Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN DASAR KEPRAMUKAAN, MOTO DAN KIASAN DASAR

GERAKAN PRAMUKA

 PENDIDIKAN DASAR KEPRAMUKAAN

Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,


dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. 
Sistem pendidikan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang
menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur, dan terarah, dengan menerapkan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, agar terbentuk kepribadian dan watak yang
berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, serta memiliki kecakapan hidup.Pendidikan
kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk
mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek spiritual, emosional, sosial,
intelektual, dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidikan kepramukaan merupakan proses pembinaan dan pengembangan potensi kaum
muda agar menjadi warganegara yang berkualitas serta mampu memberikan sumbangan
positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional dan
pendidikan kepramukaan secara luas diartikan sebagai proses pembinaan yang
berkesinambungan bagi kaum muda, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.

 TUJUAN DAN GERAKAN PRAMUKA

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar menjadi manusia
yang memiliki :
1) kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa;
2) kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
3) jasmani yang sehat dan kuat; dan

 KIASAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam


penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan
kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan
perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap
kegiatan pendidikan kepramukaan.
Bahwa Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang
menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan
kondisi anggota muda.
Selanjutnya Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam
Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi
malah dapat memperkaya pengalaman.
Setiap Penyelenggaraan Kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar
yang dapat bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa. Kata-kata penting dalam
sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia digunakan secara sitematis seperti dalam
pembagian golongan, tingkatan-tingkatan dan pengelompokan serta kegiatan Kepramukaan.

 MOTO GERAKAN PRAMUKA

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk


mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti
mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
 Menanamkam rasa percaya diri.
 Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
 Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
 Rasa bangga sebagai Pramuka.
 Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka
dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis.
Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan
membuat motto Satuan di satuan masing-masing.

 PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DAN METODA


KEPRAMUKAANPENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

1. Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan


sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, dengan
menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian dan akhlak mulia.
2. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum
muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
3. Pendidikan kepramukaan merupakan proses pembinaan dan pengembangan potensi
kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas serta mampu memberikan
sumbangan positif  bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional
maupun internasional.
4. Pendidikan kepramukaan secara luas diartikan sebagai proses pembinaan yang
berkesinambungan bagi kaum muda, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat yang sasaran akhirnya adalah menjadikan mereka sebagai manusia yang
mandiri, peduli, bertanggungjawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5. Para pelaksana pendidikan kepramukaan harus menghayati dan menyadari bahwa:
a. Karya di bidang pendidikan adalah karya peningkatan mutu mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik;
b. Pendidikan berbeda dengan pengajaran, proses pendidikan lebih mendalam
dalam mengembangkan dan membentuk nilai-nilai, sikap, perilaku dan
pengetahuan;
c. Pada hakekatnya pendidikan adalah memberdayakan peserta didik agar
mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal;
d. Dasar dan landasan pendidikan adalah keteladanan, untuk itu para pelaksana
pendidikan kepramukaan wajib menjadi teladan.

 SIFAT  GERAKAN PRAMUKA


1. Gerakan Pramuka bersifat terbuka artinya dapat didirikan di seluruh wilayah
lndonesia dan diikuti oleh seluruh warga negara lndonesia tanpa membedakan suku,
ras dan agama.
2. Gerakan Pramuka bersifat universal artinya tidak terlepas dari idealisme, prinsip dasar
dan metode kepramukaan sedunia.
3. Gerakan Pramuka bersifat sukarela, artinya tidak ada unsur paksaan, kewajiban
Gerdan keharusan untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka.
4. Gerakan Pramuka bersifat patuh dan taat terhadap semua peraturan perundang-
undangan Negara Kesatuan Republik lndonesia.
5. Gerakan Pramuka bersifat non politik, artinya :
a. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial-politik dan bukan bagian
dari salah satu organisasi kekuatan sosial-politik,
b. Semua jajaran Gerakan Pramuka tidak dibenarkan ikut serta dalam kegiatan
politik praktis;
c. Secara pribadi anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi anggota organisasi
kekuatan sosial-politik;
d. Anggota Gerakan Pramuka tidak dibenarkan membawa paham dan aktivitas
organisasi kekuatan sosial-politik dalam bentuk apapun ke dalam Gerakan
Pramuka;
e. Anggota Gerakan Pramuka tidak dibenarkan memakai atribut pramuka pada
kegiatan organisasi kekuatan sosial-politik.
6. Gerakan Pramuka bersifat religius, artinya wajib bagi setiap anggota Gerakan
Pramuka untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-
masing, serta wajib bagi Gerakan Pramuka membina dan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan anggotanya, serta mampu mengembangkan kerukunan hidup antar umat
seagama dan antar pemeluk agama.
7. Gerakan Pramuka bersifat persaudaraan, artinya setiap anggota Gerakan Pramuka
wajib mengembangkan semangat persaudaraan antar sesama Pramuka dan sesama
umat manusia.

 UPAYA DAN USAHA

1. Segala upaya Gerakan Pramuka diarahkan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
a. Menanamkan dan mengembangkan watak, kepribadian dan akhlak mulia
melalui pelaksanaan kegiatan:
1) Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama masing-masing;
2) Kerukunan hidup antar umat seagama dan antara pemeluk agama;
3) Penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa
Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang
bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan
negara;
4) Pemeliharaan dan pengembangan budaya lndonesia,
5) Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya;
6) Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan ilmu dan
teknologi.
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air, bangsa
dan negara;
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan;
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional
maupun internasional,
e. Mengembangkan kepercayaan diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif,
serta bertanggungjawab dan disiplin;
f. Mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan;
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan;
h. Membina dan melatih jasmani, panca indera, daya pikir, kemandirian dan
keterampilan.

1. Tujuan Gerakan Pramuka tersebut dicapai melalui pelaksanaan kegiatan


kepramukaan yakni:
a. Kegiatan pertemuan dan perkemahan kepramukaan baik tingkat lokal, nasional
maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan
perdamaian;
b. Kegiatan bakti masyarakat dan peduli bencana untuk memupuk dan
mengembangkan semangat kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat,
baik tingkat lokal, nasional maupun internasional;
c. Kegiatan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi kepemudaan untuk
memupuk dan mengembangkan semangat kebersamaan dan persaudaraan baik
tingkat lokal,nasional maupun internasional;
d. Kegiatan kemitraan dan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta
untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara;
2. Untuk tercapainya tujuan serta terselenggaranya kegiatan kepramukaan, diadakan
sarana dan prasarana pendidikan kepramukaan.
3. Gerakan Pramuka menjalankan usaha pemberdayaan sarana dan prasarana
pendidikan kepramukaan.
4. Gerakan Pramuka menjalankan usaha lain yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.
PEMBINAAN WATAK, KETERAMPILAN DAN KESEHATAN

1. Pada hakikatnya semua kegiatan dalam Gerakan Pramuka diarahkan untuk


membina watak, kepribadian dan akhlak mulia serta keterampilan, dan kesehatan
anggota muda.
2. Pembinaan watak, kepribadian dan akhlak mulia dilakukan melalui kegiatan:
a. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa;
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara;
c. Pengamalan moral Pancasila;
d. Pemahaman sejarah perjuangan bangsa;
e. Rasa percaya diri;
f. Kepedulian dan tanggung jawab serta disiplin.
3. Pembinaan keterampilan dilakukan melalui kegiatan pelatihan alat indera,
kecerdasan,dan kejuruan sesuai dengan syarat-syarat kecakapan dan kegiatan
Satuan Karya Pramuka.
4. Pembinaan kesehatan dilakukan melalui kegiatan kebersihan, olah raga dan
penyuluhan kesehatan, serta keindahan dan kelestarian lingkungan hidup.

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN


1. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadi;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

2. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup setiap anggota Gerakan


Pramuka,ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para
pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dapat dilakukan dengan
inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
3. Pada hakikatnya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima prinsip Dasar
Kepramukaan, dalam arti:

a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangan-Nya serta
beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya;
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial,
memperkokoh persatuan, serta menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan
Republik lndonesia;
c. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota
Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara
menjaga,memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik;
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk
lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia;
e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
METODE KEPRAMUKAAN
1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:

a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;


b. Belajar sambil melakukan;
c. Sistem beregu;
d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang
           sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda;
e. Kegiatan di alam terbuka;
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
g. Sistem tanda kecakapan;
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri;
i. Kiasan dasar.

2. Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan yang keterkaitan keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan
Pramuka.

3. Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan merupakan sub sistem tersendiri yang memiliki
   fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.

BELAJAR SAMBIL MELAKUKAN DILAKSANAKAN DENGAN

1. Mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan praktek secara praktis pada setiap kegiatan
kepramukaan dalam bentuk pendidikan keterampilan dan berbagi pengalaman yang
bermanfaat bagi anggota muda.
2. Mengarahkan perhatian anggota muda untuk selalu berbuat hal-hal nyata, merangsangnya
agar timbul keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacunya agar berpartisipasi aktif
dalam segala kegiatan.

SISTEM BEREGU

1. Sistem beregu dilaksanakan agar anggota muda memperoleh kesempatan belajar


memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, berorganisasi, memikul tanggung jawab
serta bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan.
2. Kaum muda dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh kaum muda sendiri,
dan satuan gerak tersebut merupakan wadah kerukunan diantara mereka.

KEGIATAN YANG MENANTANG DAN MENARIK

1. Diselenggarakan dalam rangka menantang dan menarik minat kaum muda agar bersedia
dan mau bergabung dalam Gerakan Pramuka, serta bagi anggota Gerakan Pramuka agar
tetap terpikat, mengikuti serta mengembangkan kegiatan kepramukaan.
2. Berupa kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif dan mengandung pendidikan, yang
mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan dan pengalaman serta
meningkatkan keterampilan dan kecakapan setiap anggota Gerakan Pramuka.
3. Memperhatikan tiga soko guru pendidikan kepramukaan yakni modern, manfaat, taat
asas.
4. Diselenggarakan secara terpadu dan bertahap sejalan dengan perkembangan kemampuan
dan keterampilan peserta didik secara individu maupun berkelompok.
5. Diselenggarakan sesuai dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik,
sehingga mudah diterima oleh yang bersangkutan.
6. Ditujukan kepada peserta didik yang dikelompokkan menurut jenis kelamin, umur dan
kemampuan dengan maksud untuk memudahkan penyesuaian kegiatan.
7. Diutamakan pada kegiatan yang dapat mengembangkan bakat, minat, mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik peserta didik, serta menunjang dan
bermanfaat bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.

KEGIATAN DI AIAM TERBUKA

1. Merupakan kegiatan rekreasi edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan


keamanan.
2. Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya, serta mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab
akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
3. Menanamkan pada anggota muda bahwa menjaga lingkungan adalah hal yang utama
yang harus ditaati dan dikenali sebagai aturan dasar dalam tiap kegiatan yang selaras
dengan alam.
4. Mengembangkan kemampuan mengatasi tantangan, menyadari tidak ada sesuatu yang
berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
kesederhanaan, serta membina kerjasama dan rasa memiliki.

KEMITRAAN DENGAN ANGGOTA DEWASA BERARTI DALAM


MELAKSANAKAN SETIAP KEGIATAN KEPRAMUKAAN

1. Anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator, pelaksana, pengendali,


pengawas, dan penilai;
2. Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa dalam
melaksanakan kegiatan kepramukaan;
3. Anggota muda sebelum melaksanakan kegiatan, berkonsultasi dahulu dengan anggota
dewasa;
4. Anggota muda pada waktu melaksanakan kegiatan, mendapatkan pembinaan dan
pendampingan dari anggota dewasa;
5. Anggota dewasa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan kepramukaan oleh
anggota muda.
SISTEM TANDA KECAKAPAN

1. Tanda kecakapan adalah bukti yang diberikan kepada Pramuka yang telah menghayati
dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta telah memiliki keterampilan tertentu.
2. Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka agar secara
bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta
memiliki berbagai keterampilan tertentu.
3. Setiap Pramuka wajib berupaya memiliki keterampilan yang berguna bagi kehidupan diri
dan baktinya kepada masyarakat.

SISTEM SATUAN TERPISAH UNTUK PUTRA DAN PUTRI

Sistem Satuan Terpisah dilaksanakan sebagai berikut:


1. Satuan Pramuka Putri dibina oleh Pembina Putri, satuan Pramuka Putra dibina oleh
Pembina Putra;
2. Tidak dibenarkan Satuan Pramuka Putri dibina oleh Pembina Putra dan sebaliknya,
kecuali Perindukan Siaga Putra dapat dibina oleh Pembina Putri;
3. Jika kegiatan itu diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin dan dijaga
agar tempat perkemahan putri dan tempat perkemahan putra terpisah; perkemahan putri
dipimpin oleh Pembina Putri dan perkemahan putra dipimpin oleh Pembina Putra.

SISTEM AMONG

1. Pendidikan kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan
anggota muda bersendikan Sistem Among.
2. Sistem Among dalam Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka
menjadi insan merdeka jasmani, rohani, dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan
kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
3. Sistem among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
a. lng ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b. lng madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
c. Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh
          yang baik ke arah kemandirian.
4. Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
a. Kasih sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban
           dan rasa kesetiakawanan sosial;
b. Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia,
          negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggungjawab kepada Tuhan
          Yang Maha Esa.
5. Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap
      anggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar
      pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
6. Anggota dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak
       mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan
memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.Tentang  Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
Khususnya pasal : 8, 9, 10, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29
MEMAHAMI PESERTA SIAGA,PENGGALANG DAN PENEGAK
PRAMUKA PENEGAK

Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20
tahun.
Tingkatan dalam Pramuka Penegak
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
 Penegak bantara
 Penegak laksana
 penegak Pandega
Satuan
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang
Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang).
Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam
Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru
Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang
bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya
adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan
“Srikandi” (Ambalan Putri).
Kode Kehormatan

Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral
(Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan
Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama
hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:

DASA DHARMA

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. rela menolong dan tabah
5. patuh dan suka bermusyawarah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
KEGIATAN-KEGIATAN PENEGAK
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-
acara pertemuan Penegak:
 Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
 Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
 Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
 Raimuna (Rover Moot)
 Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
 Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara
Satuan Karya)
 Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)

Tambahan

 Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada
disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)

 Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung


dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan
oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya.

PRAMUKA SIAGA
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika
rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji
Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga).
Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan
mengikuti tata krama keluarga
 setiap hari berbuat kebajikan

DWI DARMA

1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya


2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota
Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa
disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Satuan
Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun dalam
sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah,
barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan
dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri.
Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan
menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari
beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.

PRAMUKA PENGGALANG

Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota


pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun.
Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang dapat
digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
Tingkatan dalam Penggalang
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
4. Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-
syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat
atauTanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK)

SISTEM BERKELOMPOK
Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang
disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh
seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu
dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu
Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan
sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek,
anyelir, mawar, melati.
Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin
Regu Utama (Pratama). Pratama adalah pimpinan dari seluruh regu

SATUAN TERPISAH
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk
satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan
Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri.
Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya
untuk satuan Penggalang Putri.

KODE KEHORMATAN

Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang


yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda
dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang
disebut Dasa Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda
dengan Siaga dan Penegak/Pandega.

Berikut isi Trisatya Penggalang:

TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:


1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma

Berikut isi Dasa Dharma Penggalang:

DASA DHARMA Pramuka


1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

KEGIATAN PRAMUKA PENGGALANG

Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

 Jambore
 Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk
lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai
dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV),
nasional (LT-V).
 Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi
Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin
Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan
pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh
gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir
Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.
 Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta,
mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan
keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta
pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat
posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar
dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang
kemudian ditempel kertas yang digulung panjang
 Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih
gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun
kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan
gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK,
senam pramuka dan sejenisnya.
 Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara
reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan
diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami
(Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.
 Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang
dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris,
PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali
(pioneering), dan sejenisnya.
 Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada
masyarakat.
 Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri,
tempat bersejarah, dan sejenisnya.
1. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para
Pramuka Penggalang.
 Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka
Penggalang.
PRAMUKA PENEGAK

Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20


tahun.
Tingkatan dalam Pramuka Penegak
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
 Penegak bantara
 Penegak laksana
 penegak Pandega

Satuan
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang
Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang).
Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam
Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru
Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang
bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya
adalah nama Ambalan SMK N 1 Sonder adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan “Srikandi”
(Ambalan Putri).

Kode Kehormatan
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral
(Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan
Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan  dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut
serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:

DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. rela menolong dan tabah
5. patuh dan suka bermusyawarah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan-kegiatan Penegak

Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara
pertemuan Penegak:
 Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
 Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
 Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
 Raimuna (Rover Moot)
 Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
 Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara
Satuan Karya)
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)

Tambahan
 Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada
disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)
 Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung
dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan
oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya.
PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK PRAMUKA (PRODIK)

I. PENDAHULUAN

Kegiatan adalah proses memperkenalkan , menumbuhkan, membimbing dan


mengembangkan :
a) Kepribadian
b) Pengetahuan dan keterampilan
c) Kecendrungan / keinginan serta kemampuan dalam mencapai tujuan, terbentuknya
manusia yang kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri.

