Anda di halaman 1dari 12

TAKSONOMI HASIL BELAJAR

MENURUT BLOOM, GAGNE, DAN MERRIL

Mohammad Syamsul Anam


Wasis D. Dwiyogo

Jurusan Pendidikan Olahraga, Progam Pascasarjan


Universitas Negeri Malang
Email: Syamsulanam42@gmail.com

ABSTRAK: Taksonomi dalam pendidikan, dibuat untuk


mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan
dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan
psikomotor. Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang
mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang
tinggi. Taksonomi Bloom direvisi tetapi hanya dilakukan pada ranah
kognitif. Teori belajar Gagne termasuk dakam psikologi tingkah laku
atau psikologi stimulus respon. Kemampuan yang dimiliki manusia
karena ia belajar disebut kapabilitas. Merrill lebih lanjut
mengklasifikasikan belajar menjadi dua dimensi: (1) Konten/isi:
berisikan (a) Fakta, b) Konsep-simbol, (c) Prosedur-satu set langkah
memerintahkan, (d) Prinsip-bekerja melalui baik dan efek penyebab
atau hubungan. (2) Kinerja, Ketiga jenis kinerja adalah: (a) Mengingat
(b) aplikasi (c) Menemukan/menggeneralisasikan

Kata kunci: Taksonomi, Blom, Gagne, Merril.

PENDAHULUAN membedakan jenisnya dari jenis-jenis


Pendidikan secara umum makhluk yang lain. Kemampuan belajar itu
merupakan kebutuhan manusia yang memberikan manfaat bagi individu dan juga
berlangsung seumur hidup. Pendidikan bagi masyarakat
merupakan sebuah tuntunan, yang Pada pembuatan atau penyusunan
bermanfaat bagi kehidupan yang dapat sebuah kurikulum pendidikan dan
membantu tumbuhnya anak-anak dan pembelajaran yang terdiri dari Term of
mengarahkan membawa kekuatan yang Reference (TOR), Garis Besar Program
ada pada anak, agar menjadi manusia dan Pembelajaran (GBPP) maupun Satuan
anggota masyarakat yang memiliki Acara Pembelajaran (SAP) dapat
kepribadian moral dan watak yang baik dikatakan sebagai pekerjaan yang sulit,
atau tingkah laku yang akhlakul karimah untuk menentukan content materi yang
sehingga menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan
berkualitas. pembelajaran. Masalah biasanya timbul
Belajar adalah proses orang ketika mencari kesepakatan mengenai
memperoleh berbagai kecakapan, pemilihan taksonomi atau klasifikasi atas
keterampilan dan sikap (Gredler,1991:1). prinsip dasar atau aturan yang
Belajar mulai dalam masa kecil ketika bayi dipergunakan. Kadang pemilihan tujuan
memperoleh sejumlah kecil keterampilan program, kompetensi dasar maupun
yang sederhana, seperti memegang botol indikator pencapaian dalam GBPP tersebut
susu dan mengenal ibunya. Kemampuan dirasakan kurang pas.
orang untuk belajar ialah ciri penting yang
Dalam pendidikan, taksonomi Association For The Evaluation Of
dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan Educational Achievement, the IEA dan
pendidikan. Dalam hal ini, tujuan mengembangkan the Measurement,
pendidikan dibagi menjadi beberapa Evaluation, and Statistical Analysis (MESA)
domain, yaitu: kognitif, afektif, dan program pada University of Chicago. Di
psikomotor. Dari setiap ranah tersebut akhir hayatnya, Bloom menjabat sebagai
dibagi kembali menjadi beberapa kategori Chairman of Research and Development
dan subkategori yang berurutan secara Committees of the College Entrance
hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku Examination Board dan The President of
yang sederhana sampai tingkah laku yang the American Educational Research
paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap Association. Blom meninggal pada 13
tingkat diasumsikan menyertakan juga September 1999.
tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Sejarah taksonomi bloom bermula
Jadi Taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi ketika awal tahun 1950-an, dalam
atas prinsip dasar atau aturan. Maka dari Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika,
itu penulis ingin memaparkan beberapa Bloom dan kawan-kawan mengemukakan
materi mengenai taksonomi menurut bahwa dari evaluasi hasil belajar yang
Bloom, Gagne, dan Merril sebagai salah banyak disusun di sekolah, ternyata
satu dasar untuk menyusun sebuah persentase terbanyak butir soal yang
kurikulum pendidikan dan pembelajaran diajukan hanya meminta siswa untuk
yang sesuai dengan karateristik peserta mengutarakan hafalan mereka. Konferensi
didik. tersebut merupakan lanjutan dari
konferensi yang dilakukan pada tahun
PEMBAHASAN 1948. Menurut Bloom, hafalan sebenarnya
Taksonomi merupakan tingkat terendah dalam
Taksonomi berasal dari dua kata kemampuan berpikir (thinking behaviors).
dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang Masih banyak level lain yang lebih tinggi
berarti mengklasifikasi dan nomos yang yang harus dicapai agar proses
berarti aturan. Dalam pendidikan, pembelajaran dapat menghasilkan siswa
taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan yang kompeten di bidangnya.
tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan Akhirnya pada tahun 1956, Bloom,
pendidikan dibagi menjadi beberapa Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl
domain, yaitu: kognitif, afektif, dan berhasil mengenalkan kerangka konsep
psikomotor. Dari setiap ranah tersebut kemampuan berpikir yang dinamakan
dibagi kembali menjadi beberapa kategori Taxonomy Bloom. Jadi, Taksonomi Bloom
dan subkategori yang berurutan secara adalah struktur hierarkhi yang
hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat
yang sederhana sampai tingkah laku yang yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya
paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
tingkat diasumsikan menyertakan juga level yang rendah harus dipenuhi lebih
tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan
Jadi Taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi
atas prinsip dasar atau aturan dalam tiga domain/ranah kemampuan intelektual
belajar. (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Taksonomi Bloom Ranah Kognitif berisi perilaku yang
Bloom, lahir pada tanggal 21 menekankan aspek intelektual, seperti
Februari 1913 di Lansford, Pennsylvania pengetahuan, dan keterampilan berpikir.
dan berhasil meraih doktor di bidang Ranah Kognitif ini terdiri atas enam level,
pendidikan dari The University of Chicago yaitu: (1) knowledge (pengetahuan), (2)
pada tahun 1942. Ia dikenal sebagai comprehension (pemahaman atau
konsultan dan aktivis internasonal di bidang persepsi), (3) application (penerapan), (4)
pendidikan dan berhasil membuat analysis (penguraian atau penjabaran), (5)
perubahan besar dalam sistem pendidikan synthesis (pemaduan), dan (6) evaluation
di India. Ia mendirikan The International (penilaian).
praktek atau melengkapi,
situasi yang menemukan.
baru membuktikan,
Contoh: menggunakan,
Menggunakan mendemonstrasika
pedoman/ n, memanipulasi,
aturan dalam memodifikasi,
menghitung menyesuaikan,
gaji pegawai. menunjukkan,
mengoperasikan,
menyiapkan,
menyediakan,
menghasilkan.
4 Analisa Kemampuan Menganalisa,
memisahkan mendiskriminasika,
konsep membuat skema
kedalam /diagram,
beberapa membedakan,
Gambar 1 : Skema Ranah Kognitif komponen membandingkan,
Taksonomi Bloom untuk mengkontraskan,
memperoleh memisahkan,
pemahaman membagi,
Level Taksonomi ini digambarkan yang lebih menghubungkan,
dalam bentuk piramida berikut: Tiga level luas atas menunjukan
pertama (terbawah) merupakan Lower dampak hubungan antara
komponen – variabel, memilih,
Order Thinking Skills, sedangkan tiga level komponen memecah menjadi
berikutnya Higher Order Thinking Skill. terhadap beberapa bagian,
Namun demikian pembuatan level ini konsep menyisihkan,
tersebut mempertentangkan
bukan berarti bahwa lower level tidak secara utuh. .
penting. Justru lower order thinking skill ini Contoh:
Menganalisa
harus dilalui dulu untuk naik ke tingkat penyebab
berikutnya. Skema ini hanya menunjukkan meningkatnya
bahwa semakin tinggi semakin sulit Harga pokok
penjualan
kemampuan berpikirnya. dalam laporan
keuangan
Tabel 1 : Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dengan
RANAH KOGNITIF memisahkan
komponen-
Kata Kerja komponennya.
No Kategori Penjelasan
Kunci 5 Sintesa Kemampuan Mengkategorikan
1 Pengetahuan Kemampuan Mendefinisikan, merangkai mengkombinasika,
menyebutkan menyusun daftar, atau mengatur
atau menamai, menyusun memodifikasi,
menjelaskan menyatakan, kembali mendisain,
kembali mengidentifikasika, komponen- mengintegrasikan,
Contoh: mengetahui, komponen mengorganisir,
menyatakan menyebutkan, dalam rangka mengkompilasi,
kebijakan. membuat rerangka, menciptakan mengarang,
menggaris bawahi, arti/ menciptakan,
menggambarkan, pemahaman/ menyusun kembali,
menjodohkan, struktur baru. menulis kembali,
memilih Contoh: merancang,
2 Pemahaman Kemampuan Menerangkan, Menyusun merangkai,
memahami menjelaskan , kurikulum merevisi,
instruksi/masal menguraikan, dengan menghubungkan,
ah, membedakan, mengintegrasi merekonstruksi,
menginterpret menginterpretasika kan pendapat menyimpulkan,
asikan dan n, merumuskan, dan materi mempolakan
menyatakan memperkirakan, dari beberapa
kembali meramalkan, sumber
dengan kata- menggeneralisir, 6 Evaluasi Kemampuan Mengkaji ulang,
kata sendiri menterjemahkan, mengevaluasi membandingkan,
Contoh : mengubah, dan menilai menyimpulkan,
Menuliskan memberi contoh, sesuatu mengkritik,
kembali atau memperluas, berdasarkan mengkontraskan,
merangkum menyatakan norma, acuan mempertentangka
materi kembali, atau kriteria. n menjustifikasi,
pelajaran menganalogikan, Contoh: mempertahankan,
merangkum Membandingk mengevaluasi,
3 Penerapan Kemampuan Menerapkan, an hasil ujian membuktikan,
menggunakan mengubah, memperhitungka,
konsep dalam menghitung,
siswa dengan menghasilkan, nilai yang
kunci jawaban. menyesuaikan, berlaku dan
mengkoreksi, komitmen
melengkapi, perusahaan.
menemukan 4 Organisa Kemampuan Mentaati, mematuhi,
(Sumber: Retno Utari) si membentuk merancang,
sistem nilai mengatur,
dan budaya mengidentifikasikan,
Ranah Afektif mencakup segala organisasi mengkombinasikan,
sesuatu yang terkait dengan emosi, dengan mengorganisisr,
misalnya perasaan, nilai, penghargaan, mengharmonis merumuskan,
asikan menyamakan,
semangat,minat, motivasi, dan sikap. Lima perbedaan mempertahankan,
kategori ranah ini diurutkan mulai dari nilai. menghubungkan,
Contoh: mengintegrasikan,
perilaku yang sederhana hingga yang Menyepakati menjelaskan,
paling kompleks. dan mentaati mengaitkan,
etika profesi, menggabungkan,
Tabel 2 : Ranah Afektif Taksonomi Bloom mengakui memperbaiki,
perlunya menyepakati,
RANAH AFEKTIF keseimbangan menyusun,
No Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci antara menyempurnakan,
1 Penerim Kemampuan menanyakan, kebebasan menyatukan
aan untuk mengikuti, memberi, dan tanggung pendapat,
menunjukkan menahan / jawab menyesuaikan,
atensi dan mengendalikan diri, melengkapi,
penghargaan mengidentifikasi, membandingkan,
terhadap memperhatikan, memodifikasi
orang lain menjawab. 5 Karakteri Kemampuan Melakukan,
Contoh: sasi mengendalika melaksanakan,
mendengar n memperlihatkan
pendapat perilaku membedakan,
orang lain, berdasarkan memisahkan,
mengingat nilai yang menunjukkan,
nama dianut dan mempengaruhi,
seseorang memperbaiki mendengarkan,
2 Respons Kemampuan Menjawab, hubungan memodifikasi,
if berpartisipasi membantu, mentaati, intrapersonal, mempraktekkan,
aktif memenuhi, interpersonal mengusulkan,
dalam menyetujui, dan social. merevisi,
pembelajaran mendiskusikan, Contoh: memperbaiki,
dan selalu melakukan, memilih, Menunjukkan membatasi,
termotivasi menyajikan, rasa percaya mempertanyakan,
untuk segera mempresentasikan, diri ketika mempersoalkan,
bereaksi dan melaporkan, bekerja menyatakan,
mengambil menceritakan, sendiri, bertindak,
tindakan atas menulis, kooperatif Membuktikan,
suatu menginterpretasikan, dalam aktivitas mempertimbangkan.
kejadian. menyelesaikan, kelompok
Contoh: mempraktekkan. (Sumber: Retno Utari)
berpartisipasi
dalam diskusi
kelas
Ranah Psikomotorik meliputi
3 Nilai Kemampuan Menunjukkan, gerakan dan koordinasi jasmani,
yang menunjukkan mendemonstrasikan, keterampilan motorik dan kemampuan
dianut nilai yang memilih,
(Nilai dianut untuk membedakan, fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika
diri) membedakan mengikuti, meminta, sering melakukannya. Perkembangan
mana yang memenuhi, tersebut dpat diukur sudut kecepatan,
baik dan menjelaskan,
kurang baik membentuk, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan.
terhadap suatu berinisiatif, Ada 6 kategori dalam ranah psikomotorik
kejadian/obyek melaksanakan,
, dan nilai memprakarsai,
mulai dari tingkat yang sederhana hingga
tersebut menjustifikasi, tingkat yang rumit.
diekspresikan mengusulkan,
dalam melaporkan, Tabel 3 : Ranah Psikomotor Taksonomi Bloom
perilaku. menginterpretasikan,
Contoh: membenarkan, RANAH AFEKTIF
Mengusulkan menolak, No Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci
kegiatan menyatakan/memper 1 Persepi Kemampuan Mendeteksi,
Corporate tahankan pendapat, menggunakan mempersiapkan
Social saraf sensori diri, memilih,
Responsibility dalam menghubungkan,
sesuai dengan menginterpretas menggambarkan,
ikan nya dalam mengidentifikasi, n keahlian, dan , memvariasikan,
memperkirakan mengisolasi, memodifikasi merevisi,
sesuatu membedakan polasesuai mengatur
Contoh: menyeleksi,. dengan yang kembali,
menurunkan dbutuhkan, merancang
suhu AC saat Contoh: kembali,
merasa suhu Melakukan memodifikasi.
ruangan panas perubahan
2 Kesiapan Kemampuan Memulai, secara cepat
untuk mengawali, dan tepat
mempersiapkan memprakarsai, terhadap
diri, baik mental, membantu, kejadian tak
fisik, dan emosi, memperlihatkan terduga tanpa
dalam mempersiapkan merusak pola
menghadapi diri, yang ada.
sesuatu. menunjukkan, (Sumber: Retno Utari)
Contoh: mendemonstrasik
melakukan aan.
pekerjaan Revisi Taksonomi Blom
sesuai urutan, Pada tahun 1994, salah seorang
menerima
kelebihan dan
murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl
kekurangan dan para ahli psikologi aliran kognitivisme
seseorang. memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai
3 Reaksi Kemampuan Meniru,
yang untuk memulai mentrasir,
dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan
diarahkan ketrampilan mengikuti, tersebut baru dipublikasikan pada tahun
yang kompleks mencoba, 2001 dengan nama Revisi Taksonomi
dengan bantuan mempraktekkan,
/ bimbingan mengerjakan, Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah
dengan meniru membuat, kognitif. Revisi tersebut meliputi: (1)
dan uji coba. memperlihatkan, Perubahan kata kunci dari kata benda
Contoh: memasang,
Mengikuti bereaksi, menjadi kata kerja untuk setiap level
arahan menanggapi. taksonomi. (2) Perubahan hampir terjadi
dari instruktur.
4 Reaksi Kemampuan Mengoperasikan,
pada semua level hierarkhis, namun urutan
natural untuk membangun, level masih sama yaitu dari urutan terendah
(mekanis melakukan memasang, hingga tertinggi. Perubahan mendasar
me) kegiatan pada membongkar,
tingkat memperbaiki, terletak pada level 5 dan 6. Perubahan-
ketrampilan melaksanakan perubahan tersebut dapat dijelaskan
ahap yang lebih sesuai standar, sebagai berikut: Pada level 1, knowledge
sulit. Melalui mengerjakan,
tahap ini menggunakan, diubah menjadi remembering (mengingat).
diharapkan merakit, Pada level 2, comprehension dipertegas
siswa akan mengendalikan,
terbiasa mempercepat,
menjadi understanding (memahami). Pada
melakukan memperlancar, level 3, application diubah menjadi applying
tugas rutinnya. mempertajam, (menerapkan). Pada level 4, analysis
Contoh: menangani.
menggunakan menjadi analyzing (menganalisis). Pada
computer level 5, synthesis dinaikkan levelnya
5 Reaksi Kemampuan Mengoperasikan, menjadi level 6 tetapi dengan perubahan
yang untuk membangun,
kompleks melakukan memasang, mendasar, yaitu creating (mencipta). Pada
kemahirannya membongkar, level 6, Evaluation turun posisisinya
dalam memperbaiki, menjadi level 5, dengan sebutan evaluating
melakukan melaksanakan
sesuatu, dimana sesuai standar, (menilai).
hal ini terlihat mengerjakan, Revisi Krathwohl ini sering
dari kecepatan, menggunakan,
ketepatan, merakit,
digunakan dalam merumuskan tujuan
efsiensi dan mengendalikan, belajar yang sering kita kenal dengan istilah
efektivitasnya. mempercepat, C1 sampai dengan C6. Taksonomi Bloom
Semua tindakan memperlancar,
dilakukan mencampur, baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif
secara spontan, mempertajam, terdiri dari enam level: remembering
lancar, cepat, menangani, (mengingat), understanding (memahami),
tanpa ragu. mngorganisir,
Contoh: membuat applying (menerapkan), analyzing
Keahlian draft/sketsa, (menganalisis, mengurai), evaluating
bermain piano. mengukur
6 Adaptasi Kemampuan Mengubah,
(menilai) dan creating (mencipta).
mengembangka mengadaptasikan
Perubahan istilah dan pola level taksonomi Mengingat, Memahami, Menerapkan,
bloom dapat digambarkan sebagai berikut: Menganalisis, Menilai, Membuat. (b)
Ranah Psikomotorik : Kategorikan ranah
tersebut, Kategorikan ranah tersebut,
apakah termasuk Persepi, Kesiapan,
Reaksi yang diarahkan, Reaksi natural
(mekanisme), Adaptasi, Reaksi yang
kompleks Kreativitas. (c) Ranah Afektif:
Kategorikan ranah tersebut, apakah
termasuk penerimaan, Responsif, Nilai
yang dianut (Nilai diri), Organisasi dan
Karakterisasi. (4) Gunakan kata kerja kunci
yang sesuai, untuk menjelaskan instruksi
Gambar 2 : Skema Revisi Taksonomi kedalaman materi, baik pada tujuan
Bloom Ranah Kognitif program pelajaran, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian. (5) Sebagai
Jadi, dalam menginterpretasikan tambahan, untuk penerapan taksonomi
piramida di atas, secara logika adalah bloom dalam ranah kognitif, dapat
sebagai berikut: (1) Sebelum kita ditentukan pula media pembelajaran yang
memahami sebuah konsep maka kita harus sesuai dengan mengacu pada Bloom’s
mengingatnya terlebih dahulu. (2) Sebelum Cognitive Wheel.
kita menerapkan maka kita harus
memahaminya terlebih dahulu. (3) Taksonomi Gagne
Sebelum kita menganalisa maka kita harus Selama ini kita merumuskan
menerapkannya dulu. (4) Sebelum kita kompetensi dasar berdasarkan taksonomi
mengevaluasi maka kita harus Bloom dengan tiga domainnya, yaitu:
menganalisa dulu. (5) Sebelum kita domain kognitif, domain afektif, dan domain
berkreasi atau menciptakan sesuatu, maka psikomotor. Padahal Gagne
kita harus mengingat, memahami, mengembangkan pula tujuan-tujuan
mengaplikasikan, menganalisis dan belajar yang dikenal dengan taksonomi
mengevaluasi. Gagne.
Saat ini ranah afektif dan Menurut Gagne tingkah laku
psikomotorik belum mendapat perhatian. manusia yang sangat bervariasi dan
Skill menekankan aspek psikomotorik yang berbeda dihasilkan dari belajar. Kita dapat
membutuhkan koordinasi jasmani mengklasifikasikan tingkah laku
sehingga lebih tepat dipraktekkan bukan sedemikian rupa sehingga dapat diambil
dipelajari. Attitude (sikap) juga merupakan implikasinya yang bermanfaat dalam
faktor yang sulit diubah selama proses proses belajar. Gagne mengemukakan
pembelajaran karena attitude terbentuk bahwa keterampilan-keterampilan yang
sejak lahir. Mungkin itulah alasan mengapa dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar
revisi baru dilakukan pada ranah kognitif disebut kemampuan-kemampuan atau
yang difokuskan pada knowledge. disebut juga kapabilitas.
Langkah-langkah yang harus digunakan Kapabilitas merupakan
dalam menerapkan Taksonomi Bloom kemampuan yang dimiliki manusia karena
adalah sebagai berikut: (1) Tentukan tujuan ia belajar. Kapabilitas dapat diibaratkan
pembelajaran. (2) Tentukan kompetensi sebagai tingkah laku akhir dan ditempatkan
pembelajaran yang ingin dicapai apakah pada puncak membentuk suatu piramida.
peningkatan knowledge, skills atau Misalnya seseorang tidak akan dapat
attitude. Dalam hal ini perlu menyelesaikan tugasnya apabila tidak
dipertimbangkan karakteristik mata terlebih dahulu mengerjakan tugas a dan b.
pelajaran, dan peserta didik. (3) Tentukan Piramida tersebut digambarkan sebagai
ranah kemampuan intelektual sesuai berikut :
dengan kompetensi pembelajaran. (a)
Ranah kognitif : Tentukan tingkatan
taksonomi, apakah pada tingkatan
kepada yang paling kompleks belajar
pemecahan masalah. (a) Belajar Isyarat,
Belajar isyarat adalah belajar yang tidak
diniati atau tanpa kesengajaan, timbul
sebagai akibat suatu rangsangan
(stimulus) sehingga menimbulkan suatu
respon emosional pada individu yang
Akan tetapi untuk menyelesaikan bersangkutan. Sebagai contoh, sikap guru
tugas a seseorang mesti menyelesaikan yang sangat menyenangkan siswa, dan
tugas c dan d terlebih dahulu, sedangkan membuat siswa yang mengikuti pelajaran
untuk tugas b, seseorang itu harus guru tersebut menyenangi pelajaran yang
menyelesaikan terlebih dahulu tugas e, f, diajarkan oleh guru tersebut. Contoh yang
dan g. Agar lebih jelas, perhatikanlah lain, misal pada suatu kelas yang diberikan
gambar berikut: pelajaran geometri, seorang anak yang tak
dapat mengerjakan soal geometri tersebut
dicemoohkan oleh guru. Karena cemoohan
guru tersebut anak tidak dapat menyenangi
pelajaran matematika. (b) Belajar stimulus
respon, Belajar stimulus respon adalah
belajar untuk merespon suatu isyarat,
berbeda dengan pada belajar isyarat pada
Gagne mengemukakan 5 macam hasil tipe belajar ini belajar yang dilakukan diniati
belajar atau kapabilitas tiga bersifat atau sengaja dan dilakukan secara fisik.
kognitif, satu bersifat afektif dan satu Belajar stimulus respon menghendaki
bersifat psikomotor. Gagne membagi hasil suatu stimulus yang datangnya dari luar
belajar menjadi lima kategori kapabilitas sehingga menimbulkan terangsangnya
sebagai berikut : (1) Informasi verbal, otot-otot kemudian diiringi respon yang
Kapabilitas informasi verbal merupakan dikehendaki sehingga terjadi hubungan
kemampuan untuk mengkomunikasikan langsung yang terpadu antara stimulus dan
secara lisan pengetahuannya tentang respon. Misalnya siswa menirukan guru
fakta-fakta. Informasi verbal diperoleh menyebutkan persegi setelah gurunya
secara lisan, membaca buku dan menyebutkan persegi; siswa
sebagainya. Informasi ini dapat mengumpulkan benda persegi setelah
diklasifikasikan sebagai fakta, prinsip, disuruh oleh gurunya. (c) Belajar rangkaian
nama generalisasi. Contoh, siswa dapat gerak, Belajar rangkaian gerak merupakan
menyebutkan dalil Phytagoras yang perbuatan jasmaniah terurut dari dua
berbunyi, “pada segitiga siku-siku berlaku kegiatan atau lebih stimulus respon. Setiap
kuadrat sisi miring sama dengan jumlah stimulus respon dalam suatu rangkaian
kuadrat sisi-sisi siku-sikunya. (2) berhubungan erat dengan stimulus respon
Keterampilan Intelektual, Kapabilitas yang lainnya yang masih dalam rangkaian
keterampilan intelektual merupakan yang sama. Sebagai contoh, misalnya
kemampuan untuk dapat memperbedakan, seorang anak akan menggambar sebuah
menguasai konsep, aturan, dan lingkaran yang pusat dan panjang jari-
memecahkan masalah. Kemampuan- jarinya diketahui. Untuk melakukan
kemampuan tersebut diperoleh melalui kegiatan tersebut anak tadi melakukan
belajar. Kapabilitas keterampilan beberapa langkah terurut yang saling
intelektual menurut Gagne dikelompokkan berkaitan satu sama lain. Kegiatan tersebut
dalam 8 tipe belajar yaitu, belajar isyarat, terdiri dari rangkaian stimulus respon,
belajar stimulus respon, belajar rangkaian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
gerak, belajar rangkaian verbal, belajar anak memegang sebuah jangka,
memperbedakan, belajar pembentukan meletakkan salah satu ujung jangka pada
konsep, belajar pembentukan aturan, dan sebuah titik yang telah ditentukan menjadi
belajar pemecahan masalah. Tipe belajar pusat lingkaran tersebut, kemudian
tersebut terurut kesukarannya dari yang mengukur jarak dari titik tadi, setelah itu
paling sederhana (belajar isyarat) sampai meletakkan ujung jangka lainnya sesuai
dengan panjang jari-jari, lalu memutar hal-hal tertentu belajar pembentukan
jangka tersebut. (d) Belajar rangkaian konsep merupakan lawan dari belajar
verbal, Kalau tadi pada belajar rangkaian memperbedakan. Belajar memperbedakan
gerak merupakan perbuatan jasmaniah, menginginkan anak dapat membedakan
maka pada belajar rangkaian verbal objek-objek berdasarkan karakteristiknya
merupakan perbuatan lisan. Jadi, belajar yang berlainan, sedangkan belajar
rangkaian verbal adalah perbuatan lisan pembentukan konsep menginginkan agar
terurut dari dua kegiatan atau lebih stimulus anak dapat mengklasifikasikan objek-objek
respon. Setiap stimulus respon dalam satu ke dalam kelompok-kelompok yang
rangkaian berkaitan dengan stimulus memiliki karakteristik sama. (g) Belajar
respon lainnya yang masih dalam Pembentukan Aturan, Aturan terbentuk
rangkaian yang sama. Contoh, ketika berdasarkan konsep-konsep yang sudah
mengamati suatu benda terjadilah dipelajari. Aturan merupakan pernyataan
hubungan stimulus respon yang kedua, verbal, dalam matematika misalnya adalah:
yang memungkinkan anak tersebut teorema, dalil, atau sifat-sifat. Contoh
menamai benda yang diamati tersebut. aturan dalam segitiga siku-siku berlaku
Contoh dalam matematika, seorang anak kuadrat sisi miring sama dengan jumlah
mengamati sebuah segi empat tegak yang kuadrat sisi-sisi siku-sikunya. Dalam
keempat sisi-sisinya sama panjang, maka belajar pembentukan aturan
nama segi tersebut adalah persegi. (e) memungkinkan anak untuk dapat
Belajar memperbedakan, Belajar menghubungkan dua konsep atau lebih.
memperbedakan adalah belajar Sebagai contoh, terdapat sebuah segitiga
membedakan hubungan stimulus respon dengan sisi siku-sikunya berturut-turut
sehingga bisa memahami bermacam- mempunyai panjang 3 cm dan 4 cm. Guru
macam objek fisik dan konsep, dalam meminta anak untuk menentukan panjang
merespon lingkungannya, anak sisi miringnya. Untuk menghitung panjang
membutuhkan keterampilan-keterampilan sisi miringnya, anak memerlukan suatu
sederhana sehingga dapat membedakan aturan Pythagoras yang berbunyi “pada
suatu objek dengan objek lainnya, dan suatu segitiga siku-siku berlaku kuadrat sisi
membedakan satu simbol dengan simbol miring sama dengan jumlah kuadrat sisi
lainnya. Terdapat dua macam belajar siku-sikunya”. Dengan menggunakan
memperbedakan yaitu memperbedakan aturan di atas diperoleh 32 + 42 = 25 = 52,
tunggal dan memperbedakan jamak. jadi panjang sisi miring yang ditanyakan
Contoh memperbedakan tunggal. “siswa adalah 5 cm. (h) Belajar memecahkan
dapat menyebutkan segitiga sebagai masalah (problem solving), Belajar
lingkungan tertutup sederhana yang memecahkan masalah adalah tipe belajar
terbentuk dari gabungan tiga buah ruas yang lebih tinggi derajatnya dan lebih
garis”. Contoh memperbedakan jamak, kompleks daripada tipe belajar aturan (rule
siswa dapat menyebutkan perbedaan dari learning). Pada tiap tipe belajar
dua jenis segitiga berdasarkan besar sudut memecahkan masalah, aturan yang telah
dan sisi-sisinya. Berdasarkan besar sudut dipelajari terdahulu untuk membuat
yang paling besar adalah sudut siku-siku formulasi penyelesaian masalah. Contoh
dan sisi terpanjang adalah sisi miringnya, belajar memecahkan masalah, mencari
sementara pada segitiga sama sisi besar selisih kuadrat dua bilangan yang sudah
sudut-sudutnya sama begitu pula dengan diketahui jumlah dan selisihnya. (3)
besar sisi-sisinya. (f) Belajar Pembentukan Strategi Kognitif, Kapalilitas strategi
Konsep, Belajar Pembentukan Konsep kognitif adalah kemampuan untuk
adalah belajar mengenal sifat bersama dari mengkoordinasikan serta
benda-benda konkret, atau peristiwa untuk mengembangkan proses berpikir dengan
mengelompokkan menjadi satu. Misalnya cara merekam, membuat analisis dan
untuk memahami konsep persegipanjang sintesis. Kapabilitas ini terorganisasikan
anak mengamati daun pintu rumah (yang secara internal sehingga memungkinkan
bentuknya persegi panjang), papan tulis, perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir
bingkai foto (yang bentuknya anak terarah. Contoh tingkah laku akibat
persegipanjang) dan sebagainya. Untuk kapabilitas strategi kognitif, adalah
menyusun langkah-langkah penyelesaian menunjukkan sikap pada siswa tindakan
masalah matematika. (4) Sikap, apa yang tidak efektif. Jenis kelima,
Kapabilitas sikap adalah kecenderungan keterampilan motorik mengacu pada
untuk merespon secara tepat terhadap tindakan fisik yang baru dipelajari yang
stimulus atas dasar penilaian terhadap tidak bisa dilakukan sebelum belajar,
stimulus tersebut. Respon yang diberikan seperti memberi serve dalam permainan
oleh seseorang terhadap suatu objek tenis.
mungkin positif mungkin pula negatif, hal ini
tergantung kepada penilaian terhadap Tahapan Belajar Menurut Gagne
objek yang dimaksud, apakah sebagai Sembilan tahap belajar disajikan
objek yang penting atau tidak. Contoh, dalam tabel 2 yang dikategorikan dalam
seseorang memasuki toko buku yang tiga tahapan umum: a) persiapan belajar; b)
didalamnya tersedia berbagai macam jenis akuisisi dan kinerja yang merupakan
buku, bila orang tersebut memiliki sikap peristiwa inti di dalam mempelajari
positif terhadap matematika, tentunya kapabilitas baru dan c) transfer belajar
sikap terhadap matematika yang dimiliki yang memberikan aplikasi untuk
mempengaruhi orang tersebut dalam kapabilitas baru di dalam konteks yang
memilih buku matematika atau buku yang baru.
lain selain buku matematika. (5) Persiapan belajar bertujuan
Keterampilan Motorik, Untuk mengetahui mempersiapkan diri untuk belajar termasuk
seseorang memiliki kapabilitas di dalamnya adalah memerhatikan stimuli
keterampilan motorik, kita dapat untuk belajar (dapat berupa tulisan, ucapan
melihatnya dari segi kecepatan, ketepatan, gambar, atau model manusia),
dan kelancaran gerakan otot-otot, serta membangun harapan ke arah tujuan
anggota badan yang diperlihatkan orang belajar, dan mengambil informasi yang
tersebut. Kemampuan dalam relevan dan/atau keterampilan dari ingatan
mendemonstrasikan alat-alat peraga jangka panjang untuk dimasukkan ke
matematika merupakan salah satu contoh ingatan jangka pendek. Biasanya tahapan
tingkah laku kapabilitas ini. Contoh lain ini hanya butuh waktu beberapa menit.
yang lebih sederhana misalnya Pentingnya harapan karena memengaruhi
kemampuan menggunakan penggaris, pemilihan hasil yang tepat disetiap tahapan
jangka, sampai kemampuan menggunakan pemrosesan informasi selanjutnya.
alat-alat tadi untuk membagi sama panjang Misalnya, jika seseorang ingin belajar cara
suatu garis lurus. mencari besaran resistansi dalam sirkuit
Berdasarkan uraian tentang listrik, karakteristik sirkuit listrik yang
kapabilitas dapat ditegaskan bahwa ada relevan dengan tujuan itu akan diproses
lima ragam belajar yaitu informasi verbal dan yang lainnya akan diabaikan (Gagne
yang menyatakan informasi, kemampuan dalam Gredler 2011: 185).
intelektual merespon situasi yang berbeda Mengambil kapabilitas yang relevan
dengan memanipulasi simbol seperti huruf, dari ingatan jangka panjang adalah juga
angka, rumus, dan kata. Seifert (2012:128) penting untuk proses belajar baru. Dalam
menyatakan dalam teori Gagne melalui mempelajari konsep segitiga, misalnya
metode kerja kelompok bentuk kecakapan anak harus pertama-tama mengingat
intelektual paling kongkrit adalah bahwa bentuk bersisi tiga berbeda dengan
kecakapan belajar memperbedakan: bentuk geometris lainnya (belajar
membedakan obyek dari ciri-ciri nyata membedakan).
