Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI MANAJEMEN REFERENSI

OLEH KELOMPOK 6 :

A. AKHLIL MAWARDI 1929041044


AISYAH RAMADANI 1929040010
NURUL IZZAH QURRATU’AINI 1929040018
NICO FERNANDO UMKEKETO 1729042078
ALIEF UTAMA 1829042012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERTSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
nikmatnya kepada kita semua, baik itu nikmati kekuatan, nikmat kesehatan dan nikmat iman.
Salam dan Shalawat semoga tak henti-hentinya kita curahkan kepada panutan kita, pemimpin
kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing dan membawa umat manusia dari
gelapnya zaman kebodohan, menuju terang benderangnya zaman modern seperti saat ini.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini, baik dari pihak dosen maupun pihak dari teman-teman.

Makalah ini berjudul “APLIKASI MANAJEMEN REFERENSI”, makalah ini dibuat


berdasarkan penugasan dari dosen mata kuliah Metodologi Penelitian sebagai salah satu
bentuk penilaian dan bentuk pembelajaran mandiri. Makalah ini masih memiliki banyak
kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Sitasi............................................................................................................................................ 3
B. Menyitir Pustaka ......................................................................................................................... 4
C. Format/Sistem Sitasi ................................................................................................................... 5
D. Gaya atau Style Merujuk............................................................................................................. 7
E. Aplikasi Manajemen Referensi ................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktifitas publikasi ilmiah merupakan salah satu komponen kegiatan yang
sangat penting dari keseluruhan kegiatan seorang pengajar baik guru maupun dosen.
Dalam kegiatan publikasi ilmiah, pengutipan terhadap suatu sumber referensi adalah
bagian yang tidak terpisahkan yang membutuhkan usaha besar dalam mengumpulkan
dan mengorganisasinya. Kegiatan mengumpulkan sumber referensi, membaca, dan
memasukkannya ke dalam naskah sebagai kutipan merupakan pekerjaan yang sangat
menyita waktu dan tenaga. Perangkat lunak reference manager merupakan tool yang
berperan efisien dalam melakukan digitalisasi koleksi referensi, sehingga aktifitas
seperti pengelolaan dan pencarian dapat dengan mudah dilakukan
Dewasa ini merupakan era informasi. Di mana semua informasi bisa
didapatkan dengan sangat mudah bagi para penulis. Begitu pula bagi peneliti, dosen,
dan mahasiswa yang sedang menyusun sebuah penelitian maupun karya tulis.
Tentunya akan sangat mudah bagi akademisi untuk mendapatkan informasi yang
dapat dijadikan sebagai referensi. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama
dan tenaga yang ekstra untuk mengumpulkan referensi dalam menyusun karya tulis
agar tidak disebut plagiasi. (Kitan, 2018) Dalam proses penyusun sebuah karya tulis
tentu saja tidak lepas dari kegiatan penelitian. Ciri-ciri sebuah karya tulis ilmiah
sendiri yaitu sebagian isinya mengandung kutipan-kutipan dari orang lain (Nugroho,
2015). Dimana sebuah penelitian membutuhkan penegasan dari sumber-sumber yang
telah ada sebelumnya untuk memperkuat dan memperkaya penelitian tersebut. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara mengutip sebuah referensi ke dalam karya tulis
tersebut. Oleh karena itu, merujuk pada karya orang lain merupakan suatu bentuk
apresiasi bagi penulisnya. Sehingga wajib adanya untuk mencantumkan penulis dari
referensi yang telah dikutip dalam sitasi dan daftar pustaka.
Salah satu cara untuk mengolah referensi adalah dengan cara menggunakan
aplikasi manajemen referensi. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, manajemen
sistem referensi bisa dilakukan dengan sangat mudah. Melalui perangkat lunak seperti
Zotero atau Mendeley. Zotero dan Mendeley adalah salah satu dari banyak reference
manager yang dapat digunakan dan memudahkan penulis untuk mengelola sumber‐
sumber referensi yang dimiliki sebagai acuan dalam penulisan rujukan.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen referensi?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan aplikasi manajemen referensi Mendeley?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan aplikasi manajemen referensi Zotero?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen referensi?
