Anda di halaman 1dari 17

Profesi Keguruan

Kompetensi yang harus dimiliki oleh


seorang guru profesional
Kelompok 2
● Nurul Izzah Qurratu’aini (1929040018)
● Muh. Rifqi Fadhil (1929041043)
● Muh. Nurhamisan (1929041033)
● Nur Auliyah Syahruni Syam (1929040007)
● Fitrah Amaliyah Ramadhani. S (1929040003)
● Della Heryanti (1929040004)
● Firdayanti (1929041050
Pengertian Kompetensi Kepribadian
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan. Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari
bahasa inggris, competence  yang berarti kecakapan dan kemampuan. (Echols dan
Shadily, 2002: 132).
Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu personality. Kata
personality sendiri berasal dari bahasa latin persona, yang berarti topeng yang digunakan
oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Dalam arti sederhana,
kepribadian berarti sikap hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya
yang membedakan dirinya dari yang lain (Syah, 2006: 225). Pada saat pertunjukan para
aktor tidak menampilkan kepribadian yang sesungguhnya melainkan menyembunyikan
kepribadiaannya yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai dari topeng yang
digunakannya.
Pengertian Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi
guru itu sendiri yang kelak harus dimiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam
perilaku sehari-hari. Menurut Hamzah B.Uno, Kompetensi Personal artinya sikap
kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subyek.
Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan teladan, serta
membangkitkan motivasi belajar siswa.

Pengertian lain dari Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang


mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Sub-kompetensi dalam Kompetensi Kepribadian
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian adalah:
 Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial,
bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
 Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan
bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disenangi.
 Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma
religius (jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Kompetensi Kepribadian

Dalam UU guru dan dosen, kompetensi kepribadian sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2
sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang : Beriman dan bertaqwa, Berakhlak mulia, Arif dan
bijaksana, Demokratis, Mantap, Berwibawa, Stabil, Dewasa, Jujur, Sportif, Menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan Mengembangkan diri
secara mandiri dan berkelanjutan.
Jadi, kompetensi kepribadian secara singkat bagi seorang guru ialah sikap dan tingkah laku
yang baik, patut untuk diteladani dan menjadi cerminan untuk peserta didik, mampu mengembang
potensi dalam diri, serta yang paling utama bagi seorang guru yang berkepribadian yaitu bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi norma agama, hukum dan sosial yang berlaku.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kompetensi
Kepribadian (Monks dkk, 1990)
01 02 03
Umur atau kematangan
Status ekonomi Motivasi diri
seseorang
Mempengaruhi kepribadian, Adanya dorongan untuk
Konformisme semakin besar
rasa nyaman dan percaya diri memiliki status
dengan bertambahnya usia.
akan tumbuh.

04 05
Keadaan keluarga dan
Pendidikan
lingkungan
orang yang berpendidikan
Suasana rumah yang tidak
tinggi mempunyai wawasan
menyenangkan dan tekanan
dan pengetahuan yang luas,
dari orang tua akan
yang mendukung dalam
membentuk karakter individu
pergaulannya
 Aspek-aspek
Kompetensi
Kepribadian
 Aspek-aspek Kompetensi Kepribadian
Adapun aspek-aspek kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut,
• Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
• Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
• Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
• Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
• Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
• Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan
situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.
• Pemahaman penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang di anut oleh seorang guru.
• Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.
• Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta
didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
Kompetensi Kepribadian yang
Harus Dimiliki Guru
Kompetensi Kepribadian yang Harus Dimiliki Guru
Kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut:
• Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berkewajiban untuk meningkatkan
iman dan ketakwaannya kepada Tuhan yang sejalan dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
• Guru memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain, oleh karena itu perlu
dikembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki
potensi yang besar dalam bidang keguruan
• Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbeda dan beragam keunikan dari
peserta didik dan masyarakatnya maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang
rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan
peserta didik maupun masyarakat.
• Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya
berfikir kritis di masyarakat (Taniredja dan Irma Pujianti, 2011: 13).
Kompetensi Kepribadian yang Harus Dimiliki

Guru
Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman.
• Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa mampu
memecahkan masalah dan bukan dalam situsi pengganti. Contohnya, Di dalam
kelompok kecil, siswa membuat mobil-mobilan dengan menggunakan potongan-
potongan kayu, bukan menceritakan cara membuat mobil-mobilan.
• Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat
keputusan sendiri, menerima kosekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
• Keseluruhan kelas menceritakan kembali apa yang dialami sehubungan dengan
mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan pemahaman
siswa dalam melaksanakan pertemuan yang nantinya akan membahas bermacam-
macam pengalaman tersebut.
Pentingnya kompetensi kepribadian

Di masyarakat, kepribadian guru masih dianggap hal sensitif


dibandingkan dengan kompetensi pedagogik atau profesional.
Apabila ada seorang guru melakukan tindakan tercela, atau pelanggaran
norma-norma yang berlaku di masyarakat, pada umumnya masyarakat
cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat terhadap
merosotnya wibawa guru yang bersangkutan dan kepercayaan
masyarakat terhadap institusi sekolah, tempat dia bekerja.
Pentingnya kompetensi kepribadian
Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru
berpengaruh terhadap perkembangan belajar dan kepribadian siswa. Studi
kuantitatif yang dilakukan Pangky Irawan (2010) membuktikan bahwa
kompetensi kepribadian guru memiliki hubungan erat dan signifikan dengan
motivasi berprestasi siswa. Sementara studi kualitatif yang dilakukan Sri Rahayu
(2008) menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki kontribusi
terhadap kondisi moral siswa. Hasil studi lain  membuktikan tampilan kepribadian
guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran (Iis Holidah, 2010).
"Teknologi hanya sebuah alat. Dalam hal
membuat siswa bekerja sama dan
menjadikan mereka termotivasi, gurulah
yang paling utama."
Referensi
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6766/5/BAB%202.pdf Diakses pada
tanggal 7 April 2021.
Lase, F. 2016. Kompetensi kepribadian guru profesional. Jurnal PPKn
& Hukum, 11(1), 36-66.
Sopandi, A. 2019. Pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi
kepribadian terhadap kinerja guru. Scientific Journal of Reflection:
Economic, Accounting, Management, and Business, 2(2), 121-130.
Susanto, H. 06 Desember 2015. Kompetensi Kepribadian.
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/06/kompetensi-
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
kepribadian/amp/
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
. Diakses pada tanggal 7 April 2021.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai