BANTARA LAKSANA
CALON TAMU AMBALAN SAMPAI MENJADI PENEGAK BANTARA LAKSANA
Menjadi penegak jauh berbeda dengan saat kita menikmati dunia Pramuka
Penggalang. Saat kita berada di jenjang Pramuka penggalang, kita dibina dengan
mekanisme pembinaan yang bertumpu pada kecakapan pembina dan instruktur
dilapangan, yang dengan kata lain kenikmatan dan manfaat menjadi Pramuka
penggalang di gugusdepan sangat tergantung pada pembina. Mulai dari perencanaan
pelatihan, pemilihan lokasi dan bentuk kegiatan, dinamika perkemahan hingga hidupan
warga pasukan penggalang tidak bisa dilepas dari kemampuan pembina untuk
melakukan “intervensi” pembinaan mental dan watak binaannya. Pramuka Penggalang
mengacu pada buku “Scouting For Boys” nya Baden Powell.. didalam buku itu di jelaskan
beragam aktifitas di alam terbuka dan ketrampilan hidup di alam.
Pramuka Penegak tidak hanya dituntut untuk mengetahui kemampuan dasar hidup di
alam terbuka, namun harus menguasai dan mengembangkan diri untuk kepentingan
dirinya dan pengabdian di masyarakat. Pramuka penegak harus berjiwa penolong, selalu
melayani dan menempa diri untuk sukarela mambangun masyarakat.
Pramuka Penegak dan Pandega memiliki 6 wadah pembinaan sebagai tempat dirinya
menggembleng diri.
1. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Penegak di Gugusdepan.
2. Racana adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Pandega di Gugusdepan.
3. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir yang beranggotakan Pramuka Penegak dan
Pandega yang dipilih dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri
Putera, sesuai petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.
4. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk
menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan tanpa
meninggalkan kedudukannya sebagi anggota Gugusdepan.
5. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk
belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu
guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka Penegak
dan Pandega, Pembina, Pelatih, dan orang-orang yang dianggap mampu dan ahli
dalam suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk membuat perencanaan
tentang program kegiatan Ambalan, Racana, dan atau Dewan Kerja.
6. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang
mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana, dan atau
Dewan Kerja.
Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik
sebagai Penegak Bantara
Amsal Ambalan
Adalah untaian kata yang singkat, padat dan berisi tentang semangat hidup seluruh
warga ambalan.
Sandi Ambalan
Adalah tatanan kata kata yang mencerminkan semangat dan filosofi dasar hidupan
seluruh warga ambalan.
Lambang Ambalan
Adalah simbol pemersatu warga ambalan yang menggambarkan semangat dan
tujuan pendirian ambalan.
Kibaran Cita Ambalan
Adalah bendera yang memuat lmbang ambalan untuk mengikat persaudaraan bakti
dan menjadi simbol kebanggaan ambalan
Badge Ambalan
Adalah tanda yang berisi lambang ambalan dan dilekatkan pada baju seragam
sebagai tanda pengenal satuan ditingkat gugusdepan.
Pusaka Ambalan
Adalah sebuah benda yang merupakan simbol semangat juang nama ambalan yang
dipilih guna membentuk watak yang mengacu pada persatuan dan kesatuan warga
ambalan untuk kepentingan umum.
Tamu Penegak
Setelah proses 3 bulan di jalani dengan baik, maka dewan ambalan akan
menyelenggarakan prosesi Pelantikan Calon Penegak (PCT) yang berisi :
1. Memantapkan pengetahuan TA tentang Gerakan Pramuka
2. Memantapkan pengetahuan TA tentang Tata Adat Ambalan dan lingkungan
gugusdepan yang akan di masukinya
3. Menanyakan kerelaaan TA untuk bergabung menjadi Calon Penegak (CT)
4. Menegaskan tugas dan tanggung jawab CT setelah dilantik.
5. Penantingan yang dilakukan oleh Dewan Ambalan kepada TA dan seluruh Warga
Ambalan yang hadir untuk menerima TA sebagai CT yang baru.
Calon Penegak
1. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup
menaati peraturan dan adat Ambalan, dan di terima oleh semua anggota Ambalan
untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
2. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
3. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan
dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap
anggota Ambalan tersebut.
Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan
kewajibannya, antara lain :
1. Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah
2. Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan, dan musyawarah
3. Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan
4. Berkewajiban menyelsaikan SKU tingkat Penegak Bantara
5. Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya
6. Setiap Calon Penegak di bina dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan
yang bersangkutan
Penjelasan :
Penegak Bantara
1. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak
Bantara dan mentaati adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan
upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Tri Satya dengan suka
rela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara.
3. Selama menjadi Penegak Bantara di beri kesempatan latihan membaktikan diri
kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
4. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya
untuk :
Penegak Laksana
1. Penegak Laksana ialah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak
Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan
upacara kenaikan tingkat dengan mengucapkan ulang janji Tri Satya dengan
sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.
3. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk
Gerakan Pramuka dan masyarakat.
4. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan
dikembangkan terus untuk :
Menjadi seorang yang ahli dalam berkemah dan mengembara membutuhkan proses
yang cukup panjang dan penuh liku liku kehidupan. Begitu juga dalam hidupan Pramuka
penegak.
Berproses dalam kepenegakan membutuhkan ketekunan dan ketabahan yang berlipat
ganda. Proses membangun ketahanan diri itu akan melalui proses di butuhkan,
diremehkan, di hargai, di sanjung, di lecehkan, di hormati,dan beragam perlakukan lain
yang semakin hari akan semakin meningkatkan ketajaman diri untuk menghadapi masa
depan.