Adalah diferensiasi untuk fungsi – fungsi yang mengandung lebih dari satu macam
variabel bebas.
A. Diferensiasi Parsial
Sebuah fungsi mengandung lebih dari satu variabel bebas dan turunannya akan lebih dari
satu macam pula, sesuai degan jumlah macam variabel bebasnya. Rumus:
Y = f(x,z)
Derifatif parsial
∂y ∂y
Y’ = Y’ =
∂x ∂z
Diferensial parsial
∂y ∂y
Y’ = dx y’ = dz
∂x ∂z
Diferensial Total
∂y ∂y
Dy = dx + dz
∂x ∂z
Contoh soal:
Untuk fungsi y = 3x2 - 5z2 + 2x2z – 4xz2 - 9 tentukanlah
a. derivatif parsialnya
b. diferensial parsialnya
c. diferensial total
Jawab
∂y ∂y
a. =6 x+ 4 xz – 4 z 2 =−10 z +2 x 2 – 8 xz
∂x ∂z
∂y ∂y
b. dx=6+ 4 z dz=−10 – 8 x
∂x ∂z
∂y ∂y
c. Dy= dx + dz
∂x ∂z
= 6 + 4z -10 – 8x
= -4 + 4z – 8x
Adalah fungsi dengan lebih dari satu variabel yang diturunkan lebih dari satu kali.
contoh: Untuk fungsi y = 3x2 - 5z2 + 2x2z – 4xz2 - 9 tentukan sampai dengan derivatif
parsial keduanya.
Jawab:
∂y
=6 x+ 4 xz – 4 z
∂x
∂y
=−10 z +2 x 2 – 8 xz
∂z
Turunan kedua
∂y ∂2 y
terhadap x : = 6 + 4z
∂x ∂ x2
∂y ∂2 y
terhadap z : = 4x – 4
∂x ∂x ∂ z
∂y ∂2 y
Terhadap x : = 4x – 8z
∂z ∂z∂ x
∂y ∂2 y
terhadap z : 2 = -10 – 8x
∂z ∂z
Nilai – nilai ekstrim dari sebuah fungsi yang mengandung lebih dari satu variabel
bebas dapat dicari dengan pengujian sampai derivatif keduanya.
Untuk melihat titik ekstrim itu berupa titik maksimum atau minimum, dibutuhkan syarat yaitu:
∂2 y ∂2 y
Maksimum bila < 0 dan <0
∂ x2 ∂ z2
∂2 y ∂2 y
Minimum bila > 0 dan >0
∂ x2 ∂ z2
Contoh:
Selidiki apakah titik ekstrim dari fungsi y = 3x 2 – 18x + z2 – 8z + 50 merupakan titik
maksimum ataukah titik minimum!
Jawab:
∂y ∂y
= 6x – 18 = 2z – 8
∂x ∂z
6x – 18 = 0, x= 3 2z – 8 = 0, z=4
Y = 3(3)2 – 18(3) + (4)2 – 8(4) + 50
= 27 – 54 + 16 – 32 + 50 = 7
2 2
∂ y ∂ y
=6>0 =2>0
∂ x2 ∂ z2
∂2 y ∂2 y
Karena dan > 0, titik ekstrimnya adalah titik minimum dengan Ymin = 7
∂ x2 ∂ z2
D. Optimasi Bersyarat
Pengganda lagrange
Ketika penghitungan nilai ekstrim sebuah fungsi yang menghadapi kendala berupa
sebuah fungsi lain. Cara menyelesaikannya adalah dengan membentuk sebuah fungsi baru,
disebut fungsi Larange.
f (x,y, λ) = f (x,y) + λ (x,y)
nilai ekstrim F(x,y, λ) dapat dicari dengan memformulasikan masing – masing derivatif parsial
pertamanya sama dengan nol.
Fx(x,y, λ) = fx + λgx = 0
Fy(x,y, λ) = fy + λgy = 0
Untuk mengetahui jenis nilai ekstrim tersebut, maksimum ataukah minimum, masih harus disidik
melalui derivatif parsial keduanya.
Maksimum bila Fxx < 0 dan Fyy < 0
Minimum bila Fxx > 0 dan Fyy > 0
E. Homogenitas Fungsi
Suatu fungsi dikatakan homogen berderajat n apabila hasilkali setiap variabel bebasnya dengan
sebarang bilangan λ menyebabkan nilai fungsinya menjadi λn kali. Dengan demikian, z = f
(x,y) dikatakan homogen apabila
λn z = f (λx.λy)
contoh :
1. z= f(x,y) = 2x3 – 4x2 y + y3
adalah fungsi homogen berderajat 3, karena
f (λx.λy) = 2λ3x3 - 4 λ3x3y + λ3y3
= λ3 (2x3- 4x2y + y3)
= λ3 f(x,y)
= λ3 z
Fungsi homogen berderajat satu disebut juga fungsi homogen linear. Perihal homogenitas fungsi
merupakan batasan penting dalam teori produksi. Dengan diketahuinya derajat homogenitas suatu
fungsi produksi, akan dapat diketahui pula tingkat penambahan hasil produksi atas penambahan
faktor produksi yang digunakan.
F. Penerapan Ekonomi
Pendekatan diferensial parsial bermanfaat untuk diterapkan pada model-model
ekonomi yang mengandung lebih dari satu variabel bebas, yaitu ketika kita
ingin menelaah secaa parsial pengaruh dari salah satu variabel bebas
Qda Qdb
Derivatif pertama dari dan adalah fungsi-fungsi
permintaan marjinal
∂Qda
adalah permintaan marjinal akan A berkenaan dengan P a
∂P
a
∂Qda
∂ Pb Pb
adalah permintaan marjinal akan A berkenaan dengan
∂Qdb ∂ Pb
∂ Pa
∂Qdb
adalah
permintaan
marjinal akan B
berkenaan dengan
adalah
permintaan
marjinal akan B
berkenaan dengan
Dengan dapat diturunkannya fungsi permintaan marjinal maka kita dapat
menghitung elastisitas permintaan parisialnya. Elastisitas permintaan dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
1. Elastisitas harga permintaan, yaitu elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan harga barang itu
sendiri
2. Elastisitas silang permintaan, yaitu yaitu elastisitas yang mengukur
kepekaan perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan harga
barang lain
ΔQdb EQdb∂QdbPb
ηdb= Δ P .Q
b =EP= b ∂P bdb
Keterangan :
ηda η
dan db merupakan elastistas harga permintaan
ηab η
dan ba merupakan elastisitas silang permintaan
ηab <0 η <0 Pa Pb
dan ba untuk dan tertentu maka hubungan A
dan B adalah komplementer atau saling melengkapi
ηab <0 η <0 Pa Pb
dan ba untuk dan tertentu maka hubungan A
dan B adalah kompetitif/subtitutif atau saling menggantikan
Kasus 1
Fungsi permintaan akan barang A dan barang B masing-masang
2 3
ditunjukkan oleh Qda . Pa . Pb −1=0 dan
3
Qdb . Pa . Pb−1=0 .
Penyelesaian
Q . P 2 . P 3−1=0 ⇔ Q
1 −2 −3
da a = b=P .P
da 2 3 a b
P .P a b
Q . P 3 . P −1=0 ⇔ Q
1 −3 −1
db a b = 3
=P a . P
b
db P a . Pb
∂Q ∂( P −2 . P −3)
da a b −3 −3
= =−2 P a . P
∂P a ∂ Pa
∂Q ∂( P −2 . P −3)
da a b −2 −4
= ¿−3 P a . P
∂P b ∂ Pb
∂Q ∂( P −3 . P −1)
db a b −3 −2
= =−P a . P
∂P b ∂ Pb
∂Q ∂( P −3 . P −1)
db a b −4 −3
= =−3 P a . P
∂P a ∂ Pa
∂Q da Pa
η = . =2 P −3 . P −3 .
=−2
Pa
da ∂ Qd a b
Pb a −2 −3
P .P
a b
∂Q db Pb −3 −2
η = . =P .P . =−1
Pb
db ∂ P Q db b −3 −1
b a P .P
a b
∂Q db Pb
η = . =−3 P −2 . P −4 .
=−3
Pb
ab ∂ P Q a −2 b
−3
b da P .P
a b
∂Q db Pb Pb =−3
η = . =−3 P −4 . P −3 .
ba ∂ P Qd a b −3 −1
a b P .P
a b
ηda >1
Barang A adalah barang elastis karena . sedangkan B adalah
ηdb=1
barang unitary-elastic karena . Sedabgkan hubungan antara A dan
η <0 η <0
B adalah komplementer karena ab dan ba .
Perusahaan dengan Dua Macam Produk dan Biaya Produksi
Gabungan
Apabila sebuah perusahaan menghasilkan dua macam output dan, biaya
yang dikeluarkannya untuk memproduksi kedua macam produk itu merupakan
biaya produksi gabungan (joint production cost), maka penghitungan
keuntungan maksimum yang diperolehnya dapat diselesaikan dengan
pendekatan diferensial parsial.
Andaikan sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang, A dan B,
Qa Qb
dimana fungsi permintaannya dan , serta biaya produksi
C=f (Qa , Qb )
, maka
π '
maksimum bila π =0
π
∂π
1. Qa = =0
❑ ∂Qa
π
∂π
2. Qb = =0
❑ ∂Qb
Qa Qb π
Dari (1) dan (2) nilai dan dapat diperoleh. Selanjutnya nilai
maksimum bisa dihitung.
Kasus 2
Biaya total yang dikeluarkan sebuah perusahaan yang memproduksi dua
2 2
C=Qa +3 Qb + Qa. Qb
macam barang, A dan B, ditunjukkan oleh .
Harga
Pa=7 Pb=20
jual masing-masing barang per unit adalah sedangkan .
hitunglah berapa unit masing-masong barang harus diproduksi agar
keuntunganmya maksimum dan besarnya keuntungan maksimum tersebut
Penyelesaian
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan dua cara
Cara 1
Ra=Qa. Pa=7 Qa
Rb=Qb. Pb=20 Qb R=Ra+ Rb=7 Qa
+
π =R−C=7 Qa+ 20 Qb− 2 202Qb
Q a +3 Qb +Qa
.Q
' b
π
Agar maksimum, π
=0
π
∂π
1. Qa = =0 → 7−2 Qa −Qb=0
❑ ∂Qa
π
∂π
2. Qb = =0 → 20−6 Qb −Qa=0
❑ ∂Qb
Qa=2 Qb=3
Dari 1 dan 2 diperoleh dan
π 2 2
maksimum ¿ 7 Qa + 20 Qb−Qa +3 Qb +Qa . Qb
¿ 7(2)+ 20(3)−(2)2+3 (3)2 +(2)(3)
¿ 14+60−$ +27+6
¿ 37
Cara 2
Melalui nilai-nilai marjinal, yaitu dengan memformulasikan penerimaan
marginal masing-masing barang sama dengan biaya marjinal barang yang
MR=MC
bersangkutan, .
Berkenaan dengan soal tadi, n maksimum akan diperoleh bila :
MRa =MC a MRb =MC b
dan
R=7 Qa 20 Qb
+
C=Q a 2 +3 Qb2+ Q a .
Qb MRa =7
MRb =20
MCa=Ca=2 Qa +Qb
MCb=Cb=6 Qb +Q a
U
Derivativ pertama dari merupakan utilitas marjinal parsialnya.
∂U
X
∂x adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barang .
∂U
Y
∂y adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barang .
U =¿ U =f (x , y)
Untuk konstanta tertentu, fungsi utilitas
merupakan suatu persamaan kurva indiferensi (indifference curve), yaitu
X
kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi barang dan
Y
yang memberikan tingkat-tingkat kepuasan yang sama.
Keseimbangan Konsumsi. Keseimbangan konsumsi maksudnya
adalah suatu keadaan atau tingkat kombinasi konsumsi beberapa macam
barang yang memberikan kepuasan optimum. Secara geometri,
keseimbangan konsumsi terjadi pada persinggungan kurva indiferensi
dengan garis anggaran konsumen (budget line). Garis anggaran adalah
garis yang mencerminkan kemampuan konsumen membeli berbagai
macam barang berkenaan dengan harganya masing-masing dan
M
pendapatan konsumen. Jika pendapatan konsumen berjumlah serta
X Y Px Py
harga barang dan barang masing-masing dan per
unit, persamaan budget line-nya dapat dituliskan dengan notasi
M =x. P x + y . P y .
X M U x =f x ( x , y )=
(i) Utilitas marjinal barang : ∂u
∂
x
Y M U y =f y ( x , y )=
(ii) Utilitas marjinal barang : ∂u
∂
fx(x,y) y
f ( x , y )+ λ P =0 →−λ=
Menurut (1) : x
Px
x
fy(x,y)
Menurut (2) : =0 →−λ= Py
f y ( x , y )+ λ
Py
f x( x , y ) = f y
( xP, y P
x y
M U x= M U
y
Px Py
Y 2 3
dicerminkan oleh fungsi utilitas U =x y . Jumlah pendapatan
X Y
konsumen 1.000 rupiah, harga dan harga per unit masing-
masing 25 rupiah dan 50 rupiah.
a) Bentuklah fungsi utilitas marjinal untuk masing-masing barang.
b) Berapa utilitas marjinal tersebut jika konsumen mengkonsumsi 14 unit
X Y
dan 13 unit ?
X Y
c) Jelaskan apakah dengan mengkonsumsi 14 unit dan 13 unit
kepuasan konsumen optimum ataukah tidak.
Penyelesaian:
a) U =x 2 y3
MU ∂U
= =2 x y3
x=U x
∂x
M U =U = ∂U
=3 x2 y2
y y ∂y
M U x =2 ( 14) (13)3=61.516
MUx MUy
c) Karena P x ≠ P y , maka kombinasi 14 unit X dan 13 unit
Y
tidak memberikan kepuasan optimum, tidak terjadi
keseimbangan konsumsi.
Kasus 4
X
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang dan
Y 2 3
dicerminkan oleh fungsi utilitas U =x y . Jumlah pendapatan
X Y
konsumen 1.000 rupiah, harga dan harga per unit masing-
masing 25 rupiah dan 50 rupiah.
a) Hitunglah kombinasi konsumsi X dan yang memberikan
Y
Penyelesaian:
3
U =x 2 y F ( x , y )=x 2 y3 + λ (25 x +50
a) 25 x +50 y−1000=0
} 2 3
y−1000)
¿ x y +25 λx+ 50 λy −1000 λ
F
Agar maksimum:
3 2 x y3
Fx=2 x y +25 λ=0 →−λ=
25
…………………………………………(1)
F =3 x2 3 x2 y2
y2+ 25 λ=0 →−λ=
y
50 ……………………………
……………(2)
Berdasarkan (1) dan (2),
2 x y3 3 x22 3 2 2 3
y
=
25 → 100 x y =75 x y , y = x
50 4
25 x+5 y −1000=0
3
25 x+50 ( x )=1000 → x=16
4
3
y= x=2
4
U =x 2 y 3=(16)2 (12)3=442368
P=f (k , l )
f l (k , l )+ λ Pl=0 → f l (k , l )
(2) f l (k , l )
=−λ Pl, −λ= P
l
f k (k ,l )= f l(k ,
l Pk Pl
M PK = M P L
Pk Pl
Jadi dalam rumusan lain dapat pula dinyatakan, bahwa produksi
optimum dengan kombinasi biaya terendah akan tercapai apabila hasil
bagi produk marjinal masing-masing masukkan terhadap harganya
bernilai sama.
Kasus 5
21
Fungsi produksi suatu barang dinyatakan dengan ¿ 6 k 3 l3 .
bentuklah fungsi produk marjinal untuk masing-masing factor produksi.
Berapa produk marjinal tersebut jika digunakan 8 unik K dan 27 unit L?
Penyelesaian:
2 1
P=6 k 3 l 3
1 1 4 l 13
∂P
M PK=Pk= =4 k 3 l 3= 1
∂k
k3
Jika k = 8 dan l = 27,
1
27 ¿ 3
¿
4¿
M PK=¿
2
8¿3
¿
2¿
M PL=¿
Kasus 6
Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk membeli
masukkan K dan masukkan L. Harga per unit masukkan K adalah 4
rupiah dan masukkan L adalah 3 rupiah. Fungsi produksinya P = 12 kl.
Berapa unit masing-masing masukkan seharusnya ia gunakan agar
produksinya optimum, dan berapa unit keluaran yang dihasilkannya dari
kombinasi tersebut?
Penyelesaian:
P=f (k ,l )=12 kl
Fungsi produksi yang hendak dioptimumkan :
M =k . Pk +l. Pl
Fungsi isocost yang menjadi kendala :
96=4 k +3 l
96−4 k−3 l=0
Fungsi Lagrange:
F (k , l )=12 kl + λ(96−4 k−3 l)
⇔ F ( k ,l )=12 kl + 96 λ ± 4 λk−3 λl
Agar F maksimum, Fk = 0 dan F1 = 0,
F k (k , l )=12 l−4 λ=0 → λ=3 l
Fl (k , l )=12 k−3 λ=0 → λ=4 k
96=4 k +3 l
96=4 k +4 k−96=8 k→k =12
4
l= (12)=16
3
Kasus 7
Buktikan bahwa, dengan menggunakan data pada soal kasus 60 di
atas, untuk mencari tingkat produksi optimum berlaku ketentuan
M Pk M Pl
Pk = Pl .
Penyelesaian:
P=12 kl−M P = ∂P =12l dan M P = ∂ P =12 k
K L
∂k ∂l