GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar menjadi manusia
yang memiliki :
1) kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa;
2) kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
3) jasmani yang sehat dan kuat; dan
1. Segala upaya Gerakan Pramuka diarahkan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
a. Menanamkan dan mengembangkan watak, kepribadian dan akhlak mulia
melalui pelaksanaan kegiatan:
1) Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama masing-masing;
2) Kerukunan hidup antar umat seagama dan antara pemeluk agama;
3) Penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa
Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang
bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan
negara;
4) Pemeliharaan dan pengembangan budaya lndonesia,
5) Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya;
6) Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan ilmu dan
teknologi.
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air, bangsa
dan negara;
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan;
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional
maupun internasional,
e. Mengembangkan kepercayaan diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif,
serta bertanggungjawab dan disiplin;
f. Mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan;
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan;
h. Membina dan melatih jasmani, panca indera, daya pikir, kemandirian dan
keterampilan.
a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangan-Nya serta
beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya;
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial,
memperkokoh persatuan, serta menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan
Republik lndonesia;
c. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota
Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara
menjaga,memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik;
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk
lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia;
e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
METODE KEPRAMUKAAN
1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
2. Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan yang keterkaitan keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan
Pramuka.
3. Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan merupakan sub sistem tersendiri yang memiliki
fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
1. Mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan praktek secara praktis pada setiap kegiatan
kepramukaan dalam bentuk pendidikan keterampilan dan berbagi pengalaman yang
bermanfaat bagi anggota muda.
2. Mengarahkan perhatian anggota muda untuk selalu berbuat hal-hal nyata, merangsangnya
agar timbul keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacunya agar berpartisipasi aktif
dalam segala kegiatan.
SISTEM BEREGU
1. Diselenggarakan dalam rangka menantang dan menarik minat kaum muda agar bersedia
dan mau bergabung dalam Gerakan Pramuka, serta bagi anggota Gerakan Pramuka agar
tetap terpikat, mengikuti serta mengembangkan kegiatan kepramukaan.
2. Berupa kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif dan mengandung pendidikan, yang
mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan dan pengalaman serta
meningkatkan keterampilan dan kecakapan setiap anggota Gerakan Pramuka.
3. Memperhatikan tiga soko guru pendidikan kepramukaan yakni modern, manfaat, taat
asas.
4. Diselenggarakan secara terpadu dan bertahap sejalan dengan perkembangan kemampuan
dan keterampilan peserta didik secara individu maupun berkelompok.
5. Diselenggarakan sesuai dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik,
sehingga mudah diterima oleh yang bersangkutan.
6. Ditujukan kepada peserta didik yang dikelompokkan menurut jenis kelamin, umur dan
kemampuan dengan maksud untuk memudahkan penyesuaian kegiatan.
7. Diutamakan pada kegiatan yang dapat mengembangkan bakat, minat, mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik peserta didik, serta menunjang dan
bermanfaat bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.
1. Tanda kecakapan adalah bukti yang diberikan kepada Pramuka yang telah menghayati
dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta telah memiliki keterampilan tertentu.
2. Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka agar secara
bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta
memiliki berbagai keterampilan tertentu.
3. Setiap Pramuka wajib berupaya memiliki keterampilan yang berguna bagi kehidupan diri
dan baktinya kepada masyarakat.
SISTEM AMONG
1. Pendidikan kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan
anggota muda bersendikan Sistem Among.
2. Sistem Among dalam Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka
menjadi insan merdeka jasmani, rohani, dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan
kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
3. Sistem among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
a. lng ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b. lng madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
c. Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh
yang baik ke arah kemandirian.
4. Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
a. Kasih sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban
dan rasa kesetiakawanan sosial;
b. Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia,
negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggungjawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap
anggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar
pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
6. Anggota dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak
mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan
memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.Tentang Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
Khususnya pasal : 8, 9, 10, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29
MEMAHAMI PESERTA SIAGA,PENGGALANG DAN PENEGAK
PRAMUKA PENEGAK
Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20
tahun.
Tingkatan dalam Pramuka Penegak
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
Penegak bantara
Penegak laksana
penegak Pandega
Satuan
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang
Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang).
Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam
Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru
Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang
bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya
adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan
“Srikandi” (Ambalan Putri).
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral
(Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan
Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama
hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
DASA DHARMA
Tambahan
Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada
disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)
PRAMUKA SIAGA
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika
rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji
Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga).
Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan
mengikuti tata krama keluarga
setiap hari berbuat kebajikan
DWI DARMA
PRAMUKA PENGGALANG
SISTEM BERKELOMPOK
Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang
disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh
seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu
dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu
Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan
sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek,
anyelir, mawar, melati.
Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin
Regu Utama (Pratama). Pratama adalah pimpinan dari seluruh regu
SATUAN TERPISAH
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk
satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan
Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri.
Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya
untuk satuan Penggalang Putri.
KODE KEHORMATAN
Jambore
Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk
lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai
dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV),
nasional (LT-V).
Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi
Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin
Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan
pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh
gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir
Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.
Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta,
mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan
keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta
pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat
posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar
dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang
kemudian ditempel kertas yang digulung panjang
Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih
gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun
kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan
gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK,
senam pramuka dan sejenisnya.
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara
reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan
diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami
(Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.
Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang
dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris,
PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali
(pioneering), dan sejenisnya.
Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada
masyarakat.
Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri,
tempat bersejarah, dan sejenisnya.
1. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para
Pramuka Penggalang.
Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka
Penggalang.
PRAMUKA PENEGAK
Satuan
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang
Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang).
Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam
Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru
Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang
bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya
adalah nama Ambalan SMK N 1 Sonder adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan “Srikandi”
(Ambalan Putri).
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral
(Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan
Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut
serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. rela menolong dan tabah
5. patuh dan suka bermusyawarah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Kegiatan-kegiatan Penegak
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara
pertemuan Penegak:
Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
Raimuna (Rover Moot)
Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara
Satuan Karya)
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)
Tambahan
Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada
disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)
Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung
dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan
oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya.
PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK PRAMUKA (PRODIK)
I. PENDAHULUAN
a) .Totalitas = meliputi seluruh kegiatan dan pengalaman peserta didik dalam Gerakan
Pramuka ; merupakan suatu proses progresif pendidikan dan perkembangan pribadi
b) Apa = mencakup semua aktivitas yang diikuti peserta didik, aktivitas tersebut harus
menarik dan menantang peserta didik/ kaum muda
c) c.Bagaimana = Aktivitas itu dilaksanakan dengan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan serta sistem among.
d) d.Mengapa = Merupakan alat untuk mencapai tujuan kepramukaan yang berdasarkan
prinsip dasar kepramukaan.
III. PENUTUP
Dengan adanya Prodik, berarti ;
1. Kegiatan kepramukaan selalu mengikuti perkembangan jaman.
2. b. Kegiatan kepramukaan selalu menarik menyenangkan dan menantang sejalan
dengan keagiatan yang sedang menjadi kegemaran peserta didik .
3. c. Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan sangat baik karena kegiatannya
mempunyai nilai kreatif dan rekreatif.
1. Keterlibatan peserta didik dalam menyusun Prodik hukumnya mutlak, Prodik
tanpa melibatkan peserta didik dalam menyusunnya tidak dijamin akan
bernilai sebagai media pendidikan. Dengan melibatkan peserta didik dalam
penyusunan PRODIK, peserta didik diperankan sebagai subjek pendidikan,
sehingga program yang tersajikan akan dengan senang hati dilaksanakan
karena sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
DEWAN SATUAN DALAM KEPRAMUKAAN
1. Pengertian
a) Dewan Siaga
Untuk pendidikan kepemimpinan para Pramuka Siaga diadakan Dewan Perindukan Siaga
yang disingkat Dewan Siaga
Dewan Siaga terdiri dari Pemimpin Barung, Wakil Barung, Pemimpin Barung Utama,
Pembina dan Pembantu Pembina.
Dewan Siaga mengadakan pertemuan sebulan sekali dipimpin oleh Pembina atau Pembantu
Pembina.
Dewan Siaga bertugas mengatur dan mengurus kegiatan – kegiatan Perindukan Siaga dan
menjalankan putusan – putusan yang diambil oleh Dewan Siaga.
Baca juga :Pembinaan Pramuka Siaga (Kesiagaan) dan Sifat Karakter Pramuka Siaga –
Lengkap
b) Dewan Penggalang
Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana, sedangkan anggotanya dipilih dari para
Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga dengan susunan sebagai berikut
a) Seorang Ketua yaitu Pradana
b) Seorang Wakil Ketua
c) Seorang Sekretaris / Kerani
d) Seorang Bendahara / Juru Uang
e) Ada Beberapa Anggota Sesuai Kepentingan Termasuk Pemangku Adat / Juru Adat
Tugas Dewan Ambalan adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan dengan selalu
konsultasi dengan Pembina Ambalan.
Dewan Kehormatan Ambalan
Dewan Kehormatan juga diketuai oleh pradana, susunannya adalah sebagai berikut
a) Pembina Dan Pembantu Pembina sebagai Penasehat
b) Seorang Ketua yaitu Pradana
c) Seorang Wakil Ketua
d) Seorang Sekretaris
e) Beberapa anggota sesuai kebutuhan
Tugas Dewan Kehormatan adalah membahas dan memutuskan :
Perisitiwa yang menyangkut Kehormatan Pramuka Penegak
Pelantikan, penghargaan atas jasa, pelanggaran terhadap kode Kehormatan Pramuka
Penegak
Dewan kehormatan harus mampu memutuskan dengan Cara Mengambil Keputusan
yang Baik dan Benar
c) Dewan Racana
Untuk pendidikan kepemimpinan dan kelancaran kegiatan latihan Racana Pandega yang
disingkat Dewan Racana sedangkan untuk menjaga kode Kehormatan Gerakan Pramuka
dan kegiatan pelantikan diadakan Dewan Kehormatan Racana
Tugas Dewan Racana dan Dewan Kehormatannya sama dengan tugas Dewan yangada pada
Penegak
Susunan Dewan sama dengan yang ada pada Penegak
Tugas dan susunan pengurus Dewan masih harus disesuaikan dengan aspirasi jiwaPandega
Perlu pemikiran pula tentang adanya Dewan Adat Racana yang bertugas menciptakan
kreativitas adat.
Dewan Kehormatan Pandega, terdiri dari :
1. Ketua racana sebagai ketua.
2. Anggota racana sebagai yang sudah dilantik sebagai wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota.
3. Pembina pramuka pandega sebagai penasehat dan pengarah.
AKREDITASI GUGUS DEPAN