Anda di halaman 1dari 16

KEHIDUPAN SEORANG PRAMUKA

Pengertian Pramuka
Pramuka adalah gerakan kepanduan. Suatu organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela,
tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan.
Kepramukaan merupakan pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,terarah, praktis yang di lakukan di alam
terbuka dengan prinsip kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya
membentuk watak dan mental yang kuat.
Sementara itu, The Word Organitation of The Scout Movement (WOSM) mengatakan bahwa
kepramukaan adalah:
a)      Pendidikan sepanjang hayat, yang artinya:
Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan dalam keluarga, mengisi kebutuhan
peserta didk, yang tidak terpenuhi oleh kedua pendidikan tersebut. Kepramukaan
mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, minat untuk melakukan
penjelajahan atau penelitian dan keinginan untuk tahu.
b)      Kegiatan kaum muda, yang artinya:
Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu gerakan, suatu aktivitas yang selalu bergerak maju.
Kepramukaan juga sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu
kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi setempat.peserta
didik memberikan darma baktinya sesuai kebutuhan masyarakat setempat.  
c)      Releneasi yang edukatif,yang artinya:
Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan, menggunakan tata cara rekreasi
dalam mencapai tujuan dan sasarannya kegiatan itu harus dirasakan oleh peserta didik sebagai
sesuatu yang menyenangkan, menarik, tidak menjemukan dan bukan paksaan. Kepramukaan
bukan sekedar rekreasi. Dengan rekreasi itu, peserta didik dikembangkan kemampuan mental,
fisik, pengetahuan, ketrampilan dan rasa sosial serta spiritual.
d)     Norma hidup, yang artinya:
Kepramukaan sebagai proses pendidikan, merupakan norma hidup yang mengandung nilai
spiritual.Norma hidup yang menehankan pada upaya mengutamakan nilai spiritual dalam
kehidupan dan penghidupan di atas kehidupan material.
e)       Nilai sosial, yang artinya:
Mendorong peserta didik untuk melibatkan diri tehadap pembangunan masyarakat,menghprmati
dan menghargai orang lain serta intregasi alam seisinya. Dengan ini kepramukaan
mempromosikan kerukunan dan kedamainan lokal, internasional serta saling pengertian dalam
kerjasama.

Kepramukaan memiliki berbagai tujuan yang dimana tujuan itu sangat berpengaruh dalam
terbentuknya tatanan masyarakat sosial, sehingga terciptanya keamanan dan ketertiban di dalam
masyarakat itu sendiri. Dan hal – hal yang membuat pramuka itu seperti ini di karanakan
berbagai macam kegiatan kepramukaan yang sangat mendorong dan juga sikap yang di ajarkan
dan harus di taati oleh seorang pramuka yang tertera
a)      Taqwa kepada tuhan yang maha esa, artinya: seorang pramuka harus mentaati perintahNYA
dan menjauhi larangaNYA.
b)      Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, artinya: seorang pramuka memiliki rasa kasih
sayang kepada sesama dan memiliki sifat ramah lingkungan terhadap alam sekitar.
c)      Patriot yang sopan dan ksatria, artinya: pada diri seorang pramuka harus tertanam sifat
kepatriotan,sopan dan berjiwa ksatria.
d)      Patuh dan suka bermusyawarah, artinya: pramuka itu bukanlah seorang yang individu,tetapi
suatu individu yang selalu bermusyawarah dan patuh terhada semua aturan yang bernialai positif.
e)      Rela menolong dan tabah, artinya: seorang pramuka harus tabah ketika dihadapkan dengan
sebuah cobaan dalam hidup dan ketika melihat seorang yang megalami kesulitan, ia harus
menolongnya.
f)       Rajin, terampil, dan gembira, artinya: seorang pramuka memiliki sifat rajin ,terampil dan
gembira ketika melaksanakan tugasnya.
g)      Hermat, cermat, dan bersahaja artinya: pramuka harus hemat dan cermat dalam mengatur
segala sesuatu yang bersangkutan dengan dirinya,sekaligus memiliki sikap yang bersahaja.
h)      Disiplin,berani dan setia, artinya: disiplin dan berani serta setia dalam keadaan apapun,
kapanpun dan dimanapun.
i)        Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, artinya: seorang pramuka berani bertanggung jawab
atas semua amanah yang diberikan kepadanya.
j)        Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, artinya: mempunyai sifat dan moral yang baik
sesuai dengan apa yang telah di ajarkan dalam matteri kepramukaan.

Fungsi Dan Sifat Kepramukaan


            Kepramukaan diciptakan sebagai salah satu sarana untuk memberi wawasan watak dan
moral kepada setiap anak didik. Di dalam pramuka banyak terdapat kegiatan yang mendukung
suatu terbentuknya watak dan perilaku seorang anak didik. Mengingat anak didik pramuka terdiri
dari usia 7 – 10 tahun yang diberi nama pramuka Siaga, 11 – 15 tahun yang diberi nama 
pramuka Penggalang, 16 – 20 tahun yang diberi nama pramuka Penegak ,20 – 25 yang diberi
nama Pramuka pandega dan yang terakhir adalah pramuka yang memiliki usia usia diatas 25
yang disebut dengan anggota dewasa, pada usia itulahseseorang perlu mendapatkan pembinaan
watak dan moral dari berbagai elemen.
            Fungsi pramuka untuk peserta didik adalah sebagai permainan yang menarik,
menyenangkan dan menantang. Permainan di dalam pramuk adalah permainan yang dirancang
untuk menjadikan peserta didik memiliki suatu komitmen yang tinggi dalam hidupnya. Sebagai
contoh adalah kegiatan perkemahan.Di dalam kegiatan perkemahan peserta didik diajarkan untuk
bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Selain itu, didalam kegiatan perkemahan juga diajarkan
bagaiman cara berperilaku ketika mereka berada dalam suatu kawasan atau tempat yang kurang
mendukung untuk hidup. Disitulah fungsi yang nyata kepramukaan yaitu suatu wawasan moral,
watak dan etika yang disampaikan dengan berbagai permainan.Sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
            Selain itu, fungsi kepramukaan yang lainnya untuk pembina pramuka atau anngota
pramuka dewasa, sebagai pengabdian (karya bakti).Kepramukaan tidak hanya difungsikan untuk
para pembina pramuka. Setelah tamat atau lulus dari berbagai tingkatan di pramuka, peserta
didik naik golongan menjadi seorang pembina.Peran pembina sangatlah penting bagi para
pemula pramuka. Karena pemula pramuka harus mengetahui ilmu dasar kepramukaan. Seorang
pengabdi tidak harus menjadi seorang pembina pramuka, tetapi juga dapat menjadi yang lain.
Sebagai contoh adalah menjadi seorang aktivis pramuka yang suka bergerak dan aktif di bidang
pramuka. Fungsi pramuka yang ketiga untuk warga sebagai pembinaan dan pengembangan.
Fungsi yang ketiga ini dimaksudkan ketika seorang pramuka telah menjadi warga dan bercampur
dalam lingkup hidup masyarakat, mereka mampu mampu mengembangkan para generasi muda
sesuai dengan nilai kepramukaan.
            Selain memiliki fungsi pramuka juga memiliki sifat. Sifat –sifat tersebut antara lain:
a)      Sifat nasional, yaitu:
Penyelenggaraan pramuka untuk kepentingan bangsa
b)      Sifat internasional, yaitu:
Dalam kepramukaan dikembangkan rasa persaudaraan sesama anggota pramuka di dunia,
dengan sasaran akhir tercapainya perdamaian dunia.
c)      Sifat universal, yaitu :
Semua organisasi pramuka di dunia menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan yang merupakan ciri khasnya.
                       
Kode Moral Kepramukaan
                 Kode moral pramuka adalah Tri Satya. Tri Satya adalah merupakan sebuah janji yang
di ucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota pramuka setelah memenuhi persyaratan
keanggotaan. Selain itu uraian dari Tri Satya adalah tindakan pribadi untuk meningkatkan diri
menerapkan dan mengamalkan janji, mengembagkan visi, intelektualitas, emosi, sosial, dan
spiritual yang baik, sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat di lingkup sebuah
kehidupan.
LAMBANG PRAMUKA

 Gerakan Pramuka di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238
Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961,
namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat pada tanggal 14
Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji
Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun
1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun
Gerakan Pramuka.

 Lambang dari gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Lambang ini diciptakan oleh
Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai
Pegawai Tinggi Departeman Pertanian pada masa itu. Lambang ini digunakan sejak
tanggal 14 Agustus 1961.  Berikut ini arti dari tunas kelapa sebagai lambang Pramuka:

 Tunas buah kelapa digunakan sebagai lambang Pramuka karena buah kelapa dalam keadaan
tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli
yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu
mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa
Indonesia.
 Buah kelapa juga  dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang
itu juga mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat,
kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam
menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
 Kelapa dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi melambangkan, bahwa tiap
Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaiaman juga.
 Kelapa tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di
Indonesia. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan
lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
 Akar Kelapa tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan
keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik,
benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri
guna mencapai cita-citanya.
 Kelapa adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan
kegunaanya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta kepada umat manusia.

 TINGKATAN DAN USIA PRAMUKA


 Kelompok umur dan tingkatan
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur
anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :

1. Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga


2. Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
3. Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
4. Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

 Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang
dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang
mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah
Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh
kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum
atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur
memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka
Pandega hanya satu tingkatan.
Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang
Terap
Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
 Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan
tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam
pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-
prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi
muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak
atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara
menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi
gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan bertumpu pada:
 Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
 Kepedulian terhadap diri pribadinya;
 Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
 Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya
dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
 Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
 Belajar sambil melakukan;
 Sistem berkelompok;
 Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan
 Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
 Kegiatan di alam terbuka;
 Sistem tanda kecakapan;
 Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
 Sistem among.
 Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode
Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur
yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi
pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan
Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat
pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satya
Satya adalah :
 Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
 Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan
janji;
 Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi,
intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat lingkungannya.
 Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya
dan Trisatya”
Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
Trisatya
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengikuti tatakrama keluarga.
setiap hari berbuat kebajikan.
 Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka.
Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap
Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk
acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa
pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh
pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega,
dan anggota dewasa.
 Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
 Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
menepati Dasadharma
 Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai
berikut :
 Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
menepati Dasadarma.
 Dharma
Dharma adalah :
 Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
 Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan,
menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan
menjadi anggota.
 Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui
kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat,
bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong
royong;
 Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun
dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan penentuan putusan.
 Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu
Dwidharma dan Dasadharma”
Dwidharma
Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwidarma Pramuka Siaga
 Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
Siaga berani dan tidak putus asa.
 Kegiatan
Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan
itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan
memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada
pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan,
pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek
secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
Tanda Pengenal
Macam-macam Tanda Pengenal
Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik
putra maupun putri.
Macamnya: – Tanda tutup kepala, – setangan / pita leher, – tanda pelantikan, – tanda
harian, – tanda WOSM.
Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka
bergabung.
Macamnya: – Tanda barung / regu / sangga, – gugus depan, – kwartir, – Mabi, – krida, –
saka, – Lencana daerah, – satuan dan lain-lain.
Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam
lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung,
pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu
Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha
seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda dan tanda keahlian
lain bagi orang dewasa.
Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma
baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,
kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang
teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
Tanda Jasa
Sistem Among
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa
dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan,
sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat
sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri
sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan
yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan
tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat
teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang
memakai tanda-tanda itu.

Pengertian Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka.


Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka no. 203 tahun 2009,
telah diatur tentang pengertian keanggotaan yang dimaksud adalah anggota
dalam Gerakan Pramuka.

Anggota Gerakan Pramuka adalah perseorangan warga negara Indonesia yang


secara sukarela dan aktif mendaftarkan diri sebagai Anggota Gerakan Pramuka,
telah mengikuti program perkenalan kepramukaan serta telah dilantik sebagai
anggota.

Anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:


a.       Anggota Biasa

     Anggota Biasa Gerakan Pramuka terdiri atas:


       1. Anggota muda : Siaga,  Penggalang, Penegak, dan Pandega

       2. Anggota dewasa : anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun.


Anggota dewasa terdiri atas:
a.     Anggota Dewasa biasa : anggota dewasa yang masih aktif sebagai
fungsionaris  dalam organisasi, yaitu: Pembina, Pelatih, Pembina
Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Andalan dan pembantu
andalan, Mabi, Staf/ Karyawan Kwartir.
b.     Anggota Mitra : anggota dewasa yang tidak aktif sebagai
fungsionaris dalam organisasi
b.      Anggota Luar Biasa

      adalah warga Negara asing yang menetap untuk sementara Waktu di


Indonesia yang bergabung dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.

c.       Anggota Kehormatan
      Adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan
kepramukaan.

SEJARAH PRAMUKA INTERNASIONAL

A. Sejarah Hidup Lord Bodden Powell

Pencetus berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Bodden Powell. Beliau
dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah
Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya adalah seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford
bernama Boden Powell yang meninggal ketika Stepenshon masih kecil.Lahirnya pendidikan
Gerakan Pramuka diilhami oleh pengalamanpengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :a.
Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.b. Latihan
keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-
kakaknya.c. Boden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu,
cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar.d. Pengalaman di India
sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak
kuda yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indra
kepada Kimball O’Hara.e. Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan
selama 127 hari dan kekurangan makan.f. Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika
dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.Semua pengalaman hidupnya ditulis
dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan petunjuk
petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik.
Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang dewasa.Seorang
pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk
melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku
‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah
negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907
selama 8 hari. Pada tahun 1901 beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir
Letnan Jendral. Pada tahun 1929, beliau mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah
dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3 orang anak. Beliau meninggal pada tanggal 8
Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

B. Tahun-tahun Pentin€€g Dalam Sejarah Kepramukaan Dunia.

Awal tahun 1908 Bodden Powell menulis pengalamannya dalam sebuah buku yang berjudul
‘Scouting For Boys’, buku ini sebagai pembungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Pada mulanya latihan ini ditujukan kepada anak laki-laki usia penggalang yang disebut Boys
Scout. Tetapi kemudian atas bantuan Agnes adik perempuannya didirikan sebuah organisasi
kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides yang kemudian dilanjutkan oleh Nyonya
Boden Powell.b. Tahun 1914 Bodel Powell mulai menulis petunjuk untuk kursus pembina
Pramuka. Rencana ini baru dapat dilaksanakan pada tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama
W.F.de Bois Macleren, Boden Powell mendapat sebidang tanah di Chingford, yang digunakan
sebagai tempat pendidikan pembina Pramuka. Tempat ini terkenal dengan nama Gillwel Park.c.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga yang disebut CUB (Anak Serigala) dengan
buku The Jungle Book, berisi tentang cerita Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di
hutan oleh induk serigala) karangan Rudy Kipling sebagai cerita pembungkus kegitan CUB
tersebut.d. Tahun 1918 Boden Powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia penegak).e. Tahun
1920 diselenggarakan Jambore se-Dunia yang pertama di Arena Olympia, London. Boden
Powell telah mengundang pramuka dari 27 negara yang pada saat itu Boden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia.f. Tahun 1922 Boden Powell menerbitkan buku ‘Rovering to
Success’ (Mengembara menuju bahagia), yang berisi petunjuk bagi pramuka penegak dalam
menghadapi hidupnya.g. Pada tahun 1920 dibentuk dewan internasional dengan 9 orang anggota
dan biro sekretariatnya berada di London, Inggris.h. Pada tahun 1958 Biro Kepramukaan se
Dunia (putra) dipindahkan dari London ke Ottawa di Kanada.i. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
Kepramukaan se Dunia (putra) dipindahkan lagi ke Genewa, Swiss. Sejak tahun 1920 sampai
1965 kepala Biro Kepramukaan se Dunia ini dipegang berturut-turut oleh Hubert Martin
(Inggris), Kol J.S. Wilson (Inggris), Mayjen D.C Spry (Canada). Tahun 1965 DC Spray diganti
oleh R.T Lund dan sejak 1968 sampai sekarang dipegang oleh DR. Lasza Nagy sebagai sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia (putra) hanya mempunyai 40 orang tenaga staf yang ada di Genewa
dan di 5 kantor kawasan, yaitu di Costa Rica, Mesir, Philipine, Swiss dan Nigeria. Biro
Kepramukaan sedunia putri sampai sekarang tetap berada di London dan juga mempunyai kantor
di 5 kawasan yaitu Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

NAVIGASI DARAT
navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun
pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara
penggunaannya mutlak harus dikuasai.
PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan
tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta
kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama
dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu
ketinggian.

Bagian-Bagian Peta

1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas
tengah peta.

2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai
petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut.
Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.

3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu
yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat
mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran
4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.

4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut.
Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi,
kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang
rapat
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang
ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan
menjorok ke puncak

6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya
7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada
peta tersebut semakin akurat

8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll

KOMPAS
Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis
bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan
kompas orienteering.

MENGENAL TANDA MEDAN


Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak
melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan
pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti
tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya
punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai,
pemukiman, daerah tertentu, dll.

TEKNIK PETA KOMPAS


Sebelum melakukan teknik peta kompas perlu dipersiapkan peralatan sebagai pendukung
kegiatan, antara lain, peta topografi, kompas bidik, alat tulis (penggaris, busur derajat, pensil,
penghapus, dll)
Orientasi Peta / Orientasi Medan
Secara istilah dapat dikatakan menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Secara
praktis menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya.

Langkah-langkah praktis untuk orientasi medan :

* Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan

* Letakkan peta pada bidang datar

* Samakan utara peta dengan utara sebenarnya. Dengan demikian letak peta akan sesuai dengan
bentang alam yang dihadapi

* Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda medan
tersebut di dalam peta, ingat-ingat dan tandai. Lakukan untuk beberapa tanda medan

* Ingat tanda-tanda medan tersebut, bentuknya, tempatnya, karakternya.

* Ingat-ingatlah hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.


Resection
Penentuan posisi kita pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan. Langkah-
langkah resection :

* Lakukan orientasi medan

* Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan temukan di peta. Minimal dua tanda
medan

* Ingat-ingat dan tandai tanda medan tersebut pada peta

* Bidik tanda-tanda medan tersebut (ingatlah pada waktu membidik tanda medan terebut posisi
kita tidak boleh berubah/bergerak)

*Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya dari tanda medan
tersebut

* Perpotongan garis yang ditarik dari sudut pelurus tersebut adalah posisi kita

Intersection
Menentukan posisi benda lain di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan.
Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat di
lapangan, tetapi sulit untuk dicapai. Untuk melakukan intersection kita harus yakin dengan posisi
kita di peta dengan melakukan resection lebih dulu. Langkah-langkah intersection :
a. Lakukan orientasi medan dan lakukan resection
b. Bidik obyek yang kita amati
c. Pindahkan sudut bidikan yang di dapat ke peta
d. Bergerak ke posisi lain dan lakukan resection
e. Lakukan langkah b dan c
f. Perpotongan garis memanjang dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud

Azimuth-Back Azimuth (Potong Kompas)


Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth juga
disebut sebagai sudut kompas. Bila kita bergerak dari satu titik ke titik lain dengan sudut kompas
tetap atau disebut potong kompas, maka harus diusahakan agar lintasannya berupa satu garis
lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth. Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu
garis lurus dengan cara membidikkan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya :

a.  Titik awal dan titik akhir perjalanan diplotkan di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang
menjadi arah perjalanan. Hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal.

b.  Perhatikan tanda medan yang mencolok. Misalnya pohon besar, pohon tumbang, longsoran
tebing, dll

c. Bidikkan kompas sesuai dengan dengan arah perjalanan kita. Perhatikan tanda medan lain
yang ada di sekitar ujung lintasan yang akan dilalui
d. Setelah sampai di pada tanda medan tersebut, bidikkan kompas kembali ke belakang untuk
mengecek apakah kita sudah berada pada lintasan yang benar

Terkadang sulit menemukan tanda medan yang dapat dijadikan sasaran. Jika hal ini terjadi, maka
salah satu dari anggota tim kita dapat berperan sebagai tanda medan tersebut

ANALISA.PERJALANAN
Saat melakukan perjalanan, kita perlu melakukan analisa supaya kita dapat memperkirakan
medan yang akan dilalui dengan cara mempelajari peta yang akan dipakai. Hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain jarak, waktu tempuh, tanda-tanda medan dan hal-hal khusus lainnya. Hal
tersebut perlu dilakukan karena kita tidak tahu pasti kondisi medan yang sebenarnya. Seringkali
terjadi kesalahan dan kecelakaan karena para penggiat kegiatan ini yang terlalu sombong dan sok
tahu mengenai medan. Mereka merasa sudah menguasai lapangan, tidak melakukan analisa dan
akibatnya terjadi hal-hal buruk seperti waktu tempuh yang meleset, perkiraan jarak yang tidak
tepat misalnya terlalu jauh hingga terlalu menghabiskan energi dan perbekalan, medan yang
tidak seperti yang diharapkan, tersesat, dll. Oleh karena itu sebelum dan selama melakukan
perjalanan selalu lakukan analisa pada setiap detail, baik jalur perjalanan maupun medan itu
sendiri. Pelajarilah peta yang akan digunakan, amati jalur yang akan dilalui, hitung jarak dan
waktu tempuh, perhatikan juga kerapatan kontur, ketinggian, karakter medan (terjal/landai).
Setelah dapat memperkirakan jarak, waktu tempuh, dan karakter medan, perhatikan juga
kemampuan fisik dan perbekalan. Selanjutnya selama perjalanan perhatikan tanda-tanda medan
yang ada yang mungkin dapat dijadikan pedoman perjalanan.

PENUTUP
Bagi para penggiat kegiatan alam bebas, terutama para pemula, pengetahuan tentang teknik-
teknik dasar sangatlah diperlukan. Hal itu berkaitan dengan prosedur keselamatan yang mutlak
harus dipenuhi. Kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang tidak biasa yang memiliki resiko
keselamatan yang cukup tinggi. Semoga sedikit pengantar ini dapat dijadikan salah satu
pedoman untuk melakukan kegiatan alam bebas. Selamat datang di dunia pencinta alam.
Tetaplah berlatih dan jangan pernah takut menghadapi kegagalan. Seorang ahli adalah orang
yang selalu merasa belum mampu dan selalu mau belajar dan mencoba.

SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah mempertahankan
hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan. Sedangkan menurut
pengertian lain, survival adalah suatu kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan
normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba atau disadari masuk ke dalam situasi
tidak normal (di luar garis rencananya).
 
Orang yang melakukan survival disebut survivor. Survival yang biasa dilakukan yaitu di
hutan/alam bebas sehingga disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi
darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa, atau kondisi lainnya.
 
Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat
dan lakukan yaitu:
S : Size Up the Situation
Kita harus menyadari bahwa kita berada dalam keadaan yang tidak menentu.
U : Undue Haste Make Waste
Kita harus memikirkan tindakan demi tindakan yang akan kita lakukan, karena tindakan yang
terburu-buru cenderung sia-sia
R : Remember Where You Are
Semakin kita mengenali daerah tersebut, kemungkinan keluar dari kondisi ini akan lebih terbuka
V : Vanquish Fear and Panic
Kita harus bisa menguasai rasa takut dan panik, karena itu akan membuat mental kita cepat labil
I : Improvises
Kita harus bisa berimprovisasi, seperti ponco/flysheet dapat dijadikan bivak untuk berlindung,
sebuah pembuka kaleng kornet dapat dijadikan mata kail
V : Value Living
Inilah yang terpenting, kita harus terus menumbuhkan dan menjaga semangat "Harus Hidup dan
"Harus Hidup"
A : Act Like The Native
Mencoba memahami perilaku dan kebutuhan penduduk sekitar, apabila ada penduduk yang
mengambil tumbuhan atau kayu di hutan, kemungkinan bertemu akan ada.
L : Learn The Basic Skill
Belajar dan melatih pengetahuan dan tehnik survival, akan membuat kita lebih siap bila kita
menghadapi kondisi survival ini.
 Secara umum aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling mempengaruhi dan
berkaitan yaitu aspek psikologis (panik, takut, cemas, sepi, bingung, tertekan, bosan), aspek
fisiologis (sakit, lapar, haus, luka, lelah), dan aspek lingkungan (panas, dingin, kering, hujan).
 
1. Komponen pokok survival terdiri atas:
-          sikap mental berupa hati yang kuat bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berpikir
jernih dan optimis
-          kondisi fisik yang fit dan kuat
-          tingkat pengetahuan dan ketrampilan
-          pengalaman dan latihan
-          perlengkapan berupa survival kit
 
2. Langkah-langkah survival
-          jika tersesat lakukan tindakan pedoman STOP (Seating, Thinking, Observation, dan
Planning)
-          lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok
-          tetap berusaha mencari pertolongan
-          hemat terhadap penggunaan makanan, minuman dan tenaga
-          hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri, orang lain
dan alam

Anda mungkin juga menyukai