Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM EKONOMI MAKRO

MODUL 7:
EKUILIBRIUM SIMULTAN DI PASAR UANG
DAN PASAR BARANG

Disusun Oleh:
Dr. Ir. Suhartini, MP.
Nur Baladina, SP. MP.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
EKUILIBRIUM SIMULTAN DI PASAR UANG DAN PASAR BARANG

A. DESKRIPSI MODUL

Modul ini menjelaskan tentang ekuilibrium simultan di pasar uang dan pasar barang.
Setelah ekuibrium di pasar barang dan ekuilibrium di pasar uang telah dijelaskan pada modul
sebelumnya, di dalam modul ini akan kita pelajari bahwa ekuilibrium simultan di pasar uang dan
pasar barang mengharuskan bahwa ekuilibrium pada kedua pasar tersebut terjadi pada tingkat
pendapatan yang sama dan suku bunga yang sama. Selanjutnya akan kita pelajari juga
pengaruh pergeseran kurva IS dan LM terhadap tingkat pendapatan ekuilibrium.

B. KEGIATAN BELAJAR

B. 1. Tujuan Kegiatan
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui, memahami dan bisa menjelaskan tentang ekuilibrium simultan di pasar
barang dan pasar uang
2. Mengetahui, memahami dan bisa menjelaskan tentang pengaruh perubahan
investasi, pengeluaran pemerintah dan perpajakan (kebijakan fiskal) terhadap kondisi
tingkat pendapatan ekuilibrium.
3. Mengetahui, memahami dan bisa menjelaskan tentang pengaruh perubahan jumlah
uang yang beredar (kebijakan moneter) terhadap kondisi tingkat pendapatan
ekuilibrium.

B. 2. Uraian Materi Belajar

1. EKUILIBRIUM PASAR UANG DAN PASAR BARANG

Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional


dengan berbagai tingkat bunga dimana dipenuhi syarat keseimbangan di pasar barang. Kurva
LM adalah kurva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional dengan berbagai
tingkat bunga dimana dipenuhi syarat keseimbangan di pasar uang.
Keseimbangan pasar uang dan pasar barang bisa dijelaskan secara grafis pada
Gambar 1. LM0 dan IS0 adalah keseimbangan pasar uang dan pasar barang. Pada suku bunga
i1 ekuibrium antara jumlah uang yang beredar dan permintaan akan uang terjadi pada tingkat

2
pendapatan Y1, sedangkan ekuilibrium antara permintaan dan penawaran barang terjadi pada
tingkat pendapatan Y2. Hanya ada satu suku bunga i0, dimana pasar uang dan pasar barang
berada dalam keseimbangan pada tingkat pendapatan Y0. Suku bunga ini ditentukan oleh titik
perpotongan antara kurva IS dan LM.

i
LM0

i0

i1
IS0

0 Y1 Y0 Y2 Y

Gambar 1

Contoh 1:

Ekuilbrium pasar uang dan barang diperoleh dengan penyelesaian yang simultan dari
persamaan IS dan LM.

Diketahui: Suatu model perekonomian dua sektor, dimana C = $90 + 0,625 Yd; Yd=Y;
I = $ 150 – 100i ; Mt = 0,25 Y; Ma = $ 50 – 200i dan Ms = $180.
Ekuilibrium pasar uang terjadi dimana Ms = Mt + Ma.
$ 180 = 0,25Y + $ 50 – 200i
100i = 0,125 Y - $ 65
Ekuilibrium pasar barang terjadi dimana Y = C + I
Y = $ 90 + 0,625Y + $ 150 – 100i
100i = $ 240 – 0,375 Y
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan pasar barang terjadi dimana IS = LM.
100i = $ 240 – 0,375 Y
(dikurangi) 100i = - $65 + 0,125 Y
0 = $ 305 - 0,50 Y
Y= $ 610
Substitusikan ke dalam persamaan IS atau LM, i = 0,1125; I = $138,75; C = $
471,25; Mt =$152,50 dan Ma = $ 27,50.

