0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
397 tayangan9 halaman
Dokumen ini membahas analisis butir soal yang dilakukan untuk mengetahui keberfungsian suatu soal. Terdapat dua jenis analisis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa telaah soal untuk memperbaiki kesalahan. Analisis kuantitatif menggunakan data empirik untuk mengukur tingkat kesukaran dan daya beda suatu soal. Hasil analisis kemudian digunakan untuk memilih soal apakah diterima, diter
Dokumen ini membahas analisis butir soal yang dilakukan untuk mengetahui keberfungsian suatu soal. Terdapat dua jenis analisis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa telaah soal untuk memperbaiki kesalahan. Analisis kuantitatif menggunakan data empirik untuk mengukur tingkat kesukaran dan daya beda suatu soal. Hasil analisis kemudian digunakan untuk memilih soal apakah diterima, diter
Dokumen ini membahas analisis butir soal yang dilakukan untuk mengetahui keberfungsian suatu soal. Terdapat dua jenis analisis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa telaah soal untuk memperbaiki kesalahan. Analisis kuantitatif menggunakan data empirik untuk mengukur tingkat kesukaran dan daya beda suatu soal. Hasil analisis kemudian digunakan untuk memilih soal apakah diterima, diter
(1710211003) Dyah Wahyu P (1710211017) Analisis soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya sebuah soal. Analisis pada umumnya dilakukan melalui dua cara yaitui analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. A. Analisis Kualitatif
Analisis soal kualitatif istilah lainnya adalah
Telaah Soal/Perbaikan Soal. Merupakan langkah kegiatan yang dilakukan setelah soal selesai ditulis, sebaiknya telaah tidak dilakukan oleh penulis soalnya. Pada dasarnya merupakan kegiatan Cek Ulang Soal tentang ada tidaknya kaidah penulisan yang dilanggar yang dapat membuat soal menjadi tidak berkualitas. Soal-soal bermasalah harus diperbaiki/disempurnakan. Penyempurnaan yang lazim dilakukan dalam telaah soal antara lain pembetulan kesalahan kunci jawaban, penyempurnaan kalimat soal, perbaikan gambar/stimulus lain, penataan urutan angka pada pilihan jawaban, perbaikan pada pilihan jawaban karena kurang homogen/logis, sampai yang terparah adalah mengganti soal karena konsepnya keliru atau soalnya tidak sesuai dengan indikator. B. Analisis Kuantitatif
Penelaahan soal secara kuantitatif maksudnya
adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Analisis soal Kuantitatif bertujuan untuk mengetahui kualitas tiap nomor soal. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern. C. Tingkat kesukaran
menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat
dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya 1. proporsi menjawab benar
2. skala kesukaran linier
3. indeks Davis
4. skala bivariate.
Proporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes
yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jymlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. D. Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Salah satu tujuan analisis daya pembeda butir soal adalah untuk menentukan mampu tidaknya suatu butir soal membedakan antara peserta pelatihan yang berkemampuan tinggi dengan peserta pelatihan yang berkemampuan rendah. Soal yang bias atau differential item functioning (DIF) adalah soal yang membedakan kelompok. Bias dari suatu tes merupakan suatu kondisi tes yang tidak adil (unfair), tidak konsisten, dan terkontaminasi oleh faktor-faktor di luar faktor yang hendak dites (Osterlind, 1983: 10). F. Kriteria Pemilihan Soal
Hasil analisis soal pada umumnya dibedakan
menjadi tiga kategori yaitu 1. diterima tanpa perbaikan