Dengan demikian, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan
butir soal yaitu penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif.
Dikarenakan kedua teknik ini masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya
(penggabungan).
Proses dan Prosedur
Analisis Kualitas Butir
Soal
ANALISIS BUTIR SOAL
SECARA KUALITATIF
Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif dilaksanakan
berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis, perbuatan, dan
sikap). Penelaahan ini biasanya dilakukan sebelum soal
digunakan/diujikan.
Aspek yang diperhatikan di dalam penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap
soal ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci
jawaban/pedoman penskorannya. Dalam melakukan penelaahan setiap butir soal,
penelaah perlu mempersiapkan bahan-bahan penunjang seperti:
Proses dan Prosedur
Analisis Kualitas Butir
Soal
TEKNIK ANALISIS BUTIR SOAL
SECARA KUALITATIF
Teknik Moderator
Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu
orang sebagai penengah. Kelemahan teknik ini adalah memerlukan waktu lama
untuk rnendiskusikan setiap satu butir soal.
Teknik Panel
Teknik panel merupakan suatu teknik menelaah butir soal yang setiap butir
soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Dalam menganalisis
butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat
membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya. Agar penelaah
dapat dengan mudah menggunakan format penelaahan soal, maka para
penelaah perlu memperhatikan petunjuk pengisian formatnya.
Contoh-contoh Format Penelaahan Butir
Soal Secara Kualitatif
Format
Penelaahan Butir
Soal Bentuk
Uraian
Contoh-contoh Format Penelaahan Butir
Soal Secara Kualitatif
Format
Penelaahan Soal
Bentuk Pilihan
Ganda
Contoh-contoh Format Penelaahan Butir
Soal Secara Kualitatif
Format
Penelaahan untuk
Instrumen
Perbuatan
Contoh-contoh Format Penelaahan Butir
Soal Secara Kualitatif
Format
Penelaahan untuk
Instrumen Non-Tes
Proses dan Prosedur
Analisis Kualitas Butir
Soal
ANALISIS BUTIR SOAL
SECARA KUANTITATIF
Klasik
Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir
soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna
meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan
menggunakan teori tes klasik.
Klasik
Adapun proses analisisnya sudah banyak dilaksanakan para guru
di sekolah seperti beberapa contoh di bawah ini.
Kriteria Penilaian Kualitas
Tes Hasil Belajar
Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah
setiap butir soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir,
dan penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi
jawaban pada setiap pilihan jawaban.
Di samping rumus di atas, untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda dapat
dipergunukan rumus korelasi point biserial (r pbis) dan korelasi biserial (r bis) (Miliman and
(ireene, 1993: 359-360) dan (Glass and Stanley, 1970: 169-170) seperti berikut;
Xb, Yb adalah rata-rata skor warga belajar/siswa yang menjawab benar Xs, Ys adalah rata-rata
skor warga belajar siswa yang menjawab salah SDt, adalah simpangan baku skor total
nb dan n, adalah jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah siswa yang menjawab salah,
serta nb + n, = n.
p adalah proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa
q adalah I –p
U adalah ordinat kurva normal.
Daya Pembeda (DP)
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat
menggambarkan tingkat kemampuan soal dalam membedakan
antar peserta didik yang sudah memahami materi yang diujikan
dengan peserta didik yang belum/tidak memahami materi yang
diujikan. Adapun klasifikasinya adalah seperti berikut ini (Crocker
dan Algina, 1986: 315).
Pada uraian berikut akan dibahas teknik analisis kualitas instrument secara
berurutan mulai kualitas instrument evaluasi hasil belajar koknitif, instrument
evaluasi hasil belajar afektif dan instrument hasil belajar psikomotor.
Pada umumnya hasil belajar kognitif dinilai dengan tes. Tes dalam bentuk butir-butir soal
sebelum digunakan hendaknya dianalisis terlebih dahulu agar memenuhi syarat sebagai
alat evaluasi yang memiliki kualitas tinggi.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
Cara menganalisis butir-butir tes tersebut dapat ditempuh
melalui dua cara, yaitu:
1) Analisis Tes Secara Teoritik/Atau Analisis Kualitatif
Analisis secara teoritis atau analisis kualitatif dapat dilakukan sebelum maupun setelah
dilaksanakan uji coba. Cara analisisnya adalah dengan cara mencermati butir-butir soal
yang telah disusun dilihat dari: kesesuaian dengan kompetensi dasar dan indikator yang
diukur serta pemenuhan persyaratan baik dari ranah materi, konstruksi dan bahasa.
Butir-butir soal yang akan di analisis dapat berupa butir soal bentuk uraian, butir soal
bentuk melengkapi,dan butir soal bentuk pilihan ganda (multiple choice).
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
Cara menganalisis butir-butir tes tersebut dapat ditempuh
melalui dua cara, yaitu:
2) Analisis Tes Secara Kuantitatif
Analisis ter secara kuantitatif diarahkan untuk menelaah tingkat validitas soal,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan khusus untuk model atau tipe soal
pilihan ganda perlu juga ditelaah efektifitas fungsi distraktor.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2) Analisis Tes Secara Kuantitatif
a) Analisis Validitas Tes b) Analisis validitas tes secara Totalitas
Secara singkat dapat dikatakan bahwa Analisis validitas tes secara totalitas maksudnya
validitas tes mempersoalkan apakah tes adalah analisis validitas tes secara keseluruhan.
itu dapat mengukur apa yang akan diukur.
Validitas isi adalah validitas yang Validitas konstruk mempertanyakan apakah butir-
mempertannyakan bagaimana butir soal dalam tes itu telah sesuai dengan
kesesuaian antara butir-butir soal dalam tingkatan kompetensi atau ranah yang ada yang
tes dengan deskripsi bahan yang sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum (Sukiman.
diajarkan. 2008).
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
e) Validitas Empirik
Secara singkat dapat dikatakan bahwa validitas tes mempersoalkan apakah tes itu
dapat mengukur apa yang akan diukur.
Cara yang biasa digunakan untuk mencari dalam rangka ujian validitas ramalan ini
adalah dengan menggunaka teknik analisis korelasional product moment dari Karl
Pearson (Sudjiono. 1996).
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
Prosedur untuk melakukan uji validitas tes adalah sebagai berikut:
(a) Menyiapkan table perhitungan untuk mencari nilai 𝜮Y, 𝜮Y, dan 𝜮𝜲Y.
(b) Menghitung harga r Product Moment dengan rumus:
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2) Memberikan interprestasi terhadap harga koefisien product moment.
Ada dua cara dalam interprestasi ini, yaitu:
Yang dimaksud dengan validitas butir soal adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh
sebutir soal, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas,
dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut (Sukiman. 2008).
Cara untuk menganalisis adalah dengan mengkorelasikan antara skor tiap-tiap soal
yang dicapai oleh masing-masing testee dengan skor total.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2. Kelompok Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
b. Analisis Validitas Butir Soal
Langkah-langkah untuk melakukan analisis validitas butir soal adalah sebagai berikut:
(1) Menyiapkan tabel perhitungan korelasi poin bisserial.
(2) Mencari mean atau rata-rata hitung deri skor total.(dengan rumus:
(3) Mencari deviasi standar total, (dengan rumus:
(4) Mencari atau menghitung untuk butir soal yang dianalisis validitasnya.
(5) Menghitung korelasi point bisserialnya ().
(6) Member interprestasi. Untuk memberikan interprestasi kida dapat berkonsultasi
dengan harga r tabel Product Moment dengan terlebih dahulu mencari df (derajad
kebebasan), yaitu dengan cara df = N-nr.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2. Kelompok Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
c. Analisis Reliabilitas Tes
Salah satu syarat tes sebagai salah satu instrumen evaluasi adalah memiliki reliabilitas
yang tinggi. Tes yang memiliki reliable reabilitas tes atau keajegan, ketetapan berhungan
dengan masalah kepercayaan. Suatu tes akan menghasilkan kepercayaan yang tiggi
apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jika hasilnya berubah-ubah,
perubahan yeng terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
Hubungan validitas dengan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Validitas itu penting, sedangkan reliabilitas itu perlu, karena reliabilitas itu menyokong
validitas.
Tes yang valid umumnya reliabel, tetapi tes yang reliabel belum tentu valid.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2. Kelompok Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
c. Analisis Reliabilitas Tes
- Apabila sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang
sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable).
- Apabila lebih kecil dari pada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji
raliabilitasnya dinyatakan belim memiliki reliabilitas yang tinggi (unreliable).
- Analisis reliabilitas tes bentuk objektif
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2. Kelompok Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
d. Jenis Analisis Reliabilitas Tes
2) Pendekatan tes ulang 3) Pendekatan tes sejajar
Suatu instrumen dapat dibagi menjadi dua, tiga, atau empat bagian dan bahkan
dapat dibagi menjadi sebanyak jumlah item-itemnya. Bentuk dan sifat alat ukur
serta banyaknya bagian yang dibuat akan menentukan teknik perhitungan
koefisien reliabilitasnya.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
(a) Analisis reliabilitas tes dengan menggunakan computer (program SPSS)
Langkah-langkah analisis dengan program SPSS adalah sebagai berikut:
(1) Membuka program SPSS dengan langkah: klik start, klik program, klik SPSS 11.5 for
windows.
(2) Memasukkan data (in put data) pada kolom-kolom yang tersedia dengan
mengetikkannya satu persatu, atau di copy paste lewat data yang telah masuk dalam
program excel.
