Anda di halaman 1dari 9

OLEH : Anita Dwi Riastuti

(1710211003)
Dyah Wahyu P (1710211017)
Analisis soal dilakukan untuk mengetahui
berfungsi atau tidaknya sebuah soal. Analisis pada
umumnya dilakukan melalui dua cara yaitui
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis soal kualitatif istilah lainnya adalah
Telaah Soal/Perbaikan Soal. Merupakan langkah
kegiatan yang dilakukan setelah soal selesai
ditulis, sebaiknya telaah tidak dilakukan oleh
penulis soalnya. Pada dasarnya merupakan
kegiatan Cek Ulang Soal tentang ada tidaknya
kaidah penulisan yang dilanggar yang dapat
membuat soal menjadi tidak berkualitas. Soal-soal
bermasalah harus diperbaiki/disempurnakan.
Penyempurnaan yang lazim dilakukan dalam
telaah soal antara lain pembetulan kesalahan kunci
jawaban, penyempurnaan kalimat soal, perbaikan
gambar/stimulus lain, penataan urutan angka
pada pilihan jawaban, perbaikan pada pilihan
jawaban karena kurang homogen/logis, sampai
yang terparah adalah mengganti soal karena
konsepnya keliru atau soalnya tidak sesuai dengan
indikator.
Penelaahan soal secara kuantitatif maksudnya
adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data
empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data
empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan.
Analisis soal Kuantitatif bertujuan untuk
mengetahui kualitas tiap nomor soal. Ada dua
pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu
pendekatan secara klasik dan modern.
menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat
dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya
1. proporsi menjawab benar
2. skala kesukaran linier
3. indeks Davis
4. skala bivariate.
Proporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes
yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis
dibandingkan dengan jymlah peserta tes seluruhnya
merupakan tingkat kesukaran yang paling umum
digunakan.
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan
suatu butir soal untuk membedakan kelompok
dalam aspek yang diukur sesuai dengan
perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Salah
satu tujuan analisis daya pembeda butir soal
adalah untuk menentukan mampu tidaknya suatu
butir soal membedakan antara peserta pelatihan
yang berkemampuan tinggi dengan peserta
pelatihan yang berkemampuan rendah.
Soal yang bias atau differential item functioning
(DIF) adalah soal yang membedakan kelompok.
Bias dari suatu tes merupakan suatu kondisi tes
yang tidak adil (unfair), tidak konsisten, dan
terkontaminasi oleh faktor-faktor di luar faktor
yang hendak dites (Osterlind, 1983: 10).
Hasil analisis soal pada umumnya dibedakan
menjadi tiga kategori yaitu
1. diterima tanpa perbaikan

2. diterima dengan perbaikan

3. dan ditolak atau dibuang untuk tidak


digunakan.

Anda mungkin juga menyukai