntutan”
untuk menjadi manusia yang kaya ilmu serta diseimbangkan dengan skill yang mumpuni. Salah
satu strateginya adalah full day school.
Namun, konsep full day school ini juga mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak.
#1. Menurut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, maksud dari full
day school adalah pemberian jam tambahan. Namun, pada jam tambahan ini siswa tidak akan
dihadapkan dengan mata pelajaran yang membosankan. Kegiatan yang dilakukan seusai jam
belajar-mengajar di kelas selesai adalah ekstrakurikuler (ekskul). Dari kegiatan ekskul ini,
diharapkan dapat melatih 18 karakter, beberapa di antaranya jujur, toleransi, displin, hingga cinta
tanah air. “Usai belajar setengah hari, hendaknya para peserta didik (siswa) tidak langsung
pulang ke rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan dan
membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka,” kata
Muhadjir. Dengan demikian, kemungkinan siswa ikut arus pergaulan negatif akan sangat kecil
karena berada di bawah pengawasan sekolah. Misalnya, penyalahgunaan narkoba, tawuran,
pergaulan bebas, dan sebagainya.
#2. Pertimbangan lainnya adalah faktor hubungan antara orangtua dan anak. Biasanya siswa
sudah bisa pulang pukul 1. Tidak dipungkiri, di daerah perkotaan, umumnya para orangtua
bekerja hingga pukul 5 sore. “Antara jam 1 sampai jam 5 kita nggak tahu siapa yang
bertanggung jawab pada anak, karena sekolah juga sudah melepas, sementara keluarga belum
ada,” pungkas beliau menambahkan. Kalau siswa tetap berada di sekolah, mereka bisa sambil
menyelesaikan tugas sekolah sampai orangtuanya menjemput sepulang kerja. Setelahnya, siswa
bisa pulang bersama orangtua, dan selanjutnya aman di bawah pengawasan orangtua.
#3. Program ini dianggap dapat membantu guru untuk mendapatkan durasi jam mengajar
sebanyak 24 jam/minggu. Ini merupakan salah satu syarat untuk lolos proses sertifikasi guru.
“Guru yang mencari tambahan jam belajar di sekolah nanti akan mendapatkan tambahan jam itu
dari program ini,” tambahnya.Kalau pada akhirnya diterapkan, dalam sepekan sekolah akan libur
dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Sehingga, ini akan memberikan kesempatan bagi siswa bisa
berkumpul lebih lama dengan keluarga. “Peran orangtua juga tetap penting. Di hari Sabtu dapat
menjadi waktu keluarga. Dengan begitu, komunikasi antara orangtua dan anak tetap terjaga dan
ikatan emosional juga tetap terjaga,” ujar Muhadjir.
Agar program ini dapat berjalan lancar harus didukung dengan suasa lingkungan
sekolah yang menyenangkan. Jadi, penerapannya adalah belajar formal sampai setengah hari,
selebihnya diisi kegiatan ekstrakurikuler. Namun, rencana ini juga menuai berbagai respon, baik
pro maupun kontra. Sebagian pihak yang kurang setuju berargumen bahwa tingkat konsentrasi
setiap anak berbeda-beda. Bisa dikatakan, jenjang SD masih tergolong anak-anak yang mudah
bosan. Selain itu, jika dilihat dari segi fisik juga kurang baik untuk kesehatan. Siswa masih butuh
istirahat yang cukup di rumah agar konsentrasi juga lebih maksimal. Lalu, dari segi sosial dan
geografis, daerah pelosok nampaknya belum cocok menjalankan full day school. Kebanyakan
orangtua siswa bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, buruh, dan sebagainya. Nah,
orangtua pun membutuhkan anaknya untuk membantu mereka menyelesaikan pekerjaan
sepulang sekolah. Misalnya bercocok tanam, menjahit, dan sebagainya. Membantu ini juga
merupakan bagian dari pembentukan karakter dan meningkatkan kemampuan anak di rumah.
Berbeda dengan orangtua di perkotaan yang sebagian besar adalah pekerja kantoran.
Kemungkinan jarang bertemu dan berinteraksi dengan anak secara langsung akibat kesibukan
sangat besar. Salah satu contohnya adalah Purwakarta. Bupati setempat memiliki peraturan
pendidikan berkarakter yang telah diintegrasikan dengan peraturan Desa Berbudaya. Oleh karena
itu, pelajaran siswa di sekolah harus diaplikasikan oleh siswa di lingkungan tempat tinggal
masing-masing. Jika ada orangtua yang tidak mendorong anak mereka untuk mengikuti
peraturan ini, maka diberikan sanksi lho! Pemerintah daerah akan mencabut subsidi kesehatan
dan pendidikan mereka.
Kak Seto sebagai Ketua Dewan Pembina Komnas Anak turut mengemukakan
pendapatnya. “Saya mendukung rencana tersebut selama tidak memasung hak anak, seperti hak
bermain, hak beristirahat, dan hak berekreasi. Sebab, pada prinsipnya, sekolah harus ramah anak
demi yang terbaik buat mereka,” ujar pria yang khas dengan tatanan rambut dan kacamatanya
itu. Full day school ini tidak bisa disamaratakan, lanjut Kak Seto. Di beberapa sekolah yang telah
menerapkan hal tersebut, banyak anak didik yang stres karena cara pengemasannya tidak ramah.
Selain itu, banyak juga yang meresahkan kesejahteraan guru swasta di Indonesia. Gaji
masih jauh di bawah upah minimum. Bahkan karena hal tersebut, banyak yang bekerja sambilan
demi memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, juga mengejar jam pelajaran ke sekolah-sekolah
lain. Kalau full day school, otomatis guru juga ada di sekolah secara penuh. Berarti, harus ada
perhatian khusus juga nih terkait penggajian untuk guru swasta.
Konsep ini juga bergantung pada sarana dan prasarana pendukung ya, smart buddies.
Seperti fasilitas sekolah dan regulasi lain yang bisa jadi pengokoh. Coba bayangkan kamu harus
berlama-lama di sekolah yang fasilitasnya kurang memadai. Bukan karakter yang akan
berkembang, namun jenuh bahkan stres yang didapat. Kebijakan ini harus bertahap, serta
melibatkan seluruh pihak.
Sebelumnya, sudah ada beberapa negara yang menerapkan full day school. Justru
konsep ini diusung oleh negara-negara maju lho, smart buddies! Ada Singapura, Korea Selatan,
Cina, Jepang, Taiwan, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, dan Jerman.
Melihat respon masyarakat, Muhadjir menanggapi dengan positif. Justru hal ini membuktikan
bahwa masyarakat bersikap kritis. Hingga kini, ide full day school ini masih dalam proses
pengkajian. Juga, disosialisasikan di berbagai sekolah, mulai pusat hingga ke daerah-daerah
sambil melihat respon masyarakat. Sekali lagi, ini baru gagasan yang dilemparkan ke
masyarakat. Masukan dari masyarakat juga akan menyempurnakan program pendidikan yang
akan beliau canangkan. Jika nanti ditemukan lebih banyak kelemahan, maka program ini tidak
akan dijalankan. Mungkin jika dikemas dengan tepat dan ramah anak, konsep ini dapat berjalan
dengan baik. Sarana menunjang, tenaga pendidik yang berkualitas dan sejahtera, serta tidak
menyamaratakan seluruh jenjang dan geografis. Kemudian, kemajuan teknologi pendidikan pun
dapat memaksimalkan fungsi untuk memajukan sekolah ke depannya. Kombinasi antara fasilitas
dan sistem pendidikan dapat menjalankan peran dan fungsinya secara efektif. Dengan demikian,
label full day tidak sebatas pada namanya saja. Namun dibuktikan dengan proses pendidikan
yang dikelola sesuai tujuan dan amanah undang-undang.

BAB III
KESIMPULAN

Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang
dilakukan mulai pukul 06.45-15.00. sehingga sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan
leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. Dari
makna dan pelaksanaannya, full day school sebagian waktunya digunakan untuk program
pelajaran yang suasananya informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan
kreativitas dan inovasi dari guru.
Sistem pembelajaran full day school bukanlah hal yang baru. Sistem ini telah lama
diterapkan dalam tradisi pesantren melalui sistem asrama atau pondok, meskipun dalam
bentuknya yang sangat sederhana. Bahkan jika ditarik ke belakang, sistem asrama telah
dipraktikkan sejak masa pengaruh Hindu-Budha pra-Islam.
Dengan sistem ini diharapkan anak didik memiliki produktifitas yang tinggi sehingga
mampu meminimalisir hal-hal negatif yang dimungkinkan dilakukan oleh anak sebagai dampak
dari pergaulannya dengan lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA

blog.ruangguru.com/pro-dan-kontra-konsep-full-day-school-di-indonesia/
http://dewimulyasari1989.blogspot.co.id/2013/06/sistem-pendidikan-fullday-school.html
http://dinapermatasari17.blogspot.co.id/2013/02/full-day-school-dan-pendidikan-terpadu.html
http://bangmakalah.blogspot.co.id/2016/10/kebijakan-full-day-school-dalam.html
http://ropi-komala.blogspot.com/2017/08/makalah-full-day-school.html

Anda mungkin juga menyukai