Anda di halaman 1dari 9

AMBALAN SEBAGAI

PEMBENTUKAN PEMIMPIN

Di Susun Oleh:
Agus Pratama
Kwartir Cabang Lampung Tengah

GLADIAN PEMIMPIN SATUAN


(DIANPINSAT)
KWARTIR DAERAH LAMPUNG
TAHUN 2019

1
DAFTAR ISI
Sampul……………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................... 3
Rumusan Masalah .......................................................................... 4
Tujuan ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
Definisi dari Dewan Ambalan Penegak ......................................... 5
…………………………………………………………………....6
Definisi pemimpin ......................................................................... 7
Dewan Ambalan Sebagai Pembentukan Pemimpin………………8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai pelajar Indonesia yang telah mengenyam pendidikan formal ini,


pastilah juga pernah mengenyam pendidikan nonformal yaitu berupa pendidikan
kepramukaan. Pada masa dewasa ini Pramuka pun telah disahkan oleh
pemerintah dalam UU no 12 tahun 2010. Bahkan sebagian besar dari kita telah
aktif dalam kegiatan kepramukaan, karena Indonesia adalah Negara yng
terbanyak di dunia yang memiliki anggota kepramukaan terbanyak dalam suatu
wadah yaitu WOSM (World Organitation of Scout Movement). WOSM
didirikan oleh Boden Powell. Didalam pramuka di sekolah terdapat sebuah
organisasi yang disebut DA (Dewan Ambalan). Para anggota DA ini adalah
yang memiliki pangkat penegak. Sebagai calon DA, kita sepantasnya harus tahu
bagaimana seluk beluk tentang DA Penegak. Bukan hanya sekedar mengetahui,
tetapi juga menjalaninya dengan hati agar kelak kita dapat mengoptimalkan DA
di sekolah. Dan menjadikan Dewan ambalan sebagai salah satu pelopor
pembentukan pemimpin masa depan.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Dewan Ambalan Penegak?
2. Bagaimana membentuk karakter pemimpin melalui Dewan Ambalan?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Dewan Ambalan Penegak.
2. Membentuk karakter pemimpin melalui Dewan Ambalan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi dari Dewan Ambalan Penegak.


Ambalan Penegak atau sering hanya disebut ambalan adalah satuan organsasi
dalam Gerakan Pramuka yang terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka
Penegak. Ambalan Penegak dibagi dalam 4 sangga yang masing-masing sangga
terdiri atas 5 - 10 orang Pramuka Penegak. Ambalan Penegak merupakan
tempat pembinaan Pramuka berusia 16 sampai 20 tahun yang disebut Pramuka
Penegak.
Gerakan Pramuka menghimpun anggotanya dalam satuan dan kwartir. Satuan
terdepan dalam pembinaan peserta didik adalah Gugusdepan. Dalam
Gugusdepan yang lengkap terdapat Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang,
Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Namun jika tidak memungkinkan,
sebuah gugusdepan boleh hanya memiliki salah satu satuan saja semisal
Ambalan Penegak.
Pembentukan ambalan ini bertujuan untuk memudahkan penghimpunan,
pengelolaan, penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan
kegiatan Pramuka Penegak untuk mencapai tujuannya.

Untuk mengembangkan kepemimpinan di ambalan, dibentuk Dewan Ambalan


Penegak, yang disingkat Dewan Ambalan. Dewan Ambalan dipimpin oleh
seorang ketua yang disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut:

 Seorang ketua yang disebut Pradana.


 Seorang wakil ketua.
 Seorang sekretaris yang disebut kerani.
 Seorang Bendahara.
 Seorang Pemangku Adat.

Kegiatan, kewenangan, tugas dan mekanisme Dewan Penegak antara lain:

 Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program


berdasarkan Keputusan Musyawarah Penegak.
 Masa bakti Dewan Ambalan adalah satu tahun.
 Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang
dihadiri oleh seluruh anggota Ambalan dengan acara:

1. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.


2. Merencanakan kegiatan ambalan yang akan datang.
3. Membicarakan adat istiadat ambalan.
4. Memilih pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.
5. Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam
melaksanakan tugas, Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja.
5
Kepemimpinan Dalam Ambalan

 Ambalan dipimpin oleh seorang Pembina Penegak dibantu dua orang


Pembantu Pembina. Pembina Penegak sedikitnya berusia 25 tahun sedang
Pembantu Pembina sedikitnya berusia 23 tahun.
 Pembina dan Pembantu Pembina Penegak putra harus dijabat oleh pria
sedang Pembina dan Pembantu Pembina Penegak putri harus dijabat oleh
Wanita.
 Tiap sangga dipimpin oleh seorang Pimpinan Sangga (Pinsa) yang
dibantu oleh seorang Wakil Pemimpin Sangga. Pinsa dan Wapinsa dipilih
dari dan oleh anggota sangga yang bersangkutan.
 Oleh dan dari para Pemimpin Sangga dipilih seorang untuk melaksanakan
tugas di tingkat ambalan yang disebut Pemimpin Sangga Utama dipanggil
Pradana.

6
2. Definisi Pemimpin
Apakah kader pemimpin bangsa itu?Kader pemimpin bangsa adalah generasi
muda sebagai tenaga inti yang bakal meneruskan kepemimpinan perjuangan
bangsa, memiliki kemampuan, ketrampilan, pengalaman, mempunyai sifat
kepemimpinan. Secara akronim saya membuat pengertian KADER mempunyai
5 (lima) TIF sebagai ciri kader yaitu :
K = kreatif = daya cipta
A = aktif = giat
D = dedikatif = pengabdian
E = edukatif = pendidikan
R = responsif = cepat tanggap
Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan non formal, bukan hanya sekedar
pendidikannon formal, tapi pendidikan kepramukaan yang memproses
pembentukan kader pemimpin masa depan bangsa.

7
Mempersiapkan Kader Pemimpin Bangsa Melalui Ambalan
Pramuka
Bagaimana Ambalan Pramuka mempersiapkan kader pemimpin bangsa?
Tentunya segala kegiatan materinya bersumber dari nilai Kepramukaan dengan
menggunakan metode interaktif dan progresif yang mencakup :
1. Pengamalan kode kehormatan Pramuka, berupa janji dan ketentuan moral,
yang dirumuskan dalam Dwi Satya dan Dwi Dharma bagi Pramuka Siaga, Tri
Satya dan Dasa Dharma bagi Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega.
2. Kegiatan belajar sambil melakukan, dalam hal ini pendidikan Kepramukaan
bukan hanya teori saja tapi praktek yang praktis, dapat dikerjakan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan yang berkelompok bekerja sama, dan berkompetisi. Maksudnya
adalah dari jumlah anggota 5-8 orang dikelompokkan menjadi satu kelompok
dengan pembagian tugas masing-masing. Sehingga mereka antar individu dan
antar kelompok dapat berproses belajar dan mengajar saling berkompetisi
4. Kegiatan yang menantang, dan menarik serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda. Melatih
survival, tahan hidup, mengatasi tantangan, dan segala hambatan.
5. Kegiatan di alam terbuka, yang dapat membuka cakrawala dan wawasan hidup
melalui alam. Alam sebagai narasumber disana kita dapat belajar mendapatkan
ilmu dan pengalaman dari alam bebas luas ciptaan Tuhan.
6. Penghargaan tanda kecakapan, setiap manusia ingin diberi penghargaan
mencapai penghargaan itu harus berprestasi yang memenuhi persyaratan
sebagaimana yang diatur dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat
Kecakapan Khusus (SKK), dan Syarat Pramuka Garuda (SPG) sehingga mereka
anak didik menjadi Pramuka teladan.
7. Satuan terpisah antara putra dan putri, sesuai kodrat dan irodat putra dan putri
berebda maka harus dipisah dalam melakukan kegiatan.
Dalam Gerakan Pramuka semua kegiatan mengarah untuk mencetak peserta
didik menjadi pemimpin. Mereka belajar menjadi pemimpin melalui pemimpin
Pemimpin Sangga Penegak dan Pradana ambalan yang memimpin pasukan
lebih besar lagi. Para pemimpin itu memimpin dan mengatur setiap kegiatan dan
jabatan itu digilir setiap saat. Sehingga seluruh anggota akan merasakan jadi
pemimpin dan jadi anggota yang dipimpin. Manakala mereka telah dewasam
maka mereka menjadi pemimpin masyarakat, pemimpin bangsa dan pemimpin
Negara yang cakap, terampil, jujur, berakhlak mulia, memiliki jiwa Trisatya dan
Dasadarma Pramuka.Mereka sebagai kader dan tokoh yang handal, jauh dari
perbuatan tercela.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, kita dapat melihat bahwa para pemimpin bangsa kita
dahulu mereka aktif di Pramuka, mereka jadi pemimpin berangkat dari
Pramuka. Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono berkata : “Saya aktif di
Pramuka sejak saya di SD, SMP dan SMA”. Menpora Andi Malarangeng
mengaku : “Saya anggota Pramuka waktu masih sekolah dulu”. Mantan
Gubernur Lampung Sjahrudin ZP berkata : “Saya dahulu aktif di Pramuka”.
Rasanya hampir semua pemimpin formal dan pemimpin non formal pernah
mengenyam pendidikan kepramukaan.
Jika sekarang Gerakan Pramuka mempersiapkan kader pemimpin bangsa
melalui Ambalan Pramuka di Gudep masing masing, maka hasilnya dapat kita
lihat 25 tahun kedepan.Yakni pemimpin bangsa yang berjiwa Pancasila,
Trisatya dan Dasadarma Pramuka.Sekarang menjadi pemimpin regu Pramuka,
esok menjadi pemimpin bangsa.Sekarang menjadi anggota Pramuka, lusa
menjadi Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka (Presiden, Gubernur,
Bupati/Walikota, Camat, Lurah/Kepala Desa).

Anda mungkin juga menyukai