A.PENDAHULUAN
1.PENGERTIAN FULLDAY SCHOOL
Menurut etimologi ,kata fullday school berasal dari bahasa inggris.Terdiri dari kata
full yang berarti penuh ,dan day artinya hari .Maka fullday mengandung arti sehari
penuh.sedangkan school artinya sekolah.jadi arti fullday schol adalah sekolah sepanjang
hari atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00.
Sedangkan menurut terminologi atau arti secara luas,fullday school mengandung
arti sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegitan belajar mengajar
sehari penuh dengan memadukan sistem pengajaran yang intensif yakni dengan
menambah jam pelajaran untuk pendalaman materi pelajaran serta pengembangan diri
dan kretivitas.pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan disekolah mulai pagi hingga
sore hari,secara rutin sesuai dengan program pada tiap jenjang pendidikannya.Dalam
fullday school lembaga bebas mengatur jadwal mata pelajaran sendiri dengan tetap
mengacu pada standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal sesuainbobot mata
pelajaran ,ditambah dengan model pendalamannya. Jadi yang terpenting dalam fullday
school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran.
Menurut saya dari berbagai pengertian fullday school yang tertera diatas dapat
diartikan bahwa fullday school merupakan suatu sistem atau proses pembelajaran dari
kedua orang tuanya.yang dilakukan seharian penuh supaya peserta didik menjadi lebih
aktif baik itu dalam bidang akademik dan non akademik serta peserta didik lebih banyak
menghabiskan waktu disekolah, sehingga peserta didik tersebut tidak salah pergaulan dan
terhindar dari berbagai pengaruh buruk.Dengan diterapkannya program fullday school ini,
orang tua peserta didik terutama orang tua mereka yang sangat sibuk dengan
pekerjaannya menjadi lebih tenang karena seharian anak-anaknya berada disekolah dan
tidak perlu khawatir lagi akan pengaruh buruk yang menimpa anaknya ,akan tetapi
sesibuk apapun orang tua hendaklah menyempatkan waktunya untuk berinteraksi dengan
anak-anaknya supaya anak tersebut tidak merasa kurang perhatian1[1].
Jadi dapat disimpulkan bahwa fullday school itu merupakan salah satu program
yang diterapkan oleh pelajar SD dan SMP dengan diterapkannya fullday school ini semoga
generasi muda indonesia akan dijauhi dari dampak negatifnya alat-alat teknologi yang
semakin hari semakin canggih dan dijauhi dari bahaya narkotika yang semakin merajalela.
B. PEMBAHASAN
1. ALASAN FULLDAY SCHOOL DIBUTUHKAN
Menurut saya alasan fullday school dibutuhkan yaitu;
a. Dengan adanya sistem pembelajaran fullday school semua pelajar akan lebih banyak
waktunya hanya untuk belajar, serta tidak melakukan aktivitas yang buruk karena seharian
mereka berada disekolah .belajar yang dimaksud dalam fullday ini bukan hanya sekedar
belajar tentang akademik saja akan tetapi, belajar juga tentang non akademik atau
ekstrakulikuler sehingga pelajar tidak merasa bosan dan jenuh ketika seharian berada
disekolah
b. Karena pada saat sekarang ini kita hidup pada zaman teknologi yang sangat canggih maka
dari itu kita harus mengontrol anak-anak kita supaya tidak terpengaruh dengan dampak
negatif alat-alat teknologi tersebut.dan salah satu cara mengantisifasi masalah tersebut
yaitu dengan menerapkan sistem pembelajaran fullday school atau belajar seharian penuh
disekolah.
c. Dengan adanya sistem pembelajaran fullday school otomatis mutu pendidikan akan
menjadi lebih berkualitas.
d. Dengan adanya penerapan fullday school ,pelajar diajarkan tentang keagamaan sehingga
terciptalah pelajar yang berbudi pekerti luhur dan taat untuk beribadah.
e. Dengan adanya penerapan fullday school anak-anak menjadi tidak kesepian karena saling
berinteraksi dengan teman sebayanya,apabila sudah pulang kerumah, otomatis orang
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem fullday
school diindosia sangat diperlukan untuk menambah jam belajar serta supaya generasi
muda indonesia terhindar dari berbagai pengaruh buruk alat-alat teknologi yang semakin
canggih.selain itu dengan diterapkannya sistem fullday school ini berfungsi untuk
membentuk kepribadian siswa serta dapat menciptakan pelajar yang aktif serta berbudi
pekerti luhur .Namun demikian ada beberapa warga atau orang tua pelajar banyak yang
tidak setuju dengan diterapkannya sistem fullday school ini karena diangap waktu belajar
yang tidak efektif serta anak-anak mereka tidak mempunyai waktu yang banyak
berkumpul dengan keluarga karena seharian berada disekolah,Tetapi banyak juga orang
tua dari pelajar yang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga mereka sangat
mendukung dengan diterapkannya sistem fullday school ini supaya anak-anaknya
terkontrol selama ia masih bekerja dan setidaknya ia tidak perlu terlalu khawatir akan
pengaruh buruk yang akan menimpa anak-anaknya.Karena seharian anak-anaknya berada
disekolah dan dibimbing oleh bapak/ibu guru.
https://simba-corp.blogspot.com/2018/12/makalah-full-day-school.html
makalah FULL DAY SCHOOL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dipandang sebagai industri yang dapat mencetak jasa yaitu jasa
pendidikan. Lewat pendidikan orang mengharap supaya semua bakat, kemampuan dan
kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secara maksimal, agar orang bisa mandiri dalam
proses membangun pribadinya.
Kesuksesan pendidikan terletak pada kurikulum. Kurikulum yang diterapkan harus
relevan dengan kebutuhan anak didik dan tuntutan orangtua. Selain sekolah harus menampilkan
ciri khas yang dapat dilirik masyarakat, juga yang paling utama sekolah mampu memastikan
bahwa sekolah tersebut benar-benar mempunyai kelebihan dalam berbagai hal.
Keunggulan sebuah sekolah ditentukan oleh manajemen sekolah tersebut. Salah satu
indikasi bahwa pendidikan si suatu sekolah sukses adalah apa yang diberikan kepada murid
sesuai dengan kebutuhan siswa dan para orangtua murid, selain itu juga didesain mampu
memberikan harapan pasti terhadap masyarakat juga menciptakan manusia yang berkualitas
sebagaimana termuat dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
Untuk mewujudkan tujuan itu, banyak sekali usaha yang dilakukan lembaga pemerintah
maupun swasta dengan menerapkan sistem atau kurikulum yang dirasa pas untuk mewujudkan
tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan membentuk sistem fullday school.
Oleh karena itu, pemakalah akan membahas sistem full day school yang merupakan
sekolah yang dirancang sedemikian rupa layaknya sekolah formal.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu full day school ?
2) Bagaimana tujuan full day school ?
3) Apa latar belakang munculnya full day school?
4) Apa Faktor Penunjang Full day school ?
5) Apa Faktor Penghambat Full day school
6) Apa Keunggulan dan Kelemahan Sistem Full day school ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian full day school ?
2) Untuk mengetahui tujuan full day school ?
3) Untuk mengetahui latar belakang munculnya full day school?
4) Faktor Penunjang Full day school ?
5) Apa Faktor Penghambat Full day school
6) Apa Keunggulan dan Kelemahan Sistem Full day school ?
BAB II
PEMBAHASAN
Muhadjir Effendy selaku Mendikbud baru menggagas sistem belajar full day school
untuk tingkat SD dan SMP. Ide ini diterapkan dengan tujuan agar siswa mendapat pendidikan
karakter dan pengetahuan umum di sekolah. Sesuai dengan pesan dari Presiden Jokowi bahwa
kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah ketika dua aspek pendidikan bagi siswa terpenuhi.
Untuk jenjang SD, 80 persen pendidikan karakter dan 20 persen untuk pengetahuan umum.
Sedangkan SMP, bobot pendidikan karakter adalah 60 persen dan 40 persen untuk pengetahuan
umum. So far, gagasan ini direspon baik oleh Jokowi maupun Jusuf Kalla.
Semakin berkembangnya dunia, pendidikan saat ini mulai beramai-ramai meningkatkan
kualitas sumber daya siswa dengan berbagai cara. Hal ini berangkat dari banyaknya “tuntutan”
untuk menjadi manusia yang kaya ilmu serta diseimbangkan dengan skill yang mumpuni. Salah
satu strateginya adalah full day school.
Namun, konsep full day school ini juga mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak.
#1. Menurut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, maksud dari full
day school adalah pemberian jam tambahan. Namun, pada jam tambahan ini siswa tidak akan
dihadapkan dengan mata pelajaran yang membosankan. Kegiatan yang dilakukan seusai jam
belajar-mengajar di kelas selesai adalah ekstrakurikuler (ekskul). Dari kegiatan ekskul ini,
diharapkan dapat melatih 18 karakter, beberapa di antaranya jujur, toleransi, displin, hingga cinta
tanah air. “Usai belajar setengah hari, hendaknya para peserta didik (siswa) tidak langsung
pulang ke rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan dan
membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka,” kata
Muhadjir. Dengan demikian, kemungkinan siswa ikut arus pergaulan negatif akan sangat kecil
karena berada di bawah pengawasan sekolah. Misalnya, penyalahgunaan narkoba, tawuran,
pergaulan bebas, dan sebagainya.
#2. Pertimbangan lainnya adalah faktor hubungan antara orangtua dan anak. Biasanya siswa
sudah bisa pulang pukul 1. Tidak dipungkiri, di daerah perkotaan, umumnya para orangtua
bekerja hingga pukul 5 sore. “Antara jam 1 sampai jam 5 kita nggak tahu siapa yang
bertanggung jawab pada anak, karena sekolah juga sudah melepas, sementara keluarga belum
ada,” pungkas beliau menambahkan. Kalau siswa tetap berada di sekolah, mereka bisa sambil
menyelesaikan tugas sekolah sampai orangtuanya menjemput sepulang kerja. Setelahnya, siswa
bisa pulang bersama orangtua, dan selanjutnya aman di bawah pengawasan orangtua.
#3. Program ini dianggap dapat membantu guru untuk mendapatkan durasi jam mengajar
sebanyak 24 jam/minggu. Ini merupakan salah satu syarat untuk lolos proses sertifikasi guru.
“Guru yang mencari tambahan jam belajar di sekolah nanti akan mendapatkan tambahan jam itu
dari program ini,” tambahnya.Kalau pada akhirnya diterapkan, dalam sepekan sekolah akan libur
dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Sehingga, ini akan memberikan kesempatan bagi siswa bisa
berkumpul lebih lama dengan keluarga. “Peran orangtua juga tetap penting. Di hari Sabtu dapat
menjadi waktu keluarga. Dengan begitu, komunikasi antara orangtua dan anak tetap terjaga dan
ikatan emosional juga tetap terjaga,” ujar Muhadjir.
Agar program ini dapat berjalan lancar harus didukung dengan suasa lingkungan
sekolah yang menyenangkan. Jadi, penerapannya adalah belajar formal sampai setengah hari,
selebihnya diisi kegiatan ekstrakurikuler. Namun, rencana ini juga menuai berbagai respon, baik
pro maupun kontra. Sebagian pihak yang kurang setuju berargumen bahwa tingkat konsentrasi
setiap anak berbeda-beda. Bisa dikatakan, jenjang SD masih tergolong anak-anak yang mudah
bosan. Selain itu, jika dilihat dari segi fisik juga kurang baik untuk kesehatan. Siswa masih butuh
istirahat yang cukup di rumah agar konsentrasi juga lebih maksimal. Lalu, dari segi sosial dan
geografis, daerah pelosok nampaknya belum cocok menjalankan full day school. Kebanyakan
orangtua siswa bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, buruh, dan sebagainya. Nah,
orangtua pun membutuhkan anaknya untuk membantu mereka menyelesaikan pekerjaan
sepulang sekolah. Misalnya bercocok tanam, menjahit, dan sebagainya. Membantu ini juga
merupakan bagian dari pembentukan karakter dan meningkatkan kemampuan anak di rumah.
Berbeda dengan orangtua di perkotaan yang sebagian besar adalah pekerja kantoran.
Kemungkinan jarang bertemu dan berinteraksi dengan anak secara langsung akibat kesibukan
sangat besar. Salah satu contohnya adalah Purwakarta. Bupati setempat memiliki peraturan
pendidikan berkarakter yang telah diintegrasikan dengan peraturan Desa Berbudaya. Oleh karena
itu, pelajaran siswa di sekolah harus diaplikasikan oleh siswa di lingkungan tempat tinggal
masing-masing. Jika ada orangtua yang tidak mendorong anak mereka untuk mengikuti
peraturan ini, maka diberikan sanksi lho! Pemerintah daerah akan mencabut subsidi kesehatan
dan pendidikan mereka.
Kak Seto sebagai Ketua Dewan Pembina Komnas Anak turut mengemukakan
pendapatnya. “Saya mendukung rencana tersebut selama tidak memasung hak anak, seperti hak
bermain, hak beristirahat, dan hak berekreasi. Sebab, pada prinsipnya, sekolah harus ramah anak
demi yang terbaik buat mereka,” ujar pria yang khas dengan tatanan rambut dan kacamatanya
itu. Full day school ini tidak bisa disamaratakan, lanjut Kak Seto. Di beberapa sekolah yang telah
menerapkan hal tersebut, banyak anak didik yang stres karena cara pengemasannya tidak ramah.
Selain itu, banyak juga yang meresahkan kesejahteraan guru swasta di Indonesia. Gaji
masih jauh di bawah upah minimum. Bahkan karena hal tersebut, banyak yang bekerja sambilan
demi memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, juga mengejar jam pelajaran ke sekolah-sekolah
lain. Kalau full day school, otomatis guru juga ada di sekolah secara penuh. Berarti, harus ada
perhatian khusus juga nih terkait penggajian untuk guru swasta.
Konsep ini juga bergantung pada sarana dan prasarana pendukung ya, smart buddies.
Seperti fasilitas sekolah dan regulasi lain yang bisa jadi pengokoh. Coba bayangkan kamu harus
berlama-lama di sekolah yang fasilitasnya kurang memadai. Bukan karakter yang akan
berkembang, namun jenuh bahkan stres yang didapat. Kebijakan ini harus bertahap, serta
melibatkan seluruh pihak.
Sebelumnya, sudah ada beberapa negara yang menerapkan full day school. Justru
konsep ini diusung oleh negara-negara maju lho, smart buddies! Ada Singapura, Korea Selatan,
Cina, Jepang, Taiwan, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, dan Jerman.
Melihat respon masyarakat, Muhadjir menanggapi dengan positif. Justru hal ini membuktikan
bahwa masyarakat bersikap kritis. Hingga kini, ide full day school ini masih dalam proses
pengkajian. Juga, disosialisasikan di berbagai sekolah, mulai pusat hingga ke daerah-daerah
sambil melihat respon masyarakat. Sekali lagi, ini baru gagasan yang dilemparkan ke
masyarakat. Masukan dari masyarakat juga akan menyempurnakan program pendidikan yang
akan beliau canangkan. Jika nanti ditemukan lebih banyak kelemahan, maka program ini tidak
akan dijalankan. Mungkin jika dikemas dengan tepat dan ramah anak, konsep ini dapat berjalan
dengan baik. Sarana menunjang, tenaga pendidik yang berkualitas dan sejahtera, serta tidak
menyamaratakan seluruh jenjang dan geografis. Kemudian, kemajuan teknologi pendidikan pun
dapat memaksimalkan fungsi untuk memajukan sekolah ke depannya. Kombinasi antara fasilitas
dan sistem pendidikan dapat menjalankan peran dan fungsinya secara efektif. Dengan demikian,
label full day tidak sebatas pada namanya saja. Namun dibuktikan dengan proses pendidikan
yang dikelola sesuai tujuan dan amanah undang-undang.
BAB III
KESIMPULAN
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang
dilakukan mulai pukul 06.45-15.00. sehingga sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan
leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. Dari
makna dan pelaksanaannya, full day school sebagian waktunya digunakan untuk program
pelajaran yang suasananya informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan
kreativitas dan inovasi dari guru.
Sistem pembelajaran full day school bukanlah hal yang baru. Sistem ini telah lama
diterapkan dalam tradisi pesantren melalui sistem asrama atau pondok, meskipun dalam
bentuknya yang sangat sederhana. Bahkan jika ditarik ke belakang, sistem asrama telah
dipraktikkan sejak masa pengaruh Hindu-Budha pra-Islam.
Dengan sistem ini diharapkan anak didik memiliki produktifitas yang tinggi sehingga
mampu meminimalisir hal-hal negatif yang dimungkinkan dilakukan oleh anak sebagai dampak
dari pergaulannya dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
blog.ruangguru.com/pro-dan-kontra-konsep-full-day-school-di-indonesia/
http://dewimulyasari1989.blogspot.co.id/2013/06/sistem-pendidikan-fullday-school.html
http://dinapermatasari17.blogspot.co.id/2013/02/full-day-school-dan-pendidikan-terpadu.html
http://bangmakalah.blogspot.co.id/2016/10/kebijakan-full-day-school-dalam.html
http://ropi-komala.blogspot.com/2017/08/makalah-full-day-school.html