Anda di halaman 1dari 19

DIFERENSIASl FUNGSI MAJEMUK

Adalah diferensiasi untuk fungsi – fungsi yang mengandung lebih dari satu macam
variabel bebas.
A. Diferensiasi Parsial

Sebuah fungsi mengandung lebih dari satu variabel bebas dan turunannya akan lebih dari
satu macam pula, sesuai degan jumlah macam variabel bebasnya. Rumus:
Y = f(x,z)

 Derifatif parsial

∂y ∂y
Y’ = Y’ =
∂x ∂z

 Diferensial parsial

∂y ∂y
Y’ = dx y’ = dz
∂x ∂z

 Diferensial Total

∂y ∂y
Dy = dx + dz
∂x ∂z

Contoh soal:
Untuk fungsi y = 3x2 - 5z2 + 2x2z – 4xz2 - 9 tentukanlah
a. derivatif parsialnya 
b. diferensial parsialnya
c. diferensial total

Jawab
∂y ∂y
a. =6 x+ 4 xz – 4 z 2 =−10 z +2 x 2 – 8 xz
∂x ∂z
∂y ∂y
b. dx=6+ 4 z dz=−10 – 8 x
∂x ∂z
∂y ∂y
c. Dy= dx + dz
∂x ∂z

= 6 + 4z -10 – 8x
= -4 + 4z – 8x

B. Derivatif Dari Derifatif Parsial

Adalah fungsi dengan lebih dari satu variabel yang diturunkan lebih dari satu kali.
contoh: Untuk fungsi y = 3x2 - 5z2 + 2x2z – 4xz2 - 9 tentukan sampai dengan derivatif
parsial keduanya.
Jawab:
∂y
=6 x+ 4 xz – 4 z
∂x

∂y
=−10 z +2 x 2 – 8 xz
∂z
Turunan kedua
∂y ∂2 y
terhadap x : = 6 + 4z
∂x ∂ x2
∂y ∂2 y
terhadap z : = 4x – 4
∂x ∂x ∂ z
∂y ∂2 y
Terhadap x : = 4x – 8z
∂z ∂z∂ x
∂y ∂2 y
terhadap z : 2 = -10 – 8x
∂z ∂z

C. Nilai Ekstrim: Maksimum Dan Minimum

Nilai – nilai ekstrim dari sebuah fungsi yang mengandung lebih dari satu variabel
bebas dapat dicari dengan pengujian sampai derivatif keduanya.

untuk y = f(x,z), maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika


∂y ∂y
=0 dan =0
∂x ∂z

Untuk melihat titik ekstrim itu berupa titik maksimum atau minimum, dibutuhkan syarat yaitu:
∂2 y ∂2 y
Maksimum bila < 0 dan <0
∂ x2 ∂ z2
∂2 y ∂2 y
Minimum bila > 0 dan >0
∂ x2 ∂ z2
Contoh:
Selidiki apakah titik ekstrim dari fungsi y = 3x 2 – 18x + z2 – 8z + 50 merupakan titik
maksimum ataukah titik minimum!
Jawab:
∂y ∂y
= 6x – 18 = 2z – 8
∂x ∂z

6x – 18 = 0, x= 3 2z – 8 = 0, z=4
Y = 3(3)2 – 18(3) + (4)2 – 8(4) + 50
= 27 – 54 + 16 – 32 + 50 = 7
2 2
∂ y ∂ y
=6>0 =2>0
∂ x2 ∂ z2
∂2 y ∂2 y
Karena dan > 0, titik ekstrimnya adalah titik minimum dengan Ymin = 7
∂ x2 ∂ z2

