Disusun Oleh :
1
BIODATA PENEGAK
2
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka”
merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka
berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain
yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis
Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia.
Gerakan Kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda
yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi
kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan
spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di
masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal
kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari
38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori.
5
BAB 2
PENGERTIAN TKK DAN SKK
6
2. TKK Gerak Jalan
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan
( secara cepay/ lambat), start waktu berlomba gerak jalan.
2. Mengerti cara mencegah dan merawat lepuh kaki, cara beristirahat selama dan
sesudah gerak jalan.
3. Pernah mengikuti gerak jalan secara kelompok atau perorangan sejauh 10 km
untuk putra dan 8 km untuk putri, dilakukan sedikitnya dua kali.
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Purwa.
2. Mengerti cara dan telah melakukan pengaturan napas, langkah, dan
pengaturan yang berlaku bagi lomba gerak jalan umum.
3. Pernah mengikuti gerak jalan secara kelompok atau perorangan, sejauh 15 km
untuk putra dan 12 km untuk putri, dan dilakukan sedikitnya dua kali.
4. Mengerti cara mencegah dan merawat peserta gerak jalan yang hilang
semangat “ Collapse / faluwte ), kejang (krampen), dan termasuk sinar
matahari (zon nesteek).
Untuk mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Madya.
2. Mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap
hari, sekurang-kurangnya 2 km.
3. Mengerti cara dan telah melakukan “ langkah Pramuka “ sejauh 2 km dalam
waktu 14 ½ menit sampai 15 ½ menit dan memperlihatkan nafas yang terlalu
terengah-engah ( sedikitnya dua kali ).
4. Pernah mengikuti gerak jalan secara kelompok atau perorangan sejauh 25 km
untuk putra dan 15 km untuk putri dan dilakukan sedikitnya dua kali.
3. TKK Berkemah
Untuk Mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Sedikitnya 3 kali mengikuti perkemahan sehari semalam ( misalnya
perkemahan sabtu minggu = Persami ) dan satu kali perkemahan yang lebih
dari dua malam.
2. Dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung ( rugzak –
ransel ) dengan baik dan rapi.
3. Mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu ( untuk 6 – 10 orang ), dengan
rapid an benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya.
7
4. Mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regunya ( mengatur barang-
barang dalam tenda, isi tenda dapur, barang-barang di rak piring.
5. Mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regunya, termasuk
tempat pembuangan sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang
kerumah alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Berkemah Tingkat Purwa.
2. Tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan regunya.
3. Mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regunya yaitu : 1.Dapat
menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran, rak piring, rak
sepatu, tempat sampah, dan sebagainya, sesuai dengan keadaan tempat, arah
angina dan arah sinar matahari. 2. Dapat mengatur aliran air hujan.
4. Dapat mendirikan berbagai macam bentuk tenda, misalnya tenda tidur, tenda
dapur, tenda makan, tenda beratap ganda ( double dek ), melipat, serta
memelihara tenda regu.
5. Dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu, dll secara
sederhana.
Untuk mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Berkemah Tingkat Madya.
2. Tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan, dan peraturan serta
syarat-syarat perkemahan yang baik.
3. Dapat mengatur letak perkemahan regu dalam pasukannya, termasuk
menentukan letak lapangan upacara dan tempat berlatih.
4. Tahu cara penentuan tempat sanitasi ( tempat mandi, cuci dan kakus ).
5. Dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat
dari bahan yang ada disekitarnya.
6. Tahu syarat-syarat perkemahan yang baik dan : 1. Dapat mencari tempat
berkemah yang memenuhi syarat perkemahan. 2. Dapat mengusahakan air
minum yang sehat di perkemahan. 3. Mengetahui usaha untuk mendapatkan
izin dari orang tua, kwartir, pemerintah setempat dan pemilik tanah serta
tempat-tempat lain.
4. TKK Juru Masak
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Dapat membuat dapur dan tahu syarat-syaratnya.
8
2. Mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu atau tanpa
minyak.
3. Dapat menghidangkan masakan untuk orang yang terdiri dari : - Nasi, - Satu
jenis lauk kering ( goreng atau bakar, tanpa kuah ), - Minuman teh atau kopi
panas.
4. Mengetahui cara menyimpan makanan menurut peraturan kesehatan.
5. Pernah membantu juru masak di suatu perkemahan 24 jam.
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Juru Masak Tingkat Purwa.
2. Tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan
seperlunya, untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3 X 24 jam
dengan mengingat empat sehat lima sempurna.
3. Tahu cara dan mengawetkan satu jenis makanan atau bahan makanan.
4. Dapat menghidangkan masakan untuk satu regu yang terdiri dari : - Nasi, -
Satu jenis lauk kering ( tanpa kuah, goreng, rebus, bakar, kukus dll ). - Satu
jenis lauk dengan kuah ( sayur ), - Satu jenis hidangan pencuci mulut, -
Minuman.
Untuk Mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Juru Masak Tingkat Madya.
2. Mengetahui cara dan telah menyusun menu untuk keperluan perkemahan satu
regu selama 6 x 24 jam ( lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan )
dengan mengingat empat sehat lima sempurna.
3. Mengetahui nilai gizi beberapa jenis bahan makanan.
4. Mengetahui cara dan dapat mengawetkan paling sedikit dua jenis makanan /
bahan makanan supaya tahan selama satu minggu.
5. TKK Menjahit
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Dapat minisik kain yang robek memanjang, berlubang ( kena robek ). Sobek
menyudut ( seperti mulut katak ) dan menambal kain koyak.
2. Dapat menjahit pakaian anak-anak / bayi, atau dapat menjahit pakaian dalam /
olahraga/renang untuk diri sendiri.
3. 1. Mengerti bagian-bagian mesin jahit ( tangan/kaki ) dan memeliharanya, atau
2. Mengambil ukuran badan.
4. Mengerti atau dapat membuat zoom biasa dan zoom pinggiran ( open zoom ).
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus :
9
1. Telah memenuhi SKK Menjahit Tingkat Purwa.
2. Dapat menjahit hem / rok uniformnya sendiri.
3. 1. Mengerti dan dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan/kecil mesin
jahit ( tanga / kaki ) dan atau 2. Membuat pola dasar.
4. Mengerti dan dapat membuat jahitan sarung dan setik balik.
Untuk mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Menjahit Tingkat Madya.
2. Dapat menjahit celana panjang ( pantaloon, slack dll ) untuk sendiri.
3. Dapat membuat hiasan dikain pakaian misalnya aplikasi, lipatan hias ( smock )
dll.
4. Dapat memotong dan menjahit pakaian untuk wanita / pria / anak.
6. TKK Juru Kebun
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus:
1. Mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahan, dan
5 jenis tanaman sayur-sayuran.
2. Dapat membuat dan menggunakan pupuk kompos.
3. Mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman dan tahu cara
pencegahan dan pemberantasannya.
4. Telah menanam dan memelihara sedikitnya 1 jenis tanaman hias, 1 jenis
tanaman buah-buahan, atau satu jenis tanaman sayur-sayuran sampai
berbunga, sampai berbuah, sampai dipanen, atau sampai sedikitnya 3 bulan.
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus:
1. Telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Purwa.
2. Mengenal bermacam obat-obatan pencegahan dan pemberantasan hama, dan
dapat menggunakannya.
3. Mengenal berbagai macam pupuk dan dapat menggunakan.
4. Dapat menyemaikan, mencangkok, dan mengokulasi tanaman.
5. Dapat memangkas tanaman supaya menghasilkan buah lebih banyak.
Untuk mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus:
1. Telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Madya.
2. Tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu dimana mendapatkannya.
3. Tahu cara memperoleh kredit untuk produksi pertanian.
4. Menyelenggarakan sekedar, usaha perkebunan, disertai penata bukuan teknis
dan komersial seperlunya.
10
7. TKK Pengatur Ruang / Rumah
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi
berseni (artistic), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna
ruangan tamu, ruang tidur, ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu atau
ruang lainnya.
2. Dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang
yang ada disekitarnya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas,
batu, buah-buahan, tanaman, dahan atau bahan lainnya.
3. Mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara (ventilasi).
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Purwa.
2. Dapat mengatur dan menghias ruangan untuk : # Rapat, pertemuan atau
konferensi. # Perayaan sekolah, kampung, masjid, atau gereja dan lainnya. #
Ruang istirahat, ruang rekreasi atau operation room dan lainnya.
3. Dapat menyusun bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan
pada orang lain dan lain-lain atau Dapat membuat sedikitnya 3 macam benda
hiasan, misalnya : dengan menggunakan bamboo, tempayan, janur,
tempurung, sabut atau kayu dan lainnya.
4. Telah malatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur
Rumah Tingkat Purwa.
Untuk mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Madya.
2. Dapat mengatur dan menghias : 1). Ruang tamu pada peralatan perkawinan
atau khitanan. 2). Ruang pengantin atau khitanan. 3). Kursi mempelai atau
panggung. Dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan
untuk tamu, dan pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukkan
kesenian dan lain-lain.
3. Dapat memelihara dan membersihkan perabot rumah tangga, supaya tahan
lama, kelihatan tetap baru misalnya : meja kursi, patung, barang dari logam,
dari gelas atau kaca dan lain-lain.
4. Dapat mengatur dan merubah ruangan pameran (etalage) sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan saat ini, misalnya : pada peringatan 17 Agustus, pada
hari ulang tahun, peringatan Natal, hari Raya Idul Fitri, dan lain-lain.
11
8. TKK P3K
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan : luka iris, luka garuk, luka
terbakar / kena benda panas, benjot/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat
/ tergigit binatang berbisa, dan debu mata.
2. Mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami :
hilang semangat ( collapse ), pingsan, mati suri ( schijndood ), dan tersengat
sinar matahari ( zoonnesteek ).
3. Mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapi : pembalut
segitiga ( mitella ) dan pembalut panjang ( zwapchtel verband ) untuk luka
jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis.
4. Mengetahui letak urat-urat nadi terpenting dan mengatahui cara penghentian
pendarahan urat nadi.
5. Dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapi, dan tahu serta dapat
mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri, maupun
bersama dengan teman.
6. Mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan.
7. Mengetahui pengetahuan tentang obat-obatan / ramuan yang dapat digunakan
untuk P3K.
8. Mengetahui nama alamat nomor telepon Puskesmas ( Poliklinik ), rumah sakit
dan dokter setempat.
Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Purwa.
2. Sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri dari 4-
5 orang, melakukan PPPK (tiruan) yang dibuat oleh tim penguji, secara
terperinci, tepat, sesuai dengan aturan PPPK (Perlu diperhatikan
keterangannya, kecepatan, kerjasama dll).
3. Mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis, atau melalui
telpon ( kepada dokter, rumah sakit, polisi, atau keluarganya ).
4. Mengetahui cara dan dapat melalukan dengan baik cara-cara pernapasan
buatan.
12
5. Mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melalui rintangan-rintangan
( gang sempit, melalaui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok,
naik turun tangga dll ) dengan atau tanpa tandu.
15
BAB 3
PEMBAHASAN
A. SANDI MORSE
Sejarah sandi Morse
Sejarah sandi morse Menurut Agus S. Dani dan Budi Anwari dalam Buku Panduan
Pramuka Penggalang (2015), nama Morse diambil dari nama penemu sandi ini, yakni Samuel
Morse. Ia menemukan cara agar tiap manusia tetap dapat saling berhubungan atau
berkomunikasi. Samuel Morse menemukan cara ini pada 1837. Namun, baru digunakan pada
1851 dalam konferensi internasional. Awalnya, ia bersama asistennya memperlihatkan cara
kerja perangkat telegraf dengan memakai kode alfabet khusus, yang sekarang dikenal sandi
morse. Sandi morse yang dulunya ditemukan oleh Samuel Morse berbeda dengan yang
sekarang kita gunakan. Perbedaan itu terletak pada jeda, setrip, dan titik. Hingga saat ini,
sandi morse yang digunakan merupakan hasil ketetapan resmi dari konferensi internasional
pada 1851.
Rumus Sandi Morse
Rumus sandi morse Mengutip dari Buku Panduan Pramuka Siaga (2015) karya Agus S. Dani
dan Budi Anwari, sandi morse dapat dilakukan dengan suara (menggunakan peluit), sinar
(menggunakan senter), tulisan (menggunakan titik (.) dan setrip (-)), serta bendera. Sandi
morse terdiri atas kombinasi titik (.) dan setrip (-) dengan makna berupa huruf abjad dan
susunan angka. Dalam aktivitas pramuka, biasanya sandi morse diberikan dengan memakai
peluit yang ditiup.
Untuk titik (.), biasanya peluit ditiup pendek dengan perbandingan beberapa ketukan.
Sedangkan setrip (-), peluit ditiup lebih panjang dengan ketukan yang lebih panjang.
Berikut merupakan rumus sandi morse:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
16
Cara menghafal sandi morse
Berikut merupakan cara mudah menghafal sandi morse:
Petunjuk penggunaan
1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian.
2. Cara membacanya dari atas ke bawah.
3. Bagian kotak berwarna putih merupakan kode titik (.), sedangkan kotak yang diarsir
berwarna biru merupakan kode setrip (-).
4. Contohnya jika menunjukkan satu kali titik, berarti huruf E. Apabila dua kali titik,
berarti huruf I, dan seterusnya. Contoh lainnya jika biru-biru-putih, berarti dua setrip
satu titik ( - - .), menunjukkan huruf G, dan seterusnya.
5. Perlu diingat, bagian kotak sebelah kiri selalu diawali dengan blok titik (kotak
berwarna putih). Sedangkan blok kanan selalu diawali dengan blok setrip (kotak
berwarna biru).
B. SANDI KOTAK
Sandi kotak sendiri terbagi menjadi 3 jenis yang dapat sobat pahami, antara lain
sebagai berikut.
17
Dinamakan sandi kotak sebab huruf-huruf kode terdapat dalam suatu kotak yang berbentuk
menyilang serta verttikal horizontal dengan berjumlah sembilan kotak. Huruf a – r berada di
dalam kotak vertikal horizontal tersusun menyamping di mulai dari kotak 1 ab, 2 cd, 3 ef, 4
gh, 5 ij, 6 kl, 7 mn, 8 op, 9 qr. Sedangkan st, uv, wx, dan yz ada di kotak dengan bentuk yang
menyilang.
Masing-masing huruf dalam kotak vertikal horizontal ini terdiri dari dua jenis huruf. Yang
membedakan terletak pada sebuah titik yang dapat menyertai huruf kedua dari seluruh kotak.
SANDI KOTAK 2
Rumus dari jenis sandi kotak 2 tidak jauh berbeda dengan jenis rumus sandi kotak 1. Bedanya
terletak pada jenis huruf didalam kotak menjadi 3 jenis yang hanya menggunakan kotak
vertikal horizontal.
Abc, def, ghi, jkl, mno, pqr, stu, vwx, yz. Huruf pertama tanpa titik, huruf kedua titik satu dan
yang ketika titik 2.
SANDI KOTAK 3
Apabila diuraikan bentuk dari sandi kotak ini merupakan perpaduan yang terjadi antara kotak
vertikal horizontal serta kotak yang memiliki bentuk persegi empat yaitu belah ketupat
sebagai tempat setiap huruf alfabetnya menyebar.
18
C. PETA PITA DAN PETA PERJALANAN
Peta pita merupakan laporan perjalanan suatu pengembaraan, yang dibuat pada
waktu mulai berangkat sampai tiba di tmpat tujuan.
Dalam membuat peta pita tidak diperlukan uraian yang panjang, tetapi adalah bukti
bahwa kita telah menggunakan panca indera (mata)kita dengan baik serta mencurahkan
perhatian kepada hal – hal penting dan berguna dalam perjalanan tersebut.
2. Meja dada
3. Alat tulis
4. penggaris
5. pencatat waktu / jam
6. kertas untuk membuat peta pita
Cara membuat :
1. Pertama kali buat di halaman kertas
a. gambar anak panah menunjuk utara.
b. jalan yang akan kita lalui, memanjang dari bawah ke atas
2. berdirilah di permulaan jalan yang akan dilalui, dengan meja dada yang menghadap kearah
jalan di hadapan kita. Sebelum kita mulai berjalan, lihatlah waktu awal.
3. mulailah berjalan, dengan memperhatikan bentuk bangyunan dan benda penting sebagai
19
petunjuk secara symbol peta. Jika perlu berhenti sejenak untuk menggambar simbol dan
membidik arah yang akan dilalui.
4. bila sampai belokan, buatlah garis pembatas pada kertas peta pita sebagi tanda bahwa
perjalanan kita telah berganti arah.
5. cantumkan jarak yang telah ditempuh pada kolom jarak, mulai permulaan sampai belokan
pertama.
6. teruskan perjalanan mulai belokan pertama sampai belokan selanjutnya dengan cara yang
sama.
7. setelah sampai di tujuan, peta pita dapat dipotong – potong pada bagian kolom peta pita,
hingga kita akan mendapat peta perjalanan yang kita tempuh tapi belum disesuaikan
dengan
jarak yang sebenarnya. ( singkat cerita, dari arah yang dibuat pada peta pita kita dapat
membuat peta perjalanan )
8. selesaikanlah pembuatan peta pita dengan membuat perbandingan pada peta pita sesuai
skala
sebenarnya.
Untuk peta perjalanan dibuat dari hasil peta pita dan digambar seperti denah dengan
pemberian symbol penting yang dapat membantu orang lain mengetahui rute yang kita
tempuh
D. MENAKSIR TINGGI
Menaksir tinggi merupakan salah satu materi teknik kepramukaan yang wajib
diketahui. Menaksir tinggi akan sangat berguna saat melakukan kegiatan di alam terbuka. Pun
di samping itu, materi menaksir termasuk salah satu materi yang diujikan dalam
SKU Pramuka Penggalang. Dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang
sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011, ketrampilan menaksir tinggi menjadi salah
satu syarat kecakapan yang diujikan pada SKU Pramuka Penggalang Ramu dan Terap, yaitu:
Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar (SKU Penggalang Ramu;
kecakapan nomor ke-24)
Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir:
tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (SKU Penggalang Terap; kecakapan
nomor ke-24)
Oleh karena itu, materi dan tata cara menaksir tinggi wajib dikuasai oleh setiap pramuka
terutama bagi pramuka penggalang.
20
Menaksir sendiri dapat diartikan sebagai “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah,
ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sehingga menaksir tinggi dapat diartikan sebagai
menentukan ukuran tinggi sebuah obyek dengan kira-kira. Karena sifatnya yang “kira-kira”
maka menaksir jelaslah berbeda dengan mengukur. Dalam menaksir tinggi kita dituntut untuk
mengetahui (menentukan) sebuah ukuran tinggi sebuah obyek dengan menggunakan alat
seadanya.
E. PPGD
PPGD merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak
terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita
langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan
yang salah pada korban.
PPGD adalah singkatan dari pertolongan pertama pada gawat darurat. PPGD merupakan
salah sau tindakan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang mengalami
kecelakaan dan ditolong dengan secepat-cepatnya agar korban selamat. Setelah diberi
pertolongan pertama, maka korban perlu ditangani oleh pihak dokter untuk perawatan
lanjutan yang lebih tepat.
Tujuan pertolongan pertama adalah:
1. Menyelamatkan nyawa korban.
2. Meringankan penderitaan korban.
3. Mencegah cedera/penyakitmenjadi lebih parah.
4. Mempertahankan daya tahan korban.
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Bendera Semaphore
22
Bendera semaphore umumnya berwarna s Warna merah dan kuning digunakan karena kedua
warna ini cerah dan kontras, sehingga dapat dilihat dengan jelas dari jarak yang
jauh sekalipun. Pada dua ujung bendera, terdapat tali untuk mengikat bendera pada tongkat
kayu.
Gerakan Semaphore
23
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan sebelum mendirikan tenda
Pramuka sebagai berikut.
1. Cari lahan yang cukup luas dan lapang
2. Sediakan minimal 2 tiang (lebih banyak lebih baik).
3. Siapkan patok minimal 8 buah
4. Sediakan tambang pramuka secukupnya
5. Gunakan simpul pangkal dan ikatan palang atau ikatan silang
Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah pramuka.
1. Periksa, bersihkan, dan amankan terlebih dahulu area yang akan dipasangi tenda.
2. Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda.
3. Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.
4. Pasang tiang tenda sesuai posisinya, yaitu pada sudut-sudut tenda yang bersangkutan.
5. Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.
6. Setelah menegakan tiang tongkat, ikatkan tali pada patok yang sudah tertancap di tanah.
7. Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, dan gerbang.
Bongkar Tenda
24
4. Lepaskan tongkat dari simopul
kedua pangkal
5. Tali dirapikan
6. Tenda mini dibuka lebar-lebar,
lipat bagian atas dan diletakkan
dibagian dalam
7. Lipat tenda jadi empat, lipat
jadi delapan sekaligus
8. Tenda digulung satu arah
9. Rapikan dan kembalikan alat
pada posisi semula.
Pelaksanaan Bongkar Tenda
1. Cabut patok pada sisi kanan
dan kiri
2. Lepaskan tali pada kedua sisi
kanan dan kiri tenda, sekaligus
digulung rapi
3. Cabut patok tengah tenda
sekaligus dilepaskan dari tali
25
4. Lepaskan tongkat dari simopul
kedua pangkal
5. Tali dirapikan
6. Tenda mini dibuka lebar-lebar,
lipat bagian atas dan diletakkan
dibagian dalam
7. Lipat tenda jadi empat, lipat
jadi delapan sekaligus
8. Tenda digulung satu arah
9. Rapikan dan kembalikan alat
pada posisi semula.
Pelaksanaan Bongkar Tenda
1. Cabut patok pada sisi kanan
dan kiri
2. Lepaskan tali pada kedua sisi
kanan dan kiri tenda, sekaligus
digulung rapi
3. Cabut patok tengah tenda
sekaligus dilepaskan dari tali
26
4. Lepaskan tongkat dari simopul
kedua pangkal
5. Tali dirapikan
6. Tenda mini dibuka lebar-lebar,
lipat bagian atas dan diletakkan
dibagian dalam
7. Lipat tenda jadi empat, lipat
jadi delapan sekaligus
8. Tenda digulung satu arah
9. Rapikan dan kembalikan alat
pada posisi semula.
Pelaksanaan Bongkar Tenda
1. Cabut patok pada sisi kanan dan kiri
2. Lepaskan tali pada kedua sisi kanan dan kiri tenda, sekaligus digulung rapi
3. Cabut patok tengah tenda sekaligus dilepaskan dari tali
4. Lepaskan tongkat dari simopul kedua pangkal
5. Tali dirapikan
6. Tenda mini dibuka lebar-lebar, lipat bagian atas dan diletakkan dibagian dalam
7. Lipat tenda jadi empat, lipat jadi delapan sekaligus
8. Tenda digulung satu arah
9. Rapikan dan kembalikan alat pada posisi semula.
H. GERAK JALAN
CARA DAN SIKAP DALAM GERAK JALAN
1. Cara Melakukan Sikap Berdiri
27
a. Posisi badan tegak.
b. Kepala, tengkuk, dan bahu dalam posisi lurus segaris dengan menjaga
pandangan selalu lurus ke depan.
c. Susunan tulang belakang lurus.
d. Posisi dagu sedikit di tarik dengan menjaga pandangan selalu lurus ke
depan.
e. Dada sedikit di busungkan dan perut tetap rata.
2. Sikap Start
a. Posisi berdiri tegak.
b. Pandangan mata selalu lurus ke depan.
c. Kaki siap untuk melangkah.
3. Sikap Berjalan
a. Lengan mengayun bergantian secara wajar/tidak kaku.
b. Saat mengayunkan lengan, harus di gerakan oleh persendian bahu dan
persendian siku.
c. Kedua kaki melangkah secara bergantian dan tidak kaku.
d. Saat melangkah, sebaiknya tumit terangkat dan menolak dengan pangkal
kaki.
e. Kaki depan diangkat sedikit sambil menekan lutut.
f. Kaki yang semula menjadi kaki tumpu secara bergantian menjadiu kaki
ayun.
g. Semua dasar gerak jalan ini dilakukan secara bergantian dari kaki satu ke
kaki yang lainya dengan posisi lengan harus berlawanan dengan langkah.
28
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional
yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu
perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka sPandega atau para pemuda usia antara
14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang
masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat
Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan
Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka
tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan
Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka,
sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang
disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka
antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
29
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.
B. Daftar Pustaka
http://blogkudera.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html
http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html
http://rizkihidayat09.wordpress.com/pramuka/biografi-2/biografi-baden-powell/
http://wahyu-pramuka262.blogspot.com/2012/10/sejarah-gerakan-pramuka-dunia.html
30