Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ekayani Setyaningrum

Peserta : KMD Cimanggis

Materi : Postur Pembina Pramuka Golongan Penggalang

 Postur Pembina Pramuka adalah figur atau cerminan yang ditampilkan oleh seorang yang
membina kegiatan pramuka. Postur pembina pramuka bukan berarti bentuk fisik dari pembina
pramuka itu sendiri, melainkan cerminan dari penampilan, sikap, etika yang baik yang harus
ditunjukkan kepada peserta didik (Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega).
Pembina adalah Anggota Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan kepramukaan
Gugus Depan ialah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan yang menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan..

 Anggota muda terdiri dari:

1. Siaga : yaitu peserta didik yang berusia 7-10 tahun. (Berpangkalan di SD/MI)
2. Penggalang : yaitu peserta didik yang berusia 11-15 tahun. (Berpangkalan di SMP/MTs)
3. Penegak : yaitu peserta didik berusia 16-20 tahun. (Berpangkalan di SMA/MA/SMK)
4. Pandega : yaitu peserta didik yang berusia 21-25 tahun. (Berpangkalan di Perguruan Tinggi)
 Tugas Pembina Pramuka
1. Memberikan pembinaan pada peserta didik (berkepribadian dan berbudi pekerti luhur).
2. Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan – Metode Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem
Among dalam pembinaan.
3. Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga up to date, bermanfaat bagi
peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta taat pada Kode Kehormatan Pramuka.
4. Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara kerjasama dengan
orangtua peserta didik dan masyarakat.
 Peran Pembina Pramuka

1. Sebagai orang tua yang dapat memberi nasehat, arahan, dan bimbingan

2. Sebagai guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan.

3. Sebagai kakak yang dapat melindungi, mendampingi, membimbing adik-adik peserta didik.

4. Sebagai mitra dan teman yang dapat dipercaya bersama-sama menyelenggarakan kegiatan yang
menarik, menyenangkan, serta mengandung unsur pendidikan.

5. Sebagai konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai hal.

6. Sebagai motivator, innovator, dan inspirator untuk meningkatkan kualitas diri peserta didik,
serta bersemangat untuk maju.

7. Sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik.


 Tanggung Jawab Pembina Pramuka

1. Terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi
Gerakan Pramuka.

2. Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua
kegiatan pramuka.

3. Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan sosial
peserta didik.

4. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, berguna bagi bangsa dan
negaranya.

Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, Pembina Gugus depan dan diri pribadinya sendiri.

 POSTUR PEMBINA PRAMUKA yang ideal adalah sebagi berikut:

1. Selalu siap melaksanakan tugas.

2. Menghayati dan menguasai materi yang disajikan.

3. Kaya dengan ketrampilan kepramukaan.

4. Memiliki multi metoda dan dapat menggunakannya dengan baik.

5. Penjelasannya mudah dipahami dan sistematis

6. Saling membantu dan bertukar pikiran dengan sesame Pembina

7. Menyajikan pelajaran menarik dan menyenangkan.

8. Mampu menciptakan suasana segar, serta mempraktikan apa yang dibicarakan.

9. Menunjukan kecerdasan emosional tinggi ( SESOSIF, yaitu Spiritual, Emosional, Sosial,


Intelektual, dan fisik)

10. Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana (Ikhlas Berbakti, Berbudi Luhur, Bijaksana
Berwibawa dalam bertindak membina anak-anak Bangsa)

11. Happy (selalu riang gembira), Healthy (Sehat), Helpful (suka menolong), dan Handycraft (suka
berkarya).
Nama : Ekayani Setyaningrum

Peserta : KMD Cimanggis

Materi : Metode Membina Golongan Penggalang

 Sistem Among
Pembina pramuka memberikan dukungan dan pembinaan pada peserta didik dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta “Sistem Among”.
Sistem Among adalah proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk hubungan khas antara
peserta didik dengan pendidiknya. Sistem Among dalam Pramuka, menciptakan hubungan
pendidik (pembina pramuka) yang memberikan kebebasan kepada peserta didik (anggota
Gerakan Pramuka) untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dan menghindari paksaan,
guna mengembangkan kemandirian, percaya diri, dan kreatifitas sesuai aspirasi peserta didik.
Sistem Among merupakan proses pandidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar
berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia. Sistem
Among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus dipraktikkan oleh
Pembina Pramuka. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas:
 Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan menjadi teladan)
 Ing Madya Mangun Karsa (di tengan peserta didik harus bisa membangun kemauan atau
motivasi)
 Tut Wuri Handayani (di belakang bisa memberi dorongan, kekuatan, pengaruh, yang baik
ke arah kemandirian untuk peserta didik.)
Pembina harus bisa memahami karakteristik peserta didik, karena karakteristik peserta didik
siaga, penggalang, maupun penegak pasti berbeda. Karakteristik pramuka penggalang di
antaranya adalah senang bergerak, senang mengembara, lincah, senang mencoba-coba, suka
denga sifat kepahlawanan, mulai suka lawan jenis, perubahan/perkembangan fisik/suara
penggalang putra, mulai parau, dan sebagian sifat siaga masih terbawa.

 Metode Kepramukaan :
1. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
2. belajar sambil melakukan
3. kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. kegiatan yang menarik dan menantang;
5. kegiatan di alam terbuka;
6. kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. penghargaan berupa tanda kecakapan;
8. satuan terpisah antara putra dan putri;

1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka


Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang
disebut darma merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan.
Satya Pramuka juga digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela
mengamalkannya dan dipakai sebagai titik tolak memasuki proses. Pendidikan
Kepramukaan guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan
fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Belajar Sambil Melakukan
Belajar sambil melalukan dilaksanakan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan
praktik secara praktis pada setiap kegiatan kepramukaan dalam bentuk pendidikan keterampilan
dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota muda.
3. Kegiatan Berkelompok, Bekerjasama, Dan Berkompetisi;
Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh peserta didik sendiri.
Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur dan
diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan.
Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk saling berkompetisi dalam suasana
persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk menjadi lebih baik.
4. Kegiatan Yang Menarik Dan Menantang
Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif, dan
mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan
dan pengalaman, serta meningkatkan kecakapan hidup setiap anggota Gerakan Pramuka.
Penyelenggaraannya disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta
didik, sehingga mudah diterima oleh yang bersangkutan. Diutamakan pada kegiatan yang dapat
mengembangkan bakat dan minat yang mencakup ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual,
dan fisik peserta didik, serta bermanfaat bagi perkembangan kepribadian.
5. Kegiatan Di Alam Terbuka
Kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan rekreasi yang edukatif dengan mengutamakan
kesehatan, keselamatan dan keamanan, dan tidak jarang diikuti dengan kegiatan yang menarik
dan menantang terutama bagi kaum muda agar bersedia dan mau bergabung dalam Gerakan
Pramuka, serta bagi anggota Pramuka agar tetap terpikat, mengikuti serta mengembangkan
kegiatan kepramukaan.
6. Kehadiran Orang Dewasa Yang Memberikan Bimbingan, Dorongan, Dan Dukungan
Anggota dewasa berfungsi sebagai perencanaan, organisator, pelaksanaan, pengendalian,
pengawas dan penilai. Anggota muda yang dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud,
diharap dapat melakukan konsultasi dengan anggota dewasa . Dan pada waktu pelaksanaan
kegiatan tersebut, anggota dewasa diharapkan dapat memberikan pembinaan dan
pendampingan. Dikarenakan anggota dewasa bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan
kepramukaan oleh anggota muda.

7. Penghargaan Berupa Tanda Kecakapan


Penghargaan berupa tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang peserta didik agar
secara bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta
memiliki berbagai kompetensi keterampilan. Tanda kecakapan merupakan pengakuan yang
diberikan kepada peserta didik yang telah menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
kepramukaan serta telah memiliki berbagai kompetensi keterampilan. Setiap peserta didik wajib
berupaya memiliki keterampilan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada
masyarakat.
8. Satuan Terpisah Antara Putra Dan Putri
Satuan terpisah pramuka putra dan pramuka putri diterapkan di gugus depan, satuan karya
pramuka, dan kegiatan bersama. Satuan pramuka putri dibina oleh pembina putri, satuan
pramuka putra dibina oleh pembina putra, kecuali perindukan siaga putra dapat dibina oleh
pembina putri. Kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin dan
dijaga agar tempat perkemahan putri dan tempat perkemahan putra terpisah, perkemahan putri
dipimpin oleh pembina putri dan perkemahan putra dipimpin oleh pembina putra.

Anda mungkin juga menyukai