D. Optimasi Bersyarat

Pengganda lagrange
Ketika penghitungan nilai ekstrim sebuah fungsi yang menghadapi kendala berupa
sebuah fungsi lain. Cara menyelesaikannya adalah dengan membentuk sebuah fungsi baru,
disebut fungsi Larange.
f (x,y, λ) = f (x,y) + λ (x,y)
nilai ekstrim F(x,y, λ) dapat dicari dengan memformulasikan masing – masing derivatif parsial
pertamanya sama dengan nol.
Fx(x,y, λ) = fx + λgx = 0
Fy(x,y, λ) = fy + λgy = 0
Untuk mengetahui jenis nilai ekstrim tersebut, maksimum ataukah minimum, masih harus disidik
melalui derivatif parsial keduanya.
Maksimum bila Fxx < 0 dan Fyy < 0
Minimum bila Fxx > 0 dan Fyy > 0
E. Homogenitas Fungsi
Suatu fungsi dikatakan homogen berderajat n apabila hasilkali setiap variabel bebasnya dengan
sebarang bilangan λ menyebabkan nilai fungsinya menjadi λn kali. Dengan demikian, z = f
(x,y) dikatakan homogen apabila 
                                                  λn z = f (λx.λy)
contoh :
1. z= f(x,y) = 2x3 – 4x2 y + y3
     adalah fungsi homogen berderajat 3, karena 
     f (λx.λy)  = 2λ3x3 - 4 λ3x3y + λ3y3
                      = λ3 (2x3- 4x2y + y3)
                    = λ3  f(x,y)
                    = λ3 z
Fungsi homogen berderajat satu disebut juga fungsi homogen linear. Perihal  homogenitas fungsi
merupakan batasan penting dalam teori produksi. Dengan diketahuinya derajat homogenitas suatu
fungsi produksi, akan dapat diketahui pula tingkat penambahan hasil produksi atas penambahan
faktor produksi yang digunakan.

F. Penerapan Ekonomi
Pendekatan diferensial parsial bermanfaat untuk diterapkan pada model-model
ekonomi yang mengandung lebih dari satu variabel bebas, yaitu ketika kita
ingin menelaah secaa parsial pengaruh dari salah satu variabel bebas

Permintaan Marjinal dan Elastisitas Permintaan Parsial


Apabila dua macam barang mempunyai hubungan dalam
penggunaannya, maka permintaan akan masing-masing barang akan
fungsional terhadap harga kedua macam barang tersebut. Fungsi permintaan
masing-masing barang dapat dinyatakan sebagai

Qda Qdb
Derivatif pertama dari dan adalah fungsi-fungsi
permintaan marjinal
∂Qda
adalah permintaan marjinal akan A berkenaan dengan P a
 ∂P
a

∂Qda
 ∂ Pb Pb
adalah permintaan marjinal akan A berkenaan dengan

∂Qdb  ∂ Pb

 ∂ Pa

∂Qdb
adalah
permintaan
marjinal akan B
berkenaan dengan

adalah
permintaan
marjinal akan B
berkenaan dengan
Dengan dapat diturunkannya fungsi permintaan marjinal maka kita dapat
menghitung elastisitas permintaan parisialnya. Elastisitas permintaan dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
1. Elastisitas harga permintaan, yaitu elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan harga barang itu
sendiri
2. Elastisitas silang permintaan, yaitu yaitu elastisitas yang mengukur
kepekaan perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan harga
barang lain

ΔQda EQda∂Q daPa


ηda= Δ P .Q
d =EP= a ∂P ada

ΔQdb EQdb∂QdbPb
ηdb= Δ P .Q
b =EP= b ∂P bdb

ΔQda EQda ∂Q daPb


ηab= Δ P .Q
b =EP= b ∂P bda

Keterangan :
ηda η
 dan db merupakan elastistas harga permintaan
ηab η
 dan ba merupakan elastisitas silang permintaan
ηab <0 η <0 Pa Pb
 dan ba untuk dan tertentu maka hubungan A
dan B adalah komplementer atau saling melengkapi
ηab <0 η <0 Pa Pb
 dan ba untuk dan tertentu maka hubungan A
dan B adalah kompetitif/subtitutif atau saling menggantikan

Kasus 1
Fungsi permintaan akan barang A dan barang B masing-masang
2 3
ditunjukkan oleh Qda . Pa . Pb −1=0 dan
3
Qdb . Pa . Pb−1=0 .

Berapa elastisitas permintaan masing-masing barang dan bagaimana


hubungan Antara kedua barang tersebut?

Penyelesaian
Q . P 2 . P 3−1=0 ⇔ Q
1 −2 −3
da a = b=P .P
da 2 3 a b
P .P a b

Q . P 3 . P −1=0 ⇔ Q
1 −3 −1
db a b = 3
=P a . P
b
db P a . Pb

∂Q ∂( P −2 . P −3)
da a b −3 −3
= =−2 P a . P
∂P a ∂ Pa
∂Q ∂( P −2 . P −3)
da a b −2 −4
= ¿−3 P a . P
∂P b ∂ Pb

∂Q ∂( P −3 . P −1)
db a b −3 −2
= =−P a . P
∂P b ∂ Pb
∂Q ∂( P −3 . P −1)
db a b −4 −3
= =−3 P a . P
∂P a ∂ Pa
∂Q da Pa
η = . =2 P −3 . P −3 .
=−2
Pa

da ∂ Qd a b
Pb a −2 −3
P .P
a b

∂Q db Pb −3 −2
η = . =P .P . =−1
Pb
db ∂ P Q db b −3 −1
b a P .P
a b
∂Q db Pb
η = . =−3 P −2 . P −4 .
=−3
Pb

ab ∂ P Q a −2 b
−3
b da P .P
a b
∂Q db Pb Pb =−3
η = . =−3 P −4 . P −3 .
ba ∂ P Qd a b −3 −1
a b P .P
a b

ηda >1
Barang A adalah barang elastis karena . sedangkan B adalah
ηdb=1
barang unitary-elastic karena . Sedabgkan hubungan antara A dan
η <0 η <0
B adalah komplementer karena ab dan ba .
Perusahaan dengan Dua Macam Produk dan Biaya Produksi
Gabungan
Apabila sebuah perusahaan menghasilkan dua macam output dan, biaya
yang dikeluarkannya untuk memproduksi kedua macam produk itu merupakan
biaya produksi gabungan (joint production cost), maka penghitungan
keuntungan maksimum yang diperolehnya dapat diselesaikan dengan
pendekatan diferensial parsial.
Andaikan sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang, A dan B,
Qa Qb
dimana fungsi permintaannya dan , serta biaya produksi
C=f (Qa , Qb )
, maka

 Penerimaan dari memproduksi A : R a =Qa . P a=f (Qa )


R b =Qb . P b=f ( Qb )
 Penerimaan dari memproduksi B :
R=R a + R b =f (Qa )+ f (Qb )
 Penerimaan total :
C=f ( Qa ,Qb )
Dengan biaya total , fungsi keuntungannya :
π =R−C=f ( Qa ) + f ( Qb ) −f ( Qa , Qb )=g ( Qa , Qb )

π '
maksimum bila π =0
π
∂π
1. Qa = =0
❑ ∂Qa
π
∂π
2. Qb = =0
❑ ∂Qb

Qa Qb π
Dari (1) dan (2) nilai dan dapat diperoleh. Selanjutnya nilai
maksimum bisa dihitung.
Kasus 2
Biaya total yang dikeluarkan sebuah perusahaan yang memproduksi dua
2 2
C=Qa +3 Qb + Qa. Qb
macam barang, A dan B, ditunjukkan oleh .
Harga
Pa=7 Pb=20
jual masing-masing barang per unit adalah sedangkan .
hitunglah berapa unit masing-masong barang harus diproduksi agar
keuntunganmya maksimum dan besarnya keuntungan maksimum tersebut

Penyelesaian
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan dua cara
 Cara 1
Ra=Qa. Pa=7 Qa
Rb=Qb. Pb=20 Qb R=Ra+ Rb=7 Qa
+
π =R−C=7 Qa+ 20 Qb− 2 202Qb
Q a +3 Qb +Qa
.Q
' b
π
Agar maksimum, π
=0
π
∂π
1. Qa = =0 → 7−2 Qa −Qb=0
❑ ∂Qa
π
∂π
2. Qb = =0 → 20−6 Qb −Qa=0
❑ ∂Qb
Qa=2 Qb=3
Dari 1 dan 2 diperoleh dan
π 2 2
maksimum ¿ 7 Qa + 20 Qb−Qa +3 Qb +Qa . Qb
¿ 7(2)+ 20(3)−(2)2+3 (3)2 +(2)(3)
¿ 14+60−$ +27+6
¿ 37

 Cara 2
Melalui nilai-nilai marjinal, yaitu dengan memformulasikan penerimaan
marginal masing-masing barang sama dengan biaya marjinal barang yang
MR=MC
bersangkutan, .
Berkenaan dengan soal tadi, n maksimum akan diperoleh bila :
MRa =MC a MRb =MC b
dan
R=7 Qa 20 Qb
+
C=Q a 2 +3 Qb2+ Q a .
Qb MRa =7

MRb =20
MCa=Ca=2 Qa +Qb

MCb=Cb=6 Qb +Q a

MRa =MC a → 7=2Qa +Q b ⇔ 7−2 Qa +Qb........................


(1)
MRb =MC b → 20=6 Qb +Qa ⟺20−6 Qb +Qa.....................
(2)
Qa=2 Qb=3 π =37
Dari (1) dan (2), dan . Selanjutnya diperoleh
Jadi, agar keuntungan maksimum, peusahaan harus memproduksi 2 unit
barang A dan 3 unit arang B dengan keuntungan sebesar 37.
Utilitas Marjinal Parsial dan Keseimbangan Konsumsi
Dalam kenyataan sehari-hari, seorang konsumen tidak hanya
mengkonsumsi satu macam barang tetapi berbagai macam. Jika kepuasan
U
konsumen dilambangkan dengan dan barang-barang yang
dikonsumsinya dilambangkan dengan q;( i=1,2,… ,n) , maka fungsi
U =f ( q 1 , q2 , q3 ,…, qn ) .
utilitas dapat dituliskan dengan notasi
Seandainya untuk penyederhanaan dianggap bahwa seorang konsumen
X Y
hanya mengkonsumsi dua macam barang, katakanlah dan , maka
fungsi utilitasnya adalah U=

U
Derivativ pertama dari merupakan utilitas marjinal parsialnya.
∂U
X
∂x adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barang .
∂U
Y
∂y adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barang .
U =¿ U =f (x , y)
Untuk konstanta tertentu, fungsi utilitas
merupakan suatu persamaan kurva indiferensi (indifference curve), yaitu
X
kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi barang dan
Y
yang memberikan tingkat-tingkat kepuasan yang sama.
Keseimbangan Konsumsi. Keseimbangan konsumsi maksudnya
adalah suatu keadaan atau tingkat kombinasi konsumsi beberapa macam
barang yang memberikan kepuasan optimum. Secara geometri,
keseimbangan konsumsi terjadi pada persinggungan kurva indiferensi
dengan garis anggaran konsumen (budget line). Garis anggaran adalah
garis yang mencerminkan kemampuan konsumen membeli berbagai
macam barang berkenaan dengan harganya masing-masing dan
M
pendapatan konsumen. Jika pendapatan konsumen berjumlah serta
X Y Px Py
harga barang dan barang masing-masing dan per
unit, persamaan budget line-nya dapat dituliskan dengan notasi
M =x. P x + y . P y .

Tingkat kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum


atau keseimbangan konsumsi dapat dicari dengan Metoda Lagrange.
U =f (x , y)
Dalam hal ini, fungsi utilitas dimaksimumkan terhadap
M =x. P x + y . P y
fungsi anggaran . Analog dengan
penyelesaian
keseimbangan produksi sebagaimana diuraikan pada seksi sesudah ini,
diperoleh fungsi baru Lagrange:
F ( x , y )=f ( x , y )+ λ ( x . Px + y . P y −M )
Agar F maksimum:
F x ( x , y )=0 → f x ( x , y )+ λ P x =0 ……………………………………
…………… (1)
F y ( x , y )=0→ f y ( x , y )+ λ P y =0 ……………………………………
…………… (2)
Selanjutnya perhatikan:
Utilitas total : U =f ( x , y)
'
Utilitas marjinal : MU =U =f ( x , y )

X M U x =f x ( x , y )=
(i) Utilitas marjinal barang : ∂u

x
Y M U y =f y ( x , y )=
(ii) Utilitas marjinal barang : ∂u

fx(x,y) y
f ( x , y )+ λ P =0 →−λ=
Menurut (1) : x
Px
x
fy(x,y)
Menurut (2) : =0 →−λ= Py
f y ( x , y )+ λ
Py

Dari (1) dan (2),

f x( x , y ) = f y
( xP, y P
x y

M U x= M U
y
Px Py

Jadi dalam rumusan lain dapat pula dinyatakan, bahwa keseimbangan


konsumsi akan tercapai apabila hasil bagi utilitas marjinal masing-masing
barang terhadap harganya bernilai sama.
Kasus 3
X
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang dan

Y 2 3
dicerminkan oleh fungsi utilitas U =x y . Jumlah pendapatan
X Y
konsumen 1.000 rupiah, harga dan harga per unit masing-
masing 25 rupiah dan 50 rupiah.
a) Bentuklah fungsi utilitas marjinal untuk masing-masing barang.
b) Berapa utilitas marjinal tersebut jika konsumen mengkonsumsi 14 unit
X Y
dan 13 unit ?

X Y
c) Jelaskan apakah dengan mengkonsumsi 14 unit dan 13 unit
kepuasan konsumen optimum ataukah tidak.
Penyelesaian:
a) U =x 2 y3

MU ∂U
= =2 x y3
x=U x
∂x
M U =U = ∂U
=3 x2 y2
y y ∂y

b) Jika x=14 dan y=13,

M U x =2 ( 14) (13)3=61.516

M U y =3 (14)2 (13 )2=99.372


M U x 61.516
= =2.460,64
Px 25
M U y 99.372
= =1.987,44
Py 50

MUx MUy
c) Karena P x ≠ P y , maka kombinasi 14 unit X dan 13 unit

Y
tidak memberikan kepuasan optimum, tidak terjadi
keseimbangan konsumsi.

Kasus 4
X
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang dan

Y 2 3
dicerminkan oleh fungsi utilitas U =x y . Jumlah pendapatan
X Y
konsumen 1.000 rupiah, harga dan harga per unit masing-
masing 25 rupiah dan 50 rupiah.
a) Hitunglah kombinasi konsumsi X dan yang memberikan
Y

kepuasan optimum, serta besarnya nilai kepuasan optimum.


MUx MUy
b) Buktikan bahwa tingkat kepuasan optimum tersebut Px = Py

Penyelesaian:
3
U =x 2 y F ( x , y )=x 2 y3 + λ (25 x +50
a) 25 x +50 y−1000=0
} 2 3
y−1000)
¿ x y +25 λx+ 50 λy −1000 λ

F
Agar maksimum:
3 2 x y3
Fx=2 x y +25 λ=0 →−λ=
25

…………………………………………(1)
F =3 x2 3 x2 y2
y2+ 25 λ=0 →−λ=
y
50 ……………………………
……………(2)
Berdasarkan (1) dan (2),
2 x y3 3 x22 3 2 2 3
y
=
25 → 100 x y =75 x y , y = x
50 4
25 x+5 y −1000=0
3
25 x+50 ( x )=1000 → x=16
4
3
y= x=2
4
U =x 2 y 3=(16)2 (12)3=442368

Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16


X Y U
unit dan 12 unit , dengan nilai kepuasan = 442368.
x=16 y=12,
b) Untuk dan

M U x =2 x y 3=2 (16) (12)3=55296

M U y =3 x2 y 2=3 (16)2 (12)2=110592


M U x 55296
= =2211,84
Px 25
M U y 110592
= =2211,84
Py 50
MUx MUy
Jadi terbukti bahwa Px = Py

Produk Marjinal Parsial dan Keseimbangan Produksi


Untuk mengetahui sesuatu barang pada dasarnya diperlukan beberapa
macam factor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, bahan baku,
mesin-mesin dan sebagainya. Jika jumlah keluaranyang dihasilkan
dilambangkan dengan P dan masukan yang digunakan dilambangkan
dengan xj . (i = 1, 2,… , n), maka fungsi produksinya dapat dituliskan
dengan notasi P=f ( x1, x2,……., xn) .
Sebagian dari masukan yang digunakan sudah barang tentu
merupakan masukan tetap, sementara sebagian lainnya adalah masukan
variable. Selanjutnya jika untuk memproduksi suatu barang dianggap
hanya ada dua macam masukkan variable (katakanlah K dan L), maka
fungsi produksinya secara pasti dapat dinyatakan dengan.

P=f (k , l )

Derivatif pertama dari P merupakan produk marjinal parsialnya.


∂P
∂k adalah produk marjinal berkenaan dengan masukan K
∂P
∂∗l adaah produk marjinal berkenaan dengan masukan L
P=f (k , l )
Untuk P = konstanta tertentu, fungsi produksi
merupakan suatu persamaan isoquant, yaitu kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi penggunaan masukan K dan L yang menghasilkan
keluaran dalam jumlah sama.

Keseimbangan Produksi. Keseimbangan produksi maksudnya ialah suatu


keadaan atau tingkay penggunaan kombinasi factor-faktor produksi secara
optimum, yakni suatu tingkat pencapaian produksi dengan kombinasi
biaya terendah (least cost combination). Secara geometri, keseimbangan
produksi terjadi pada persinggungan isocost dengan isoquant . Isocost
adalah kurva yang mencerminkan kemampuan produsen membeli berbagai
macam masukan berkenaan dengan harga masing- masing masukan dan
jumlah dana yang dimilikinya. Jika jumlah dana yang dianggarkan untuk
membeli masukkan K dan masukkan L adalah sebesar M. serta harga
masukkan K dan masukkan L masing-masing Pk dan Pl, persamaan
isocostnya dapat dituliskan dengan notasi
M =k . Pk +1. Pl .

Tingkat kombinasi penggunaan masukan yang optimum atau “least


cost combination” dapat dicari dengan metode Lagrange. Dalam hal ini
P=f (k , l )
fungsi produksi dimaksimumkan terhadap fungsi isocost
M =k . Pk +l. Pl
.
P=f (k , l )
Fungsi tujuan yang hendak dioptimumkan :
M =k . Pk +l. Pl
Fungsi kendala yang dihadapi :
k . P k + l . P l −M
=
0
Fungsi baru Lagrange :
k . P k +l . Pl −M
F (k , l )=f (k ,l )+
λ¿
Syarat yang diperlukan agar F (k, n) maksimum:
F k (k , l )=0 → f k (k , l )+ λ Pk =0
.....................................................................................................................................
(1)
Fl (k , l )=0 → f l (k , l )+ λ Pl=0
.....................................................................................................................................
(2)
Dari (1) dan (2) nilai k dan nilai l dapat diperoleh. Selanjutnya nilai p
maksimum bias dihitung.
Sekarang perhatikan:
Produksi Total: P=f (k , l )
M P K =f k ( k , l )=
(i) Produksi marjinal masukkan K: ∂P
∂k
M P L =f l (k , l )=
(ii) Produksi marjinal masukkan L: ∂P

l
Pengembangan lebih lanjut persamaan (1) dan (2) di atas tadi akan
menghasilkan:
f k (k , l)
(1) f k (k , l )+ λ Pk =0→ f k ( k ,l ) k,− λ =
=−λ P P
k

f l (k , l )+ λ Pl=0 → f l (k , l )
(2) f l (k , l )
=−λ Pl, −λ= P
l

Dengan demikian, syarat keseimbangan produksi dapat juga


dirumuskan:

f k (k ,l )= f l(k ,
l Pk Pl
M PK = M P L
Pk Pl
Jadi dalam rumusan lain dapat pula dinyatakan, bahwa produksi
optimum dengan kombinasi biaya terendah akan tercapai apabila hasil
bagi produk marjinal masing-masing masukkan terhadap harganya
bernilai sama.
Kasus 5
21
Fungsi produksi suatu barang dinyatakan dengan ¿ 6 k 3 l3 .
bentuklah fungsi produk marjinal untuk masing-masing factor produksi.
Berapa produk marjinal tersebut jika digunakan 8 unik K dan 27 unit L?
Penyelesaian:
2 1
P=6 k 3 l 3

1 1 4 l 13
∂P
M PK=Pk= =4 k 3 l 3= 1
∂k
k3
Jika k = 8 dan l = 27,
1
27 ¿ 3
¿
4¿
M PK=¿

2
8¿3
¿
2¿
M PL=¿

Kasus 6
Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk membeli
masukkan K dan masukkan L. Harga per unit masukkan K adalah 4
rupiah dan masukkan L adalah 3 rupiah. Fungsi produksinya P = 12 kl.
Berapa unit masing-masing masukkan seharusnya ia gunakan agar
produksinya optimum, dan berapa unit keluaran yang dihasilkannya dari
kombinasi tersebut?
Penyelesaian:
P=f (k ,l )=12 kl
Fungsi produksi yang hendak dioptimumkan :
M =k . Pk +l. Pl
Fungsi isocost yang menjadi kendala :
96=4 k +3 l
96−4 k−3 l=0
Fungsi Lagrange:
F (k , l )=12 kl + λ(96−4 k−3 l)
⇔ F ( k ,l )=12 kl + 96 λ ± 4 λk−3 λl
Agar F maksimum, Fk = 0 dan F1 = 0,
F k (k , l )=12 l−4 λ=0 → λ=3 l
Fl (k , l )=12 k−3 λ=0 → λ=4 k

96=4 k +3 l
96=4 k +4 k−96=8 k→k =12
4
l= (12)=16
3

P=12 kl=12 (12) (16 )=2304

Jadi agar produksinya optimum seharusnya digunakan kombinasi 12


unit K dan 16 unit L, dengan hasil produksi 2304 unit.

Kasus 7
Buktikan bahwa, dengan menggunakan data pada soal kasus 60 di
atas, untuk mencari tingkat produksi optimum berlaku ketentuan
M Pk M Pl
Pk = Pl .

Penyelesaian:
P=12 kl−M P = ∂P =12l dan M P = ∂ P =12 k
K L
∂k ∂l

Untuk Pk = 4, P1 = 3, k = 12, dan l = 16:


M PK M PL 12 l 12k 12( 16 ) 12 (12)
= ↑→ = → = (Terbukti )
Pk Pl 4 3 4 3

Anda mungkin juga menyukai