BAB I
Pasal 1
PENDAHULUAN
1. Setiap sekolah pasti membutuhkan sebuah Organisasi ( khususnya Pramuka ) yang bergerak di bidang
pendidikan, Bela Negara dan sebagai Organisasi terdepan dan pengganti dari jam pembelajaran (
Pendidikan Luar Sekolah )
2. Organisasi Pramuka dibawah naungan OSIS
Pasal 2
TUJUAN
1. Membantu tujuan Pembangunan Bangsa dalam membentuk manusia yang baik, berwawasan
Nusantara, Berjiwa ksatria, bertanggungjawab yang sesuai dengan Kode Etik Pramuka.
2. Membina watak siswa-siswi ke arah yang positif
3. Memperkuat tali siraturahmi antar sesama anggota Pramuka
Pasal 3
KIASAN DASAR
Adat Istiadat Ambalan adalah ciri atau identitas dari sebuah Gugus depan di tingkat Penegak.
Pasal 4
PENETAPAN DAN KETENTUAN
1. Adat Ambalan adalah Ciri khas dari ambalan
2. Adat Ambalan adalah kepribadian Ambalan
Pelaksanaan dan pengawasan adat ambalan adalah tugas dari Dewan Kehormatan
3. Adat ambalan dapat disempurnakan atau diperbaharui oleh Dewan Istimewa
4. Adat Istiadat Ambalan, hendaknya :
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
Tidak menyimpang dari Gerakan Pramuka dan bisa disesuaikan
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
MASA TAMU
1. Dilaksanakan sebelum menjadi anggota penegak
2. Sekurang-kurangnya 3 bulan bergaul di Ambalan
Pasal 6
MASA CALON
1. Berlaku setelah selesai masa tamu
2. Diadakan upacara peresmian calon
3. Upacara peresmian calon di atur oleh Dewan Kehormatan
Pasal 7
PERANTARA
1. Untuk seseorang yang mengajukan masa calon, ia berhak mencalonkan prantara yang dipercaya
2. Yang jadi perantara minimal sudah Bantara
PASAL 8
MASA TABU
1. Berlaku setelah habis masa calon
2. sudah memenuhi syarat untuk menjadi penegak Bantara
3. Mengajukan usul kepada Dewan Kehormatan
4. Masa tabu mimimal 1 minggu
Pasal 9
PELANTIKAN
1. Memenuhi syarat Pelantikan Penegak Bantara
Sudah melewati masa tabu
Mengisi SKU minimal 90 %
Mengajukan Permohonan tertulis kepada Dewan Kehormatan
Ketentuan lain di atur oleh dewan kehormatan
2. Syarat pelantikan Penegak Laksana
Sudah Penegak Bantara
Memenuhi SKU Laksana
Ketentuan lain di atur oleh dewan kehormatan
Pasal 10
KEDUDUKAN DAN PERATURAN
1. Sebelum dan sesudah pelatihan hendaknya diawali dan diakhiri dengan doa dan dalam acara tertentu
di bacakan sandi Ambalan
Cara Berdo’a : tangan kiri di lipat dan sikut kiri dipegang oleh tangan kanan (seperti gerakan di dalam
sholat), kepala menunduk dan mata dipejamkan.
2. Kursi yang paling depan di isi semua, Laki-laki dikanan dan perempuan disebelah kiri.
3. Sikap duduk anggota
a. Tangan dilipat
b. Mulut di tutup kecuali minta izin terdahulu
c. Bila ingin mengeluarkan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dahulu
4. tidak boleh makan sambil memakai setangan leher ( kacu ) kecuali disimpan di pundak sebelah kiri,
dimasukan dan untuk perempuan di buka dan dimasukkan kedalam saku.
5. Awal latihan harus menyanyikan hymne Pramuka bersama-sama
6. Masuk ruangan mengucapkan salam ambalan
7. Selalu menjaga adat ambalan dan menjaga nama baik ambalan serta sekolah
8. Membayar iuran
9. Latihan dapat bersama atau terpisah
10. Sebelum latihan wajib membaca Sandi Ambalan sambil berdiri dengan posisi tangan kiri dikepal dan
dipegang oleh tangan kanan,
Pasal 11
PERKEMAHAN
1. Mengetahui lokasi perkemahan
2. Aturan perkemahan di atur oleh panitia.
Pasal 12
SALAM AMBALAN
Salam Ambalan dilakukan dengan lengan kanan dikepal diposisikan didepan dada sebelah kanan kepalan
tangan kanan ditutup tangan kiri.
Salam Ambalan dilakukan bila :
Bertemu dengan sesama anggota Ambalan Habiebie dan Ainun,
Melaksanakan latihan rutin
Pasal 13
SANKSI
Anggota yang melanggar Adat Ambalan dikenakan sanksi.
Ketentuan sanksi mencerminkan
a. kedisiplinan
b. Meningkatkan rasa tanggungjawab
Pasal 14
TAMBAHAN / PERUBAHAN
1. Segala yang berlaku diatas atau mendesak bisa dirubah atau diadakan penyempurnaan dengan seizin
dari dewan komisaris
2. Dewan Komisaris terdiri dari : Pradana, Pembina dan Dewan Kehormatan (Alumni)
SANDIAMBALAN
II. PERUMUSAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI PRAMUKA AMBALAN HABIEBIE DAN AINUN
PANGKALAN MA AR-RAHMAN
BAB I
Pasal 1
NAMA
Ambalan putra diberi nama : HABIEBIE
Ambalan putri diberi nama : AINUN
Pasal 2
TEMPAT
1. Ambalan Habiebie Dan Ainun, berada di Kampus MA AR-RAHMAN Cipeuti RT 01/02 Kanangasari
Cikalongwetan,BandungBarat
2. Selalu mengadakan kegiatan di gedung MA AR-RAHMAN Cipeuti RT 01/02 Kanangasari
Cikalongwetan,BandungBarat
Pasal 3
WAKTU
1. Latihan setiap hari jum’at
2. Latihan diadakan selama 90 menit
3. Jadwal bisa dirubah sesuai kebutuhan
Pasal 4
DASAR
1. AD/ART Gerakan Pramuka
2. Petunjuk penyelenggaraan Gudep dan penegak
Pasal 5
AZAS
Semua anggota selalu berpedoman pada peraturan yang ada
BAB II
Pasal 6
TAMBAHAN
1. Segala yang berlaku diatas bisa dirubah atau diperbaiki dan bila mendesak didalam kebiasaan
ambalan akan diadakan penyempurnaan dengan seizin dari dewan komisaris
2. Dewan Komisaris terdiri dari : Pradana, Pembina dan Dewan Alumni
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
SIFAT KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan Ambalan Habiebie dan Ainun bersifat sukarela dan bertanggungjawab
2. Masa keanggotaan Ambalan Habiebie dan Ainun adalah seumur hidup.
Pasal 2
STATUS KEANGGOTAAN
Keanggotaan Ambalan Habiebie dan Ainun terdiri dari:
a. Pengurus
Yaitu anggota Ambalan Habiebie dan Ainun yang terpilih dan dipercayakan untuk mengurus organisasi.
b. Anggota
Anggota terdiri dari :
1. Anggota Muda Yaitu anggota Ambalan Habiebie dan Ainun yang telah dinyatakan berhasil/lulus dalam
tes awal Perekrutan serta telah dilantik/dikukuhkan menjadi anggota muda ambalan Habiebie dan
Ainun.
2. Anggota Senior Yaitu anggota muda yang telah mengikuti dan memiliki sertifikasi Diklat dasar
ambalan Habiebie dan Ainun.
3. Anggota Purna Yaitu para pendiri awal Ambalan Habiebie dan Ainun.
Pasal 3
Pelantikan Anggota
1. Pelantikan sebagai anggota Ambalan Habiebie dan Ainun ditandai dengan penyerahan lencana
ambalan Habiebie dan Ainun.
2. Pelantikan sebagai anggota Ambalan Habiebie dan Ainun dilakukan oleh kepala suku Ambalan
Habiebie dan Ainun atau yang mewakili.
Pasal 4
Hak Anggota
1. Anggota Ambalan Habiebie dan Ainun berhak untuk mamakai peralatan dan fasilitas yang dimiliki
Ambalan Habiebie dan Ainun dengan persetujuan pengurus.
2. Anggota muda dan senior mempunyai hak suara, memilih dan dipilih sebagai pengurus dalam rapat
anggota.
3. Anggota Ambalan Habiebie dan Ainun berhak mengikuti kegiatan yang diadakan sesuai dengan
peraturan. Mengeluarkan pendapat, usul serta saran baik secara lisan maupun tertulis.
Pasal 5
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Menjunjung tinggi nama baik organisasi
2. Menjaga eksistensi Ambalan Habiebie dan Ainun dengan segala daya dan upaya yang dipunyai
3. Setiap anggota Ambalan Habiebie dan Ainun wajib membantu pengurus dalam menjalankan program
kerja organisasi.
4. Membayar iuran yang telah ditetapkan oleh pengurus sebesar Rp.1000; / 1 minggu dengan denda
keterlambatan pembayaran tanpa alasan yang jelas sebesar Rp.1000;/ hari
5. Anggota Ambalan Habiebie dan Ainun wajib menerima dan melaksanakan keputusan yang telah
diambil dalam musyawarah dan rapat dengan penuh tanggungjawab.
6. Menghadiri musyawarah dan rapat yang diselenggarakan oleh pengurus
Pasal 6
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Keanggotaan Ambalan Habiebie dan Ainun berakhir apabila :
1. Meninggal dunia
2. Mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri.
3. Karena sesuatu hal yang dapat mencemarkan nama baik Ambalan Habiebie dan Ainun maka
keanggotaannya dicabut oleh Dewan Kehormatan.
4. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
5. Membawa aspirasi lain yang tidak sesuai dengan ad/art ambalan Habiebie dan Ainun.
Pasal 7
PEMBELAAN ANGGOTA
1. Anggota yang diberhentikan oleh Dewan kehormatan berhak untuk mengadakan pembelaan di depan
Musyawarah Anggota
2. Apabila pembelaan seperti yang dimaksud pada ayat satu bisa diterima oleh Musyawarah Anggota,
maka anggota tersebut dapat diterima kembali menjadi anggota Ambalan Habiebie dan Ainun sesuai
dengan jenis keanggotaannya.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 8
Musyawarah Anggota ambalan Habiebie dan Ainun
1. Musyawarah Anggota Ambalan Habiebie dan Ainun memegang kekuasaan tertinggi organisasi
Ambalan Habiebie dan Ainun.
2. Musyawarah Anggota minimal diselenggarakan sekali dalam setahun atau lebih jika diperlukan.
3. Musyawarah Anggota bertempat di Kampus MA Ar-rahman sebagai pusat organisasi.
Pasal 9
WEWENANG MUSYAWARAH ANGGOTA AMBALAN HABIEBIE DAN AINUN
1. Menetapkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Garis – Garis Besar Program kegiatan.
2. Memilih Kepala Suku Ambalan Habiebie dan Ainun dengan jalan pemilihan secara langsung.
3. Menilai dan mengesahkan (menerima/menolak) pertanggungjawaban pengurus Ambalan Habiebie
dan Ainun.
Pasal 10
PERTEMUAN RUTIN
1. Pertemuan rutin adalah pertemuan anggota AMBALAN HABIEBIE DAN AINUN yang diselenggarakan
oleh pengurus Ambalan Habiebie dan Ainun.
2. Pertemuan rutin diadakan menurut keputusan pengurus periode kepengurusan yang bersangkutan.
Pasal 11
PENGURUS AMBALAN HABIEBIE DAN AINUN
1. Kepengurusan pusat Ambalan Habiebie dan Ainun dibentuk dan bertanggung jawab kepada
musyawarah anggota Ambalan Habiebie dan Ainun.
2. Kepengurusan Ambalan Habiebie dan Ainun terdiri dari :
a. Pradana
b. Pemangku adat
c. Kerani, dan
d. Hartaka
3. Masa jabatan pengurus adalah 1 (satu) tahun kepengurusan dan sesudahnya dapat dipilh kembali
untuk jabatan pengurus yang sama.
Pasal 12
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
1. Melaksanakan garis – garis besar program kegiatan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Musyawarah Anggota.
2. Mempertanggungjawabkan kepengurusan kepada anggota dalam Musyawarah Anggota Ambalan
Habiebie dan Ainun
BAB III
GBPK
Pasal 13
GBPK (GARIS BESAR PROGRAM KERJA)
1. GBPK merupakan pedoman kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi dalam setiap periode
kepengurusan.
2. GBPK dibentuk melalui Musyawarah Pengurus ambalan Habiebie dan Ainun
3. Pelaksana GBPK adalah seluruh anggota ambalan Habiebie dan Ainun.
4. Masa berlakunya GBPK sama dengan satu kali periode kepengurusan dan dapat diperpanjang
berdasarkan keputusan Musyawarah Anggota ambalan Habiebie dan Ainun.
BAB IV
KERJASAMA
Pasal 14
KERJASAMA
1. Ambalan Habiebie dan Ainun berhak bekerja sama dengan pihak – pihak yang mendukung atau
mempunyai tujuan yang sama atau sejalan dengan Ambalan Habiebie dan Ainun dan atau memiliki
kepentingan lain dengan ketentuan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku yang ada / atau /
AD/ART organisasi.
2. Syarat – syarat dan pelaksana kerja sama ditetapkan melalui perundingan.
BAB V
KODE ETIK, LAMBANG, BENDERA DAN BANDANA
Pasal 15
KODE ETIK
Kode Etik Pecinta Alam se-Indonesia seperti terlampir pada Anggaran Rumah Tangga ini juga berlaku
untuk seluruh anggota ambalan Habiebie dan Ainun. Yang berbunyi :
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran
menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam
sesuai dengan kebutuhannya
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat
sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam
sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan
pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
7. Selesai
Pasal 16
Lambang
Keterangan :
AMBALAN HABIEBIE
ARTI BADGE AMBALAN HABIEBIE
1. Bintang : Ketuhanan
2. Segi lima yang menjadi bingkai Logo Ambalan berbentuk kubah masjid dan menyerupai mahkota
menunjukan arti rukun Islam yang diharapkan menjadi motivasi untuk selalu taat beragama dan selalu
menjadi mahkota hidup; dan Ambalan menjadi salah satu Ambalan terdepan dan konsisten memiliki
semangat juang yang tinggi dalam memberikan pelayanan terhadap umat. Membentuk insan yang
berkarakter, berprestasi, berinovasi dan mandiri
2. Dua Buah Tunas Kelapa menandakan satu kesatuan yang terpisah
3. Dua tangga diinterpretasikan sebagai bentuk Kehidupan, bahwa kehidupan dunia adalah tangga
pertama untuk menuju kedalam kehidupan yang kekal dan abadi
4. Padi dan Kapas melambangkan Ambalan sebagai daerah agraris. Cukup sandang dan pangan
5. Pita putih di bagian bawah bertuliskan MA AR-RAHMAN, menunjukan Bahwa anggota ambalan adalah
cikal bakal MA Ar-rahman
Arti Warna :
Hitam : Kedalaman dan Kesungguh-sungguhan
Merah : Keberaniaan, Keteguhan hati dan Ketegasan
Putih : Kemurnian, Kebersihan dan Kesucian
Hijau : Keagungan, Kebijaksanaan dan Kecerdasan
Kuning/Emas : Kejayaan, Kebesaran dan Keemasan
Pasal 17
BENDERA
Bendera Ambalan Habiebie Dan Ainun berbentuk persegi panjang berukuran panjang 4 satuan dan lebar
2 1/2 satuan berwarna dasar orange, dengan gambar lambang Ambalan Habiebie Dan Ainun tepat
ditengah – tengahnya.
Pasal 18
LENCANA
Lencana Ambalan Habiebie Dan Ainun berbentuk dua buah telapak tangan kanan dan kiri
BAB VI
PERUBAHAN ART
Pasal 19
1. Perubahan ART hanya dilakukan oleh sidang ambalan Habiebie Dan Ainun.
2. Keputusan perubahan ART harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh ½ + 1 ( setengah ditambah satu)
dari jumlah pengurus Ambalan Habiebie Dan Ainun yang hadir.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 20
Setiap anggota Ambalan Habiebie Dan Ainun dianggap telah mengetahui isi AD/ART ini setelah
ditetapkan.
Pasal 21
Setiap anggota Ambalan Habiebie Dan Ainun harus mentaati AD/ART ini dan barang siapa melanggarnya
akan dikenakan sanksi – sanksi organisasi yang diatur dalam ketentuan – ketentuan tersendiri.
Dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan tidak mengganggu jam belajar mengajar
Pasal 8
KEGIATAN & PARTISIPASI
Mengikuti Jambore atau hari besar lainnya baik di tingkat provinsi, daerah, cabang maupun ranting.
BAB III
RENCANA JANGKA MENENGAH
Pasal 9
KETERAMPILAN
Selalu Mengadakan kegiatan seperti ketangkasan baris berbaris, lomba bongkar pasang tenda, simulasi
korban kecelakaan dan lainnya
Pasal 10
PERINGATAN HARI BESAR ISLAM
Disesuaikan dengan kondisi
Pasal 11
PELANTIKAN
Pelantikan dilakukan diruangan atau di alam bebas dilaksanakan sekitar 6 bulan sekali
Pasal 12
BULETIN
Selalu memberikan informasi kepada para anggota baik yang bersifat internal maupun eksternal
Pasal 13
LATIHAN GABUNGAN
Melaksanakan Latihan gabungan dengan Organisasi yang lain yang mempunyai materi yang sama
dengan materi yang ada dalam pramuka seperti :
• Kesehatan Latihan bersama dengan PMR
• PBB Latihan bersama dengan Pasus (Paskibra)
• Berpetualang dialam bebas dengan Organisasi Pecinta Alam, dan lainnya
BAB IV
RENCANA JANGKA PENDEK
Pasal 14
TEKNIK PERTEMUAN
Mengadakan pertemuan dengan alumni atau untuk membahas perkembangan di tubuh Gugus depan
dengan tujuan memupuk rasa persaudaraan dengan dengan Alumni
Pasal 15
MEMBERI MATERI
Materi disampaikan kurang lebih 2 mata pembahasan, oleh satu orang pembicara setiap diadakan
pertemuan
Pasl 16
KEKOKOHAN MENTAL
• Melaksanakan kegiatan yang bersifat mendidikan mental para anggota
• Waktu dilaksanakan 3 bulan sekali maupun lebih
Psal 17
TEORI KEPANDUAN
Teori kepanduan wajib diberikan, dengan tujuan meningkatkan kualitas para anggota
Pasl 18
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Selalu memperbaiki kelemahan di tubuh Organisasi supaya terus berkembang supaya sesuai dengan apa
yang diharapkan
Psal 19
PERTANGUNGJAWABAN
Menyampaikan laporan pertangungjawaban selama Dewan Kerja Ambalan melaksanakan kewajibannya
selama kurang lebih satu tahun (yang isinya mengenai kegiatan, administrasi, program kerja dan lainnya)
dan dilaporkan kepada kepada Pembina
SEJARAH SINGKAT
AMBALAN HABIEBIE DAN AINUN
PANGKALAN MA AR-RAHMAN
CIKALONGWETAN BANDUNG BARAT
Disusun Oleh :
Komite Pembentukan Ambalan
Habiebie dan Ainun. (Agustus 2013)
SIFAT KEPRAMUKAAN
Resolusi kompereensi kepramukaan sedunia di kompenhagen pada bulan agustus tahun 1924,
menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai 3 sifat :
7. NASIONAL
Mempunyai arti banwa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan disuatu Negara harus
dimaksudkan demi kepentingan nasional dan untuk mempersiapkan tunas bangsa yang menjadi cita-cita
Negara tersebut
8. INTERNASIONAL
MEempunyai arti bahwa kepramukaan dinegara manapun harus membina dan mengembangkan
persaudaran dan persahabatan antar bangsa
9. UNIVERSAL
Punya arti bahwa kepramukaan dinegara manapun dalam melaksanakan proses pendidikan itu
didasarkan atas prinsip dasar metodik pendidikan kepanduan
MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRIKAN PRAMUKA DI INDONESIA
1. Anggaran dasar Gerakan pramuka Bab II pasal 4, ditetapkan bahwa :
• Gerakan pramuka didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan generasi muda yang
menggunakan prinsip dasarmetodik pendidikan kepanduan, adapun pelaksanaannya diserasikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembsngan bangsa serta Masyarakat Indonesia
• Gerakan Pramuka mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi :
a) Tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beragamanya
b) Tinggi kecerdasan dan keterampilannya
c) Kuat dan sehat jasmaninya
7. Atas dasar analisa itulah, maka dapatlah ditegaskan bahwa gerakan pramuka dengan proses
pendidikan kepramukaan, bertujuan mempersembahkan warga Negara Indonesia yang berpancasila,
berwatak luhur, cerdas, terampil dan sehat serta mampu menyelenggarakan pembangunan
SIMPUL DAN IKATAN
Dalam tali temali kita sering mencampurkan adukan antara tali, simpul dan ikatan, hal ini sebenarnya
berbeda Tali = bendanya, Simpul = antara tali dengan tali, dan Ikatan = tali dengan bendanya.
Pemeliaharaan tali :
a. Simpanlah tali pada tempat yang tidak lembab
b. Simpan pada tempat tertentu, sehingga mudah ditemukan
c. Usahakan gulungan tali mudah dilepas
d. Bila tali ini basah, sebaiknya cepat dikeringkan
PERTEMUAN PRAMUKA PENEGAK
1. Perkemahan Wirakarya
Adalah pertemuan dalam bentuk perkemahan diselenggarakan oleh penegak dan pandega dari berbagai
satuan (ambalan dan saka) kegitan ini dilaksankana dalam rangka integrasi dengan masyarakat dan
partisipasi aktif para penegak dan pandega dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Penyelenggara
PW adalah Dewan kerja Pandega Nasional (DKN)
PW berfungsi untuk :
1. Melaksanakan kegiatan nyata dalam rangka memberikan darma bakti Pramuka penegak/pandega
kepada masyarakat
2. Mengembangkan fisik, mental pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan pengalaman para penegak
dan pandega
3. Menumbuhkan dan mempererat persaudaraan diantara sesama anggota
2. RAIMUNA
Pertemuan berbentuk Perkemahan yang diselenggarakan untuk Pramuka Penegak/Pandega ,
diselenggarakan untuk membina/mengembangkan persaudaraan dan persatuan dikalangan
penegak/pandega
Kegiatan dalam Raimuna
a. Lomba nyata :
- Kompor darurat
- Pompa air
- Pengawetan makanan, dsb
b. Lomba karya tulis :
- penemuan baru
- pengalaman pengembaraan, dsb
c. Demonstrasi kecakapan/keterampilan :
- Mengemudi kendaraan
- Pesawat model
- Peragaan pakaian derah, dsb
3. MUSPANITRA
Forum musyawarah penegak dan pandega untuk membahas masalah organisasi, program kerja
anggaran dsb
a. Muspanitra Nasional
Diadakan lima tahun sekali, bersamaan atau menjelang diselenggarakannya Musyawrah Nasional.
Pesertanya terdiri dari utusan DKD dengan membawa mandate dari Kwarda, perutusan DKD terdiri dari
penegak/pandega putra/putri
b. Muspanitra Daerah
Diadakan setiap 4 tahun sekali
c. Musyawarah penegak/pandega putra/putrid cabang (Muspanitra),
Diadakan setiap 3 tahun sekali dan utusannya dari ranting
Acaranya :
- Laporan pertangungjawaban kegiatan (dan keuangan) masa bakti yang lalu
- Rancangan Program kerja untuk masa banti yang akan dating
- Pemilihan dewan kerja baru
4. PESTA KARYA
Jenis pertemuan khusus bagi penegak/pandega anggota SAKA , saka dibagi jadi
- Pesta karya Taruna Bumi
- Pesta karya Dirgantara
- Pesta karya Bhayangkara
- Pesta karya Bahari
- Pesta karya Bakti husada
ADMINISTRASI PRAMUKA
a. Buku Induk
1. Nama Angota serta glongan
2. Agama
3. TTL
4. alamat
5. Golongan darah 6. Orang Tua
7. Alamat orang tua
8. Kegemaran
9. keteranngan lain
b. Buku keuangan
c. Buku Acara kegiatan
d. Buku inventaris
e. Buku agenda dan ekspedisi surat-surat
f. Buku harian berisi catatan tentang kegiatan, kejadian sekitar Gudep
g. Buku rapat