Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 12

KETUA KELOMPOK : MUHAMMAD TORIK

ANGGOTA KELOMPOK : HERI GUNAWAN

ALDI FATIHIN

ERNA DILA
TUJUAN

1. Pendidikan kepramukaan bertujuan menguatkan proses pendidikan karakter di sekolah


melalui penguatan pembelajaran. Membentuk setiap pramuka memiliki kepribadian yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

2. Pramuka memiliki peran penting dalam mewujudkan generasi yang tangguh, berbudi luhur
dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air yang lebih
ditujukan pada setiap kegiatannya.

3. Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap
potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik

4. Membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.
Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda. Menggali potensi
diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga menjadi individu yang
bermanfaat bagi masyarakta dan negara.
BAB 12

A. Definisi program kegiatan peserta didik ( prodik )


Kegiatan adalah proses memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan
mengembangkan:
a. Kepribadian.
b. Pengetahuan dan keterampilan.
c. Keinginan, kebutuhan serta kemampuan dalam mencapai tujuan sehingga
terbentuk manusia yang kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri.
Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik)/Youth Programme ialah keseluruhan
(totalitas) dari apa yang dilakukan Peserta Didik dalam kepramukaan (aktivitas),
bagaimana aktivitas itu dilaksanakan (metode) dan alasan mengapa aktivitas itu
dilaksanakan (tujuan). Untuk selanjutnya unsur- unsur Prodik terurai sebagai berikut :
a. Totalitas : meliputi seluruh kegiatan dan pengalaman peserta didik dalam
Gerakan Pramuka; merupakan suatu proses progresif pendidikan dan
perkembangan pribadi.
b. Apa : mencakup semua aktivitas yang diikuti peserta didik, aktivitas
tersebut harus menarik dan menantang peserta didik/kaum muda.
c. Bagaimana : Aktivitas itu dilaksanakan dengan prinsip dasar kepramukaan
dan metode kepramukaan serta sistem among.
d. Mengapa : Merupakan alat untuk mencapai tujuan kepramukaan yang
berdasarkan prinsip dasar kepramukaan.

Cara menyusun Prodik :

a. Pembina Pramuka menghimpun berbagai macam kegiatan yang diinginkan


atau dikehendaki oleh peserta didik
b. Pembina bersama peserta didik menyusun jadwal kegiatan dengan materi
yang sudah disepakati (bisa menjadi materi 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan
dst)
c. Pembina meramu materi kegiatan sesuai dengan Sasaran Strategik Gerakan
Pramuka, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Kode
Kehormatan Pramuka serta dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat;
menjadi kegiatan - kegiatan yang menarik dan menantang, yang siap untuk
disajikan.
Sasaran Srategi Gerakan Pramuka
a. Sikap Moral Pancasila - Pengahayatan dan pengamalan Kode kehormatan
Pramuka
b. Keterampilan Manajeria
- Kepemimpinan
- Manajemen Satuan
- Sumber insani ( Human relation )
- Kehumasan ( Public Relation )
c. Keterampilan kepramukaan
- Keterampilan bertahan (Survival)
- Olah raga
- Pengembaraan di alam terbuka
- Pengabdian d. Keterampilan Tekhnologi

Cara Pelaksanaan Prodik:

a. Pembina menciptakan suasana bekerja secara kemitraan dengan peserta


didik dalam melaksanakan Prodik.
b. Prodik yang bermutu, menarik peserta didik dan kaum muda, serta sesuai
dengan kebutuhan masyarakat akan mendorong kaum muda lainnya untuk
berpartisipasi dalam Gerakan Pramuka.
c. Prodik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan didukung peralatan yang
sesuai dan memadai.
d. Prodik bernuansa baru (selalu mengikuti trend dan perkembangan
kebutuhan kaum muda dan masyarakat), bermanfaat dan taat pada Kode
Kehormatan Pramuka.
B. Prodik Siaga
Siaga adalah anggota muda Gerakan Pramuka yg
berusia 7-10 tahun. Pada usia tersebut anak-anak
memiliki sifat unik yg sangat beraneka. Pada dasarnya
merupakan pribadi-pribai aktif dan tidak pernah diam.
Sifat unik siaga merupakan kepolosan seorang anak yg
belum tahu resiko dan belum dapat diserahi tugas dan
tanggung jawab secara penuh.ifat yg cukup menonjol adalah keingintahuan yg sangat
tinggi,senang berdendang,menari dan menyanyi,agak manja,suka meniru,senang
mengadu, dan sangat suka dip uji.
Kehidupan siaga masih berkisar diseputar keluarga sebagai pusat aktivitasnya.
Atas dasar tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan sebagai “keluarga bahagia”
dimana terdapat ayah, ibu, kakak dan adik. Wadah pembinaan pramuka siaga disebut
“perindukan siaga” yg mengiaskan bahwa anak seusia siaga masih menginduk pada
ayah dan bunda (keluarga). Hal ini memberi makna bahwa di dlam pembinaan
pramuka siaga, porsi terbesar dalah “ing ngarsa sung tuladha”, atau di depan memberi
teladan / contoh, sedangkan porsi “ing madya mangun karsa dan tutwuri handayani”.
Memberikan kiasan bahwa norma dan tata-nilai bagi siaga mengikuti cermin
kepribadian pembinanya.
1. Perindukan Siaga.
Satuan di gugus depan sbg tempat berhimpunannya pramuka siaga
disebut Perindukan Siaga. Perindukn idealnya atas
18-24 pramuka siaga yg dibagi ke dalam 3-4
kelompok, disebut Barung. Barung yg ideal terdiri
atas 6 (enam) Pramuka Siaga.
Perindukan Siaga dipimpin oleh pembina perindukan siaga yg
disingkat pembina siaga dibantu oleh pembantu pembina siaga. Untuk
melaksanakan tugas di tingkat perindukan, setiap perindukan dipimpin
oleh seorang “Sulung” atau “Pemimpin Barung Utama”, atau “Pemimpin
Barung Juara”. Posisi “Sulung” bisa saja beberapa kali latihan berganti.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi anggota Barung
untuk berlatih menjadi pemimpin.
a. Kata “Perindukan” berasal dari kata “induk”. Perindukan berarti
tempat anak-anak menginduk menjadi satu
b. Pembina perindukan manakala memanggil seluruh anggota
perindukan meneriakkan “Siaagaaaa...! dijawab oleh seluruh anggota
perindukan dgn meneriakkan : Siaaapp...!
c. Perindukan harus memiliki standar bendera dan tiangnya serta
bendera Merah Putih, untuk upacara pembukaan dan penutupan latihan,
bendera pramuka, tali-temali, buku-buku cerita untuk siaga, peralatan
memasak untuk sarana latihan, dan peralatan perkemahan, sebagaimana
hatlnya peralatan gugus depan.
d. Perindukan siaga putera dpt dibina oleh pembina dan pembantu
putera maupun pembina dan pembantu puteri. Sedangkan perindukan
siaga puetri hanya dpt dibina oleh pembinan perindukn puteri.
2. Barung
Kelompok kecil dalam perindukan siaga yg idealnya beranggotakan 6
(enam) pramuka siaga, disebut Barung. Kata barung berarti rumah jaga
suatu bangunan.
a. Setiap Barung baik siaga putera maupun siaga puteri memiliki
nama Barung yg diambil dari nama “warna”. Setiao warna memiliki
makna dan kiasannya, dan nama barung tersebut merupakan cerminan
sifat-sifat baik yg menonjol yg akan ditiru oleh anggota Barung.
b. Keanggotaan Barung tidak bersifat menetap, dpt diubah setiap 1-2
bulan sekali secara teratur sbg bagian dinamika perindukan.
c. Barung tidak memiliki nemdera barung, karena pelaksaan kegiatan
oramuka pada umumnya dilaksanakan ditingkat perindukan. Kegiatan
ditingkat barung hanya berupa permainan singkat dan spontan.
d. Baeung memiliki buku daftar hadir anggota dan kas anggota.
e. Barung dipimpin secara bergilir oleh seorang pemimpin barung
dan seorang wakil pemimpin barung, dipilih oleh dan dari anggota
barung dengan bantuan pembina dn pembantu siaga.
f. Setiap kegiatan barung didampingi pembinan dan pembantu siaga
3. Dewan Siaga (Dewan Satuan Siaga)
Dewan siaga dibentuk untuk memenuhi hak anak dan melatih
kepemimpinan pramuka siaga. Beranggotakan seluruh anggota
perindukan. Ketua dewan siaga adalah pemimpin barung utama atau
sulung. Pertemuan dewan siaga diadakan 3 (tiga) bln sekali atau sesuai
kebutuhan kegiatan.
Dewan siaga bertugas :
- Memilih dan membahas kegiatan yg diusulkan pembina
- Mengatur kegiatan perindukan
- Menjalankan keputusan-keputusan yg diambil Dewan termasuk
pemberian pada perindukan siaga tidak dibentuk Dewan
Kehormatan, semua tugas Dewan kehormatan berada di tangan
Pembina.
4. Kegiatan Siaga
Kegiatan siaga adalah kegiatan yg menggembirakan, dinamis,
kekeluargaan, dan berkarakter. Pembina adalah kunci pokok di dalam
mengemas bahan latihan, dan kreativitas pembina sangat diperlukan.
Semakin akrab hubungan antara pembina dengan siaga maka akan
semakin tinggi tingkat ketertarikan siaga untuk tetap berlatih. Untuk
menjadi pembina siaga diperlukan kesabaran, pandai bercerita, lebih
baik bila pandai menyanyi, bertubuh sehat da energik, pandai senam dan
berbudi pekerti yg luhur sebagaimana syarat mjd pembina pramuka.
Di dalam kegiatan latiha, dapat dilakukan pnilaian ? pengujian syarat
kecakapan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) siaga.
SKU siaga adalah syarat kecakapan yg wajib dimiliki oleh siaga untuk
mendapatkan Tanda Kecakapam Umum (TKU). Tingkat nilai-nilai
kepramukaan dan keterampilan dilakukan melatih pendadaran syarat
kecakapan khusus (SKK).
Tingkat kecakapan umum bagi Pramuka siaga yakni :
- Siaga Mula
- Siaga Bantu
- Siaga Tata
SKK Siaga
Secara umum SKK ada tingkatannya, yakni :
- SKK Purwa
- SKK Madya
- SKK Utama
Secara garis besar kegiatan siaga dibagi mjd :
a. Kegiatan Latihan Rutin
1.) Mingguan
Kegiatan latihan dimulai dengan :
§ Upacara pembukaan latihan
§ Upacara penutupan latihan.
Pembina menyampaikan rasa terima kasih dan titip salam pada
keluarga adik-adik siaga serta mengajak teman yg lain untuk ikut
anggota baru siaga
2.) Bulanan ( menurut kesepakatan) Kegiatan ini bisa
diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Siaga dan pembinanya, dgn
jenis kegiatan yg biasanya berbeda dgn kegiatan rutin mingguan.
b. Pertemuan Besar Siaga
Pertemuan ini diikuti oleh beberapa Perindukan Siaga yg dilaksanakan
pd waktu tertentu dlm rangka peringatan hari-hari besar / Pramuka.
Acara pertemuan besar siaga disebut pesta siaga merupakan pertemuan
yg bersifat kreaftif,senang-senang,rekreatif,edukatif dan banyak
bergerak. Pesta siaga dapat berbentuk:
§ Bazar siaga, memamerkan hasil hasta karya Pramuka Siaga
§ Permainan bersama
§ Wisata pendidikan
§ Perkemahan siaga / perkemahan sehari
§ Karnaval siaga
C. Prodik Penggalang
Penggalang adalah anggota
muda Gerakan Pramuka yang berusia
11 – 15 tahun.Pada usia tersebut anak-
anak memiliki sifat keingintahuan
(curiosity) yang tinggi,semangat yang
kuat, sangat aktif, dan suka
berkelompok. Oleh karena itu titik berat darilatihan Pasukan Penggalang terletak pada
kegiatan Regu yang didasari oleh sistem beregudalam seluruh pelaksanaan kegiatan
Pasukan Penggalang.
Program Kegiatan Peserta Didik ( Prodik )/ Youth Programme ialah
keseluruhan (totalitas ) dari apa yang dilakukan Peserta Didik dalam kepramukaan
( aktivitas ), bagaimana aktivitas itu dilaksanakan (metode) dan alasan mengapa
aktivitas itudilaksanakan ( tujuan ) Untuk selanjutnya unsur- unsur Prodik terurai
sebagai berikut :
a.Totalitas, meliputi seluruh kegiatan dan pengalaman peserta didik dalam
Gerakan Pramuka ;merupakan suatu proses progresif pendidikan dan perkembangan
pribadi
b.Apa = mencakup semua aktivitas yang diikuti peserta didik, aktivitas
tersebut harus menarikdan menantang peserta didik/ kaum muda
c.Bagaimana = Aktivitas itu dilaksanakan dengan prinsip dasar kepramukaan
dan metodekepramukaan serta sistem among.
d.Mengapa = Merupakan alat untuk mencapai tujuan kepramukaan yang
berdasarkan prinsipdasar kepramukaan.
1. Dengan danya Prodik, berarti ;
a. Kegiatan kepramukaan selalu mengikuti perkembangan jaman.
b. Kegiatan kepramukaan selalu menarik menyenangkan dan menantang
sejalan dengan keagiatanyang sedang menjadi kegemaran peserta didik .
c. Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan sangat baik karena kegiatannya
mempunyai nilaikreatif dan rekreatif.
2. Keterlibatan peserta didik dalam menyusun Prodik hukumnya mutlak,
Prodik tanpa melibatkan peserta didik
dalam menyusunnya tidak dijamin akan
bernilai sebagai media pendidikan.
Denganmelibatkan peserta didik dalam
penyusunan PRODIK, peserta didik
diperankan sebagai subjek pendidikan
sehigga program yang tersajikan akan dengan senang hati dilaksanakan karena sesuai
dengan apa yang mereka inginkan.
D. Prodik penegak dan pandega
Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun.
Secara umum usia tersebut disebut masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga masa
remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka
berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui
kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, sudah mengenal cinta dengan lain
jenis kelamin.
Pergerakan golongan Penegak
disebut pergerakan bakti. Bagi seorang
Penggalang yang masuk Ambalan
Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah diterima di golongan Siaga dan
Penggalang dan Ambalan Penegak adalah tempat mempraktekkan dan
menyempurnakan pendidikannya dalam Gerakan Pramuka. Bagi mereka yang belum
pernah menjadi Pramuka dapat diterima sebagai anggota Ambalan sedikitnya telah
memenuhi syarat-syarat Penggalang Ramu. Kepenegakan adalah latihan ke arah
kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri
sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian dan berguna bagi
masyarakat, memilih cara hidup yang dipedomani Trisatya dan Dasadarma.
Penegak dianggap sudah berani
meluaskan sayapnya sendiri, membuka
lingkaran dunianya lebar-lebar serta
mandiri. Maka bentuk upacara
pembukaan dan penutupan latihan
Ambalan Penegak adalah berupa
barisan yang terbuka dari semua sudut, yakni bersaf satu lurus di mana pemimpin-
pemimpin Ambalannya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-
tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan.
Filosofisnya adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar dan peran
Pembina dalam membina Penegak adalah memberi porsi lebih besar terhadap
pemberian dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri Handayani), dibandingkan
dengan di tengah-tengah menggerakkan (ing madya mangun karsa), dan di depan
memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada).
Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan
melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan
latihan, serta perjalanan spiritual (hike) dan renungan jiwa sebagai sarana introspeksi
dan retrospeksi seorang Penegak.
1. Ambalan Penegak.
a. Ambalan adalah Satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12 –
32 Pramuka Penegak. Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambalambalan, yakni
kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh sekelompok orang. Ambalan Penegak
mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang
terus menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi Kemerdekaan Bangsa.
Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah
yang paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah. Ambalan mempunyai
konotasi lain yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum
melaksanakan kegiatan-kegiatan.
b. Nama Ambalan Ambalan umumnya menggunakan nama pahlawan. Namun
tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama senjata
atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera legenda. Dalam pemilihan
nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki
makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
c. Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua disebut Pradana yang dipilih
berdasarkan musyawarah anggota ambalan.
d. Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana
Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama Sanggar. Setiap Ambalan
memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan (bila ada),
bendera WOSM, pusaka ambalan, sandi ambalan, tiang bendera, tali-menali,
dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan
memasak, serta peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
2. Sangga
a. Kelompok kecil dalam Ambalan Penegak disebut Sangga yang
beranggotakan 4 – 8 Pramuka Penegak.
b. Kata Sangga mengandung pengertian sebagai penopang. Sangga di dalam
Ambalan memberi pengertian sebagai penopang kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus. Sangga juga mempunyai arti sebagai rumah kecil (gubug, saung) tempat
merencanakan berbagai kegiatan. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar
yakni: Sangga Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan Sangga Pelaksana.
c. Setiap Sangga memiliki Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga,
yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah Sangga.
3. Pembina dan Instruktur
a. Setiap Ambalan dan Sangga Penegak idealnya memiliki Pembina. Sesuai
dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan/Sangga putera harus seorang
pria, dan Pembina Ambalan/Sangga puteri harus seorang wanita. Hubungan antara
Pembina Ambalan/Sangga dengan anggota Sangga seperti hubungan antara kakak dan
adik; sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan Pembina Sangga sama seperti
hubungan pada anggota dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan
persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti hubungan antara atasan dan bawahan.
b. Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan
dalam hubungannya dengan life-skill, dapat mengundang instruktur yang ahli di
bidangnya.
4. Peminatan
Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat
memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut
dengan Satuan Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka
yakni (1) Saka Bahari – minat kebaharian (kelautan), (2) Saka Bakti Husada – minat
pelayanan kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat Kebhayangkaraan (hukum dan
kemasyarakatan); (4) Saka Dirgantara – Minat kedirgantaraan (keangkasaan); (5)
Saka Kencana – minat keluarga berencana dan kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi
– minat ketarunabumian (pertanian, perikanan dan peternakan); (7) Saka Wana Bhakti
– minat kehutanan; (8) Saka Wira Kartika – minat Kewira Kartikaan. Keanggotaan
dalam Saka bersifat tidak permanen karena anggota Saka dapat menjadi anggota
beberapa Saka sesuai dengan minatnya, dan tidak melepaskan diri dari keanggotaan
gugusdepannya.
5. Dewan Penegak (Dewan Ambalan)
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan mengikutsertakan dalam
pengambilan keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan Penegak,
disingkat Dewan Penegak yang dipimpin seorang Ketua disebut Pradana dengan
susunan sebagai berikut. 1) Seorang Ketua yang disebut Pradana 2) Seorang
Pemangku Adat ( penjaga kode etik ambalan) 3) Seorang Kerani 4) Seorang
Bendahara 5) Beberapa orang anggota
b. Dewan tersebut dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga.
dipilih dari para pemimpin Sangga dan atau wakil pemimpin Sangga.
c. Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak
masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat,
pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan
terakhir.
d. Dewan Penegak bertugas :
1) Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program dan
mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
2) Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
3) Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
4) Keputusan Dewan dibuat secara demokratis.
6. Dewan Kehormatan Penegak
a. Dewan Kehormatan Penegak
adalah dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan Penegak yang
anggotanya terdiri atas para anggota Ambalan yang sudah dilantik, dan diketuai oleh
Pemangku Adat
b. Tugas Dewan Kehormatan adalah untuk menentukan: 1) Pelantikan,
penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode
kehormatan 2) Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak 3)
Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
c. Pembina bertindak sebagai penasehat
7. Kegiatan Penegak
a. Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif,
menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan Penegak
berasal dari Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak, walaupun tetap di dalam
tanggungjawab Pembina Penegak.
b. Materi yang akan dilatihkan pada hakekatnya semua aspek hidup yang nilai-
nilai dan keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang
dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft.
Materi latihan datang dari hasil rapat Dewan Penegak, namun demikian Pembina
sebagai konsultan dapat menawarkan program-program baru yang lebih bermakna,
menarik, dan bermanfaat.
c. Proses penyampaian materi bagi Penegak adalah: Learning by doing
(meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to live together). Learning to
be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to earn).
d. Di dalam latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan
Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh
seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi Pramuka berdasarkan
peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang tersedia dianjurkan untuk
dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka Penegak dilihat dari SKU - SPG
yang dicapai dan SKK yang diraih. SKU Penegak terdiri atas 2 tingkatan, yakni:
Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan
Umum Penegak Laksana, seorang Penegak dapat menempuh Pramuka Garuda (SPG)
yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat internasional ada
perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang disebut ATAS
(Association of Top Achievement Scout).
e. Secara garis besar kegiatan Penegak dibagi menjadi Kegiatan Latihan rutin
dan kegiatan insidental.
Kegiatan Latihan Rutin
1) Mingguan
Kegiatan latihan biasa dimulai dengan: - Upacara pembukaan latihan. -
Pemanasan dapat dilakukan dengan permainan ringan, ice breaking,
diskusi mengenai program Ambalan atau kegiatan bakti masyarakat, atau
sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung
pendidikan. - Latihan inti, dapat diisi dengan hal-hal yang meliputi
penanaman nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk
menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara langsung
(misalnya keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias, beternak lebah,
membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan narkoba, penyuluhan
kependudukan kepada masyarakat, bakti latihan memberi materi baris-
berbaris ke satuan Penggalang), dsb. - Latihan penutup, dapat diisi dengan
permainan ringan, menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah
dilakukan. - Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan
rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Penegak, dan
memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi warganegara yang
berkarakter.
2) Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Penegak
dan Pembinanya. Jenis kegiatan berbeda dengan kegiatan rutin mingguan
seperti menyelenggarakan bazar, pertunjukkan kesenian, kunjungan sosial,
membantu kegiatan kelompok remaja putri di desa seperti menjahit,
memasak dll, hiking, rowing, climbing, mountainering, junggle survival,
orientering, swimming, kegiatankegiatan permainan high element, dan low
element, praktek pionering yang sebenarnya, first aids, bakti masyarakat,
berkemah.
3) Latihan Gabungan (Latgab).
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan
gugusdepan lain, sehingga terjadi pertukaran pengalaman antara sesama
Penegak, dan antara sesama Pembina. Materi kegiatannya sama dengan
kegiatan bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
4) Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
Jenis kegiatan kita kategorikan dalam kegiatan rutin, karena
diselenggarakan tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau
lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya.
Misalnya kegatan:
a) Gladian Pemimpin Satuan.
b) KIM (Kursus Instruktur Muda)
c) LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
d) LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
e) Berbagai Kursus Keterampilan.
f) Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
g) Mengerjakan berbagai proyek bakti.
h) Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
i) Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega Puteri
Putera, mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
j) Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
k) Musppanitera (Musyawarah Penegak & Pandega Puteri-Putera).
l) Moot seperti Raimuna di tingkat internasional.
5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi mengikuti kegiatan lembaga-
lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah. Misalnya mengikuti
pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau
Departemen Kesehatan; kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh
Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana
alam, dan sebagainya.

Pandega adalah anggota muda Gerakan


Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, yang
juga disebut Senior Rover. Secara umum
remaja usia Pandega disebut sebagai remaja
madya yang berproses ke arah kematangan jiwa dan kesadaran diri untuk memperjuangkan
dan meraih cita-cita. Pada usia Pandega, sifat agresif sudah mulai mengendap, sosialitasnya
semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam. i Sikap mandiri, tegas, idealis,
dan santun tercitra dalam kesehariannya. Kreatif dan suka berkarya, kepatuhan yang tinggi
terhadap aturan, merupakan ciri seorang Pandega.

Pergerakan Golongan Pandega adalah pergerakan pelopor bakti yang secara filosofis
sebagai penggerak pembangunan dan perubahan (agent of change) ke arah pembaharuan
dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa. Pada masa inilah inovasi-inovasi dapat
dikembangkan melalui berbagai kegiatan bakti, baik bakti dalam lingkungan Pramuka
(gugusdepan atau kwartir), maupun bakti dalam kehidupan bermasyarakat. Kepandegaan
merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan Gerakan Pramuka menjadi warga negara yang
berjiwa Pancasila, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri
serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup, alam lingkungan, baik lokal, nasional, mauoun
internasional. Pembina Pandega adalah seseorang yang dapat memahami gejolak jiwa masa
remaja madya dan dapat memotivasi peserta didiknya.

Formasi barisan pada upacara pembukaan


dan penutupan latihan bagi Pandega adalah bersaft
satu lurus (disebut juga formasi Lidi), di mana
pemimpin-pemimpin Racananya berada di sebelah
kanan. Pembina dapat berada di tengah-tengah
lapangan upacara, atau di ujung barisan paling
kanan. Sepintas, tidak ada perbedaan antara formasi barisan upacara Pandega dengan upacara
Penegak. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa dalam upacara Pandega, Pembina dapat
menyerahkan sepenuhnya upacara tersebut kepada Pemimpin Racana untuk memimpin
upacara. Makna filosofis yang terkandung dari formasi ini adalah bahwa Pandega sudah
dibebaskan melihat dunia luar dan dapat menentukan arah jalannya sendiri dengan
tanggungjawab Pembina.

Hubungan Pandega dengan Pembinanya adalah sebagai mitra dimana Pembina


berperan lebih besar untuk memberi dorongan, motivasi, dan arahan (Tut Wuri Handayani).

