Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Pramuka Penegak


“Penegak merupakan anggota muda Gerakan Pramuka yang memiliki usia 16 hingga 20
tahun”. Secara umum usia itu disebut masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga masa remaja
awal yaitu masa pencarianjati diri, mempunyai semangat yang kuat, suka berdebat,
kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya jika tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada
kecenderungan agresif.
Pergerakan golongan Penegak disebut juga pergerakan bakti. Bagi seorang Penggalang yang
masuk Ambalan Penegak, berarti melanjutkan latihan yang sudah diterima di golongan Siaga
dan Penggalang dan Ambalan Penegak adalah tempat mempraktekkan dan menyempurnakan
pendidikannya dalam Gerakan Pramuka.
Bagi mereka yang belum menjadi Pramuka bisa diterima sebagai anggota Ambalan
sedikitnya sudah memenuhi syarat-syarat Penggalang Ramu.
Kepenegakan yaitu latihan ke arah kemandirian dan tak menjadi beban orang lain,
persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal
pengabdian dan berguna bagi masyarakat, memilih cara hidup yang dipedomani Trisatya dan
Dasadarma.
Penegak dianggap telah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka lingkaran dunianya
lebar-lebar dan juga mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan
Ambalan Penegak yaitu berupa barisan yang terbuka dari semua sudut, yaitu bersaf satu lurus
di mana pemimpin-pemimpin Ambalannya tepat berada di sebelah kanan.
Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa juga berada di ujung
barisan paling kanan. Filosofisnya bahwa Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar dan
peran Pembina dalam membina Penegak yaitu memberi porsi lebih besar pada pemberian
dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri Handayani), dibandingkan jika di tengah-tengah
menggerakkan (ing madya mangun karsa), dan jika di depan memberi keteladanan (ing ngarsa
sung tulada).
Proses pembentukan jiwa dan mental pada kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan
yang dibaca dan dihayati setiap upacara penutupan latihan, serta perjalanan spiritual (hike) dan
renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan retrospeksi seorang Penegak.

B. Kegiatan Penegak
1. Kegiatan Penegak yaitu kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif, menantang,
bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan Penegak berasal dari
Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak, meskipun tetap di dalam tanggungjawab
Pembina Penegak.
2. Materi yang dilatihkan pada hakekatnya semua aspek hidup yang nilai-nilai dan
keterampilan. Materi dikemas hingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh
Baden Powell yakni: Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft.
Materi latihan datang dari rapat Dewan Penegak, namun demikian Pembina sebagai
konsultan bisa menawarkan program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan
bermanfaat.
3. Proses penyampaian materi bagi Penegak
4. Di dalam latihan, bisa dilakukan pemenuhan atau pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU),
Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). SKU dan SPG adalah
standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK
yaitu standar kompetensi Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh sebab itu tidak semua
SKK yang tersedia dianjurkan untuk dicapai. SKU Penegak terdiri dari 2 tingkatan, yaitu:
Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum
Penegak Laksana, seorang Penegak bisa menempuh Pramuka Garuda (SPG) yang dalam
pramuka internasional disebut Eagle Scout. Pada tingkat internasional terdapat
perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout
5. Secara garis besar kegiatan Penegak terbagi menjadi Kegiatan Latihan rutin dan kegiatan
insidental.

BAB II
AMBALAN PENEGAK
Ambalan Pramuka Penegak
Ambalan Penegak atau sering hanya disebut ambalan adalah satuan organik dalam
Gerakan Pramuka yang terdiri atas sangat banyak 32 orang Pramuka Penegak. Ambalan
Penegak dibagi dalam 4 sangga yang masing-masing sangga terdiri atas 6 - 8 orang Pramuka
Penegak. Ambalan Penegak merupakan tempat pembinaan Pramuka berusia 16 sampai 20
tahun yang disebut Pramuka Penegak.
Gerakan Pramuka menghimpun bagiannya dalam satuan dan kwartir. Satuan terdepan
dalam pembinaan peserta didik adalah Gugusdepan. Dalam Gugusdepan yang lengkap terdapat
Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Namun jika
tidak memungkinkan, suatu gugusdepan boleh hanya memiliki salah satu satuan saja semisal
Ambalan Penegak.
Pembentukan ambalan ini benar tujuan sebagai memudahkan pengumpulan, pengelolaan,
penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak
sebagai mencapai tujuannya.

Kepastian umum
Ambalan terdiri atas sangat banyak 32 orang Pramuka Penegak.
Ambalan Penegak putra terpisah dengan Ambalan Penegak putri.
Ambalan terdiri atas satuan-satuan kecil yang dinamakan “Sangga” yang masing-masing
terdiri atas 6 sampai 8 orang Pramuka Penegak.
Pembentukan sangga dilakukan oleh Pramuka Penegak sendiri, dan bila diperlukan mampu
ditolong oleh para Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak atau Bantuan
Alumni Ambalan.

Kepemimpinan
Ambalan dipimpin oleh seorang Pembina Penegak ditolong dua orang Pembantu Pembina.
Pembina Penegak sedikitnya berusia 25 tahun sedang Pembantu Pembina sedikitnya
berusia 23 tahun.
Pembina dan Pembantu Pembina Penegak putra mesti dijabat oleh pria sedang Pembina
dan Pembantu Pembina Penegak putri mesti dijabat oleh Wanita.
Tiap sangga dipimpin oleh seorang Pimpinan Sangga (Pinsa) yang ditolong oleh seorang
Wakil Pimpinan Sangga. Pinsa dan Wapinsa dipilih dari dan oleh bagian sangga yang
bersangkutan.
Oleh dan dari para Pimpinan Sangga dipilih seorang sebagai melaksanakan tugas di tingkat
ambalan yang disebut Pimpinan Sangga Utama dipanggil Pradana.

Bagian Ambalan Penegak


Bagian Ambalan Penegak terdiri atas:
1. Tamu Penegak
Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari
Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai
dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi bagian Gerakan Pramuka. Lamanya menjadi
Tamu Penegak sangat lama 3 (tiga) bulan. Selama menjadi Tamu Penegak diberi
kesempatan sebagai menyesuaikan diri dengan adat-istiadat yang berlanjut di Ambalan
tersebut. Untuk bagian Ambalan pautannya diberi kesempatan sebagai mengenal dan
menilai Tamu Penegak tersebut.
2. Yang dipersiapkan menjadi Penegak
Yang dipersiapkan menjadi Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela
mencetuskan diri sanggup mentaati peraturan dan Hukum budaya Ambalan dan diterima
oleh semua bagian Ambalan sebagai menjadi bagian Ambalan tersebut. Lamanya menjadi
Yang dipersiapkan menjadi Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
3. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Yang dipersiapkan menjadi Penegak
dilaksanakan dengan upacara sederhana dan percakapan yang mengandung pendidikan
untuk segenap bagian Ambalan tersebut.

Hak dan kewajiban yang dipersiapkan menjadi Penegak, selang lain :


1. Tidak benar hak suara dalam musyawarah.
2. Benar hak cakap dalam percakapan, pertemuan dan musyawarah.
3. Mesti mengikuti kegiatan Ambalan yang bersangkutan.
4. Berkewajiban menyilakan duduk SKU tingkat Penegak Bantara.
5. Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama adil Ambalannya.

Setiap Yang dipersiapkan menjadi Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari
Ambalan yang bersangkutan.

Penegak, Yang terdiri atas:


1. Penegak Bantara, yaitu Pramuka Penegak yang telah menyilakan duduk Syarat-syarat
Kecakapan Umum Penegak Bantara
2. Penegak Laksana, yaitu Pramuka Penegak yang telah menyilakan duduk Syarat-syarat
Kecakapan Umum Penegak Laksana

Dewan Ambalan
Sebagai mengembangkan kepemimpinan di ambalan, diwujudkan Dewan Ambalan Penegak,
yang disingkat Dewan Ambalan. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut
Pradana dengan susunan sbg berikut:
Seorang ketua yang disebut Pradana.
Seorang wakil ketua.
Seorang sekretaris yang disebut kerani.
Seorang Bendahara.
Seorang Pemangku Adat.

Kegiatan, kewenangan, tugas dan mekanisme Dewan Penegak selang lain:


Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berlandaskan Keputusan
Musyawarah Penegak.
Masa bakti Dewan Ambalan adalah satu tahun.
Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh
seluruh bagian Ambalan dengan acara:
1. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Merencanakan kegiatan ambalan yang akan datang.
3. Membicarakan hukum budaya istiadat ambalan.
4. Memilih pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.
5. Apabila diperlukan, Ambalan mampu membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Ambalan mampu membentuk Sangga Kerja.

Dewan Kehormatan
Sebagai menyilakan duduk masalah yang menyangkut kehormatan bagian, karenanya
diwujudkan Dewan Kehormatan Penegak yang disingkat Dewan Kehormatan dengan bagian
yang terdiri atas:
Bagian Dewan Ambalan Penegak
Pembina dan Pembantu Pembina Penegak (sebagai penasehat)

Dewan Kehormatan Penegak berwewenang dan kewajiban sebagai menentukan:


1. Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dsb-nya untuk Pramuka Penegak yang
bermanfaat atau berprestasi.
2. Pelantikan Pimpinan dan Wakil Pimpinan Sangga serta Pradana.
3. Tindakan terhadap pelanggaran kode kehormatan.
4. Rehabilitasi bagian Ambalan Penegak.
5. Bagian yang diasumsikan melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan sebagai
membela diri dalam rapat Dewan Kehormatan.
BAB II
SANGGA

Pengertian Sangga dan Macam-macam Sangga

Sangga adalah sebutan tanda pasukan di pramuka tingkat penegak. yang terdiri dari 5 sangga
yaitu :
1. Perintis
2. Pencoba
3. Penegas
4. Pendobrak
5. Pelaksana

Sangga sendiri adalah satuan terkecil dalam penegak yang berarti gubuk aau rumah kecil di
sawah atau saung. dengan itu diharapkan segenap anggota sangga mengedepankan nilai-nilai
kekeluargaan dan musyawarah dalam mengambil keputusan termasuk dalam menentukan
nama dan tanda sangga.
Sangga dipimpin salah seorang penegak yang disebut pimpinan sangga atau Pinsa. Setiap 4
sangga dihimpun dalam sebuah ambalan. Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut
Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang bendahara yang disebut Hartaka, dan
seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama
pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter ambalan
tersebut. Contoh nama Ambalan SMK DARUL MA'WA PLUMPANG adalah " Abimanyu " untuk
ambalan laki-laki, " Dewi Utari " untuk ambalan perempuan.

Macam-macam Sangga
1. Sangga Perintis
Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 ( bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ) yaitu
saat dimana bangsa indonesia masih dalam masa penjajahan dan bangsa indonesia mulai
merintis dan menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para penjajah.
Hiasan Warna : Merah, Putih, Kuning dan Hitam. 
Hiasan Gambar : Keris yang dilingkari oleh rantai.
Tugasnya yaitu Mengeluarkan ide-ide atau mengandung pengertian perintisan atau pelopor
dalam kebaikan.
2. Sangga Pencoba
Nama sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei tahun
1908. Pada tanggal ini telah terjadi peristiwa Kebangkitan nasional dimana bangkitnya
semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia melalui oranisasi nasional yang sebelumnya tidak pernah muncul
selama penjajahan 300 tahun sebelumnya. NB : Dalam teori atau materi lain menerangkan
bahwa sangga pencoba, diambil untuk mengenang sejarah kelam terjadinya pengkhiatan
G30S/PKI , dimana terjadi upaya mengganti palsafah hidup NKRI dari pancasila menjadi
Komunis.
Hiasan Warna : Merah, Hitam, Putih.
Hiasan Gambar : Kaos, Jangka, Kamera dan Penggaris.
Tugasnya yaitu Merealisasikan atau mencoba ide-ide dari Sangga Perintis atau mengandung
pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif.
3. Sangga Pendobrak
Didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945 (bertepatan dengan Hari Proklamsi Kemerdekaan
Indonesia) nama pendobrak diambil untuk mengingat kita akan perjuangan para pahlawan
yang telah berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun yang telah memproklamasikan
kemerdekaan indonesia  karena berkat perjuangan para pahlawan inilah kita bisa menikmati
kemerdekaan hingga saat ini.
Hiasan Warna : Merah, Kuning, Hitam.
Hiasan Gambar :Rumput yang didikat lalu didobrak atau ditusuk oleh tombak.
Tugasnya yaitu memecahkan masalah yang muncul atau mengandung pengertian
keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.
Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan kebenaran melawan
kemungkaran.
4. Sangga Penegas
Didirikan pada tanggal 11 Maret 1965 ( bertepatan dengan Hari SUPERSEMAR atau Surat
Perintah 11 Maret ).
Hiasan Warna : Hitam, Kuning dan Putih.
Hiasan Gambar : Palu Atau Martil.
Tugasnya yaitu menegaskan ide-ide dari sangga perintis atau mengandung pengertian
kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.
5. Sangga Pelaksana
Sangga pelaksana mengingatkan kita pada peristiwa setelah tahun 1945 hingga sekarang,
saat Indonesia masuk pada masa pembangunan, sangga ini juga mengingatkan kita untuk
mengisi kemerdekaan agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.
Hiasan Warna : Hijau, Putih, Hitam dan Kuning.
Hiasan Gambar : Palu atau Martil, Rencong yang diikat dengan Wadahnya.
Tugasnya yaitu melaksanakan ide-ide yang telah disepakati oleh seluruh sangga atau
mengandung pengertian keberanian melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
BAB III
SYARAT KECAKAPAN UMUM PENEGAK

Berikut ini adalah Syarat-Syarat Kecakapan Umum tingkatan Penegak.


1. PANCASILA
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah  kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan  bersungguh-sungguh:
–  Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik  Indonesia dan mengamalkan Pancasila
–  Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat
–  Menepati Dasadarma 
3. DASADARMA  PRAMUKA
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

PENEGAK BANTARA

1. Islam
Dapat menjelaskan makna Rukun Islam dan Rukun Iman
Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah
secara individu
Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam puasa
Tahu tata cara menyelenggarakan jenazah
Dapat membaca Ijab Qobul Zakat
Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut
Khatolik
Tahu dan paham makna dan arti Gereja Khatolik
Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan cinta pada
keberagaman agama di luar gereja khatolik
Protestan
Mendalami ajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
Hindu
Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
Dapat menjelaskan makna dan hakekat dari tujuan melaksanakan persembahyangan
sehari –  hari dan hari besar keagamaan Hindu
Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama
Hindu
Dapat menjelaskan makna dan hakekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam
lingkungan
Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.
Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Khayangan
Buddha
Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung

2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada
sesame teman
3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
4. Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian
diperolehnya dari usaha sendiri
7. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari
8. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan
9. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
10. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal 1 kali
11. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka
12. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
13. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam
pengembaraan
14. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
15. Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB
16. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan
17. Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat
18. Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan
sehari-hari
19. Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu)
cabang olahraga tim
20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan
21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris
berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat
22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan
perilaku tidak sehat
23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut – turut

PENEGAK LAKSANA

1. Islam
Dapat menjelaskan makna Rukun Islam dan Rukun Iman di muka pasukan
Penggalang atau Satuan Penegak
Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan
Sholat sunah berjamaah
Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan
salah satu puasa sunah
Memahami tata cara menyelenggarakan jenazah
“Pernah” menjadi amil zakat
Dapat menghafal ayat tematik, dari Al Qur’an dan mampu menjelaskannya
Khatolik

Memahami dan mendalami 7 sakramen


Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari
Protestan
Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya
Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya
Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)
Hindu
Dapat menjelaskan sejarah kerajaan /candi – candi agama Hindu di Indonesia
Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca
Sembah
Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk
penyempurnaan kelahiran berikutnya
Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan
Yoga Asanas
Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita
Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu
Buddha
Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-
hari besar Agama Buddha, hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja
Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan
Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam tripitaka

2. Dapat menerima kritik dan saran orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya
dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil
keputusan
4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam
kelompoknya
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau
sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola
administrasi keuangan
7. Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik
8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan
9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
10. Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu kesenian daerah
11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan
12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan Dunia
13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan
perkemahan selama minimal 3 hari
14. Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih
15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB
16. Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.
17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna
18. Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan
pionering, yang dapat digunakan masyarakat
19. Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai
1 (satu) cabang olahraga lainnya.
20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
21. Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3
kali upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali
22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan
penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
BAB IV
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS PENEGAK

10 TKK Wajib Pramuka Penegak/Pandega


1. SKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
2. SKK Pengatur Rumah
3. SKK Pengamat
4. SKK Juru Masak
5. SKK Berkemah
6. SKK Penabung
7. SKK Penjahit
8. SKK Juru Kebun
9. SKK Pengaman Kampung
10. SKK Gerak Jalan

1. SKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk Panegak/Pandega


Untuk mencapai SKK P3K Tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan: luka iris, luka garuk, luka
terbakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat, tergigit
binatang berbisa, dan debu di mata,
2) mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami Hilang
semangat (coliapse), pingsan, mati suri (schijndood), dan tersengat sinar matahari
(zonnesteek),
3) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapi: pembalut segitiga
(mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari, lengan, tangan,
kepala, lutut dan betis,
4) mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian
perdarahan urat nadi,
5) dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapi, dan tahu serta dapat mengangkut
pendrita dengan berbagai cara, secara seorang diri, maupun bersama dengan teman,
6) mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige
ademhaling),
7) mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan,
8) mengetahui nama alamat nomor telpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit dan dokter
setempat.
9) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK P3 K tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak & Pandega  harus:
1) telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
2) sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 @ 5
orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh
penguji, secara terperinci, tepat dan cepat sesuai dengan aturan PPPK (perlu
diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),
3) mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui telpon
(kepada dokter, rumah sakit, polisi atau keluarganya),
4) mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan.
5) mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melalui rintangan-rintangan/gang
sempit, melaiui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok, naik-turun tangga,
dan lain-lain) dengan atau tanpa tandu.
6) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK Tingkat Purwa.

Catatan:
Mereka yang memiliki ijazah PPPK (penolong dan pengangkut) dari PMI berhak
mendaparkan TKK PPPK Tingkat Madya.

Untuk mencapai SKK P3K Tingkat Utama, seorang pramuka harus:


1) telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
2) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang terbuka
atau tertutup (Fractura complicate dan incomplicata), juga rahang atau lutut meleset,
3) mengetahui cara dan dapat memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami
perdarahan dalam tubuh (internebloedingen),
4) dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan, dan gegar
otak,
5) dapat dan tahu cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran
listrik, dan shock/gugat,
6) pernah memimpin satu regu penolong pada kecelakaan (sungguh-sungguh atau tiruan).
7) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK Tingkat Madya.

Catatan: Untuk mereka yang telah memiliki ijazah PPPK dari PMI, dan telah ikut secara aktif
bertugas menolong kecelakaan (minimum 10 kali) sebagai tenaga bantuan/anggota
sukarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK PPPK Tingkat Utama. Yang dimaksud
kecelakaan di sini adalah kecelakaan sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat oleh
penguji.

Gambar TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan untuk Pramuka Penegak/Pandega :


2. SKK Pengatur Rumah untuk Pramuka Penegak dan Pandega.
Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega
harus:
1) dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi berseni
(artistik), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruang tamu, ruang tidur,
ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu, atau ruang lainnya,
2) dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang yang ada
di sekitarnya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas, batu, buah-buahan,
tanaman, dahan-dahan, atau bahan-bahan lainnya,
3) mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara(ventilasi).
4) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Pengatur
Ruangan.

Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega
harus:
1) Sudah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Purwa,
2) dapat mengatur dan menghias ruangan untuk: (a)    rapat, pertemuan, atau konfrensi,
(b)    perayaan sekolah, kampung, mesjid, atau gereja, dan lain-lain. (c)  ruang istirahat,
ruang rekeasi, atau operation room, dan lain-lain; (a) dapat menyusun bunga untuk
meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan pada orang lain, dan lain-lain, atau  (b)
dapat membuat sedikitnya tiga macam benda hiasan, misalnya dengan menggunakan
bambu, tempayan, payung, janur, tempurung, sabut atau kayu, dan lain-lain.
3) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur Rumah
Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Pandega
harus:
1) telah memiliki TKK Pengatur Rumah Tingkat Madya, 
2) dapat mengatur dan menghias: (a)  ruangan tamu pada peralatan perkawinan atau
khitanan, (b)   ruang pengantin atau khitanan, (c)  kursi mempelai atau panggung,
dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan untuk tamu dan
pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukan kesenian, dan lain-lain; dapat
memelihara dan membersihkan perabot rumah tangga, supaya tahan lama dan
kelihatan tetap baru! misalnya meja kursi, patung almari, barang dari logam, dari gelas
atau kaca, dan lain-lain;
3) dapat mengatur dan mengubah ruangan pameran (etalase) sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pada saat itu, misalnya pada peringatan 17 Agustus, pada hari ulang tahun,
peringatan Natal, hari Raya Idul Fitri, dan lain-lain.
4) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur Rumah
Tingkat Madya.
Gambar TKK Pengatur Rumah untuk Pramuka Penegak/Pandega :
3. SKK Pengamat untuk Pramuka Penegak dan Pandega.
Untuk mencapai SKK Pengamat tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit (dilakukan dua
kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
2) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda-benda yang
dirabanya, dicium, dikecap dengan lidah dan suara yang didengarnya,
3) dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana dari
bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda yang
dibuar penguji; (a) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang
yang hidup di sekitarnya; atau (b) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-
tumbuhan/sayur-sayuran/buah-buahan yang biasa digunakan manusia dan tumbuh di
daerahnya; atau (c) mengetahu 1 nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungsi)
yang dapat dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya. 
4) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Pengamat.

Untuk mencapai SKK Pengamat tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,
2) dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit, misalnya
barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di kebun, dan sebagainya
(dilakukan dua kali percobaan dengan benda berlainan),
3) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang diraba, dicium,
dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
4) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan tanda jejak dan surat-surat
penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga di antara Iima tempat-tempat
penting yang dilewatinya, misalnya mesjid/gereja, pasar, poliklinik, rumahsakit, dokter
dan lain-lain, bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang suatu
kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengamat Tingkat
Purwa.

Untuk mencapai SKK Pengamat tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Padega harus:
1) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Madya,
2) dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, misalnya
barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu rapat, Pramuka
dalam latihan dan sebagainya,
3) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas dan surat-surat
penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat menunjukkan dalam peta itu
letak dari (sedikitnya) 3 di antara 5 tempat penting yang dilewatinya, misalnya
mesjid/gereja, sekolah rumah sakit/dokter, pasar,bengkel dan sebagainya,
4) telah mengamati suatu tempat/ruang, mendengar suara, meraba, mencium barang-
barang dalam ruang itu dalarn waktu seluruhnya 5 menit, kemudian bersama dua orang
kawan lainnya harus dapat melaporkan "dugaan" tentang peristiwa yang terjadi di
tempat itu, dan kira-kira 60% benar.
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengamat Tingkat
Madya.
Gambar TKK Pengamat untuk Pramuka Penegak/Pandega :

4. SKK Juru Masak untuk Pramuka Penegak Pandega


Untuk mencapai  SKK Juru Masak tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) dapat membuat dapur dan tahu syarat-syaratnya,
2) mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu-tanpa minyak,
3) dapat menghidangkan masakan untuk orang, yang terdiri dari : (a) nasi, (b)  satu jenis
lauk kering ( unter atau bakar, tanpa kuah ), (c) satu jenis hidangan pencuci mulut, (d) 
minuman the atau kopi panas; mengetahui cara menyimpan makanan menurut
peraturan kesehatan,
4) pernah membantu juru masak di suatu perkemahan 24 jam.
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga sehingga mencapai TKK Juru Masak.

Untuk mencapai SKK Juru Masak tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Purwa,
2) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan keperluannya,
untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3x24 jam, dengan mengingat 4 sehat 5
sempurna,
3) tahu cara dan dapat mengawetkan satu jenis makanan/bahan makanan,
4) dapat menghidangkan masakan untuk satu regu, yang terdiriari: (a) nasi, (b) satu jenis
lauk kering (tanpa kuah,  unter, rebus, bakar,kukus, dan lain-lain), (c) satu jenis lauk
dengan kuah (sayur), (d) satu jenis hidangan pencuci mulut, (e) minuman.
5) telah melatih seorang Pramuka sehingga mencapai Tanda Kecakapan Khusus Juru Masak
Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Juru Masak tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi Syarat-syarat Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Madya,
mengetahui cara dan telah menyusun menu untuk keperluan perkemahan satu regu
selama 6x24 jam (lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan) dengan mengingat 4
sehat 5 sempurna,
2) mengetahui nilai gizi beberapa jenis bahan makanan, mengetahui cara dan dapat
mengawetkan paling sedikit dua jenis makanan/bahan makanan supaya tahan selama 1
minggu.
3) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka sehingga mencapai TKK Juru Masak Tingkat
Madya.

Gambar TKK Juru Masak untuk Pramuka Penegak/Pandega :

5. Syarat Kecakapan Khusus Berkemah untuk Pramuka Penegak Pandega.


Untuk mencapai SKK Berkemah, seorang  Pramuka  Penegak dan Pandega harus :
1) sedikitnya sudah tiga kali mengikuti perkemahan sehari semalam (misalnya Perkemahan
Sabtu Minggu = Persami), dan satu kali perkemahan yang lebih dari dua malam,
2) dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung (rugzak-ransel) dengan
baik dan rapi,
3) mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6-10 orang), dengan rapi dan
benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,
4) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya (mengatur barang-
barang dalam tenda, isi tenda dapur barang-barang di rak piring, rak sepatu, dan lain-
lain),
5) mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regu/sangganya, termasuk
pembuatan tempat sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang ke rumah
alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.
6) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga sehingga mencapai TKK Berkemah.

Untuk mencapai SKK Berkemah Tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi Syarat Kecakapan Khusus Berkemah Tingkat Purwa,
2) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan regu/sangganya,
3) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya, yaitu: (a) dapat
menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu,
tempat sampah dan sebagainya, sesuai dengan keadaan empat, arah angin dan arah
sinar matahari, (b)   dapat mengatur aliran air hujan.
4) dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur, tenda
makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat, serta memelihara tenda regu,
5) dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain secara
sederhana.
6) dapat membuat pembagian tugas kerja bagi anggota sangganya atau Regu Penggalang,
7) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah Tingkat
Purwa.

Untuk mencapai SKK Berkemah tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak Pandega harus:
1) telah mencapai Syarat Kecakapan Khusus Berkemah Tingkat Madya,
2) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan, dan peraturan serta syarat-
syarat perkemahan yang baik,
3) dapat mengatur letak perkemahan regu/sangga dalam pasukan/ambalannya, termasuk
menentukan letak lapangan upacara dan tempat berlatih,
4) tahu cara penentuan tempat sanitasi tempat mandi, cuci dan kakus),
5) dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat dari bahan
yang ada di sekitarnya,
6) tahu syarat-syarat perkemahan yang baik, dan: (a)  dapat mencari tempat berkemah
yang memenuhi syarat perkemahan, (b)  dapat mengusahakan air minum yang sehat di
perkemahan, (c)    mengetahui usaha untuk mendapat izin orang tua, kwartir,
pemerintah setempat dan pemilik tanah serta tempat-tempat lainnya.
7) dapat menyusun acara Perkemahan Penggalang/Penegak/Pandega, untuk sedikitnya
selama 24 jam,
8) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah Tingkat
Madya.

Gambar TKK  Berkemah  untuk Pramuka Penegak/Pandega :

6. SKK Penabung untuk Pramuka Penegak/Pandega


Untuk mencapai  SKK Penabung tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Penabung untuk Siaga,
2) seluruh atau sebagian uang yang ditabung dalam buku tabungannya adalah uang yang
diperoleh dari hasil usahanya sendiri,
3) dapat membantu mengurus administrasi buku-buku Tabungan Pramuka di Perindukan
Siaga atau Pasukan Penggalang.
4) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Penabung.
5) Untuk mencapai SKK Penabung tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega
harus:
6) telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Purwa,
7) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain cara menabung dalam bank lewat Tabanas,
buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar,
8) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain perbedaan antara menabung di celengan dan
menabung di bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka dan buku Tabungan Pelajar.
9) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Penabung Tingkat
Purwa.

Untuk mencapai  SKK Penabaung tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Madya,
2) dapat merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan suatu sandiwara kecil atau
suatu ceramah tentang menabung untuk para Pramuka atau orang-orang lain,
3) mengerti arti beberapa istilah yang biasa digunakan dalam perbankan, misalnya:
rekening giro, rekening deposito, sertifikat bank, cheque, traveller cheque dan lain-lain.
4) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Penabung Tingkat
Madya.
Gambar TKK Penabung untuk Pramuka Penegak dan Pandega :

7. SKK Menjahit  untuk Pramuka Penegak/Pandega


Untuk mencapai SKK Menjahit tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) dapat menisik kain yang robek memanjang, berlubang (kena rokok), sobek menyudut
(seperti mulut katak) dan menambal kain koyak,
2) dapat menjahit pakaian anak-anak/bayi, atau dapat menjahit pakaian
dalam/olahraga/renang untuk sendiri,
3) mengerti bagian-bagian mesin jahit (tangan/kaki) dan pemeliharaannya dan atau
mengambil ukuran badan.
4) mengerti dan dapat membuat zoom biasa dan zoom pinggiran (openzoom).
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Menjahit.

Untuk mencapai SKK Menjahit tingkat Madya, seorang Pramuka harus:


1) telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Menjahit Tingkat Purwa,
2) dapat menjaihit hernd/rok uniformnya sendiri, (a) mengerti dan dapat memperbaiki
kerusakan-kerusakan ringan/kecil mesin jahit (tangan/kaki) dan atau (b)    membuat
Pola dasar; mengerti dan dapat membuat jahitan sarung dan setik balik.
3) Telah melatih sedikitnya seorang Pramuka sehingga mencapai TKK Menjahit Tingkat
Purwa.

Untuk mencapai SKK Menjahit tingkat Utama, seorang Pramuka harus:


1) telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Menjahit Tingkat Madya,
2) dapat menjahit celana panjang ( unter ma, slack, dan lain-lain) untuk sendiri,
3) dapat membuat hiasan di kain pakaian, misalnya: aplikasi, lipatan hias (smock) dan lain-
lain,
4) dapat memotong dan menjahit pakaian untuk wanita/pria/anak.
5) Telah melatih sedikitnya seorang Pramuka sehingga mencapai TKK Menjahit Tingkat
Madya.

Gambar TKK Menjahit untuk Pramuka Penegak/Pandega :

8. SKK Juru Kebun untuk Pramuka Penegak/Pandega


Untuk mencapai  SKK Juru Kebun tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak Pandega harus:
1) mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahan, dan 5 jenis
tanaman sayur-sayuran,
2) dapat membuat dan menggunakan pupuk kompos,
3) mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman, dan tahu cara pencegahan
dan pemberantasannya,
4) telah menanam dan memelihara sedikitnya 1 jenis tanaman hias, 1 jenis tanaman buah-
buahan, atau 1 jenis tanaman sayur-sayuran, sampai berbunga, sampai berbuah, sampai
dipanen, atau sampai sedikitnya selama 3 bulan.
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga lain, sehingga mencapai TKK Juru
Kebun.

Untuk mencapai SKK Juru Kebun tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak Pandega  harus:
1) telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Purwa,
2) mengenal berbagai macam obat-obatan pencegah dan pemberantas hama, dan dapat
menggunakannya,
3) mengenal berbagai macam pupuk dan dapat menggunakannya.
4) dapat menyemaikan, mencangkok, dan mengokulasi tanaman,
5) dapat memangkas tanaman supaya menghasilkan buah lebih banyak.K
6) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain sehingga mencapai TKK Juru Kebun
Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Juru Kebun tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Madya,
2) tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat memperolehnya,
3) tahu cara memperoleh kredit untuk produksi pertanian,
4) dapat menyelenggarakan sekedar usaha perkebunan, disertai penata-bukuan teknis dan
komersial seperlunya.
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain sehingga mencapai TKK Juru Kebun
Tingkat Madya.
Gambar TKK Juru Kebun untuk Pramuka Penegak/Pandega :

9. SKK Pengaman Kampung/Desa untuk Penegak/Pandega.


Untuk mencapai SKK Pengaman Kampung/Desa tingkat Purwa, seorang Pramuka
Penegak/Pandega harus:
1) dapat membuat kentongan dan menerangkan kepada masyarakat sekitarnya tentang
pentingnya kentongan sebagai tanda-tanda bahaya, berikut tanda-tandanya,
2) membantu dan sedikitnya tiga kali melakukan ronda malam di kampungnya/desanya.
3) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga sehinggamencapai TKK Pengaman
Kampung/Desa.

Untuk mencapai SKK Pengaman Kampung/Desa tingkat Madya, seorang Pramuka


Penegak/Pandega harus:
1) telah menempuh SKK Pengaman Kampung/Desa Tingkat Purwa,
2) telah membuat laporan atau melaporkan suatu peristiwa tindak pidana yang terjadi di
kampung/desanya kepada yang berwajib,
3) pernah membantu tugas keamanan dalam upacara, keramaian, pesta, atau di mesjid
yang berada di kampungnya/desa,
4) mengamankan tempat atau lokasi kejadian untuk barang-barang bukti.
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga sehingga mencapai TKK Pengaman
Kampung/Desa untuk tingkat Purwa.

Untuk mencapai  SKK Pengamanan Kampung/Desa tingkat Utama, seorang Pramuka


Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Keamanan Kampung/Desa Tingkat Madya,
2) pernah menjalankan latihan olahraga bela diri,
3) mengenal pokok-pokok tentang menjalankan penyelidikan dengan sidik jari,
4) mengetahui perbedaan tugas pokok polisi, jaksa dan hakim,
5) pernah membuat sket tentang suatu kejadian/peristiwa tindak pidana.
6) telah memenuhi SKK Keamanan Kampung/Desa untuk tingkal Madya.

Gambar TKK Pengaman Kampung/Desa untuk Penegak/Pandega :


10. SKK Gerak Jalan untuk Pramuka Penegak/Pandega
Untuk mencapai SKK Gerak Jalan tingkat purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega, harus:
1) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan (secara
cepat/lambat), start waktu berlomba gerak jalan,
2) mengerti cara mencegah dan merawat lepuh di kaki, cara beristirahat selama dan
sesudah gerak jalan,
3) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 10 km untuk
putera dan 8 km untuk puteri dan dilakukan sedikitnya dua kali.
4) telah melatih sedikitnya seorang pramuka Siaga sehingga mencapai TKK Gerak Jalan.

Untuk mencapai SKK Gerak Jalan tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat purwa,
2) mengerti cara dan telah melakukan pengaturan napas, langkah, dan peraturan-
peraturan yang berlaku bagi lomba gerak jalan umumnya,
3) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan, sejauh 15 Km untuk
putera dan 12 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya dua kali,
4) mengerti cara mencegah dan merawat peserta gerak jalan yang "hilang semangat",
(collapse/flauwte), kejang-kejang (krampen), dan tertusuk sinar matahari (zonnesteek).
5) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Gerak Jalan Tingkat
Purwa.

Untuk mencapai SKK Gerak Jalan tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak Pandega harus:
1) telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Madya,
2) mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap hari,
sekurang-kurangnya 2 km,
3) mengerti cara dan telah melakukan "Langkah Pramuka" sejauh 2 km dalam waktu
antara 14½ sampai 15½ menit, tanpa memperlihatkan napas yang terlalu terengah-
engah (sedikitnya dua kali dilakukan),
4) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 25 km untuk
putera dan 15 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya dua kali.
5) telah melatih sedikrtnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Gerak Jalan Tingkat
Madya.
Gambar TKK Gerak-Jalan untuk Pramuka Penegak Pandega
BAB V
MATERI PRAMUKA

1. Motto gerakan pramuka “Satya yang Ku Dharmakan beserta Dharma Ku Baktikan”.


2. Motto pembina gerakan pramuka “Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana”
3. Sejarah pramuka dunia
Lord Robert Stepenshon Smyth of Baden Powell, lahir : London, Inggris 22 Februari 1957
istrinya bernama : Olave St. Clair Soames wafat : Nyeri, Kenya, Afrika 8 Januari 1941
ayahnya bernama Baden Powell.
Peristiwa penting
1. Buku karangan Baden Powell pertama kali Aid to Scouting (petunjuk para tentara
muda inggris)
2. Scouting for boys (materi latihan pramuka) tahun 1908 => Boys Scout (usia
penggalang) dan Girl Guides (pramuka putri)
3. The Jungle Book (mowgli anak didikan rimba)karya Rudy Kippling tahun 1916 berdiri
CUB (anak srigala)/kelompok usia siaga
4. Tahun 1918 terbentuk Rover Scout (usia penegak)
5. Tahun 1920, jambore pertama kali di Arena Olympia Hall, London diikuti 27 negara
dan Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia
6. Tahun 1922, terbit buku Rovering To Success (mengembara menuju bahagia)
4. Sejarah pramuka Indonesia
Oraganisasi pramuka yang dibawa ke Indonesia yaitu Padvinder (oleh orang Belanda di
Indonesia)
Di indonesia bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging/Persatuan
Pandu2 Hindia Balanda)
Kemudian diubah oleh KH. Agus Salim => Pandu/Kepanduan
Baru kemudian di ubah oleh Ir. Soekarno => Pramuka
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dijuluki sebagai bapak Pramuka Indonesia
Peristiwa panting
1. 9 Maret 1961 Hari Tunas Gerakan Pramuka
2. 20 Mei 1961, KEPRES Nomor 238 Tahun 1961 ditetapkan gerakan pramuka sebagai
satu2nya oraganisai pramuka indonesia sebagai Hari Lahir Pramuka/Hari Permulaan
Kerja
3. 30 Juli 1961, Hari Ikrar Gerakan Pramuka
4. 14 Agustus 1961, Hari Pramuka/Hari Ulang Tahun Pramuka

Landasan Hukum
1. KEPRES RI No. 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka
2. KEPRES RI No. 57 Tahun 1988 Tentang AD Gerakan Pramuka Pada 13 Desember 1988
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 103 Tahun 1989 Tentang ART
Gerakan Pramuka Pada 20 Mei 1989

Lambang Gerakan Pramuka


Lambang Silhoute / Tunas Kelapa, oleh Bapak Soenardjo Admodipura, pertama kali
digunakan 14 Agustus 1961. Berdasarkan Keputusan Kwartir Nasional No. 06/KN/72 Tahun
1972

Mengenal Kompas
1. Dial (permukaan yang tertera angka)
2. Visir (pembidik sasaran)
3. Kaca pembesar
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial (yang ada 2 garis kuning bersudut 45 derajat)

Bendera GUDEP
Dengan diterbitkannya SK Kwartir Nasional 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelengaraan Gugus depan Gerakan Pramuka, maka ada beberapa perubahan yang salah
satunya mengenai Bendera Gugus depan. Perubahan itu baik berupa tampilan ataupun
ukuran bendera gudep yang dahulu 90 X 60 cm, menjadi 135 X 90 cm.
Panjang bendera smapore 45X45 cm, Panjang bendera morse 90 X 60 cm warna putih hitam
putih untuk penggalang, penegak kuning merah kuning.

Alasan di Balik Seragam Pramuka Berwarna Cokelat


1. Pakaian Pejuang Kemerdekaan
Konon, pada masa sebelum kemerdekaan, baju yang digunakan oleh para pejuang untuk
melawan penjajah didominasi dengan warna cokelat. Oleh sebab itu, untuk mengingat jasa
para pejuang Kemerdekaan serta semangat juang maka digunakanlah warna cokelat pada
seragam Pramuka.
Hal tersebut secara resmi tercantum dalam Bab 1 Pasal 5 Ayat b di dalam Petunjuk
Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Tujuannya agar anggotanya
tak melupakan para pejuang Kemerdekaan yang telah berjuang untuk negara.
2. Simbol dari Warna Tanah dan Air
Warna cokelat dipilih sebagai warna Pramuka juga dikarenakan sebagai kiasan warna Tanah
Air Indonesia. Warna cokelat muda pada baju mencerminkan air yang mengalir di seluruh
penjuru negeri. Sedangkan warna cokelat tua pada celana atau rok menyiratkan warna
tanah negara kita.
Secara keseluruhan, pakaian Pramuka yang dipadukan sapu tangan leher berwarna merah-
putih ini memiliki arti bahwa putra-putri Ibu Pertiwi harus selalu siap sedia
mempertahankan kibaran bendera di Tanah Air.
3. Tunas Kelapa
Gerakan Pramuka tidak bisa lepas dari lambang tunas kelapa. Lambang yang dicetuskan
oleh Soenardjo Atmodipurwo in
i memiliki filosifis yang dalam.
Ada beragam alasan mengapa tunas kelapa dijadikan sebagai tanda pengenal resmi.
Pertama, tunas kelapa diartikan sebagai tunas penerus bangsa dan buah kelapa yang tahan
lama juga menggambarkan sifat anggota Pramuka yang kuat jasmani maupun rohani.
Filosofi lainnya, buah kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, sehingga diharapkan
anggotanya juga mampu beradaptasi dalam kondisi apapun. Atas dasar penjelasan tersebut,
akhirnya diputuskanlah warna tunas kelapa (cokelat) sebagai dasar warna pakaian Pramuka.
4. Inisiatif Bapak Pramuka
Bapak Pramuka dunia yakni Robert Stephenson Smyth Baden Powell sangat menyukai
petualangan. Ketika ia berpetualang, ia kerap kali melalui medan yang sulit salah satunya
medan berlumpur yang membuat bajunya menjadi berwarna cokelat. Hingga akhirnya ia
pun tidak merasa jika bajunya sudah berubah warna akibat berpetualang.
Oleh sebab itu, warna coklat dipilih sebagai warna seragam Pramuka agar ketika sedang
berada di luar ruangan, tidak mudah terlihat kotor.

Anda mungkin juga menyukai