6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dijelaskan pada bab-
sebesar 3.33 (berada dalam interval 2,60-3,39). Hal ini berarti rata-rata
standar.
berikut:
92
93
berikut:
2
besarnya nilai (koefisien determinasi) yaitu 12,888%. Nilai tersebut
ditentukan oleh faktor lain misalnya, rekan kerja, fasilitas kerja dan lain
sebagainya.
2
besarnya nilai (koefisien determinasi) yaitu 10,824%. Nilai tersebut
faktor lain misalnya, rekan kerja, fasilitas kerja, dan lain sebagainya.
95
6.2 Saran
lebih mudah untuk dicapai. Gaya kepemimpinan yang saat ini digunakan,
PT progression Indonesia.
perusahaan.
dalam bekerja.
bekerja lebih baik, sehingga kinerjanya juga akan lebih baik. Tidak hanya
Detty, R., & Istiharini. (2013). Peran budaya terhadap kinerja pengrajin tenun di
kampung tenun Garut Jawa Barat. Bandung: Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.
Mohammed, U. D., Yusuf, M. O., Sanni, I. M., Ifeyinwa, T. N., Bature, N. U., &
Kazeem, A. O. (2014). The Relationship betweet Leadership Style and
Employees' Preformance in Organization (A Study of Selected Business
Organizations in Federan Capital Territory, Abuja Nigeria). European
Journal of Business adn Management, 3.
Ordway, T. (1951). The Art of Administration. New York: Mc Graw Hill Book
Co. Inc.
97
98
Rohaga, T. T., Manggala, B. W., Patty, R., Situmorang, J. S., Diana, D. M.,
Pujiastuti, E. E., et al. (2014). Implementasi Manajemen Kinerja Di Perum
PHT. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 38.
Suliyanto. (2011). Perbedaan Pandngan Skala Likert sebagai Skala Ordinal atau
Skala Interval.
Thoha, M. (2014). Perilaku Organisasi: Konsep dasar dan Aplikasinya (1st ed.).
Jakarta: Rajawali Pers.
Worung, P. L., Rumayar, A. A., & Kolibu, F. K. (2015). Hubungan Umur, Status
Perkawinan, dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Praktik Keperawatan
Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Prof. r. V. L. Ratumbuysang Proinsi Sulawesi
Utara. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado.