Di dalam membina pramuka penggalang, postur pembina harus memenuhi beberapa tujuan berikut: a. Mengkaji paradigma kepemimpinan dalam pendidikan kepramukaan. b. Mendiskusikan cara membina penggalang berdasarkan karakteristik anak usia penggalang. c. Menguatkan jiwa dan peran pembina penggalang dalam pendidikan kepramukaan. d. Mendalami fungsi dan tugas pembina penggalang. Di dalam membina pramuka penggalang, pembina harus memperhatikan kegiatan yang sesuai dengan sifat dan karakteristik anak usia penggalang diantaranya yaitu: a. Menerapkan kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing, camping) yang biasanya sangat disukai anak usia penggalang. Namun, pembina tetap harus mempersiapkan dengan teliti faktor keamanannya dan tidak boleh sering dilakukan. b. Kegiatan yang dilakukan mengacu pada kedisiplinan yang sangat penting untuk diberikan (misalnya, jenis-jenis pelatihan baris berbaris (PBB) dan upacara). c. Memberikan rewards (penghargaan berupa tanda kecakapan) dan punishment (hukuman) mutlak yang harus dilakukan dan ditegakkan. d. Kegiatan dilakukan secara berkelompok/beregu sehingga dapat melatih kekompakkan, kreativitas, dan disiplin beregu. e. Pembina lebih banyak “ing madya mangun karsa” (di tengah-tengah membangkitkan kehendak dan semangat belajar atau bekerja pramuka penggalang). Pembina harus memberikan materi yang sesuai dengan pramuka penggalang, materi-materi tersebut diantaranya: a. Mengenal pramuka dan gerakan pramuka. b. Sejarah singkat kepramukaan dunia dan Indonesia. c. Anggota gerakan pramuka. d. Kode kehormatan pramuka. e. Lambang gerakan pramuka. f. Gugus depan gerakan pramuka. g. Dan lain-lain Mater-materi di atas harus disampaikan dengan tetap memperhatikan metode-metode kepramukaan yaitu belajar sambi melakukan, dilakukan di alam terbuka, mengemas materi dengan kegiatan yang menantang, mengajak anak penggalang mempelajari materi secara berkelompok, memisahkan satuan putra dan putri, pembina tetap mendampingi peserta selama proses kegiatan, selama menyampaikan materi siswa penggalang juga diajarkan untuk mengamalkan kode kehormatan, dan memberikan reward berupa tanda kecakapan atas materi yang sudah dipelajari. Pembina harus menggunakan strategi membina yang tepat, pembina harus terus melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan pembinaan di gugus depan. Selain itu, pembina harus memiliki moralitas, keteladanan dan kompetensi yang dibutuhkan anak didik. Pembina harus mampu mengembangkan peserta didik menjadi generasi unggul yaitu generasi yang memiliki moralitas, berdaya manfaat, keteladanan dan kepemimpinan, berpikir strategis, memiliki manajemen diri dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pembina juga harus mengembangkan kurikulum yang menarik, adaptif, dan solutif bagi anak usia penggalang. Selain itu strategi yang dapat dilakukan untuk membina anak usia penggalang yaitu mengembangkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, menarik dan menyenangkan. 2. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai kakak! Pembina harus bertindak layaknya seorang kakak kepada adiknya. Pembina harus menyayangi anak didiknya, melindungi, mendampingi dan membimbing adik-adik peserta didik.
3. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai teman atau sahabat!
Sebagai mitra atau teman atau sahabat, pembina harus menjadi pribadi yang dapat dipercaya bersama-sama menyelenggarakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, serta mengandung unsur pendidikan.
4. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai orang tua!
Sebagai orang tua, pembina harus dapat memberi nasihat, arahan dan bimbingan kepada anak didiknya.
5. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai guru!
Sebagai guru, pembina mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan kepada peserta didik.