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi manajemen referensi
Mendeley
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi manajemen referensi
Zotero.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah pembaca dan penulis lebih
memahami manajemen referensi dan untuk menjadi masukan yang bermanfaat untuk
memilih aplikasi yang dibutuhkan untuk manajemen referensi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sitasi
Berkaitan dengan rujukan ilmiah yang berkaitan dengan substansi tulisan, di
dalam Bahasa Inggris Istilah sitasi dikenal dengan kata citation. Menurut International
Encyclopedia Of Information And Library Science, “Citation are notes placed in the
main text of an academic publication that give a bibliographic reference to published
work which has been used or quoted by the author” (Sitasi adalah catatan yang
ditempatkan dalam tulisan utama pada publikasi ilmiah yang memberikan acuan
pustaka ke karya-karya yang diterbitkan, yang digunakan atau dikutip oleh pengarang
tersebut)”. Sumber kutipan tersebut lazim disebut sebagai “references” atau sumber
rujukan.
Menurut (Siregar, 2011) mengatakan bahwa “sitasi adalah rujukan terhadap
suatu buku, artikel, halaman web, atau publikasi lain dengan rincian yang cukup
untuk secara unik mengidentifikasi sumber tersebut”
Menurut (Nugroho, 2015) Sitasi wajib ditulis dalam rangka memberikan
“pengakuan karya cipta dan penghargaan karya ilmiah” kepada author yang dituju.
Selain itu sitasi referensi diperlukan dengan tujuan:
1. Terhindar dari plagriasme, yaitu suatu bentuk pencurian akademik
2. Memberikan referensi dalam karya tulis secara benar berarti memberikan jaminan
pemberian rujukan terhadap sumber yang disitasi dan juga merujuk penulis
sumber yang digunakan dalam karya tulis
3. Memberikan referensi berarti juga menunjukkan kemampuan serta gambaran
penulis yang telah melakukan penelusuran secara luas terkait karya tulis yang
dikerjakan penulis tersebut
4. Memberikan referensi secara jelas dan tepat juga akan membuat pembaca karya
tulis mendapat arahan tentang materi yang ada dalam karya tulis tersebut.
Sitasi ditulis untuk tiap-tiap gagasan pendukung yang dimasukkan dalam
karya ilmiah. Sitasi di teks karya ilmiah nantinya di sebut sitasi dalam teks (in text)
dan sitasi lengkap di dalam daftar pustaka nantinya disebut bibliografi atau sering
hanya dikenal sebagai daftar pustaka. Sitasi in text biasanya hanya pengarang dan
tahun (nama penulis, tahun) sedangkan bibliografi atau daftar pustaka ditulis lengkap
selengkapnya sesuai dengan aturan dan konsistensi yang berlaku. Bibliografi atau
daftar pustaka dapat berisi nama semua penulis karya ilmiah, tahun, judul karya
3
ilmiah yang disitir, nama penerbit, kota penerbit, editor, nama jurnal, volume dan seri
serta halaman jurnal yang dikutip serta dapat juga disertakan alamat website yang
dikutip.
B. Menyitir Pustaka
Menurut (Nugroho, 2015) Menyitir kalimat dari pustaka lain dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu: Parafrase dan Quote (“.....”). Cara pertama parafrase yaitu: mengambil
kalimat atau paragraf dari tulisan orang lain secara langsung namun dituliskan
kembali dengan gaya bahasa/kalimat/tulisan si penulis sendiri. Untuk penulisan cara
ini, penulis perlu memahami kalimat-kalimat yang akan disitir, baru kemudian ditulis
kembali. Hal tersebut untuk menghindari salah arti atau maksud dari penulis
sebelumnya yang disitir tulisannya.
Cara kedua yaitu penulis mengutip kata demi kata atau kalimat secara
langsung dan menuliskan kembali sama persis dalam karyanya, namun kalimat-
kalimat tersebut diletakkan di antara dua tanda petik atau disebut Quote. Dalam satu
karya tulis harus dihindari terlalu banyak quote, jika banyak quote, artinya karya tulis
tersebut minim pemikiran dari penulis. Jika penulis lupa menulis tanda quote atau
sengaja tidak menuliskan tanda quote maka tindakan tersebut dapat diartikan sebagai
plagiarisme.