obyek tersebut. Jenis ketiga dari belajar
Tabel 4 :Ringkasan Sembilan Tahapan Belajar dalam
kognitif adalah strategi kognitif. Obyek dari Teori Gagne
proses pemikiran pemelajar itu sendiri. Deskripsi Tahapan Fungsi
Strategi kognitif membantu siswa Persiapan 1. Memerhatikan Memberi
belajar peringatan bagi
mengelola belajar mereka serta ingatan pemelajar
dan pemikiran mereka. Sikap merupakan terhadap adanya
kaitan antar keadaan-keadaan akan 2. Harapan stimulus
memengaruhi perilaku tetapi secara tidak
langsung menentukan kinerja unjuk tindak,
3. Pengambilan Mengorientasikan rutin yang dibutuhkan untuk melakukan
kembali pemelajar pada
(informasi tahap belajar bagian dari kinerja. Kegiatan inti dari
yang relevan belajar diakhiri dengan kinerja atau
dan/atau Memberi ingatan konfirmasi belajar baru. Jika anak belajar
keterampilan) tentang
untuk dibawa kapabilitas yang konsep segitiga, dia akan mengidentifikasi
ke ingatan diperlukan contoh segitiga dengan beragam ukuran,
kerja
warna, dan material. Untuk keterampilan
Akuisisi 4. Perspektif Memungkinkan motorik, siswa menunjukkan kinerja
Dan selektif penyimpanan fisiknya.
kinerja terhadap ciri stimulus penting
stimulus secara temporer Langkah selanjutnya adalah
di dalam ingatan tanggapan terhadap prestasi tujuan
kerja belajar. Arti penting dalam tanggapan
5. Pengkodean Transfer ciri menurut Gagne dalam Gredler (2011:187)
semantik stimulus dan adalah diambil dari konsep penguatan
informasi terkait
ke dalam ingatan
Estes (1972) yakni tanggapan memperkuat
jangka panjang pemelajar ketika ia mengkonfirmasikan
6. Pengambilan bahwa tujuan telah tercapai atau telah
kembali dan Mengembalikan
respons informasi yang dikuasai. Dengan kata lain tanggapan
tersimpan ke memperoleh daya penguat dengan
peng-gerak mengonfirmasi harapan pemelajar.
respons individual
dan mengaktifkan Transfer belajar. Belajar yang baru
7. Penguatan respons tidak boleh dibatasi hanya pada situasi
Mengkonfirmasi
yang diperkenalkan dalam pembelajaran
harapan inti. Tahapan terakhir dari belajar
pemelajar tentang mencakup kesempatan untuk
tujuan
belajar mengaplikasikan aktivitas belajar ini ke
Transfer 8. Pengambilan Memberikan dalam situasi baru dan mengkonstruksi
belajar petunjuk petunjuk petunjuk tambahan untuk diingat kembali
tanbahan untuk
pengingatan kelak. Kemampuan untuk
kapabilitas di menggeneralisasikan ke situasi baru ini
waktu mendatang juga dikenal sebagai transfer lateral.
9. Kemampuan
generalisasi Memperkaya Misalnya pemelajar harus dapat
transfer belajar ke menunjukkan segitiga di dalam suatu
stimulus baru
gambar geometris dan menggambar
Sumber: Gredler (2011:186) segitiga di selembar kertas.
Dari uraian mengenai tahapan
Akuisisi dan kinerja yang dirujuk belajar dalam teori Gagne, dapat diambil
sebagai fase inti dari belajar terdiri dari kesimpulan pada awalnya pemelajar harus
empat tahap yaitu tahap persepsi selektif, memerhatikan stimuli untuk belajar,
pengkodean semantik, pengambilan membangun harapan terhadap tujuan
kembali, dan respons serta penguatan. belajar, dan mengambil informasi yang
Dari tahap ini menurut Gagne dalam relevan dan/atau keterampilan dari ingatan
Gredler (2011:186) pengkodean adalah jangka panjang. Dalam peristiwa inti
tahap sentral penting dalam belajar. Tanpa belajar, pemelajar secara selektif
pengkodean, belajar tidak akan terjadi. memahami informasi yang relevan di dalam
Kode yang disimpan dapat berupa lingkungan, mengodekan informasi ke
konsep, proposisi, atau beberapa dalam ingatan jangka panjang (kegiatan
organisasi informasi bermakna lainnya. penting dalam belajar), dan kemudian
Dalam mempelajari konsep segitiga mengambil kembali kode itu dan
misalnya, anak mengodekan berbagai melakukan respons. Kemudian umpan
macam contoh segitiga dengan tekstur dan balik tentang pencapaian tujuan akan
warna yang berbeda-beda. Tetapi untuk memperkuat pemelajar denngan
keterampilan motorik, pemelajar mengonfirmasikan harapannya. Pemelajar
mengodekan gambar visual dari mengakhiri proses dengan pengaplikasian
keterampilan itu dan melakukan aktivitas belajar baru itu dalam konteks dan situasi
baru. Tahapan ini juga melahirkan petunjuk mengingat, menggunakan, dan
tambahan untuk pengingatan kapabilitas di generalisasi. Kinerja diklasifikasikan
masa depan. dengan mengingat sebagai bentuk yang
paling sederhana kinerja, untuk
Taksonomi Merrill menemukan (yang umum) yang paling
Dr, Merrill meraih gelar MBA dari maju. Kinerja adalah cara di mana pelajar
Brigham Young University pada tahun menerapkan konten. Ketiga jenis kinerja
1961, gelar Ph.D dari University of Illinois adalah: (a) Mengingat : pelajar diperlukan
pada tahun 1964. Dia telah menulis 12 untuk mencari dan mengambilnya dari
buku dan banyak artikel, laporan teknis, memori item tertentu dari informasi, atau
dan buku. Dia bergabung dengan fakultas memori dan mengingat informasi konten (b)
di Utah State University tahun 1987 dan Menggunakan/aplikasi: pelajar langsung
terus melakukan penelitian di sana. yang menerapkan informasi untuk kasus
paling terkenal kontribusi Merrill untuk tertentu, atau di mana siswa dipanggil
merancang pembelajaran adalah untuk menunjukkan beberapa penggunaan
Component Display Theory (CDT) yang praktis untuk konten. (c)
didasarkan pada asumsi yang sama seperti Menemukan/menggeneralisasikan: pelajar
yang teori Gagne, bahwa kelas yang menggunakan informasi untuk
berbeda dari hasil pembelajaran memperoleh abstraksi baru (konsep,
memerlukan prosedur yang berbeda untuk prinsip, dll), atau di mana siswa
mengajar dan penilaian. menggunakan informasi yang induktif
M. David Merrill Component Display untuk menghasilkan sebuah abstraksi
Theory (CDT) (1983) menggambarkan baru, konsep, atau prinsip.Dengan
unsur-unsur mikro instruksi (ide tunggal membentuk matriks menggunakan dua
dan metode untuk mengajar mereka). CDT dimensi isi dan kinerja, instruktur
terdiri dari tiga bagian: (1) Sebuah kinerja / menentukan elemen-elemen pada matriks
isi dimensi terdiri dari tingkat kinerja yang adalah tujuan untuk pelajar.
diinginkan siswa dan jenis konten. (2)
Empat bentuk presentasi primer. (3) Satu KESIMPULAN
set resep yang berkaitan tingkat kinerja dan Taksonomi Bloom adalah struktur
jenis konten ke bentuk presentasi. hierarkhi yang mengidentifikasikan skills
Merrill lebih lanjut mulai dari tingkat yang rendah hingga yang
mengklasifikasikan belajar menjadi dua tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan
dimensi: (1) Konten/isi: yang terdiri dari yang lebih tinggi, level yang rendah harus
fakta-fakta, konsep, prosedur, dan prinsip- dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka
prinsip. Konten berkisar dari fakta-fakta, konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh
yang merupakan bentuk yang paling dasar Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah
konten, prinsip-prinsip. Ini adalah informasi kemampuan intelektual (intellectual
yang aktual untuk dipelajari. Empat jenis behaviors) yaitu kognitif, afektif dan
konten dalam teori tampilan komponen: (a) psikomotorik.
Fakta, secara logis terkait potongan Revisi Taksonomi Bloom hanya
informasi. Beberapa contoh adalah nama, dilakukan pada ranah kognitif. Revisi
tanggal, dan peristiwa.(b) Konsep-simbol, tersebut meliputi: (1) Perubahan kata kunci
peristiwa, dan benda-benda yang memiliki dari kata benda menjadi kata kerja untuk
karakteristik dan ditunjukkan oleh nama setiap level taksonomi. (2) Perubahan
yang sama. Konsep membuat sebagian hampir terjadi pada semua level hierarkhis,
besar bahasa dan pemahaman mereka namun urutan level masih sama yaitu dari
merupakan bagian integral komunikasi. (c) urutan terendah hingga tertinggi.
Prosedur-satu set langkah memerintahkan, Perubahan mendasar terletak pada level 5
sequencing untuk memecahkan masalah dan 6. Perubahan-perubahan tersebut
atau mencapai tujuan. (d) Prinsip-bekerja dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada
melalui baik dan efek penyebab atau level 1, knowledge diubah menjadi
hubungan. Mereka menjelaskan atau remembering (mengingat). Pada level 2,
memprediksi mengapa sesuatu terjadi comprehension dipertegas menjadi
dengan cara tertentu. (2) Kinerja, terdiri dari understanding (memahami). Pada level 3,
application diubah menjadi applying DAFTAR RUJUKAN
(menerapkan). Pada level 4, analysis
menjadi analyzing (menganalisis). Pada Cari Sendiri
level 5, synthesis dinaikkan levelnya
menjadi level 6 tetapi dengan perubahan
mendasar, yaitu creating (mencipta). Pada
level 6, Evaluation turun posisisinya
menjadi level 5, dengan sebutan evaluating
(menilai).
Teori belajar Gagne termasuk
dakam psikologi tingkah laku atau psikologi
stimulus respon. Kemampuan yang dimiliki
manusia karena ia belajar disebut
kapabilitas. Selanjutnya menurut Gagne
ada 5 kapabilitas, yaitu: (1) Informasi
Verbal (2) Intelektual (3) Strategi Kognitif
(4) Sikap (5) Keterampilan Motorik. Khusus
untuk kapabilitas intelektual, Gagne
membaginya menjadi delapan tipe belajar
yaitu, belajar isyarat, belajar stimulus
respon, belajar rangkaian gerak, belajar
rangkaian verbal, belajar memperbedakan,
belajar pembentukan konsep, belajar
pembentukan aturan, dan belajar
pemecahan masalah.
Merrill lebih lanjut
mengklasifikasikan belajar menjadi dua
dimensi: (1) Konten/isi: berisikan (a) Fakta,
b) Konsep-simbol, (c) Prosedur-satu set
langkah memerintahkan, (d) Prinsip-
bekerja melalui baik dan efek penyebab
atau hubungan. (2) Kinerja, Ketiga jenis
kinerja adalah: (a) Mengingat (b)
Menggunakan / aplikasi (c) Menemukan /
menggeneralisasikan.

SARAN
Teori-teori belajar diatas
dimaksudkan untuk mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran kita harus memperhatikan
tingkatan yang dimulai dari yang mudah
menuju yang sulit, hal itu sudah tercangkup
dalam ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Maka dari itu kita sebagai
calon pendidikak hal tersebut harus kita
pahami dan di mengerti agar tujuan belajar
menjadi jelas.

Anda mungkin juga menyukai