(3) Menghitung koefisiensi reliabilitas dengan langkah: klik analyze, klik scale, dan kli
reability analysis. Maka akan muncul suatu lembar kerja, lalu pindahkan variable yang
akan di analisis dari kolom di sebelah kiri dan kolom sebelah kanan dengan mengklik
tanda panah kecil. Selanjutnya pilih formula yang tepat sesuai dengan jenis data kita,
formula Alpha dan terakhir klik ok.
(4) Maka kemudian akan muncul hasil dari koefisien relianilitas.
(5) Memberikan inspretasi dengan cara yang sama dengan menggunakan hitungan
manual yaitu dikatakan telah reliabel jika hasil hitungannya sama dengan atau lebih besar
dari 0,70. Hasil hitungan tersebut diperoleh dari koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,3405
dan berada di bawah 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut belum reliabilitas.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2. Kelompok Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
e. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
4) Pendekatan konsistensi internal
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan
tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini biasanya
dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00. Semakin besar indeks tingkat
kesukaranyang diperoleh dari hasil perhitungan, maka semakin mudah soal itu.
Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes. Misalnya dikaitkan dengan ujian
semester digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang. Sedangkan untuk keperluan
seleksi digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran tinggi atau sukar, dan untuk keperluan
diagnosis biasanya biasanya dipergunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran rendah atau
mudah.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
4) Pendekatan konsistensi internal
Rumus yang dipergunakan untuk menganalisis tingakat kesukaran soal objektif menurut Nitko, (1996:
310), adalah sebagai berikut:
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
4) Pendekatan konsistensi internal
Langkah-langkah analisisnya:
1) Menjumlah skor masing-masing butir soal yang dicapai oleh semua
2) Menghitung indeks tingkat kesukaran butir soal,dengan rumus: TK
3) Memberikan interprestasi terhadap hasil perhutungan. Cara memberikan inter prestasi adalah dengan
mengkonsultasikan hasil perhitungan indeks tingkat kesukaran tersebut dengan suatu oatokan atau
criteria sebagai berikut:
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
2. Kelompok Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
f. Analisis daya pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antra siswa yang mampu/pandai
menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang tidak mampu atau kurang pandai belum menguasai
materi yang ditanyakan.
Untuk mengetahui indeks daya pembeda soal bentuk objektif, menurut Crocker dan Algina, (1986: 315),
adalah dengan menggunakan rumus berikut ini.
Analisis Kualitas Instrumen
Evaluasi Hasil Belajar
Klik star, program, accessories - Buka program iteman dengan cara buka window exsplore dan cari
dan pilih notpad. program iteman dan klik dua kali.
- Masukkan data ke file. - Setelah muncul program microcat testing system dandibawahnya
- Simpan hasil pengetikan data berturut-turut aka nada perintah yang muncul, dan ikutilah.
dalam satu folder dengan - Setelah semua perintah di ikut I dan selesai serta hasil dapat di lihat,
program iteman. Contoh: UIN1, keluar dari program iteman.
dan keluar dari notepad. - Melihat hasil analisis
Syarat-Syarat
Instrumen Penilaian
yang Baik
Tahapan pertama adalah Tahapan kedua adalah tahap evaluasi
tahap desain yang terdiri dari yang berupa tahap pengumpulan data
empat criteria, yaitu: dan analisis data
a. Tujuan didefinisikan secara jelas, yang kemudian data tersebut dipergunakan
b. Materi yang standard an spesifik, untuk mengidentifikasi psychometric property,
c. Prosedur pengadministrasian yang yang ditunjukkan dengan analisis respon
terstandarisasi, dan terhadap item-item tes.
d. Aturan pensekoran.
Analisis Kualitas
Non Tes Menurut Naga (1992), ada
1. Permasalahan Kualitas Intrumen Non Tes beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk
Analisis kualitas perangkat instrumen non tes dapat menganalisis kualitas
dilakukan dengan dua cara yaitu: analisis secara instrumen aspek afektif.
teoritik (kualitatif) dan analisis secara empiris
(1) Sejauh manakah skor
(kuantitatif).
yang diperoleh dapat
mencerminkan secara
tepat ciri terpendam dari
2. Tujuan Analisis Kualitas Intrumen Non
individu yang hendak
Tes
diukur, (2) Apakah
Adapun tujuannya bukan untuk mengetahui apa yang instrumen yang dipakai
mampu dilakukan melainkan apa yang akan sebagai stimulus itu
cenderung akan dilakukan oleh seseorang. mampu mengungkap
secara benar ciri
terpendam yang tak
tampak itu?
Analisis Kualitas
Non Tes
Kedua pertanyaan tersebut berkaitan dengan istilah validitas. Selanjutnya perlun juga diperhatikan apakah
tanggapan yang diberikan oleh para peserta sudah dapat dipercaya untuk digunakan sebagai bahan
penskoran bagi atribut psikologis itu? Pertanyaan ini berkaitan dengan reliabilitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa dalam menganalisis kualitas instrumen aspek afektif
yang perlu diperhatikan secara cermat adalah analisis validitas dan realibilitas.