Berikut ini contoh dari teknik menyitir dengan kedua teknik tersebut di atas:
Contoh 1:
Merujuk dengan cara parafrase
Sumber asli:
Penularannya dapat terjadi melalui kontak antar manusia atau jika
makanan dan minuman yang di konsumsi terkontaminasi di karenakan
penanganan yang tidak bersih
Hasil parafrase:
Ada dua hal cara penularan yaitu: kontak antar manusia dan
kontaminasi makanan yang dikonsumsi akibat tidak terjaganya kebersihan
Contoh 2:
Sumber asli:
Salmonella enteric merupakan penyebab gastroenteritis juga dapat
menyebabkan demam Tifoid. Oleh karena itu, demam Tifoid juga disebut
dengan Enteric fever
Hasil quote:
4
“Salmonella enteric merupakan penyebab gastroenteritis juga dapat
menyebabkan demam Tifoid. Oleh karena itu, demam Tifoid juga disebut
dengan Enteric fever”
C. Format/Sistem Sitasi
Terdapat banyak format yang berbeda untuk mengutip sumber-sumber yang
digunakan dalam penelitian yang dikenal luas. Setiap sistem atau format sitasi
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Walaupun banyak format/sitem
penulisan rujukan ilmiah yang saat ini dikenal, tetapi pada dasarnya semua sistem
atau gaya tersebut dapat digolongkan menjadi 3 kelompok (Universitas Nasional,
2012) yaitu:
1. Sistem Pengarang-Tahun (Sistem Nama-Tahun atau Author-Date System)
Dikenal juga dengan system Harvard referencing dengan menggunakan sistem nama
dan tahun. Sistem ini memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Pencantuman sitasi dalam teks : Penulisan sitasi dalam tulisan dinyatakan dalam
bentuk nama pengarang dan tahun terbit dokumen sumber referensi. Cara
penulisannya ada dua macam, dapat keduanya ditempatkan di dalam tanda kurung,
atau hanya tahun terbit yang ditempatkan dalam kurung, seperti Nama pengarang
pada kutipan dinyatakan dengan nama keluarga, daftar Pustaka disusun sesuai
dengan urutan abjad nama (keluarga) pengarang. Sedangkan tanda sitasi di dalam
teks dapat merujuk langsung ke Daftar Pustaka (bibliography) pada bagian akhir
sebuah karya.
b. Penulisan daftar pustaka (bibliography): Format penulisan daftar pustaka
ditentukan jenis sumber referensi (buku, jurnal, website, dll). Setiap jenis
mempunyai format yang berbeda. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
daftar pustaka secara keseluruhan antara lain :
1) Format penulisan mengikuti jenis dari sumber referensi sebagaimana
dicontohkan diatas
2) Urutan penulisan daftar pustaka didasarkan pada urutan abjad / alphabet dari
huruf pertama setiap sumber referensi dan bukan diurutkan berdasarkan jenis
sumber referensinya. Urutan data bibliografi dalam Daftar Pustaka adalah:
Nama pengarang, tahun terbit, judul, informasi lain yang dianggap perlu.
3) Hanya sumber referensi yang “dikutip” data atau informasinya saja yang
dimasukkan dalam daftar pustaka
4) Tidak ada penomoran dalam penulisan daftar pustaka.
5
2. Sistem Numerik (Sistem Urutan atau Author-Number Style). Sistem ini memiliki ciri
ciri sebagai berikut :
a. Pencantuman sitasi dalam teks : Dalam sistem urutan sitasi, Kutipan dalam naskah
dinyatakan dalam bentuk angka yang ditempatkan di dalam tanda kurung atau di
atas garis (superscript). Pengurutan nomor dilakukan berdasarkan pemunculannya
pertama sekali dalam teks. Sedangkan tanda sitasi di dalam teks tidak dapat
merujuk langsung ke Daftar Pustaka, tetapi ke Rujukan (References) yang terdapat
pada akhir sebuah artikel/makalah atau pada akhir setiap bab dalam sebuah karya
monograf seperti tesis atau disertasi
b. Penulisan daftar pustaka (bibliography) : Format penulisan daftar pustaka
ditentukan seuai jenis sumber referensi (buku, jurnal, website, dll). Setiap jenis
mempunyai format yang berbeda,-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
daftar pustaka secara keseluruhan antara lain :
1) Format penulisan mengikuti jenis dari sumber referensi sebagaimana sesuai
dengan ketentuan
2) Urutan penulisan daftar pustaka didasarkan pada urutan tanda sitasi dalam text
tersebut dirujuk atau digunakan dan bukan diurutkan berdasarkan jenis sumber
referensi maupun urutan alphabetnya.
3) Hanya sumber referensi yang “dikutip” data atau informasinya saja yang
dimasukkan dalam daftar pustaka.
4) Penomoran dalam daftar pustaka sama dengan penomoran pada in-text
citation.
3. Sistem Catatan (Notes System)
Di samping Sistem Pengarang-Tahun dan Sistem Numerik, ada cara penulisan
referensi dengan menggunakan sistem catatan (notes). System catatan ini dapat berupa
:
- footnote (catatan kaki),
- backnote/ innote/sidenote (catatan tengah), atau
- endnote (catatan akhir).
Ketiga teknik penulisan kutipan tersebut (footnote, backnote/innote/sidenote dan
endnote) dapat digunakan dalam penulisan rujukan ilmiah dengan sistem catatan,
dengan syarat harus memilih salah satu dan digunakan secara konsisten dari awal
sampai akhir tulisan. Sedangkan Penulisan daftar pustaka (bibliography) ditentukan
sesuai jenis sumber referensi (buku, jurnal, website, dll) dengan setiap jenis
6
mempunyai format yang berbeda. Berikut ini adalah contoh untuk sistem nama dan
tahun dan sistem urutan yang dimuat di dalam teks.
Sistem nama dan tahun :
Hasil studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute menunjukkan
bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal (Calvez, 2004: 41).
atau:
Menurut Leigh Calvez (2004: 41), studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean
Mammal Institute menunjukkan bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin
kapal.
Sistem urutan (pemberian nomor berurut)
Hasil studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute menunjukkan
bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal1.
atau:
Menurut Leigh Calvez1, studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute
menunjukkan bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal
D. Gaya atau Style Merujuk
Sama dengan sitasi di dalam teks, di dalam daftar pustaka, masing-masing
model memberikan berbagai format sitasi. Terdapat seratusan gaya sitasi/referensi
yang harus anda pilih ketika mengutip sumber-sumber bahan penelitian. DisIplin
akademik yang berbeda memiliki prioritas berbeda tentang apa yang penting bagi
pembaca karya akademik, dan penerbit mempunyai aturan yang berbeda tentang sitasi
suatu sumber untuk publikasi sesuai dengan penggunana gaya sitasi yang lazim
digunakan dalam komunitasnya. Jika tidak ada ketentuan dari departemen, penulis
dapat memilih sendiri standar yang akan digunakannya.
Menurut (Sirega, 2011 ) beberapa gaya sitasi/referensi dapat diuraikan sebagai berikut
:
1. APA (American Psychological Association), psikologi, pendidikan dan ilmu-ilmu
sosial lainnya
2. Chicago style, semua bidang.
3. MLA (Modern Language Association), kesusasteraan, seni, dan humaniora.
4. Turabian style, semua bidang.
5. AMA (American Medical Association) kedokteran, kesehatan dan biologi.
6. NLM (National Library of Medicine).
7. ACS (American Chemical Society).
7
8. PSA (American Political Science Association), politik.CBE (Council of Biology
Editors)
9. IEEE Style.
10. ASA (American Sociological Association).
11. Columbia style.
12. MHRA (Modern Humanities Research Association)
13. dan lain-lain.
Namun dari banyaknya style peulisan, adapun beberapa style yang sering
digunakan, diantaranya adalah style APA dan Harvard. Style American Psycological
Association (APA), versi terbarunya adalah APA versi 6. Style APA pada dasarnya
bukan saja gaya penulisan referensi, namun sekaligus gaya pengaturan format tulisan.
Di dalam Style APA versi 6 ini diatur mengenai penempatan judul, tepi halaman,
pengaturan judul bagian, penulisan daftar berurutan, penyajian tabel dan gambar,
penggunaan tanda baca, dan masih banyak lagi. Tutorial lengkap style APA tersedia
dalam bentuk Manual book namun sayangnya berbayar alias tidak gratis.
Style Harvard, merupakan gaya penulisan referensi dengan model mirip
dengan style APA versi 6 yaitu: nama penulis dan tahun, tetapi ada beberapa
perbedaan. Style Harvard masih dibedakan menjadi beberapa model, seperti yang
digunakan oleh perpustakaan The University of Western Australia dengan gaya
Harvard yang digunakan perpustakaan Staffordshire University ada perbedaan.
Ketentuan umum penulisan style menggunakan Harvard adalah (Nugroho, 2015):
1. Daftar pustaka atau bibliografi tidak menggunakan penomoran
2. Sebelum nama pengarang ditulis (biasanya ada dua kata dalam nama), nama
harus dibalik dulu → Nama famili (keluarga) di depan (kata kedua). Pengecualian
nama orang China yang biasanya nama keluarganya sudah ditulis di depan.
3. Penulisan bibliografi ditulis sesuai urutan abjad setelah nama pengarang dibalik.
4. Jika ada lebih dari satu penulis dalam satu buku atau karya tulis, maka yang di
balik hanya penulis pertama. Penulis kedua dan selanjutnya tidak dibalik.
5. Jika ada dua penulis, antar penulis menggunakan kata hubung “dan”
6. Jika lebih dari tiga penulis menggunakan kata “dkk” atau”et all” (in text)
sementara dalam bibliografi ditulis lengkap seperti ketentuan no 1-3
7. Gelar akademik author atau penulis karya tulis yang dirujuk tidak ditulis.
8. Daftar pustaka yang tidak muat ditulis dalam satu → baris kedua menjorok
kedepan dengan jarak yang sama antar barisnya.
8
9. Apabila terdapat dua atau lebih judul buku dengan penulis yang sama, maka yang
ditulis terlebih dahulu adalah buku terbitan terlama.
10. (masih no.9) nama penulis tidak perlu dicantumkan kembali cukup ditulis
dengan”-------“
Hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam mensitasi adalah: penulis
karya ilmiah mesti memahami teknik atau tatacara menulis sumber rujukan. Seorang
penulis karya ilmiah tidak boleh menulis sumber rujukan, baik in-text notation (in-
note), foot note, back note atau membuat daftar pustaka (bibliografi) semaunya
sendiri, mengabaikan prinsip konsistensi, atau mencampur satu model style dengan
style lainnya. Selama ini, cukup banyak penulis atau peneliti yang mengabaikan hal
tersebut.
E. Aplikasi Manajemen Referensi
Perangkat lunak manajemen referensi merupakan software yang membantu
peneliti (atau siapapun) dalam mengelola dokumen referensinya (buku, artikel, book
chapter, dll) dengan waktu yang lebih efesien. Mengelola dalam arti membantu
mencari, menemukan, menyimpan metadata (judul, pengarang, tahun terbit, penerbit),
dan memudahkan menemukan kembali jika dibutuhkan. Termasuk juga mengelola
dokumen digital dari referensi tersebut. Perangkat lunak manajemen referensi juga
membantu dalam berkomunikasi dengan penulis/peneliti lainnya. Selain itu, fungsi
teknis lain yang banyak bermanfaat adalah membantu dalam menyusun kutipan dan
daftar pustaka dalam berbagai gaya.
Hal ini sangat berguna dalam menghilangkan proses yang membosankan
dalam membangun daftar referensi yang lengkap dengan format yang benar,
kemampuan perangkat lunak dapat melakukan pekerjaan manajemen referensi yang
lebih menjajnjikan dan lebih cepat. Saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak
manjemen referensi mulai dari yang dapat diperoleh secara gratis (Opensource)
hingga yang berbayar (Proprietary). Secara umum perangkat lunak yang berbayar
memiliki fungsi yang lebih lengkap dibandingkan dengan yang dapat diperoleh secara
cuma-cuma, namun perkembangan model perangkat lunak berbasis open source yang
mengandalkan kontribusi dari komunitas menjadikan reference management software
versi gratis memiliki kemampuan setara dengan versi komersial. Perangkat lunak
manajemen referensi pengelolaan referensi tersebut diantaranya Mendeley dan Zotero
yang akan dibahas pada makalah ini.

9
a) Aplikasi Mendeley
Mendeley merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai reference
manager. Sejalan dengan definisi mendeley yang dikutip dari website resmi
mendeley (http://mendeley.com) “Mendeley is a free reference manager and
academic social network that can help you organize your research, collaborate with
others online, and discover the latest research”. Defenisi tersebut menunjukkan
bahwa Mendeley merupakan aplikasi pengelolaan referensi dan juga sebuah social
network, sarana kolaborasi online dan mampu menemukan penelitian
terakhir/terkini.
Mendeley didirikan pada bulan November 2007 oleh tiga mahasiswa S3
Jerman, kemudian dikembangkan pada tahun 2008 oleh sebuah Web 2.0 start-up.
Mendeley menawarkan paket gratis ( open source ) dalam versi dasar serta
berbayar dengan fitur tambahan, seperti opsi ruang penyimpanan online yang lebih
besar. Perangkat ini terdiri dari aplikasi stand-alone “mendeley desktop’ serta
berbasis web “mendeley Web”.
Mendeley web memberikan akses terhadap fitur social network yang
memungkinkan penggunanya berbagi pakai referensi dengan pengguna lain atau
mengamati trend riset saat ini (Gilmour and CobusKuo 2011). Dengan
mengunakan mendeley kita dapat mengelola referensi dengan mudah, seperti
extraksi referensi dan metadata secara otomatis. Versi pertamanya yang masih
dalam tahap ujicoba diperkenalkan ke publik pada bulan Januari 2009. Tim yang
mengerjakan proyek Mendeley ini terdiri dari peneliti, alumni, dan software
developers dari berbagai institusi akademik. Inverstor perusahaan terdiri dari
mantan executive chairman Last.fm dan mantan founding engineers Skype serta
akademisi dari peguruan tinggi ternama di Inggris, Cambridge University (Reller
and Bonasio 2013).
Mendeley telah memenangkan sejumlah penghargaan. Dua di antaranya
adalah penghargaan dari The Europas Shortlist: Best Social Innovation (which
benefits society, EMEA) (Butcher 2009). The Guardian memberikan penghargaan
kepada Mendeley sebagai peringkat 6 dalam kategori "Top 100 tech media
companies".Berbagai penghargaan yang telah diraih Mendeley, Kemudian
Mendeley dibeli oleh perusahaan penerbit Elsevier pda tahun 2013 (Reller 2013).
Tanggal 23 September 2013, Mendeley mengumumkan bahwa Mendeley dapat
diinstal gratis di iPhone dan iPad.
10
Pada saat registrasi, Mendeley menggratiskan kapasitas penyimpanan online
sebanyak 2 GB. Elsevier juga menyediakan akses luas bagi user mendeley untuk
menggunakan tool content, data, dan analytics dan meningkatkan ekosistem
applikasi pihak ketiga yang membantu Elsevier‟s and Mendeley‟ meningkatkan
keterlibatannya dengan peneliti. Senada dengan Oliver Dumon, Victor Hening,
sang Co-Founder dan CEO Mendeley menyatakan bahwa visi Mendeley adalah
membuat sains lebih kolaboratif dan terbuka dan Mendeley telah didukung
penyedia informasi sains terbesar dunia yang koleksi referensinya memungkinkan
pengguna Mendeley melakukan percepatan mencapai visi Mendeley. Mendeley
Institutional Edition (MIE) juga tetap dipertahankan. MIE adalah tool yang
membantu universitas. Menganalisa kegiatan penelitian yang up to date dan
mencocokkan impact factor dengan sitasi akademik. Mendeley juga
memungkinkan pustakawan mengekstrak lebih banyak sumber referensi dengan
mengoptimalkan langganan. Salah satu tipe perangkat lunak manejemen referensi
Mendeley yaitu Mendeley Dekstop versi 1.17.6.