II. MATERI POKOK

1. Program Kegiatan Peserta Didik ( Prodik )

Youth Programme ialah keseluruhan ( totalitas ) dari apa yang dilakukan


Peserta Didik dalam kepramukaan ( aktivitas ), bagaimana aktivitas itu dilaksanakan
(metode) dan alasan mengapa aktivitas itu dilaksanakan ( tujuan ) Untuk selanjutnya
unsur- unsur Prodik terurai sebagai berikut :

a) .Totalitas = meliputi seluruh kegiatan dan pengalaman peserta didik dalam Gerakan
Pramuka ; merupakan suatu proses progresif pendidikan dan perkembangan pribadi
b) Apa = mencakup semua aktivitas yang diikuti peserta didik, aktivitas tersebut harus
menarik dan menantang peserta didik/ kaum muda
c) c.Bagaimana = Aktivitas itu dilaksanakan dengan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan serta sistem among.
d) d.Mengapa = Merupakan alat untuk mencapai tujuan kepramukaan yang berdasarkan
prinsip dasar kepramukaan.

2. Cara menyusun Prodik

a) Pembina Pramuka menghimpun macam - macam kegiatan yang diinginkan /


dikehendaki oleh peserta didik
b) Pembina bersama peserta didik menyusun jadwal kegiatan dengan materi yang sudah
disepakati (bisa menjadi materi 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan dst)
c) Pembina meramu materi, kegiatan tersebut dengan Sasaran Strategik Gerakan
Pramuka, Prinsip dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Kode Kehormatan
Pramuka serta dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat, menjadi kegiatan - kegiatan yang menarik dan
menantang, yang siap untuk disajikan.
3. Sasaran Srategik Gerakan Pramuka

a) Sikap Moral Pancasila


- Pengahayatan dan pengamalan Kode kehormatan Pramuka
b) Keterampilan Manajerial
- Kepemimpinan
- Manajemen satuan
- Sumber insani ( Human relation )
- Kehumasan ( Public Relation )
c) Keterampilan kepramukaan
- Keterampilan "Survival "
- Olah raga
- Pengembaraan di alam terbuka
- Pengabdian
d) Keterampilan Tehnologi

4. Cara Pelaksanaan Prodik

a) Pelaksanaan Prodik oleh Pembina Pramuka hendaklah selalu diciptakan adanya


bekerja secara kemitraan dengan peserta didik.
b) Prodik yang bermutu yang menarik kaum muda peserta didik dan sesuai dengan
kepentingan Masayarakat akan mendorong kamu muda lainya untuk berpartisipasi.
c) Prodik harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
d) Prodik hendaklah di dukung adanya peralatan yang memadai dan sesuai.
e) Prodik harus bernuansa : modern, bermanfaat dan taat pada Kode Kehormatan
Pramuka

III. PENUTUP
Dengan adanya Prodik, berarti ;
1. Kegiatan kepramukaan selalu mengikuti perkembangan jaman.
2. b. Kegiatan kepramukaan selalu menarik menyenangkan dan menantang sejalan
dengan keagiatan yang sedang menjadi kegemaran peserta didik .
3. c. Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan sangat baik karena kegiatannya
mempunyai nilai kreatif dan rekreatif.
1. Keterlibatan peserta didik dalam menyusun Prodik hukumnya mutlak, Prodik
tanpa melibatkan peserta didik dalam menyusunnya tidak dijamin akan
bernilai sebagai media pendidikan. Dengan melibatkan peserta didik dalam
penyusunan PRODIK, peserta didik diperankan sebagai subjek pendidikan,
sehingga program yang tersajikan akan dengan senang hati dilaksanakan
karena sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
DEWAN SATUAN DALAM KEPRAMUKAAN
1. Pengertian

Dewan Satuan Pramuka adalah wadah kepengurusan Satuan Pramuka Siaga,


Penggalang,
Penegak dan Pandega.
Dalam perindukan, merupakan Satuan yang diperuntukan bagi peserta didik berusia 7 s.d. 10
tahun
Untuk Pasukan Penggalang merupakan tempat Pembinaan Pramuka berusia 11 s.d. 15 tahun
Ambalan Penegak merupakan tempat Pembinaan Pramuka berusia 16 s.d. 20 tahun
Racana Pandega merupakan tempat Pembinaan Pramuka berusia 21 s.d. 25 tahun
Pembentukan Satuan ini disamping memudahkan pengelolaan kegiatan, bagi peserta didik
memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, berorganisasi, tanggung jawab,
mengatur diri, kerja sama dan kerukunan.

