Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

Della Puspita Sari (Sunan Kudus/Regu Sakura)

1. Bagaimana cara membina Pramuka Penggalang?


Di dalam membina pramuka penggalang, postur pembina harus memenuhi
beberapa tujuan berikut:
a. Mengkaji paradigma kepemimpinan dalam pendidikan kepramukaan.
b. Mendiskusikan cara membina penggalang berdasarkan karakteristik
anak usia penggalang.
c. Menguatkan jiwa dan peran pembina penggalang dalam pendidikan
kepramukaan.
d. Mendalami fungsi dan tugas pembina penggalang.
Di dalam membina pramuka penggalang, pembina harus memperhatikan
kegiatan yang sesuai dengan sifat dan karakteristik anak usia penggalang
diantaranya yaitu:
a. Menerapkan kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing,
camping) yang biasanya sangat disukai anak usia penggalang. Namun,
pembina tetap harus mempersiapkan dengan teliti faktor keamanannya
dan tidak boleh sering dilakukan.
b. Kegiatan yang dilakukan mengacu pada kedisiplinan yang sangat penting
untuk diberikan (misalnya, jenis-jenis pelatihan baris berbaris (PBB) dan
upacara).
c. Memberikan rewards (penghargaan berupa tanda kecakapan) dan
punishment (hukuman) mutlak yang harus dilakukan dan ditegakkan.
d. Kegiatan dilakukan secara berkelompok/beregu sehingga dapat melatih
kekompakkan, kreativitas, dan disiplin beregu.
e. Pembina lebih banyak “ing madya mangun karsa” (di tengah-tengah
membangkitkan kehendak dan semangat belajar atau bekerja pramuka
penggalang).
Pembina harus memberikan materi yang sesuai dengan pramuka penggalang,
materi-materi tersebut diantaranya:
a. Mengenal pramuka dan gerakan pramuka.
b. Sejarah singkat kepramukaan dunia dan Indonesia.
c. Anggota gerakan pramuka.
d. Kode kehormatan pramuka.
e. Lambang gerakan pramuka.
f. Gugus depan gerakan pramuka.
g. Dan lain-lain
Mater-materi di atas harus disampaikan dengan tetap memperhatikan
metode-metode kepramukaan yaitu belajar sambi melakukan, dilakukan di
alam terbuka, mengemas materi dengan kegiatan yang menantang, mengajak
anak penggalang mempelajari materi secara berkelompok, memisahkan
satuan putra dan putri, pembina tetap mendampingi peserta selama proses
kegiatan, selama menyampaikan materi siswa penggalang juga diajarkan
untuk mengamalkan kode kehormatan, dan memberikan reward berupa
tanda kecakapan atas materi yang sudah dipelajari.
Pembina harus menggunakan strategi membina yang tepat, pembina harus
terus melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan pembinaan di
gugus depan. Selain itu, pembina harus memiliki moralitas, keteladanan dan
kompetensi yang dibutuhkan anak didik. Pembina harus mampu
mengembangkan peserta didik menjadi generasi unggul yaitu generasi yang
memiliki moralitas, berdaya manfaat, keteladanan dan kepemimpinan,
berpikir strategis, memiliki manajemen diri dan memiliki kompetensi yang
sesuai dengan perkembangan zaman. Pembina juga harus mengembangkan
kurikulum yang menarik, adaptif, dan solutif bagi anak usia penggalang.
Selain itu strategi yang dapat dilakukan untuk membina anak usia
penggalang yaitu mengembangkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif,
menarik dan menyenangkan.
2. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai kakak!
Pembina harus bertindak layaknya seorang kakak kepada adiknya. Pembina
harus menyayangi anak didiknya, melindungi, mendampingi dan membimbing
adik-adik peserta didik.

3. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai teman atau sahabat!


Sebagai mitra atau teman atau sahabat, pembina harus menjadi pribadi yang
dapat dipercaya bersama-sama menyelenggarakan kegiatan yang menarik,
menyenangkan, serta mengandung unsur pendidikan.

4. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai orang tua!


Sebagai orang tua, pembina harus dapat memberi nasihat, arahan dan
bimbingan kepada anak didiknya.

5. Jelaskan bahwa pembina dapat berperan sebagai guru!


Sebagai guru, pembina mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan
kepada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai