PEMBENTUKAN PEMIMPIN
Di Susun Oleh:
Agus Pratama
Kwartir Cabang Lampung Tengah
1
DAFTAR ISI
Sampul……………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................... 3
Rumusan Masalah .......................................................................... 4
Tujuan ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
Definisi dari Dewan Ambalan Penegak ......................................... 5
…………………………………………………………………....6
Definisi pemimpin ......................................................................... 7
Dewan Ambalan Sebagai Pembentukan Pemimpin………………8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................... 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Dewan Ambalan Penegak?
2. Bagaimana membentuk karakter pemimpin melalui Dewan Ambalan?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Dewan Ambalan Penegak.
2. Membentuk karakter pemimpin melalui Dewan Ambalan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Definisi Pemimpin
Apakah kader pemimpin bangsa itu?Kader pemimpin bangsa adalah generasi
muda sebagai tenaga inti yang bakal meneruskan kepemimpinan perjuangan
bangsa, memiliki kemampuan, ketrampilan, pengalaman, mempunyai sifat
kepemimpinan. Secara akronim saya membuat pengertian KADER mempunyai
5 (lima) TIF sebagai ciri kader yaitu :
K = kreatif = daya cipta
A = aktif = giat
D = dedikatif = pengabdian
E = edukatif = pendidikan
R = responsif = cepat tanggap
Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan non formal, bukan hanya sekedar
pendidikannon formal, tapi pendidikan kepramukaan yang memproses
pembentukan kader pemimpin masa depan bangsa.
7
Mempersiapkan Kader Pemimpin Bangsa Melalui Ambalan
Pramuka
Bagaimana Ambalan Pramuka mempersiapkan kader pemimpin bangsa?
Tentunya segala kegiatan materinya bersumber dari nilai Kepramukaan dengan
menggunakan metode interaktif dan progresif yang mencakup :
1. Pengamalan kode kehormatan Pramuka, berupa janji dan ketentuan moral,
yang dirumuskan dalam Dwi Satya dan Dwi Dharma bagi Pramuka Siaga, Tri
Satya dan Dasa Dharma bagi Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega.
2. Kegiatan belajar sambil melakukan, dalam hal ini pendidikan Kepramukaan
bukan hanya teori saja tapi praktek yang praktis, dapat dikerjakan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan yang berkelompok bekerja sama, dan berkompetisi. Maksudnya
adalah dari jumlah anggota 5-8 orang dikelompokkan menjadi satu kelompok
dengan pembagian tugas masing-masing. Sehingga mereka antar individu dan
antar kelompok dapat berproses belajar dan mengajar saling berkompetisi
4. Kegiatan yang menantang, dan menarik serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda. Melatih
survival, tahan hidup, mengatasi tantangan, dan segala hambatan.
5. Kegiatan di alam terbuka, yang dapat membuka cakrawala dan wawasan hidup
melalui alam. Alam sebagai narasumber disana kita dapat belajar mendapatkan
ilmu dan pengalaman dari alam bebas luas ciptaan Tuhan.
6. Penghargaan tanda kecakapan, setiap manusia ingin diberi penghargaan
mencapai penghargaan itu harus berprestasi yang memenuhi persyaratan
sebagaimana yang diatur dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat
Kecakapan Khusus (SKK), dan Syarat Pramuka Garuda (SPG) sehingga mereka
anak didik menjadi Pramuka teladan.
7. Satuan terpisah antara putra dan putri, sesuai kodrat dan irodat putra dan putri
berebda maka harus dipisah dalam melakukan kegiatan.
Dalam Gerakan Pramuka semua kegiatan mengarah untuk mencetak peserta
didik menjadi pemimpin. Mereka belajar menjadi pemimpin melalui pemimpin
Pemimpin Sangga Penegak dan Pradana ambalan yang memimpin pasukan
lebih besar lagi. Para pemimpin itu memimpin dan mengatur setiap kegiatan dan
jabatan itu digilir setiap saat. Sehingga seluruh anggota akan merasakan jadi
pemimpin dan jadi anggota yang dipimpin. Manakala mereka telah dewasam
maka mereka menjadi pemimpin masyarakat, pemimpin bangsa dan pemimpin
Negara yang cakap, terampil, jujur, berakhlak mulia, memiliki jiwa Trisatya dan
Dasadarma Pramuka.Mereka sebagai kader dan tokoh yang handal, jauh dari
perbuatan tercela.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, kita dapat melihat bahwa para pemimpin bangsa kita
dahulu mereka aktif di Pramuka, mereka jadi pemimpin berangkat dari
Pramuka. Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono berkata : “Saya aktif di
Pramuka sejak saya di SD, SMP dan SMA”. Menpora Andi Malarangeng
mengaku : “Saya anggota Pramuka waktu masih sekolah dulu”. Mantan
Gubernur Lampung Sjahrudin ZP berkata : “Saya dahulu aktif di Pramuka”.
Rasanya hampir semua pemimpin formal dan pemimpin non formal pernah
mengenyam pendidikan kepramukaan.
Jika sekarang Gerakan Pramuka mempersiapkan kader pemimpin bangsa
melalui Ambalan Pramuka di Gudep masing masing, maka hasilnya dapat kita
lihat 25 tahun kedepan.Yakni pemimpin bangsa yang berjiwa Pancasila,
Trisatya dan Dasadarma Pramuka.Sekarang menjadi pemimpin regu Pramuka,
esok menjadi pemimpin bangsa.Sekarang menjadi anggota Pramuka, lusa
menjadi Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka (Presiden, Gubernur,
Bupati/Walikota, Camat, Lurah/Kepala Desa).