ALDI FATIHIN
ERNA DILA
TUJUAN
2. Pramuka memiliki peran penting dalam mewujudkan generasi yang tangguh, berbudi luhur
dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air yang lebih
ditujukan pada setiap kegiatannya.
3. Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap
potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik
4. Membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.
Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda. Menggali potensi
diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga menjadi individu yang
bermanfaat bagi masyarakta dan negara.
BAB 12
Pergerakan Golongan Pandega adalah pergerakan pelopor bakti yang secara filosofis
sebagai penggerak pembangunan dan perubahan (agent of change) ke arah pembaharuan
dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa. Pada masa inilah inovasi-inovasi dapat
dikembangkan melalui berbagai kegiatan bakti, baik bakti dalam lingkungan Pramuka
(gugusdepan atau kwartir), maupun bakti dalam kehidupan bermasyarakat. Kepandegaan
merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan Gerakan Pramuka menjadi warga negara yang
berjiwa Pancasila, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri
serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup, alam lingkungan, baik lokal, nasional, mauoun
internasional. Pembina Pandega adalah seseorang yang dapat memahami gejolak jiwa masa
remaja madya dan dapat memotivasi peserta didiknya.
1. Racana pandega
a. Racana Pandega adalah satuan Pandega di gugusdepan. Kata Racana
mengadung arti dasar penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa disebut
umpak. Sebuah dasar penyangga bangunan harus mempunyai kekuatan yang
handal yang dapat menjamin ketahanan bangunan. Jika bangunan itu adalah
rumah kecil di tengah sawah (saung) maka sebagai dasar penyangga harus
mempunyai kekuatan agar rumah kecil itu tetap berdiri ketika terjadi hujan, hujan
angin, badai, dan lainnya. Jika bangunan itu adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, maka dasar penyangga bangunan NKRI adalah kekuatan persatuan dan
kepemimpinan bangsa. Secara simbolis Racana Pandega adalah dasar penyangga
yang mempersiapkan inovasi baru, kekuatan cinta tanah air, pemimpin dan
kepemimpinan masyarakat. Oleh karena itu bentuk kegiatan dalam Kepandegaan
adalah bina diri, bina satuan dan bina masyarakat.
b. Nama Racana menggunakan nama-nama pahlawan, tidak menutup
kemungkinan nama Racana juga diambil dari nama senjata atau nama kerajaan
dalam pewayangan atau nama ceritera legenda. Dalam pemilihan nama tentunya
diambil yang terbaik menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan
kebanggaan bagi seluruh anggota Racana.
c. Racana Pandega dipimpin Ketua Dewan Racana Pandega
d. Racana yang ideal memiliki markas atau sanggar Racana, yakni tempat di
mana Racana itu berkumpul. Setiap Racana memiliki bendera Merah Putih,
bendera Pramuka, bendera Racana (bila ada) serta bendera WOSM, bendera
berbagai Saka, Sandi Racana, tiang bendera, tali-temali, dilengkapi dengan
peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta
peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
2. Pembina
a. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Racana putera harus
seorang pria, dan Pembina Racana puteri harus seorang wanita. Hubungan antara
Pembina Racana dengan anggota Racana Pandega seperti hubungan antara kakak
dan adik; sedangkan hubungan antar Pembina Racana adalah hubungan
persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti hubungan antara atasan dan
bawahan.
b. Pembina Racana bertindak sebagai konsultan
c. Racana dapat mengundang nara sumber atau instruktur ahli sesuai kebutuhan
kegiatan.
3. Peminatan
a. Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan
pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan Satuan
Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni (1)
Saka Bahari – minat kelautan, (2) Saka Bakti Husada – minat pelayanan
kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat hukum dan kemasyarakatan; (4) Saka
Dirgantara – Minat keangkasaan; (5) Saka Kencana – minat penyuluhan
kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi – minat pertanian, perikanan dan
peternakan; (7) Saka Wana Bhakti – minat kehutanan; (8) Saka Wira Kartika –
minat kesatriaan darat.
b. Keanggotaan dalam Saka bersifat tidak permanen karena anggota Saka dapat
menjadi anggota beberapa Saka sesuai dengan minatnya, dan tidak melepaskan
diri dari keanggotaan gugusdepannya.
4. Dewan Pandega (Dewan Racana)
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan di Racana dibentuk Dewan Racana
Pandega disingkat Dewan Pandega yang dipimpin seorang Ketua, dengan susunan
sebagai berikut:
1) Seorang Ketua
2) Seorang Pemangku Adat
3) Seorang Sekretaris
4) Seorang Bendahara
5) Beberapa anggota Dewan Pandega dipilih oleh anggota Racana.
b. Tugas Dewan Pandega:
1) Merancang program kegiatan
2) Mengurus dan mengatur kegiatan
3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
4) Merekrut anggota baru
5) Mencari/mengiodentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Pembina
Gudep
6) Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan
7) Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep
5. Dewan Kehormatan Pandega
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab Pramuka
Pandega, dibentuk Dewan Kehornatan Pandega yang terdiri atas para anggota
Racana yang sudah dilantik.
b. Tugas Dewan Kehormatan Pandega adalah untuk menentukan:
1) Pelantikan, Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas
pelanggaran terhadap kode kehormatan
2) Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
3) Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
c. Pembina bertindak sebagai penasehat
6. Kegiatan Pandega
a. Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang kreatif, berkarakter, dinamis, progresif,
menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan
Pandega berasal dari Pandega, oleh Pandega, dan untuk Pandega, walaupun tetap
di dalam tanggungjawab Pembina Pandega.
b. Materi latihan pada hakekatnya meliputi semua aspek hidup, nilai-nilai dan
keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang
dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health (kesehatan jiwa dan raga).
Happiness (Kebahagiaan yang meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan,
kedamaian, dan kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotongroyong
sebagai kepribadian bangsa), Handicraft (hasta karya atau adanya produk yang
dihasilkan).
c. Materi latihan datang dari hasil rapat Dewan Pandega, namun Pembina sebagai
konsultan dapat menawarkan program-program baru yang lebih bermakna,
menarik, dan bermanfaat.
d. Proses penyampaian materi bagi Pandega adalah:
1) Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to
live together).
2) Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to
earn).
e. Kewajiban utama seorang Pandega adalah membina diri sendiri agar dapat
berdiri sendiri, tidak menjadi beban orang lain, dan dapat melakukan pekerjaan
yang merupakan usaha mempersiapkan diri dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, untuk dapat berbakti. Bakti Pandega di dalam Satuan Pramuka
adalah sebagai instruktur keterampilan, membantu Pembina dalam latihan
golongan Siaga, Penggalang atau Penegak. Bakti Pandega di masyarakat adalah
memberikan penyuluhanpenyuluhan, menyelenggarakan lomba kebersihan di
masyarakat, lomba kegiatan untuk anak-anak di desa, kegiatan gotong royong atau
kerja bakti, membantu usaha sosial, membangun kelompok-kelompok olah raga,
kesenian, dan lainnya.
f. Di dalam latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan
Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus
(SKK). SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang
dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi
Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang
tersedia dianjurkan untuk dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka
Pandega dilihat dari SKU - SPG yang dicapai dan SKK yang diraih. SKU Pandega
mempunyai satu tingkatan, yakni Pandega. Setelah menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum Pandega seorang Pandega diperkenankan menempuh Pramuka
Garuda (SPG) yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat
internasional ada perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang
disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout).
g. Secara garis besar kegiatan Pandega dibagi menjadi kegiatan latihan rutin dan
kegiatan insidental.
Kegiatan Latihan Rutin
1) Mingguan
Kegiatan latihan dimulai dengan:
- Upacara pembukaan latihan.
- Pemanasan dapat dilakukan
dengan permainan ringan, ice
breaking, diskusi mengenai
program Racana atau kegiatan
bakti masyarakat, atau sesuatu
yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan.
- Latihan inti, dapat diisi dengan diskusi buku, ceramah berbagai persoalan,
kecakapan teknis pramuka, kegiatan hasta karya dan kegiatan usaha (membuat
kue, mainan anak-anak, menjahit pakaian, merenda, merajut, membordir,
membatik, melukis, memotret, elektronik sederhana).
- Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau
pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
- Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-
kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Pandega, dan memberi motivasi
kepada Pandega agar tetap menjadi warganegara yang berkarakter.
2) Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan ini dapat diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Pandega dan
Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya berbeda dengan kegiatan
rutin mingguan. Kegiatan rutin dengan interval waktu tersebut biasanya
dilakukan ke luar dari pangkalan gugusdepan; misalnya kegiatan bakti
masyarakat (penyuluhan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, HIV, tanggap
bencana, membantu badan-badan sosial, membantu di rumah piatu, dll), dan
juga kegiatan yang bersifat menyenangkan dan menantang seperti: hiking,
rowing, climbing, mountaineering, junggle survival, orientering, swimming,
kegiatan-kegiatan permainan high element, dan low element, praktek
pionering yang sebenarnya, first aids, berkemah.
3) Latihan Gabungan (Latgab).
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan
gugusdepan lain, sehingga terdapat pertukaran pengalaman antara Pandega
dengan Pandega, Pembina dengan Pembina. Materi kegiatannya bisa sama
dengan kegiatan Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
4) Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
Jenis kegiatan dikategorikan dalam kegiatan rutin, karena diselenggarakan
tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan yang
diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya. Misalnya kegatan:
m) KIM (Kursus Instruktur Muda) atau Pelatihan Insmura (Instruktur Muda
Racana)
n) LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
o) LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
p) Berbagai Kursus Keterampilan.
q) Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
r) Mengerjakan berbagai proyek bakti.
s) Raimuna (Pertemuan Pandega & Pandega Puteri dan Putera).
t) Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Pandega dan Pandega, mengerjakan
proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
u) Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
v) Musppanitera (Musyawarah Pandega & Pandega Puteri-Putera).
w) Moot seperti Raimuna di tingkat internasional.
x) Bina diri.
y) Bina Satuan.
z) Bina Masyarakat.
aa)Pengembaraan.
5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi terhadap program kegiatan
lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah. Misalnya mengikuti
pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau
Departemen Kesehatan; kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh
Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana
alam, dan sebagainya.
E. Memahami peserta didik dan kebutuhannya
Memahami peserta didik, merupakan sikap Pembina Pramuka, Pelatih
Pembina Pramuka dam Pemimpin Kwartir yang harus dimiliki dan dilakukan karena
dengan mengetahui aspirasi / tuntutan peserta didik dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam penyusunan program peserta didik ( PRODIK ), maka kegiatan
kepramukaan akan dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka, sehingga kegiatan
kepramukaan yang disajikan menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
Beberapa dasar pertimbangan perlunya " memahami peserta didik " sebagai
berikut :
1. Dasar pertimbangan psikologis bahwa suatu kegiatan akan menarik dan
berhasil apabila sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, keinginan, dan tuntutan
peserta didik.
2. Dasar pertimbangan sosiologi bahwa secara naluri manusia akan merasa
ikut serta memiliki dan aktif mengikuti kegiatan yang ada.
1. Kebutuhan Peserta Didik
Kebutuhan dan aspirasi ( tuntutan ) peserta didik dalam pengembangan diri,
antara lain :
1. adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan memperoleh kegiatan
yang menyenangkan.
2. Dorongan naluri untuk memperoleh kebebasan berfikir, berpendapat, dan
berprestasi.
3. Hak azazi untuk memperoleh pembinaan, bimbingan dan kasih sayang dari
orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
4. Pengembangan bakat.
5. Pengembangan minat.
6. Peningkatan kemampuan dan kecakapan.
7. Pencapaian cita- cita.
8. Peningkatan daya cipta ( kreativitas )
9. Daya pembaharuan ( inovasi )
10. Cipta, rasa, karsa , dan karya.
11. Hasrat hidup, berjasa, dan berbakti.
1) kegiatan beragama
2) pemeliharaan kesehatan
4) kegiatan produktif
3. Untuk dapat melibatkan langsung peserta didik secara penuh dalam kegiatan
hingga mereka dapat memerankan diri sebagai subyek pendidikan, Pembina Pramuka
hendaknya melibatkan langsung peserta didik dalam menciptakan kegiatan tersebut,
karena kegiatan yang menarik bagi peserta didik/kaum muda adalah kegiatan yang
sesuai dengan aspirasi peserta didik/kaum muda sendiri, tentang menantang atau
tidaknya suatu kegiatan itupun mereka tentukan sendiri, bukan oleh Pembina.
2. Agar proses kejiwaan sebagaimana tersebut di atas dapat terwujud, kegiatan yang
disajikan hendaklah kegiatan yang
menantang dan memikat para peserta didik,
ialah kegiatan yang :
a. baru, yang sebelumnya tidak ada, yang
merupakan produk inovasi ;
b. dapat mengembangkan kreatifitas ;
c. dapat mengembangkan berbagai
keterampilan
d. bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat