KEPENEGAKAN
MENGENAL PRAMUKA PENEGAK
A. Pengertian Pramuka Penegak
Pramuka Penegak merupakan peserta didik golongan ketiga dalam Gerakan Pramuka
sebagai tunas yang berkembang untuk berperan dalam masyarakat luas sebagai kader
bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang bermoral Pancasila.
Pramuka Penegak adalah Peserta didik Gerakan Pramuka yang berusia 16 s.d. 20
tahun.
Kiasan Dasar Pramuka Penegak adalah diambil dari sejarah perjuangan bangsa yang
ditandai dengan Penegakan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
yang merupakan hari Proklamasi Republik Indonesia.
Satuan Kecil dalam Golongan Penegak disebut dengan kata Sangga yang berarti rumah
kecil untuk penggarap sawah. Dalam satu sangga Pramuka Penegak terdiri dari 4-8
orang.
Nama-nama Sangga dalam Golongan Penegak juga memiliki arti kiasan dalam
perjuangan bangsa Indonesia, yaitu :
Selain nama-nama Sangga diatas, Pramuka Penegak boleh membuat nama sangga
yang dipilih sesuai dengan aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan identitas sangga
dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.
2) Dewan Ambalan
a. Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana, sedangkan anggotanya dipilih dari para
Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga dengan susunan sebagai berikut :
1. Seorang Ketua yaitu Pradana
2. Seorang Wakil Ketua (jika diperlukan)
3. Seorang Sekretaris
4. Seorang Bendahara
5. Beberapa orang anggota sesuai dengan kepentingannya.
b. Dewan Ambalan mempunyai tugas pokok untuk merencanakan, melaksanakan
dan menilai kegiatan Ambalan dengan selalu berkonsultasi kepada Pembina.
c. Dewan Ambalan mempunyai masa selama 1 tahun bakti dan berkewajiban
mengadakan musyawarah sedikitnya enam bulan sekali.
3) Dewan Kehormatan
a. Dewan Kehormatan juga diketuai oleh Pradana
b. Susunan Dewan Kehormatan terdiri dari :
1. Ketua Dewan Kehormatan
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Pembina Sebagai Penasehat
c. Tugas dan fungsi Dewan Kehormatan adalah untuk membahas dan memutuskan
tentang :
• Peristiwa yang mengangkut kehormatan Pramuka Penegak
• Pelantikan, penghargaan dan jasa
• Pelanggaran terhadap Kode Kehormatan Pramuka
4) Pemangku Adat
a. Pemangku Adat adalah seseorang atau beberapa orang yang dipilih Dewan
Ambalan dengan tugas melestarikan Adat Ambalan.
b. Setiap Ambalan Penegak memiliki Sandi Ambalan dan Adat Ambalan yang
disusun, disepakati dan ditaati oleh anggota Ambalan itu sendiri.
c. Adat Ambalan harus mampu mendorong para Pramuka Penegak untuk
berdisiplin, patuh dan mengarah kepada hidup bermasyarakat dan maju.
d. Sandi dan Adat Ambalan merupakan gambaran watak dan pedoman tingkah laku
anggota Ambalan, sehingga tampak cirri khas kehidupan para Pramuka Penegak
Ambalan tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam Ambalan
a. Pradana adalah seorang Pemimpin Ambalan.
b. Pradana juga menjabat sebagai Ketua Dewan Ambalan.
c. Pradana juga menjabat sebagai Dewan Kehormatan.
d. Pradana juga tetap sebagai Pemimpin Sangganya.
e. Pradana tidak mempunyai wakil, oleh karena itu harus menyusun pembagian tugas bagi
anggota Dewan yang dipimpinnya dan selalu berkonsultasi dengan Pembina.
f. Disetiap Ambalan harus ada Sandi Ambalan, Adat Ambalan, Pusaka Ambalan, Dewan
Ambalan dan Dewan Kehormatan
Setelah keterangan mengenai dirinya didengar dan disetujui oleh Dewan Kehormatan
Ambalan, maka ia diterima sebagai Tamu Ambalan dengan dilakukan Upacara
Penerimaan Tamu (untuk a) atau Upacara Pindah Golongan dari Penggalang ke
Penegak (untuk b)
Untuk teknik dan proses tentang Upacara Penerimaan Tamu dan Upacara Pindah
Golongan bisa disesuaikan dengan Petunjuk Penyelenggaraan tentang Upacara atau
bisa juga disesuaikan dengan Adat Ambalan yang berlaku di Ambalan tersebut.
Setelah mengikuti proses Masa Calon yang diikuti di Ambalan, Calon kemudian diajukan
oleh Pendamping untuk dikukuhkan menjadi Pramuka Penegak. Biasanya Pelantikan
Calon didahului dengan Perjalanan Spiritual (+ 5 Km, disesuaikan dengan Adat
Ambalan masing-masing) dan Renungan Jiwa, yaitu mengadakan intropeksi dan
retrospeksi sebagai penyelidikan diri si Calon.
a. Soal Spiritual
b. Soal kepribadian/watak dan kerukunan
c. Disiplin/kesehatan
d. Soal kesadaran/patriotisme
e. Keterampilan
f. Nasionalisme
Masa latihan ini berjalan lebih kurang satu tahun. Sesudah itu dia pindah ke tingkat
Laksana hingga mencapai usia 21 tahun.
Enam bulan sebelum usianya genap 22 tahun, seorang Penegak Laksana memasuki
masa Penyelarasan, yaitu masa menyesuaikan diri dengan masyarakat yang sebentar
lagi akan diterimanya. Salah satu jalan masa penyelarasan bagi Penegak Laksana
adalah ia membaktikan dirinya menjadi Pembina Siaga/Penggalang.
Adapun sasaran Upacara dalam gerakan Pramuka adalah agar setiap Pramuka :
Dan untuk mengatur tertibnya upacara dalam pelaksanaan Upacara Umum dan Upacara
satuan Pramuka Penegak, perlu ditentukan petugas upacara yang meliputi :
1. Pembina Upacara
2. Pemimpin Upacara
3. Pengatur Upacara
4. Pembawa Acara
5. Pengibar Bendera
6. Petugas-petugas lain.
1. Upacara Umum
Upacara umum yaitu Upacara yang dilaksanakan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
d. Acara Pelengkap
Jika dalam Upacara Pengibaran/Penurunan Bendera diadakan aubade (lagu-lagu
sanjungan) dan atraksi, lagu-lagu tersebut dinyanyikan sesudah Pembina Upacara
berada di mimbar lain.
Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan adalah upacara yang dilakukan dalam
rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan dilingkungan
Ambalan.
Dilakukan setelah Upacara Pembukaan latihan dengan jalan sebagai berikut : a) Pradana
mengumpulkan anggota Ambalan
a) Tamu Ambalan berada ditempat yang telah ditentukan
b) Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan
c) Tamu Ambalan dijemput oleh Petugas untuk dihadapkan kepada Ambalan
d) Pengantar kata Pradana/Pembina Penegak
e) Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai
Calon Penegak
f) Petugas mengajak Tamu meninggalkan tempat latihan
g) Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon
h) Tamu dipanggil, untuk mendengarkan Keputusan Penerimaannya di
Ambalan
i) Ucapan selamat dari anggota Ambalan dilanjutkan dengan acara.
Diberikan kepada Penegak yang telah memenuhi Syarat, dilakukan dalam rangkaian
Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan, dengan jalan sebagai berikut: a) Penegak yang
akan menerima TKK dipanggil kedepan Pembina
a) Tanya jawab tentang Sayarat Kecakapan Khusus yang telah dipenuhi
b) Penyematan TKK dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina
c) Ucapan selamat dari anggota Ambalan
d) Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara
Pr
Pr
Keterangan :
Pr = Pradana
Pb = Pembina
Ps = Pemimpin Sangga
WPs = Wakil Pemimpin Sangga
Pbd = Pengibar Bendera
Psa = Pembaca Sandi Ambalan/Renungan
= Anggota
Adat Ambalan merupakan adat kebiasaan yang diciptakan oleh Ambalan dan diterima oleh
semua anggota Ambalan sebagai suatu peraturan dan tata nilai yang dijadikan pedoman
dalam upaya peningkatan rasa persaudaraan Ambalan serta peningkatan kepedulian
terhadap Tuhan YME, kepedulian pada sesame manusia, alam serta lingkungannnya,
kepedulian pada diri sendiri dan peniongkatan ketaatan pada Kode Kehormatan Pramuka,
dan bagi anggota Ambalan yang berprsetasi akan diberikan penghargaan, sedangkan
anggota yang terbukti melanggar adapt akan dikenakan sangsi.
Dalam pelaksanaan dan pelestarian adat Ambalan, Dewan Ambalan perlu menetapkan
seorang atau beberapa orang sebagai Pemangku Adat yang dipilih dari Pramuka Penegak
Laksana atau Pramuka Penegak Bantara (bagi Ambalan yang belum memiliki anggota
Penegak Laksana)
Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa merupakan norma hidup dari pramuka Penegak dalam
suatu Ambalan Penegak sehingga disetiap Ambalan penegak masing-masing memiliki Sandi
Ambalan dan Renungan Jiwa sendiri-sendiri.
Sebagai norma hidup Pramuka Penegak, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa memiliki daya
pengikat persaudaraan baik antara anggota dengan Ambalan maupun antar Pramuka
lainnya, disamping itu juga akan berfungsi sebagai pedoman tingkah laku anggota Ambalan
dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.
Bagi Pramuka Penegak, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa merupakan suatu yang
disakralkan, oleh karena itu ketika Sandi Ambalan atau Renungan Jiwa dibacakan para
Pramuka Penegak mengikutinya dengan cermat dalam suasana khidmat dan bahkan ada
yang mengikutinya dengan sikap tertentu yang khas sebagaimana ditetapkan oleh Adat
Ambalan.
Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa, disusun oleh dan untuk Pramuka Penegak sendiri yang
kemudian ditetapkan oleh Pemangku Adat sebagai Adat Ambalan. Namun demikian, dalam
hal ini Pembina Penegak juga harus berperan dapat memberikan motivasi dan bimbingan
atas tersusunnya Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa dengan menyampaikan Sumber
Utamanya, yaitu:
1. Pancasila
2. Prinsip Dasar Kepramukaan
3. Kode Kehormatan Pramuka
4. Tujuan Gerakan Pramuka
Sedangkan sumber lain bilamana diperlukan hendaknya yang dapat menunjang sumber
utama tersebut.
Adapun Renungan Jiwa bisa disusun sedemikian rupa yang redaksi bahasanya lebih
cenderung kepada intropeksi diri dan penghambaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
SKU juga merupakan alat pendidikan yang menjadi rangsangan dan dorongan bagi para
Pramuka untuk memperoleh Kecakapan yang berguna baginya dan untuk memenuhi
persyaratan sebagai anggota Pramuka dalam pengabdiannya kepada masyarakat.
Tanda Kecapan Umum Pramuka Penegak Bantara dan Laksana berbentuk Trapesium
bersudut empat yang terbuat dari kain berwarna hijau dengan ukuran lebar atas 4,5 cm,
tinggi 7 cm dan lebar bawah 5 cm. (lihat gambar)
Warna dan arti Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penegak adalah :
a. Warna Hijau melambangkan Kesuburan dan Kemakmuran berarti Seorang
BANTARA harus menjaga kesuburan dan kemakmuran Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan warna hijau melambangkan diri yang berkembang yang selalu tumbuh
untuk mencari tahu banyak hal untuk kemajuan
Negara
b. Warna Kuning melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan
keluhuran budi dan kejayaan.
c. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila, yang
berarti Pramuka Penegak harus selalu beratkwa kepada tuhan yang Maha Esa.
d. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan
gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina
dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita
bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya
ke dalam dan keluar organisasi Gerakan Pramuka.
e. Bantara memiliki arti Bantuan Tenaga Rakyat atau pun yang lain yang jelas bukan
sebuah Akronim. Kata BANTARA berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
Pengawal/Ajudan, Pengawal dapat diartikan menjadi 3 hal yaitu :
1. Pengawal Para Pejabat Seperti Presiden.
2. Pengawal terhadap pembangunan yang sudah dan
sedang dilaksanakan.
3. Pengawal yang bertugas untuk mengawal dan menjaga tegak dan lestarinya
Pancasila, Trisatya dan Dasa Darma.
f. Laksana memiliki arti sebagai Pelaksana Pembangunan disegala sektor dan bidang,
yang menandakan seorang pramuka harus bias menjadi Pelopor pelaksanaan
pembanguna Negara menuju kea rah yang lebih baik sesuai yang diharapkan UUD
1945 dengan menjunjung tinggi Pancasila,
Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka
g. Tanda Penegak Bantara dan Penegak Laksana diletakkan di atas pundak kiri dan
kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya
sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.