2. Dewan Satuan Pramuka

a) Dewan Siaga

Untuk pendidikan kepemimpinan para Pramuka Siaga diadakan Dewan Perindukan Siaga
yang disingkat Dewan Siaga
Dewan Siaga terdiri dari Pemimpin Barung, Wakil Barung, Pemimpin Barung Utama,
Pembina dan Pembantu Pembina.
Dewan Siaga mengadakan pertemuan sebulan sekali dipimpin oleh Pembina atau Pembantu
Pembina.
Dewan Siaga bertugas mengatur dan mengurus kegiatan – kegiatan Perindukan Siaga dan
menjalankan putusan – putusan yang diambil oleh Dewan Siaga.
Baca juga :Pembinaan Pramuka Siaga (Kesiagaan) dan Sifat Karakter Pramuka Siaga –
Lengkap

b) Dewan Penggalang

Untuk pendidikan kepemimpinan para Pramuka Penggalang diadakan Dewan Pasukan


Penggalang yang disingkat Dewan Penggalang, atau beberapa menyebutnya dengan Dewan
Galang
Dewan Penggalang
a) Para Pemimpin Regu
b) Para Wakil Pemimpin Regu
c) Pemimpin Regu Utama
d) Pembina Penggalang
e) Pembantu Pembina Penggalang
Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama, Sekretaris Dan Bendahara dijabat secara bergilir
diantara anggota Dewan Penggalang.
Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang bertindak sebagai penasehat, pengarah,
pembimbing serta mempunyai hak mengambil keputusan terakhir.
Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.
Tugas Dewan Penggalang adalah merencanakan dan melaksanakan latihan atau kegiatan
Pasukan.
Susunan Dewan Penggalang
Penasehat / Pembimbing : Pembina, Pembantu Pembina
Ketua : Pratama
Sekretaris : …………………..
Anggota : …………………..

Dewan Kehormatan Penggalang

Dewan Kehormatan Penggalang terdiri dari


a) Para Pemimpin Regu
b) Pemimpin Regu Utama
c) Pembina Penggalang
d) Para Pembantu Pembina Penggalang
Dewan Kehormatan bersidang bila terjadi peristiwa yang menyangkut tugas Dewan
Kehormatan ini.
Ketua dan wakil Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina dan Pembantu Pembina
Penggalang, sekretarisnya salah seorang Pemimpin Regu sedang anggota beberapa Pemimpin
Regu sesuai kebutuhan.
Dewan Kehormatan bertugas untuk menentukan :
Pemberian TKK, Tanda Penghargaan dan lain – lain kepada Pramuka Penggalang yang
bejasa / berprestasi.
Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Regu serta Pratama
Tindakan terhadap pelanggaran Kode Kehormatan, sesudah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri
Rehabilitasi Pramuka Penggalang
. Dewan Ambalan
Untuk pendidikan kepemimpinan dan mempelancar kegiatan latihan Ambalan Penegak
diadakan Dewan Ambalan

Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana, sedangkan anggotanya dipilih dari para
Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga dengan susunan sebagai berikut
a) Seorang Ketua yaitu Pradana
b) Seorang Wakil Ketua
c) Seorang Sekretaris / Kerani
d) Seorang Bendahara / Juru Uang
e) Ada Beberapa Anggota Sesuai Kepentingan Termasuk Pemangku Adat / Juru Adat
Tugas Dewan Ambalan adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan dengan selalu
konsultasi dengan Pembina Ambalan.
Dewan Kehormatan Ambalan
Dewan Kehormatan juga diketuai oleh pradana, susunannya adalah sebagai berikut
a) Pembina Dan Pembantu Pembina sebagai Penasehat
b) Seorang Ketua yaitu Pradana
c) Seorang Wakil Ketua
d) Seorang Sekretaris
e) Beberapa anggota sesuai kebutuhan
Tugas Dewan Kehormatan adalah membahas dan memutuskan :
Perisitiwa yang menyangkut Kehormatan Pramuka Penegak
Pelantikan, penghargaan atas jasa, pelanggaran terhadap kode Kehormatan Pramuka
Penegak
Dewan kehormatan harus mampu memutuskan dengan Cara Mengambil Keputusan
yang Baik dan Benar

c) Dewan Racana
Untuk pendidikan kepemimpinan dan kelancaran kegiatan latihan Racana Pandega yang
disingkat Dewan Racana sedangkan untuk menjaga kode Kehormatan Gerakan Pramuka
dan kegiatan pelantikan diadakan Dewan Kehormatan Racana

Tugas Dewan Racana dan Dewan Kehormatannya sama dengan tugas Dewan yangada pada
Penegak
Susunan Dewan sama dengan yang ada pada Penegak
Tugas dan susunan pengurus Dewan masih harus disesuaikan dengan aspirasi jiwaPandega
Perlu pemikiran pula tentang adanya Dewan Adat Racana yang bertugas menciptakan
kreativitas adat.
Dewan Kehormatan Pandega, terdiri dari :
1. Ketua racana sebagai ketua.
2. Anggota racana sebagai yang sudah dilantik sebagai wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota.
3. Pembina pramuka pandega sebagai penasehat dan pengarah.
AKREDITASI GUGUS DEPAN

Gugusdepan disingkat Gudep adalah kesatuan organik terdepan dalam


Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan
Pramuka dalam menyelenggarakan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan
bagi anggota muda.
Gugus depan merupakan ujung tombak pendidikan kepramukaan harus mampu
mengatur diri sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terus-
menerus, baik masukan, proses pendidikan kepramukaan maupun keluaran berbagai
program dan layanan yang diberikan kepada anggotanya.
Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, gugus depan harus secara aktif
membangun sistem penjaminan mutu intemal. Untuk membuktikan bahwa sistem
penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, gugus depan
harus diakreditasi oleh kwartir Gerakan Pramuka.
Dengan sistem penjaminan mutu yang baik dan benar, gugus depan akan mampu
meningkatkan mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai ujung
tombak pendidikan kepramukaan dan kekuatan moral masyarakat secara
berkelanjutan.

Akreditasi Gugusdepan mempunyai tujuan adalah sebagai berikut :


a) Menjamin gugus depan yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang
ditetapkan oleh Kwartir Nasional, sehingga mampu memberikan perlindungan
bagi masyarakat dari penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang tidak
memenuhi standar.

b) Memotivasi gugus depan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan


mempertahankan mutu yang tinggi.
Selanjutnya akreditasi gugus depan adalah seluruh proses kegiatan evaluasi dan
penilaian secara komprehensif atas komitmen gugus depan terhadap mutu dan
kapasitas penyelenggaraan program pendidikan kepramukaan yang akan dilakukan
oleh Tim Asesor yang ditugaskan oleh kwartir. Untuk menentukan kelayakan gugus
depan hatus menunjukkan bukti-bukti yang dipersyaratkan dalam akreditasi tersebut.

STANDAR AKREDITASI GUGUS DEPAN


Standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indikator kunci) yang dapat
digunakan sebagai dasar :
1. Penyajian data dan informasi mengenai kinerja, keadaan dan perangkat gugus
depan, yang dituangkan dalam instrumen akreditasi;
2. Evaluasi dan penilaian mutu kinerja, keadaan dan perangkat gugus depan,
3. Penetapan kelayakan gugus depan untuk menyelenggarakan program-programnya;
dan
4. Perumusan rekomendasi perbaikan dan pembinaan mutu gugus depan.
KOMPONEN AKREDITASI
Komponen yang akan di akreditasi di gugus depan mencakup:
1. Data keanggotaan
2. Standar Administrasi Gugus depan
3. Standar Pengelolaan Gugus depan
4. Standar Kompetensi Pembina
5. Standar Kegiatan Gugus depan
6. Standar Pencapaian SKU, SKK dan SPG
7. Standar Sarana Prasarana
8. Pengalaman Pembina mengikuti kegiatan pada BidangPendidikan, Sosial dan
Keagamaan
Penghargaan dan Prestasi
Deskripsi setiap komponen itu adalah sebagai berikut.
1. Data keanggotaan
Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas anggota muda dan anggota dewasa.
Anggota muda adalah anggota biasa yang terdiri atas Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang,
Pramtika Penegak dan Pramuka Pandega. Anggota dewasa dalam gugus depan adalah
anggota dewasa yang masih aktif sebagai fungsionaris dalam organisasi yaitu Pembina
Pramuka dan anggota Majelis Pembimbing Gugus depan.
Gugus depan lengkap terdiri atas :
a) Pramuka Siaga yang dihimpun dalam Perindukan Siaga.
b) Perindukan Siaga terdiri atas 3-4 barung, masing-masing barung maksimum
beranggotakan 6 orang Pramuka Siaga.
c) Tim Pembina Perindukan Siaga terdiri atas 1 Pembina Siaga dan 3 Pembantu Pembina
Siaga.
d) Pramuka Penggalang yang dihimpun dalam Pasukan Penggalang
e) Pasukan Penggalang terdiri atas 3-4 regu, masing-masing regu beranggotakan 6-8
orang Pramuka Penggalang.
f) Tim Pembina Pasukan Penggalang terdiri atas 1 Pembina Penggalang dan 2 Pembantu
Pembina Penggalang.
g) Pramuka Penegak yang dihimpun dalam Ambalan Penegak
h) Ambalan Penegak terdiri atas 12-32 orang Pramuka Penegak, dibagi menjadi 3-4
kelompok yang disebut sangga.
i) Tim Pembina Ambalan Penegak terdiri atas 1 Pembina Penegak dan 1 Pembantu
Pembina Penegak.
j) Pramuka Pandega yang dihimpun dalam Racana Pandega terdiri atas paling banyak
30 orang Pramuka Pandega dan tidak dibagi dalam kelompok kecil.
k) Tim Pembina Racana Pandega terdiri atas 1 Pembina Pandega dan Nara sumber Ahli.

2. Standar Administrasi Gugusdepan


Gugus depan di lingkungan Gerakan Pramuka merupakan pusat gerak dan wadah pembinaan
Pramuka, oleh karena itu dukungan administrasi perlu dilaksanakan secara tertata dan tertib
namun sederhana sebagai landasan penentuan arah perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan serta penentuan langkah-langkah lanjutan karena terdapat unsur
keterkaitan dengan administrasi kwartir.
3. Standar Pengelolaan Gugusdepan
Pengelolaan gugus depan merupakan aspek penting untuk menjamin kelancaran tugas
operasional gugus depan, pelaksanaan program dan pencapaian sasaran.

4. Standar Kompetensi Pembina


Pembina, pembantu pembina adalah sumberdaya yang bertanggung jawab atas pencapaian
sasaran mutu keseluruhan program pendidikan kepramukaan. Gugus depan sebagai lembaga
harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya pembina dan pembantu pembina
sebagai komponen utama untuk menyukseskan program pendidikan kepramukaan dalam
rangka mencapai visi dan misinya. Gugus depan harus mempunyai sistem pengelolaan
pembina dan pembantu pembina yang lengkap sesuai dengan kebutuhan, perencanaan dan
pengembangan.

5. Standar Kegiatan Gugusdepan


Standar kegiatan gugus depan merupakan bagian keglatan yang mengembangkan potensi
mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sebagai SDM atau pemimpin
yang berkualitas di masa datang.

6. Standar Pencapaian SKU-SKK-Syarat Pramuka Garuda


Gugusdepan harus mengembangkan sistem dan proses pembelajaran yang mencenninkan
strategi untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, gugus depan harus memfasilitasi pramuka agar bisa
mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan, sehingga mampu
mengembangkan nilai-nilai profesionalisme agar dapat beradaptasi secara cepat saat
memasuki dunia profesi melalui sistem pembelajaran berdasarkan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.

7. Standar Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan di
gugus depan. Sarana dan prasarana tersebut memerlukan sistem pengelolaan yang mencakup
perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta
pemutahiran. Gugus depan harus memiliki kelengkapan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan pedoman tentang sistem klasifikasi,
inventarisasi dan informasi keberadaannya.

8. Pengalaman mengikuti kegiatan pada Bidang Pendidikan, Sosial dan Keagamaan


Keaktifan pembina di gugus depan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kegiatan
kepramukaan perlu digalakkan dalam rangka peningkatan mutu pembinaan dalam gugus
depan tersebut.

9. Penghargaan dan Prestasi


Penghargaan yang diterima dan/atau prestasi yang dicapai oleh gugus depan baik yang
diperoleh dari tingkat ranting, cabang, daerah, nasional maupun intemasional.
Selanjutnya hasil evaluasi ini digunakan untuk memperbaiki mutu kinerja gugusdepan
tersebut. Setiap gugus depan melengkapi dokumen berupa form-form yaitu instrumen
portofolio yang selanjutnya di kirimkan ke kwartir Nasional. Tentang Prosedur dan tehnis
akreditasi gugusdepan dan tata cara penilaian telah diatur dalam lampiran Surat keputusan
Kwartir Nasional No. 203 tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai