Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN PRAMUKA
TENTANG
KEGIATAN PRAMUKA SIAGA

DISUSUN OLEH:
RAZIQ ALKHAN (
PUTRI PERMATA YUNDA (20101539)
CINDY PERMATA SARI (2010
LAILA FITRATUL ISMI (2010
RAHMAWATI FAJRIYAH (20101614)

KELAS: VI C2

DOSEN PEMBIMBING:
ASRUL, S. PD, MM, M. PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN NASIONAL
PADANG PARIAMAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah yaitu Pendidikan Pramuka. Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan makna bagi kehidupan di dunia ini. Penulisan
makalah ini merupakan perwujudan dari hasil pemahaman penulis berdasarkan dari
beberapa sumber bacaan yang telah dicari dan penulis telah berusaha menyajikan isi
makalah sesuai yang diharapkan oleh dosen pembimbing. Makalah ini kami susun
dengan judul “Kegiatan Pramuka”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, ini disebabkan
karena terbatasnya ilmu yang dimiliki. Untuk itu masukan dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi perbaikan dimasa akan datang. Demikianlah makalah ini disusun,
semoga dapat berguna dan memberikan banyak manfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan.

Padang Pariaman, 18 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pramuka Siaga..........................................................................................................3
B. Syarat Kecakapan Siaga...........................................................................................4
C. Tanda Kecakapan dalam Pramuka...........................................................................5
D. Metode Kesiagaan dalam Pramuka..........................................................................6
E. Satuan dalam Pramuka.............................................................................................6
F. Tugas Pembina dalam Kegiatan Latihan Pramuka Siaga.............................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat
Muda yang Suka Berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan
Pramuka, yang meliputi: Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan
Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu:
1. Apa itu Pramuka Siaga?
2. Apa saja Syarat Kecakapan Siaga?
3. Apa itu Tanda Kecakapan dalam Pramuka?
4. Apa itu Metode Kesiagaan dalam Pramuka?
5. Apa itu Satuan dalam Pramuka?
6. Apa saja Tugas Pembina dalam Kegiatan Latihan Pramuka Siaga?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui tentang:
2

1. Untuk mengetahui Pramuka Siaga.


2. Untuk mengetahui Syarat Kecakapan Siaga.
3. Untuk mengetahui Tanda Kecakapan dalam Pramuka.
4. Untuk mengetahui Metode Kesiagaan dalam Pramuka.
5. Untuk mengetahui Satuan dalam Pramuka.
6. Untuk mengetahui Tugas Pembina Dalam Kegiatan Latihan Pramuka Siaga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pramuka Siaga
Siaga adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10 tahun.
Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa perjuangan
bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meviagakan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak
awal perjuangan bangsa Indonesia.
Pramuka Siaga atau siaga pramuka adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang
berumur antara 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan
(kiasan dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia
meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo
pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat berancka macam
yang pada dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat
uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum dapat
diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah
keingintahuan yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak
manja. suka meniru, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu.
Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka
siaga dikiaskan sebagai "keluarga bahagia”di mana terdapat ayah, ibu dan paman
serta bibi. Wadah pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang
mengkiaskan bahwa anak seusia siaga masih menginduk pada ayah dan bunda
(keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi bentuk barisan berupa lingkaran pada
upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga.
Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga adalah
berupa lingkaran di mana Pembina berdiri di tengah-tengah lingkaran di belakang
bendera. Hal ini memberi makna bahwa di dalam Siaga, porsi terbesar adalah "ing
4

ngarsa sung tulodo”, atau di depan memberi contoh, sedangkan porsi "ing madya
mangun karsa dan tut wuri handayani porsinya lebih kecil. Simbol bentuk upacara ini
juga mengkiaskan bahwa norma dan tata-nilai bagi Siaga mengikuti cermin
kepribadian Pembina-nya.
1. Kode Kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua yaitu:
a. Satya (janji Pramuka Siaga)
b. Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga)
2. Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
a. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan
mengikuti tata krama keluarga.
b. Setiap hari berbuat kebajikan
3. Dwi Darma
a. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya.
b. Siaga berani dan tidak putus asa.
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi
seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang
anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini,
dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
B. Syarat Kecakapan Siaga
1. Syarat kecakapan siaga dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Syarat kecakapan umum siaga
Siaga SKU Siaga adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki
oleh Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum yang merupakan
alat pendidikan sebagai perangsang dan pendorong untuk memperoleh
kecakapan yang berguna bagi kehidupannya. Tingkat pengadopsian nilai-nilai
kepramukaan dan keterampilan dilakukan melalui pendadaran Syarat
Kecakapan Khusus (SKU).
5

Ada 4 jenjang kenaikan tingkat kecakapan umum bagi Pramuka Siaga


yakni:
1. Siaga Mula 2. Siaga Bantu 3. Siaga Tata 4. Siaga Garuda

b. Syarat kecakapan khusus siaga


Selain kecakapan umum Siaga dipersilahkan untuk mengambil
kecakapan khusus yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Secara umum
Syarat Kecakapan Khusus ada tingkatan yakni tingkat:
1) Purwa.
2) Madya.
3) Utama.
C. Tanda Kecakapan
1. Tanda Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum (TKU) Pramuka Siaga dapat dikenakan pada
lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk
sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk
menandakan pangkat seseorang).
2. Tanda Kecakapan Khusus
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama
sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat
dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di
sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah sebanyak 5 buah.
6

D. Metode Kesiagaan
Dikreasi untuk membekali para pembina siaga. Tentunya seorang pembina,
teristiwa untuk adik-adik usia Siaga diperlukan kemampuan khusus, disamping
memahami psikologi anak, setidaknya harus tahu bahwa tingkat anak-anak itu sangat
menyukai permainan. Sifat kegiatan adalah moderen, bermanfaat dan setia atau taat
Azas.
1. Moderen yang berarti menatang, kreatif, inovatif, mandiri, sesuai dengan
kepentingan/kebutuhan/situasi, dan menjaman.
2. Bermanfaat berarti bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
3. Setia atau taat azas berarti dalam pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan pada
prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Kegiatan di perindukan siaga terdiri atas: latihan mingguan dan kegiatan
bersama (permainan besar). Bahan/materi latihan mingguan dan kegiatan bersama
mengacu pada materi SKU. Acara latihan mingguan hendaknya didahului dengan
upacara pembukaan latihan, kemudian kegiatan yang ramai/riang, kegiatan tenang,
terselingi nyanyian/tarian/dongeng/cerita. Akhiri kegiatan latihan
dengan upacara penutupan.
Mendirikan tenda perkemahan sehari adalah salah satu contoh kegiatan latihan
Pramuka siaga bagi anggota. Penerapannya pun harus terlaksana dengan metode
belajar sambil melakukan. Berikut urutan penerapan metode belajar sambil
melakukan:
1. Mengecek keperluan alat tenda perkemahan sehari (Persari).
2. Mendirikan tenda.
3. Anggota siaga mendirikan tenda sendiri bersama kelompoknya.
E. Satuan
Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun
dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung
Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang
7

Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih
oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung.
Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu
tadi. Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka
putri dipanggil Bunda. Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik
dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik. Bentuk barisan dalam
Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini
mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada
satu titik. Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa
Perkemahan satu hari tanpa menginap.
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga
diselenggarakan dalam dan atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan Bersama adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan
Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan
sejenisnya.
2. Pameran Siaga adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar) adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh
Pramuka Siaga sebagai pedagang. sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan
Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk
lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni Budaya adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para
Pramuka Siaga.
6. Karnavaladalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka
Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari) adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang
dilaksanakan pada siang hari.
8

Tujuan dan makna kesiagaan dan tanggap darurat adalah untuk memastikan
bahwa organisasi dapat melakukan tindakan yang efektif dalam situasi darurat, dan
meminimisasi dampak lingkungan yang ditimbulkan saat dan setelah keadaan darurat
tersebut terjadi. Darurat adalah segala kejadian abnormal yang berpotensi
mengakibatkan penyimpangan terhadap peraturan lingkungan dan mempunyai
potensi nyata membahayakan lingkungan. Keadaan darurat merupakan suatu
kejadian yang tidak pernah diharapkan terjadi, tidak pernah diketahui kapan akan
terjadi, dan bilamana terjadi akan mengakibatkan gangguan/kerusakan/kerugian
terhadap manusia dan atau lingkungan dan atau perusahaan.
Sebaik apapun kesiagaan organisasi, selalu saja ada suatu kejadian yang berada
di luar pengendalian, seperti bencana alam atau sabotase. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu penilaian sistematik terhadap resiko dari semua potensi keadaan darurat yang
mungkin terjadi, dan menyusun rencana kesiagaan dan tanggap darurat untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki kesiagaan yang memadaidalam menghadapi
suatu insiden atau keadaan yang tidak diharapkan.
Kesiagaan dan tindakan yang efektif dapat mengurangi kecelakaan, mencegah
atau mengurangi dampak lingkungan, melindungi karyawan dan masyarakat,
mengurangi hilangnya aset, dan mengurangi waktu henti produksi. Program
kesiagaan dan tanggap darurat yang efektif sebaiknya mencakup:
1. Penilaian potensi kecelakaan dan keadaan darurat.
2. Pencegahan insiden dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
3. Prosedur atau rencana mengatasi insiden.
4. Pengujian periodik prosedur rencana kedaruratan.
Mengatasi dampak yang berkaitan dengan insiden. Cara terbaik menghindari
keadaan darurat adalah dengan meminimisasi peluang terjadinya kejadian abnormal
yang berdampak ekstrim, disamping menyediakan sumberdaya yang memadai untuk
mengatasinya. Organisasi sebaiknya memiliki rencana dan prosedur untuk mencegah
dan melakukan tindakan dalam keadaan darurat. Prosedur operasi tersebut sebaiknya
mempertimbangkan:
9

1. Lepasnya emisi udara ke atmosfir.


2. Buangan limbah ke tanah dan air.
3. Dampak terhadap lingkungan dan ekosistem akibat keadaan darurat.
Rencana keadaan darurat sebaiknya memuat hal-hal berikut ini:
1. Jasa dan personil yang bertanggungjawab untuk setiap kejadian darurat.
2. Tindakan aksi untuk keadaan darurat yang berbeda-beda.
3. Data dan informasi tentang bahan-bahan berbahaya.
4. Langkah yang harus dilakukan bila terjadi kecelakaan.
5. Rencana pelatihan darurat dan uji coba (drill test).
F. Tugas Pembina Dalam Kegiatan Latihan Pramuka Siaga
Pada saat materi latihan Pramuka berupa kegiatan mendirikan tenda
perkemahan. Pembina melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan sepenuhnya pada peserta didik untuk mendirikan tenda
perkemahan.
2. Pembina mengamati peserta didik dalam mendirikan tenda perkemahan sehari.
3. Hasil pengamatan sebagai bahan refleksi.
4. Menyampaikan evaluasi dengan tidak menyalahkan peserta didik. Contohnya
ketika peserta didik lupa mengencangkan ikatan. Pembina hanya cukup
mengatakan “tenda itu akan lebih kokoh dengan ikatan atau sampul yang sangat
erat”.
5. Peserta didik kemudian di arahkan untuk mengecek semua sampul atau ikatan
pada tenda perkemahan sehari.
10

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsalndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
Indonesia. Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi
para Pramuka Penggalang Terap. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para
pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki
beberapa krida. yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu.
Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda
Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang
bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan
Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap
saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu
saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka.
Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing
Satuan Karya. Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.
B. Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah:
1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah. dan masyarakat
mengingat pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
11

2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya


pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta
meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.
10
DAFTAR PUSTAKA

https://pramukaku.com/kegiatan-latihan-pramuka-siaga/
https://id.scribd.com/document/358871286/242311034-MAKALAH-PRAMUKA

12

Anda mungkin juga menyukai