guru”. Dikatakan kewajiban karena setiap guru pada akhirnya harus dapat memberikan
informasi kepada lembaganya ataupun kepada siswa itu sendiri tentang bagaimana dan
sejauhmana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa terhadap materi dan
keterampilan-keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikan. Kenyataan
dilapangan menunjukkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa dari hasil ulangan umum
masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya nilai tersebut, dimungkinkan karena rendahnya
kemampuan guru dalam melakukan evaluasi dan menyusun alat tes/alat evaluasinya. Adapun
fungsi tes (Suharsimi, 1986:138) meliputi tiga hal, yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk
bimbingan, dan fungsi untuk administrasi.
Sejalan dengan pernyataan di atas, maka evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui
tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran, umpan balik bagi proses pembelajaran, sebagai
dasar untuk menyusun laporan kemajuan belajar siswa, sebagai dasar merumuskan kriteria
ketuntasan minimal dan untuk mengetahui sejauh mana kualitas butir soal yang disusun.
Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian terhadap siswa di sekolah.
Alat evaluasi yang berupa tes tertulis harus memiliki karakteristik atau syarat-syarat sebagai
alat evaluasi yang baik, diantaranya harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, sebaran kunci jawaban, dan efektifitas pengecoh serta sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Oleh karena itu menganalisis butir soal harus
merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak dapat ditinggalkan. Sangat penting
bagi guru untuk menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya.
Pendidik perlu meningkatkan kualitas butir soal melalui analisis terhadap komponen-
komponen utama dari tiap-tiap butir soal yang meliputi (1) validitas (2) reliabilitas (3) tingkat
kesukaran, (4) daya pembeda, (5) sebaran kunci jawaban, dan (6) efektifitas pengecoh soal.
Salah satu tujuan dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu
apakah suatu soal (1) dapat diterima karena telah didukung oleh data statistic yang memadai,
(2) diperbaiki, karena terbukti terdapat beberapa kelemahan, atau bahkan (3) tidak digunakan
sama sekali karena terbukti secara empiris tidak berfungsi sama sekali.
Analisis butir soal adalah penilaian pada soal yang dievaluasi guna mengukur mutu. Analisis
butir soal memiliki dua cara yakni Analisis butir soal kuantitatif dan kualitatif.
Menurut Nitko A.J. dalam bukunya "Educational Assessment of Students", analisis butir soal
merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan guru terhadap hasil pelaksanaan suatu tes untuk
mengetahui apakah soal-soal (items) yang diberikan memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan analisis meliputi proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari
jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang penilaian.
Adapun analisis kuantitatif butir soal dan analisis kualitatif menurut buku "Evaluasi
Pendidikan" oleh Supriyadi adalah sebagai berikut.
Tingkat kesukaran butir soal adalah kemampuan peserta tes yang menjawab benar
terhadap butir soal tersebut.
Tingkat kesukaran butir soal biasanya dilambangkan dengan p. Makin besar nilai
p berarti makin besar peserta yang menjawab benar. Hal itu berarti semakin besar
indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, berarti butir soal
tersebut semakin mudah.
Tingkat Kesukaran
c. Distribusi jawaban
Jika dilihat dari konstruksi butir soal terdiri dari dua bagian, yaitu pokok soal dan
alternatif jawaban (kunci jawaban dan pengecoh).
Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam penelaahan soal. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia.
Jawaban pengecoh dikatakan berfungsi apabila banyak peserta tes yang memilih
jawaban pengecoh atau semakin sedikit peserta tes yang memilih jawaban
pengecoh.
https://www.jontarnababan.com/2018/03/cara-melakukan-analisis-butir-soal-pg.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/IKA_MUSTIKA_SARI/EVAL
UASI_PENDIDIKAN/BAHAN_AJAR_
%28MINGGU_KE_13%29_ANALISIS_INSTRUMEN_%28TK-DP-
ANALISIS_PENGECOH%29.pdf
https://jombangpustaka.wordpress.com/2013/10/13/daya-beda-dan-tingkat-kesukaran-soal/