Anda di halaman 1dari 5

MARGINAL UTILITY

Filed under: TEORI EKONOMI 2 2 Comments


January 26, 2012

Marginal utility adalah sebuah konsep tentang tingkat kepuasan seorang dalam konsumsi suatu
barang. Marginal utility sangat bergantung dengan selera dan kepuasan konsumen. Utility dinilai
dari nilai guna suatu barang yang digunakan oleh seorang konsumen. Marginalisme menjelaskan
tentang pilihan seorang konsumen dengan pemikiran seseorang memutuskan apa manfaat yang
akan dia terima dalam memilih kebutuhan untuk dikonsumsi.

Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan
yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau utility-nya. Sebaliknya semakin rendah
kepuasan dari suatu barang maka utilitynya semakin rendah pula.

Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian:

Marginal utility (kepuasan marginal). Yaitu pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai


akibat adanya pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.
Total utility (total utility). Yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu.

Sementara M Abraham Garcia-Torres dalam Consumer Behaviour Theory : Utility


Maximization and the seek of Novelty membagi nilai guna menjadi dua. Berdasarkan dua
tindakan ekonomi yang dilakukan konsumen, Dua tindakan ini saling berhubungan :

1. Nilai Guna Keputusan ( Decision Utility ) yang berhubungan dengan Tindakan pembelian (
action of Purchasing ) . Dalam tindakan pembelian konsumen membeli beberapa barang pada
waktu yang bersamaan. dan sebelum melakukan pembelian konsumen harus memutuskan barang
yang mana yang akan dia beli.

2. Nilai Guna Pengalaman (Experienced Utility ) Yang berhubungan Dengan Tindakan


Konsumsi ( action of Consumption ) dengan kapasitas pemenuhan kepuasan dari barang tersebut.

Marginal utility berhubungan dengan kebutuhan manusia. Namun kebutuhan manusia tidak
memiliki batas. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya manusia perlu membuat keputusan
dalam menentukan pilihan mana yang akan dia ambil agar tecapai kepuasan yang maksimal.
Berdasarkan hukum Gossen atau yang biasa dikenal dengan law of siminishing marginal utility
berlaku bahwa semakin banyak suatu barang yang dikonsumsi, maka tambahan nilai
kepuasannya yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.
Dan konsumen akan selalu berusaha dalam mencapai kepuasan total yang maksimum.
Hukum marginal utility yang semakin menurun / Law of Diminishing Marginal Utility :
apabila tambahan nilai guna yang akan diperoleh dari seseorang dari mengkonsumsi suatu
barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah
konsumsinya dan pada akhirnya tambahan nilai guna tersebut akan menjadi negative

Konsep nilai guna (utility) bisa menjelaskan kelemahan berupa paradok antara kegunaan suatu
barang dengan harganya. Seperti tentang durian, dimana sampai titik tertentu Anda tidak mau
lagi memakannya, bahkan jika buah durian itu diberikan secara gratis. Hal ini menunjukkan
bahwa tambahan kepuasan yang diberikan dari tiap tambahan unit barang yang dikonsumsi
semakin berkurang. Inilah yang disebut Law of Diminishing Marginal Utility.

Penggambaran tentang marginal utility dan law of diminishingmrginal utility adalah ketika suatu
orang sedang lapar maka iya akan makan, setiap nasi yang iya makan akan memiliki nilai
kepuasan namun bila porsinya terus ditambah pada suatu saat akan kenyang kenyang disini
disebut dengan titik kepuasan maksimal. Namun bila sudah mencapai kepuasan maksimal dan
derus ditambah maka akan menurunkan nilai kepuasannya, sama seperti bila sudah kenyang
namun porsi makanan terus ditambah maka pada suatu saat akan muntah.

Kejadian contoh tersebut terlihat pada kurva berikut

Pada bagan diatas terlihat bahwa konsumsi suatu barang secara kontinu akan mencapai suatu
titik yang disebut dengan titik kepuasan puncak atau titik jenuh. Dan konsumsi yang dilakukan
setelah mencapai titik puncak akan menurunkan tingkat kepuasan dari barang tersebut secara
total

Kurva diatas menggambarkan tentang nilai guna suatu barang. Jumlah barang yang terus
ditambahkan akan menurunkan tingkat utility dari barang tersebut.

Kesimpulan

Marginal utility adalah sebuah konsep yang menggambarkan tentang tingkat penurunan nilai
suatu barang yang terjadi bila kuantitas barang tersebut terus ditambahkan. Penambahan ini
menyebabkan nilai suatu barang akan menurun.
Prinsip teori Utilitas
Prinsip teori Utilitas:

1.Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar manfaatnya.
Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru mengurangi kenikmatan
hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit.

2.Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang, Dengan
demikian Utilitas merupakan ukuran manfaat (kepuasan) bg seseorang karena mengkonsumsi barang.
Keseluruhan manfaat yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah barang disebut dengan
Utilitas total (Total Utility) Utilitas marjinal (marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh
karena menambah satu unit konsumsi barang tertentu.

3.Pada teori Utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The law of
Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit barang
tertentu akan memperoleh atambahan Utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit
konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan Utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan
bahkan dapat memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, Utilitas marjinal (MU) mula-mula adalah
besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang dikonsumsi.

4.Pada teori Utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara tuntas
(complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice) diantara berbagai paket
barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih
disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C,
atau A>C.

5.Pada teori Utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna berkaitan
dengan keputusan konsumsinya. Mereka dianggap (diasumsikan) mengetahui persis kualitas barang,
kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dsb.

Teori Utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai absolut) karena unit
kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval, sehingga tingkat kegunaan dapat
dijumlahkan menjadi total Utilitas (TU), dan marginal utility (MU)
Secara sederhana MU dapat diartikan atau diartikan perubahan total Utilitas karena perubahan 1 unit Q
(barang yang dikonsumsi).
Misalnya: (Kurva 1)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke-6, sedangkan MU
bertambah dengan pola menurun, higa unit jeruk ke-7 nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah
maksimal (titik jenuh/ saturation point)
Teori kegunaan kardinal ini telah banyak digunakan para ekonom, mengingat sngat sulit untuk
mewngukur Utilitas (kegunaan) dari konsumsi suatu paket barang secara kardinal. Teori Utilitas ini
diperbaiki oleh Vilvredo Pareto (1906) yaitu dengan skala kardinal menjadi Ordinal

Kurva Indiferens / Teori Utilitas Ordinal (The Indifference Curve Approach)

Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan paket kombinasi
konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang sama. (dinilai dalam skala
ordinal).

Indiferens Curve mempunyai persyaratan:

1.Konsistensi (prinsip Transitivity); jika Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai
dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. berarti kurva indeferens tidak saling
berpotongan. Titik E pada gambar (b) seolah-olah berpotongan, sebenarnya titik E ada pada salah satu
Kurva indiferens . (semakin jauh Kurva indiferens terhadap titik origin maka akan semakin tinggi tingkat
kepuasan konsumen A > B > C

2.Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga Kurva
indiferens yang berada di sisi kanan lebih disuka. (Gambar (c)) titik 2 lebih disuka dari titik 1. titik 4 dan 5
bersifat indiferens terhadap titik 1.

3.Tidak harus paralel, karena perubahan Utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat (2) harus dapat
dipakai

4.Kurva indiferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping) dan sembung terhadap
titik orogin (convex to origin)

Marginal Rate of Substitution (MRS)

Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi salah 1 barang maka harus mengurangi kuantitas barang
lain yang dikonsumsi. Dalam kasus ini apabila konsumen akan menambah barang x maka harus
mengurangi konsumsi barang Y (trade off). Hal ini yang disebut sebagai daya substitusi marginal
(Marginal Rate of Substitution (MRS)

MRS XY = -

U = F (X,Y)
du = (dU/dX). dX + (dU/dY). dY = 0
du = MUX . dX + MUY. dY =0

MUX .dX = -MUY . dy atau


(Bertanda negatif berarti miring dari kiri atas ke kanan bawah)

Contoh Soal:
Dalam mengkonsumsi kopi (X) dan rokok (Y), P. Rames memiliki fungsi kepuasaan total sebagai berikut:

TU = 17X + 20Y -2X2 Y2


Bila diketahui bahwa uang yang dianggarkan P. Rames untuk membeli ke-2 barang tersebut adalah Rp.
22.000,- harga kopi adalah Rp. 3000,- dan rokok adalah Rp.4.000,-, tentukanlah:
a)Banyaknya kopi dan rokok yang dikonsumsi P. Rames agar ia memperoleh kepuasan maskimal.
b)Pada tingkat pembelian soal (a) berapakah besarnya kepuasan total (TU), kepuasan marjinal dari kopi
(MUX) dan kepuasan marjinal dari rokok (MUY) yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai