Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI

Postur Pembina Pramuka adalah figur atau cerminan yang ditampilkan oleh seorang yang
membina kegiatan pramuka.

Postur pembina pramuka bukan berarti bentuk fisik dari pembina pramuka itu sendiri, melainkan
cerminan dari penampilan, sikap, etika yang baik yang harus ditunjukkan kepada peserta didik
(Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega)

§ PRAMUKA adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan
(orangnya).

§ GERAKAN PRAMUKA adalah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan


kepramukaan.

§ KEPRAMUKAAN adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka (kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur-terarah, dengan prinsip/metode PDK-MK.

§ PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan


hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

B. PEMBINA PRAMUKA DI GUGUS DEPAN

Gugus Depan ialah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan yang menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan.

PEMBINA adalah Anggota Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan
kepramukaan.

Anggota muda terdiri dari:

a. SIAGA : yaitu peserta didik yang berusia 7-10 tahun. (Berpangkalan di SD/MI)

b. PENGGALANG : yaitu peserta didik yang berusia 11-15 tahun. (Berpangkalan di SMP/MTs)

c. PENEGAK : yaitu peserta didik berusia 16-20 tahun. (Berpangkalan di SMA/MA/SMK)

d. PANDEGA : yaitu peserta didik yang berusia 21-25 tahun. (Berpangkalan di Perguruan
Tinggi)

C. SISTEM AMONG

Pembina pramuka memberikan dukungan dan pembinaan pada peserta didik dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta “Sistem Among”.
Sistem Among adalah proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk hubungan khas antara
peserta didik dengan pendidiknya. Sistem Among dalam Pramuka, menciptakan hubungan
pendidik (pembina pramuka) yang memberikan kebebasan kepada peserta didik (anggota
Gerakan Pramuka) untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dan menghindari paksaan,
guna mengembangkan kemandirian, percaya diri, dan kreatifitas sesuai aspirasi peserta didik.
Sistem Among merupakan proses pandidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar
berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia. Sistem
Among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus dipraktikkan oleh
Pembina Pramuka. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas:

– Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan menjadi teladan)

– Ing Madya Mangun Karsa (di tengan peserta didik harus bisa membangun kemauan atau
motivasi)

– Tut Wuri Handayani (di belakang bisa memberi dorongan, kekuatan, pengaruh, yang baik ke
arah kemandirian untuk peserta didik.)

D. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Pembina harus bisa memahami karakteristik peserta didik, karena karakteristik peserta didik
siaga, penggalang, maupun penegak pasti berbeda.

§ Pramuka Siaga

Karakteristik pramuka siaga di antaranya adalah sangat senang bermain, senang meniru, senang
bernyanyi, suka dipuji, masih manja, senang bercerita, dan mengadukan apa yang diketahui dan
dialaminya.

§ Pramuka Penggalang

Karakteristik pramuka penggalang di antaranya adalah senang bergerak, senang mengembara,


usil, lincah, senang mencoba-coba, suka denga sifat kepahlawanan, mulai suka lawan jenis,
perubahan/perkembangan fisik/suara penggalang putra, mulai parau, dan sebagian sifat siaga
masih terbawa.

§ Pramuka Penegak

Karakteristik pramuka penegak di antaranya adalah sudah mulai mencari identitas/jati diri,
bersosialisasi, mudah terpengaruh/terprovokasi/stabilitas emosional belum mantap, gemar pada
kenyataan, kemauan kuat sulit dicegah bila tidak melewati kesadaran rasionalnya, berkeinginan
masalah cepat selesai, kadang melalui kekuatan fisik.

E. TUGAS PEMBINA PRAMUKA

1. Memberikan pembinaan pada peserta didik (berkepribadian dan berbudi pekerti luhur).
2. Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan – Metode Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem
Among dalam pembinaan.

3. Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga up to date, bermanfaat bagi


peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta taat pada Kode Kehormatan Pramuka.

4. Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara kerjasama dengan


orangtua peserta didik dan masyarakat.

F. PERAN PEMBINA PRAMUKA

1. Sebagai orang tua yang dapat memberi nasehat, arahan, dan bimbingan

2. Sebagai guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan.

3. Sebagai kakak yang dapat melindungi, mendampingi, membimbing adik-adik peserta didik.

4. Sebagai mitra dan teman yang dapat dipercaya bersama-sama menyelenggarakan kegiatan
yang menarik, menyenangkan, serta mengandung unsur pendidikan.

5. Sebagai konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai hal.

6. Sebagai motivator, innovator, dan inspirator untuk meningkatkan kualitas diri peserta didik,
serta bersemangat untuk maju.

7. Sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik.

G. TANGGUNG JAWAB PEMBINA PRAMUKA

a. Terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan
misi Gerakan Pramuka.

b. Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua
kegiatan pramuka.

c. Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan sosial
peserta didik.

d. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, berguna bagi bangsa
dan negaranya.

Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, Pembina Gugus depan dan diri pribadinya sendiri.

H. POSTUR PEMBINA PRAMUKA yang ideal adalah sebagi berikut:


§ Selalu siap melaksanakan tugas.

§ Menghayati dan menguasai materi yang disajikan.

§ Kaya dengan ketrampilan kepramukaan.

§ Memiliki multi metoda dan dapat menggunakannya dengan baik.

§ Penjelasannya mudah dipahami dan sistematis

§ Saling membantu dan bertukar pikiran dengan sesame Pembina

§ Menyajikan pelajaran menarik dan menyenangkan.

§ Mampu menciptakan suasana segar, serta mempraktikan apa yang dibicarakan.

§ Menunjukan kecerdasan emosional tinggi ( SESOSIF, yaitu Spiritual, Emosional, Sosial,


Intelektual, dan fisik)

§ Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana (Ikhlas Berbakti, Berbudi Luhur, Bijaksana
Berwibawa dalam bertindak membina anak-anak Bangsa)

§ Happy (selalu riang gembira), Healthy (Sehat), Helpful (suka menolong), dan Handycraft (suka
berkarya).

PROFIL PEMBINA SIAGA

Pembina Siaga adalah sosok seseorang yang dapat diteladani dengan kepribadian yang:

1. terbuka dan percaya diri;

2. jujur dan ramah;

3. mencintai anak;

4. memiliki selera humor;

5. dapat menjadi pendengar yang baik;

6. menghargai gagasan yang berbeda;

a. tidak egois;

b. lembut tapi tegas;

c. menikmati pekerjaannya;
d. mengakui bahwa ia dapat berbuat kesalahan;

e. memiliki komitmen pada perubahan;

f. mampu merencanakan;

g. dapat menyanyi, menari dan mendongeng

TUGAS PEMBINA PRAMUKA SIAGA:

➢ Membina Pramuka Siaga dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode


Kepramukaan dan Sistem Among

➢ Merencanakan kegiatan pramuka Siaga dengan memperhatikan tiga pilar kegiatan


kepramukaan, yaitu modern (kekinian, baru, tidak ketinggalan jaman), bermanfaat bagi peserta
didik dan masyarakat lingkungannya dan taat azas

➢ Memberikan motivasi, stimulasi, bimbingan, bantuan dan menyediakan fasilitas kegiatan

➢ Membangun dan memelihara serta mengembangkan perindukan agar dapat


menyelenggarakan program kegiatan sesuai dengan kebutuhan Siaga

➢ Mendorong agar Dewan Siaga bekerja secara efektif;

➢ Mengkoordinasikan para Pembina/Pembantu Pembina Perindukan sebagai satu tim

➢ Mengadakan kerjasama dengan orangtua atau wali Siaga dan berupaya melibatkan mereka
dalam pelaksanaan kegiatan

➢ Memberikan laporan kepada ketua Gudep tentang perkembangan perindukannya

➢ Berusaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan yang diperlukan


untuk melaksanakan tugas.

Anda mungkin juga menyukai