1. Racana pandega
a. Racana Pandega adalah satuan Pandega di gugusdepan. Kata Racana
mengadung arti dasar penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa disebut
umpak. Sebuah dasar penyangga bangunan harus mempunyai kekuatan yang
handal yang dapat menjamin ketahanan bangunan. Jika bangunan itu adalah
rumah kecil di tengah sawah (saung) maka sebagai dasar penyangga harus
mempunyai kekuatan agar rumah kecil itu tetap berdiri ketika terjadi hujan, hujan
angin, badai, dan lainnya. Jika bangunan itu adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, maka dasar penyangga bangunan NKRI adalah kekuatan persatuan dan
kepemimpinan bangsa. Secara simbolis Racana Pandega adalah dasar penyangga
yang mempersiapkan inovasi baru, kekuatan cinta tanah air, pemimpin dan
kepemimpinan masyarakat. Oleh karena itu bentuk kegiatan dalam Kepandegaan
adalah bina diri, bina satuan dan bina masyarakat.
b. Nama Racana menggunakan nama-nama pahlawan, tidak menutup
kemungkinan nama Racana juga diambil dari nama senjata atau nama kerajaan
dalam pewayangan atau nama ceritera legenda. Dalam pemilihan nama tentunya
diambil yang terbaik menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan
kebanggaan bagi seluruh anggota Racana.
c. Racana Pandega dipimpin Ketua Dewan Racana Pandega
d. Racana yang ideal memiliki markas atau sanggar Racana, yakni tempat di
mana Racana itu berkumpul. Setiap Racana memiliki bendera Merah Putih,
bendera Pramuka, bendera Racana (bila ada) serta bendera WOSM, bendera
berbagai Saka, Sandi Racana, tiang bendera, tali-temali, dilengkapi dengan
peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta
peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
2. Pembina
a. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Racana putera harus
seorang pria, dan Pembina Racana puteri harus seorang wanita. Hubungan antara
Pembina Racana dengan anggota Racana Pandega seperti hubungan antara kakak
dan adik; sedangkan hubungan antar Pembina Racana adalah hubungan
persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti hubungan antara atasan dan
bawahan.
b. Pembina Racana bertindak sebagai konsultan
c. Racana dapat mengundang nara sumber atau instruktur ahli sesuai kebutuhan
kegiatan.
3. Peminatan
a. Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan
pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan Satuan
Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni (1)
Saka Bahari – minat kelautan, (2) Saka Bakti Husada – minat pelayanan
kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat hukum dan kemasyarakatan; (4) Saka
Dirgantara – Minat keangkasaan; (5) Saka Kencana – minat penyuluhan
kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi – minat pertanian, perikanan dan
peternakan; (7) Saka Wana Bhakti – minat kehutanan; (8) Saka Wira Kartika –
minat kesatriaan darat.
b. Keanggotaan dalam Saka bersifat tidak permanen karena anggota Saka dapat
menjadi anggota beberapa Saka sesuai dengan minatnya, dan tidak melepaskan
diri dari keanggotaan gugusdepannya.
4. Dewan Pandega (Dewan Racana)
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan di Racana dibentuk Dewan Racana
Pandega disingkat Dewan Pandega yang dipimpin seorang Ketua, dengan susunan
sebagai berikut:
1) Seorang Ketua
2) Seorang Pemangku Adat
3) Seorang Sekretaris
4) Seorang Bendahara
5) Beberapa anggota Dewan Pandega dipilih oleh anggota Racana.
b. Tugas Dewan Pandega:
1) Merancang program kegiatan
2) Mengurus dan mengatur kegiatan
3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
4) Merekrut anggota baru
5) Mencari/mengiodentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Pembina
Gudep
6) Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan
7) Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep
5. Dewan Kehormatan Pandega
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab Pramuka
Pandega, dibentuk Dewan Kehornatan Pandega yang terdiri atas para anggota
Racana yang sudah dilantik.
b. Tugas Dewan Kehormatan Pandega adalah untuk menentukan:
1) Pelantikan, Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas
pelanggaran terhadap kode kehormatan
2) Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
3) Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
c. Pembina bertindak sebagai penasehat
6. Kegiatan Pandega
a. Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang kreatif, berkarakter, dinamis, progresif,
menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan
Pandega berasal dari Pandega, oleh Pandega, dan untuk Pandega, walaupun tetap
di dalam tanggungjawab Pembina Pandega.
b. Materi latihan pada hakekatnya meliputi semua aspek hidup, nilai-nilai dan
keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang
dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health (kesehatan jiwa dan raga).
Happiness (Kebahagiaan yang meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan,
kedamaian, dan kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotongroyong
sebagai kepribadian bangsa), Handicraft (hasta karya atau adanya produk yang
dihasilkan).
c. Materi latihan datang dari hasil rapat Dewan Pandega, namun Pembina sebagai
konsultan dapat menawarkan program-program baru yang lebih bermakna,
menarik, dan bermanfaat.
d. Proses penyampaian materi bagi Pandega adalah:
1) Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to
live together).
2) Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to
earn).
e. Kewajiban utama seorang Pandega adalah membina diri sendiri agar dapat
berdiri sendiri, tidak menjadi beban orang lain, dan dapat melakukan pekerjaan
yang merupakan usaha mempersiapkan diri dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, untuk dapat berbakti. Bakti Pandega di dalam Satuan Pramuka
adalah sebagai instruktur keterampilan, membantu Pembina dalam latihan
golongan Siaga, Penggalang atau Penegak. Bakti Pandega di masyarakat adalah
memberikan penyuluhanpenyuluhan, menyelenggarakan lomba kebersihan di
masyarakat, lomba kegiatan untuk anak-anak di desa, kegiatan gotong royong atau
kerja bakti, membantu usaha sosial, membangun kelompok-kelompok olah raga,
kesenian, dan lainnya.
f. Di dalam latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan
Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus
(SKK). SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang
dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi
Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang
tersedia dianjurkan untuk dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka
Pandega dilihat dari SKU - SPG yang dicapai dan SKK yang diraih. SKU Pandega
mempunyai satu tingkatan, yakni Pandega. Setelah menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum Pandega seorang Pandega diperkenankan menempuh Pramuka
Garuda (SPG) yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat
internasional ada perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang
disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout).
g. Secara garis besar kegiatan Pandega dibagi menjadi kegiatan latihan rutin dan
kegiatan insidental.
Kegiatan Latihan Rutin
1) Mingguan
Kegiatan latihan dimulai dengan:
- Upacara pembukaan latihan.
- Pemanasan dapat dilakukan
dengan permainan ringan, ice
breaking, diskusi mengenai
program Racana atau kegiatan
bakti masyarakat, atau sesuatu
yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan.
- Latihan inti, dapat diisi dengan diskusi buku, ceramah berbagai persoalan,
kecakapan teknis pramuka, kegiatan hasta karya dan kegiatan usaha (membuat
kue, mainan anak-anak, menjahit pakaian, merenda, merajut, membordir,
membatik, melukis, memotret, elektronik sederhana).
- Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau
pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
- Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-
kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Pandega, dan memberi motivasi
kepada Pandega agar tetap menjadi warganegara yang berkarakter.
2) Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan ini dapat diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Pandega dan
Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya berbeda dengan kegiatan
rutin mingguan. Kegiatan rutin dengan interval waktu tersebut biasanya
dilakukan ke luar dari pangkalan gugusdepan; misalnya kegiatan bakti
masyarakat (penyuluhan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, HIV, tanggap
bencana, membantu badan-badan sosial, membantu di rumah piatu, dll), dan
juga kegiatan yang bersifat menyenangkan dan menantang seperti: hiking,
rowing, climbing, mountaineering, junggle survival, orientering, swimming,
kegiatan-kegiatan permainan high element, dan low element, praktek
pionering yang sebenarnya, first aids, berkemah.
3) Latihan Gabungan (Latgab).
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan
gugusdepan lain, sehingga terdapat pertukaran pengalaman antara Pandega
dengan Pandega, Pembina dengan Pembina. Materi kegiatannya bisa sama
dengan kegiatan Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
4) Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
Jenis kegiatan dikategorikan dalam kegiatan rutin, karena diselenggarakan
tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan yang
diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya. Misalnya kegatan:
m) KIM (Kursus Instruktur Muda) atau Pelatihan Insmura (Instruktur Muda
Racana)
n) LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
o) LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
p) Berbagai Kursus Keterampilan.
q) Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
r) Mengerjakan berbagai proyek bakti.
s) Raimuna (Pertemuan Pandega & Pandega Puteri dan Putera).
t) Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Pandega dan Pandega, mengerjakan
proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
u) Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
v) Musppanitera (Musyawarah Pandega & Pandega Puteri-Putera).
w) Moot seperti Raimuna di tingkat internasional.
x) Bina diri.
y) Bina Satuan.
z) Bina Masyarakat.
aa)Pengembaraan.
5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi terhadap program kegiatan
lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah. Misalnya mengikuti
pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau
Departemen Kesehatan; kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh
Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana
alam, dan sebagainya.
E. Memahami peserta didik dan kebutuhannya
Memahami peserta didik, merupakan sikap Pembina Pramuka, Pelatih
Pembina Pramuka dam Pemimpin Kwartir yang harus dimiliki dan dilakukan karena
dengan mengetahui aspirasi / tuntutan peserta didik dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam penyusunan program peserta didik ( PRODIK ), maka kegiatan
kepramukaan akan dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka, sehingga kegiatan
kepramukaan yang disajikan menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
Beberapa dasar pertimbangan perlunya " memahami peserta didik " sebagai
berikut :
1. Dasar pertimbangan psikologis bahwa suatu kegiatan akan menarik dan
berhasil apabila sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, keinginan, dan tuntutan
peserta didik.
2. Dasar pertimbangan sosiologi bahwa secara naluri manusia akan merasa
ikut serta memiliki dan aktif mengikuti kegiatan yang ada.
1. Kebutuhan Peserta Didik
Kebutuhan dan aspirasi ( tuntutan ) peserta didik dalam pengembangan diri,
antara lain :
1. adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan memperoleh kegiatan
yang menyenangkan.
2. Dorongan naluri untuk memperoleh kebebasan berfikir, berpendapat, dan
berprestasi.
3. Hak azazi untuk memperoleh pembinaan, bimbingan dan kasih sayang dari
orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
4. Pengembangan bakat.
5. Pengembangan minat.
6. Peningkatan kemampuan dan kecakapan.
7. Pencapaian cita- cita.
8. Peningkatan daya cipta ( kreativitas )
9. Daya pembaharuan ( inovasi )
10. Cipta, rasa, karsa , dan karya.
11. Hasrat hidup, berjasa, dan berbakti.

2. Tugas - tugas Perkembangan

a. Tugas perkembangan anak seusia Pramuka Siaga,antara lain :

1) belajar keterampilan pisik

2) membentuk sikap hidup sehat (mengenai dirinya sendiri)

3) belajar bergaul dengan teman - teman sebaya

4) belajar peranan jenis

5) membentuk keterampilan dasar : membaca, menulis dan berhitung.

6) membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari - hari.

7) membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial

8) memperoleh kebebasan pribadi

9) membentuk sikap - sikap terhadap kelompok - kelompok sosial dan


institusi.

b. Tugas perkembangan remaja seusia Pramuka Penggalang, antara lain :


1) befikir kritis

2) mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional

3) minat dan aktivitas mulai mencerminkan jenis - jenis secara lebih

4) dorongan kuat untuk ekspansi diri dan bertualang

5) pengaruh kelompok sebaya sangat besar

6) memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga di rumah

7) memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami kekecewaan


dalam bergaul.

8) menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan dan perilaku


mengganggu orang lain.

9) permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.

c. Tugas perkembangan remaja lanjut , seusia Pramuka Penegak & Pandega,


antara lain :

1) menerima keadaan fisiknya :

kekecewaan atas kondisi fisik tertentu tidak lagi mengganggu.

2) memperoleh kebebasan emosional :

- proses melepas diri dari ketergantungan secara emosional

- kehidupan emosinya mulai terintegrasi dengan fungsi - fungsi psikis lainya


sehingga lebih stabil dan lebih terkendali.

- mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang sesuai


dengan lingkungannya.

3) mampu bergaulgembangkan kemampuan mengadakan hubungan sosial,


baik dengan teman sebaya maupun dengan orang lain yang berbeda tingkat
kematangan sosialnya sesuai dengan norma sosial yang ada.

4) menemukan model/untuk identifikasi :


model/tokoh identifikasi merupakan faktor penting, karena dia akan
merupakan model yang ingin ditiru dan memberikan pengarahan bagaimana
bertingkahlaku dan bersikap.

5) mengetahui dan menerima kemampuan sendiri

6) memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma.

7) meninggalkan rekasi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan

3. Usaha- usaha untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

Pembina Pramuka harus berusaha menyajikan kegiatan yang dapat menarik


minat peserta didik / pemuda yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan mereka.
Untuk keperluan ini maka para Pembina Pramuka perlu :

a. memahami tugas perkembangan peserta didik yang dibinanya, agar kegiatan


yang disajikan dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis yang
berkembang pada peserta didik.

b. memperhatikan apa yang diinginkan atau diminta oleh peserta didik.

c. memperhatikan minat, sifat, kondisi kemampuan peserta didik.

d. menyusun acara kegiatan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

e. membangkitkan minat peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan,


keterampilan dan kecakapan melalui SKU, SKK, SPG untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya secara mandiri.

f. menyelenggarakan kegiatan yang mengarah pada.

1) kegiatan beragama

2) pemeliharaan kesehatan

3) kegiatan seni budaya

4) kegiatan produktif

5) kegiatan bakti masyarakat.


6) kegiatan yang dapat mengembangkan ketahanan spiritual, pisik, intelektual,
emosinal dan sosial.

F. Menciptakan Kegiatan Yang Menarik, Menantang, Dan Mengandung Pendidikan


1. Pendidikan dalam Gerakan
Pramuka adalah proses pendidikan
sepanjang hayat yang
berkesinambungan dengan sasaran
menjadikan manusia bertaqwa, berbudi
pekerti luhur, mandiri, memiliki
kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa, masyarakat dan lingkungannya, alam
seisinya, bertanggung jawab serta berpegang taguh pada nilai dan norma masyarakat.

2. Dalam kepramukaan, pada hakikatnya peserta didik tidak hanya diperankan


sebagai obyek pendidikan, tetapi justru lebih banyak diperankan sebagai subyek ;
dengan demikian dalam kepramukaan sebenarnya peserta didik sendirilah yang
berperan aktif dalam proses kegiatan sehingga dapat dikatakan yang menjadi
"pendidik' dalam kepramukaan adalah peserta didik sendiri. Pada suatu kegiatan
Pembina Pramuka berperan sebagai pembimbing, pendamping dan fasilitator yang
dengan rajinnya memberikan motivasi dan memberikan stimulasi (rangsangan) atas
munculnya konsep kegiatan, yang dilengkapi dengan metode apa yang paling tepat
untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sedang dalam proses pelaksanaan kegiatan
tersebut sepenuhnya peserta didik sendiri yang berperan aktif.

3. Untuk dapat melibatkan langsung peserta didik secara penuh dalam kegiatan
hingga mereka dapat memerankan diri sebagai subyek pendidikan, Pembina Pramuka
hendaknya melibatkan langsung peserta didik dalam menciptakan kegiatan tersebut,
karena kegiatan yang menarik bagi peserta didik/kaum muda adalah kegiatan yang
sesuai dengan aspirasi peserta didik/kaum muda sendiri, tentang menantang atau
tidaknya suatu kegiatan itupun mereka tentukan sendiri, bukan oleh Pembina.

1. "Belajar Sambil Melakukan" merupakan salah satu metode kepramukaan yang


dalam pelaksanaanya mendominasi hampir pada semua kegiatan kepramukaan yang
ada.
Sasaran yang ingin dicapai dengan penggunaan metode ini ialah peserta didik
merasakan bagaimana menyusun acara kegiatan, bagaimana melaksanakan suatu
kegiatan, proses apa saja yang harus dilakukan bila terjadi hambatan dan upaya apa
yang dapat mengatasinya, serta apa yang mereka rasakan bila mana kegiatan yang
dilakukan berhasil dengan baik.

2. Agar proses kejiwaan sebagaimana tersebut di atas dapat terwujud, kegiatan yang
disajikan hendaklah kegiatan yang
menantang dan memikat para peserta didik,
ialah kegiatan yang :
a. baru, yang sebelumnya tidak ada, yang
merupakan produk inovasi ;
b. dapat mengembangkan kreatifitas ;
c. dapat mengembangkan berbagai
keterampilan
d. bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat

3. Kegiatan yang menarik dan menantang yang mengandung pendidikan.


a. Kaum muda pada umumnya akan tertarik pada hal - hal yang menantang, mereka
mempunyai kebanggaan tersendiri bila dapat menyelesaikannya dengan baik dan
sukses.
b. Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan yang menantang mereka mencurahkan
segala uapaya, dan dengan mencari-cari teknik yang tepat untuk dapat mencapai
keberhasilan atas kegiatan tersebut.
c. Dengan berhasilnya melaksanakan kegiatan yang menantang, peserta didik
mendapatkan pengembangan kreativitas, percaya diri, keteguhan hati, keuletan dalam
usaha, pengetahuan dan pengalaman yang sangat mengesankan. Kegiatan yang dapat
mengembangkan aspek -aspek mental maupun pisik sebagaimana tersebut di atas,
mengidentifikasikan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan yang mengandung
pendidikan.
d. Hal - hal apa yang menarik dan menantang bagi peserta didik tergantung pada
tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan.
4. Cara menyusun kegiatan yang menarik, menantang bagi peserta didik tergantung
pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan.
a. Pembina melibatkan peserta didik/Dewan Satuan dalam menghimpun macam-
macam kegiatan yang diiginkan oleh para peserta didik.
b. Beserta peserta didik Pembina mengelompokkan macam - macam kegiatan
tersebut menjadi kelompok-kelompok kegiatan yang sejenis.
c. Peserta didik dengan didampingi/dibimbing Pembina menyusun program kegiatan
dengan memperhatikan :
1) skala prioritas
2) Penyesuaian dengan waktu dan tempat
3) pelaksanaan program kegiatan diselaraskan dengan kegiatan
masyarakat yang ada pada saat itu.
d. Ketika program yang sudah ditetapkan tersebut akan dilaksanakan, Pembina
mengajak para Pemimpin Barung/Regu/Sangga, untuk berlatih bagaimana
melaksanakan kegiatan yang akan datang. Pada saat Pembina menggladi para
Pemimpin tersebut, Pembina memilihkan/menentukan metode yang tepat dan
bagaimana cara melaksanakan dalam praktek yang praktis sehingga pada saat
melaksanakan kegiatan bersama rekan-rekannya, mereka dapat memberi petunjuk
tentang bagaimana melaksanakan kegiatan yang dihadapinya.
EVALUASI
1. Apa itu prodik dalam pramuka ?
2. Kegiatan apa saja yang ada di pramuka ?
3. Apa saja kegiatan pramuka di sekolah ?
4. Bagaimana cara menciptakan kegiatan yang menarik dan menantang yang
mengandung pendidikan ?
5. Bagaimana cara memahami peserta didik dan kebutuhan nya ?
6. Bagaimana cara pelaksanaan prodik ?
7. Sebutkan TKU bagi pramuka siaga ?
8. Apa saja tingkatan dalam pramuka ?
9. Sebutkan apasaja tugas dewan kehormatan dalam pramuka ?
10. Sebutkan kegiatan Latihan rutin yang ada di pramuka ?
REFERENSI
Marpaung, S. F. (2019). Aku Bangga Menjadi Pramuka.
www.academia.edu (2019). MODUL 3.4 PROGRAM PESERTA DIDIK PRAMUKA PENEGAK
dan PRAMUKA PANDEGA A. PRODIK PRAMUKA PENEGAK.
pramukaku.com (2023). Program Kerja dan Prodik Pramuka Penegak.

Anda mungkin juga menyukai