b) Aplikasi Zotero
Zotero (www.zotero.org), dikembangkan pada tahun 2006 sebagai sebuah
proyek oleh Roy Rosenzweig , George Mason University di Amerika Serikat,
Center for History and New Media (CHNM). Zotero adalah perangkat manajemen
referensi berbasis open-source yang dapat diperoleh secara gratis. Perangkat ini
dapat dipasang sebagai aplikasi standalone (desktop) maupun plug-in dari browser
Firefox, Chrome, maupun Safari (berbasis web). Setelah Zotero dipasang, maka
penggunanya tinggal melakukan klik mouse pada icon khusus pada browser untuk
menyimpan informasi referensi dari sebuah pustaka (Gilmour and Cobus, 2011).
Zotero merupakan ekstensi untuk peramban-web Firefox, yang berjalan di
dalam sebuah jendela di dalam Firefox, terpisah dari halaman web. Program
aplikasi harus terlebih dahulu diinstalasi ke komputer sebelum dapat digunakan
serta program Zotero untuk Firefox mempunyai plugin untuk Microsoft Word yang
dapat diunduh. Perluasan untuk browser Firefox tersebut memungkinkan pengguna
untuk mengelola referensi langsung dari Web browser. Sebagai alat berbasis web
pada umummnya, Zotero dapat mengenali dan ekstrak data dan metadata dari
berbagai perpustakaan digital yang berbeda. Pengguna dapat melakukan bookmark
pada publikasi, dan kemudian menambahkan tag pribadi dan catatan mereka.
11
Aplikasi ini dirancang untuk menyimpan, mengatur, dan mengutip referensi
bibliografi seperti buku dan artikel.
Pada Zotero, masing-masing referensi ini menyusun sebuah item. Setiap item
mengandung metadata yang berbeda, bergantung pada jenis item itu sendiri. Item
dapat berupa buku, artikel, dokumen, sampai laman web, artwork, film, rekaman
suara, bukti tagihan, kasus, statuta, dan lain sebagainya. Item-item tersebut mucul
pada kolom tengah jendela Zotero. Metadata untuk setiap item terdapat pada
kolom kanan. Metadata yang dimaksud mencakup judul, penyusun, penerbit,
tanggal dan data lainnya yang dibutuhkan untuk mengutip item. Salah satu tipe
perangkat lunak manejemen referensi Zotero yaitu Zotero Standalone versi
4.0.29.10.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dikemukan dari hasil analisis antara perangkat lunak manjemen
referensi Mendeley dan Zotero berdasarkan fungsinya. Kualitas perangkat lunak
Mendeley lebih unggul dari perangkat lunak zotero dengan persentase indikator
87,5% untuk perangkat lunak Mendeley terpenuhi dan perangkat lunak Zotero 62,5%
terpenuhi. Adapun perbandingan kedua perangkat lunak otomasi berdasarkan
indikator adalah sebagai berikut:
1) Dari aspek Import citations from bibliographic databases and websites
(Mengimpor sitasi dari database bibliografi dan website), perangkat lunak
Zotero lebih baik dari perangkat lunak Mendeley. Hal ini diketahui karena
perangkat lunak Zotero lebih banyak berhasil mengimpor sitasi dari database
Biliografi dibandingkan dengan keberhasilan Import sitasi Zotero.
2) Dari aspek Gather metadata from PDF files (Mengekstrak metadata dari file
PDF), perangkat lunak Mendeley lebih baik dari perangkat lunak Zotero. Hal
ini diketahui karena Mendeley mengekstrak metadata secara otomatis
Sedangkan Zotero terlebih dahulu melakukan Retrieve Metadata for Pdf.
3) Dari aspek Allow organization of citations within the reference manager
database (Mengelola sitasi pada database lokal), kedua perangkat Mendeley
dan Zotero sangat baik sebab keduanya sama-sama mendapatkan persentase
100%. Hal ini dapat diketahui karena kedua perangkat lunak sudah sesuai
dengan kebutuhan pengguna, menyediakan fasilitas untuk mengelola sitasi
pada database lokal.
4) Dari aspek Allow annotation of citations (Menambahkan anotasi pada
referensi) perangkat lunak Mendeley lebih baik dari perangkat lunak Zotero.
Hal ini diketahui karena Mendeley dapat melakukan anotasi secara global dan
secara spesifik dengan membuat anotasi langsung kedalam dokumen terkait.
Sedangkan zotero hanya bisa membuat anotasi secara global dari dokumen.
5) Dari aspek Allow sharing of the reference manager database or portions
thereof with Colleagues (Memungkinkan berbagi informasi referensi dengan
penulis lain), perangkat lunak Medeley lebih baik dari perangkat lunak Zotero.
Hal ini diketahui karena perangkat lunak Mendeley mengizinkan untuk
13
berbagi informasi referensi untuk group. Sedangkan perangkat lunak berbagi
informasi koleksi referensi zotero tidak di izinkan untuk Grup umum.
6) Dari aspek Allow data interchange with other reference manager products
through standard metadata formats (Memungkinkan pertukaran data melalui
format metadata standar), kedua perangkat Mendeley dan Zotero sangat baik
sebab keduanya sama-sama mendapatkan persentase 100%. Hal ini dapat
diketahui karena kedua perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan
pengguna yang memungkinkan melakukan pertukaran data melalui format
standar seperti Ris dan Bibtex dengan perangkat lunak manajemen referensi
lainnya.
7) Dari aspek Produce formatted citations in a variety of styles (Menghasilkan
sitasi mengikuti format tertentu), kedua perangkat Mendeley dan Zotero
sangat baik sebab keduanya sama-sama mendapatkan persentase 100%. Hal
ini dapat diketahui karena kedua perangkat lunak sudah sesuai dengan
kebutuhan pengguna, dapat menghasilkan sitasi mengikuti format tertentu
secara otomatis.
B. Saran
Dari hasil analisis yang telah penulis lakukan ada beberapa saran yang penulis
berikan. Saran-saran tersebut antara lain:
1) Pada Mendeley Dekstop sebaiknya menambahkan informasi metadata jenis
dokumen yang lebih spesifik dan terkelompok karna gaya sitasi yang
digunakan pada hasil sitasi secara otomatis akan mengikuti aturan jenis
dokumen yang tersimpan.
2) Pada Mendeley Web atau Dekstop perlu meningkatkan kualitas ekstraksi
otomatis dan kelengkapan data yang tersedia.
3) Pada Zotero Dekstop sebaiknya menambahkan informasi metadata jenis
dokumen yang lebih spesifik dan terkelompok karna gaya sitasi yang
digunakan pada hasil sitasi secara otomatis akan mengikuti aturan jenis
dokumen yang tersimpan.
4) Pada fitur Zotero sebaiknya melakukan pembaharuan pada fitur Estraksi
metadata agar mengekstrak metadata secara otomatis dan kelengkapan data
yang tersedia.

14
5) Pada sistem zotero Dekstop sebaiknya perlu penambahan akun login agar data
yang tersimpan pada perangkat tidak hilang jika perangkat yang di install
rusak atau eror.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kitan. (2018). Teknik Manajemen Referensi dan Layout Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta:
Deepublish.

Nugroho, Rudy Agung. 2015. Mudah membuat referensi dan bibliografi. Yogyakarta:
Deepublish.

Siregar, A. Ridwan. 1999. Pedoman pencantuman sitasi dan bibliografi. Medan: Fakultas
Sastra USU.

Universitas Nasional.2012. Panduan Penyelenggaraan Penelitian Universitas Nasional.


Jakarta: Universitas Nasional

16

Anda mungkin juga menyukai