Dosen Pembimbing:
Reksiana, MA. Pd
FAKULTAS TARBIYAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Kompetensi Kepribadian Guru ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Reksiana, MA.
Pd selaku Dosen mata kuliah Pengembangan Profesi Guru yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kompetensi Kepribadian Guru. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi sekarang ini yang ditandai dengan persaingan
kualitas atau mutu, menuntut semua pihak dalam berbagai bidang untuk
senantiasa meningkatkan kompetensi. Hal tersebut mendudukan upaya
peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif
yang harus dilakukan terus menerus, sehingga pendidikan dapat digunakan
sebagai wahana dalam membangun watak bangsa. Sehingga guru sebagai
main person harus memiliki kompetensi yang tinggi dan mengembangkan
kompetensi yang di miliki, terutama kompetensi kepribadian.
Guru yang merupakan komponen paling menentukan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral,
pertama, dan utama. Figur guru akan senantiasa menjadi sorotan ketika
berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan
komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran
utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan
secara formal disekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan
peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar-mengajar.
Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya
perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
tidak akan memberikan kontribusi yang signifikan tanpa didukung oleh
guru yang profesional dan berkualitas. Dalam mendidik guru harus
memiliki kompetensi kepribadian yang tinggi, karena pribadi guru juga
sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kompetensi dan Kepribadian?
2. Apa sajakah komponen-komponen Kompetensi Kepribadian guru?
3. Apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Kompetensi Kepribadian
guru?
4. Mengapa Kompetensi Kepribadian guru menjadi hal yang sangat
penting dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Kompetensi Kepribadian.
2. Memahami komponen-komponen Kompetensi Kepribadian guru.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kompetensi
Kepribadian guru.
4. Memahami pentingnya Kompetensi Kepribadian bagi seorang guru.
BAB II
PEMBAHASA
1
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), hlm. 1
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 225
3
Sussana, Kepribadian Guru PAI dalam Tantangan Globalisasi, (Jakarta: Jurnal
Mudarrisuna, 2014), hlm. 4
Baharuddin menjelaskan inti-inti mengenai kepribadian dalam
bukunya sebagai berikut:
a. Kepribadian merupakan suatu kebulatan yang terdiri dari
aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah.
b. Kepribadian seseorang bersifat dinamik dalam hubungannya
dengan lingkungan.
c. Kepribadian seseorang itu khas, dan berbeda dari orang lain.
d. Kepribadian itu berkembang dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang berasal dari dalam dan luar.4
4
Baharuddin, Psikologi Pendidikan: Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2017), hlm. 209
5
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 38
berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak didiknya. Ada
dua macam kepribadian guru, yaitu:
6
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), hlm. 56-58
dan dapat menolong peserta didik agar mampu menolong dirinya sendiri.
Disinilah letak kompetensi kepribadian guru sebagai pembimbing dan suri
teladan. Guru adalah sebagai panutan yang harus digugu dan ditiru dan
sebagai contoh pula bagi kehidupan dan pribadi peserta didiknya. Adapun
aspek-aspek atau komponen-komponen kompetensi kepribadian guru
meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Mengembangkan kepribadian.
b) Berinteraksi atau berkomunikasi: berinteraksi dengan sejawat untuk
meningkatkan profesional dan berinteraksi dengan masyarakat untuk
penunaian misi pendidikan.
c) Melaksanakan bimbingan penyuluhan: membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dan membimbing siswa yang memerlukan
bimbingan khusus atau berkelainan.
d) Melaksanakan administrasi sekolah: mengenal administrasi kegiatan
sekolah dan melaksanakan kegiatan administrasi sekolah.
e) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran:
mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah dan melaksanakan penelitian
sederhana.7
9
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), hlm. 62
mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas, yang mendukung
dalam pergaulannya.10
11
Chaerul Rochman dan Heri Gunawan, Pengembengan Kompetensi Kepribadian Guru,
(Yogyakarta: Nuansa Cendekia, 2016), hlm. 36-38
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007
(Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru)
Kompetensi Kepribadian
11 Bertindak sesuai dengan 11.1 Menghargai peserta didik
norma agama, hukum, tanpa membedakan
sosial, dan kebudayaan keyakinan yang dianut, suku,
nasional Indonesia. adat-istiadat, daerah asal, dan
gender.
11.2 Bersikap sesuai dengan
norma agama yang dianut,
hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam
masyarakat, serta
kebudayaan nasional
Indonesia yang beragam.
12 Menampilkan diri sebagai 12.1 Berperilaku jujur, tegas,
pribadi yang jujur, dan manusiawi.
berakhlak mulia, dan 12.2 Berperilaku yang
teladan bagi peserta didik mencerminkan ketakwaan,
dan masyarakat. dan akhlak mulia.
12.3 Berperilaku yang dapat
diteladani oleh peserta didik
dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
13 Menampilkan diri sebagai 13.1 Menampilkan diri sebagai
pribadi yang mantap, pribadi yang mantap dan
stabil, dewasa, arif, dan stabil.
berwibbawa. 13.2 Menampilkan diri sebagai
pribadi yang dewasa, arif,
dan berwibawa.
14 Menunjukkan etos kerja, 14.1 Menunjukkan etos kerja dan
tanggung jawab yang tanggung jawab yang tinggi.
tinggi, rasa bangga 14.2 Bangga menjadi guru dan
menjadi guru, dan rasa percaya pada diri sendiri.
percaya diri. 14.3 Bekerja mandiri secara
profesional.
15 Menjunjung tinggi kode 15.1 Memahami kode etik profesi
etik profesi guru. guru.
15.2 Menerapkan kode etik profesi
guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan
kode etik guru.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan yang harus di miliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran
dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia.
Kompetensi kepribadian guru sangatlah penting karena guru adalah
pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian
siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan
kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat
membantu upaya pengembangan karakter siswa.
Sosok pribadi yang unik dari seorang guru dapat dikatakan pribadi
yang yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta, berakhlak mulia, serta menarik. Guru haruslah memiliki
kepribadian tersebut karena seorang guru adalah panutan serta teladan bagi
para peserta didiknya.
Dari penjelasan singkat diatas, tampak jelas bahwa sangat
pentingnya penguasaan kompetensi kepribadian bagi seorang guru. Namun
faktanya upaya mengembangkan profesi guru yang erat kaitannya dengan
penguatan kompetensi kepribadian tampaknya masih relatif lebih terbatas
bahkan cenderung lebih mengedepankan pengembangan kompetensi
pedagogik dan profesional. Realitanya, dalam berbagai pelatihan guru,
materi yang dipelajari secara mendalam cenderung lebih bersifat
penguatan kompetensi pedagogik dan profesional. Begitu pula dengan
kebijakan pemerintah tentang Uji Kompetensi Guru yang lebih
mengutamakan kompetensi pedagogik dan profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Hawi, Akmal. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
2013.