Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Tentang
PENGERTIAN KOMPETENSI PERSONAL
Guru Pembimbing ERMI FITRI

DI SUSUN OLEH :
K
E
L
O
M
P
O
K
VI

 NUR SAKIAH
 NUR AZIZAH
 SAIDUL AKBAR
 RAUDATUL JANNAH

SMK MUHAMMADIYAH 14 SIABU


KAB.MANDAILING NATAL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Pengertian Kompetensi Personal ".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
ISI

A. Kompetensi Personal (Kepribadian)

Kompetensi personal (kepribadian) menjadi kunci utama keberhasilan pengajarannya. Seorang guru
dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik karena disamping mengajarkan ilmu, guru juga
membimbing dengan membina anak didiknya. Tingkah laku dan perbuatannya harus dapat dijadikan
sebagai teladan dan panutan bagi peserta didik. Seorang guru tidak hanya cukup dengan berkepribadian
yang baik saja, tetapi juga harus dapat memilih metode dan strategi pembelajaran dengan tepat. Jadi guru
harus mengenali karakter yang dimiliki oleh setiap siswa agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

1. Pengertian Kompetensi Personal (Kepribadian)


Kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yakni “competence”, yang berarti kecakapan,
kemampuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan
(kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan)sesuatu.

Kalau kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan, maka hal ini berarti erat kaitanya dengan pemilikan
pengetahuan, kecakapan atau keterampilan sebagai guru. Dengan demikian tidaklah berbeda dengan
pengertian kompetensi yang dikemukakan oleh W, Robert Houston seperti dikutip Drs, Abdul kadir Munsyi
Dip.Ad.Ed yang mengatakan bahwa “competence ordinarily is defined as adequacy for a task or as
posession of require knowledge, skill and abilities.”Disini dapat diartikan, bahwa kompetensi sebagai suatu
tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan
seseorang.Kata kompetensi secara harfiah dapat diartikan sebagai kemampuan, kata ini sekarang menjadi
kunci dalam dunia pendidikan.

Dengan memiliki kompetensi yang memadai, seseorang, khususnya guru, dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik. Bisa dibayangkan bagaimana dunia pendidikan jika para gurunya tidak memiliki kompetensi
yang memadai.20 Secara etimologi istilah personal (kepribadian) berasal dari kata “pribadi”. Kata yang
disebut terakhir artinya “person” (individu, diri). Sedangkan “kepribadian” adalah terjemahan dari bahasa
Inggris “personality” yang pada mulanya berasal dari bahasa Latin “per” dan “sonare” yang kemudian
berkembang menjadi kata “persona” yang berarti topeng.

Sedangkan personal (kepribadian) secara terminologi, untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan pendapat dari
beberapa ahli sebagai berikut:

a. Kepribadian menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan manusia sebagai perseorangan,
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang (biasa juga bergeser berarti: orang yang tak baik sifat
dan wataknya).

b. Menurut G.W. Allport yang tertulis dalam buku Rif‟at Syauqi Nawawi yang berjudul Kepribadian
Qur‟ani : Personality is the dynamic organization within the individual of those psychopysical systems that
determine his unique adjustment to his envinronment.23 (Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri
individu sebagai sistem psikofisik, yang menentukan caranya yang khas (unik) dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya).

c. Menurut Djaali, ia mendefinisikan : Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pribadi adalah “aku yang
sejati‟ dan kepribadian merupakan “penampakan sang aku” dalam bentuk perilaku tertentu. Dari sini muncul
gagasan umum bahwa kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang diperoleh
dari apa yang dipikir, dirasakan dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku.
Berdasrkan penjelasan di atas dapat disimpulakn bahwa kompetensi guru merupakan suatu kemampuan
yang mutlak dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Kompetensi
merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran.

A.    Kompetensi Personal Guru


Kompetensi kepribadian atau yang sering disebut dengan kompetensi personal merupakan
kompetensi yang berkaitan dengan kepribadian guru yang tentunya merupakan kepribadian yang luhur
tercermin dalam perilaku sehari-hari guru. Kepribadian terdiri dari unsur psikis dan fisik.  Disinilah perlunya
guru menatap dan memahami konsep dirinya. Menyadari bahwa dirinya adalah sosok yang diijadikan
panutan dijadikan teladan, digugu lan ditiru.
Menurut penjelasan Undang-Undang RI no 14 tahun 2005 yang dikmaksud dengan kompetensi
personal atau kepribadian guru adalah kemampuan kepribadian mantap, berakhlak mulia, arif dan bijaksana,
serta menjadi teladan bagi peserta didik. Menurut Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, kompetensi kepribadian terdiri dari:
1.      Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional.
2.      Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
3.      Menampilkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
4.      Menuunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.
5.      Menjunjung kode etik profesi guru.
Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal, yang artinya harus dimliki guru dalam
menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu (pribadi) yang menunjang terhadap keberhasilan tugas
guru yang diembannya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian:
(1)    mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, dan etika
yang berlaku, dan bangga sebagai guru; inilah yang dimaksud sebagai sikap istiqomah, tidak mudah berubah
dan tidak mudah terpengaruh. Guru mempunyai kepribadian mantap stabil tidak mudah goyah ketika
dihadapkan pada permasalahan. Keistiqomahan inilah yang membantu guru dalam menyelesaikan tugasnya
dengan baik dan professional, selain itu juga guru juga tetap istiqomah terhadap nilai-nilai terpuji yang
digunakan guru sebagai nilai yang dicontohkan pada siswa. Guru yang tidak memiliki kepribadian mantap
dan emosi yang stabil akan mudah berubah suasana hatinya, dan tentunya tercermin lewat perilakunya yang
tentunya juga tidak baik dan tidak beraturan. Dampaknya guru kuurang memperhatikan siswa begitu juga
siswa kurang bisa memahami kemauan guru. Komunikasi guru dan siswa terganggu siswa akan kesulitan
mnyelesaikan tugas yang diberikan guru dll.
 (2) dewasa, yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja
sebagai guru; sadar akan tanggungjawabnya sebagai guru. Ciri pribadi dewasa adalah mampu mengenal
resiko dari perbuatannya dan mampu bertanggung jawab atas perbuatannya. Guru yang penuh tanggung
jawab tidak akan setengah-setengah dalam memberikan layanan terhadap siswa, tidak mau mengambil
resiko dengan bertindak atau berperilaku kurang baik di depan siswa.
(3) arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak,
menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat;
(4) berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik; meski
membangun hubungan yang dekat dengan siswa namun hal itu tidak mengurangi rasa hormat siswa terhadap
guru. Guru yang berhubugan dekat dengan murid namun malah membuat murid tidak lagi menghormatinya
berarti guru tersebut tidak bisa memaknai kewibawaannnya.
 (5) memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai
norma religious, jujur, ikhlas, dan suka menolong. Guru harus mampu senantiasa menunjukkan akhlak mulia
dalam tiap langkahnya baik di dalam maupun di luar kelas. Gurulah yang dijadikan teladan, murid akan
mempraktekkan akhlak mulia dalam kesehariannya jika gurunya sebagai tokoh panutan memberikan contoh
terlebih dahulu.
REFERENSI

Drajat, Zakiah. Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.1980

E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional. Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005

Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

http://isalne13community.blogspot.com/2012/04/kompetensi-kepribadian.html
http://emiartikel.blogspot.com/2010/12/kompetensi-kepribadian-guru.html
http://ahmad_sudrajat.guru-indonesia.net/artikel_detail-18438.html
http://mbahduan.blogspot.com/2012/04/makalah-kompetensi-kepribadian.html
http://halil-pkn.blogspot.com/2012/03/empat-kompetensi-guru-professional.html
http://www.infodiknas.com/kompetensi-kepribadian-sosial-dan-profesional-guru/
http://www.referensimakalah.com/2012/01/mengenal-kompetensi-kepribadian-guru_196.html  

Anda mungkin juga menyukai