Anda di halaman 1dari 13

MEMAHAMI KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL

Amilya Nurul Erindha1, Della Puspita Sari2, Dr. H. Munawir, M. Ag.3


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Sunan Ampel Surabaya
Email: amilyaerindha21@gmail.com, puspitadella782@gmail.com,
munawirpgmi@gmail.com

Abstrac
In general the teacher can be interpreted as a person who has the responsibility to
educate. In particular, the teacher can be defined as a person who is responsible for
the development of students by seeking the development of all their potential, both
affective, cognitive, and psychomotor potential. The word professional is related to a
profession or requires special skills to run it. Teachers are born or exist since humans
themselves exist, because once humans are born into the world, the actual educational
process has occurred. Teachers are believed to be one of the dominant factors that
determine the success of an education, therefore teachers must have characteristics
as a professional. These characteristics include obeying laws and regulations,
maintaining and improving professional organizations, maintaining relationships
with colleagues, guiding students, obeying leaders, having a commitment to
professionalism, and creating a good atmosphere in the workplace.
Keywords: Characteristics, Teachers, Professionals

Abstrak
Secara umum guru dapat diartikan sebagai orang yang memiliki tanggung jawab
mendidik. Secara khusus, guru dapat diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan murid dengan mengupayakan perkembangan seluruh
potensinya, baik potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Kata profesional
bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya. Guru terlahir atau ada semenjak manusia itu sendiri ada, karena
begitu manusia terlahir ke dunia sesungguhnya proses pendidikan telah terjadi. Guru
diyakini sebagai salah satu faktor dominan yang menentukan keberhasilan suatu
pendidikan, oleh karena itu guru harus memiliki karakteristik sebagai seorang yang
profesional. Karakteristik tersebut diantaranya yaitu taat pada peraturan perundang-
undangan, memelihara dan meningkatkan organisasi profesi, memelihara hubungan
dengan teman sejawat, membimbing peserta didik, taat kepada pemimpin, memiliki
komitmen terhadap profesionalitas, dan menciptakan suasana baik di tempat kerja.
Kata Kunci: Karakteristik, Guru, Profesional

PENDAHULUAN hidupnya. Misalnya, bayi menangis


Manusia dilahirkan tanpa jika lapar dan merasa tidak nyaman
mempunnyai pengetahuan tentang saat ngompol. Seiring bertambahnya
apapun, melainkan hanya dibekali usia dan berkembangnya fungsional
dengan naluri untuk mempertahankan tubuh, sedikit demi sedikit

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 1


pengetahuan bayi bertambah, Guru yang profesional
sehingga tingkah lakunya semakin mengedepankan mutu dan akan
kompleks. Proses bertambahnya menghasilkan lulusan yang bermutu
pengetahuan dan perubahan tingkah pula. Namun, di era persaingan yang
laku tersebut merupakan proses ketat ini agar para pengelola lembaga
pendidikan. Menurut SA. Baratanata, pendidikan dapat mampu menjadikan
dkk mengatakan bahwa pendidikan lembaganya berdaya saing, maka
adalah usaha yang sengaja diadakan guru profesional merupakan salah
baik langsung maupun dengan cara satu faktor untuk membangun
tidak langsung untuk membantu anak lembaga pendidikan yang bermutu.
dalam perkembangan mencapai Kualitas guru dipandang sebagai
kedewasaan. Langeveld penentu kualitas sekolah baik kualitas
mengemukakan bahwa pendidikan proses berupa kualitas proses
adalah bimbingan yang diberikan pembelajaran maupun kualitas output
oleh seorang dewasa kepada anak berupa kualitas lulusan. Dalam
yang belum dewasa untuk mencapai rangka turut serta mencerdasakan
kedewasaaanya.1 kehidupan bangsa, peranan guru
Dalam dunia pendidikan sangat penting sekali untuk
guru merupakan faktor penting dan membentuk sumber daya manusia
utama karena guru adalah orang yang yang berkualitas dan menjadi guru
bertanggung jawab terhadap yang lebih baik dan lebih profesional
perkembangan jasmani dan rohani terutama dalam proses belajar
peserta didik terutama di sekolah, mengajar sehari-hari. Oleh sebab itu,
untuk mencapai kedewasaan peserta diperlukan guru yang memiliki
didik sehingga dapat menjadi kemampuan yang maksimal untuk
manusia yng sesungguhnya dan mewujudkan tujuan pendidikan
mengetahui tugas-tugasnya sebagai nasional dan diharapkan secara
manusia. Pada masa sekarang ini berkesinambungan guru dapat
diperlukan guru yang profesional. meningkatkan kompetensinya, baik

1
Afri Susana, Pengetahuan Dasar Guru
(Bandung: Tata Akbar, 2021), hlm. 28.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 2


kompetensi pedagogik, kepribadian, bagaimana ciri-ciri atau karakteristk
sosial, maupun profesional.2 Maka, dari guru profesional.
kita harus memahami betul
harus dimiliki atau dikuasai oleh
PEMBAHASAN seorang pendidik untuk
Pada bagian pembahasan ini menghasilkan suatu generasi yang
akan disampaikan mengenai bermartabat dan berakhlak.3
pengertian karakteristik guru Secara umum guru dapat
profesional dan ciri-ciri atau diartikan sebagai orang yang
karakteristik gru profesional. Hal ini memiliki tanggung jawab
dapat dikemukakan sebagai berikut: mendidik. Secara khusus, guru
A. Pengertian Karakteristik Guru dapat diartikan sebagai orang
Profesional yang bertanggung jawab terhadap
Dalam Kamus Besar Bahasa perkembangan murid dengan
Indonesia (KBBI), karakter mengupayakan perkembangan
memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, seluruh potensinya, baik potensi
akhlak atau budi pekerti yang afektif, kognitif, dan
membedakan seseorang dengan psikomotorik.4 Dalam Kamus
yang lain. Karakteristik menurut Besar Bahasa Indonesia kata guru
istilah adalah sebagai sifat diartikan dengan orang yang
manusia pada umumnya di mana pekerjaannya (mata
manusia mempunnyai banyak pencahariannya) mengajar.5 Guru
sifat yang tergantung dari faktor juga merupakan pendidik atau
kehidupannya sendiri. Jadi agen pembelajaran (learning
karakteristik itu adalah suatu sifat agent) dengan memiliki peran
atau karakter yang baik yang sebagai fasilitator, motivator,

2
Muhlison, “Guru Profesional (Sebuah 4 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam
Karakteristik Guru Ideal dalam Pendidikan Persepektif Islam (Bandung: Remaja Rosda
Islam)”, Jurnal Darul Ilmi, Vol. 2, No. 2 (Juli, Karya, 1992), hlm. 74.
5 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,
2014), hlm. 47-48.
3
Irjus Indrawan, Guru Profesional (Klaten: Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Lakeisha, 2020), hlm. 149. Balai Pustaka), hlm. 263.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 3


pemacu, dan pemberi inspirasi yang berarti guru, misalnya
belajar bagi peserta didik. teacher yang berarti guru atau
Menurut pandangan lama, guru pengajar, educator yang berarti
adalah sosok manusia yang patut pendidik atau ahli mendidik, dan
digugu dan ditiru. Digugu berarti tutor yang berarti guru pribadi,
segala tingkah lakunya harus guru yang mengajar di rumah atau
dapat menjadi contoh atau teladan guru yang memberi les. Dalam
bagi masyarakat. Guru adalah pengertiaan sederhana guru
suatu sebutan bagi jabatan, posisi, adalah orang yang memberikan
dan profesi bagi seseorang yang ilmu pengetauan kepada anak
mengabdikan dirinya dalam didik. Kemudian guru dalam
bidang pendidikan melalui pandangan masyarakat adalah
interaksi edukatif secara terpola, orang yang melaksanakan
formal dan sistematis. Dalam UU pendidikan di tempat tertentu,
Nomor 14 Tahun 2005 tentang tidak hars di lembaga pendidikan
Guru dan Dosen (Pasal 1) formal, tetapi bisa juga di masjid,
dinyatakan bahwa: di surau atau mushola, di rumah
“Guru adalah pendidik dan sebagainya.6
profesional dengan tugas utama Kata profesional
mendidik, mengajar, bersangkutan dengan profesi atau
membimbing, mengarahkan, memerlukan kepandaian khusus
melatih, menilai dan untuk menjalankannya.
mengevaluasi peserta didik pada Profesional dalam tinjauan Islam
jalur pendidikan formal, pada khususnya di bidang pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan dimaknai sebagai seseorang yang
pendidikan menengah.” harus benar-benar mempunnyai
Sementara itu dalam bahasa kualitas keilmuan kependidikan
Inggris dijumpai beberapa kata dan keinginan yang memadai

6Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional


(Riau: PT Indragiri Dot Com, 2019), hllm.
7-8.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 4


guna menunjang tugas jabatan pengetahuan yang perlu dibina
profesinya, sebab tidak semua dan dikembangkan melalui masa
orang bisa melaksanakan tugas pendidikan tertentu.9 Menurut R.
dengan baik.7 Payong menyatakan bahwa guru
Guru merupakan pendidik profesional adalah seseorang ahli
profesional dengan tugas utama bidang studi (subject matter
yaitu mendidik, mengajar, specialist). Setelah melewati
membimbing, mengarahkan, proses pendidikan dan pelatihan
melatih, menilai, dan yang relatif lama (kurang lebih 4
mengevaluasi peserta didik pada tahun) untuk jenjang strata satu
jalur pendidikan formal, tugas (S1) ditambah dengan satu tahun
tersebut akan efektif jika guru pendidikan profesi, maka para
memiliki derajat profesional guru dianggap memiliki
tertentu yang tercermin dari pengetauan dan wawasan yang
kompetensi, kemahiran, cukup mengenai isi mata
kecakapan atau keterampilan pelajaran yang terkait dengan
yang memenuhi standar mutu atau struktur, konsep dan
norma etik tertentu.8 Menurut keilmuannya.10
Moh. Uzer Usman dalam bukunya Karakteristik guru adalah
yang berjudul “Menjadi Guru sifat-sifat khas, akhlak baik yang
Profesional”, guru merupakan harus dimiliki oleh seorang guru
jabatan atau profesi yang agar dapat menjadi suri tauladan
memerlukan keahlian khusus bagi anak didiknya, juga memiliki
apalagi menjadi seorang guru rasa cinta kasih dan tulus ikhlas
yang profesional harus menguasai dalam proses kegiatan belajar
benar seluk beluk pendidikan dan mengajar agar anak didik
pengajaran sebagai ilmu memiliki semangat dan motivasi

7Ibid, hlm. 49. 9 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional


8 Sudarwan Danim. Profesionalisasi dan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010),
Etika Profesi Guru. (Bandung: Alfabeta, hlm. 5.
2010), hlm. 17. 10 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi

Guru (Jakarta: Indeks, 2014), hlm. 44.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 5


yang tinggi sehingga akan timbul terhadap teman sejawat, serta
sikap aktif, kreatif, dan inovatif. anggota masyarakat lainnya.11
Guru terlahir atau ada semenjak B. Ciri-Ciri/Karakteristik Guru
manusia itu sendiri ada, karena Profesional
begitu manusia terlahir ke dunia 1. Karakteristik Guru Profesional
sesungguhnya proses pendidikan Karakteristik guru
telah terjadi. Proses pendidian yang profesional yakni
dalam arti proses internalisasi mencakup tentang
suatu nilai dari orang dewasa kepribadian dan lain-lain.
kepada orang yang dianggap perlu Guru yang profesional akan
menerima suatau nilai. mampu menerapkan
Karakteristik seorang guru hubungan yang bentuknya
profesional sendiri adalah segala multidimensional.12 Berikut
sikap dan perbuata guru baik di ini adalah macam-macam
sekolah, di luar sekolah maupun karakteristik dari guru
di lingkungan masyarakat, di Profesional diantaranya yaitu:
dalam memberikan pelayanan, a. Taat pada peraturan
meningkatkan pengetahuan, perundang-undangan
memberi bimbingan dan motivasi Pemerintah memegang
kepada peserta didik dalam kebijakan pendidikan yang
berbagai hal, misalnya: cara ada di negara Indonesia.
bersikap antara yang muda Pemerintah melalui
dengan yang lebih tua, sikap yang departemen pendidikan
muda terhadap yang lebih tua, Nasional mengeluarkan
cara berpakaian yang baik secara ketentuan-ketentuan serta
tradisi atau secara agama, cara peraturan-peraturan yang
berbicara dan berhubungan baik merupakan kebijakan dan
dengan peserta didik atau sikap harus dilaksanakan oleh

11 12
Ibid, hlm. 19. Syarifah Normawati, dkk, Etika & Profesi
Guru (Riau : PT. Indragiri Dot Com, 2019),
hlm.24.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 6


aparatnya yaitu termasuk fungsinya berperan sebagai
guru karena guru juga sarana perjuangan serta
aparat pemerintah. pengabdian. Organisasi
Karenanya guru harus guru yaitu Prsatuan Guru
mengetahui kebijakan- Republik Indonesia
kebijakan pemerintah (PGRI). Undang-Undang
khususnya kebijakan yang No. 14 Tahun 2005 tentang
ada di dalam bidang Guru dan Dosen
pendidikan. Sehingga mengamanatkan kepada
kebijakan-kebijakan guru untuk wajib menjadi
tersebut dapat anggota organisasi atau
dilaksanakan serta ditaati asosiasi profesi.
dengan baik. Pembnetukan dari
b. Memelihara dan organisasi maupun asosiasi
meningkatkan organisasi profesi yang dimaksud
profesi dilakukan sesuai peraturan
pada kode etik guru butir 6 perundang-undangan.13
menyatakan bahwa “guru c. Memelihara hubungan
secara pribadi dan dengan teman sejawat
bersama-sama Di dalam butir ketujuh
mengembangkan, pada kode etik guru
meningkatkan mutu dan dijelaskan bahwa “Guru
martabat profesinya”. Hal memelihara hubungan
ini dapat dilakukan dengan seprofesi, semangat
guru bersama-sama untuk kekeluargaan, dan
memelihara dan lebih kesetiakawanan sosial”.
meningkatkan lagi mutu Berdasarkan hal tersebut
organisasi guru yang artinya guru seharusnya

13
Musriadi. Profesi Kependidikan Secara
Teoretis dan Aplikatif. (Yogyakarta :
Deepublish Publisher, 2018), hlm.175.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 7


dapat menciptakan dan 9) Suka humor
memelihara hubungan 10) Memiliki bermacam
sesama guru dalam minat
lingkungan kerjanya, serta 11) Menguasai bahan
menciptakan semangat pelajaran
kekeluargaan dan 12) Peduli dan perhatian
kesetiakawanan sosial di kepada siswam
lingkungan diluar kerjanya. 13) Kooperatif14
d. Membimbing peserta didik e. Taat pada pemimpin
Guru memiliki peran Seorang guru harus taat
membimbing, menjaga, kepada pemimpinnya.
dan mengarahkan peserta Tingkatan kepemimpinan
didik supaya dapat tumbuh dimulai dari
dan berkembang sesuai kepengurusan cabang
bakat, minat, serta sesuai daerah hingga pusat Hal
dengan potensi yang ini juga berlaku sama
dimiliki peserta didik untuk dinas pendidikan.
tersebut. Adapun Guru taat pada
karakteristik guru yang pemimpinnya yaitu
sangat disenangi para siswa dilakukan dengan
yakni: menjalankan kebijakan-
1) Demokrasi kebijakan serta
2) Baik hati mendengarkan arahnya
3) Sabar disampaikan oleh penentu
4) Adil kebijakan.
5) Konsisten f. Memiliki komitmen
6) Terbuka terhadap profesionalitas
7) Suka menolong Pelayanan dan
8) Ramah pengabdian yang

14 Ibid, hlm. 31-32.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 8


diberikan berlandaskan guru yang ada pada UU. No. 14
pada kemampuan Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
profesional serta falsafah Hal ini dapat diamati dari setiap nilai
hidup yang mantap. Guru indikator yang tertera pada konsep
memiliki tugas melayani yang termaktub dalam UU. No. 14
dengan baik kepada ada Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
siapapun yang kecuali satu indikator, yaitu indikator
membutuhkan bangga sebagai guru yang merupakan
bantuannya. Di dalam diri cabang dari konsep mantab dan stabil.
seorang guru terdapat Karakteristik kepribadian guru
sifat dedikatif.15 menurut kitab Ihya’ al-‘Ulumuddin
g. Menciptakan suasana digambarkan menjadi 8 indikator
baik di tempat kerja yaitu:
Suasana baik yang
1. Kasih sayang
tercinta di tempat kerja
2. Meneladani nabi
tentu akan meningkatkan
3. Nasehat guru
produktivitas guru. Guru
4. Melarang dengan cara sindiran
memiliki kewajiban
dan belas kasih
untuk menciptakan
5. Berpegang teguh pada etika
suasana yang baik dalam
seorang guru
lingkungan kerjanya agar
6. Menyesuaikan diri dengan kadar
suasana lebih kondusif.16
kemampuan murid
Karakteristik kepribadian guru
7. Memahami perbedaan
yang dijelaskan oleh Imam al-Ghazali
kemampuan murid
dalam kitab Ihya’ al-‘Ulumuddin
8. Dan mengamalkan ilmunya17
relevan dengan konsep kepribadian

15Shilphy Afiattresna Octavia. Sikap Dan Dan Relevansinya Dengan Kompetensi


Kinerja Guru Profesional. (Sleman : Kepribadian Guru Dalam UU. No. 14 Tahun
Deepublish Publisher, 2019), hlm.7. 2005 Tentang Guru Dan Dosen"
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/ind
Normawati, Loc.Cit.
16 ex.php/qodiri/article/view/2696 (29
17
Nurul Qoim. "Karakteristik Kepribadian September 2021)
Guru Perspektif Kitab Ihya’ Ulum Al-Din

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 9


Imam al-Ghazali juga menerangkan didiknya kepada tujuan
syarat atau kriteria yang harus pendidikan yaitu untuk
dimiliki seorang pendidik yaitu: mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Dengan demikian
1. Seorang pendidik harus memiliki
diharapkan anak didik tersebut
sifat cinta kepada anak didiknya,
tidak menjadi sombong atas ilmu
seperti cintanya ia kepada anak
yang dimilikinya.
kandungnya, memperlakukan
5. Seorang pendidik juga harus
anak didiknya seperti
mengamalkan ilmu yang dia
memperlakukan anak sendiri.
ajarkan kepada anak didiknya.
Seorang guru seharusnya bisa
6. Seorang pendidik harus
menjadi wakil kedua orang tuan
mengajarkan materi yang sesuai
anak didiknya.
dengan daya tangkap serta tingkat
2. Seorang pendidik harus ikhlas
intelektuan anak didiknya
dalam mengajar anak didiknya,
7. Seorang pendidik harus mampu
serta tidak mengharapkan atau
menanamkan keimanan pada anak
meminta imbalan.
didiknya
3. Seorang pendidik harus menjadi
8. Seorang pendidik harus menjadi
motivator bagi anak didiknya.
teladan yang baik bagi anak
Pendidik harus menjadi contoh,
didiknya. Pendidik harus
teladan, dan pembangkit motivasi
memiliki perilaku yang halus,
belajar anak didiknya serta
lapang dada, sopan, berakhlak
memberikan dorongan dari
terpuji, sabar, murah hati, dan
belakang agar peerta didik dapat
perilaku-perilaku terpuji
mewujudkan cita-cita dan
lainnya.19
mimpinya.18
4. Seorang pendidik harus Dalam Peraturan Menteri
senantiasa mengingatkan anak Agama RI Nomor 16 Tahun 2010

18 19
Yusuf Hanafiah, dkk. Aku Bangga Menjadi Rizem Aizid. Cinta Itu Indah. (Yogyakarta:
Guru; Peran Guru dalam Penguatan Nilai DIVA Press, 2020), hlm.57-59.
Karakter Peserta Didik. (Yogyakarta: UAD
Press, 2021), hlm.134.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 10


tentang Pengelolaan Pendidikan c. Mengikuti sistem seleksi dan
Agama pada Sekolah dalam Pasal 16 bersertifikasi.
ayat 1 dilampirkan bahwa, guru d. Memiliki organisasi profesi
Profesional harus memiliki (organisasi keguruan).
kompetensi pedagogik, kepribadian, e. Mempunyai militansi diri
sosial, profesional, dan (individual).
kepemimpinan. Kepemimpinan f. Memahami dan mempunyai
adalah kemampuan untuk prinsip etika (kode etik guru).
mengerakkan, mempengaruhi, g. Berdasarkan kompetensi diri
memotivasi, mengajak, (individual).
mengarahkan, menasehati, h. Mempunyai kesadaran atas
membimbing, menyuruh, profesionalitas yang tinggi.
memerintah, melarang dan i. Mampu berkolaborasi dan
menghukum (kalau perlu), serta berkompetisi yang sehat
membina dengan maksud agar dengan rekan sejawat.21
manusia mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan secara efektif dan PENUTUP
efisien.20 Guru tidak hanya
2. Ciri-Ciri Guru Profesional menyampaikan materi ajar saja, akan
Seorang guru yang tetapi guru juga harus melakukan
profesional memiliki ciri-ciri tindakan mendidik. Guru bukanlah
diantaranya sebagai berikut: satu-satunya sumber informasi bahan
a. Memiliki landasan ilmu ajar, maka guru berfungsi sebagai
pengetahuan yang kuat. fasilitator, motivator dan membantu
b. Patuh terhadap sistem peserta didik dalam mengolah peserta
hukuman berupa sanksi didik. Oleh karena itu, keberadaan
profesi. guru profesional sebagaimana

20Fatmawati, “Implementasi Kompetensi 21Rasinus, dkk, Dasar-Dasar Kependidikan


Kepemimpinan Guru PAI dalam (Medan : Yayasan Kita Menulis, 2021),
Mengaktualisasikan Akhlak Mulia Peserta hlm.182.
Didik”, Jurnal Didaktika, Vol. 9, No. 1
(Februari, 202), hlm. 26.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 11


karakteristik guru profesional yang Muhlison. “Guru Profesional (Sebuah
Karakteristik Guru Ideal dalam
sudah dijelaskan di atas, sudah
Pendidikan Islam)”. Jurnal
merupakan tuntunan masyarakat Darul Ilmi. Vol. 2, No. 2 (Juli,
2014), hlm. 47-48.
modern. Untuk itu, diperlukan
berbagai paya untuk meningkatkan Musriadi. Profesi Kependidikan
Secara Teoretis dan Aplikatif.
profesionalisme guru seperti dengan
Yogyakarta : Deepublish Publisher,
pelatihan-pelatihan yang diadakan 2018.
berbagai lembaga keguruan untuk
Normawati, Syarifah, dkk. Etika &
mewujudkan potret guru yang Profesi Guru. Riau : PT. Indragiri Dot
Com, 2019.
profesional.
Qoim, Nurul. "Karakteristik
Kepribadian Guru Perspektif Kitab
DAFTAR PUSTAKA
Ihya’ Ulum Al-Din Dan Relevansinya
Dengan Kompetensi Kepribadian
Afiattresna Octavia, Shilphy. Sikap
Guru Dalam UU. No. 14 Tahun 2005
Dan Kinerja Guru Profesional.
tentang Guru Dan Dosen"
Sleman : Deepublish Publisher, 2019.
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalk
uda/index.php/qodiri/article/view/26
Aizid, Rizem. Cinta Itu Indah. 96 (29 September 2021)
Yogyakarta: DIVA Press, 2020.
R. Payong, Marselus. Sertifikasi
Danim. Sudarwan. Profesionalisasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks,
dan Etika Profesi Guru. 2014.
Bandung: Alfabeta, 2010.
Rasinus, dkk. Dasar-Dasar
Fatmawati. “Implementasi Kependidikan. Medan : Yayasan Kita
Kompetensi Kepemimpinan Guru Menulis, 2021.
PAI dalam Mengaktualisasikan
Akhlak Mulia Peserta Didik”. Jurnal
Safitri, Dewi. Menjadi Guru
Didaktika. Vol. 9 No. 1 (Februari,
Profesional. Riau: PT Indragiri
202), hlm. 26.
Dot Com, 2019.
Hanafiah, Yusuf, dkk. Aku Bangga
Susana, Afri. Pengetahuan Dasar
Menjadi Guru; Peran Guru dalam
Guru. Bandung: Tata Akbar,
Penguatan Nilai Karakter Peserta
2021.
Didik. Yogyakarta: UAD Press, 2021.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan
Indrawan, Irjus. Guru Profesional.
dalam Persepektif Islam.
Klaten: Lakeisha, 2020.
Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1992.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 12


Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Usman, Uzer. Menjadi Guru


Profesional. Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2010.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UINSA 13

Anda mungkin juga menyukai