3
Terdapat ekuilbrium dalam masing-masing pasar uang dan barang bila suku bunga adalah
0,1125 dan tingkat pendapatan adalah $ 610. Suku bunga yang lebih rendah atau lebih tinggi
dari 0,1125 tidak akan menunjukkan ekuilibrium pada kedua pasar tersebut karena tingkat
pendapatan akan berbeda.

2. PERUBAHAN PERMINTAAN INVESTASI SECARA OTONOM

Pergeseran kurva IS dan LM mengubah kondisi ekuilbrium dalam setiap pasar dan juga
tingkat pendapatan ekuilbrium dan suku bunga dalam perekonomian. Misalnya, pergeseran
kurva IS ke kiri yaitu IS0 menjadi IS1 (Gambar 2), akan menyebabkan tingkat pendapatan dan
suku bunga yang lebih rendah. Pergeseran ke kanan dari IS 0 ke IS2 akan menaikkan tingkat
pendapatan dan suku bunga.

i
LM

i2
i0
i1 IS2
IS0
IS1

0 Y1 Y0 Y2 Y
Gambar 2

Pergeseran kurva IS bisa disebabkan oleh perubahan dalam investasi. Diasumsikan


bahwa pergeseran kurva IS ke kiri dalam Gambar 3a disebabkan oleh penurunan permintaan
investasi sebesar I0 – I1.. Sebagai akibat dari pergeseran ini, volume investasi menurun sebesar
I0 - I1, jika suku bunga konstan pada I0 (dalam hal ini penurunan investasi secara otonom, bukan
karena perubahan dalam suku bunga). Apabila suku bunga turun menjadi i 1 sementara skedul
permintaan investasi bergeser ke kiri, maka volume investasi berkurang dengan I 0 - I2 dan
bukan I0 – I1. Jadi, sementara suatu penurunan investasi secara otonom menyebabkan
pergeseran skedul IS ke kiri sebesar ke∆I (Y0 – Y1), penurunan suku bunga akan mendorong

4
kembali volume investasi yang mula-mula turun, dan tingkat pendapatan ekulibrium akan turun
ke Y2 dan bukan Y1.

ke∆I LM
i I
∆I
i0 i0
i1 i1

IS0 Id2
IS1 Id1
Y1 Y2 Y0 Y I1 I2 I0 I

Gambar 3a Gambar 3b

Contoh 2: Kita dapat mengukur dampak dari penurunan investasi secara otonom terhadap
tingkat pendapatan ekulibrium dengan menggunakan parameter-parameter dari Contoh 1 dan
terjadi suatu penurunan investasi secara otonom sebesar $10. Persamaan untuk ekuilibrium
pasar uang tetap, yaitu 100i = 0,125Y - $65

Ekuilibrium pasar barang terjadi Y = C + I


Y = $ 90 + 0,625 Y + $ 140 – 100i
100i = $230 – 0,375 Y
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan barang terjadi dimana IS = LM
100i = $ 230 – 0,375 Y
(dikurangi) 100i = - $65 + 0,125 Y
0 = $ 295 – 0,50 Y
Y = $ 590
Substitusikan ke dalam persamaan IS atau LM, i = 0,0875; C = $458,75 ; I = $ 131,25;
Mt=$147,50 dan Ma = $32,50.
Dengan suku bunga sebesar 0,1125, volume investasi adalah $ 138,75 (dalam contoh 1), tetapi
turun menjadi $128,75 bila investasi otonom turun sebesar $ 10. Tetapi dalam contoh 2, suku
bunga turun menjadi 0,0875 bila investasi turun hingga penurunan nyata dalam volume
investasi adalah $7,50 dan bukan $10, dan penurunan nyata dalam pendapatan ekulibrium
adalah $20 dan bukan $26,67. Jadi perubahan suku bunga memperkecil dampak pada
perubahan investasi otonom terhadap tingkat pendapatan ekuilibrium.

5
Sejauh mana perubahan pengeluaran secara otonom diperlunak oleh perubahan suku bunga
tergantung pada kepekaan dari permintaan investasi terhadap suku bunga. Contoh 3
menunjukkan bahwa tingkat pendapatan tidak begitu dipengaruhi oleh perubahan pengeluaran
secara otonom bila permintaan investasi lebih sensitif (peka) terhadap perubahan suku bunga.

Contoh 3:

Parameter-parameter dalam contoh 1 tetap dipakai, kecuali bahwa persamaan permintaan


investasi sekarang adalah I = $ 195 – 500i. Persamaan untuk ekuilibrium pasar uang adalah
tetap 100i = 0,125Y - $65.

Ekuilibrium pasar barang terjadi dimana Y = C + I


Y = $ 90 + 0,625 Y + $195 – 500i
500i = - 0,375 Y + $285
100i = - 0,075 Y + $ 57
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan pasar barang terjadi dimana IS = LM
100i = $ 57 – 0,075 Y
(dikurangi) 100i = - $ 65 + 0,125 Y
0 = $ 122 – 0,20 Y
Y = $ 610
Substitusikan, i = 0,1125
Meskipun persamaan permintaan investasi diubah dari I = $ 150 – 100i (dalam contoh 1)
menjadi I = $ 195 – 500i, ekuilibrium simultan di pasar uang dan barang tetap pada tingkat
pendapatan sebesar $610 dan pada suku bunga sebesar 0,1125.
Kita sekarang menganggap, seperti yang kita lakukan dalam Contoh 2, adanya penurunan
investasi sebesar $10. Persamaan investasi sekarang adalah I = $185 – 500i.

Ekulibrium pasar barang terjadi dimana Y = C + I


Y = $90 +0,625 Y + $185 – 500i
500i = - 0,375 Y + $275
100i = - 0,075 Y + $55
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan barang terjadi di mana IS = LM
100i = $55 – 0,075 Y
(Dikurangi) 100i = - $65 + 0,125 Y
0 = $120 – 0,20 Y
Y = $600
6
Substitusikan ke dalam persaamaan IS atau LM ; i = 0,10 ; I = $135 ; C = $465; Mt = $150; dan
Ma = $30.
Dengan memperbandingkan tingkat pendapatan dalam contoh 2 dan 3, kita dapatkan bahwa
suatu penurunan permintaan investasi secara otonom sebesar $10 menghasilkan suatu
pengurangan pada tingkat pendapatan yang lebih rendah pada Contoh 3 daripada dalam
contoh 2, karena permintaan investasi pada Contoh 3 lebih responsif (peka) terhadap
perubahan suku bunga.

3. PERUBAHAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERPAJAKAN (KEBIJAKAN


FISKAL)

Perubahan dalam pengeluaran pemerintah atau pajak-pajak juga menyebabkan


pergeseran dalam skedul (kurva) IS . Misalnya dalam gambar 4, kenaikan pengeluaran
pemerintah menggeser skedul IS ke kanan sebesar ke∆G. Tetapi, perubahan tingkat
pendapatan ekuilibrium adalah kurang dari k e∆G (yaitu sebesar Y0 ke Y1, bukan Y0 ke Y2). Bila
tingkat pendapatan naik, jumlah permintaan uang untuk keperluan transaksi meningkat, dan
hanya tersisa sedikit untuk motif spekulasi. Hal ini akan menaikkan suku bunga, yang
selanjutnya dapat mengurangi volume investasi dan karena itu menghilangkan sebagian
pengaruh yang mendorong kenaikan pengeluaran pemerintah.

i
LM0

i2
i1 ke∆G

i0
IS1
IS0

0 Y0 Y1 Y2 Y

Gambar 4

7
Contoh 4 dan 5, merupakan perluasan model dari contoh 1, mengukur efek dari kebijakan fiskal
terhadap tingkat pendapatan ekuilibrium.

CONTOH 4. Tingkat pendapatan ekuilibrium dalam contoh 1 adalah $610 dengan suku bunga
sebesar 0,1125. Parameter-parameter pada contoh 1 tetap dipakai dengan tambahan adanya
pengeluaran pemerintah sebesar $10. Persamaan untuk ekuilibrium pasar uang tetap 100i =
0,125 Y - $65

Ekuilibrium pasar barang terjadi dimana Y = C + I + G.


Y = $90 + 0,625 Y + $150 – 100i + $10
100i = $250 – 0,375 Y
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan barang terjadi dimana IS =LM
100i = 0,125 Y - $65
(dikurangi) 100i = -0,375 Y + $250
0 = 0,50 Y - $315 Y
= $630
Subtitusikan ke dalam persamaan IS atau LM, i = 0,1375; C = $483,7 , I = $136,25 ; G = $10,
Mt = $157,50 dan Ma = $22,50.
Jadi dapat dilihat bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah akan menaikan tingkat pendapatan
ekuilibrium dari $610 menjadi $630 dan menaikan suku bunga dari 0,1125 menjadi 0,1375.
Suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan volume investasi dari $138,75 menjadi $136,25
dan karena itu sebagian mengurangi dampak pendorong dari kenaikan pengeluaran
pemerintah.

CONTOH 5. Tingkat pendapatan ekuilibrium dalam contoh 1 adalah $610 dengan suku bunga
sebesar 0,1125. Parameter-parameter dari Contoh 1 tetap dipakai, dengan tambahan
pengeluaran pemerintah dan pajak sebesar $10. Persamaan untuk ekuilibrium pasar uang tetap
100i = 0,125 Y - $65.

Ekuilibrium pasar barang terjadi di mana Y = C + I + G.


Y = $90 + 0,625 (Y - $10) + $150 – 100i
+$10 100i = $243,75 – 0,375 Y
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan barang terjadi di mana IS =LM.
100i = 0,125 Y - $65
(dikurangi) 100i = -0,375 Y + $243,75
8
0 = 0,50 Y - $308,75
Y = $617,50
Substitusikan ke dalam persamaan IS atau LM, i = 0,1219 ; C = $ 469,69; I = $ 137,81; G = Tx
= $10 ; Mt = $ 154,38 dan Ma = $25,62.

Suku bunga yang lebih tinggi dari efek stimulasi netto (net stimulative effect) dari kenaikan
anggaran belanja berimbang akan melemahkan investasi dan menyebabkan adanya kenaikan
pendapatan ekuilibrium yang lebih kecil dari k e∆G.

Contoh 1 sampai dengan 5 menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat meramalkan pengaruh
dari perubahan pengeluaran secara otonom tanpa mengetahui sebelumnya mengenai
bagaimana perubahan ini mempengaruhi suku bunga, dan juga volume investasi.

4. PERUBAHAN JUMLAH UANG BEREDAR (KEBIJAKAN MONETER)

Kurva LM bergeser sebagai akibat dari perubahan (1) permintaan akan uang untuk motif
transaksi, (2) permintaan akan uang untuk motif spekulasi, dan (3) jumlah uang. Dalam bagian
ini kita melihat pergeseran kurva LM yang disebabkan oleh adanya perubahan jumlah uang
beredar.

Dalam Gambar 5, kurva LM bergeser ke kanan sebesar ∆M(1/k) sebagai akibat dari
kenaikan jumlah uang beredar. Kenikan tingkat pendapatan dari Y 0 menjadi Y1 adalah lebih
kecil dari Y2 – Y0 (yaitu pergeseran kurva LM).

i
LM0
LM1
i0

1/k ∆M

IS0

0 Y0 Y1 Y2 Y
Gambar 5

9
CONTOH 6. Tingkat pendapatan ekuilibrium pada contoh 5 adalah $ 617,50 dan suku bunga
adalah 0,1219. parameter-parameter dari contoh 5 tetap digunakan kecuali bahwa jumlah uang
beredar dinaikkan dari $180 menjadi $200. Persamaan ekuilibrium tetap 100i = $243,75 –
0,375Y.

Ekuilibrium pasar uang terjadi di mana Ms = Mt +


Ma. $200 = 0,25 Y + $50 – 200i
100i = 0,125 - $75
Ekuilibrium simultan di pasar uang dan barang terjadi dimana IS = LM
100i = 0,125 Y - $75
(dikurangi) 100i = -0,375 Y + $243,75
0 = 0,50 Y - $318,75 Y
= $637,50

Substitusikan ke dalam persamaan IS atau LM ; i = 0,0469; C $482.19; I = $145.31 ; Mt =


$159,38 dan Ma = $40,62.

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa kebijakan moneter mempengaruhi tingkat pendapatan


melalui pengeluaran investasi. Dalam contoh 5 volume investasi naik dari $137,81 menjadi
$145,31 karena kenaikan jumlah uang berada menurunkan suku bunga dari 0,1219 menjadi
0,0469. Sebenarnya volume investasi yang lebih besar mempunyai pengaruh ganda terhadap
tingkat pendapatan ekuilibrium.

Kenaikan jumlah uang beredar sebesar $20 akan menaikkan tingkat pendapatan lebih kecil dari
∆M(1/k), karena permintaan uang akan naik bila suku bunga turun. Ingatlah bahwa multiplier
uang beredar (1/k = Y/M) menurun dari 3,43 menjadi 3,19 karena jumlah uang beredar naik
sebesar $20 dan suku bunga turun dari 0,1219 menjadi 0,0469

C. TUGAS MODUL 6
Secara kelompok, mahasiswa diminta untuk mengerjakan tugas-tugas berikut ini:
1. Dengan suatu model perekonomian dua sektor dimana C = $100 + 0,80Y
; I = $150 - 600i ; Ms = $200, Mt = 0,20Y dan Ma = $50 – 400i, carilah:
(a) Tingkat pendapatan ekuilibrium
(b) Tingkat konsumsi dan investasi pada tingkat pendapatan ekuilibrium.
10
2. Jika sektor pemerintah ditambahkan pada model sektor pada nomor 1 diatas, dimana G
= $10 dan Tx=0,
(a) Bagaimanakah arah dan besarnya pergeseran kurva IS dan LM
(b) Carilah tingkat ekuilibrium pendapatan yang baru
(c) Jelaskan apa yang terjadi pada tingkat konsumsi dan investaasi.
3. Aapakah pengaruh dari suatu skedul (kurva) permintaan investasi yang sangat elastic
terhadap perubahan pengeluaran secara otonom?
4. Dengan C = $150 + 0,50Y; I = $200 – 400i ; Mt = 0,25Y; Ma = $50 – 100i dan Ms =
$180, untuk pasar uang dan pasar barang, hitunglah:
(a) Tingkat pendapatan ekulibrium
(b) Tingkat konsumsi dan investasi
5. Anggaplah bahwa jumlah uang yang beredar pada soal nomor 4 diatas meningkat
sebesar $20.
(a) Bagaimana arah dan berapa besarnya pergeseran kurva IS dan LM?
(b) Carilah tingkat pendapatan ekuilibrium yang baru
(c) Jelaskan apa yang terjadi pada tingkat konsumsi dan investasi.

LITERATUR

Diulio, E.A. 1993. Teori Makro Ekonomi. Seri Buku Schaum. Teori dan Soal-Soal. Penerbit
Erlangga. Jakarta.

Nainggolan, K, Soekardono dan N. Hanani. 2005. Teori Ekonomi Makro, Pendekatan Grafis
dan Matematis. Penerbit Pondok Edukasi. Yogyakarta.

Rahardja, P. dan M. Manurung. 2008. Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar. Edisi Keempat.
Buku Seri Teori Ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.

Reksoprayitno, S. 2008. Ekonomi Makro, Analisis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif.


Edisi Millenium. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi (BPFE) Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

Sukirno, S. 2010. Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Divisi Buku Perguruan Tinggi.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai