Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Tentang
“Pembinaan Satuan-satuan Dalam Gerakan Pramuka”

Disusun Oleh:
Kelompok 6

Dilla Anggrayuni 2214070086


Melany Andhita 2214070089
Suci Nistiayu Ramadhani 2214070096
Novelia Salsabilla 2214070109

Dosen Pengampu :
Arief Arafat Hankam, M. Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (4PGMC)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1445 H / 2024 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan mengucapkan Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah


SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini demi memenuhi mata kuliah Pendidikan Kepramukaan.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
yang mengampu mata kuliah Pendidikan Kepramukaan yaitu Bapak Arief Arafat
Hankam, M.Pd yang telah memberikan amanah kepada kami untuk membuat
makalah tentang “Pembinaan dalam satuan-satuan dalam gerakan pramuka”
Kami sebagai pemakalah memakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya. Kami berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak terutama bagi kami sebagai
pemakalah dan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.

Padang,1 Maret 2024

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ...................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Barung dan Perindukan Siaga ................................................................. 2
B. Regu dan Pasukan Penggalang ............................................................... 4
C. Sangga dan ambalan penegak ................................................................. 11
D. Reka dan racana pandega ........................................................................ 17
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 19
B. Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Makna dari bina satuan adalah mempersiapkan diri menjadi instruktur
dalam keterampilan kepramukaan tertentu pada perindukan siaga dan pasukan
penggalang. Artinya dalam pola dan pembinaan penegak dan pandega melalui
Tri Bina tersebut anggota dewasa muda dipersiapkan menjadi regenerasi
anggota dewasa untuk menjadi penerus estafet perjuangan para pembina untuk
mengabdikan dirinya kepada satuan terkecil gerakan pramuka yaitu pada
perindukan siaga dan pasukan penggalang yang tersirat pada bagan mekanisme
pembinaan pramuka penegak.
Jika pola dan mekanisme pembinaan pramuka penegak dan pramuka
pandega berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya mungkin kesulitan
mencari pembina atau pembantu pembina tidak akan terjadi, karena pola dan
mekanisme pembinaan penegak dan pandega sudah inklud kedalam regenerasi
menjadi pembina dan pembantu pembina pramuka disatuan terkecil.

B. Rumusan Masalah
a. Menjelaskan bagaimana Barung dan Perindukan Siaga?
b. Menjelaskan bagaimana Regu dan Pasukan Penggalang?
c. Menjelaskan bagaimana Sangga dan ambalan penegak?
d. Menjelaskan bagaiamana Reka dan racana pandega?

C. Tujuan
a. Dapat Mengetahui dan memahami bagaimana Barung dan Perindukan Siaga.
b. Dapat Mengetahui dan memahami bagaimana Regu dan Pasukan
Penggalang.
c. Dapat Mengetahui dan memahami bagaimana Sangga dan ambalan penegak.
d. Dapat Mengetahui dan memahami bagaiamana Reka dan racana pandega.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Barung dan Perindukan Siaga


Organisasi Perindukan Siaga
a. Perindukan Siaga
• Perindukan siaga merupakan satuan peserta didik yang berusia antara 7-10
tahun, idealnya terdiri dari 18-24 pramuka siaga.
• Perindukan siaga dibagi dalam satuan kecil yang disebut Barung, masing-
masing terdiri dari 6-8 anak. Dalam kelompok kecil di pramuka siaga
dapat belajar memimpin, dipimpin, bertanggung jawab, berorganisasi, dan
bekerja sama dengan bantuan pembinanya.
• Pembentukan barung dilakukan oleh para pramuka saga dengan bantuan
pembina dan pembantu pembina siaga.
• Setiap barung memakai nama barung yang dipilih sendiri oleh anggota
barung putra maupun barung putri menggunakan nama "warna" (hijau,
hitam, merah, kuning, coklat dll)
b. Pemimpin pramuka siaga
• Pemimpin barung dipilih oleh dan dari para anggota barung dengan bantuan
pembina dan pembantu pembina siaga.
• Pemimpin barung menunjuk wakil pemimpin barung dari anggota barung
• Barung dipimpin oleh seorang pemimpin barung secara bergilir.
• Para pemimpin barung memilih salah seorang di antara pemimpin barung
sebagai pemimpin barung utama di tingkat perindukan yang
dipanggil sulung.1
1) Perindukan Siaga
Satuan di gugusdepan sebagai tempat berhimpunnya Pramuka Siaga
disebut Perindukan Siaga. Perindukan idealnya terdiri atas 18-24

1
Trinovandhi setyawan, Nurcholish istiawan.2020, PENDIDIKAN DASAR
KEPRAMUKAAN Sebagai Pegangan Dasar mahasiswa Dan pembina Pramuka , Sidoarjo: Uwais
inspirasi Indonesia hal 16
2
Pramuka Siaga yang dibagi ke dalam 3-4 kelompok, disebut Barung.
Barung yang ideal terdiri atas 6 Pramuka Siaga.
Perindukan Siaga dipimpin oleh Pembina Perindukan Siaga
disingkat Pembina Siaga dibantu oleh Pembantu Pembina Siaga Untuk
melaksanakan tugas di tingkat Perindukan, dipilih Pemimpin Barung
Utama, dipanggil Sulung, yang dipilih dari para Pemimpin Barung.
Posisi Pemimpin Barung Utama tidak permanen, dapat berganti setelah
beberapa kali latihan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan
lebih banyak bagi anggota Barung berlatih menjadi memimpin.
a. Kata Perindukan berasal dari kata induk. Perindukan berarti tempat
anak-anak menginduk menjadi satu.
b. Pembina Perindukan manakala memanggil seluruh anggota
Perindukan meneriakkan ”Siaagaaaa….! Dijawab oleh seluruh
anggota Perindukan dengan meneriakkan: Siaaap….!
c. Perindukan harus memiliki standar bendera dan tiangnya serta
bendera Merah Putih, untuk upacara pembukaan dan penutupan
latihan, bendera Pramuka, tali-temali, buku-buku ceritera untuk
Siaga, peralatan memasak untuk sarana latihan, dan peralatan
perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugus depan.
d. Perindukan Siaga Putera dapat dibina oleh Pembina dan Pembantu
Pembina putera maupun Pembina dan Pembantu Pembina puteri,
sedangkan Perindukan Siaga Puteri hanya dapat dibina oleh
Pembina dan Pembantu Pembina puteri.
2) Barung
Kelompok kecil dalam Perindukan Siaga yang idealnya beranggotakan 6
Pramuka Siaga, disebut Barung. Kata Barung berarti rumah jaga suatu
bangunan.
a. Setiap Barung baik Siaga putera maupun Siaga puteri memiliki nama
Barung yang diambil dari nama warna seperti Barung Merah, Biru,
Hijau, Putih, dan Barung Kuning. Setiap warna memiliki makna dan

3
kiasannya, dan nama Barung merupakan cerminan sifat-sifat baik
yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Barung tersebut.
b. Keanggotaan Barung tidak bersifat menetap, dapat diubah setiap 1-2
bulan sekali, dilakukan secara teratur sebagai bagian dari dinamika
Perindukan.
c. Barung tidak memakai bendera barung, karena pelaksanaan kegiatan
Pramuka Siaga pada umumnya dilaksanakan di tingkat Perindukan.
Kegiatan di tingkat barung hanya berupa permainan singkat dan
spontan.
d. Barung memiliki Buku Daftar hadir anggota, dan kas anggota.
e. Barung dipimpin secara bergilir oleh seorang Pemimpin Barung dan
seorang Wakil Pemimpin Barung, dipilih oleh dan dari anggota
Barung dengan bantuan Pembina dan Pembantu Pembina Siaga.
f. Setiap kegiatan Barung didampingi Pembina dan Pembantu Pembina
Siaga2.

B. Regu dan Pasukan Penggalang


a. Pramuka Penggalang
Pramuka Penggalang adalalah sebutan untuk peserta didik dalam
Gerakan Pramuka yang berusia antara 11 15 tahun, kata "penggalang" adalah
kiasan yang digunakan dalam pembagian periode sejarah Bangsa Indonesia.
Mulai dari "Masa Pensiagaan Nasional" yang diawali sejak berdirinya
organisasi Boedi Oetomo. 2 Mei 1908. Hingga kini setiap tanggal 2 Mei
diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dilanjutkan "Masa
Penggalangan Persatuan" dimulai sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 dan
"Masa Penegakan/ Pandegaan" dimulai sejak proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945 hingga berdirinya Gerakan Pramuka pada 14
Agustus 1961.

2
Muhammad Nuruddin ,Dkk.2022. Buku Pedoman Pramuka PGSD, Jombang:CV. Ainun
Media ,Hal 43-46

4
Sebagai seorang pramuka, kita menjadi anggota dari organisasi besar
bernama Gerakan Pramuka (disingkat GP). GP juga menjadi anggota dari
organisasi kepramukaan internasional, WOSM (World Organization of Scout
Movement) yang kini bermarkas di Malaysia. GP memiliki kepengurusan
berjenjang yang disebut kwartir. Mulai dari Kwartir Nasional untuk tingkat
nasional di Jakarta, kwartir daerah untuk tingkat propinsi, kwartir cabang
untuk tingkat kabupaten/ kota dan kwartir ranting untuk tingkat kecamatan.
Sedangkan ujung tombak GP ada di tingkat paling bawah, yaitu
gugusdepan (gudep). Setiap anggota muda dalam GP harus bergabung menjadi
anggota salah satu gugusdepan. Ada 2 macam gudep, Gudep berbasis satuan
pendidikan yang berpangkalan di sekolah-sekolah dan Gudep berbasis
komunitas yang berpangkalan sesuai komunitasnya. Gudep berbasis komunitas
keagamaan bisa berpangkalan di masjid, gereja, vihara dan tempat ibadah
lainnya. Gudep berbasis komunitas kewilayahan bisa berpangkalan di kantor
kelurahan/ balai desa, kantor kecamatan dan sebagainya.
b. Kondisi dan Perilaku Pramuka Penggalang
Dalam siklus kehidupan manusia, anak usia 11 15 tahun. masuk dalam
kelompok remaja dan telah meninggalkan masa kanak kanak serta sedang
menuju ke masa dewasa. Remaja merupakan salah satu periode kehidupan
yang di mulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan di akhiri
dengan masuknya seseorang kedalam tahap kedewasaan. Perubahan fisik
merupakan transformasi yang paling jelas dialami remaja usia 11-15 tahun.
Pada tahap ini citra dari fisik yang merupakan gambaran mental yang dimiliki
seseorang tentang tubuhnya menimbulkan perasaan ketidakpastian karena
perubahan yang di alami.
a) Secara umum pramuka penggalang mempunyai kondisi jiwa sebagai
berikut:
1. Berpikir kritis
2. Mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional
3. Minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenis kelamin secara
menonjol

5
4. Pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
5. Memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami
kekecewaan dalam bergaul
6. Memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga di rumah
7. Menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan dan perilaku
mengganggu orang lain
8. Permainan kelompok, tim sangat menarik baginya
b) Perilaku anak-anak seusia Pramuka Penggalang, antara lain sebagai
berikut;
1. Senang bermain dan berlari lari
2. Senang bergerak dan mencoba coba
3. Senang mengembara
4. Suka menyanyi dan teriak teriak (suara usia penggalang sudah mulai
parau untuk laki laki)
5. Senang akan sikap heroik, senang permainan perang perangan
6. Suka bertanya dan kadang agak menguji yang ditanya
7. Cepat bosan
8. Selalu ingin hal baru
9. Perhatian terpusat pada teman sebaya.
c. Kiasan Dasar Pramuka Penggalang
Seperti yang telah disebutkan dalam pendahuluan, kata "penggalang"
adalah kiasan yang digunakan dalam pembagian periode sejarah Bangsa
Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu "Masa
Penggalangan Persatuan" ditandai dengan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Kiasan lain nya dalam Pramuka Penggalang adalah sebutan untuk
kelompok kecil pasukan penggalang yang beranggotakan 6-8 orang disebut
REGU yang berarti gardu tempat berjaga. Kumpulan 3-4 Regu disebut
PASUKAN, berasal dari kata "Pasukuan" yang berarti tempat suku berkumpul
atau satu kelompok prajurit. Sedangkan Kehidupan Pramuka Penggalang di
kiaskan sebagai penjelajahan wilayah baru dengan teman sebaya.

6
Tanda Kecakapan Umum tingkat Penggalang berbentuk V. dengan sisi
pendek 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm dan kedua kaki membentuk sudut
120°, berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki kaki huruf V lurus dengan
gambar mayang terurai berwarna putih didalam nya. Dengan makna kiasan
sebagai berikut;
Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah
mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang
yang riang, lincah dan bersikap menarik sebagai calon tunas bangsa yang
sedang berkembang menggladi dirinya dengan jiwa pramuka yang
berlandaskan pada trisatya. Mayang terurai yang mekar kesamping,
mengibaratkan makin terbukanya pandangan pramuka penggalangdan
menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
d. Pengorganisasian Pramuka Penggalang
a. Pasukan Penggalang
1. Pasukan Penggalang merupakan satuan peserta didik berusia antara
11-15 tahun dengan jumlah paling banyak 32 orang Pramuka
Penggalang.
2. Satuan Terkecil Penggalang disebut sebagai Regu yang terdiri dari 6-8
orang Pramuka Penggalang.
3. Pembentukan regu dilakukan oleh Pramuka Penggalang sesuai
keinginan untuk berhimpun dengan teman yang disenangi.
4. Setiap regu memakai nama regu yang dipih sendiri oleh anggota regu.
Regu putra menggunakan nama "Binatang" sedangan regu putri
menggunkan nama "Bunga"
b. Pemimpin Pramuka Penggalang
1. Pemimpin Regu dipilih oleh dan dari regunya. (biasa di panggil
dengan sebutan "PINRU")
2. Pemimpin regu menunjuk wakil pemimpin regu dari anggota regunya.
(biasa di panggil dengan sebutan "WAPINRU")
3. Jabatan Pinru dilaksanakan secara bergiliran.

7
4. Para PINRU memilih salah seorang diantara PINRU sebagai
Pemimpin Regu Utama yang disebut PRATAMA
c. Dewan Pasukan Penggalang
Untuk pendidikan kepemimpinan pramuka penggalang dibentuk Dewan
Pasukan Penggalang yang disingkat menjadi Dewan Penggalang.
1. Dewan Penggalang terdiri atas:
a) Para Pinru
b) Para Wapinru
c) Pratama
d) Pembina Pramuka Penggalang
e) Para Pembantu Pembina Pramuka Penggalang
2. Dewan Penggalang mengadakan Rapat sebulan sekali.
a) Ketua dewan penggalang adalah Pratama. Sekretaris dan Bendahara
dijabat secara bergilir diantara anggota dewan penggalang.
b) Pembina dan pembantu pembina penggalang, bertindak sebagai
pengarah dan pembimbing, serta mempunyai hak mengambil
keputusan terakhir
d. Dewan Kehormatan.
Dewan Kehormatan dibentuk dengan tujuan untuk membina kepemimpinan
dan rasa tanggung jawab.
1. Dewan Kehormatan bersidang bila terjadi peristiwa yang menyangkut
tugas dewan.
2. Dewan kehormatan terdiri dari :
a) Para Pinru
b) Para Wapinru
c) Pembina Penggalang
d) Para Pembantu Pembina Penggalang
3. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina dan
Pembantu Pembina, sekretarisnya adalah salah seorang Pinru. Sedangkan
sekretarisnya adalah salah seorang Pinru.

8
4. Tugas dewan kehormatan adalah:
a) Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan, dll kepada pramuka
penggalang yang berjasa dan berprestasi
b) Pelantikan Pratama, Pinru dan Wapinru
c) Tindakan yang berhubungan dengan pelanggaran Kode Kehormatan,
sesudah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
d) Rehabilitasi Pramuka Penggalang.
e) Majelis Penggalang
1. Untuk mendidik Pramuka Penggalang dalam kehidupan demokrasi
dan mewujudkan hak semua anggota, diadakan Majelis Penggalang
yang anggotanya terdiri atas seluruh anggota pasukan. Keikutsertaan
mereka sebagai individu bukan atas nama regu.
2. Majelis Penggalang diketuai oleh Pramuka Penggalang yang dipilih
langsung oleh seluruh anggota di awal pertemuan dipandu oleh
Pratama, kemudian Ketua Majelis terpilih diperkenankan memilih
sekretaris nya.
3. Tugas Majelis Penggalang
a. Menyusun aturan aturan yang mengikat bagi seluruh anggota.
b. Menetapkan sasaran tahunan untuk di ajukan kepada Pembina
Pasukan dan diteruskan kepada Pembina Gugus Depanyang
selanjutnya dinyatakan dalam rencana gudep
c. Membahas dan memberikan persetujuan kegiatan. bersama dan
kalender kegiatan yang diajukan oleh Dewan Penggalang.
4. Majelis Penggalang mengadakan pertemuan sekurang kurangnya 6
bulan sekali atau setiap kali diperlukan.
5. Pembina dan Pembantu Pembina mempunyai hak berbicara tetapi
tidak mempunyai hak suara.
6. Pertemuan Majelis Penggalang bersifat Formal
a. Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah
yang akan dibicarakan diumumkan terlebih dahulu.
b. Peserta hadir menggunakan pakaian seragam pramuka lengkap

9
c. Tempat ditentukan terlebih dahulu
d. Di mulai dan di akhiri dengan Upacara
f) Pembina Pasukan
1. Pasukan Penggalang dibina oleh seorang Pembina Pasukan dan
dibantu oleh paling banyak dua orang Pembantu Pembina Penggalang
2. Pembina Penggalang Putera dan Pembantu Pembina Penggalang
Putera harus dijabat oleh Pembina Putera
3. Pembina Penggalang Puteri dan Pembantu Pembina Penggalang Puteri
harus dijabat oleh Pembina Puteri.
e. Kegiatan Kepramukaan Penggalang
Pendidikan kepramukaan untuk pramuka penggalang memiliki beberapa
kelebihan, sebagai berikut:
1. Sistem beregu. Dalam kegiatannya, pramuka penggalang membentuk regu
bersama kawan-kawan sesuai pilihannya. Jadi, mereka bisa berkegiatan
bersama sahabat karibnya. Dalam regu tiap anggota secara bergantian bisa
merasakan menjadi pemimpin.
2. Kesempatan untuk mengetahui dan memilih apa yang mereka
butuhkan dan kesempatan mempelajarinya secara praktis, bukan
teoritis. Artinya, Pramuka Penggalang akan lebih sering belajar di alam
terbuka dengan suasana yang menantang dan menyenangkan. Belajar
dalam kepramukaan sering dikemas dalam bentuk permainan, simulasi dan
perlombaan/ kompetisi.
3. Syarat Kecakapan Umum. Ada persyaratan kecakapan minimal yang
harus dikuasai oleh semua anggota muda pramuka. Kecakapan tersebut
dikumpulkan dalam buku SKU (syarat kecakapan umum). Jika Pramuka
Penggalang bisa memenuhi semua syaratnya, mereka akan naik jenjang
dari calon penggalang, penggalang ramu, penggalang rakit dan penggalang
terap, serta jejang tertinggi menjadi Pramuka Garuda.
4. Syarat Kecakapan Khusus. Kepramukaan menghargai minat dan bakat
para pramuka penggalang. contoh, seorang penggalang suka bermusik dan

10
rajin bermain alat music, maka penggalang tersebut punya kesempatan
untuk mendapatkan TKK (tanda kecakapan khusus) di bidang tersebut.
5. Kegiatan di alam terbuka. Melalui kegiatan kepramukaan penggalang
akan merasakan kegiatan di alam terbuka yang jauh dari keramaian. Entah
itu berupa perkemahan, penjelajahan atau sekedar outing/ wisata.3

C. Sangga dan Ambalan Penegak


a. Pramuka Penegak
Ambalan penegak sering disebut atau sebagai ambalan adalah. satuan
organik dalam Gerakan Pramuka yang terdiri atas paling banyak 40 orang
pramuka penegak. Ambalan penegak dibagi menjadi 4 sangga yang masing-
masing sangga terdiri atas 6-8 orang pramuka penegak. Ambalan penegak
merupakan tempat pembinaan pramuka berusia 16-20 tahun yang disebut
sebagai pramuka penegak. Pramuka penegak dikiaskan dengan warna kuning
sebagai simbol generasi penerus bangsa.
1. Sangga
Sangga merupakan satuan terkecil yang dahulu pada saat Golongan Siaga
disebut barung, ataupun pada saat Golongan Penggalang disebut Regu
pada golongan Penegak disebut sangga. Sangga sendiri berarti gubuk atau
rumah kecil di sawah (saung). Sangga dibagi menjadi 5 yaitu perintis,
pencoba, pendobrak, penegas dan pelaksana. Kiasan gambar dari masing-
masing nama sangga tersebut adalah sebagai berikut:
 Sangga Perintis
Perintis mengandung kiasan keperintisan, orang yang memulai
mengerjakan sesuatu, pelopor atau menjadi pembuka. Nama sangga
perintis. diambil dari peristiwa sebelum tahun 1908 yaitu Dimana saat
bangsa Indonesia mulai merintis dan menyatukan kekuatan untuk
berjuang untuk melawan para penjajah.

3
Anggraeni, Mira Dwi. 2023. Panduan Gerakan Pramuka Penegak. NTB: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia. hlm: 2-9
11
 Sangga Pencoba
Pencoba mengandung kiasan keberanian dalam mencoba sebagai
sesuatu yang positif. Nama sangga pencoba diambil dari peristiwa
pada tahun 1908 tepatnya pada tanggal 20 Mei, pada tanggal ini telah
terjadi peristiwa kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya
nasional. Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat
persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang semulanya tidak
pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Masa ini ditandai
dengan. peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei
1908)
 Sangga Pendobrak
Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan
kebenaran melawan kemungkaran. Nama pendobrak diambil untuk
mengingat kita akan perjuangan para pahlawan yang telah
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia karena berkat perjuangan
para pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan hingga saat
ini.
 Sangga Penegas
Penegas mengandung kiasan kemampuan mengambil keputusan yang
arif dan bijaksana. Nama sangga penegas diambil dari peristiwa yang
terjadi pada tahun 1928, yakni pada peristiwa sumpah pemuda pada
tanggal 28 Oktober saat kongres pemuda IIPada saat inilah bangsa
Indonesia mulai menyatukan para pemuda di seluruh daerah di
Indonesia untuk berjuang dan berdiri dari ketertindasan.
 Sangga Pelaksana
Pelaksana mengandung kiasan keberanian melaksanakan suatu tugas
dengan penuh tanggung jawab. Nama sangga pelaksana
mengingatkan kita pada peristiwa setelah tahun 1945 hingga
sekarang, saat Indonesia masuk pada masa pembangunan, sangga ini

12
juga mengingatkan kita untuk mengisi kemerdekaan, agar perjuangan
para pahlawan tidak sia-sia.
2. Ambalan
Ambalan menurut asal katanya berarti Balai Desa dan dalam
pengertian yang ada dalam gerakan pramuka berarti tempat, wahana,
wadah untuk berkumpulnya para Penegak guna mengolah jiwa, berlatih,
berkarya bermusyawarah dan bermufakat untuk menggarap kegiatannya.
Ambalan penegak merupakan tempat pembinaan pramuka berusia 16
sampai 20 tahun yang disebut pramuka penegak. Pembentukan ambalan
ini bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan,
penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan
pramuka penegak untuk mencapai tujuannya. Nama ambalan penegak
biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun tidak menutup
kemungkinan nama ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh, kerajaan
dalam pewayangan atau legenda. Nama dipilih oleh anggota ambalan
sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota ambalan4.
Ambalan Penegak atau sering disebut ambalan adalah satuan
organik atau komunitas dalam Gerakan Pramuka yang terdiri atas paling
banyak 32 orang Pramuka Penegak. Ambalan Penegak dibagi dalam 4
sangga yang masing- masing sangga terdiri atas 68 orang Pramuka
Penegak. Ambalan Penegak merupakan tempat pembinaan Pramuka
berusia 16 sampai 20 tahun yang disebut Pramuka Penegak Gerakan
Pramuka menghimpun bagiannya dalam satuan dan kwartir. Satuan
terdepan dalam pembinaan peserta didik adalah Gugus depan.
Pembentukan ambalan ini benar tujuan sebagai memudahkan
pengumpulan, pengelolaan, penggerakan dan pengarahan peserta didik
dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak untuk mencapai
tujuannya.Setiap empat sangga dihimpun dalam sebuah ambalan. Kata
ambalan berasal dari bahasa Jawa 'ambal' atau 'ambal ambalan' yang

4
Pawitra, Paulus Rah Adi. Pendidikan Kepramukaan Berbasis Saintifik. (Jawa Timur
:Uwais Inspirasi Indonesia, 2019) Hal : 47-49
13
berarti berulang-ulang atau terus-menerus atau kegiatan yang dilakukan
terus-menerus. Ambalan juga diartikan sebagai sekumpulan orang yang
sedang melakukan suatu pekerjaan.
Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana,
seorang pemangku adat, seorang sekretaris yang disebut kerani dan
seorang bendahara yang disebut juru uang atau hartaka Setiap ambalan
mempunyai nama yang bermacam- macam bisa nama pahlawan, tokoh
pewayangan, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang disesuaikan dengan
karakter ambalan tersebut. Contohnya nama ambalan SMA Negeri 9
Semarang, yaitu Ambalan Cakradipura untuk putra dan Candra Kirana
untuk putri.
Ambalan Penegak menurut SK Kwarnas Nomor 231 tahun 2007
Menurut SK Kwarnas Nomor 231 tahun 2007 tentang Petunjuk
penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka, ambalan mempunyai
pengertian sebagai "satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang
menghimpun Sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendamping
Pembina".
b. Ketentuan Umum Terkait Ambalan
1) Ambalan penegak idealnya terdiri atas 12 sampai 32 Pramuka
Penegak
2) Anggota ambalan tersebut dibagi dalam tiga sampai empat kelompok
yang disebut Sangga
3) Ambalan penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih
anggotanya sesuai aspirasi dan mengandung kiasan yang menjadi
motivasi kehidupan ambalan
4) Ambalan penegak Putra terpisah dengan ambalan penegak Putri
5) Ambalan dipimpin oleh Pradana yang dipilih dari musyawarah
anggota ambalan dalam kegiatan musyawarah ambalan
6) Dalam organisasi ambalan terdapat dewan ambalan
7) Ambalan dibimbing oleh seorang Pembina penegak dibantu oleh satu
atau dua pembantu Pembina penegak

14
8) Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan ambalan dapat
membentuk sangga kerja yang anggotanya terdiri atas anggota
anggota Sangga yang ada Sanga kerja bersifat sementara sampai
Tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.
c. Kepemimpinan
1. Ambalan dipimpin oleh seorang Pembina Penegak ditolong dua orang
Pembantu Pembina. Pembina Penegak sedikitnya berusia 25 tahun
sedang Pembantu Pembina sedikitnya berusia 23 tahun. Pembina dan
Pembantu
2. Pembina Penegak putra harus dijabat oleh pria sedang Pembina dan
Pembantu Pembina Penegak putri harus dijabat oleh Wanita.
3. Tiap sangga dipimpin oleh seorang Pimpinan Sangga (Pinsa) yang
ditolong oleh seorang Wakil Pimpinan Sangga. Pinsa dan Wapinsa
dipilih dari dan oleh bagian sangga yang bersangkutan.
d. Bagian Ambalan Penegak
1. Tamu Penegak
Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena
usianya dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak,
atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang
belum pernah menjadi bagian Gerakan Pramuka. Lamanya menjadi
Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan. Selama menjadi Tamu
Penegak diberi kesempatan sebagai menyesuaikan diri dengan adat-
istiadat yang berlanjut di Ambalan tersebut. Untuk bagian Ambalan
pautannya diberi kesempatan sebagai mengenal dan menilai Tamu
Penegak tersebut.
2. Yang dipersiapkan menjadi Penegak
Yang dipersiapkan menjadi Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan
sukarela mencetuskan diri sanggup mentaati peraturan dan Hukum
budaya Ambalan dan diterima oleh semua bagian Ambalan sebagai
menjadi bagian Ambalan tersebut. Lamanya menjadi Yang
dipersiapkan menjadi Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan. Perpindahan

15
status dari Tamu Penegak menjadi Yang dipersiapkan menjadi Penegak
dilaksanakan dengan upacara sederhana dan percakapan yang
mengandung pendidikan untuk segenap bagian Ambalan tersebut.
Hak dan kewajiban yang dipersiapkan menjadi Penegak, selang lain:
a. Tidak benar hak suara dalam musyawarah.
b. Benar hak cakap dalam percakapan, pertemuan dan
musyawarah.
c. Harus mengikuti kegiatan Ambalan yang bersangkutan.
d. Berkewajiban menyilakan duduk SKU tingkat Penegak
Bantara.
e. Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama adil
Ambalannya.
f. Setiap Yang dipersiapkan menjadi Penegak dibina oleh dua
orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan yang
bersangkutan.
3. Calon Penegak
Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan
diri sanggup mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh
semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak
dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung
pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut.
Hak dan kewajiban calon Penegak, antara lain:
Hak dan kewajiban calon Penegak, antara lain:
a. Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah.
b. Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan
musyawarah 5

5
Rumisih. Buku Saku Pandu Bermutu .( Purworkerto :CV. Tataka Grafika, 2022) hal 68-72
16
D. Reka dan Racana Pandega
Gerakan Pramuka berdiri sejak tahun 1961. Dalam perjalanannya hingga
sekarang, pramuka dipercaya sebagai pendidikan nonformal yang ikut aktif dalam
pembentukan karakter bangsa. Pada kurikulum 2013, kepramukaan masuk ke
dalam materi pelajaran di sekolah. Jiwa Pramuka diharapkan bisa dimiliki setiap
peserta didik di sekolah. Peserta didik Pramuka terdiri dari golongan Siaga,
Penggalang, Penegak, dan Pandega.
Sedangkan Racana merupakan perindukan dari Pandega yang
berpangkalan di Perguruan Tinggi. Eksistensi Racana bukan hanya berkutik di
dunia tali temali ataupun sandi. Jika mahasiswa mempunyai Tri Dharma
Perguruan Tinggi maka Pramuka mempunyai Tri Bina Gerakan Pramuka. Bina
diri,bina satuan dan bina masyarakat. Pelaksanaan Tri Bina Gerakan Pramuka ini
terangkum dalam Program Kerja Racana.
Program kerja Racana dikemas dengan beragam kegiatan yang
disesuaikan pada tujuan Racana. Memiliki tujuan yang jelas merupakan salah satu
ciri Organisasi yang sehat. Sebagaimana disebutkan ciri-ciri organisasi menurut
Siwanto dalam (Widyatmoko, 2014) yaitu sekelompok orang yang bergabung
dalam suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan dan kebijakan yang telah
ditentukan setiap pihak bertanggungjawab untuk melaksanakanya; sekelompok
orang tersebut saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan
menerima dan juga saling bekerjasama untuk melahirkan dan merealisasikan
maksud (purpose), sasaran (objective) dan tujuan (goal) dan sekelompok orang
yang saling berinteraksi dan bekerjasama tersebut diarahkan pada suatu titik
tertentu, yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan.
Selain itu kerekaan (kepanitiaan) di Racana mampu mengembangkan
kemampuan bekerja dengan baik sehinggga mampu menjadi orang yang dapat
dipercaya (wawancara RA 27 Januari 2017). Kepercayaan ini bukan hanya
mampu tampil percaya diri namun dapat membangun kepercayaan oranglain
terhadap diri. Sebagaimana seorang konseli, yang datang kepada konselor atas
unsur "percaya".

17
NA menjelaskan lebih lanjut, bahwa hal yang lebih ditonjolkan di dalam
organisasi khususnya Racana adalah bagaimana kita mengenal kepribadian orang
lain (wawancara 20 desember 2016). Bidang PPA dalam menjalankan kaderisasi
selayaknya paham dengan pribadi anggota. Karena anggota akan ditempatkan di
Bidang yang sesuai dengan pribadinya. Begitu juga dengan kegiatan Bina satuan
(mengajar peserta didik), kita harus paham bagaimana karakter peserta didik.
Setelah itu baru bisa mengaplikasikan metode pengajaran seperti apa yang
harus diterapkan. Selaras dengan hasil wawancara RA (27 Januari 2017) kegiatan
Bina Satuan (mengajar peserta didik) mempunyai nilai memahami peserta didik
dengan baik. Hal itu berimbas kepada intervensi dalam pembelajaran,
menganalisis permasalahan serta penyelesaiannya. Sebagaimana seseorang yang
berorganisasi dituntut untuk memahami kepribadian orang, karena setiap
kepribadian membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda. Disinilah pendidikan
kepramukaan di Racana menekankan daya anggota untuk memahami kepribadian
orang lain6.

6
Nurika Indah Sofatiyana.PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN KONSELOR MELALUI
KEGIATAN KEPRAMUKAAN. Jurnal of Multidisciplinary Studies.Vol 1,No 2.Surakarta 2017
18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pramuka Penggalang adalalah sebutan untuk peserta didik dalam Gerakan
Pramuka yang berusia antara 11 15 tahun, kata "penggalang" adalah kiasan yang
digunakan dalam pembagian periode sejarah Bangsa Indonesia. Mulai dari "Masa
Pensiagaan Nasional" yang diawali sejak berdirinya organisasi Boedi Oetomo. 2
Mei 1908.
Pramuka Penggalang adalah sebutan untuk kelompok kecil pasukan
penggalang yang beranggotakan 6-8 orang disebut REGU yang berarti gardu
tempat berjaga. Kumpulan 3-4 Regu disebut PASUKAN, berasal dari kata
"Pasukuan" yang berarti tempat suku berkumpul atau satu kelompok prajurit.
Sedangkan Kehidupan Pramuka Penggalang di kiaskan sebagai penjelajahan
wilayah baru dengan teman sebaya.
Racana merupakan perindukan dari Pandega yang berpangkalan di
Perguruan Tinggi. Eksistensi Racana bukan hanya berkutik di dunia tali temali
ataupun sandi. Jika mahasiswa mempunyai Tri Dharma Perguruan Tinggi maka
Pramuka mempunyai Tri Bina Gerakan Pramuka. Bina diri,bina satuan dan bina
masyarakat. Pelaksanaan Tri Bina Gerakan Pramuka ini terangkum dalam
Program Kerja Racana

B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, pemakalah mengharapkan
pembaca dapat menyampaikan kritik dan juga sarannya terhadap hasil penulisan
makalah kami.

19
DAFTAR PUSTAKA

Trinovandhi Setyawan, Nurcholish Istiawan. 2020. PENDIDIKAN DASAR


KEPRAMUKAAN Sebagai Pegangan Dasar mahasiswa Dan pembina Pramuka .
Sidoarjo: Uwais inspirasi Indonesia
Nuruddin, Muhammad, dkk. 2022. Buku Pedoman Pramuka PGSD. Jombang: CV.
Ainun Media
Anggraeni, Mira Dwi. 2023. Panduan Gerakan Pramuka Penegak. NTB: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia
Pawitra, Paulus Rah Adi. 2019. Pendidikan Kepramukaan Berbasis Saintifik. Jawa Timur
:Uwais Inspirasi Indonesia
Rumisih. 2022. Buku Saku Pandu Bermutu . Purworkerto :CV. Tataka Grafika
Nurika, Indah Sofatiyana. 2017. PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN KONSELOR
MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN. Jurnal of Multidisciplinary
Studies.Vol 1,No 2.Surakarta

20

Anda mungkin juga menyukai