Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KLIPING

PRAMUKA

Disusun oleh:
Nadhif Putra Efendi (30 | 9F)

SMP NEGERI 1 CIREBON


Jl. Siliwangi No.125, Kebonbaru, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon,
Jawa Barat 45121
GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Gerakan Pramuka adalah


organisasi kepanduan yang bertugas
menyelenggarakan pendidikan di luar
sekolah bagi anak-anak dan pemuda
bangsa Indonesia. Pramuka itu
bagaikan klub di Indonesia yang
membantu anak-anak dan pemuda
menjadi baik, pandai, dan peduli
kepada orang lain serta negara mereka.
Nama “Pramuka” adalah singkatan dari “Praja Muda Karana” yang berarti “Rakyat
muda yang suka berkarya”. Gerakan ini diperkenalkan secara resmi pada 14
Agustus 1961, oleh Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno.

Fungsi Pramuka bagi anak-anak dan pemuda adalah sebagai pusat kegiatan
menarik yang mengandung pendidikan, sehingga sangat berguna bagi para
anggota. Sedangkan bagi orang dewasa, Pramuka lebih bersifat pada pengabdian,
yaitu menjalankan tugas pembinaan.

Tujuan-tujuan Gerakan Pramuka Indonesia antara lain:


 Membentuk karakter: Pramuka bertujuan untuk membentuk karakter
yang kuat dan baik pada para anggotanya melalui pendidikan moral,
etika, dan kepemimpinan.
 Membina keterampilan: Gerakan Pramuka memberikan pelatihan dan
pembinaan dalam berbagai keterampilan, termasuk keterampilan
kepramukaan, pengetahuan alam, dan keterampilan sosial.
 Menciptakan rasa cinta tanah air: Pramuka berusaha mengembangkan
rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia melalui kegiatan-kegiatan
yang menghargai budaya, sejarah, dan lingkungan.
 Mendorong kerjasama: Gerakan Pramuka mengajarkan nilai-nilai
kerjasama, solidaritas, dan persahabatan dalam rangka membangun
masyarakat yang lebih baik.
 Menumbuhkan kepedulian sosial: Pramuka melibatkan anggotanya
dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial untuk membantu
mereka memahami pentingnya berkontribusi kepada masyarakat.
 Menyediakan sarana pengembangan diri: Gerakan Pramuka
memberikan wadah bagi anggotanya untuk berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk fisik, intelektual, emosional, dan spiritual.

SEJARAH KEPRAMUKAAN
a. Terbentuknya Scouting
Gerakan kepanduan atau kepramukaan tidak dapat
dilepaskan dari riwayat hidup pendiri gerakan kepanduan
sedunia. Semua berasal dari ide pria bernama Robert Stephenson Smyth Baden-
Powell, atau lebih dikenal dengan nama Lord Baden-Powell. Beliau
mengembangkan “Scouting”, untuk membina generasi muda di Inggris yang
terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan. Dia menerapkan scouting secara
intensif kepada 21 orang remaja dengan berkemah di Pulau Brownsea selama
delapan hari pada 1 Agustus 1907. Pengalaman keberhasilan Baden-Powell dalam
berkemah itulah kemudian ditulis dalam buku berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku tersebut, kepanduan semakin berkembang, termasuk di Indonesia.

b. Pramuka di Indonesia
Awal terbentuknya organisasi
Pramuka di Indonesia ditandai dengan
berdirinya organisasi milik Belanda
bernama Nationale Padvinderij
Organisatie (NPO) di Bandung pada
tahun 1912. Empat tahun kemudian,
Mangkunegara VII membentuk
organisasi kepanduan pertama yang
bernama Javaansche Padvinder
Organisatie (JPO). Terbentuknya JPO ternyata memicu munculnya gerakan
nasional lain yang sejenis, seperti Hizbul Wahton (HM) (1918), Jong Java
Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders. Melihat fenomena tersebut,
Belanda mulai melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar miliknya yang
memakai istilah “Padvinder”. Karena itu, K.H. Agus Salim secara resmi
memperkenalkan istilah Kepanduan untuk organisasi kepramukaan milik
Indonesia. Pada 23 Mei 1928, muncul organisasi bernama Persaudaraan Antar
Pandu Indonesia (PAPI), yang beranggotakan organisasi-organisasi kepramukaan
Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Pramuka diperbarui dan


disesuaikan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia. Pramuka Indonesia didirikan
secara resmi pada 14 Agustus 1961 oleh Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia.
Kontribusi tokoh-tokoh penting seperti Dr. Cipto Mangunkusumo, Kolonel H.
Masturi, dan Soemitro Djojohadikoesoemo lanjut mengembangkan gerakan ini.
Mereka ingin membantu pemuda Indonesia menjadi generasi yang kuat, mandiri,
dan cinta tanah air.

Sejak saat itu, Pramuka di Indonesia berkembang pesat. Di sinilah tempat di


mana anak-anak dan pemuda belajar menjadi baik, pandai, mencintai Indonesia,
dan bekerja sama. Mereka juga belajar banyak keterampilan dan memiliki
petualangan yang seru. Semua hal itu membantu mereka menjadi warga negara
yang baik dan membantu orang lain.

PRINSIP DASAR DAN SIFAT


GERAKAN PRAMUKA
a. Prinsip Dasar
 Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Anggota Pramuka
diharapkan memiliki keimanan dan ketaatan yang kuat kepada Tuhan.

 Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup, dan alam
sekitarnya: Anggota Pramuka diharapkan memiliki rasa cinta tanah air,
empati terhadap sesama, dan peduli terhadap lingkungan.
 Peduli terhadap diri pribadinya: Anggota Pramuka diharapkan mampu
merawat dan mengembangkan dirinya sendiri.
 Taat kepada kode kehormatan Pramuka: Anggota Pramuka diharapkan
selalu menjunjung tinggi kode kehormatan Pramuka.

b. Sifat Gerakan Pramuka


 Terbuka: Dapat didirikan di seluruh wilayah Indonesia dan diikuti oleh
seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan
agama.

 Universal: Pramuka tidak terlepas dari idealisme nasional, prinsip dasar, dan
metode kepramukaan sedunia serta membina persahabatan, persaudaraan,
dan perdamaian dunia.
 Mandiri: Penyelenggaraan organisasi dilakukan secara otonom dan
bertanggung jawab.
 Sukarela: Anggota Gerakan Pramuka secara suka dan rela menaati
ketentuan dan peraturan dilingkungan Gerakan Pramuka.
 Patuh dan Taat: Gerakan Pramuka bersifat patuh dan taat terhadap semua
peraturan perundang-undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Nonpolitik: Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik dan bukan
bagian dari salah satu organisasi sosial-politik.
 Religius: Anggota Pramuka diharapkan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
 Persaudaraan: Gerakan Pramuka mengedepankan rasa persaudaraan antar
anggotanya.

Semua prinsip dan sifat ini bertujuan untuk membentuk setiap anggota
Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

Lambang Gerakan Pramuka Indonesia


adalah tunas kelapa. Lambang Pramuka adalah
simbol penting yang mengajarkan nilai-nilai
seperti pengetahuan, keagamaan, persatuan, kerja
keras, keberanian, dan persaudaraan kepada
anggota Pramuka. Lambang ini dicetuskan oleh
Soenardjo Atmodipuro pada tanggal 9 Maret
1961.

Berikut adalah arti dan makna dari setiap


bagian lambang tersebut:
 Buah Nyiur (Cikal): Pramuka merupakan inti dari generasi yang akan
datang atau pramuka merupakan calon pengganti generasi tua.
 Tunas Kelapa Tumbuh Lurus Tinggi Menjulang: Pramuka selalu
memiliki cita-cita yang tinggi dan berdiri tegak tidak diombang-ambingkan
oleh sesuatu apapun.
 Akar yang Menjulur ke Bawah: Pramuka dengan tekad dan keyakinannya
selalu memperkuat diri untuk mencapai cita-citanya.
 Tunas Kelapa dapat Tumbuh di Mana Saja: Pramuka itu dalam hidupnya
selalu dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana saja ia berada dan
dalam keadaan bagaimanapun juga.
 Tunas Kelapa Mempunyai Fungsi Serbaguna: Pramuka itu dalam
hidupnya selalu berguna dan mengabdi kepada nusa dan bangsa.
 Tunas Kelapa dapat Bertahan Lama: Setiap pramuka merupakan seorang
yang sehat, kuat, ulet, dan besar tekadnya dalam menempuh segala
kesukaran hidup untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.

Lambang ini dipergunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden


Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan
Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 tahun 1961. Lambang
Gerakan Pramuka berbentuk siluette bayangan tunas kelapa. Penjabaran tentang
lambang ini ditetapkan dalam Keputusan Kwarnas No. 06/KN/72 tentang lambang
Gerakan Pramuka.

Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan


Nama Kwartir atau Satuan, Tanda Pengenal, dan alat administrasi Gerakan
Pramuka. Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan
untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub
dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan
mempraktikkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada
masyarakat di sekelilingnya, sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan
Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa
Pancasila.

HYMNE PRAMUKA
Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar (H. Mutahar). Beliau
lahir pada 5 Agustus 1916 dan wafat pada 9 Juni 2004, dan dikenal sebagai orang
yang telah menciptakan lagu kebangsaan populer lainnya seperti “Hari Merdeka”
dan “Syukur”. Berikut adalah lirik lagu Hymne Pramuka:

Kami Pramuka Indonesia...


Manusia Pancasila...
Satyaku ku dharmakan...
Dharmaku ku baktikan...
Agar jaya Indonesia...
Indonesia Tanah airku...
Kami jadi pandumu...

Hymne Pramuka dinyanyikan dengan nada dasar Do = As tempo andante


(lambat-sedang), dan memiliki birama 4/4. Lagu ini biasanya dinyanyikan dalam
upacara-upacara yang dilaksanakan dalam Gerakan Pramuka. Emosi yang
ditimbulkan oleh lagu ini adalah rasa bangga dan semangat patriotisme. Lirik lagu
ini mencerminkan semangat dan tujuan dari Gerakan Pramuka, yaitu untuk
membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa
dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan. Karena itu semua, lagu ini
menjadi moto Gerakan Pramuka Indonesia.

ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA


Anggota Gerakan Pramuka di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis:

a. Anggota Biasa: Terbagi lagi menjadi dua:


 Anggota Muda: Terdiri dari Pramuka Siaga (usia 7-10 tahun), Pramuka
Penggalang (usia 11-15 tahun), Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun), dan
Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun). Jika anggota muda menikah, maka
keanggotaannya dianggap sudah dewasa.
 Anggota Dewasa: Anggota biasa yang
berusia di atas 25 tahun. Anggota
dewasa dibagi lagi, menjadi anggota
dewasa biasa dan anggota mitra.
Anggota dewasa biasa terdiri atas
Pembina Pramuka, Pembantu Pembina
Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka,
Pembina Profesional, Pamong Saka,
Instruktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan, dan Anggota
Majelis Pembimbing.

b. Anggota Luar Biasa: Warga negara asing yang menetap untuk sementara waktu
di Indonesia dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.

c. Anggota Kehormatan: Seseorang yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan


Pramuka dan Kepramukaan. Pencalonan terhadap anggota kehormatan dapat
diusulkan oleh kwartir ke kwartir nasional, lengkap dengan alasan pengusulan
tersebut. Anggota kehormatan diangkat dan dilantik oleh kwartir nasional.

d. Pramuka Utama: Sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, Presiden


merupakan Pramuka Utama Gerakan Pramuka (dulu, memiliki istilah Pramuka
Tertinggi Gerakan Pramuka). Pramuka Utama Gerakan Pramuka merupakan
kedudukan kehormatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka.

HAK & KEWAJIBAN ANGGOTA


GERAKAN PRAMUKA
Anggota Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki beberapa hak dan kewajiban
sebagai berikut:

Hak Anggota Pramuka:


 Mendapatkan Kartu Tanda Anggota.
 Mengenakan Seragam Pramuka.
 Memilih dan dipilih dalam jabatan organisasi.
 Melakukan pembelaan dan memperoleh perlindungan.

Kewajiban Anggota Pramuka:


 Melaksanakan Kode Kehormatan Pramuka dan menaati segala ketentuan
yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka.
 Membayar iuran anggota Gerakan Pramuka.
 Menjunjung tinggi harkat dan martabat Gerakan Pramuka

Semua ini bertujuan untuk membentuk setiap anggota Pramuka agar


memiliki kepribadian yang beriman, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam
menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
Pancasila, serta melestarikan lingkungan.
PEMBERHENTIAN, PEMBELAAN, DAN
REHABILITASI ANGGOTA GERAKAN
PRAMUKA
Sistem pemberhentian, pembelaan, dan
rehabilitasi anggota dalam Gerakan Pramuka di
Indonesia diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Gerakan
Pramuka. Berikut adalah proses
pemberhentian, pembelaan, dan rehabilitasi
anggota dalam Gerakan Pramuka di Indonesia:

 Pemberhentian Anggota: Anggota


Gerakan Pramuka dapat diberhentikan jika melanggar ketentuan Gerakan
Pramuka. Proses pemberhentian dilakukan oleh Dewan Kehormatan pada
kwartir satu tingkat di atasnya. Pemberhentian juga dapat dilakukan atas
permintaan sendiri, atau apabila meninggal dunia.
 Pembelaan Anggota: Anggota Gerakan Pramuka yang diberhentikan dapat
melakukan pembelaan dengan mengajukan banding ke Dewan Kehormatan
kwartir satu tingkat di atasnya secara berjenjang.
 Rehabilitasi Anggota: Anggota Gerakan Pramuka yang diberhentikan dapat
mengajukan permohonan menjadi anggota Gerakan Pramuka kembali
setelah memperbaiki kesalahannya¹.

Proses-proses ini bertujuan untuk menjaga integritas dan standar tinggi


Gerakan Pramuka, serta memberikan kesempatan bagi anggota yang diberhentikan
untuk memperbaiki kesalahan mereka dan kembali ke organisasi.

PERTEMUAN PRAMUKA
Pertemuan dalam Gerakan Pramuka di
Indonesia terdiri dari berbagai macam kegiatan.
Berikut adalah beberapa jenis pertemuan dalam
Gerakan Pramuka:

a. Pertemuan untuk Semua Golongan


Pramuka
 JOTA (Jamboree On The Air):
Pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir
Radio Indonesia (ORARI). Para pramuka dari berbagai golongan dapat
berkomunikasi, berdiskusi, dan berbagi pengalaman dengan memanfaatkan
teknologi radio amatir.
 JOTI (Jamboree On The Internet): Pertemuan anggota pramuka dengan
memanfaatkan media chatting internet. JOTI dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan JOTA.

b. Pertemuan Khusus untuk Pramuka Siaga


 Pesta Siaga: Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar
selama satu hari (tanpa menginap) dengan berbagai kegiatan seperti:
Permainan Bersama, Pameran Siaga, Pasar Siaga, Darmawisata, Pentas Seni
Budaya, Karnaval, dll.

c. Pertemuan Khusus untuk Pramuka Penggalang


 Jambore: Pertemuan Pramuka Penggalang
dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka.
 Lomba Tingkat (LT): Pertemuan pramuka
penggalang dalam bentuk perlombaan
beregu atau perorangan atas nama regu
yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Terdiri dari LT I, LT II, LT
III, LT IV, hingga LT V.
 Perkemahan Bakti (PB): Kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka
bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan
pembangunan.
 Dian Pinru (Gladian Pemimpin Regu): Kegiatan Pramuka Penggalang
bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil
Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di
bidang manajerial dan kepemimpinan.
 Forum Penggalang: Pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah
secara bersama.
 Penjelajahan: Pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta,
kompas dan survival.
 Perkemahan: Terdapat berbagai macam perkemahan yang dilakukan sesuai
dengan waktu, peserta, dan tujuannya masing-masing.

d. Pertemuan Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega.


 Raimuna: Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka,
seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna
Nasional.
 Perkemahan Wirakaya (PW): Pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi
dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat.
 Gladian Pemimpin Satuan (Dianpinsat): Kegiatan Pramuka Penegak dan
Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama (Pradana), Pemimpin Sangga
(Pinsa), dan Wakil Pemimpin Sangga (Wapinsa), yang bertujuan
memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan.
 Peran Saka (Perkemahan Antar
Satuan Karya Pramuka): Kegiatan
Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega yang menjadi anggota Satuan
Karya Pramuka (Saka), berbentuk
perkemahan besar, yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka.
 Musppanitera: Pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan
akan dijadikan bahan pada musyawarah.
 Ulang Janji: Upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka
Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam
tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.
 Pertemuan lainnya: Sidang Paripurna (Siparcab) Dewan Kerja,
Pengembaraan, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pelatihan Pengelola Dewan
Kerja (PPDK), Pelantara, Kemah Bakti Saka (Pertika), dll.

e. Pertemuan Khusus untuk Pramuka Dewasa


 Karang Pamitran: Pertemuan bagi pembina pramuka untuk mempererat
hubungan kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan
pengalaman dan kepemimpinannya.
 Kursus Pembina Pramuka: Terdiri atas dua tingkatan, yaitu: Kursus
Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD), dan Kursus Pembina Pramuka
Mahir Lanjutan (KML).
 Kursus Pelatih Pembina Pramuka: Terdiri atas dua tingkat, yaitu: Kursus
Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD) dan Kursus Pelatih Pembina
Pramuka Lanjutan (KPL).
 Musyawarah Gugusdepan (MuGus)
 Musyawarah Ranting (MusRan)
 Musyawarah Cabang (MusCab)
 Musyawarah Daerah (MusDa)
 Musyawarah Nasional (MusNas)

SATUAN KARYA PRAMUKA (SAKA)


Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan dalam Gerakan
Pramuka yang ditujukan kepada Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
(pemuda berusia 16-25 tahun) dengan syarat khusus. Saka berfungsi sebagai
organisasi pendukung Gerakan Pramuka yang melekat pada kwartir penyelenggara
pembinaan kecakapan hidup dan kompetensi anggota Saka. Tujuan pembinaan
Saka adalah membentuk anggota Saka agar menjadi warga negara yang cinta tanah
air, aktif, produktif dan kreatif, memiliki jiwa kerelawanan, kewirausahaan,
kemandirian dan profesionalisme, dengan menguasai kompetensi dan kecakapan
hidup dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, etika dan sikap kerja, serta
menguasai keahlian dan keterampilan fungsional di bidang tertentu yang selaras
dengan perkembangan zaman.

Saka berfungsi sebagai wadah kemitraan antara Kwartir Gerakan Pramuka


dengan instansi pemerintah, dunia usaha, dunia industri, tokoh masyarakat, para
profesional dan berbagai pemangku kepentingan lain untuk memberikan layanan
pendidikan nonformal berbasis kecakapan hidup dan keterampilan terkini kepada
anggota Saka. Saka juga berfungsi sebagai wadah inovasi pembinaan dan
pengembangan pendidikan kepramukaan di bidang penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, etika dan sikap kerja serta penguasaan keahlian dan keterampilan
fungsional yang selaras dengan tuntutan zaman.

Saka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti


Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap
saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu
saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat
Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan
masing-masing Satuan Karya.

Pada dasarnya, Satuan Karya hanya diatur di tingkat Nasional oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, nanzin temyata ada Satuan Karya yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

a. Organisasi dan Pembinaan


 Pengorganisasian: Saka
dibentuk di Kwartir Ranting
atau Kwartir Cabang dengan
anggota minimal 10 dan
maksimal 40 orang. Ada
pemilihan pemimpin Krida dan pembentukan Dewan Saka, serta keberadaan
Mabi Saka dengan anggota dari instansi pemerintah, tokoh masyarakat,
dan/atau orang tua peserta didik. Pengesahan dilakukan oleh Kwartir
Cabang.
 Pembinaan: Saka dibina oleh seorang Pamong Saka, yang diangkat oleh
Ketua Kwartir Cabang dengan masa bakti tiga tahun, dan dapat diangkat
kembali. Pamong Saka juga menjadi anggota Mabi Saka secara ex-officio.
Tugas-tugasnya antara lain:
- Mengelola pembinaan dan pengembangan Sakanya;
- Menjadi Pembina Saka dan bekerja sama dengan Majelis Pembimbing
Sakanya;
- Mengusahakan instruktur, perlengkapan dan keperluan kegiatan
sakanya;
- Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerja sama yang baik dengan
Pimpinan Saka, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka, Gugusdepan dan
Saka lainnya;
- Mengkoordinasikan instruktur dengan Dewan Kerja Saka yang ada
dalam sakanya;
- Menjadi anggota Mabi Saka;
- Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta sistem
Among dalam kegiatan pembinaan Sakanya;
- Melaporkan perkembangan Sakanya kepada kwartir dan Mabi Saka
yang bersangkutan.

b. Macam-macam Saka
 Saka Dirgantara: Memberikan
pengetahuan dan keterampilan
praktis di bidang kedirgantaraan.
 Saka Bhayangkara: Memberikan
pengetahuan dan keterampilan
khusus di bidang ketertiban
masyarakat. Pembinaannya bekerja
sama dengan Kepolisian Republik
Indonesia.
 Saka Bahari: Memberikan
keterampilan praktis di bidang kebaharian atau kelautan. Pembinaan Saka
bahari dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL, Profesional di bidang
Olahraga Air, dan Kementerian Kelautan.
 Saka Bakti Husada: Memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis di
bidang kesehatan. Pembinaannya bekerja sama dengan Kementerian
Kesehatan.
 Saka Keluarga Berencana (Kencana): Platform kegiatan dan pembelajaran
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan praktis, dan bakti
masyarakat dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera, dan
Pengembangan Kependudukan.
 Saka Taruna Bumi: Sebagai wadah Pramuka, saka ini meningkatkan
kepemimpinan dan keterampilan anggotanya untuk mendukung kegiatan
pembangunan pertanian, dengan pembinaan oleh Gerakan Pramuka dan
kerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
 Saka Wanabakti: Bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, ini
menanamkan rasa tanggung jawab terhadap pelestarian sumber daya alam
dengan kegiatan nyata, produktif, dan bermanfaat, dibina oleh Gerakan
Pramuka bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani, dan LSM
Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
 Saka Wira Kartika: Saka rintisan sejak akhir 2007, dibentuk berdasarkan
Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dan Ketua Kwarnas Gerakan
Pramuka.
 Saka Kalpataru: Wadah pendidikan dan pembinaan dalam bidang
lingkungan untuk Pramuka Penegak dan Pandega. Bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan kepemimpinan, serta
menanamkan kepedulian terhadap lingkungan untuk keberlanjutan generasi.
 Saka Pariwisata: Wadah pendidikan Gerakan Pramuka bagi anggota
penegak dan pandega, fokus pada pembinaan pariwisata, mencakup aspek
kesehatan, lingkungan, ilmu dan teknologi pariwisata, serta pengembangan
manusia produktif dan mandiri.
 Saka Widya Budaya Bakti: Wadah pendidikan dan pembinaan kepada
Pramuka Penegak dan Pandega di bidang Pendidikan dan Kebudayaan,
dengan tujuan mengembangkan minat, bakat, kemampuan, dan pengalaman
untuk pengabdian pada masyarakat, bangsa, dan negara.

Gerakan Pramuka dan Satuan Karya Pramuka (Saka) di Indonesia memiliki


tujuan yang sangat penting dan mulia. Mereka berfokus pada pembentukan
karakter, peningkatan keterampilan, dan penanaman nilai-nilai positif pada
generasi muda. Melalui berbagai kegiatan dan program, seperti Saka, Gerakan
Pramuka memberikan peluang bagi anggota muda untuk belajar, berkembang, dan
berkontribusi pada masyarakat dan negara mereka. Ini sangat penting untuk
pembangunan sumber daya manusia dan masa depan bangsa. Namun, efektivitas
dan dampak dari program ini tentu saja dapat bervariasi dan tergantung pada
banyak faktor, termasuk kualitas pembinaan, dukungan dari masyarakat, dan
partisipasi aktif dari anggota muda itu sendiri.

***
DAFTAR PUSTAKA
 https://pramuka.or.id/gerakan-pramuka
 https://pramuka.or.id/visi-misi-dan-tujuan
 https://pramuka.or.id/satuan-karya-pramuka
 https://pramuka.id/satuan-karya-kebutuhan-pramuka-ataukah-prestise-
lembaga
 https://pramukaupdate.id/keanggotaan-gerakan-pramuka
 https://pramukaupdate.id/lambang-gerakan-pramuka
 https://pramukaria.id/2015/11/instrumental-hymne-pramuka-lagu-
satya.html
 https://pramukaria.id/2014/07/jenis-jenis-pertemuan-pramuka.html
 https://pramukaria.id/2015/02/daftar-satuan-karya-pramuka-saka.html
 https://pramukaria.id/2014/03/struktur-organisasi-gerakan-pramuka.html
 https://pramukanet.id/lagu-pramuka-instrumentalia
 https://pramukaku.com/satuan-karya-pramuka
 https://pramukaku.com/saka-pariwisata
 https://pramukaku.com/saka-widya-budaya-bakti
 https://pramukadiy.or.id/organisasi/satuan-karya
 https://pramukadiy.or.id/apa-itu-saka-widya-budaya-bakti
 http://pengembarapramuka.my.id/2018/11/jenis-jenis-pertemuan-
pramuka.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Hymne_Pramuka
 https://id.wikipedia.org/wiki/Anggota_Pramuka
 https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_Kepramukaan
 https://wikiwand.com/id/Satuan_Karya_Pramuka
 https://salamadian.com/pengertian-pramuka
 https://gramedia.com/literasi/sejarah-pramuka
 https://sakawidyabudayabakti.kwarcabsubang.or.id/2020/01/saka-widya-
budaya-bakti-pramuka-bantu.html
 https://adjar.grid.id/read/543449796/hak-dan-kewajiban-anggota-
pramuka
 https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Anggota_Pramuka
 https://www.kakakiky.id/2019/04/jenis-jenis-pertemuan-dan-
kegiatan.html
 https://pasla.jambiprov.go.id/8-sifat-gerakan-pramuka-lengkap-dengan-
penjelasan
 https://tirto.id/lirik-lagu-hymne-pramuka-siapa-pencipta-dan-apa-
maknanya-giAV
 https://nu.or.id/nasional/lirik-hymne-pramuka-dan-mars-pramuka-
lengkap-dengan-musiknya-AQtrl
 https://sonora.id/read/423861605/lirik-lagu-hymne-pramuka-ciptaan-h-
mutahar-kami-pramuka-indonesia
 https://mediaindonesia.com/humaniora/560873/lirik-hymne-pramuka-
makna-dan-siapa-pencipta
 https://nasional.tempo.co/read/1759605/begini-sejarah-awal-mula-
masuknya-gerakan-pramuka-di-indonesia
 https://katadata.co.id/agung/lifestyle/64d9c18258bb3/sejarah-pramuka-
dan-perkembangannya-di-indonesia
 https://detik.com/edu/detikpedia/d-6451462/sifat-sifat-gerakan-pramuka-
lengkap-dengan-penjelasannya
 https://detik.com/sumut/berita/d-6873728/lirik-lagu-hymne-pramuka-
serta-makna-dan-penciptanya
 https://detik.com/sulsel/berita/d-6848357/lirik-hymne-satya-darma-
pramuka-makna-serta-sejarahnya
 https://detik.com/sulsel/berita/d-6856031/mengenal-gerakan-pramuka-
pengertian-tujuan-dan-tugas-pokoknya
 https://kompas.com/stori/read/2021/12/10/150000879/sejarah-pramuka-
indonesia
 https://kompas.com/skola/read/2020/02/23/180000769/sejarah-pramuka-
indonesia-organisasi-kepanduan-sejak-era-belanda
 https://kompas.com/skola/read/2023/06/22/203000169/berapa-usia-
anggota-penegak-pramuka-ini-penjelasannya--?page=all
 https://kompas.com/skola/read/2022/11/16/134826869/4-prinsip-dasar-
gerakan-pramuka-fungsi-dan-sikapnya
 https://kompas.com/skola/read/2020/07/25/161858169/makna-lambang-
pramuka
 https://kompas.com/skola/read/2023/06/22/201500469/makna-gambar-
dan-lambang-gerakan-pramuka-indonesia
 https://kompas.com/skola/read/2021/06/16/122019169/saka-pengertian-
dan-jenisnya-dalam-pramuka/
 https://regional.kompas.com/read/2022/08/13/143301878/hymne-
pramuka-lirik-makna-dan-penciptanya
 https://travel.kompas.com/read/2012/02/27/16380429/~Travel~News
 https://t.me/kompascomupdate

Anda mungkin juga menyukai