Yang terhormat Kepala BKKBN Provinsi Papua Bapak/Ibu dewan juri yang saya muliakan serta hadirin yang saya banggakan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul bersama menghadiri kegiatan ini.
Hadirin yang saya muliakan,
Sebelum saya memulai pidato, izinkanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya Ratih Purwanti merupakan putri yang besar dan lahir di tanah Papua. Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato yang berjudul Melalui Pendidikan Kependudukan Kita Bangun Generasi Bangsa yang Sadar Kependudukan Hadirin yang saya hormati, Tidak terasa, Kota Jayapura yang selama ini dianggap sebagai ibu Kota dari wilayah Papua yang masih dianggap sebagai daerah pedalaman sekarang sudah semakin ramai. Kemacetan yang hanya dikenal di Ibu Kota Jakarta, kini sudah mulai kita rasakan ketika berada dijalan. Hal ini menandakan bahwa penduduk Kota Jayapura sudah semakin banyak. Peningkatan jumlah penduduk Kota Jayapura juga menjadi penanda peningkatan jumlah penduduk di tingkat nasional Indonesia bahkan Indonesia. Hadirin yang saya banggakan Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2010 jumlah penduduk dunia kini mencapai 7,4 miliar. Peningkatan jumlah penduduk dunia ini tentunya tidak diikuti sengan pertambahan luas bumi yang terukur sebesar 519km2. Adapun data jumlah penduduk Indonesia menurut Survey Penduduk Antar Sensus tahun 2015 mencatat sebanyak 255.182.144 jiwa. Yang mengejutkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat sebesar 1,45%(3-4juta jiwa) yang artinya sama saja dengan mencetak warga negara Singapura setiap tahunnya. Yang terhormat para hadirin sekalian, Data tersebut tentunya menunjukkan masalah kuantitas penduduk. Disamping itu tentunya terdapat masalah kualitas yang ditimbulkan. Dibidang kesehatan tercatat angka kematian ibu dan anak yang cukup tinggi sebesar 228 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Selain itu tercatat pula 34 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Sementara dibidang pendidikan, ternyata 60% penduduk Indonesia hanya berpendidikan Sekolah Dasar. Adapun dalam bidang harapn hidup manusia, angka harapan hidup Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara maju yang mencapai 75 tahun. Bila di Indonesia angka harapan hidup perempuan hanya mencapai 72 tahun sedangkan laki-laki mencapai 68 tahun. . Hal inilah yang menyebabkan penilaian Indeks Pembangunan Manusia bangsa ini berada diposisi 124 dari 187 negara di dunia. Indonesia berada di urutan ke-enam bila dibandingkan dengan Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Hadirin yang saya muliakan, Sebagaimana permasalahan kependudukan di atas baik dalam hal kualitas dan kuantitas dibutuhkan solusi yang konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Solusi yang bangsa ini coba canangkan adalah Pendidikan Kependudukan. Mungkin di ruangan ini masih ada yang merasa asing dengan istilah pendidikan kependudukan. Saya akan menerjemahkannya berdasrkan kata. Pendidikan dapat diartikan sebagai merubah mindset atau pola pikir seseorang yang berlanjut terhadap perubahan tingkah laku. Sedangkan kependudukan dapat diartikan sebagai segala hal yang berkaitan tentang penduduk (jumlah, pertumbuhan, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pendidikan kependudukan adalah pendidikan yang memiliki tujuan untuk menggugah kesadaran dan kepedulian terhadap masalah kependudukan dan dampaknya, serta upaya yang dilakukan guna meningkatkan taraf hidup serta berperilaku yang berwawasan kependudukan. Hadirin yang saya banggakan, Pendidikan kependudukan ini coba dikembangkan oleh pemerintah Indonesia di kalangan remaja. Hal ini dilakukan karena Indonesia memasuki masa demografi yang mana jumlah penduduk usia remaja mengalami peningkatan yang pesat bahkan mendominasi penduduk usia lanjut. Saat ini telah tercatat jumlah remaja sebesar 67,9 juta jiwa atau 28,6% dari total penduduk. Besarnya jumlah penduduk usia remaja di Indonesia merupakan potensi besar bagi pembangunan bangsa. Oleh karena itu, remaja butuh dipersiapkan salah satunya melalui pendidikan kependudukan. Peran pendidikan kependudukan diperlukan agar remaja mampu menjadi generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter dengan memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang masalah kependudukan yang akan mereka hadapi dalam membangun bangsa. Hadirin yang saya hormati, Adapun bentuk upaya yang coba pemerintah dalam arti BKKBN terapkan pendidikan kependudukan terhadap kaum remaja, yakni KOMPAK dan SKK. KOMPAK (Komunitas Muda Peduli Kependudukan) merupakan kelompok sosial dari kalangan remaja yang fokus terhadap permasalahan kependudukan. Sedangkan SKK(Sekolah Siaga Kependudukan) merupakan bentuk kerjasama BKKBN dengan dinas pendidikan untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam mata pelajaran yang diajarkan sekolah. Hadirin yang saya muliakan, Upaya yang telah dilakukan pemerintah ini ternyata masih belum optimal dan belum menyebar keseluruh remaja di Indonesia. Persoalannya adalah tidaklah mudah memberikan pendidikan kependudukan bagi remaja kita. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi masalah ini. Pertama, masih sangat sedikit pemahaman orangtua, kepala sekolah/guru dan tokoh masyarakat baik formal dan non formal tentang pengetahuan kependudukan. Alhasil respon mereka terhadap program pendidikan kependudukan jauh dari harapan. Kedua, perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat menyebabkan remaja saat ini lebih memilih aktivitas pribadinya dengan gadget. Mereka cenderung enggan berkumpul dalam komunitas dan memilih untuk untuk eksis di dalam medsos yang ia olah sendiri. Ketiga, pemberian materi pendidikan kependudukan yang coba diterapkan dalam mata pelajaran dirasa masih kurang efektif. Mengingat jadwal pelajaran siswa Indonesia yang padat membuat guru enggan memasukkan materi tersebut dan fokus dengan pokok bahasan yang hendak dicapai. Hadirin yang saya banggakan, Mengingat pentingnya pendidikan kependudukan terhadap kaum remaja mendorong saya untuk mengajukan beberapa solusi mengatasi beberapa hambatan yang telah saya sebutkan di atas. Solusi pertama yang coba saya berikan adalah memaksimalkan penyebaran materi pendidikan kependudukan dengan media sosial. Selain itu, konten dari materi tersebut dibuat semenarik mungkin seperti video singkat, games, webtoon, stiker dalam social media, website, dan berbagai jenis yang mengikuti perkembangan zaman dan disukai oleh remaja. Yang kedua adalah bekerja sama dengan dinas pendidikan dan penerbit buku untuk berusaha mengintegrasikan materi pendidikan kependudukan dalam bahan ajar sehingga tanpa pertambahan waktu materi ini mampu dibahas dalam kelas. Selain itu, materi hendaknya tidak diajarkan dalam mata pelajaran saja namun bisa dijadikan sebagai ekstrakulikuler bagi siswa yang disajikan dalam bentuk outbond, terjun langsung bertemu penduduk dan program lainnya. Solusi ketiga yakni melakukan pelatihan terhadap orang tua, guru, dan kepala sekolah tentang materi pendidikan kependudukan. Hal ini dilakukan agar mereka memahami pentingnya pendidikan kependudukan yang akan diajarkan kepada anak mereka sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai instansi baik formal dan informal seperti LSM, organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat dan sebagainya. Kerjasama akan ini mendorong kesadaran masyarakat tentang kesadaran pentingnya pentingnya kependudukan. Diharapkan dengan optimalisasi pendidikan kependudukan bagi kaum remaja mampu menuntun bangsa ini dalam menyelesaikan segala masalah kependudukan sehingga kesejahteraan mampu dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia secara merata. Hadirin yang saya muliakan, Demikian pidato ini saya sampaikan, saya harap melalui pidato ini hadirin mulai tersadarkan akan masalah kependudukan yang kita hadapi saat ini dan mau bekerja sama dengan pemerintah untuk mencanangkan pendidikan kependudukan utamanya kepada kaum remaja sang generasi penerus bangsa. Mohon maaf bila ada salah kata yang disengaja maupun tidak disengaja. Burung Irian Burung Cenderawasih Cukup Sekian dan Terima Kasih Wassalamualaikum. wr.wb.